• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Laba Dan Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan dimoderasi Kualitas Audit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Manajemen Laba Dan Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan dimoderasi Kualitas Audit"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Akuntansi dan Pajak, 23(02), 2023, Hal. 1-9

MANAJEMEN LABA DAN TAX AVOIDANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DIMODERASI KUALITAS AUDIT

Cindy O Pangemanan1), Muslichah Muslichah2)

1,2)STIE Malangkucecwara Email : [email protected] Email : [email protected]

Abstract

The goal of this study to examine the impact of earnings management and tax avoidance on firm value with audit quality as a moderating variable. Population of this study is infrastructure, transportation, and logistics sectors listed on the IDX from 2017-2021. By using purposive sampling, the sample used in the study was 28 companies, with a period of 5 years, obtained 140 observational data. The results of the study show that earnings management doesn’t affect on firm value, tax avoidance has a positive effect on firm value, and audit quality can’t moderate the relationship among earnings management and firm value. On the other hand, audit quality can weaken the impact of tax avoidance on firm value.

Keywords: Earning management, tax avoidance, audit quality, firm value

1. PENDAHULUAN

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk memperoleh laba semaksimal mungkin dengan menggunakan berbagai strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk memberikan kesan terhadap stakeholder perusahaan berusaha untuk menjaga kinerjanya. Laba yang tercantum dalam laporan laba rugi dapat memberikan informasi mengenai bagaimana kondisi kinerja manajemen perusahaan. Menurut pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 2 laba merupakan laporan utama untuk mengukur kinerja atau pertanggungjawaban yang dilakukan oleh manajemen. Informasi laba ini terkadang menjadi tujuan rekayasa manajemen untuk memaksimalkan atau meminimalkan laba.

Menurut Sulistyanto (2018) dalam bukunya manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan untuk mencampuri atau mempengaruhi informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui pemangku kepentingan yang ingin memahami kinerja dan kondisi perusahaan.

Selain melakukan manajemen laba perusahaan juga dapat melakukan penghindaran pajak atau tax avoidance. Menurut Karimah & Eindye

(2013) tax avoidance adalahPenghindaran pajak adalah upaya yang tetap dalam lingkup peraturan perpajakan yang berlaku, menggunakan celah hukum untuk mengurangi kewajiban pajak untuk tahun-tahun sekarang dan yang akan datang dalam rangka membantu meningkatkan arus kas perusahaan. Hal ini dicapai dengan mengurangi pajak badan, tetapi masih dalam lingkup peraturan perpajakan (hukum) yang berlaku. Bagi korporasi yang menjadi wajib pajak, pajak merupakan beban atas laba bersih (Sugiono, 2020). Perusahaan membayar pajak sesedikit mungkin, karena membayar pajak mengurangi kapasitas keuangan perusahaan.

Investor menginvestasikan kekayaan mereka dengan tujuan memaksimalkan keuntungan. Oleh karena itu investor akan mempertimbangkan banyak aspek sebelum menginvestasikan dananya sendiri, salah satunya dengan mempertimbangkan kinerja perusahaan yang salah satunya dapat diukur dengan nilai perusahaan.

Menurut Darmawan (2020) suatu kondisi pasti yang telah dicapai oleh suatu organisasi sebagai kesan kepercayaan publik terhadap organisasi tersebut. Nilai perusahaan dapat dicirikan sebagai penghargaan pasar karena dapat membuat

(2)

kesejahteraan kepada investor jika harga saham organisasi meningkat.

Untuk meminimalisir tindakan manajemen laba dan tax avoidance perlu prosedur pengawasan untuk menyerasikan kepentingan yang berbeda antara manajemen dan pemilik. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan peran auditor perusahaan. Audit sebagai proses pengurangan asimetri informasi antara manajer dan pemegang saham dengan memberikan justifikasi atas laporan keuangan yang disajikan.

Menurut Sugiono (2020)kualitas audit Iyalah penilaian terstruktur dan otonomi untuk memastikan kegiatan, kualitas dan hasil sesuai sistematika yang telah disusun dan apakah sistematika tersebut dilakukan dengan efektif dan sesuai tujuan. Audit yang baik dapat mencegah penggelapan biaya dan pengelabuan informasi keuangan, akibatnya reputasi manajemen organisasi akan rusak yang menyebabkan nilai korporasi turun apabila laporan keuangan yang salah ini diketahui dan terungkap.

Penelitian yang dipimpin oleh Herdiyanto &

Ardiyanto (2015) menunjukkan bahwa penghindaran pajak secara signifikan mempengaruhi nilai perusahaan, Anggoro &

Septiani (2015) juga menyimpulkan bahwa penghindaran biaya oleh organisasi secara fundamental mempengaruhi nilai perusahaan secara positif. Dapat disimpulkan bahwa tindakan penghindaran pajak oleh korporasi justru menaikkan nilai perusahaan. Tidak sejalan dengan penelitian yang dipimpin oleh Handayani (2020) bahwa nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh tax avoidancekarena investor melihat nilai rasio keuangan sebagai indikator kinerja perusahaan.

Penelitian mengenai manajemen laba dengan nilai perusahaan menunjukkan ketidakonsisten hasilnya sebagaimana dilakukanpenelitian oleh Ayong et al. (2020) bahwa nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh manajemen laba. Sejalan dengan penelitian tersebut Dewi et al. (2016) dan Rahayu et al. (2020) dalam penelitiannya juga didapatkan hasil bahwa manajemen laba tidak memberi signifikan pengaruh pada nilai perusahaan. Lain haldengan penelitian oleh Ridwan & Gunardi (2013) melakukan penelitian adanya signifikan pengaruh earning management terhadap nilai perusahaan dikarenakan

pemenuhan pendapatan yang diperoleh dari bagian akrual sebagai aktivitas manajemen pendapatan memiliki pemeliharaan yang lebih rendah daripada arus kas.Karena terdapat perbedaan dengan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti ingin meneliti lebih lanjut pengaruh manajemen laba dan penghindaran pajak terhadap nilai perusahaan dan apakah kualitas audit mengubah pengaruh manajemen laba dan penghindaran pajak terhadap nilai perusahaan berfokus pada sektor kesehatan, infrastruktur, transportasi & logistik yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021.

Hipotesis yang dikembangkan penelitian ini yaitu:

H1: nilai perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

H2: nilai perusahaan berpengaruh positif terhadap tax avoidance.

H3: kualitas audit memoderasi pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan.

H4: kualitas audit memoderasi pengaruh tax avoidance terhadap nilai perusahaan.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang bertujuan untuk menguji suatu teori yang terdiri dari beberapa variabel, diukur dalam angka-angka, dan dianalisis dengan metode statistik untuk melihat apakah generalisasi prediktif itu benar. Tujuan penelitian dari penelitian ini adalah manajemen laba, penghindaran pajak, nilai perusahaan dan kualitas audit. teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dengan data sekunder.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan di bidang kesehatan, infrastruktur, transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021 dengan jumlah 110 perusahaan.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, menetapkan kriteria tertentu untuk sampel, yang ditetapkan oleh peneliti untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sampel penelitian terdiri dari 140 data observasi dari 28 perusahaan selama 5 tahun.

“Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen”

(sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini variabel

(3)

Tabel 1

Tabel 4.4 One sample K.S independen dicirikan sebagai Manejemen laba

dihitung menggunakan rasio disrectionary accruals (DTA) dan Tax avoidance menggunakan rasio cash Effective Tax Rates (ETR).

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi hasil akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan menggunakan rumus Price to book value (PBV).

Kualitas audit sebagai variabel pemoderasi.

Pengukuran dilakukan dengan cara bila perusahaan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) big four diberi skor 1, tetapi bila perusahaan diaudit oleh KAP non-big four diberi nilai 0.

Teknik analisis data dengan pengujian Statistik Deskriptif dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran dari suatu data yang di teliti dengan melihat rata-rata (mean), maksimum, standar deviasi, dan minimum. Uji asumsi klasik yang terdiri daripengujian normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan pengujian heteroskedastisitas.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1.Hasil penelitian

1. Statistik Desktiptif

Pada tabel diatas dapat dilihat terdapat 140 data keuangan perusahaan yang terlist di BEI tahun 2017-2021.

a. Nilai minimum sebesar -0.0190 terjadi pada Paramita Bangun Sarana Tbk, nilai maksimum sebesar 0.0221 pada Adhi Karya (Persero) Tbk,dengan nilai mean perusahaan yang mempraktekan manajemen laba sejumlah 0.001216 nominal standar deviasi 0.0056464.

b. Nilai minimum tax avoidance 0.0216 padaIndustri Jamu dan Farmasi Sido, nilai maksimum sebesar 9.0702 pada perusahaan

Termas Tbk dan mean sebesar 0.679356 dan standard deviasi sebesar 1.3591070.

c. Kualitas audit nilai minimum 0 ada 81 perusahaan yang memakai jasa KAP non Big 4 dan angka maksimum yaitu 1 pada 59 koperasi yang menggunkan jasa KAP big 4.Nilai rata- rata 0.4214 dan standar deviasi sebesar 0.49556.

d. Nilai perusahaan nilai minimum sebesar 0.0034 pada Organon Pharma Indonesia tbk, nilai maksimum sebesar 2.3402 terjadi padaPP (Persero) Tbkangka rata-rata sebesar 0.677991 serta standard deviasi sebesar 0.4919668.

2. Hasil Uji asumsi klasik a. pengujian normalitas

pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah variabel independent dan variabel dependent atau bersama terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test dengan syarat nilai sig 0.05 atau 5% dianggap data tersebar secara

normal. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0.200 atau lebih dari 0.05 jadi, bisa kita simpulkan semua data sudah terdistribusi normal (Tabel 4.2).

Tabel 2

b. Pengujian Multikolonieritas

Dilakukannya pengujian ini untuk melihat bila terjadi korelasi antara variabel independen dalam regresi linier berganda. Tidak terdeteksi Multikolinearitas bila angka tolerance lebih besar 0.10 dan angka VIF kurang dari 10 (tolerance>

0.10, VIF < 10).

(4)

Tabel 3

Pengujian Multikolinearitas

Tabel 4

Hasil uji Heteroskedastisitas

Tabel 5

Pengujian autokorelasi

Tabel 9 Hasil Koefisien

Determinasi

Tabel 4.6 Uji Statistik F Tabel 4.3 menunjukkan bahwa tolerance value

masing-masing variabel lebih tinggi dari 0,10 dan juga angka VIF lebih kecil dari 10, oleh sebab itu disimpulkan bahwa pengujian ini tidak terdeteksi mengalami multikolinearitas.

c. Uji heteroskedastisitas

Pengujian modelregresi ini tujuannya untuk mengetahui jika terdapat residual yang tidak sama dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya, maka dilakukan uji heteroskedastisitas.

didalam penelitian ini menggunakan uji glejser.

Jika, angka signifikansi >0.05 (5%) berarti terdapat heteroskedastisitas.

Hasil uji heteroskedastisitas pada Tabel 4.4 diperoleh nilai signifikansi dari manajemen laba sebesar 0.593, tax avoidance 0.459 dan kualitas audit 0.827 yang artinya tiap variabel lebih besar nilainya daripada 0.05, dari output pengujian diatas maka bisa disimpulkan bahwa tak terjadi tanda-tanda heteroskedastisitas dalam contoh regresi..

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan guna mengetahui terdapat tidaknya hubungan antara waktu ataupun periode t terdahulu (t – 1).Durbin watson digunakan untuk mengetahui terdapat tidaknya autokorelasi. Syaratnya tidak terdapat autokorelasi jika DW > Tabel DU & DW < 4- DU.

Berlandaskan tabel 4.5 diatas nampak nilai DW yang dikenal yakni sebesar 2,081, apabila dibanding dengan nilai tabel DU sebesar 1.7678.

Artinya nilai DW lebih besar dari tabel DU serta lebih kecil dari 4- DU( 2.081 > 1.7678 & 2.081 <

4 - 1.7678). Dengan demikian pengujian ini tidak terjalin autokorelasi pada tiap variabel riset.

3. Hasil pengujian hipotesis a. Regresi linear berganda

Ikatan antara variabel dependen serta variabel independen yang bisa turunkan ialah sebagai berikut;

Y = 0.708 + 3.171X1 + 0.131X2 - 0.260X3 – 0.165X1X3 - 0.059 X2X3

b. Koefisien Determinasi

Hasil koefisien determinasi pada tabel diatas menjelaskan adjusted R square nilainya sebesar 0.173 artinya kemampuan variabel dependen untuk menjelaskan variabel independen sebesar 17.3% sedangkan sisanya 82.7% dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti pada penelitian ini.

c. Uji statistik F

(5)

Tabel7 Hasil Uji t

Tabel 8 Uji t hitung Moderasi 1

Tabel 9 Uji t hitung Moderasi 2 Pada tabel 4.6 hasil uji F terlihat bahwa nilai

Fhitung adalah sebesar 6.817 dan nilai sig F sebesar

< 0.001 dimana sig F < 5% yang artinya bahwa semua variabel independen yaitu managemen laba dan tax avoidance berpengaruh signifikan simultan atau bersamaan terhadap firm value.

d. Uji t

Diketahui tabel 4.7 terlihat hasil nilai signifikan untuk manajemen laba yaitu 0.664, t hitung 0.435 dan nilai koefisien regresi 3.102.

Disebabkan angka signifikasi α lebih dari 5%

(0.664 > 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial manajemen laba tidaklah berpengaruh secara signifikan kepada nilai perusahaan. Sehingga H1 Ditolak.

Pada tax avoidance nilai signifikan sebesar

<0.001, thitung 4.064 serta koefisien regresi sejumlah 0.120. Oleh sebab nilai signifikan α jumlahnya lebih dari 5% (0.001 < 0.05) maka bisa dikatakan secara parsial nilai perusahaan dipengaruhi secara positif oleh penghindaraan pajak. Hipotesis 2 diterima

Pengujian hipotesis untuk menguji interaksi faktor pengarah memperkuat atau bahkan melemahkan hubungan antara faktor/variabel yang terikat dan bebas diselesaikan dengan menggunakan metode Moderated Regression Analysis

Pada tabel 4.8 diatas hasil menunjukkan bahwa nilai signifikansi moderasi 1 (X1*X3)

tidaklah signifikan sebab nilai signifikansinya lebih dari 0.05 yang artinya kualitas audit tidak dapat menjadi variabel moderasi. Managemen laba dan nilai perusahaan tidak bisa dimoderasi oleh kualitas audit. Pernyataan tersebut menyimpulkan bahwa H3 ditolak.

Hasil pada tabel 4.9 menunjukkan nilai signifikan untuk moderasi 2 (X1*X3) adalah 0.015 yang lebih rendah dari 0.05 dan jumlah beta -0.135 maksudnya variabel kualitas audit dapat menjadi variabel moderasi. Jika dilihat nilai beta kualitas audit negatif, bisa disimpulkan bahwa kualitas audit memperlemah pengaruh tax avoidance terhadap nilai perusahaan. Oleh karena ituH4 diterima.

3.2.Pembahasan

1. Dampak Manajemen Laba pada Nilai Perusahaan.

Pengujian hipotesis pertama adalah apakahmanajemen laba berpengaruh negatif pada nilai perusahaan. Hasil penelitiannya menerangkan bahwa variabel nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh manajemen laba jadi, dapat ditarik kesimpulan Hipotesis 1 ditolak, dan itu menyiratkan bahwa tindakan manajemen laba yang dilakukan sang manajer tidak berpengaruh pada naik turunnya nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dikerjakan oleh Sugiono (2020) serta Winarta et al. (2021) yang mana hasilnya menemukan bahwa manajemen laba berpengaruh pada nilai perusahaan.Namun hasil penelitian ini seiras dengan penelitian Darwis (2012), Dewi et al. (2016) Rahayu et al. (2020), Violeta & Serly (2020) yang membuktikan bahwa nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh manajemen laba. Tindakan oportunis yang dibuat oleh sang manajer tidak sepenuhnya mendapatkan reaksi

(6)

positif dari investor sehingga tidak berimbas pada kenaikanvalue perusahaan. Saat terjadi perbedaan target antara pihak pemimpin usaha dan investor, sampai pihak managemen cenderung akan bertindak yang tidak benar dan membuat kesalahanpembukuan yang akan merugikan investor/ pemilik modal. Hal inilah yang membuktikan bahwa tidak ada hubungannya keuntungan yang dilakukan para eksekutif oleh para pimpinan dengan nilai organisasi, karena manajemen laba adalah gap kepentingan antara para pemimpin dan pemilik modal, akibatnya manajemen laba yang terjadi tidak berpengaruh terhadap nilai organisasi.

2. Dampak Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan.

Uji hipotesis kedua menyatakan apakah tax avoidance berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dibidang kesehatan, infrastruktur, transportasi & logistik yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tax avoidance berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan maka dapat ditarik kesimpulan H2 diterima.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan yang dilakukan oleh Sugiono (2020), Herawati &

Ekawati, (2016) dan Violeta & Serly (2020), sedangkan hasil penelitian ini sejalan dengan Chasbiandani & Martani (2012), Apsari &

Setiawan, (2018), Anggoro & Septiani (2015) dan Mustika et al. (2019) menunjukkan bahwa penghindaran pajak meningkatkan nilai perusahaan.Menghindari pajak secara legal, sehingga berdampak pada meningkatkan nilai korporasi. Sumber daya yang didapat dari aktifitas penghindaran pajak digunakan oleh perusahaan untuk keperluan produktif atau dapat dibagikan pada investor. Perusahaan yang melakukan penghindaran pajak berusaha untuk meningkatkan laba dengan cara meminimalkan beban sehingga oleh investor dipandang mampu menampilkan kinerja yang baik akibatnya, meningkatnya nilai korporasi. Besarnya laba yang diberikan oleh perusahaan cenderung ditaksir apik oleh investor akhirnya harga saham yang terbatas jumlahnya akan menjadi sasaran para penyandang dana akibatnya, stock price menjadi tinggi.

3. Manajemen Laba pada Nilai Perusahaan dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderasi

Pembuktian hipotesis ketiga yaitu apakah kualitas audit bisa memoderasi dampak manajemen laba pada nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit secara fundamental mempengaruhi hubungan manajemen laba dan nilai perusahaan, dan itunebyiratkan bahwa H3 ditolak.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Miati & Rasmini (2016) dan Indrayanti

& Wirakusuma (2017) yang menyatakan bahwa kualitas audit mampu memoderasi pengaruh manajemen laba pada nilai perusahaan.

Sedangkan hasil penelitian ini sependapat dengan Darmawan (2020) dan Dewi et al. (2016), N.

Lestari & Ningrum (2018) dan Lestari & Pamudji (2013). Artinya walaupun perusahaan memakai jasa auditor KAP big 4 ataupun KAP non big 4 tidak mampu memoderasi hubungan earning management dan nilai organisasi. Investor tidak memandang kualitas audit sebagai dasar kepercayaan untuk pengambilan keputusan investasi artinya Investor tidak mempertimbangkan informasi perusahaan mengenai laporan auditor independen baik diperiksa oleh KAP big 4 atau non big 4. Hasil penelitian membuktikan bahwa Bagus atau tidak kualitas audit tidak mempengaruhi hubungan manajemen laba terhadap nilai perusahaan.

4. Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderasi

Pengujian keempat yakni apakah kualitas audit menjadi moderasi atas dampaktax avoidance pada nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas audit dapat menjadi variabel moderasi dan kualitas audit terbukti memperlemah tax avoidance terhadap nilai perusahaan artinya H4 diterima.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Lestari & Ningrum (2018) dan Warno

& Fahmi (2020) yang mana kualitas audit tidak memoderasi tax avoidance terhadap nilai perusahaan. sepakat dengan hasil penelitian ini Feranika et al. (2016) Rusli, (2016), Annisa &

Kurniasih (2012), Maharani & Suardana, (2014), Wardani et al. (2018), dan Dewi & Jati (2014)

(7)

yang membuktikan jika kualitas audit bisa memoderasi penghindaraan pajakpada nilai organisasi. Auditor dianggap punya peran penting akan pengesahan laporan pembukuan. Akhinya pemakaian jasa auditor yang berkapasitas dapat menunjang kredibilitas laporan keuangan sehingga akan menaikkan nilai perseroan. Audit yang berbobot diketahui mampu melemahkan pengaruh hubungan tax avoidance dan nilai perusahaan.

Audit yang berkualitas akan sanggup meminimalkanpenerapan tax avoidance. Industri yang teraudit KAP yang besar kenyataannya tidak melakukan penghindaran pajak karena diaudit oleh yang sudah berkompeten dan profesional sehingga memiliki pengalaman kaidah mendeteksi ada tidaknya manipulasi dalam pelaporan pembukuan yang dibuat oleh perusahaan.

4. KESIMPULAN

berlandaskan analisis dan hasil telaah diperoleh kesimpulan sebagai berikut;

1. Manajemen laba tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya bahwa tindakan oportunis yang diperbuat oleh sang manajer tidak memberi pengaruh terhadap kenaikan nilai perusahaan terlihat dari harga saham.

Terdapat perbedaan kepentingan membuat manajer melakukan manajemen laba.

2. Hasil telaah menemukan bahwa tax avoidance berpengaruh secara positif pada nilai perusahaan. Tax avoidance yang dikerjakanoleh perusahaan terbukti meningkatkan nilai perusahaan.

3. Kualitas audit tak bisa memoderasi manajemen laba terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitiannyamenyatakan bahwa audit quality tidak mampu menjadi faktor yang dapat menguatkan atau melemahkan hubungan manajemen laba dan nilai perusahaan. Investor tidak memperhatikan kualitas audit sebagai suatu yang penting untuk dipertimbangakan dalam keputusan investasi.

4. Kualitas audit mampu memoderasi manajemen laba pada nilai perusahaan, yang artinya dengan adanya jasa auditor mampu melemahkan dampak dari tax avoidance kepada nilai perusahaan. KAP yang bereputasi

akan berdampak pada nilai perusahaan karena perusahaan yang diaudit dengan KAP yang baik akan lebih memberikan kepercayaan kepada investor.

SARAN

Berdasarkan hasil dan keterbatasan penelitianmaka diperoleh saran, yaitu;

1. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya lebih diperluas ke sektor lain seperti pertambangan dan keuangan.

2. Untuk memperoleh hasil yang lebih kuat sebaiknya menambahkan variabel moderasi lainnya yang dapat mepengaruhi hubungannya dengan nilai perusahaan, misalnya; pembagian deviden.

3. Disarankan agar penelitian selanjutnya memakai metode perhitungan lainnya untuk mengukur tax avoidance, nilai perusahaan serta manajemen laba, misalnya Model Deangelo, ETR dan Tobin Q

5. REFERENCE

Anggoro, S. T., & Septiani, A. (2015). Analisis Pengaruh Perilaku Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Transparansi Sebagai Variabel Moderating.

Diponegoro Journal Of Accounting, 4(4), 437–446.

Annisa, N. A., & Kurniasih, L. (2012). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi & Auditing, 8, 123–136.

Apsari, L., & Setiawan, P. E. (2018). Pengaruh tax avoidance terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel moderasi. E-Jurnal Akuntansi, 23(3), 1765- 1790.

Ayong, Rahmatika, N., & Tika. (2020). Pengaruh Earning Management, Leverage, Dan Firm Value Pada Perusahaan Retail Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2014 - 2019. Jurnal Akuntansi Dan Pasar Modal, 3(2), 9–18.

Chasbiandani, T., & Martani, D. (2012).

Pengaruh Tax Avoidance Jangka Panjang Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi (SNA), 1–27.

(8)

Darwis, H. (2012). Manajemen laba terhadap nilai perusahaan dengan corporate governance sebagai pemoderasi. Jurnal keuangan dan Perbankan, 16(1).

Darmawan, I. P. E. (2020). Kualitas audit sebagai pemoderasi pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan. 3(2), 174–

190. https://doi.org/10.22219/jaa.v3i2.12269 Dewi, T., Pratomo, D., & Dillak, V. J. (2016).

Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang Tercatat Dibursa Efek Indonesia Periode 2010-2011).

E-Proceeding of Management, 3(3), 3396–

3402.

Dewi, N. N. K., & Jati, I. K. (2014). Pengaruh karakter eksekutif, karakteristik perusahaan, dan dimensi tata kelola perusahaan yang baik pada tax avoidance di bursa efek indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 2, 249–260.

Feranika, A., Mukhzarudfa, H., & Machfuddin, A. (2016). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris Independen, Kualitas Audit, Komite Audit, Karakter Eksekutif, Dan Leverage Terhadap Tax Avoidance. 2, 40.

Handayani, R. (2020). Effects of Tax Avoidance and Financial Performance on Firm Value.

International Journal of Management Studies and Social Science Research, 2(5), 159–168.

https://www.ijmsssr.org/paper/IJMSSSR002 03.pdf

Herdiyanto, D. G., & Ardiyanto, M. D. (2015).

Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan. Diponegoro Journal of Accounting, 4(3), 1–10.

Indrayanti, N. P. A. D., & Wirakusuma, M. G.

(2017). Pengaruh Menajemen Laba Pada Return Saham Dengan Kualitas Audit Dan Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi, 20(3),

1762–1790.

Karimah, H. N., & Eindye Taufiq. (2013).

Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan. Ekombis Review, 72–86.

Lestari, L. S., & Pamudji, S. (2013). Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan Dimoderasi Dengan Praktik Corporate ( Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2011 ).

Diponegoro Journal of Accounting, 2, 1–9.

Lestari, N., & Ningrum, S. A. (2018). Pengaruh Manajemen Laba dan Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Mediating. Journal of Applied Accounting and Taxation, 1(3), 225–238.

https://doi.org/10.30596/liabilities.v1i3.2496 Maharani, I. G. A. C., & Suardana, K. A. (2014).

Pengaruh Corporate Governance , Profitabilitas Dan Karakteristik Eksekutif Pada Tax Avoidance Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 2, 525–539.

Miati, N. L. P. M., & Rasmini, N. K. (2016).

Dampak Interaksi Kualitas Audit pada Pengaruh Manajemen Laba Riil pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 5(07).

Mustika, D., Ratnawati, V., & Basr, Y. M.

(2019). Pengaruh Tax Avoidance Dan Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Moderasi Corporate Governance. Junal Akuntansi, 8, 93–106.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. In Bandung Alf (p.

143).

Rahayu, H., Mais, R. G., & Suriawinata, I. S.

(2020). Pengaruh Manajemen Laba dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri Barang Konsumsi dalam Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(9)

Tahun 2014 -2018. Jurnal STEI Ekonomi, 29(02), 1–16.

Rusli, Y. M. (2016). Pengaruh Kualitas Audit dalam Hubungan antara Tax Planning dengan Nilai Perusahaan. Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC, 395–406.

Ridwan, M., & Gunardi, A. (2013). Peran Mekanisme Corporate Governance sebagai Pemoderasi Praktik Earning Management terhadap Nilai Perusahaan. TRIKONOMIKA, 12(1), 49.

Sugiono, J. (2020). Pengaruh Manajemen Laba, Tax Avoidance Dan Kualitas Audit Terhadap Nilai Perusahaan. 17(2).

http://repository.uin-suska.ac.id/30960/

Sulistyanto, H. S. (2018). Manajemen Laba:

Teori dan Model Empiris (M. A. Listyandari (ed.); Cetakan II). PT. Grasindo.

Violeta, C. A., & Serly, V. (2020). Pengaruh Manajemen Laba dan Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2014- 2018). Wahana Riset Akuntans, 8(1), 1–13.

Wardani, D. K., Akuntansi, P. S., Ekonomi, F., Sarjanawiyata, U., & Yogyakarta, T. (2018).

Pengaruh tax avoidance terhadap nilai perusahaan dengan corporate governance sebagai variabel pemoderasi. Jurnal Nominal, VII.

Referensi

Dokumen terkait

pengetahuan peneliti belum banyak penelitian ilmiah mengenai uji aktivitas antikanker dari tanaman kitolod, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui potensi

Dalam rangka menjamin ketertelusuran, setiap Produk Pengolahan Ikan yang akan dipasarkan harus dilengkapi label/identifikasi yang memadai yang menunjukkan ringkasan

Aturan Markovnikov dalam kimia organic berkaitan dengan reaksi pada alkena asimetris(tidak simetris). Alkena asimetris adalah alkena yang ikatan diantara C rangkap mengikat

1. Kegiatan Literasi Alquran SMA Negeri 14 dilaksanakan berdasarkan dari surat edaran yang berisi himbauan kepada kepala sekolah SMA/SMK Negeri dan Swasta untuk

Berdasarkan distribusi karakteristik pada kelompok intervensi sebelum diberikan pendidikan kesehatan aplikasi audio visual memperlihatkan bahwa umur sebagian besar responden

Dengan demikian, berdasarkan teori-teori yang telah disebutkan sebelumnya kemudian diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat

Tujuan dari kegiatan abdimas adalah untuk memberikan penyuluhan yang menarik tentang poster dan wadah sampah karakter sebagai media kampanye untuk meningkatkan

Hasil penelitian menunjukkan formulasi biopotting yang terbuat dari bahan baku kompos serbuk gergaji 70% + tanah liat 30% +Mikoriza FMA (S7T3M) memberikan pengaruh terbaik