• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH RISIKO PERUSAHAAN, KOMITE AUDIT, KUALITAS AUDIT, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP TAX AVOIDANCE (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2015-2020)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH RISIKO PERUSAHAAN, KOMITE AUDIT, KUALITAS AUDIT, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP TAX AVOIDANCE (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2015-2020)"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh risiko perusahaan, komite audit, kualitas audit, profitabilitas dan leverage terhadap penghindaran pajak pada perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komite audit dan profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penghindaran pajak, leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap kejadian penghindaran pajak. Sementara itu, risiko perusahaan dan kualitas audit terbukti tidak berpengaruh terhadap kejadian penghindaran pajak di perusahaan.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Teori Agensi (Agency Theory)
  • Tax Avoidance
  • Risiko Perusahaan
  • Komite Audit
  • Kualitas Audit
  • Profitabilitas
  • Leverage

Ringkasan Kajian Terdahulu

Hipotesis Penelitian

  • Pengaruh Risiko Perusahaan terhadap tax avoidance
  • Pengaruh Komite Audit terhadap tax avoidance
  • Pengaruh Kualitas audit terhadap tax avoidance
  • Pengaruh Profitabilitas terhadap tax avoidance
  • Pengaruh Leverage terhadap tax avoidance

Kerangka Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tersebut. Perusahaan pertambangan merupakan salah satu sektor terpenting di Indonesia, memproduksi dan menjual sumber daya alam dan mineral seperti logam, radioaktivitas, dan batuan. Sektor pertambangan sendiri merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi pembayaran pajak terbesar di Indonesia, sehingga peneliti memilih perusahaan pertambangan sebagai populasi penelitian.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dimana sampel diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Perusahaan pertambangan yang menyediakan data lengkap dan konsisten sepanjang tahun untuk semua variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Sumber data dan teknik pengumpulan data

Definisi dan pengukuran variabel penelitian

  • Variabel Dependen
  • Variabel Independen

Risiko bisnis dapat diartikan sebagai varian pendapatan yang diperoleh bisnis, apakah lebih dari pendapatan yang direncanakan atau kurang dari yang direncanakan. Penelitian yang dilakukan oleh Abdillah & Nurhasanah (2020) menjelaskan bahwa risiko bisnis dapat diukur dengan membagi laba sebelum pajak penghasilan (EBIT) dengan total aset bisnis. Komite Audit merupakan bagian dari perusahaan yang dibentuk oleh dewan pengawas perusahaan dan bertugas membantu dewan pengawas dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan manajemen perusahaan Abdillah & Nurhasanah (2020).

Dalam penelitian ini, komite audit diukur dengan menjumlahkan semua komite audit di suatu perusahaan. Kualitas audit adalah segala sesuatu yang dapat terjadi ketika auditor melakukan kegiatan audit atas laporan keuangan klien dan menemukan ketidaksesuaian atau pelanggaran yang terjadi, kemudian melaporkannya dalam laporan audit. Profitabilitas adalah indikator yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan menjalankan operasinya secara efisien.

Leverage merupakan indikator yang menunjukkan proporsi jumlah utang yang dimiliki oleh suatu perusahaan sebagai bentuk pembiayaan kegiatan operasional perusahaan. Pengukuran leverage dapat dilakukan dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) yang berfungsi untuk mengukur proporsi hutang yang digunakan perusahaan dibandingkan dengan total modal yang dimiliki.

Metode Analisis Data

  • Analisis Statistik Deskriptif
  • Uji Asumsi Klasik
  • Uji F
  • Koefisien Determinasi (R 2 )
  • Analisis Regresi Linear Berganda
  • Uji T

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartana & Wulandari (2018) yang menyatakan bahwa karakter eksekutif tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Dengan demikian, data tersebut mendukung hipotesis 2 yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa variabel profitabilitas dan leverage berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak.

Penelitian ini menggunakan data untuk menunjukkan bahwa auditor internal yang dijelaskan oleh variabel komite audit berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Variabel business risk, audit fee, kualitas audit, profitabilitas dan leverage dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan variabel penghindaran pajak sebesar 45,1%. 34: Pengaruh risiko bisnis, kualitas audit dan komisi audit terhadap penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

34;Pengaruh Komite Audit, Kualitas Audit, Kepemilikan Institusional, Risiko Perusahaan dan Pengembalian Aset Terhadap Penghindaran Pajak". 34;Pengaruh Karakter Manajemen, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Leverage, Pertumbuhan Penjualan dan Profitabilitas terhadap Penghindaran Pajak".

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu tertentu. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling berdasarkan kriteria yang telah ditentukan Hasil pengambilan sampel disajikan pada tabel 4.1.

Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 16 perusahaan sampel yang bergerak di sektor pertambangan dalam penelitian ini, 12 perusahaan (75%) diaudit oleh KAP Besar 4 dan 4 perusahaan lainnya diaudit oleh KAP Non Besar 4. Variabel Risiko Perusahaan (RSK) memiliki nilai minimum 0,002 yang diperoleh dari PT Vale Indonesia Tbk. INCO) pada tahun 2016 dan memiliki nilai maksimum sebesar 0,605 yang diperoleh dari PT Bayan Resources Tbk (BYAN) pada tahun 2018. Nilai minimum untuk variabel komite audit (KOMAU) adalah 0 yang diperoleh dari PT J Resources Asia Pasifik Tbk. PSAB) tahun ini menunjukkan bahwa PT J Resources Asia Pasifik Tbk.

Mendapat peringkat tertinggi 4 dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk pada tahun 2018, yang berarti perusahaan tersebut secara konsisten memiliki anggota komite audit terbanyak dalam kurun waktu 6 tahun. Return on equity (ROE) memiliki nilai minimal 0,001 yang diperoleh dari data PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tahun 2016 dan memiliki nilai maksimal 0,773 yang berasal dari PT Bayan Resources Tbk (BYAN) tahun 2018. Rata-rata nilai pada variabel leverage ini adalah sebesar 0,810 dan memiliki nilai standar deviasi sebesar 0,670.

Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu penghindaran pajak yang ditentukan TA memiliki nilai minimal 0,060 yang berasal dari data perusahaan PT Harum Energy Tbk (HRUM) tahun 2020, hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2020 perusahaan Harum Energy Tbk memiliki tingkat beban pajak yang paling rendah dari seluruh data atau dengan kata lain memiliki tingkat praktik penghindaran pajak yang paling tinggi. Terdapat nilai maksimal sebesar 0,726 yang diperoleh perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada tahun 2016 yang menunjukkan bahwa pada tahun 2016 perusahaan Aneka Tambang Tbk memiliki tingkat beban pajak tertinggi dari seluruh data yang ada atau dengan kata lain perusahaan memiliki rendahnya tingkat praktik penggelapan pajak.

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Normalitas
  • Uji Multikolineritas
  • Uji Heterokedaktisitas
  • Uji Autokorelasi

Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa semua variabel independen memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi atau tidak terjadi multikolinearitas untuk semua variabel independen. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat perbedaan nilai residual antara satu observasi dengan observasi lainnya dalam model regresi.Metode yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas ini adalah uji Glejser, dimana bila nilai sig > 0,05 maka model tidak menunjukkan gejala heteroskedastisitas (Ghozali, 2016). Corporate Risk 0.596> 0.05 Komite Audit Tidak Terjadi Heteroskedastisitas 0.782> 0.05 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Kualitas Audit 0.836> 0.05 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Profitabilitas 0.109> 0.05 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas 0.859> 0.05 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas.

Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa nilai sig untuk masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas dan dapat diasumsikan adanya variasi nilai residual pada penelitian ini dan penelitian lainnya. studi adalah konstan. Metode yang digunakan untuk menguji adanya gejala autokorelasi pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Durbin Watson, dimana suatu model regresi dapat dikatakan tidak memiliki autokorelasi jika nilai d berada di antara nilai dU dan 4-dU. Karena nilai d berada di antara nilai Du (1,779) dan 4 – Du (2,221), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi dalam model regresi penelitian ini.

Pengujian Hipotesis

  • Uji F
  • Uji Koefisien Determinasi (R 2 )
  • Uji Regresi Linear Berganda
  • Uji T

Menurut Saunders (2019), uji koefisien determinasi (R2) merupakan uji yang digunakan untuk mengukur kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat nilai Adjusted R2 sebesar 0,451 yang menunjukkan bahwa variabel dependen penghindaran pajak dapat dijelaskan oleh variabel Business Risk, Audit Fee, Audit Quality, Profitability dan Leverage sebesar 45,1%, sedangkan sisanya satu adalah 54,9%. Tujuan dilakukannya uji regresi linier berganda menurut Ghozali (2016) adalah untuk menguji pengaruh variabel risiko perusahaan, komite audit, kualitas audit, profitabilitas dan leverage terhadap penghindaran pajak.

Dari persamaan regresi di atas dapat diinterpretasikan bahwa koefisien regresi untuk variabel risiko perusahaan, komite audit, kualitas audit, profitabilitas dan leverage keuangan adalah sama dan 0,103 yang berarti bahwa ketika semua variabel independen konstan, jumlah pajak adalah variabel penghindaran akan bertambah atau berkurang sebesar beta (β ) dari masing-masing variabel tersebut. Menurut Saunders (2019), uji t dilakukan untuk menguji sejauh mana variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda pada Tabel 4.11 variabel komite audit, profitabilitas dan financial leverage menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk variabel komite audit, profitabilitas dan keuangan leverage memiliki dampak yang signifikan terhadap penghindaran pajak.

Sedangkan variabel risiko perusahaan dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak karena nilai signifikansinya lebih besar dari alpha 0,05 (>0,05).

Pembahasan

  • H1: Risiko perusahaan berpengaruh positif terhadap tax avoidance
  • H2: Komite audit berpengaruh negatif terhadap tax avoidance
  • H3: Kualitas audit berpengaruh negatif terhadap tax avoidance
  • H4: Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap tax avoidance
  • H5: Leverage berpengaruh positif terhadap tax avoidance
  • Teori agensi dan faktor – faktor yang mempengaruhi tax avoidance

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hal ini menunjukkan bahwa karakter CEO tidak dapat menjadi faktor penentu bagi suatu perusahaan untuk menghindari pajak. Artinya semakin besar kehadiran komite audit di perusahaan dapat mengurangi terjadinya praktik penghindaran pajak di perusahaan. Variabel kualitas audit tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak, yang berarti apakah perusahaan mengaudit KAP Big 4 atau KAP Non Big 4 tidak mempengaruhi terjadinya praktik penghindaran pajak di perusahaan.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka praktik penghindaran pajak di perusahaan akan semakin berkurang. Artinya, semakin tinggi debt ratio suatu perusahaan, maka semakin besar kemungkinan praktik penghindaran pajak di dalam perusahaan tersebut meningkat.

Keterbatasan Penelitian

Saran

Implikasi Penelitian

  • Bagi Perusahaan
  • Bagi Pemerintah
  • Bagi Investor
  • Bagi Penelitian Selanjutnya

Selain itu, dengan adanya penelitian seperti ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Pajak untuk membuat suatu kebijakan yang dapat digunakan untuk meminimalisir terjadinya praktik penghindaran pajak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu investor menganalisis laporan keuangan untuk mengetahui apakah suatu perusahaan memiliki indikasi penghindaran pajak atau tidak, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya, guna menambah pengetahuan tentang faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi praktik penghindaran pajak di perusahaan.

34;Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap Penghindaran Pajak Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Property, Real Estate and Construction Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. 34;Pengaruh Komite Audit, Leverage, Return On Assets, Ukuran Perusahaan dan pertumbuhan penjualan terhadap penggelapan pajak”.34; Pengaruh kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, kualitas audit, komite audit, karakter eksekutif dan leverage terhadap penggelapan pajak (studi empiris pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia dengan pengamatan bertahun-tahun). .

34; Pengaruh Financial Leverage, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar di Bei. 34; Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit dan Kualitas Audit Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Empiris Pada Sektor Consumer Goods Listed) pada Bursa Efek Indonesia, Periode 34; Pengaruh Leverage, Kepemilikan Institusional, dan Ukuran Perusahaan terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan Sektor Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia.

34; Analysis of the impact of good corporate governance, company profitability and risk on tax avoidance".

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis dalam riset ini membuktikan: (1) Profitabilitas memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap tax avoidance, dikarenakan perusahaan telah menggunakan tax

bahwa untuk pencapaian tujuan dan penyelenggaraan fungsi dan tugas IAP (Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia) sebagai organisasi profesi yang menjadi wadah tunggal