• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh persepsi siswa tentang proses pembelajaran

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh persepsi siswa tentang proses pembelajaran"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROSES PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP

HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI SMPN 1 KOTO BALINGKA KEBUPATEN

PASAMAN BARAT

E-JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

Oleh : RUSPA DINA

11090190

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROSES PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP

HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI SMPN 1 KOTO BALINGKA KEBUPATEN

PASAMAN BARAT Oleh:

Ruspa Dina, Dr.Ansofino M.S.i, dan Desi Areva, S.Pd, M.Pd Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar

Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatra Barat

Email: ruspadina@yahoo.com, ansofino@yahoo.co.id, desiareva@yahoo.co.id Dosen Program Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar

Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatra Barat ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi siswa tentang proses pembelajaran, motivasi belajar, dan lingkungan sekolah secara parsial dan simultan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP N 1 Koto Balingka. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMPN 1 Koto Balingka tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 118 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling dengan jumlah sampel sebesar 90 orang. Instrumen yang digunakan untuk penelitian berupa angket tertutup.

Hasil analisa data menunjukkan bahwa pertama:Terdapat pengaruh signifikan antara persepsi siswa tentang proses pembelajaran terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN I Koto Balingka dengan nilai koefisiennya sebesar 0,286. Nilai koefisien ini signifikan karena thitung lebih besar dari ttabel. Artinya apabila persepsi siswa tentang proses pembelajaran meningkat 1%, maka hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu akan meningkat sebesar 0,286 satuan.; kedua: Terdapat pengaruh signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN I Koto Balingka dengan nilai koefisiennya sebesar 0,519. Nilai koefisien ini signifikan karena thitung lebih besar dari ttabel. Artinya apabila motivasi belajar siswa meningkat 1%, maka hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu akan meningkat sebesar 0,519 satuan.;

ketiga: Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN I Koto Balingka dengan nilai koefisiennya sebesar 0,456. Nilai koefisien ini signifikan karena thitung lebih besar dari ttabel. Artinya apabila lingkungan sekolah meningkat 1%, maka hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelejaran IPS Terpadu akan meningkat sebesar 0,456 satuan.;keempat: Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang proses pembelajaran, motivasi belajar dan lingkungan sekolah secara simultan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN I Koto Balingka dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung sebesar 91,815. Besarnya pengaruh persepsi siswa tentang proses pembelajaran, motivasi belajar, dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN I Koto Balingka yaitu 76,2% dan sisanya 23.8% dipengaruhi oleh faktor lain yang ada diluar penelitian.

(4)

ABSTRACT

This study aims to determine how much influence the students' perception of the learning process, learning motivation, and the school environment partially and simultaneously to learn the results of the Integrated IPS students of class VII SMP N 1 Koto Balingka. This type of research is descriptive and associative. The population in this study were all students of class VII at SMPN 1 Koto Balingka 2015/2016 school year totaling 118 people. Sampling using proportional random sampling with a sample size of 90 people. The instrument used for research in the form of a closed questionnaire.

Results of analysis of the data shows that

the first: There is a significant

influence between students' perception of the learning process of the learning outcomes of students of class VII on Integrated Social Science subjects in SMPN I Koto Balingka with the coefficient value of 0.286. The value of the coefficient is significant because thitung greater than ttable. This means that if the perception of the students about the learning process increased by 1%, then the learning outcomes of students of class VII on Integrated Social Science subjects will increase by 0.286 units.

The second: There is a

significant influence between motivation toward learning outcomes of students of class VII on Integrated Social Science subjects in SMPN I Koto Balingka with the coefficient value of 0.519. The value of the coefficient is significant because thitung greater than ttable. This means that if the students' motivation increased 1%, then the learning outcomes of students of class VII on Integrated Social Science subjects will increase by 0.519 units. Third: There is a significant relationship between the school environment to the learning outcomes of students of class VII on Integrated Social Science subjects in SMPN I Koto Balingka with the coefficient value of 0.456. The value of the coefficient is significant because thitung greater than ttable. This means that if the school environment increased by 1%, then the class VII student learning outcomes in the eye pelejaran Integrated IPS will increase by 0.456 units.

Fourth: There is a significant relationship

between students' perception of the learning process, learning motivation and school environments simultaneously on a class VII student learning outcomes in social studies Integrated in SMPN I Koto Balingka with research that states that the value Fhitung 91.815. The amount of influence students' perceptions about the learning process, learning motivation, and school environment on learning outcomes of students of class VII on Integrated Social Science subjects in SMPN I Koto Balingka is 76.2% and the remaining 23.8% is influenced by other factors that are beyond the research

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu wadah wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia berkualitas yang mestinya akan berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1. Sekolah merupakan tempat pendidikan formal yang mempunyai peranan yang sangat penting mengembangkan potensi siswa agar mampu hidup di tengah-tengahmasyarakat. Kegiatan

pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana cara siswa belajar dan proses pembelajaran yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Hasil belajar merupakan suatu hal yang penting dalam pendidikan dan digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran yang diberikan. Suatu pencapaian atau keberhasilan pada proses pembelajaran dapat ditandai dengan bagus atau tidaknya hasil belajar yang diperoleh oleh murid, hal ini

(5)

juga berkaitan dengan proses pembelajaran, apabila dalam proses pembelajarannya baik maka besar kemungkinan hasil belajarnya akan baik dan sebaliknya apabila proses pembelajaran yang dilakukan buruk. Pada akhirnya hasil belajar tersebut menjadi salah satu tolak ukur baik bagi sekolah, guru,

siswa bahkan orang tua untuk melihat tingkat pencapaian dan keberhasilan pendidikan yang dijalani oleh siswa tersebut

Tabel 1. Data Nilai Ujian Tengah Semester Genap Mata Pelajaran IPS Terpadu kelas VII di SMPN 1 Koto Balingka

Kelas VII

Jumlah Siswa

KKM Tuntas Persentase (%)

Tidak Tuntas

Persentase (%)

VII A 30 73 15 50 15 50

VII B 30 73 13 43,33 17 56,66

VII C 29 73 14 48,28 15 51,72

VII D 29 73 11 37,93 18 62.07

Sumber :Guru Bidang Studi IPS Terpadu Kelas VII Berdasarkan Tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai ujian tengah semester dua IPS terpadu siswa kelas VII menunjukkan masih banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 73. Dimana jumlah siswa tuntas terbanyak adalah kelas VII A dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 orang atau 50% dan kelas dengan jumlah siswa yang tuntas paling sedikit ada pada kelas VII D.dengan jumlah siswa yang tuntas ada sebanyak 11 orang saja atau 37,93%. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMPN 1 Koto Balingka Pasaman Barat masih belum baik atau masih rendah karna masih dibawa kriteria ketuntasan minimum.

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat digolongkan dalam dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri siswa itu sendiri antara lain kesehatan jasmani rohani, sikap, intelegensi, bakat, minat dan motivasi.

Sedangkan faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa antara lain lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, masyarakat serta sarana prasarana untuk menunjang proses pembelajaran.

Faktor pertama yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah persepsi Faktor kedua yang dapat mempengaruhi

hasil belajar siswa adalah motivasi belajar.

Sesuai dengan pendapat Walsiman (2007:158) yang menyatakan bahwa salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar dan faktor ketiga (eksternal) yang mempengaruhi hasil belajar adalah lingkungan sekolah (Slameto, 2010:60) METODE PENELITIAN

Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian deskriptif dan Asosiatif. Menurut Siregar, (2014:107)), Penelitian deskriptif adalah adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih tanpa membuat perbandingan atau penghubungan dengan variable yang lain. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih yaitu untuk melihat seberapa besar pengaruh persepsi siswa tentang proses pembelajaran, motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMPN I Koro Balingka. Waktu yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah selama 1 (satu) bulan pada Agustus 2015.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN I Koto Balingka Pasaman Barat yang terdaftar pada tahunajaran 2014/2015. Teknik pengambilan

(6)

sampel pada penelitian ini adalah proportional random sampling. Dalam penelitian ini jumlah sampel sebanyak 90 responden. Pengaruh persepsi siswa tentang proses pembelajaran (X1), motivasi belajar (X2) dan lingungan sekolah (X3) terhadap hasil belajar (Y) IPS Terpadu siswa kelas VII SMPN I Koto Balingka Pasaman Barat.

sebelumnya telah di uji cobakan dengan cara penyebaran angket yang berisikan pernyataan terkait masing-masing indikator yang didasarkan pada teori yang ada.

Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman pada teori dan penilaiannya

didasarkan kepada skala likert dengan beberapa alternatif jawaban dengan diberi bobot penilaian positif dan negatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji maximum likelihood, uji ramsey,ujinormalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan analisis regresi linear berganda .

HASIL PENELITIAN A. Hasil Belajar (Y)

Tabel 2.

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII SMPN I Koto Balingka Pasaman Barat

No Kelas Interval Frekuensi

Fi %

1 50 – 55 7 7.78

2 56 – 61 7 7.78

3 62 – 67 8 8.89

4 68 – 73 17 18.89

5 74 – 79 23 25.56

6 80 – 85 16 17.78

7 86 – 91 7 7.78

8 92 – 97 5 5.56

Jumlah 90 100

Rata – rata 73,93

Median 76

Modus 73

Maksimum 94

Minimum 50

Sumber : Olahan Data Primer 2015 Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa nilai rapor semester II mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VII SMPN 1 Koto Balingka diperoleh nilai rata-rata sebesar 73,93, median 76, modus 73, nilai maksimum berada pada angka 94 dan nilai minimum siswa berada pada angka 50 dimana kriteria ketuntasan nilai ips terpadu pada kelas VII SMPN 1 Koto Balingka

adalah 73, dari data diatas dapat kita ketahui bahwa hanya 51 orang siswa yang memiliki nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan 39 orang siswa memiliki nilai dibawah KKM. Hal ini membuktikan bahwa masih rendahnya hasil belajar siswa kelas VII mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 1 Koto Balingka Pasaman Barat.

Tabel 3. Hasil Analisa TCR Variabel Persepsi Siswa tentang Proses Pembelajaran Variabel Indikator Rata-rata

Skor

TCR (%) Kategori

Persepsi Siswa tentang Proses Pembelajaran (X1)

1. Tahap Pembukaan

3.64 72.80 Cukup

2. Tahap Pengajaran

3.91 78.22 Cukup

3. Tahap Menutup Pelajaran

3.84 76.78 Cukup

Total 3.80 75.93 Cukup

Sumber : Olahan data primer 2015

(7)

Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dijelaskan bahwa total rata-rata skor jawaban responden untuk variabel persepsi siswa tentang proses pembelajaran adalah sebanyak 3,80 dengan tingkat capaian responden sebesar 75,93% yang termasuk kategori Cukup. Hal ini dapat dimakni

bahwa secara keseluruhan persepsi siswa tentang proses pembelajaran mata pelajaran IPS Terpadu kelas VII SMPN I koto Balingka padang dikategorikan Cukup baik.

Tabel 4. Hasil Analisa TCR Variabel Motivasi Belajar

Variabel Indikator Rata-rata

skor

TCR Kategori

Motivasi Belajar (X2)

1. Tekun menghadapi tugas 3.89 77.85 Cukup

2. Ulet mengatasi kesulitan dalam belajar 3.85 77.04 Cukup 3. Menunjukkan minat terhadap suatu

masalah

3.79 75.70 Cukup 4. Lebih senang bekerja mandiri 3.82 76.44 Cukup 5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin 3.77 75.44 Cukup 6. Dapat mempertahankan pendapatnya 3.86 77.22 Cukup 7. Tidak mudah melepaskan hal yang

diyakini

3.90 78.00 Cukup 8. Senang mencari dan memecahkan

masalah soal-soal

3.78 75.67 Cukup

Total 3.83 76.67 Cukup

Sumber: hasil Olahan Data Primer2015

Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dijelaskan bahwa total rata-rata skor jawaban responden untuk variabel motivasi belajar adalah 3,82 dengan tingkat pencapaian responden sebesar 76,67% yang termasuk kategori cukup. Hal ini maknai secara keseluruhan motivasi belajar pada

mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VII SMPN 1 Koto Balingka dikategorikan cukup.

.

Tabel 5. Hasil Analisa TCR Variabel Lingkungan Sekolah

Variabel Indikator Rata-rata

skor

TCR Kategori

Lingkungan Sekolah

(X3)

1. Disiplin sekolah 3.92 78.44 Cukup

2. Fasilitas Sekolah 3.82 76.44 Cukup

3. Hubungan guru dengan siswa 3.81 76.22 Cukup 4. Hubungan siswa dengan siswa 3.84 76.89 Cukup

Total 3.85 77.00 Cukup

Sumber: Hasil Olahan Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 5 diatas dapat dijelaskan bahwa total rata-rata skor jawaban responden untuk variabel lingkungan sekolah adalah 3,85 dengan tingkat pencapaian responden 77.00% yang termasuk kategori cukup. Hal ini dapat diartikan bahwa lingkungan sekolah di SMPN 1 Koto Balingka dikategorikan cukup.

E. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Proses Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Koto Balingka

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa persepsi siswa tentang proses pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS terpadu di

(8)

SMPN I Koto Balingka . Hal ini ditunjukan oleh nilai koefesien 0,286 dan nilai

sebesar 2,299 > dengan α = 0,05 dan df = 1,987 berari diterima ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara persepsi siswa tentang proses pembelajaran terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMPN I Koto Balingka.

Dari penelitian juga dapat diketahui bahwa TCR tertinggi berada pada indikator Tahap Pengajaran dengan nilai sebesar 78,22% dan rata-rata skor jawaban responden sebesar 3,91 dengan kategori cukup.

Selain itu TCR terendah berada pada indikator tahap pembukaan dengan nilai sebesar 72,80% dan rata-rata skor jawaban responden sebesar 3,64 dengan kategori cukup. Hal ini menunjukan bahwa siswa yang memiliki persepsi tentang proses pembelajaran yang baik akan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Dari hasil penelitian secara keseluruhan persepsi siswa tentang proses pembelajaran berada pada kategori cukup.

Ini dapat dilihat pada tabel bahwa persepsi siswa tentang proses pembelajaran pada siswa kelas VII SMPN 1 Koto Balingka memiliki rata-rata TCR sebesar 75,93% hal ini berarti persepsi siswa tentang proses pembelajaran termasuk kategori cukup. Hal ini membuktikan bahwa semakin baik persepsi siswa tentang proses pembelajaran maka berdampak baik pula terhadap hasil belajar siswa dan sebaliknya apabila persepsi siswa tentang proses pembelajaran tidak baik maka hasil belajar tidak akan baik juga.

F. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Koto Balingka

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII di SMPN 1 Koto Balingka. Hal ini ditunjukan oleh nilai koefesien sebesar 0,519 dan nilai sebesar 5,881

> dengan α = 0,05 dan df = 1,987 ini berarti diterima ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara

parsial antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 1 Koto Balingka.

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa TCR tertinggi berada pada indikator tidak mudah melepaskan hal yang diyakini dengan nilai sebesar 78% dan rata-rata skor jawaban 3,90 yang berada pada kategori cukup.

Selain itu TCR terendah untuk variabel motivasi belajar berada pada indikator cepat bosan pada tugas-tugas rutin dengan nilai sebesar 75,44% dan rata-rata skor jawaban responden sebesar 3,77 dengan kategori cukup baik hal ini menunjukan bahwa jika guru menjelaskan pelajaran secara jelas dan terperinci serta dapat memberikan perhatian tentunya siswa akan lebih senang dan bersemangat dalam belajar sebaliknya jika guru menerangkan materi dengan cara yang monoton dan kurang memberikan perhatian kepada siswa tentunya siswa akan malas dalam mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajarnya akan rendah nantinya.

Dari hasil penelitian motivasi belajar secara keseluruhan berada pada kategori cukup. Dapat dilihat pada tabel bahwa motivasi belajar memiliki rata-rata TCR 76,67% hal ini menunjukan bahwa motivasi belajar termasuk kategori cukup baik. Hal ini dapat dikatakan bahwa semakin baik motivasi belajar siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa dan sebaliknya apabila motivasi belajar tidak baik maka hasil belajar juga tidak akan baik.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan pendapatn Sardiman (2011:73), motivasi adalah perubahan dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

G. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Koto Balingka.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan, diperoleh hasi bahwa lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Koto Balingka. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,456 dan nilai

sebesar 4,562 > dengan α =

(9)

0,05 dan df = 1,987 ini berarti diterima ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Koto Balingka

Dari penelitian yang dilakukan bahwa TCR tertinggi untuk variabel lingkungan sekolah berada pada indikator disiplin sekolah dengan nilai sebesar 78,44% dan rata-rata skor jawaban 3,92 yang berada pada kategori cukup. Hal ini menunjukan bahwa disiplin sekolah yang bagus seperti harus memakai kelengkapan seragam sekolah, tidak boleh telat dan mematuhi semua peraturan yang ada yang nantinya akan berpengaruh pada hasil belajar siswa tersebut.

Dari penelitian juga dapat diketahui bahwa untuk variabel lingkungan sekolah TCR terendah berada pada indikator hubungan guru dengan siswa dengan nilai sebesar 76,22% dan rata-rata skor jawaban responden sebesar 3,81 yang berada pada kategori cukup. Hal ini berarti bahwa adanya hubungan yang baik antara guru dan siswa misalnya guru membantu siswa apabila ada kesulitan dalam belajar nantinya akan berpengaruh terhadap hasisl belajarnya.

Dari hasil penelitian secara keseluruhan variabel lingkungan sekolah berada pada kategori cukup. Dilihat dari tabel bahwa lingkungan sekolah di SMPN 1 Koto Balingka yaitu memiliki rata-rata TCR sebesar 77,00%, hal ini berarti lingkungan sekolah termasuk pada kategori cukup baik.

Hal ini menunjukan bahwa semakin baik lingkungan sekolah maka akan semakin baik pula hasil belahar siswa dan sebaliknya apabila lingkungan sekolah tidak baik maka akan tidak baik pula hasil belajar yang akan diperoleh siswa.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Slameto (2003:60) menyatakan

“lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang berada dalam konteks sekolah baik itu peristiwa, situasi, kondisi fisik/alam atau sosial yang mempengaruhi individu”.

H. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Proses Pembelajaran, Motivasi Belajar, Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Koto Balingka

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa persepsi siswa tentang proses pembelajaran, motivasi belajar, dan lingkungan sekolah berpengaruh secara simultan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Koto Balingka.

Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan nilai 91,815 >

3,10.

Hal ini berarti menyatakan bahwa

diterima dan ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa persepsi siswa tentang proses pembelajaran, motivasi belajar dan lingkungan sekolah secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII Mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 1 Koto Balingka.

Selain itu berdasarkan hasil analisis koefesien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,762 yang artinya 76,2%

perubahan variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (persepsi siswa tentang proses pembelajaran, motivasi belajar dan lingkungan sekolah) sedangkan sisanya 23,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hal ini berarti bahwa semakin baik persepsi siswa tentang proses pembelajaran, motivasi belajar dan lingkungan sekolah maka akan semakin baik pula hasil belajar yang akan diperoleh oleh siswa, begitu juga sebaliknya apabila persepsi siswa tentang proses pembelajaran, motivasi belajar dan lingkungan sekolah tidak baik maka akan tidak pula hasil belajar yang diperoleh.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa persepsi siswa tentang proses pembelajaran, motivasi belajar dan lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu. Oleh sebab itu untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa kita perlu juga meningkatkan persepsi siswa tentang proses pembelajaran, motivasi belajar dan lingkungan sekolah.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Variabel persepsi siswa tentang proses pembelajaran secara parsial berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa

(10)

kelas VII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Koto Balingka. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,286. Nilai koefisien signifikan secara statistik karena thitung sebesar 2,299 lebih besar dari ttabel sebesar 1,987.

Hipotesis nol dapat ditolak dan hipotesis alternatif diterima ini berarti diterima ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara persepsi siswa tentang proses pembelajaran terhadap hasil belajar.

2. Variabel motivasi belajar secara parsial berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Koto Balingka. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,519. Nilai koefisien signifikan secara statistik karena thitung sebesar 5,881 lebih besar dari ttabel sebesar 1,987. ini berarti diterima ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa

3. Variabel lingkungan sekolah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Koto Balingka. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,456. Nilai koefisien signifikan secara statistik karena thitung sebesar 4,562 lebih besar dari ttabel sebesar 1,987 ini berarti diterima ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan sekolah signifikan terhadap hasil belajar siswa

4. Variabel persepsi siswa tentang proses pembelajaran, motivasi belajar, dan lingkungan sekolah secara simultan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Koto Balingka. Hal

ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung (91,815) > dari Ftabel (3,10). Hal ini berarti menyatakan bahwa diterima dan ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta: Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2006. Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Mengajar. Bandung:

Remosa Rosdakarya Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Syah, Muhibin. 2006. Psikologi Belajar.

Jakarta : Raja Grafindo Persada Thoha, Miftah. 2010. Perilaku Organisasi,

Konsep dan Dasar Aplikasinya.

Jakarta : Raja Grafindo Persada

.

Referensi

Dokumen terkait

As for the observation sheet using 10 core competence on pedagogical competence, namely mastering the characteristics of students, mastering learning theories and educational principles