• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKAIAN LEA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKAIAN LEA "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2016

PENGARUH PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKAIAN LEA

PADA SHOWROOM LEA DI SAMARINDA

Nur Faedah 1 Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk dan harga secara Parsia dan Simultnl terhadap keputusan pembelian pakaian Lea pada Showroom Lea di Samarinda, dan untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian pakaian Lea pada Shoroom Lea di Samarinda. Alat analisis data yang digunakan uji validitas dan reabilitas, uji Asumsi klasik, regresi linier berganda,koefisien korelasi, koefisien determinasi uji T dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh produk dan harga secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian pakaian Lea pada Showroom di Samarinda dan variabel produk berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian pakaian Lea pada SahoroomLea di samarinda.

Saran utama bagi Lea sebaiknya melakukan evaluasi kembali untuk mengetahui konsumen yang seperti apa yang menjadi konsumen Lea, agar dapat menyesuaikan keinginan serta produk yang seperti apa yang diharapkan.

Kata Kunci : Produk, Harga dan Keputusan Pembelian

Pendahuluan

Fenomena dalam kehidupan manusia menunjukkan bahwa, kebutuhan dan keinginan manusia selalu bertambah. Sehubungan dengan hal tersebut, perusahaan perlu menerapkan studi perilaku konsumen pada kegiatan pemasarannya. Tujuan utama mempelajari perilaku konsumen bagi produsen atau perusahaan adalah untuk memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan pembelian.

Atribut produk merupakan kunci yang paling dipertimbangkan oleh konsumen dalam membeli produk. Semua memahami begitu pentingnya peranan dalam dimensi produk (ukuran, kualitas, desain dan varian produk). Produk yang unggul dapat memenuhi harapan pelanggan pada semua aspek produk yang dijual di pasar. Banyak perusahaan yang berlomba-lomba agar produknya dapat unggul di pasaran. Sehingga perusahaan pun makin menyadari dan mempercayai adanya keterhubungan langsung antara produk yang memiliki dimensi terbaik dan harga yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Konsumen memiliki peran penting bagi perusahaan. Perusahaan harus memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, agar dapat bersaing

1

(2)

dengan perusahaan sejenis dan dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Dalam kondisi persaingan, sangatlah berbahaya bagi sebuah perusahaan bila hanya mengandalkan produk tanpa usaha untuk mengembangkannya dan harga yang sesuai dengan produk yang di hasilkan. Oleh karena itu di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan perlu mengadakan penyempurnaan dan pengembangan produk yang di hasilkan lebih baik, serta harga yang sesuai dengan produk yang ditawarkan, sehingga dapat memberikan daya guna, daya pemuas dan daya tarik yang lebih besar.

produk busana atau fashion pada masa dahulu merupakan kebutuhan primer belaka, namun seiring dengan berkembangnya dunia industri, hiburan, informasi dan teknologi, gaya berbusana menjadi media untuk menunjukkan eksistensi seseorang dalam komunitasnya. Produk fashion saat ini berkembang sangat cepat mengikuti perkembangan zaman yang ada dan terkait dengan trend yang sedang berlaku. Masyarakat saat ini sudah sangat menyadari akan kebutuhan fashion yang lebih dari sekedar berpakaian, tetapi bergaya dan trend.

Pada penelitian ini peneliti meneliti dishowroom Lea yang berlokasi pada Mall Lembuswana. Produk Lea memiliki keunggulan yaitu lisensi luar negeri serta keunggulan dalam produk. Merek Lea cukup terkenal khususnya di kalangan pria. Lea merupakan produk dalam negeri yang di produksi oleh PT. Lea Sanent yang berdiri sejak tahun 1976. Lea dapat bartahan dan bersaing dengan produk sejenis karena sampai saat ini eksistensi merek Lea dijaga dengan dua kata kunci good product dan rational pricing. Segmentasinya pada pria dan wanita. Produk Lea menawarkan berbagai macam produk. Adapun produk Lea dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel Macam-macam Produk Lea

No Macam-macam Produk Lea Keterangan

1 Celana jeans Panjang dan pendek

2 Kaos Oblong dan polo

3 Kemeja Lengan pendek dan panjang

4 Rok Pendek

5 Tas Notebook, ransel

6 Ikat pinggang

7 Topi

8 Selayer

9 Kepala ikat pinggang Sumber: Showroom Lea Mall Lembuswan

Setiap konsumen memiliki persepsi yang berbeda akan suatu produk.

Menurut Tjiptono (2008:103) atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan karakteristik dari produk tersebut. Produk yang memiliki karakteristik akan menambah unsur yang membedakan sebuah produk dengan produk lainnya. Produk Lea memiliki karakteristik yang berbeda dari produk lain yaitu kualitas pada produknya dan

(3)

berdasarkan wawancara dengan beberapa konsumen yang ditemui oleh peneliti di objek penelitian menyatakan Lea adalah salah satu produk yang memenuhi keinginan mereka .Rata-rata mereka memilih keunggulan dari segi produk, diantaranya bahan yang berkualitas nyaman digunakan dan produknya tahan lama.

Sedangkan untuk harga Lea memiliki kisaran harga mulai dari Rp. 200.000 hingga Rp. 700.000 disesuaikan dengan macam-macam produknya. Setiap konsumen melihat kepekaan harga berbeda-beda. Maka selaku produsen perlu memahami kepekaan konsumen.

Dari beberapa pendapat mengenai produk dan harga, setiap konsumen memiliki persepsi yang berbeda akan suatu produk dalam melakukan keputusan pembelian. Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan karakteristik dari produk tersebut. Produk yang memiliki karakteristik akan menambah unsur yang membedakan sebuah produk dengan produk lainnya dan kesesuaian harga dengan produk tersebut.

Peneliti melihat dari banyaknya brand fahion sejenis dan semakin bermunculan, Lea yang dari awal tetap ada dan sampai saat ini mampu bersaing dengan produk sejenis di duga hal ini ada kaitannya dengan produk dan harga sehingga konsumen tetap memilih produk Lea.

Berdasarkan uraian di atas akhirnya peneliti tertarik mengambil judul

“Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Lea Pada Showroom Lea di Samarinda.

Kerangka Dasar Teori Pengertian Produk

Dasar pengambilan keputusan dapat dilihat melalui atribut produk yaitu unsur-unsur produk yangg dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian meliputi (merek, kemasan, jaminan, pelayanan dan da sebagainya) menurut Tjiptono (2008:103)

Menurut Swastha dan Sukotjo (2007:194) produk/barang adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, perstitise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Dalam hal ini, konsumen membeli sekumpulan sifat fisik dan kimia sebagai alat pemuas kebutuhan. Setiap kombinasi dari sifat-sifst tersebut merupakan produk tersendiri sebab setiap kombinasi akan memberikan kepuasan yang berbeda-beda.

Kemudian produk menurut Kotler dan Amstrong (2008:266) produk adalah semua hal yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatiaan, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.

Atribut Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:272). Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan pendefinisian manfaat yang akan ditawarkan oleh produk

(4)

atau jasa tersebut. Manfaat ini dikomunikasikan dan dihantarkan oleh atribut produk seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain produk.

1. Kualitas Produk

Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk. Oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan.

2. Fitur Produk

Sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur. model dasar, model tanpa tambahan apa pun, merupakan titik awal. Perusahaan dapat menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan lebih banyak fitur. Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk dari produk pesaing.

3. Gaya dan Desain Produk

Cara lain untuk menambah niai pelanggan adalah melalui gaya dan desain produk yang berbeda. Desain adalah konsep yang lebih besar dari pada gaya.

Gaya hanya menggambarkan penampilan produk. Gaya bisa menarik atau membosankan. Gaya sensasional bisa menarik perhatian dan menghasikan estetika yang indah. Tetapi gaya tersebut tidak benar-benar membuat kinerja produk menjadi lebih baik. Tidak seperti gaya, desain lebih dari sekedar kulit luar. Desain adalah jantung produk. Desain yang baik tidak hanya mempunyai andil penampilan produk tetapi juga dalm manfaatnya.

Pengertian Harga

Menurut Tjiptono (2008:152) harga memiliki dua peran utama dalam proses pengambilan keputsan para pembeli, yaitu peran alokasi dan peran informasi.

Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008:345) harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpukan bahwa dengan kata lain harga merupakan sejumlah nilai atas barang dan jasa yang konsumen tukarkan untuk dimiliki atau digunakan, seta harga harus sesuai dengan produk yang di tawarkan.

Metode penetapan harga

Menurut Mc. Carthy (2002:125) menyatakan bahwa pengukuran kesesuaian harga yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah:

1. Tingkat Harga

Harga yang ditetapkan oleh perusahaan disesuaikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan dalam menghadapi situasi dan kondisi tertentu.

Perusahaan menerapkan berbagai macam variasi harga agar terjangkau bagi seluruh kalangan. Adapun dimensi yang digunakan adalah variasi harga.

2. Potongan Harga

Potongan harga atau diskon sering digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan jumlah penjualan dan hasil penerimaan serta share pasar

(5)

perusahaan, perusahaan dapat memberikan potongan harga kepada pembeli yang membeli pada jumlah basar atau kepada pembeli yang membayar dengan uang tunai. Potongan ini dapat berbentuk harga yang dipotong atau konsensi lain seperti sejumalah barang gratis.

3. Syarat pembayaran

Syarat-syarat pembayaran merupakan salah satu strategi harga karena termasuk dalam pertimbangan dalam pengorbanan yang harus dihitung oleh konsumen. Syarat pembayaran yang ditetapka sangat bervariasi, disesuaikan dengan situasi dan kondisi pasar serta sifat dan perilaku konsumen.

Definisi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (2005:220)Bagi pemasar tahap keputusan pembelian ini adalah tahap yang sangat penting untuk dipahami karena akan berhubungan dengan keberhasilah suatu program pemasaran, secara khusus, pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian dan langkah-langkah dalam proses pembelian.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:181) Keputusan pembelian adalah membeli merek yang paling disukai. Tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembeli dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Faktor kedua adalah faktor situasiaonal yang tidak di harapkan.

Dari beberapa definisi diatas keputusan pembelian merupakan tahap yang sangat penting untuk dipahami karena akan berhubungan dengan keberhasilah suatu program pemasaran.

Proses Pengambilan Keputusan Pembeli a. Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuahan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang rasa lapar, haus, seks timbul, pada tingkat yang tinggi sehingga menjadi dorongan. Kebutuhan juga bisa dipicu oleh rangsangan eksternal.

b. Pencarian Informasi

Konsumen yang tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi atau mungkin tidak. Jika dorongan konsumen itu kuat dan produk yang memuaskan ada di dekat konsumen itu, konsumen mungkin akan membelinya kemudian. Jika tidak, konsumen bisa menyimpan kebutuhan itu dalam ingatannya atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan.

c. Evaluasi Alternatif

Kita telah melihat cara konsumen menggunakan informasi untuk sampai pada sejumlah pilihan merek akhir. Evaluasi alternatif yaitu bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek.

Sayangnya, konsumen tidak menggunakan proses evaluasi yang sederhana dan tunggal dalam semua situassi pembelian. Sebagai gantinya, beberapa proses evaluasi dilaksanakan.

(6)

d. Keputusan Pembelian

Pada saat tahap pengevaluasian alternatif, konsumen telah memiliki kecenderungan untuk membuat keputusan pembelian atau tidak melakukan pembelian. keputusan pembelian konsumen adalah membeli merk yang paling

disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian.

e. Perilaku Pascapembelian

Pekerjaan pemasar tidak berakhir ketika produk telah dibeli. Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan terlibat dalam perilaku pascapembelian yang harus diperhatikan oleh pemasar.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan majerial dan ekonomi, pendekatan analisis kuantitatif terdiri atas perumusan masalah, menyusun model, mendapatkan data, mencari solusi, menguji solusi, menganalisis hasil dan mengimplementasikan hasil.

Uji Reliabilitas

Simamora (2004:172) menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidtan atau keaslian suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.

Dengankata lain, mampu memperoleh bukti sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Uji Validitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60 Nunnally (1967) dalam Ghozali (2005:42).

Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas 2. Uji Multikolinearitas 3. Uji Heteroskedastisitas 4. Uji Autokorelasi Regresi Linier Berganda

Analisis regresi ganda digunakan peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanupulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2 (Sugiyono, 2013:277).

(7)

Koefisien Korelasi (R)

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubunbgan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) Rangkuti (2003:1680). Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 0,200 – 0,399 0,400 – 0,599 0,600 – 0,799 0,800 – 1,000

Sangat Rendah Rendah

Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber : Rangkuti ( 2003 : 216 )

Koefisien Determinasi ( R2)

Perhitungan koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar atau kuatnya pengaruh dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Menurut Rangkuti (2001:68), semakin besar nilai R2 maka semakin kuat pengaruh antara kedua variabel. Dalam menghitung R2 dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

R2 =Koefisien Determinasi ESS =Explained Sum of Squared TSS =Total Sum of Squared Uji t (parsial)

Uji T digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y,apakah variabel X1 dan X2 (Produk dan Harga) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan pembelian) secara terpisah atau parsial Ghozali (2005:84). Uji T (parsial) ini dapat diperolah dengan menggunakan rumus

Rangkuti (2001:162) sebagai berikut:

Dimana :

Bi : Koefisien regresi Sbi : Standart Error Uji F (Simultan)

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap

TSS R2 ESS

bi i hitung

S t b

(8)

variabel dependen (Ghozali, 2005 : 84). Untuk mengatahui hasil uji F ini, maka digunakan rumus Rangkuti (2001 : 162) sebagai berikut:

Di mana:

Dimana:

k : Jumlah variabel independent n : Jumlah anggota sampel R2 : Koefisien korelasi ganda Hasil Penelitian Dan Pembahasan Hasil Penelitian

Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang penting karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Benar atau tidaknya data sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrument pengumpulan data. Pengujian instrument biasanya terdiri dari uji validitas dan reliabilitas.

Uji Validitas

Hasil Pengujian Validitas Sub

Variabel

Indikator Pernyataan

Corrected Item Total Correlation

N Keterangan

Produk (X1) Variabel X1 (1) 0,309 100 Valid

Variabel X1 (2) 0,333 100 Valid

Variabel X1 (3) 0,358 100 Valid

Harga (X2)

Variabel X2 (1) 0,388 100 Valid

Variabel X2 (2) 0,322 100 Valid

Variabel X2 (3) 0,408 100 Valid

Keputusan Pembelian

(Y)

Variabel X3 (1) 0,519 100 Valid

Variabel X3 (2) 0,548 100 Valid

Variabel X3 (3) 0,526 100 Valid

Variabel X3 (4) 0,363 100 Valid

Variabel X3 (5) 0.578 100 Valid

Sumber: data olahan 2016 Uji Reliabilitas

Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

0,60. Tabel reliabilitas dapat dilihat di bawah ini:

k N R

k Fh R

)(

1 (

) 1 /(

2 2

(9)

Hasil Pengujian Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,839 14

Sumber: data olahan spss 21

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai Alpha (Cronbach) hitung sebesar 0,839> 0,60, berarti instrumen atau item-item pernyataan dalam penelitian ini pada tabel Alpha (Cronbach) berada pada kategori sangat reliabel untuk mengukur variabel-

variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian pakaian Lea pada Showroom Lea di Samarinda

Analisis Regresi Berganda

a. Dependent b. Variable: y

Sumber: Data olahan spss 21

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kolom kedua (Unstandardized Coefficients) bagian B pada baris pertama diperoleh model persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y= -0,101+0,736X1+0,300X2 Koefisien Korelasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .785a .616 .608 .31107

a. Predictors: (Constant), x2, x1 b. Dependent Variable: y Sumber: Data olahan spss 21 Sumber : data olahan

Dari hasil yang didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,785 atau 78,5% yang berarti tingkat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat terhadap keputusan pembelian pakaian Lea pada showroom Lea di Samarinda pada tingkat hubungan yang kuat.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta

Toleranc

e VIF

(Constant) -.101 .248 -.408 .684

x1 .736 .151 .562 4.866 .000 .297 3.370

x2 .300 .138 .251 2.171 .032 .297 3.370

(10)

Koefisien Determinasi (R²)

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .785a .616 .608 .31107

a. Predictors: (Constant), x2, x1 b. Dependent Variable: y Sumber: Data olahan spss 21 Sumber : data olahan

Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,616, maka Koefisien Determinasinya = 0,616 x 100% = 61,6% artinya bahwa kemampuan variabel- variabel bebas (produk dan harga) secara serentak mampu menjelaskan variasi atau perubahan variabel terikat (Y) sebesar 61,6%, sedangkan sisanya 100% - 61,6% = 38,4% ditentukan atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan di dalam penelitian ini.

Uji T atau Parsial

Hasil Uji T (Parsial) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constan

t) -.101 .248 -.408 .648

x1 .736 .151 .562 4.866 .000

x2 .300 .138 .251 2.171 .032

a. Dependent b. Variable: y

Sumber: Data olahan spss 21 a. Produk

Nilai Sig. t-hitung X1 0,000 < Alpha 0,05, berarti produk (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian(Y).

b. Harga

Nilai Sig. t-hitung X2 0,032 < Alpha 0,05, berarti harga (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian(Y).

Uji F atau Simultan

Hasil Uji F atau Simultan ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 15.038 2 7.519 77.702 .000a

Residual 9.386 97 .097

Total 24.424 99

(11)

a. Predictors: (Constant), x2, x1 b. Dependent Variable: y Sumber: Data olahan spss 21

Berdasarkan hasil uji F atau simultan di atas diperoleh hasil bahwa nilai Sig. F- hitung = 0,000 < Alpha 0,05, maka H0 ditolak, H1 diterima. Jadi model linier antara variabel X1 dan X2 dengan variabel Y berpengaruh signifikan.

Variabel Yang Paling Berpengaruh

Hasil Variabel Yang Paling Berpengaruh Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.101 .248 -.408 .684

x1 .736 .151 .562 4.866 .000

x2 .300 .138 .251 2.171 .032

a. Dependent Variable: y Sumber: Data olahan 2015

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai standardized coefficients beta terbesar adalah variabel produk (X1) sebesar 0,562 sehingga H0 diterima, H1 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel produk terbukti mempunyai pengaruh paling besar terhadap variabel keputusan konsumen (Y).

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis dan tanggapan responden diketahui bahwa variabel produk (X1) terhadap keputusan pembelian pakaian Lea pada showroom Lea di Samarinda (Y) bahwa rata-rata responden dominan menjawab netral, hal ini wajar adanya dikarenakan para konsumer Lea juga mengkonsumsi produk- produk yang tidak kalah kualitasnya seperti merek Levi’s dan Lee Cooper. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Tjiptono (2008:103) atribut produk adalah unsur-unsur produk yang di pandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan para pembeli.

Berdasarkan hasil analisis dan tanggapan responden mengenai pengaruh harga (X2) terhadap keputusan pembelian pakaian Lea pada showroom Lea di Samarinda (Y). Bahwa rata-rata responden menjawab netral dan lebih banyak menjawab netral adalah pada pernyataan event-event tertentu Lea memberikan potongan harga. Hal ini karena konsumer kurang mendapatkan informasi apabila ada ivent-ivent potongan harga. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Teori Tjiptono (2008:152) harga memiliki dua peran utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel produk (X1) dan harga (X2) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pakaian Lea pada showroom Lea di Samarinda(Y). Item pernyataan kuisioner kedua variabel produk dan harga di pandang penting oleh

(12)

konsumen dan di jadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Tjiptono (2008:103) atribut produk adalah unsur-unsur produk yang di pandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian Dan teori Tjiptono (2008:152) harga memiliki dua peran utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli. Hal ini juga sejalan dengan kedua penelitian terdahulu yaitu penelitian oleh Irawan (2011) yang menjelaskan bahwa kedua variabel produk dan harga tersebut secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian hand phone merek Nokia pada Outlet Erafone Mall Samarinda Center Plaza di Samarinda (Y) dan Tarno (2012) yang menjelaskan bahwa secara besama-sama variabel kualitas produk dan harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan DC di Balikpapan (Y)

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel produk (X1) mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel keputusan pembelian pakaian Lea pada showroom Lea di Samarinda. Hal tersebut dilihat pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa produk berpengaruh paling kuat atau dominan. Konsumen akan melihat terlebih dahulu produk yang akan di beli sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian. Produk yang ditawarkan oleh Lea sesuai dengan yang di butuhkan oleh konsumen.

Penutup

Hasil penelitian menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pakaian Lea pada showroom Lea di Samarinda. Hasil penelitian menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pakaian Lea pada showroom Lea di Samarinda.

Hasil penelitian menggunakan uji F menunjukkan bahwa secara bersama- sama variabel produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pakaian Lea pada showroom Lea di Samarinda.

Setelah melakukan pengamatan langsung, wawancara dan mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis mencoba memberikan saran sebagai bahan masukan bagi perusahaan.

Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

Sebaiknya Lea Jeans melakukan evaluasi untuk mengetahui konsumen seperti apa yang menjadi konsumen Lea, agar dapat menyesuaikan keinginan serta produk yang seperti apa yang di harapkan oleh konsumen

Untuk di Lea jeans Samarinda dapat melakukan evaluasi kembali dalam menentukan hari yang tepat sebelum melakukan potongan harga atau memberikan produk secara gratis setelah mencapai batas minimal

Untuk harga, Lea sebaiknya meningkatkan dimensi yang terdapat divariabel harga. Seperti potongan harga, sebaiknya lebih gencar memberikan informasi apabila ada event potongan harga, agar tidak lagi terjadi kurang komunikasi

(13)

antara pihak Lea dan konsumen.

Daftar Pustaka

Cannon P. Joseph, Perreault D. Wiliam dan McCarthy Jerome E.

2008.“Pemasaran Dasar”. Edisi 16. Jakarta: Salemba Empat

Ghozali, Imam. 2005. “Analisis Multivariat dengan Program SPSS”. Edisike-3.

Badan Penerbit UNDIP. Semarang

Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.

Cetakan Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Philip Kotler dan Gary Amstrong. 2008. “Prinsip-Prinsip Pemasaran”. Jilid 1.

Edisi 12. Jakarta: Erlangga

Kuncoro Mudrad. 2011. “Metode Kuantitatif”. Edisi keempat. Yogyakarta: UPP- STIM YKPN

Riduwan. 2004. “Metode Riset”. Jakarta: Rineka Cipta.

Simamora, Bilson. 2003. “Membongkar Kotak Hitam Konsumen (falsafah, teori dan aplikasi)”. Jakarta: Graimedia Pustaka Utama

Simamora, Bilson. 2003. “Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel”. Jakarta: Graimedia Pustaka Utama

Sugiyono. 2008. “Metode Penelitian Bisnis”. Cetakan Keduabelas. Bandung:

Alfabeta.

Sugyiono . 2013. “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfabeta

Sumarwan, Ujang. 2002. “Perilaku Konsumen (teori dan penerapan dalam pemasaran)”. Cetakan kedua. Bogor: Ghalia ndonesia

Swastha Basu dan Ibnu Sukotjo. 2007. “Pengantar Bisnis Modern(pengantar ekonomi perusahaaan modern)” .edisi ketiga. Yogyakarta: liberty

Tjiptono Fandy. 2008. “Setrategi Pemasaran”. Edisi III. Yogyakarta: Andi Tjiptono, Fandy. 2004. “Strategi Pemasaran. Edisi kedua”. Yogyakarta: Andi Sumber Internet:

Tryning Rahayu Setya W. “biografi Lea”

http://profil.merdeka.com/indonesia/lea/. (diakses tanggal 26 may 2015) Fakta tentang Lea Jeans.

http://leajeans.com/index.php?route=information/news/news&new_id=3 (diakses tanggal 31 maret 2014)

Referensi

Dokumen terkait

To limit the scope of the study, this research only focuses on aspect multisensory learning and assessment rubric for the young learner English which is suitable for

단위 : 천 원 Uint: thousand yen 미맥류 기타곡류 육류 어패류 소채과실 장류1 주류담배 기호품2 기타 가공식3 합계 Rice and barley Other cereals Meat Fishes Vegetables and fruits Soy sauce Liquors, tobacco, etc.. Note