501
Kontribusi Power Otot Tungkai Dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Bermain Bulu Tangkis pada Atlet KONI
Aceh Tenggara
Fakhrur Rizal1, Orbit Irwansyah1, Junaidi2
1Universitas Gunung Leuser, 2Universitas Serambi Mekkah Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan: (1) kontribusi power otot tungkai denggan ketrampilan bulu tangkis pada Atlet Bulu Tangkis Koni Aceh Tenggara , (2) kelincahan dengan keterampilan bermain bulu tangkis pada Atlet Bulu Tangkis Koni Aceh Tenggara, dan (3) kontribusi power otot tungkai dan kelincahan dengan keterampilan bulu tangkis pada Atlet Bulu Tangkis Koni Aceh Tenggara.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet Atlet Bulu Tangkis Koni Aceh Tenggara yang berjumlah 10 orang. Semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian (total sampling). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis korelasi sederhana dan korelasi ganda. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara koordinasi power otot tunkai dengan keterampilan bermain bulu tangkis (r = 0,64), kontribusi power otot tungkai memberi kontribusi sebesar 40,96% terhadap keterampilan bermain bulu tangkis, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kelincahan dengan keterampilan bermain bulu tangkis (r = 0,76%), kelincahan memberi kontribusi sebesar 57,75% terhadap keterampilan bermain bulu tangkis dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kontribusi power otot tungkai dan kelincahan secara bersama-sama dengan keterampilan bermain bulu tangkis (R = 0,89). Hal tersebut menunjukkan bahwa 79,21% variasi keterampilan bermain bulu tangkis ditentukan oleh kedua variabel bebas secara bersama-sama. Kesimpulan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kontribusi power otot tungkai dengan keterampilan bermain bulu tangkis pada Atlet Bulu Tangkis Koni Aceh Tenggara.
Kata Kunci : Otot Tungkai, Bulu Tangkis, Atlet Koni PENDAHULUAN
Dewasa ini permainan bulu tangkis merupakan cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia baik laki-laki maupun perempuan, mulai dari anak-anak hingga dewasa baik di daerah maupun di kota- kota besar. Hal ini di tunjukkan dengan banyaknya masayrakat yang bermain bulu tangkis baik di ruangan tertutup maupun ruangan terbuka. Banyak orang memainkan permainan ini dengan berbagai tujuan diantaranya adalah sebagai berikut: 1) olahraga kreasi, (2) olahraga pendidikan, (3) olahrga kesehatan atau media untuk meningkatkan kesegaran jasmani, dan (4) olahraga prestasi.
Permainan bulu tangkis dituntut adanya kondisi fisik yang tinggi, terutama untuk meningkatkan dan mempertahankan teknik dan taktik dalam permainan bulu tangkis pada
502
tingkat yang lebih baik. Gow (1985:2) mengatakan. Untuk mempertahankan akurasi stroke membutuhkan kekuatan dan kemampuan fisik yang mantap. Perwujudan prestasi tinggi pada olahraga harus perlu memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik, bagi setiap atlet dimana unsur-unsur kondisi fisik yang tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain sangat penting
Pengertian Power Otot Tungkai
Power otot tungkai merupakan kemampuan tubuh seseorang dalam menggerakkan kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Jadi dapat dinyatakan power otot tungkai sama dengan kekuatan kali kecepatan. Power merupakan suatu gerakan yang dihasilkan secara eksplosif dan berlangsung dalam kondisi dinamis, gerakan-gerakan ini terjadi pada waktu melempar, memukul (smash) dan pemindahan tempat sebahagian atau seluruh tubuh, seperti dikatakan Claude Bouchard dkk, yang disadurkan oleh Subroto (1975:34) bahwa: Tenaga ledak otot (muscular power) adalah kualitas yang memungkinkan otot skelompok otot untuk menghasilkan kerja fisik secara eksplosif. Intensitas kontraksi otot tergantung kepada pengarahan sebanyak mungkin
“motor unit” serta kepada volume otot.
Pengertian Kelincahan
Kelincahan pada umumnya didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengubah arah/posisi pada waktu bergerak dengan kecepatan tinggi dan efektif. Analisa para ahli olahraga menunjukkan bahwa kelincahan dapat terjadi karena kekuatan atau tenaga yang meledak, disamping itu juga menuntut adanya kecepatan, ketepatan dan keterampilan. Menurut Harsono (1988:172) menyimpulkan bahwa : Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Jadi kelincahan juga ditentukan oleh kelentukan yang baik, disamping kecepatan dan kekuatan dari anggota tubuh yang baik pula.
Hubungan power otot tungkai dan kelincahan terhadap ketrampilan bulutangis Latihan yang cocok untuk mengembangkan daya ledak otot tungkai adalah latihan isotonik, dimana terlihat otot-otot memendek dan memanjang. Beban latihan bisa berupa anggota tubuh ataupun beban bobot dari luar. Agar efektif hasilnya latihan-latihan kekuatan haruslah dilakukan sedemikian rupa sehingga atlet dapat mengeluarkan tenaga maksimal atau hampir maksimal untuk menahan beban tersebut. Demikian pula beban tersebut haruslah sedikit demi sedikit bertambah berat agar perkembangan otot terjamin.
Oleh karena itu latihan-latihan daya ledak haruslah dilakukan secara progresif dalam arti tidak terhenti pada suatu berat beban atau bobot latihan tertentu.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian diskriptif dengan teknik analisis korelasional, artinya penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya
503 hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Menurut Arikunto (2003:310) penelitian deskriptif adalah penelitian hanya mengambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan. Selanjutnya Arikunto (2003:326) berpendapat “penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variable.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti dan populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikitnya mempunyai sifat yang sama. Hadi, (2000:220). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah atlet KONI Aceh Tenggara yang berjumlah 10 orang.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian menggunakan tehnik tes, yaitu: (1) tes power otot tungkai, (2) tes kelincahan, dan (3) tes keterampilan bermain bulu tangkis.
Tes Power Otot Tungkai
Bertujuan untuk mengukur power otot tungkai, alat untuk melakukan tes power otot tungkai berupa: Kapur atau pita untuk membuat batas, sasaran berbentuk jauh lompatan menggunakan meter untuk menghitung jauh lompatan, dengan satuan cm, Tes Kelincahan
Kelincahan merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang banyak dipergunakan dalam olahraga. Kelincahan kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu. Seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik (M. Sajoto,1995:9).
Teknik pengolahan Data
Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan terhadap keterampilan bulu tangkis, maka setelah data yang telah diperoleh dari pengumpulan lapangan, diolah dengan mengunakan rumus statistik. Adapun langkah- langkah yang ditempuh dalam menganalisa data tersebut adalah :
1. Perhitungan Nilai Rata-rata
Rumus Uji Rata-rata menurut Sudjana (1989:67) = N
X
Keterangan: x : Mean atau nilai rata-rata yang dicari
X : Jumlah score x
N : Jumlah sampel penelitian 2. Perhitungan Standar Deviasi
Menurut Johnson (1990:18) untuk menghitung standar deviasi dapat digunakan rumus :
504
) 1 (
) ( )
( 2 2
N N
X X
SDx N
Keterangan :
SD = Standar Deviasi X2 = Jumlah skor x kali x X = Jumlah skor x
N = Jumlah sampel penelitian 3. Perhitungan Nilai Koefisien Korelasi
Rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya hubungan antara variabel X dengan variabel Y, penulis menggunakan rumus kolerasi product moment dari pearson yang dikemukakan oleh Sudjana (1989:369), sebagai berikut:
r =
n
x2n
xyx2 n
x
y2y
y 2
Keterangan :
r = Koefesien korelasi yang dihitung n = Banyaknya sampel penelitian xy = Jumlah product x dan y x = Nilai variabel x
y = Nilai varibel y 4. Perhitungan Nilai Variabel KP = r2 x 100%
Keterangan: KP = Besarnya koefisien penentu (determian) r = Koefisien korelasi
5. Perhitungan Uji Signifikan
Untuk membuktikan diterima atau tidakya hipotesis yang telah penulis rumuskan, maka penulis menggunakan analisis distribusi t (uji t) yang dikemukakan oleh Sudjana (2005:109) yaitu:
t = 2
1 2 r n r
Keterangan:
t = Tes untuk menguji signifikan r = Koefisien hubungan
r2 = Koefisien hubungan dikuadratkan n = Jumlah sampel
505 6. Perhitungan Korelasi Ganda
Selanjutnya untuk mencari korelasi koordinasi mata-kaki dan keseimbangan, dapat digunakan rumus korelasi ganda R dari Sudjana (1989:385) sebagai berikut:
Keterangan:
ry1 = koefisien korelasi antara Y dan X1
ry2 = koefisien korelasi antara Y dan X2 r1.2 = koefisien korelasi antara X1 dan X2 Waktu dan Tempat Penelitian
Adapun tes power otot tungkai dan kelincahan terhadap keterampilan bulu tangkis pada atlet KONI Aceh Tenggara, direncanakan penulis akan dilaksanakan di Gedung KONI Aceh Tenggara, setelah mendapat izin dari kedua Dosen Pembimbing.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Hasil serangkaian penelitian lapangan yang dilakukan pada Atlet bulu tangkis Koni Aceh Tenggara , diperoleh data penelitian berupa data tes power otot tungkai.
Kelincahan dan ketrampilan bermain bulu tangkis.
Menghitung Rata-rata Power Otot Tungkai (X1)
= 193
Menghitung Rata-rata Kelincahan (X2)
= 12,536
Menghitung Rata-rata Keterampilan Bermain Bulu Tangkis (Y)
= 28,5
Perhitungan Nilai Standar Deviasi
506
SDX1 =
) 1 (
) ( )
( 2 2
N N
X X
N
= 10(10 1) ) 1930 ( ) 372704 (
10 2
= 4,87
Mencari Standar Deviasi Kelincahan
SDX2 =
) 1 (
) ( )
( 2 2
N N
X X
N
= 10(10 1) ) 36 , 125 ( ) 81 , 1591 (
10 2
= 1,5
Mencari Standar Deviasi Keterampilan Bulu Tangkis
SDY =
) 1 (
) ( )
( 2 2
N N
X X
N
= 10(10 1) ) 287 ( ) 8345 (
10 2
= 3,47
Berdasarkan hasil analisis rata-rata dan standar deviasi di atas, selanjutnya dapat ditentukan nilai T-Score untuk masing-masing variable dengan menggunakan rumus - yang dikemukakan oleh Sudijono (2009:176) sebagai berikut:
Keterangan:
X : Data Mentah
M (mean) : Rata-rata SD : Standar Deviasi
Perhitungan Koefisien Korelasi antara Variabel X1 dengan Variabel Y
Adapun perhitungan koefisian antara variabel X1 dengan variabel Y terdapat dalam tabel berikut ini:
= 0,648132
507 Hasil perhitungan data diatas, menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (r) antara koordinasi power otot tungkai dengan keterampilan bermain bulu tangkis (Y) pada Atlet Bulu Tangkis Koni Aceh Tenggara adalah rx1y 0,64.
Perhitungan Uji Signifikan
Berdasarkan hasil koefisien korelasi antar variabel di atas, selanjutnya dapat di tentukan uji keberartian korelasi antara power otot tungkai dengan kelincahan bermain bulu tangkis dengan menggunakan rumus statistik student t:
Kaidah pengujian:
Jika t-hitung ≥ t-tabel, maka Ho ditolak t-hitung ≤ t-tabel, maka Ho diterima
Berdasarkan perhitungan di atas, α = 0,05 dan n = 10, uji satu pihak; dk = n – 2
= 10 – 2 = 8, sehingga diperoleh ttabel = 1,86. Ternyata thitung lebih besar dari ttabel, atau 2,37
> 1,86, maka Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara power otot tungkai (X1) terhadap keterampilan bermain bulu tangkis. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil uji lanjut sesuai dengan hipotesis yang gunakan yaitu: terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara power otot tungkai dengan keterampilan bermain bulu tangkis.
Perhitungan Koefisien Korelasi antara Variabel X2 dengan Variabel Y
Hasil analisis data diatas, menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (r) antara kelincahan (X2), dengan keterampilan bermain bulu tangkis (Y) atlet PB Merpati Putih aceh besar adalah rx2y 0,762.
Mencari besarnya sumbangan variabel X2 terhadap Y dengan rumus:
KP = r2 x 100%
= 0,762 x 100%
= 57,76%
Artinya variabel kelincahan (X2) memberikan kontribusi terhadap keterampilan bermain bulu tangkis (Y) sebesar 57,76% dan sisanya 42,24% dipengaruhi oleh faktor- faktor lain.
508
Perhitungan Uji signifikansi
Berdasarkan hasil koefisien korelasi antar variabel di atas, selanjutnya dapat di tentukan uji keberartian korelasi antara kelincahan dengan keterampilan bermain bulu tangkis dengan menggunakan rumus statistik student t:
Kaidah pengujian:
Jika t-hitung ≥ t-tabel, maka Ho ditolak t-hitung ≤ t-tabel, maka Ho diterima
Berdasarkan perhitungan di atas, α = 0,05 dan n = 10, uji satu pihak;
dk = n – 2 = 10 – 2 = 8, sehingga diperoleh ttabel = 1,86.
Ternyata thitung lebih besar dari ttabel, atau 3,34 > 1,86, maka Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keseimbangan (X2) terhadap keterampilan bermain bulu tangkis. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil uji lanjut sesuai dengan hipotesis yang gunakan yaitu: terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kelincahan dengan keterampilan bermain bulu tangkis.
Analisis Koefisien Korelasi antara Variabel X1 dengan Variabel X2
Hasil analisis data di atas, menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) antara kontribusi power otot tungkai (X1), dengan kelincahan (X2) pada atlet PB Merpati Putih aceh besar adalah rx12 0,24.
Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X1 terhadap X2 dengan rumus:
KP = r2 x 100%
= 0,242 x 100%
= 5,76%
Artinya variabel power otot tungkai (X1) memberikan kontribusi terhadap kelincahan (X2) sebesar 5,76% dan sisanya 94,24% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Analisis Koefesien Korelasi Ganda
Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya hubungan antara power otot tungkai (X1), dan kelincahan (X2) dengan keterampilan bermain bulu tangkis (Y) pada atlet PB Merpati Putih aceh besar, maka nilai r yang diperoleh dari hasil analisis koefisien korelasi antar
509 variabel diatas, selanjutnya dianalisis dengan rumus koefisien korelasi ganda sebagai berikut.
= 0,89
Hasil analisis data di atas, menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi ganda (R) antara power otot tungkai (X1), kelincahan (X2), dengan keterampilan bermain bulu tangkis (Y) pada Atlet Bulu Tangkis Koni Aceh Tenggara adalah sebesar 0,89.
10. Mencari besarnya sumbangan variabel X1 dan variabel X2 dengan variabel Y dengan menggunakan rumus:
KP = r2 x 100%
= 0,892 x 100%
= 79,21%
Artinya variabel power otot tungkai (X1) dan variabel kelincahan (X2) memberikan kontribusi terhadap keterampilan bermain bulu tangkis (Y) sebesar 79,21% dan sisanya 20,79% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Perhitungan Uji Signifikansi
Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan dan hasil pengolahan data, maka untuk pembuktian dapat di tempuh dengan pengujian Fhitung. Perhitungannya dapat dilakukan sebagai berikut:
= 13,33
Hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai Fh (Fhitung) = 13,33 sedangkan nilai Ft
(Ftabel) pada taraf signifikasi 0,95% dengan db (n-k-1) adalah sebesar 4,46. Artinya nilai Fh
= 13,33 > nilai Ft = 4,46. Uraian tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang penulis rumuskan yaitu: “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara power otot tungkai dan kelincahan dengan keterampilan bermain bulu tangkis pada Atlet Bulu Tangkis Koni Aceh Tenggara”, diterima kebenarannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Isparjadi (1988:112) yang mengatakan bahwa “Bila Fhitung yang diperoleh sama atau lebih besar dari F yang terdapat pada tabel, maka nilai Fhitung yang diperoleh itu signifikan”. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa hipotesis yang penulis rumuskan pada bab I yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara power otot tungkai dan kelincahan dengan keterampilan bermain bulu tangkis pada Atlet Bulu Tangkis Koni Aceh Tenggara
510
Pembahasan Penelitian
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara power otot tungkai dengan keterampilan bulu tangkis (r = 0,64), power otot tungkai memberi kontribusi sebesar 40,96% (0,642 x 100%) terhadap keterampilan bermain bulu tangkis. Ini menunjukkan bahwa 40,96% variasi skor yang terjadi terhadap keterampilan bermain bulu tangkis Atlet Bulu Tangkis Koni Aceh Tenggara, sehingga 59,04% dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Nilai r = 0,64 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tinggi power otot tungkai dengan kelincahan bulu tangkis. Hal ini di dukung oleh pendapat Yusup, dkk., (2004:20) yaitu koordinasi anggota tubuh dibutuhkan untuk menampilkan gerak dengan daya (force) dalam alur gerak (flow) yang selaras terutama ayunan kaki penyepak.
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kelincahan dengan keterampilan bulu tangkis (r = 0,76), kelincahan memberi kontribusi sebesar 57,76% (0,762 x 100%) terhadap keterampilan bulu tangkis. Ini menunjukkan bahwa 57,76% variasi skor yang terjadi terhadap keterampilan bulu tangkis atlet Atlet Bulu Tangkis Koni Aceh Tenggara, sehingga 42,24% dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Nilai r = 0,76 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tinggi antara kelincahan dengan keterampilan bermain bulu tangkis.
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan power otot tungkai dan kelincahan secara bersama-sama dengan keterampilan bermain bulu tangkis (r = 0,89). Daya power otot tungkai dan kelincahan memberi kontribusi sebesar 79,21% (0,892 x 100%) terhadap keterampilan bermain bulu tangkis.
Hal tersebut menunjukkan 79,21% variasi keterampilan bermain bulu tangkis ditentukan oleh kedua variabel bebas secara bersama-sama.
Dari perhitungan hipotesis diperoleh nilai Fh (F-hitung) = 13,33 sedangkan nilai Ft
(F-tabel) pada taraf signifikan 0,95% adalah 4,46, artinya nilai Fhitung = 13,33 > nilai Ftabel
= 4,46. Maka power otot tungkai dan kelincahan memberikan hubungan yang positif dan signifikan dengan keterampilan bermain bulu tangkis pada Atlet Bulu
Tangkis Koni Aceh Tenggara.
Penelitian ini dilakukan hanya sebatas pembuktian teori-teori yang telah dikemukakan para ahli olahraga, namun demikian penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan secara umum dan lebih khusus lagi untuk pengembangan ilmu keolahragaan dalam rangka peningkatan prestasi cabang olahraga khususnya cabang bulu tangkis.
Kesimpulan
Hasil penelitian dengan pengolahan serta analisis data, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kontribusi power otot tungkai dengan keterampilan bermain bulu tangkis (r = 0,64), kontribusi power otot tungkai memberikan kontribusi sebesar 40,39% terhadap keterampilan bermain bulu tangkis pada Atlet Bulu Tangkis Koni Aceh Tenggara .
511 2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kelincahan dengan keterampilan bermain bulu tangkis (r = 0,76), kelincahan memberikan kontribusi sebesar 5776%
terhadap keterampilan bermain bulu tangkis pada Atlet Bulu Tangkis Koni Aceh Tenggara .
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kontribusi power otot tungkai dan kelincahan secara bersama-sama dengan keterampilan bermain bulu tangkis pada Atlet Bulu Tangkis Koni Aceh Tenggara.(R = 0,89). Hal tersebut menunjukkan bahwa 79,21% variasi keterampilan bermain bulu tangkis ditentukan oleh kedua variabel bebas secara bersama-sama.
DAFTAR PUSTAKA
Alhusin, S. 2007. Praktis Belajar Bulu tangkis, Solo
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktis. Edisi Revisi. Rineka Cipta: Jakarta.
DISPORA. 2006. Panduan Pembinaan Keolahragaan, DISPORA NAD
Grice, T. 2007. BULU TANGKIS: Petunjuk praktis untuk pemula dan lanjut, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen DIKTI. Jakarta: Proyek Penelitian Tenaga Kependidikan.
Lutan, R. 2000. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Proyek Peningkatan Guru Penjaskes, Dirjen Dikdasmen, Jakarta.
Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan, Erlangga, Jakarta Poole. 1986. Pengaruh Modifikasi Net Yang Di Rendahkan.
Sajoto. 1995. Peningkatan dan pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga, Dahara Prize, Jakarta.
Sudjana. 1992. Metode Statistik, Bandung : Tarsito
Suryabrata, Sumadi. 1989. Metode Penelitian, Yogjakarta: Uniersitas Gajah Mada Press Poole, J. 2007. Belajar Bulu tangkis. Pionir Jaya: Bandung