• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA MASA PANDEMI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN RITEL YANG TERDAFTAR DI BEI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA MASA PANDEMI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN RITEL YANG TERDAFTAR DI BEI)"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

Alhamdulillahirabbil'alamiin, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, hidayah dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Distress Financial Distress Selama a Pandemi (Studi Empiris Pada Perusahaan Ritel yang Terdaftar di BEI) Merkusiwati (2020) menyatakan bahwa rasio profitabilitas yang didekati dengan return on assets (ROA) berpengaruh negatif terhadap financial distress Berdasarkan penelitian Fahlevi & Mukhibad (2018), dinyatakan bahwa rasio likuiditas yang didekati dengan current ratio (CR) berpengaruh positif terhadap financial distress.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Zhafirah & Majidah (2019) yang menyatakan bahwa rasio likuiditas yang diproksikan dengan current ratio (CR) berpengaruh negatif terhadap financial distress. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mahaningrum & Merkusiwati (2020) menyatakan bahwa rasio leverage yang diproksikan dengan debt ratio (DR) berpengaruh positif terhadap financial distress. Berbeda dengan penelitian Fahlevi & Mukhibad (2018) yang menyatakan bahwa rasio leverage yang diproksikan dengan debt ratio (DR) berpengaruh negatif terhadap financial distress.

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menambahkan variabel lain yang dianggap memiliki peran penting dalam mempengaruhi financial distress sesuai saran penelitian Zhafirah & Majidah (2019) yaitu ukuran perusahaan. PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS SELAMA PANDEMI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN RETAIL YANG TERDAFTAR DI BEI)”.

PENDAHULUAN

  • LATAR BELAKANG
  • RUMUSAN MASALAH
  • TUJUAN PENELITIAN
  • MANFAAT PENELITIAN
  • SISTEMATIKA PENULISAN

Diharapkan penelitian ini dapat membantu perusahaan untuk mengenali deteksi dini masalah keuangan dan dapat dijadikan sebagai dasar dan pengetahuan serta sebagai pendorong bagi perusahaan ritel untuk selalu berusaha memperkuat landasan manajemennya untuk mempertahankan menara bisnisnya di masa-masa sulit. seperti pandemi Covid-19. Penelitian ini diharapkan dapat menginformasikan pengambilan keputusan untuk meningkatkan kualitas perusahaan agar terhindar dari masalah keuangan dan juga membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran di negara tersebut. Diharapkan penelitian ini menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya untuk mengembangkan pola pikir dan mengkaji financial distress perusahaan secara mendalam.

Sistem penulisan skripsi yang digunakan penulis dalam penelitian ini terdiri dari lima bab yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, analisis data dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran. Bab ini meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan metodologi penulisan penelitian.

KAJIAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI

  • Teori Keagenan (Agency Theory)
  • Teori Sinyal (Signaling Theory)
  • Financial Distress
    • Metode Prediksi Financial Distress
  • Laporan Keuangan
  • Rasio Keuangan
    • Rasio Profitabilitas
    • Rasio Likuiditas
    • Rasio Leverage
  • Ukuran Perusahaan (Firm Size)

PENELITIAN TERDAHULU

HIPOTESIS PENELITIAN

  • Pengaruh Profitabilitas Terhadap Financial Distress
  • Pengaruh Likuiditas Terhadap Financial Distress
  • Pengaruh Leverage Terhadap Financial Distress
  • Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress

KERANGKA PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

JENIS PENELITIAN

Dalam bukunya, Sugiyono (2019) mengatakan bahwa metode penelitian dilakukan dengan tujuan khusus untuk memperoleh data ilmiah. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dimana penelitian ini mencantumkan angka sebagai pengungkapan peristiwa. Dalam hal ini, kuantitas atau jumlah angka yang nantinya akan mengungkapkan apakah perusahaan tersebut mengalami financial distress atau tidak.

Penelitian ini juga merupakan penelitian empiris, dimana diperlukan fakta untuk membuktikan atau menyangkal hipotesis penelitian yang dilakukan pada perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode triwulan 2020-2021.

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

  • Populasi
  • Sampel

Pemilihan sampel penelitian ini didasarkan pada pertimbangan kriteria dan kondisi tertentu yang diperlukan sebagai subjek penelitian. Berdasarkan kriteria dan ketentuan tersebut di atas, maka dipilih sebanyak 31 (tiga puluh satu) perusahaan sebagai sampel penelitian ini.

VARIABEL PENELITIAN

  • Variabel Bebas
    • Profitabilitas
    • Likuiditas
    • Leverage
    • Ukuran Perusahaan
  • Variabel Terikat
    • Financial Distress

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2019) adalah segala sesuatu dalam bentuk apapun yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari guna mendapatkan informasi tentangnya dan kemudian ditarik kesimpulan. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas atau bebas (X) dan variabel terikat atau terikat (Y). 2020), variabel independen adalah variabel yang secara teoritis memiliki kemungkinan mempengaruhi atau menyebabkan variabel dependen. Profitabilitas sangat penting karena merupakan salah satu penyebab perusahaan mengalami financial distress.

Likuiditas juga penting dalam suatu perusahaan karena menentukan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas merupakan ukuran bagi perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan, karena menunjukkan bahwa nilai kewajiban jangka pendek perusahaan lebih besar daripada aset lancarnya. Financial leverage menjadi dasar untuk menilai financial distress, karena financial leverage menunjukkan apakah total kewajiban perusahaan lebih besar dari total asetnya.

Perusahaan besar adalah perusahaan dengan nilai total aset yang tinggi dan dianggap mampu menghasilkan inovasi yang menghasilkan laba untuk menghindari tanda-tanda awal kesulitan keuangan. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan logaritma natural (Ln) dari total aset dan menggunakan skala nominal berupa angka, dimana rumusnya adalah: 2020), variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi secara struktural atau merupakan akibat dari perubahan variabel independen (independen).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel dummy (non metrik) karena diukur dalam skala nominal dengan angka 1 untuk kategori perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan, sedangkan perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan memiliki angka 0 (Ghozali , 2021).

SUMBER DAN JENIS DATA

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

METODE ANALISIS DATA

  • Metode Zmijewski (X-Score)
  • Uji Statistik Deskriptif
  • Uji Kelayakan Model Regresi
  • Analisis Regresi Logistik
  • Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini digunakan uji statistik untuk menjelaskan data kuantitatif (informasi laporan keuangan) perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Dalam regresi logistik, metode yang digunakan untuk menguji kelayakan model umumnya adalah metode Pearson, Deviance dan Hosmer-Lemeshow. Pada penelitian ini dilakukan uji Hosmer and Lemeshow's Goodness of Fit.

Dalam kasus penelitian ini, variabel dependen atau dependen adalah variabel dummy dan digunakan skala nominal berupa angka 1 dan 0. Uji F digunakan untuk mengukur pengaruh variabel independen atau independen (X ) pada variabel dependen atau dependen (Y) bersamaan atau simultan (Ghozali, 2021). Menolak nilai signifikansi F < 0,05 dari H0 berarti variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Jika nilai signifikansi F > 0,05 maka H0 diterima yang berarti variabel independen secara simultan atau simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Uji-t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas atau bebas (X) terhadap variabel terikat atau terikat (Y) secara parsial atau individual (Ghozali, 2021). Jika nilai signifikansi T < 0,05 maka H ditolak, artinya variabel independen secara parsial atau individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Jika nilai signifikansi T > 0,05, maka H diterima yang berarti variabel independen secara parsial atau individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi dalam regresi logistik dilihat dari Nagelkerke R square untuk mengukur kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui kontribusi variabel independen atau independen terhadap variabel dependen atau dependen.

Jika nilai (R2) mendekati 1, maka variabel independen menyediakan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi perubahan variabel dependen.

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

HASIL PENELITIAN

  • Hasil Uji Metode Zmijewski (X-Score)
  • Hasil Uji Statistik Deskriptif
  • Hasil Uji Kelayakan Model Regresi
  • Hasil Uji Analisis Regresi Logistik
  • Hasil Uji Hipotesis
    • Hasil Uji Simultan (Uji F)
    • Hasil Uji Parsial (Uji T)
    • Hasil Uji Koefisien Determinasi

Perusahaan dengan nilai X > 0 dianggap berpotensi mengalami financial distress dan mendapat poin 1 atau berada di Area Merah. Sebaliknya, perusahaan dengan nilai X < 0 dianggap tidak berpotensi mengalami kesulitan keuangan dan diberi poin 0 atau berada di zona hijau. Hasil uji Zmijewski akan digunakan dalam analisis berikut sebagai nilai variabel dummy dependen yaitu masalah keuangan.

Nilai rata-rata yang lebih besar dari standar deviasi menunjukkan bahwa likuiditas memiliki deviasi data yang kecil. Nilai rata-rata yang lebih besar dari standar deviasi menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki data deviasi yang kecil. Berdasarkan tabel 4.3 di atas diketahui bahwa nilai Chi-square adalah 0 dan menghasilkan nilai signifikansi 1 dimana nilai tersebut memenuhi syarat nilai probabilitas yaitu lebih dari 0,05.

Nilai konstanta sebesar 0,980 yang berarti jika nilai ROA, CR, DR dan SIZE konstan maka potensi terjadinya financial distress adalah sebesar 0,980. Jika perusahaan mengalami peningkatan tingkat profitabilitas melalui ROA sebesar 100%, maka potensi terjadinya masalah keuangan adalah (-0,060). Jika perusahaan mengalami peningkatan rasio likuiditas melalui CR sebesar 100%, potensi terjadinya masalah keuangan adalah (-0,092).

Jika perusahaan mengalami peningkatan leverage 100% melalui DR, peluang terjadinya financial distress adalah 0,015. Jika perusahaan mengalami peningkatan ukuran perusahaan melalui total aset sebesar 100%, peluang terjadinya financial distress adalah (-0.018). Berdasarkan Tabel 4.5 di atas diketahui bahwa hasil uji F dengan menggunakan uji Omnibus menunjukkan nilai signifikansi 0 atau 4,03E-49.

Dengan kata lain, variabel profitabilitas, likuiditas, leverage, dan ukuran perusahaan secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi financial distress pada perusahaan ritel di masa pandemi.

PEMBAHASAN

  • Pengaruh Profitabilitas Terhadap Financial Distress
  • Pengaruh Likuiditas Terhadap Financial Distress
  • Pengaruh Leverage Terhadap Financial Distress
  • Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress

Artinya, ROA bukanlah proksi profitabilitas yang cocok untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan sektor ritel di masa pandemi. Artinya, CR merupakan proksi likuiditas yang tepat untuk memprediksi permasalahan keuangan perusahaan sektor retail di masa pandemi. Artinya, DR merupakan proksi yang cocok untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan sektor retail di masa pandemi.

Artinya, DR merupakan proksi leverage yang tepat untuk memprediksi financial distress perusahaan sektor retail di masa pandemi. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap financial distress. Artinya, ukuran perusahaan bukanlah ukuran yang tepat untuk memprediksi financial distress perusahaan sektor retail di masa pandemi.

Profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap kesulitan keuangan dengan nilai signifikansi 0,256 > 0,05 dan nilai B negatif (-0,060). Likuiditas parsial berpengaruh negatif terhadap financial distress dengan nilai signifikansi 0,000 > 0,05 dan nilai B negatif (-0,092). Ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap financial distress dengan nilai signifikansi 0,311 > 0,05 dan nilai B negatif sebesar (-0,018).

Dampak rasio keuangan terhadap financial distress perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis masalah keuangan pada industri kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memprediksi potensi kebangkrutan perusahaan. PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN MEKANISME TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP KEGAGALAN KEUANGAN (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014).

The effect of liquidity and leverage on financial distress (Study on manufacturing companies of the IDX food and beverage sub-sector for the period 2015-2020).

PENUTUP

KESIMPULAN

Penelitian ini menguji secara empiris pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage dan ukuran perusahaan terhadap financial distress pada perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada masa pandemi. Leverage secara parsial berpengaruh positif terhadap financial distress dengan nilai signifikansi 0,005 > 0,05 dan nilai B positif 0,015. Profitabilitas, likuiditas, leverage, dan ukuran perusahaan secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi financial distress pada perusahaan ritel di masa pandemi.

SARAN

Heterogenitas negara-negara Eropa dalam memprediksi financial distress: Analisis empiris dengan faktor makroekonomi dan regulasi. Analisis Komparatif Model Springate dan Altman Z Score Terhadap Potensi Financial Distress (Studi Kasus Emiten Indonesia di Sektor Kosmetika). Analisis masalah keuangan menggunakan model Altman Z-Score, Springate, Zmijewski, Grover dan metode Camel untuk menilai kondisi bank.

Pengaruh rasio keuangan dan reputasi penanggung terhadap financial distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2005-2008.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Pengaruh Opini Going Concern, Likuiditas, Solvabilitas, Arus Kas, Umur Perusahaan, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kemungkinan Financial Distress (Studi