Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur
Di Bursa Efek Indonesia
Tri Wulandari1, Ratna Wijayanti D.P2, M. Munir3 STIE Widya Gama Lumajang
Email: [email protected]
Abstrak
Dalam kegiatan usahanya pemilik perusahaan melimpahkan tanggungjawab kepada pihak lain yaitu manajer. Dalam perusahaan manajer dibagi beberapa bagian, salah satunya manajer keuangan. Salah satu keputusan penting yang dihadapi manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, pertumbuhan aset dan likuiditas terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017 dengan presentase jumlah sebanyak 154 perusahaan. Sampel perusahaan yang digunakan sebanyak 29 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mempunyai laporan keuangan tahunan yang lengkap selama 3 tahun, dari tahun 2015 sampai dengan 2017. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, dengan menguji asumsi klasik terlebih dahulu. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel Return On Equity (ROE) dan Pertumbuhan Aset (Growth Potensial) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan variabel Likuiditas (Current Ratio) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Kata Kunci: DER, ROE, Pertumbuhan Aset dan Likuiditas
Abstract
In its business activities the owner of the company delegates responsibility to other parties, namely the manager. In a company manager divided into several parts, one of them is a financial manager. One of the important decisions faced by financial managers in relation to the continuity of the company's operations is funding decisions or capital structure decisions.
This study aims to determine the effect of profitability, asset growth and liquidity on the capital structure of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. This study uses a type of quantitative research. The population in the study were manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2017 with a percentage of 154 companies. The company samples used were 29 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange and had complete annual financial reports for 3 years, from 2015 to 2017. The data analysis method used in this study was multiple linear regression, by testing the classical assumptions especially first. Based on the results of the study it is known that the variable Return On Equity (ROE) and Asset Growth (Growth Potential) does not significantly influence the capital structure of manufacturing companies
in the Indonesia Stock Exchange. While the Liquidity (Current Ratio) variable has a significant effect on capital structure.
Keywords: DER, ROE, Asset Growth and Liquidity
PENDAHULUAN
Penyusunan struktur modal merupakan hal yang nantinya akan dihadapi manajer keuangan dalam menentukan keputusan pendanaan, struktur modal itu sendiri merupakan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri perusahaan (Anwar, 2008:3). Struktur modal sangat penting dalam suatu perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan memberikan efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan yang berujung pada nilai perusahaan (Kusuma, dkk. 2013). Struktur modal pada penelitian ini akan diproksikan dengan Debt to Equity Ratio yang akan singkat DER.
Weston, Besley & Brigham (2001) menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai profit yang tinggi cenderung menggunakan hutang dalam jumlah yang rendah. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Hal ini disebabkan karena perusahaan retained earning sebagai sumber pendanaan perusahaan.
Sedangkan menurut Ang, Fatemi & Tourani-Rad (1997) perusahaan yang mempunyai profit yang besar mempunyai akses yang bagus terhadap alternatif sumber pendanaan. Hal ini karena perusahaan yang profitable tersebut mempunyai informasi yang superior. Hal ini mencerminkan bahwa perusahaan yang profitnya besar dapat memilih alternatif sumber pendanaan termasuk didalamnya memilih hutang sebagai sumber pendanaan perusahaannya.
Brigham & Houston (2011:13) mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan aset yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada dana eksternal. Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Bevan & Danbolt (2001), Pandey (2004), Baral (2004) dan Finky (2013) menemukan bahwa pertumbuhan aset berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, sedangkan hasil yang sangat berbeda dikemukan oleh Utami (2009), Vitriasari (2010), dan Liem (2013) bahwa pertumbuhan aset tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
Moeljadi, (2006:67) menyatakan bahwa, likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansialnya pada saat jatuh tempo. Kewajiban yang dimaksud adalah kewajiban jangka pendek ataupun jangka panjang yang segera jatuh tempo. Semakin besar likuiditas suatu perusahaan maka semakin besar kemampuan perusahaan tersebut membayar kewajibannya dan begitu sebaliknya. Perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi akan cenderung tidak menggunakan pendanaan dari hutang. Hal tersebut disebabkan perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi memiliki dana internal yang besar, sehingga perusahaan akan lebih mengutamakan menggunakan dana internalnya terlebih dahulu untuk kegiatan dan investasinya sebelum menggunakan pendanaan eksternal (hutang), sehingga perusahaan tidak membutuhkan sumber pendanaan dari investor luar atau dengan kata lain DER semakin rendah. Hal ini berarti, likuiditas mempunyai pengaruh negatif terhadap DER. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh A’yu (2017) yang menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap struktur modal, sebab perusahaan lebih banyak menggunakan dana internalnya terlebih dahulu daripada menggunakan pembiayaan hutang. Namun penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) menunjukkan hasil yang berbeda dimana likuiditas berpengaruh terhadap DER.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang sudah dilakukan oleh A’yu (2017) menggunakan dua variabel independen yaitu Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Struktur Modal. Dan ada perbedaan juga pada objek yang digunakan yaitu Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) menggunakan variabel Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Likuiditas terhadap Struktur Modal. Sedangkan penelitian ini menggunakan objek pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010.
Berdasarkan beberapa ulasan yang telah peneliti sampaikan, maka peneliti tertarik untuk menyusun penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”
dengan menggunakan data laporan keuangan tahunan periode 2015-2017.
Batasan masalah dalam penelitian ini hanya membahas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal sebagai berikut, yaitu: Profitabilitas yang diproksikan menggunakan Return On Equity (ROE), Pertumbuhan Aset yang diproksikan menggunakan ratio Grownt Potensial (GP), dan Likuiditas yang diproksikan menggunakan Current Ratio (CR).
Hipotesis dalam permasalah dalam penelitian ini berdasarkan dengan uraian latar belakang, yaitu: Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal, Pertumbuhan aset berpengaruh terhadap struktur modal, dan Likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut, yaitu: Untuk mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal, Untuk mengetahui apakah pertumbuhan aset berpengaruh terhadap struktur modal, dan Untuk mengetahui apakah likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data-data yang berbentuk angka yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan tahunan.
Yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017.
Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh profitabilitas, pertumbuhan aset dan likuiditas terhadap struktur modal. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017. Alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian dikarenakan perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang berskala besar jika dibandingakan dengan perusahaan lainnya, sehingga dapat melakukan perbandingan antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Perusahaan manufaktur juga memiliki saham yang paling tahan terhadap krisis ekonomi. Hal ini dikarenakan sebagian besar produk manufaktur tetap dibutuhkan dalam kebutuhan hidup sehari-hari, meskipun produknya bukan merupakan kebutuhan dasar tetapi biasanya tiap rumah tangga memiliki persediaan produk manufaktur sesuai dengan seleranya. Sehingga kecil kemungkinan akan mengalami kerugian.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data eksternal. Data yang digunakan dalam penelitian ini tidak didapat langsung dari perusahaan, melainkan dari internet dengan mengakses situs resmi dari Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan www.idx.id.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan presentase jumlah sebanyak 154 perusahaan.
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017. Teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan menetapkan pertimbangan- pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel-sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan kriteria tersebut, maka perusahaan manufaktur yang digunakan sebagai sampel sesuai dengan kriteria purposive sampling sebanyak 11 perusahaan. Jumlah sampel dari penelitian ini yakni 11 (jumlah perusahaan) dikali 3 (tahun pengamatan) = 33 perusahaan.
Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri (shareholder’s equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan Fahmi (2011:106). Struktur modal diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) menggunakan ratio total hutang dengan modal sendiri.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki seperti aktiva, modal atau penjualan perusahaan (Sudana (2011:22). Profitabilitas diukur dengan menggunakann Return On Equity (ROE). Return On Equity (ROE) adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut (Riyanto, 1995).
Pertumbuhan aset adalah menggambarkan persentasi pertumbuhan pos-pos perusahaan dari tahun ke tahun (Harahap, 2002:309). Pertumbuhan aset adalah potensi pertumbuhan yang diukur dengan ratio selisih total aset pada tahun t-1, terhadap total aset t-1, semakin cepat pertumbuhan aset, semakin besar kebutuhan dana dimasa mendatang, semakin mungkin perusahaan menahan pendapatan, bukan membayarkannya sebagai deviden. Indikator untuk faktor ini adalah tingkat pertumbuhan campuran yang diatur tiap tahun dalam total aset (Sudarsi, 2002).
Dimana:
GP : Growth Potensial TA1 : Total Aset tahun t TA1 : Total Aset tahun t-1
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan yang segera dapat dicairkan atau yang sudah jatuh tempo (Hani, 2015:121).
Likuiditas merupakan rasio guna mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Rasio ini diukur dengan melihat current ratio. Current ratio merupakan rasio antara aktiva lancar terhadap kewajiban lancar.
Dimana :
CR : Current ratio AL : Aktiva Lancar HL : Hutang Lancar
Metode data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan metode: Metode Studi Pustaka, yaitu dengan melakukan telaah pustaka, eksplorasi dan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti majalah, jurnal dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Dan Metode Dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017.
Teknik analisis yang diguankan adalah regresi linier berganda. Pengelolaan data dalam penelitian ini dimulai dari sebagai berikut, yaitu: Memilah data ke dalam variabel-variabel yang digunakan yaitu Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Likuiditas dan Struktur Modal dalam penelitian ini; Perolehan dari hasil operasional variabel akan diuji dengan menggunakan rumus yang sudah ditentukan yaitu sebagai berikut, dimana struktur modal diproksikan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), profitabilitas diproksikan menggunakan Return On Equity (ROE), pertumbuhan aset diproksikan menggunakan Growth Potensial (GP) dan Likuiditas diproksikan menggunakan Current Ratio (CR); Nilai hasil variabel struktur modal, profitabilitas, pertumbuhan aset dan likuiditas akan dimasukkan dalam propram SPSS.
Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode ketergantungan (dependence method), yaitu dengan menggunakan teknik analisis berupa analisis regresi linear berganda (multiple regression analysis). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset dan Likuiditas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Sebelum regresi linier dilakukan, maka perlu dilakukan pemeriksaan terhadap gejala multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Sehingga asumsi klasik penaksiran kuadrat terkecil (Ordinary leasr squeare) tersebut dipenuhi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh profitabilitas, pertumbuhan aset dan likuiditas terhadap struktur modal.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017. Pada periode 2015-2017 jumlah keseluruhan manufaktur adalah 154 perusahaan. Setelah dilakukan penelitian sampel dengan menggunakan metode purposive sampling dengan beberapa kriteria yang telah ditetapkan.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka perusahaan manufaktur yang digunakan sebagai sampel sesuai dengan kriteria purposive sampling sebanyak 29 perusahaan. Jumlah sampel dari penelitian ini yakni 29 (jumlah perusahaan) dikali 3 (tahun pengamatan) = 87 perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.
Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriptif dari data yang diambil untuk penelitian ini adalah tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 yaitu sebanyak 87 data pengamatan. Deskriptif variabel dalam statistik deksriptif yang digunakan pada penelitian ini meliputi nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi dari suatu variabel yang dependen yaitu struktur modal dan tiga variabel independn yaitu profitabilitas, pertumbuhan aset dan likuiditas. Statisttik deksriptif menggambarkan karakter sample yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan data yang sudah dikumpulkan dan diolah menggunakan aplikasi SPSS, dihasilkan output sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROE 87 0,42 135,85 18,8708 24,39924
GP 87 -8,94 0,89 0,0226 0,98787
DCR 87 24,89 757,27 234,4243 147,0492
DER 87 0,00 9,64 1,1524 1,65932
Valid N (Listwise) 87 Sumber: Data diolah SPSS, 2019
Pada tabel 4.5. bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 87 sample data yang diambil dari laporam keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017. Berdasarkan pada tabel 4.5. dapat dilihat bahwa profitabilitas yang dihitung dengan menggunakan Return On Equity (ROE) dengan nilai minimum sebesar 0,42 yang dimiliki oleh PT Barito Pasific Tbk (BRPT) pada tahun 2015, sedangkan nilai maksimum sebesar 135,85 dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada tahun 2016. Dan memiliki nilai rata-rata sebesar 18,8708 dengan standar deviasi sebesar 24,39924. Berdasarkan pada tabel 4.5. dapat dilihat bahwa selama periode pengamatan, variabel pertumbuhan aset yang dihitung menggunakan Grownt Potensial (GP) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,0226 dengan standar deviasi sebesar 0,98787. Nilai terkecil dari pertumbuhan aset diperoleh oleh PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) sebesar -8,94 pada tahun 2016 dan nilai terbesar diperoleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) sebesar 0,89 pada tahun 2015. Berdasarkan pda tabel 4.5. dapat dilihat bahwa likuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR) dengan nilai minimum sebesar 24,89 dimiliki oleh PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) pada tahun 2017, sedangkan nilai maksimum sebesar 757,27 dimiliki oleh PT Semen Baturaja Persero Tbk (SMBR) pada tahun 2015. Dan rata-rata sebesar 234,4243 dengan standar deviasi sebesar 147,04290. Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat bahwa selama periode pengamatan, variabel struktur modal yang diukur dengan rasio Debt to Equity Ratio (DER) yang merupakan rasio total hutang dengan modal sendiri perusahaan menunjukkan hasil diatas rata-rata sebesar 1,1524 dengan standar deviasi sebesaar 1,65932.
Hal ini berarti bahwa rata-rata perusahaan sample memiliki hutang sebesar 1,1524 kali dari modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Nilai Debt to Equity Ratio (DER) diatas angka 1 menunjukkan bahwa perusahaan cenderung menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan.
Nilai terkecil dari struktur modal diperoleh sebesar 0.00 yang dimiliki PT Barito Pasific Tbk
(BRPT) pada tahun 2017, sedangkan struktur modal terbesar adalah sebesar 9,64 yang dimiliki oleh PT Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA) pada tahun 2016.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Data Berdasarkan uji normalitas dapat ditunjukkan bahwa data menyebar dan mengikuti alur garis diagonal, yang berarti data berdistribusi normal. Sehingga peneliti dapat melanjutkan ke uji asumsi klasik selanjutnya.
Uji Multikolinearitas
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
ROE 0,972 1,029
GP 1,000 1,000
CR 0,971 1,029
Dependent Variabel: DER Sumber: Data diolah SPSS, 2019
Berdasarkan tabel 2. menujukkan bahwa hasil perhitungan semua variabel independen yang terdiri dari profitabilitas, pertumbuhan aset dan likuiditas memiliki nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas, sehingga model ini dapat digunakan.
Uji Autokorelasi
Hasil perhitungan menggunakan SPSS menunjukkan angka DW sebagai berikut:
Tabel. 3. Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model Durbin-Watson dL dU 4-dL 4-dU 4-d
1 0,175 1,58083 1,7232 2,41917 2,2768 3,285
a. Predictor: (Constant), CR, GP, ROE b. Dependent Variabel: DER
Sumber: Data diolah SPSS, 2019
Berdasarkan tabel 4.8. diatas nilai Durbin-Watson yang didapatkan dari model regresi adalah 0,715. Nilai dL dan dU dapat dilihat dari tabel Durbin-Watson, maka diperoleh dL = 1,58083 dan dU = 1,72320. Maka dapat dihitung nilai 4 - dL = 2,41917, dan 4 - dU = 2,2768.
Maka dapat diketahui bahwa nilai d (Durbin-Watson) sebesar 0,715, bila nilai (4-d) = 3,285 maka terletak pada daerah 0 < d < dL (0 > 0,715 < 1,58083). Maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak ada autokorelasi positif.
Uji Heteroskedastisitas :Berdasarkan uji heteroskedastisitas maka dapat ditunjukkan bahwa titik-titik tersebut diatas dan dibawah angka nol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Sehingga dapat dilanjutkan pada uji selanjutnya.
Uji Analisis Regresi Linier Berganda :Berdasarkan hasil analisis regresi dari pengujian melalui program SPSS dapat diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficientsa
Model Unstandardized Coeffiecients
B
(Constants) 2,056
ROE 0,004
GP 0,061
CR -0,004
Dependent Variabel: DER Sumber: Data diolah SPSS, 2019
Dengan melihat pada tabel diatas, maka didapat persamaan dengan modal regresi sebagai berikut:
DER = 2,056 + 0,004 X1 + 0,061 X2 + (-0,004)X3 + e Dimana:
DER : Struktur Modal yang diproksikan dengan DER X1 : Profitabilitas yang diproksikan dengan ROE X2 : Pertumbuhan aset yang diproksikan dengan GP X3 : Likuiditas yang diproksikan dengan CR
Berdasarkan model persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa jika nilai ROE, GP dan CR adalah 0, maka struktur modal (DER) nilainya positif sebesar 2,056.
Nilai koefisien regresi 0,004 (X1) pada variabel profitabilitas (ROE) terdapat hubungan positif dengan struktur modal (DER). Hal ini akan menunjukkan setiap penambahan profitabilitas sebesar 1 satuan, maka akan menaikkan struktur modal sebesar 0,004.
Pertumbuhan aset (X2) mempunyai nilai koefisien regresi dengan arah positif sebesar 0,061.
Jika diasumsikan dengan struktur modal, hal ini berarti setiap penambahan pertumbuhan aset sebesar 1 (satu), maka akan menaikkan struktur modal sebesar 0,061.
Variabel likuiditas (X3) mempunyai nilai koefisien regresi dengan arah negatif sebesar - 0,004. Jika diasumsikan dengan struktur modal, hal ini berarti akan menunjukkan setiap kenaikan likuiditas sebesar 1 (satu), maka akan menyebabkan penurunan struktur modal sebesar -0,004.
Hasil Pengujian Hipotesis
Uji Secara Parsial (Uji t) : Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan pengaruh satu variabel independen secara individu terhadap struktur modal. Berdasarkan pengajuan hipotesis yang menunjukkan variabel independen yang berpengaruh terhadap struktur modal.
H1: Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal.
H2: Pertumbuhan aset berpengaruh terhadap struktur modal.
H3: Likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal.
Setelah dilakukan uji analisis regresi linier dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Pengujian Secara Parsial Coefficientsa
Model T Sig.
(Constants) 5,664 0,000
ROE 0,509 0,612
GP 0,356 0,723
CR -3,570 0,001
Sumber: Data diolah SPSS, 2019
Pengujian Hipotesis I
H1: Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal.
Berdasarkan tabel 4.10. didapatkan hasil estimasi variabel profitabilitas sebesar nilai Thitung = 0,509 dengan nilai signifikan = 0,612, nilai signifikan diatas 0,05 menunjukkan bahwa variabel profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap struktur modal.
Dengan demikian hipotesis I ditolak.
Pengujian Hipotesis II
H2: Pertumbuhan aset berpengaruh terhadap struktur modal.
Berdasarkan tabel 4.10. didapatkan hasil estimasi variabel pertumbuhan aset sebesar nilai Thitung = 0,356 dengan nilai signifikan = 0,723, nilai signifikan diatas 0,05 menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan aset tidak memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap struktur modal. Dengan demikian hipotesis II ditolak.
Pengujian Hipotesis III
H3: Likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal.
Berdasarkan tabel 4.10. didapatkan hasil estimasi variabel likuiditas sebesar nilai Thitung = - 3,570 dengan nilai signifikan = 0,001, nilai signifikan dibawah 0,05 menunjukkan bahwa variabel likudiitas memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap struktur modal. Dengan demikian hipotesis III diterima.
Koefisien Determinasi (R2)
Hasil output SPSS pengujian koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square
1 0,381a 0,145
Sumber: Data diolah SPSS, 2019
Berdasarkan tabel 4.12. kolom R square, diperoleh nilai sebesar 0,145 atau sebesar 14,5%
yang berarti profitabilitas, pertumbuhan aset dan likuiditas memberikan kontribusi terhadap struktur modal sebesar 14,5%, sedangkan sisanya sebesar 85,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas, pertumbuhan aset dan likuiditas secara uji simultan yaitu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.
Namun secara uji parsial diperoleh hasil bahwa profitabilitas (return on equity) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (debt to equity ratio). Hal ini berarti profitabilitas cenderung menurunkan struktur modal. Dan pertumbuhan aset (grownth potensial) juga tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (debt to equity ratio), maka pertumbuhan aset juga menurunkan struktur modal. Sedangkan likuiditas (current ratio) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (debt to equity ratio). Dalam hal ini likuiditas cenderung akan menaikkan struktur modal. Berdasarkan hasil penelitian yang didasarkan pada
pengolahan data, maka dalam penelitian ini ada beberapa hal yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017. Ini berarti perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi cenderung memilih pendanaan internalnya (modal sendiri) terlebih dahulu daripada pendanaan eksternalnya (hutang). Profitabilitas perusahaan meningkat dan perusahaan lebih memilih menggunakan pendanaan internalnya dengan kata lain perusahaan hanya menggunakan hutang dalam jumlah rendah, maka profitabilitas menurunkan nilai struktur modal atau dengan kata lain nilai DER rendah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Diantini (2015) yang menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap sruktur modal.
Pada kondisi perekonomian yang tidak menentu, akan menyebabkan laba yang dihasilkan perusahaan juga tidak pasti, hal ini dapat dilihat dari rata-rata ROE perusahaan manufaktur sampel yang fluktuatif periode 2015 sampai dengan 2017. Laba yang dihasilkan tahun tersebut tidak bisa menjamin laba yang dihasilkan di tahun mendatang, ketidakpastian ini dapat menyebabkan perusahaan kurang memperhatikan kemampulabaan dalam menentukan struktur modal.
Pengaruh Pertumbuhan Aset Terhadap Struktur Modal
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan aset tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017. Ini dikarenakan pertumbuhan aset rendah, maka perusahaan tidak menggunakan pendanaan eksternalnya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) yang mendapatkan hasil bahwa pertumbuhan aset tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
Penelitian ini juga sejenis dengan Made dan Ni Nyoman (2015) yang juga mendapatkan hasil yang sama. Ada beberapa alasan yang dapat menyebabkan tidak berpengaruhnya pertumbuhan aset, yaitu pertama, perusahaan sulit mengestimasikan pertumbuhan perusahaan karena terkait meramalkan masa depan yang tidak pasti. Kedua, peningkatan aset tidak serta merta membuat utang perusahaan meningkat, karena perusahaan yang memiliki aliran kas melimpah dapat menggunakan dana internalnya untuk melakukan pembelian aset tanpa harus berhutang. Ketiga, biaya untuk menerbitkan saham biasa tidak melebihi biaya berutang, sehingga perusahaan dengan pertumbuhan aset yang tinggi lebih memilih menerbitkan saham baru dan utang perusahaan tidak berubah.
Pengaruh Likuiditas Terhadap Struktur Modal
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017. Ini berarti bahwa perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi cenderung akan menggunakan dana eksternalnya lebih dahulu. Karena semakin tinggi likuiditas sebuah perusahaan, maka perusahaan akan mendapatkan kepercayaan investor untuk mendapatkan hutang lebih besar lagi atau dengan kata lain DER semakin tinggi. Kemampuan perusahaan yang tinggi dalam mengembalikan kewajiban jangka pendeknya, maka perusahaan tersebut juga semakin likuid. Hal tersebut membuat kepercayaan dari kreditur meningkat dan mempermudah perusahaan dalam memperoleh hutang jangka panjangnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Sari (2013) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, setelah melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data, analisis data mengenai pengaruh profitabilitas, pertumbuhan aset dan likuiditas terhadap struktur modal dengan menggunakan data hasil olahan SPSS, yang hampir mendekati normal, tidak terdapat multikorelasi, tidak adanya heteroskedastisitas, dan tidak adanya autokorelasi, maka hasil kesimpulannya sebagai berikut:
1. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal, tidak terbukti.
2. Pertumbuhan Aset tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa pertumbuhan aset berpengaruh terhadap struktur modal, tidak terbukti.
3. Likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal, terbukti.
DAFTAR PUSTAKA
Ang, J.S., Fatemi, A., & Tourani-Rad, R. (1997). Capital Structure and Dividend Policies of Indonesian Firms. Pacific-Basin Finance Journal, 5:87-103.
Anwar, J. (2008). Pasar Modal sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi. Edisi Pertama.
Bandung: Alumni Bandung.
A’yu, S. K. (2017). Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal (Studi Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2016). Skripsi TiDAK Dipublikasikan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Jember.
Baral, K. J. (2004). Determinant Of Capital Structure: A Case Study Of Listed Companies Of Nepal. The Journal Of Nepalese Business Studies. 1(1): pp: 1-13.
Bevan, A. A., & Danbolt, J. (2001). On The Determinants and Dynamics of UK Capital Structure. The Journal Of London Business School. University of Glasgo, pp: 1-47.
Brigham, E. F., & Houston, J F. (2001). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.
Fahmi, I. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Finky, U. V. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Industri Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 2(2): h: 1-13. Universitas Surabaya.
Hani, S. (2015). Teknik Analisis Laporan Keuangan. Medan: In Media.
Harahap, S. S. (2002). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Kusuma, G. I., Suhadak, & Arifin, Z. (2013). Analisis Pengaruh Profitabilitas (Profitability) dan Tingkat Pertumbuhan (Growth) Terhadap Struktur Modal dan Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Real Estate and Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007-2011). Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ilmu Administrasi. Universitas Brawijaya Malang.
Liem, J. H. (2008). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Industri Consumer Goods yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 2(1): h: 1-11. Universitas Surabaya.
Moeljadi. (2006). Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitaf dan Kualitatif . Malang:
Bayumedia Publishing.
Pandey, I. M. (2004). Capital Structure and Firm Characteristics: Epidence From An Emerging Market. International Journal pp: 1-19.
Sari, D. V. (2013). Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2008-2010. Journal of Management Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang.
Sudana, I M. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta:
Erlangga.
Sudarsi, S. (2002). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio pada Industri Perbankan yang Listed di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Maret.
Utami, E. S. (2009). Faktor-Faktor yang mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa. Universitas Mercu Buana Yogyakarta, 7(1): h:
39-47.
Trinanda, S. M., Yahdi, Y., & Rizal, N. (2018, August). Analisis Pengaruh Size, Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. In Proceedings Progress Conference (Vol. 1, No. 1, pp. 292-304).
Vitriasari, R. (2011). Pengaruh Stabilitas Penjualan, Struktur Aktiva, dan Tingkat Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI Tahun 2002-2009). Jurnal Ilmiah Mahasiswa. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala, h: 1-19.
Weston, J. F., Besley, S. & Brigham, E. F. (2001). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Jakarta: Erlangga.