• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH RADIASI TERHADAP KESEHATAN agri-1.pdf

N/A
N/A
bengkel pintar

Academic year: 2023

Membagikan " PENGARUH RADIASI TERHADAP KESEHATAN agri-1.pdf"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di zaman modern seperti sekarang ini,hampir semua orang menggunakan handphone sebagai alat komunikasi. Jika dalam suatu keluarga ada 4 anggota,kemungkinan ada 4 hp yang mereka miliki. Bahkan ada orang yang memiliki 2 hp atau lebih.

Handphone atau disebut juga ponsel (telepon seluler), saat ini sudah seoerti kebuthan primer bagi kita. Jika bepergian ke kantor atau ke suatu tempat, hp kita ketinggalan di rumah, maka kita akan gelisah dan tidak tenang, merasa ada sesuatu yang kurang lengkap. Hp sangat membantu kita dalam berkomunikasi.

Hp adalah alat komunikasi tanpa kabel, yang memanfaatkan gelombang radio sebagai medianya. Keunggulan menggunakan gelombang radio ini jika dibandingkan dengan telepon kabel adalah dapat digunakan dimana saja, asalkan ada sinyalnya.

Selain itu penggunaan hp tidak memerlukan instalansi yang rumit seperti pada telepon kabel. Dan pesatnya perkembangan teknologi di bidang hp seperti terciptanya standar 3G dan HSPDA pada system GSM, maupun EVDO pada system CDMA, memungkinkan sebuah hp tidak hanya dapat dipakai untuk nelpon dan sms, tetapi juga dapat dipakai sebagai sumber berita dan transfer dan mobile secara cepat. Saat ini, hp dilengkapi pula dengan berbagai fitur dan multimedia seperti: facebook, radio, TV, perekam, video, kamera dan lain sebagainya. Hp memang benda yang multifungsi. Di saat kita lagi bosan atau sendirian, kita bisa mengusir kebosanan kita dengan main game, ngenet, nonton tv atau sekedar mendengarkan music lewat hp.

Hasil penelitian terbaru mengungkapkan radiasi ponsel dapat menyebabkan resiko kanker otak serta infertilitas. Radiasi ponsel dikategorikan sama dengan zat karsinogenik berbahaya seperti timbal, asap knalpot, dan kloroform. Hal tersebut diumumkan oleh organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), seperti dikutip dari CNN dan BBC.8,9Telepon seluler pada dasarnya adalah radio yang mengirimkan signal dalam bentuk gelombang ke stasiun. Signal yang dikirim membentuk dua buah lapangan radiasi yakni, medan magnet dekat dan medan magnet jauh. Organisme hidup, juga menghasilkan medan elektromagnetik di, jaringan, organ, dan organisme tingkat sel, yang disebut biofield. Kedua medan magnet dari telepon seluler dapat merusak medan magnet biofield pada tubuh manusia sehingga akan mempengaruhi metabolisme dan fisiologi tubuh.3,10Gelombang pada sebagian besar

(2)

telepon seluler pada kisaran 1900 megahertz (MHz), yang sebagian besar tidak terlihat oleh jaringan biologis manusia dan tidak menyebabkan kerusakan. Masalah mulai terjadi waktu informasi yang membawa data sekunder, di interpretasikan dalam bentuk suara atau data. Siklus gelombang dalam hertz (Hz) kisarannya akrab bagi tubuh.

Misalnya, Jantung berberdetak pada dua siklus per detik, atau dua Hz. Tubuh kita mengenali gelombang pembawa informasi sebagai "penginvasi," terjadi reaksi di tempat pelindung biokimia yang kemudian merubah bentuk fisiologis tubuh dan yang menyebabkan masalah biologis yang mencakup penumpukan radikal bebas intraseluler, kebocoran dalam sawar darah-otak, kerusakan genetik, gangguan komunikasi antar sel, dan peningkatan risiko tumor. Bahaya kesehatan dari sinyal, oleh karena tidak menyebabkan kerusakan langsung, melainkan memicu respon biokimia dalam sel.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, penulis tertarik untuk meneliti gambaran elektromagnetik beberapa jenis handphone yang biasa digunakan oleh mahasiswa kedokteran Unsra.t

B.PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berapa besar radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh handphone dengan merek dan tipe yang berbeda?

2. Bagaimana pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh handphone terhadap kesehatan?

C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui besar radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh handphone dengan merk dan tipe yang berbeda.

2. Mengetahui pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh handphone terhadap kesehatan.

E. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai intensitas radiasi

2. gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh handphone dengan merk dan tipe yang berbeda

(3)

3. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh intensitas radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh handphone terhadap kesehatan

4. Dapat dijadikkan sebagai bahan informasi untuk penelitian lanjutan

(4)

BAB II DASAR TEORI

1.Pengertian Radiasi

Radiasi elektromagnetik adalah gabungan medan listrik dan medan magnet yang merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat lain.

Ponsel dapat mengubah suara menjadi gelombang elektromagnetik seperti radio.

Secara umum, sistem yang digunakan ponsel dibagi menjadi dua, yaitu global system for mobile communication (GSM) yang menggunakan frekuensi 800 MHz, 900 MHz dan 1800 MHz dan Code Division Multiple Access (CDMA) yang menggunakan frekuensi 1.800 MHz karena banyak keuntungan yang didapat terutama pada perambatan gelombang.

Terdapat dua jenis radiasi, yaitu radiasi pengion dan radiasi non-pengion. Radiasi pengion merupakan energi yang bias mengeluarkan elektron dari inti atom. Sisa atom dapat menjadi positif dan disebut ion positif. Elektron yang dikeluarkan bias tinggal bebas atau mengikat atom netral lainnya dan membentuk ion negatif. Peristiwa pembentukan ion positif dan ion negatif disebut sebagai ionisasi. Melalui proses ini, jaringan tubuh mengalami kelainan atau kerusakan pada tingkat sel.

Radiasi elektromagnetik yang dipancarkan ponsel termasuk gelombang mikro dan tergolong jenis radiasi non-inoisasi, tetapi levelnya rendah. Menurut salah satu jurnal disebutkan bahwa radiasi elektromagnetik dalam jumlah kecil tidak berbahaya, namun bila dalam jumlah yang besar akan menimbulkan efek negatif.

Yang harus diperhatikan pada kesehatan manusia adalah dosimetry, yaitu seberapa besar penetrasi radio frequency (RF) ke dalam tubuh manusia. Untuk mendapatkan angka presentasi RF pada jaringan biologis yang sebenarnya, diperlukan angka kekuata medan RF di setiap jaringan. Pada hewan percobaan, terdapat batas dianggap adanya perubahan perilaku setelah terpajan pada radiasi RF, yaitu apabila terdapat kenaikan melebihi 10C suhu badan hewan percobaan. Perubahan dapatlah terjadi bila terpajan dengan Spesific Absorption Rate (SAR) 1-4 watt/Kg atau lebih tinggi (1 watt/kg binatang percobaan yang terpajan dalam keadaan suhu, kelembaban, dan aliran udara yang berbeda, sedangkan 4 watt/kg pada lingkungan yang normal.

Nilai SAR (watt/kg) didefinisikan sebagai batas aman jumlah maksimal radiasi gelombang elektromagnetik (watt) dari ponsel jika terpapar atas 1 kilogram jaringan tubuh manusia pada saat ponsel sedang digunakan. Besarnya SAR berbeda pada setiap jaringan tubuh tergantung pada perubahan medan listrik disetiap tempat maupun perbedaan konduksivitas disetiap jaringan tubuh. Pada umumnya densitas jaringan hampirsama, kecuali pada tulang manusia. Diperlukan nilai medan listrik sebesar 30 V/m untuk menghasilkan SAR 1 watt/kg pada frekuensi 90 MHz,sedangkan pada frekuensi 1.800 MHz besarnya adalah 25 V/m.

(5)

Radiasi yang dekat dengan otak bias mempengaruhi sistem otak dan syaraf pada saat menelpon.Walaupun efeknya cukup kecil seperti pusing akan tetapi bila terpapar cukup lama dapat menjadi masalah yang serius. Penggunaan ponsel pada anak- anakpun seharusnya lebih diperhatikan karena cenderung lebih berbahaya daripada orang dewasa. Pada gambar 1 terlihat bahwa radiasi elektromagnetik ponsel dapat dengan mudah menembus otak anak-anak. Hal ini dikarenakan perkembangan tulang tengkorak pada anak-anak belum sempurna. Di negara seperti kanada, anak-anak dibawah usia 7 tahun dilarang menggunakan ponsel, kecuali dalam keadaan yang darurat.

Terdapat penelitian yang lain mengenai hubungan antara ponsel dengan kehilangan memori. Karena kepala anak-anak kebanyakan kecil,maka anak-anak menyerap lebih banyak energy ponsel daripada orang dewasa. Apabila ponsel terlalu lama ditempelkan pada telinga (dalam posisi menelpon) dapat membuat orang mengalami nyeri kepala dan pusing. Hal ini dikarenakan pembukuh darah di leher menjadi sempit sehingga meningkatkan tekanan darah.Terdapat peningkatan tekanan darah 5-10mmhg bila terdapat pemaparan radiasi ponsel selama 35 menit saat menempelkan ponsel di telinga.

Sebuah hasil penelitian telah mengungkapkan bahwa pengguna ponsel lebih rentan terhadap kanker otak dibandingkan dengan orang yang tidak pernah menggunakan ponsel sama sekali. Semakin lama seseorang menggunakan ponsel maka akan besar resiko kanker otak. Hal ini disebabkan oleh paparan radiasi elektromagnetik yang mengenai otak berpengaruh terhadap penurunan produksi melatonin dan sorotoin yang dihasilkan oleh kelenjar pineal, yang mana kedua hormone ini berperan menekan timbulnya tumor.

Penelitian yang dilakukan di universitas Lund, Swedia, menunjukkan bahwa radiasi yang dipancarkan oleh ponsel bias mempengaruhi fungsi enzim dan protein pada tubuh. Penelitian yang dilakukan terhadap tikus percobaan menynjukkan adanya perubahan biokimia pada darah tikus. Perubahan tersebut ditunjukkan dengan terjadinya perubahan albumin yang berfungsi dalam memasok aliran darah ke otak.

Gelombang mikro yang keluar dari ponsel dapat memicu timbulnya penyakit Alzheimer lebih dari usia yang semestinya. Walaupun belum terbukti secara langsung bahwa penggunaan ponsel adalah penyebab penyebab utama timbulnya penyakit Alzheimer, namun akibat yang mungkin ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik dari ponsel tidak boleh diabaikan begitu saja, tetapi harus secara cermat diteliti segala kemungkinan yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian ponsel.

Dalam penelitian yang dilakukan pada tikus untuk menyelidiki efek radiasi RF 1800 MHz yang dipancarkan dari ponsel, tikus tikus yang terkena radiasi RF dan mengalami perubahan yang signifikan pada melandialdehyde (MDA) dan parameter antioksidan (glutathione,superoxide dismutase dan glutathione peroxidase) pada bagian cerebellum dan hipokampus. Perubahan degeneratif diamati pada sel piramidal hipokampus, sel gelap, dan sel pirkinje cerebellum dengan kongesti vascular. Selain itu didapat fragmentasi deoxyribonucleic acid (DNA) yang signifikan dan ekspresi gen

(6)

apoptosis siklppksigenase-2. Melalui hasil tersebut menunjukkan bahwa paparan kronis langsung dari ponsel menyebabkan perunahan bio kimia dan histopatologis yang parah di otak.

Evaluasi stress oksidatif di otak pada paparan radiasi ponsel melibatkan pengukuran kandungan MDA, produk lipid peroxidase (LPO), dan pengukuran sistem pertahanan antioksidan, termasuk aktivitas GSH, SOD, dan GPX yang dilaporkan dalam penelitian Hussein. Data yang diperoleh diwakili dalam gambar tersebut yang mengungkapkan bahwa paparan tikus terhadap radiasi ponsel dapat menyebabkan peniingkatan yang signifikan pada MDA, pengurangan yang signifikan pada GSH serta terdapat suatu penghambatan dalam kegiatan SOD dan GPX di hippocampus dan otak kecil. Paparan radiasi RF yang dipancarkan dari ponsel sebagian besar berkaitan dengan produksi yang berlebih dari ROS dan kegiatan perubahan antioksidan. Hasil ini menunjukkan bahwa paparan kronis pada radiasi ponsel dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada jaringan otak tikus. Paparan radiasi RF dapat menyebabkan peningkatan aktivitas enzim NADH oksidase, yang meningkatkan produksi ROS.

Produksi ROS yang berlebihan dapat menurunkan kadar melatonin dalam serum, yang merupakan penangkal radiasi bebas efisien dan juga stimulant kuat untuk aktivitas atau ekspresi gen dari beberapa enzim antioksidan endogen yang penting, ini bias menjadi penyebab utama penurun aktivitasnya dan penekanan total kapasitas antioksidan pada paparan kronis radiasi RF. 14 15 Perubahan pada aktivitas enzim dan pengurangan GSH dapat dianggap sebagai indikator peningkatan produksi ROS yang terjadi selama periode paparan dan mungkin mencerminkan proses patofisiologis dari paparan.

Degenerasi neuron yang terjadi karena paparan radiasi elektromagnetik dari ponsel dapat menyebabkan perubahan permaebilitas sawar darah otak yang mengarah pada kebocoran. Hal ini dikarenakan albumin yang bertindak sebagai perisai yang melindungi otak terhadap banyak zat berbahaya, gangguan pada albumin dapat menyebabkan kerusakan neuron piramidal.

Pada penelitiannya, Hao mengeksplorasi efek radiasi elektromagnetik pada sistem pembelajaran dan kemampuan memori neuron hipokampus pada tikus.

Pelepasan neuron tikus dicatat dengan teknologi perekaman ekstraseluler gelas elektroda dan poligraf. Pada hasilnya didapatkan bahwa radiasi elektromagnetik memiliki peran penghambatan pada frekuensi pelepasan neutron region CA1 hipokampis. Sehingga dapat dikatakan bahwa radiasi elektromagnetik dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi transfer sinaptik secara global yang akhirnya menyebabkan penurunan kemampuan belajar dan memori.

2. Dampak negatif radiiasi

Ponsel yang banyak dimiliki oleh orang mempunyai dampak negatif yang harus diperhatikan penggunanya. Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan jumlah pengguna ponsel karena fungsi ponsel tersebut yang sangat efektif yang dapat melakukan banyak

(7)

hal hanya dalam satu alat komunikasi. Efek samping yang paling nyata pada tubuh berupa adanya nyeri kepala yang dikarenakan paparan radiasi gelombang elektromagnetik yang didapatkan orang saat menelepon dalam jangka waktu yang lama.

Nyeri kepala yang dikarenakan paparan radiasi gelombang elektromagnetiki yang didapatkan orang saat menelepon dalam jangka waktu yang lama. Nyeri kepala yang timbul ini disebabkan karena peningkatan tekanan darah.

Radiasi non-ionisasi yang dimiliki ponsel termasuk dalam golongan yang rendah yang sebenarnya bila terkena paparannya dalam jangka waktu yang singkat dan dalam penggunaan ponsel diatur dengan sebaik mungkin maka efek negatif dari gelombang elektromagnetik tersebut bias diminimalisir ataupun dihindari. Adapun batas normal terpajan dengan radiasi sebesar 4 watt/kg, lebih dari itu maka dampak negatif radiasi dapat memengaruhi otak. Bila dibandingkan antara kepala orang dewasa dan anak-anak, maka didapatkan pernyatan bahwa radiasi ponsel akan lebih mudah menembus otak anak karena perkembangan tulang tengkoraknya belum sempurna. Oleh karena itu anak seharusnya tidak terlalu sering terpajan radiasi ponsel.

Penelitian lain mengatakan bahwa radiasi ponsel dapat menurunkan produksi serotine dan melatonin yang sebenarnya merupakan hormone yang dapat menekan timbulnya tumor. Selain itu radiasi ponsel juga dapat meningkatkan MDA serta penurunan antioksidan seperti GSH, sod, dan GPX. Oleh karena itu, aka nada peningkatan NADH oksidase yang meningkatkan produksi ROS. ROS yang meninkat dapat menurunkan melatoin dalam serum. Rdiasi RF selain mkenyebabkan stress oksidatif juga menimbulkan apoptosis di jaringan otak. Pada penelitian lainnya, radiasi elektromagnetik memiliki peran penghambatan pada frekuensi pelepasan neuron region CA1 hipokampus. Dengan kata lain, radiasi elektromagnetik mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi transfer sinaptik secara global yang menyebabkan penurunan kemampuan belajar dan memori.

Berikut beberapa dampak negative radiasi handphone terhadap kesehatan sbb:

1. Penurunan tingkat kesuburan pria

Banyak orang, terutama pria, sering kali meletakkan handphone di saku celana. Padahal, kebiasaan tersebut bisa berdampak pada menurunnya tingkat kesuburan pria. Hal ini dapat terjadi karena radiasi handphone dapat memengaruhi kualitas sperma.

Namun, pengaruh radiasi handphone terhadap tingkat kesuburan pria masih berupa dugaan dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.

2. Pengaruhnya terhadap kesehatan ibu hamil dan janin

Ada dugaan bahwa ibu hamil yang terpapar radiasi handphone berisiko mengalami kelahiran prematur. Namun, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, karena bayi yang terlahir prematur bisa saja dipengaruhi oleh faktor lain selama kehamilan.

(8)

Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa radiasi handphone tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan janin. Namun, sebagai langkah pencegahan, ibu hamil dianjurkan menggunakan hands-free ketika menerima telepon dan jangan meletakkan handphone di atas perut.

3. Risiko terjadinya kanker meningkat

Keterkaitan antara radiasi handphone dan kanker masih kontroversial. Hingga kini, belum ada bukti kuat yang menyatakan bahwa radiasi handphone dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mendukung kesimpulan tersebut.

4. Pengaruhnya terhadap tumbuh kembang anak

Anak-anak berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan akibat radiasi handphone. Hal ini karena sistem saraf anak-anak masih berkembang dan lebih rentan terhadap efek gelombang elektromagnetik.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa radiasi gelombang radio dari handphone memiliki dampak pada terbentuknya kelainan jaringan dan metabolisme sel-sel saraf di otak. Akan tetapi, dampak lebih lanjut radiasi handphone pada tumbuh kembang anak masih belum dapat disimpulkan dengan jelas.

3. Bahaya Radiasi Handphone

Telepon seluler merupakan sumber radiasi elektromagnetik yang sangat potensial. Telepon seluler menghasilkan energy foton yang sangat besar dan potensi radiasinya lebih besar dibandingkan peralatan elektronik maupun jaringan listrik tegangan tinggi dan ekstra tinggi. Gelombang elektromagnetik ini dapat menyebabkan pemanasan pada jaringan tubuh. Jenis radiasi yang berbeda-beda dapat mengantarkan energy persatuan masa yang sama ke tubuh manusia, namun radiasi-radiasi yang berbeda itu tidak mempunyai efek biologis yang sama.

Pada HP yang terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui udara. Gelombang RF (Radio Frequency) inilah yang menimbulkan radiasi elektromagnetik. Ada banyak dugaan bahaya radiasi handphone. Berikut ini adalah beberapa dampak buruk yang diduga dapat disebabkan oleh radiasi handphone beserta faktanya:

D. Organ Tubuh Manusia yang dapat Dipengaruhi oleh Radiasi Handphone

1. Otak Otak merupakan organ tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat pengendali dari semua kerja tubuh. Bagian dari saraf sentral yang terletak di dalam

(9)

rongga tengkorak (Kranium) dibungkus oleh selaput otak yang kuat. Otak terletak dalam rongga kranium (tengkorak). Otak manusia adalah struktur pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350 cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf dan neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar gerak, perilaku, dan fungsi tubuh homeostatis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh bahan dan pikiran manusia.

Bagian-bagian Otak Manusia Berbagai percobaan telah dilakukan oleh para ahli untuk mengetahui pengaruh radiasi ponsel terhadap kesehatan. Pada penggunaan jangka pendek, radiasi ponsel memang tidak menyebabkan penyakit yang berarti. Tetapi penggunaan jangka panjang, radiasi ponsel dapat memicu penyakit acoustic neuroma (sejenis tumor otak). Lennart Hardell, seorang peneliti Swedia, mengemukakan bahwa penggunaan ponsel selama satu jam perhari dalam kurun waktu sepuluh tahun dapat meningkatkan resiko terkena tumor otak. Penelitian mengenai pengaruh gelombang mikro terhadap jaringan tubuh manusia menyatakan bahwa untuk daya sampai dengan 10 mW/cm2 masih termasuk dalam nilai ambang batas aman menunjukkan tingkat penetrasi radiasi handphone terhadap otak manusia. Penetrasi radiasi handphone terhadap otak manusia Pada gambar disebelah kiri menunjukkan tingkat penetrasi radiasi handphone terhadap otak anak usia lima tahun kebawah, gambar tengah menunjukkan tingkat penetrasi radiasi handphone terhadap otak anak usia sepuluh tahun kebawah sedangkan gambar disebelah kanan menunjukkan tingkat penetrasi radiasi handphone terhadap orang dewasa. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan handphone pada anak usia lima tahun kebawah sangat rentang mengalami kerusakan otak dengan penyerapan radiasi sebesar 4,49 W/kg, pada anak usia sepuluh tahun kebawah mengalami kerusakan otak dengan penyerapan radiasi sebesar 3,20 W/kg, sedangkan pada orang dewasa mengalami kerusakan otak dengan penyerapan radiasi sebesar 2,93 W/kg. 2. Telinga Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi atau mengenal suara juga banyak berperan dalam keseimbangan posisi tubuh. 27 organ telinga manusia mendengarkan bunyi yang ada disekitarnya menggunakan indera pendengaran. Bagian pertama indera manusia yang menerima perambatan gelombang bunyi adalah daun telinga. Bagian-bagian telinga manusia dibedakan menjadi tiga yaitu :

1. Telinga Luar

Telinga luar terdiri dari daun (dalam bahasa medis disebut pinna) dan saluran telinga yang disebut kanal telinga. Rangkaian telinga luar ini bertugas menangkap gelombang bunyi dan meneruskannya kegendang telinga yang terletak di ujung kanal. Bentuk daun telinga disesuaikan dengan tugasnya sebagai penangkap bunyi, yaitu berbentuk corong yang semakin membesar atau melebar ke arah luar. Sedangkan kanal berbentuk seperti pipa memanjang yang bertugas melindungi gendang telinga.

2. Telinga Tengah

Telinga tengah dimulai dari gendang telinga, yaitu sebuah membrane yang sangat tipis.

Membrane ini akan menerima secara langsung getaran yang telah ditangkap oleh daun telinga dan disalurkan melalui kanal. Oleh membrane, getaran ini selanjutnya disampaikan pada tiga tulang pengumpil yang masing- masing disebut: malleus, incus, dan stirrup). Ketiga tulang ini bertugas sebagai medium untuk menyesuaikan

(10)

perpindahan getaran dari rongga berisi udara ke rongga berisi cairan yang mengisi telinga tengah. Rongga udara pada telinga tengah terhubung pada kerongkongan melalui suatu saluran yang disebut Eustachian. Pada telinga tengah juga terdapat tiga saluran setengah lingkaran berisi cairan yang bertugas mengatur keseimbangan manusia.

3. Telinga Dalam

Telinga dalam terdiri dari saluran berisi cairan yang berbentuk seperti rumah siput yang disebut cochlea. Selain cairan, di dalam cochlea terdapat membran yang disebut balisar yang membagi rongga cochlea sepanjang saluran itu. Rangkaian telinga dalam ini bertugas untuk mengubah getaran mekanik yang diterima dari telinga tengah menjadi denyut elektrik yang selanjutnya dikirim ke otak oleh sekitar 25.000 saraf yang terdapat di ujung akhir membrane. Gelombang bunyi adalah gelombang mekanis longitudinal.

Gelombang bunyi dibatasi oleh jangkauan frekuensi yang dapat merangsang telinga dan otak manusia kepada sensasi pendengaran. Jangkauan ini adalah kira – kira 20 siklus perdetik atau 20 Hz sampai kira-kira 20 .000 Hz dan dinamakan jangkauan suara 29 yang dapat didengar (audible range). Sebuah gelombang mekanis longitudinal yang frekuensinya dibawah jangkauan yang kedengaran tersebut dinamakan sebuah gelombang infrasonic (Infrasonic wave). Berkaitan dengan volume suara dan jarak dengar, semakin handphone ditempelkan ke telinga, maka semakin melekat mengenai liang telinga. Efeknya semakin besar yang menyebabakan terjadi peningkatan bunyi atau resonansi. Semakin lama manggunakan handphone maka semakin lama bunyi bising yang menyebabkan kelelahan otot. Resonansi magnetic adalah suatu resonansi absorsi, dimana terjadi serapan tenaga secara drastis apabila besarnya tenaga tepat sama dengan yang diperlukan. kepada manusia agar mempergunakan telinga untuk mendengar dalam. Gelombang RF (Radio Frekuency) mempunyai kemampuan untuk memanaskan jaringan tubuh seperti oven microwave memanaskan makanan 30 sehingga radiasi tersebut dapat merusak jaringan tubuh. Gejala awal dari efek radiasi ini adalah teling mendenging. Mendenging adalah kebisingan pada telinga bagian dalam dan apabila tidak segera diatasi akan menyebabkan ketulian.Radiasi secara umum dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan sel. Begitu pula dengan pendengaran, dalam pendengaran terjadi proses pengionan yang juga berhubungan dengan kinerja otak. Bila intensitasnya sering dan tinggi maka dapat membuat seseorang menjadi pelupa atau cepat pikun. Ada dua pendapat mengenai pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik handphone bagi kesehatan telinga, satu pihak satu pihak mengatakan dapat merusak telinga dan yang lainnya mengatakan tidak, akan tetapi terlepas dari itu, kebisingan yang terjadi secara terus menerus dapat mengganggu sistem kesetimbangan elektrolit dalam telinga. Dalam rumah siput terdapat bulu-bulu halus yang akan bergetar jika ada gelombang bunyi yang secara mekanik datang dari luar dan diubah menjadi gelombang elektromagnetik listrik. Organ lain yang akan terganggu adalah sistem kerja otak, apabila keseimbangan proses mekanika terganggu dalam telinga maka secara otomatis sistem kerja syaraf pada otak juga akan terganggu memban.

7. Syaraf optic

Syaraf optic merupakan syaraf yang menyampaikan informasi tentang kuat cahaya dan

(11)

warna ke otak. Efek dari radiasi gelombang mikro pada sistem visual terutama pada mata, diketahui sejak ditemukan bahwa operator radar di Perang Dunia kedua memiliki resiko lebih besar untuk terkena katarak ( pengaburan pandangan dari lensa mata ).

Laporan yang diterbitkan oleh Rappaport Faculty of Medicine (2011) di Technion dan dipublikasikan dalam jurnal Bioelectromagnetics menemukan hubungan antara radiasi gelombang mikro yang biasanya terdapat pada handphone dengan beberapa macam gangguan pada mata dan diperlihatkan pada eksperimen dari lensa mata bayi domba berumur satu tahun, satu mata dipapar dan satunya di kontrol. Setiap pemaparan berakhir selama dua minggu. Keduanya di tempatkan dalam incubator dengan temperature tetap. Selama periode ini setiap lensa telah mengalami radiasi GHz sebanyak 2 mW sepanjang jam dan setiap jam mengalami pemaparan selama 50 menit di ikuti istirahat selama 10 menit. Pada satu dari setiap kali istirahat, setiap 24 jam, lensa ini di uji secara optic dan di bandingkan dengan lensa satunya. Dalam tes optic singkat selama 5 menit, te,peratur rata-ratanya di buat konstan di dalam incubator sehingga di ketahui bahwa ada hubungan antara radiasi gelombang mikro dengan pembentuk katarak. Sejumlah hasil menarik dari penelitian ini di antaranya:

1. Pemaparan lensa untuk waktu lama pada radiasi gelombang mikro (pada frekuensi dan intensitas di atas) mengakibatkan kerusakan makroskopik yang berpengaruh terhadap kualitas lensa. Kerusakan meningkat seiring eksperimen. Saat pemaparan berhenti, kerusakan optik mulai sembuh sendiri. Level maksimum yang sama ditemukan saat pemaparan dikurangi hingga setengahnya, walaupun hal ini memakan waktu dua kali lebih lama. 2. Pada level mikroskopik beberapa macam kerusakan terjadi.

Gelembung- gelembung kecil terbentuk pada permukaan lensa. Gelembung-gelembung diakibatkan oleh pemaparan pada gelombang mikro dan bukan hasil dari panas yang terbentuk pada lensa. Para peneliti telah berspekulasi bahwa mekanisme ini akibat friksi mikroskopik lensa dengan radiasi. Berlawanan dengan kerusakan makroskopik, kerusakan mikroskopik tidak memperlihatkan tanda-tanda akan membaik dan terus berakumulasi selama eksperimen.

2. Pemaparan dalam waktu lama terhadap gelombang mikro dapat membuat kerusakan makroskopik dan makroskopik pada lensa sehingga ada bagian yang tidak dapat sembuh.

(12)

BAB III

DATA PENELITIAN

Untuk pertanyaannya

1.Apakah kamu tau tentang radiasi

2.Berapa lama dalam sehari anda menggunakan hp?

3.Berapa lama menggunakan hp dalam sehari?

4.Apakah anda setuju pemakaian hp lebih dari 8 jak sehari dikatakan wajar?

5.Jarak antara hp dan mata

6.Keluhan saat terlalu lama menggunakan hp Untuk Jawabannya

1. Yunita prastyaningrum : 1. tau 2. 5 jam 3. 2,4 thn 4. tidak setuju 5. 2 jengkal

6. mata perih dan kepala pusing

7. penting, karena sebagai media komunikasi dan media hiburan

2. Afifah Suci R. : 1.tauu 2.4 thn 3.6 jm 4.setuju 5.1 jengkal

6.mata perih dan lelah ini

7.penting karena untuk kepentingan tgs dan bersenang²

(13)

3. Zetti Dista : 1.tau 2.5th 3.5 jam 4.tidak 5. 2 jengkal

6.mata pegel,kepala pusing

7.penting,untk menghilangkan bosan 4. Nadia Tiara Zain : 1.tau

2.4 th 3.6 jm 4.setuju 5.1 set jengkal 6.pusing

7.penting karena sebagai alat komunikasi

5. Hidayatus : 1.Ya

2.5 THN 3.5 jam 4.Tidak 5.30 cm 6.Mata perih

7.Ya, karena untuk kebutuhan sekolah sgt penting 6. Yunita Lindasari : 1.tidak

2.4 th 3.5 jam 4.setuju 5.30 cm 6.mata perih

7.iya alasannya karena saya menggunakan hp untuk alat komunikasi informasi dan hiburan

(14)

7. Retno Indriyani : 1.tau 2.4 thn 3.4 jam 4.tidak wajar 5.30 cm 6.mata perih

7.iya karena sebagai alat komunikasi dll

(15)
(16)

BAB IV Pembahasan A.Hasil Penelitian

Penggunaan hp pada siswa SMK Muhammadiyah 1 Muntilan

Berdasarkan penelitian di atas menunjukkan bahwa responden yang menggunakan hp yang paling banyak yaitu 23(31%), menganggap hp adalah hal yang paling penting saat ini, hp sebagai media hiburan seperti Facebook, WhatsApp maupun game online,tidak bisa berkomunikasi selain menggunakan hp dan juga jarak tempuh sekolah ke rumah lumayan jauh sehingga mengharuskan mereka membawa hp disekolah untuk berkomunikasi kepada orang tua masing-masing pada saat pulang sekolah. Hp adalah media yang memiliki fungsi praktis,spesifik di pakai sebagai alat komunikasi modern. Hp semakin mempermudah kegiatam komunikasi manusia.

Kini kegiatan komunikasi telah berkembang semakin lebih maju dengan munculnya hp.

Penggunaan hp menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan saat ini yang memerlukan aktifitas tinggi. Fasilitas -fasilitas yang terdapat di dalamnya tidak hanya terbatas pada fungsi yang biasa saja terdapat pada telepon genggam. Hp dapat juga digunakan sebagai sarana bisnis,penyimpanan berbagai arsip dan dokumen penting, sarana musik/video/hiburan, alat informasi bahkan juga sebagai alat dokumentasi berbagai acara. Hal ini menjadikan hp sebagai salah satu perkembangan teknologi yang paling maju yang aktual di Indonesia maupun di dunia.

Sedangkan menurut peneliti pemberian hp pada anak usia sekolah dapat menyebabkan siswa mengalami ketergantungan pada hp yang berdampak pada beberapa masalah, masalah perilaku maupun gangguan pada kesehatan terutama kesehatan pada mata. Dimana siswa yang sudah kecanduan pada hp sudah pasti akan selalu menatal layar monitor hp, jika siswa tersebut pada dasarnya sudah ada faktor herediter maka akan dengan mudah akan mengalami gangguan pada sostem pengelihatannya.

Ketajaman pengelihatan pada siswa di SMK Muhammadiyah 1 Muntilan berdasarkan penelitian di atas menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki ketajaman pengelihatan rendah yang paling banyak adalah 30 siswa (41%),mereka tidak bisa membaca snellen chart pada angka atau huruf berukuran sedang sampai yang paling kecil,jika dipaksakan membaca mereka akan mengalami pusing dan maga akan berkunang-kunang. Siswa yang menggunakan alat bantu melihat kavamata ada 4 siswa,sedang yang lain masih memaksakan matanya untuk melihat tulisan di papan tulis.

Dampak dari penggunaan hp afalah terganggunya kesehatan. Radiasi yang.

ditimbulkan dari monitor hp dapat berpengaruh pada kesehatan,terutama kesehatan

(17)

mata. Sebab mata adalah media pertama kali yang digunakan UU ntuk melihat layar pada hp. Lamanya radiasi yang ditatap oleh mata dapat menyebabkan mata menjadi lelah dan dalam jangka panjang dapat mennjadikan pengelihatan menjadi kabur.

Ketajaman pengelihatan diartikan sebagai kemampuan manusia dalam melihat dengan jelas jarak dekat atau jauh menggunakan mata normal atau biasanya 6 meter. Beberapa faktor seperti penerangan,kontras cahaya, perpaduan warna ataupun kelainan refleksi dapat menyebabkan menurunnya ketajaman pengelihatan pada manusia.

(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

- Radiasi dalam istilah fisika,pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Beberapa

contohnya adalah perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio.

- Handphone merupakan alat telekomunikasi elektronik dua arah yang bisa dibawa kemana-mana dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan pesan berupa suara.

- Radiasi hp dapat merusak saraf saraf kepala dan mengacaukan sistem motorik sehingga menyebabkan otot seputar otak menjadi tertekan dan kelelahan lalu memicu munculnya penyakit parkinson.

- Cara Mudah Mengurangi Dampak Radiasi dari handphone 1. Hindari Kebiasaan Mendekatkan Smartphone ke Telinga.

2.Aktifkan Mode Pesawat Saat Tidak Digunakan.

3.Membatasi Jarak Mata pada Layar Smartphone.

4.Mengurangi Kebiasaan Bermain Smartphone Sebelum Tidur.

5.Memilih Smartphone dengan Radiasi yang Rendah.

B.SARAN

Memang bukan perkara yang mudah untuk menghindari radiasi Hp karena untuk menjalankan pekerjaan sehari hari kita selalu dituntut untuk tetap berada didepan hp.

Jadi,gunakanlah gunakan hp secukupnya agar tidak menimbulkan berbagai efek negatif, sebab hp diciptakan untuk memudahkan pekerjaan/pembelajaran manusia, buaknnya malah menimbulkan berbagai efek negatif.

Referensi

Dokumen terkait

Sesudah pelaksanaan program, tidak terdapat perbe- daan signifikan antara kedua kelompok dalam hal pengendalian kadar gula darah (p 0,171), namun kepatuhan minum obat

Hal tersebut menyebabkan hasil penelitian ini menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara kualitas data input dan laporan keuangan daerah yang dihasilkan,

Rosalina (2013) dalam penelitiannya pada 3 rumah sakit membuktikan bahwa kepuasan pada pekerjaan , gaji , pimpinan, rekan kerja dan promosi terbukti berpengaruh signifikan terhadap