• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES IPA SISWA KELAS V SD YPI NUR FADHILAH MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES IPA SISWA KELAS V SD YPI NUR FADHILAH MEDAN"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut Azhar i Erna, keterampilan proses adalah proses mengelola kegiatan belajar dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati, mengklasifikasikan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan, berkomunikasi. Untuk menerapkan keterampilan proses dalam pembelajaran diperlukan dukungan melalui model pembelajaran yang sejalan dengan aktivitas yang terdapat dalam keterampilan proses. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan proses sains siswa kelas V SD YPI Nur Fadhilah Medan pada tahun ajaran, maka perlu dilakukan penelitian.

Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Proses Sains Kelas V SD YPI Nur Fadhilah Medan”.

Identifikasi Masalah

Menurut Amini i Sari, dkk (2020), pembelajaran berbasis proyek didasarkan pada teori konstruktivisme dan merupakan pembelajaran siswa aktif (student-centered learning), proses pembelajaran melalui pembelajaran berbasis proyek memungkinkan pendidik memberikan pembelajaran pengalaman langsung kepada siswa. . Sejalan dengan hal tersebut, pembelajaran berbasis proyek (PJBL) menurut Abdi i Sari, dkk (2020) menitikberatkan pada kegiatan siswa berupa pengumpulan informasi dan menggunakannya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan siswa sendiri dan orang lain. , namun masih berkaitan untuk SK, silabus KD. Tidak adanya inovasi pembelajaran yang diberikan guru, sehingga siswa tidak mendapatkan pengalaman belajar baru.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Temukan bagaimana pembelajaran berbasis proyek mempengaruhi keterampilan proses sains siswa SD YPI Nur Fadhilah. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan proses sains siswa kelas Kontrol SD YPI Nur Fadhilah.

Manfaat Penelitian

Hal ini dapat menjadi pengalaman belajar yang menarik untuk meningkatkan keaktifan dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan penilaian bagi guru dalam memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan mengembangkan keterampilan proses siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan program kegiatan pembelajaran dalam penggunaan model dan media pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan keterampilan proses siswa.

LANDASAN TEORITIS

Kerangka Teoritis

  • Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
  • Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
  • Keterampilan Proses IPA

Pandangan yang diungkapkan Goodman dalam Sujana dan Sopandi mengenai manfaat Model Project Based Learning adalah sebagai berikut. Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Kemendikbud dalam Sujana dan Sopandi, manfaat Project Based Learning adalah: Dikaitkan dengan pengertian sains, dapat juga disimpulkan bahwa keterampilan proses sains merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dasar siswa sehingga siswa dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan dari keterampilan proses yang disampaikan pada kegiatan pembelajaran yang dijelaskan oleh Yayah adalah:

Gambar 2.1 Tahapan PjBL
Gambar 2.1 Tahapan PjBL

Kerangka Konseptual

Hal ini disebabkan penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi untuk menunjang keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Keterampilan proses merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dasar siswa sehingga siswa dapat memecahkan permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menitikberatkan pada siswa dan guru sebagai fasilitator, siswa diberikan ruang untuk mengembangkan pengetahuannya secara mandiri melalui praktik.

Untuk mendukung penggunaan model pembelajaran berbasis proyek, perangkat pembelajaran yang dapat digunakan adalah LKPD sebagai alat yang memudahkan siswa dalam mengikuti langkah-langkah kegiatan dalam praktikum.

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
    • Lokasi Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel …
  • Variabel Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data
    • Uji Validitas dan Reliabilitas
    • Uji Prasyarat Analisis

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan proses sains siswa kelas V SD YPI Nur Fadhillah Medan. Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan proses sains siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa “terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan proses sains siswa kelas V SD YPI Nur Fadhilah Medan”.

Artinya penggunaan model pembelajaran berbasis proyek dapat mempengaruhi keterampilan proses sains siswa kelas V SD YPI Nur Fadhilah. Hasil lembar observasi pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan pada kelas kontrol menggunakan model konvensional. Jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses ilmiah siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek sangat baik.

Pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan proses ilmiah siswa kelas V SD YPI Nur Fadhilah Medan. Dilihat dari nilai rata-rata lembar observasi pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Project based learning dan kelas kontrol yang hanya menggunakan model konvensional terdapat perbedaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis proyek memberikan dampak terhadap keterampilan proses sains siswa kelas V SD YPI Nur Fadhilah Medan.

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan proses sains siswa kelas V SD YPI NUR Fadhilah Medan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Artinya penggunaan model pembelajaran berbasis proyek dapat mempengaruhi keterampilan proses sains siswa kelas V SD YPI Nur Fadhilah.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Tabel 3.1 Waktu Penelitian

PEMBAHASAN DAN HASIL

Deskripsi Hasil Penelitian

  • Deskripsi Hasil Uji Coba Lembar Observasi
  • Hasil Analisis Data
  • Hasil Uji Wilcoxon
  • Hasil Uji Mann Whitney

Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian dan analisis skripsi yang berjudul “Dampak Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas V SD YPI Nur Fadhilah Medan”. Variabel (X) dalam penelitian ini adalah dampak pembelajaran berbasis proyek dan variabel (Y) dalam penelitian ini adalah keterampilan proses ilmiah. Untuk memperoleh data yang valid dan akurat dari siswa, kami menggunakan instrumen penelitian observasional. Berdasarkan Tabel 4.1 hasil penghitungan validitas lembar observasi dengan menggunakan skala likert, peneliti menggunakan 14 item pernyataan yang dianggap valid untuk digunakan pada lembar observasi.

Berdasarkan uji coba instrumen lembar observasi dinyatakan valid sebagai instrumen penelitian seperti terlihat pada Tabel 4.2 berikut ini. Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan peneliti dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa hasil lembar observasi siswa pada kelas eksperimen adalah sig. 0,001 < 0,005 maka dapat dikatakan data siswa yang menggunakan model Project Based Learning berdistribusi tidak normal. Dengan melihat hasil uji normalitas seperti pada tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa sampel tidak berhubungan dan tidak relevan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model Project Based Learning terhadap keterampilan proses sains siswa kelas V SD YPI Nur Fadhilah.

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan data hasil keterampilan proses sains siswa maka akan dilakukan uji Wilcoxon untuk mengambil keputusan akhir apakah terdapat pengaruh Model Project Based Learning terhadap keterampilan proses sains siswa kelas V YPI. SD Nur Fadhilah menggunakan tes Mann-Whitney. Dalam pengujian ini peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil lembar observasi pada pembelajaran IPA yang menggunakan model Project Based Learning dengan yang menggunakan model konvensional. Uji ini digunakan untuk membuktikan hipotesis dari penelitian yang dilakukan “apakah terdapat pengaruh model Project Based Learning terhadap keterampilan proses sains siswa kelas V SD YPI Nur Fadhilah” dengan rumusan hipotesis sebagai berikut.

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil keterampilan proses ilmiah siswa mempunyai varian yang homogen. Berdasarkan hasil uji homogenitas yang peneliti lakukan dengan menggunakan SPSS ternyata nilai signifikannya sebesar 0,053 sehingga dapat dikatakan 0,053 > 0,05 sehingga hasil lembar observasi dapat dikatakan homogen karena signifikansinya. nilai 0,053 lebih besar dari 0,05.

Tabel 4.1 Uji Validitas
Tabel 4.1 Uji Validitas

Kecenderungan Variabel Penelitian

  • Hasil Lembar Observasi Kelas Eksperimen dan Kontrol

Siswa diberikan waktu untuk menanggapi pernyataan-pernyataan dalam bentuk skala likert yang telah diberikan. Berikut hasil lembar observasi yang diperoleh peneliti pada kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan tabel 4.8 di atas terlihat bahwa hasil lembar observasi pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan berjumlah 24 siswa mencapai rata-rata (mean) sebesar 90 dengan kisaran nilai dengan nilai terendah (minimum) sebesar 75, dan nilai tertinggi (maksimum) 96.

Kemudian hasil lembar observasi pada kelas kontrol yang diberikan pembelajaran konvensional dengan jumlah siswa 24 orang mencapai mean (rata-rata) sebesar 72 dengan rentang nilai dengan nilai terendah (minimum) 55 dan tertinggi (maksimum) nilai 83. Berdasarkan tabel 4.9 diatas persentasenya. Lembar observasi skor siswa kelas eksperimen menunjukkan 4 siswa berada pada kategori sangat baik dengan persentase 17%, 18 siswa berada pada kategori baik dengan persentase 75%. , dan 2 orang siswa termasuk kategori kurang baik dengan persentase 8%. Jadi jumlah frekuensinya adalah 24, dengan nilai rata-rata 90, nilai maksimum 96, nilai minimum 75.

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, persentase nilai akhir siswa kelas kontrol menunjukkan 3 siswa berkategori cukup dengan persentase 12,5%, 12 siswa berkategori kurang baik dengan persentase 50% dan 9 siswa berkategori kurang baik dengan persentase 50% dan 9 siswa berkategori kurang baik dengan persentase 50% dan 9 siswa berkategori kurang. dikategorikan sangat. penduduk miskin sebesar 37,5%. Jumlah frekuensi sebanyak 24, dengan nilai rata-rata 72, nilai maksimal 83 dan nilai minimal 55. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains siswa kurang baik karena masih banyak siswa yang tidak mengerjakan. mencapai nilai KKM yang ditunjukkan dengan kurang fokusnya siswa dalam belajar.ditempatkan secara konvensional mengakibatkan buruknya perolehan lembar observasi untuk menilai keterampilan proses sains.

Tabel 4.9 Persentase Nilai Lembar Observasi Kelas Eksperimen  No   Nilai   Frekuensi   Persentase   Kategori
Tabel 4.9 Persentase Nilai Lembar Observasi Kelas Eksperimen No Nilai Frekuensi Persentase Kategori

Pembahasan dan Hasil Penelitian

  • Pengaruh PjBL Terhadap Keterampilan Proses IPA

Keterbatasan Penelitian

Hasil analisis data pada lembar observasi menunjukkan bahwa nilai rata-rata keterampilan proses sains siswa pada materi organ gerak manusia pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran proyek adalah 90, dimana 22 siswa mencapai hasil KKM, dan 2 siswa lainnya. tidak mencapai nilai KKM dengan nilai maksimal 96 dan nilai minimal 75. Topik: Alat gerak hewan dan manusia (Topik 1) Subtopik: Manusia dan lingkungan hidup (Subtopik 2) Pembelajaran: IPA. Guru menghubungkan pertanyaan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari “Benarkah berjalan dan berlari dipengaruhi oleh alat gerak manusia?”.

Guru kembali meminta siswa untuk “menyebutkan alat gerak manusia yang digunakan untuk melakukan aktivitas berjalan dan berlari”. Tulang dikatakan sebagai alat gerak pasif karena tulang dapat bergerak dengan bantuan otot. Jadi bisa dikatakan tulang tidak bisa bergerak jika tidak ada otot. Otot dikatakan sebagai alat gerak yang aktif karena dapat berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan pada rangka.

Rangka tubuh menopang tubuh agar kita dapat berdiri, rangka tubuh juga merupakan alat gerak tubuh. Otot adalah suatu jaringan pada tubuh manusia yang berupa alat motorik aktif yang menggerakkan tulang sehingga menyebabkan suatu organisme atau individu dapat bergerak. Tugas otot pada manusia adalah: a) gerak dan penggerak tubuh; b) pergerakan organ dalam tubuh; c) menggerakkan jantung sehingga dapat memompa darah ke seluruh tubuh.

Siswa kurang mampu mengelompokkan benda berdasarkan fungsi alat gerak manusia.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil lembar observasi yang diberikan pada kelas kontrol, keterampilan proses sains siswa masih kurang, hal ini terlihat dari nilai yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan syarat nilai tuntas sebesar 80 Siswa yang memenuhi nilai KKM hanya 3 orang, dan 21 siswa lainnya tidak memenuhi nilai KKM sehingga nilai rata-ratanya adalah 72 dengan nilai maksimal 83 dan nilai minimal 55. Jadi dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan model pembelajaran berbasis proyek terjadi peningkatan skor yang dicapai.

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh peneliti dengan menggunakan uji U atau biasa disebut uji Mann Whitney menunjukkan nilai tersebut.

Saran

Gambar

Gambar 2.1 Tahapan PjBL
Tabel 2.1 indikator keterampilan proses dan sub indikatornya  Indikator   Sub Indikator
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Training on How to Make an Online Store in the Marketplace Conclusion The 2021 Stimulus Community Partnership Program PKM entitled "Increasing Creative Economy through Utilizing

DELA PEÑA, JOEY BRYAN DE GUZMAN 30.. DELOS SANTOS, JOSHUA CORTEZ