• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FAKTOR RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, PENGETAHUAN, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MUZAKKI DALAM MEMBAYAR ZAKAT MELALUI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA KEDIRI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH FAKTOR RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, PENGETAHUAN, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MUZAKKI DALAM MEMBAYAR ZAKAT MELALUI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA KEDIRI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FAKTOR RELIGIUSITAS,

PENDAPATAN, PENGETAHUAN, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MUZAKKI DALAM MEMBAYAR ZAKAT MELALUI BADAN AMIL

ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA KEDIRI

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Linda Safitri Rismantari 165020501111005

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2020

(2)

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL

Artikel Jurnal dengan judul :

PENGARUH FAKTOR RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, PENGETAHUAN, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MUZAKKI DALAM MEMBAYAR ZAKAT MELALUI BADAN AMIL

ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA KEDIRI

Yang disusun oleh :

Nama : Linda Safitri Rismantari

NIM : 165020501111005

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : S1 Ilmu Ekonomi

Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 28 Juli 2020.

Malang, 28 Juli 2020 Dosen Pembimbing,

Dr. Dra. Multifiah, MS.

NIP. 195505271981032001

(3)

Pengaruh Faktor Religiusitas, Pendapatan, Pengetahuan, dan Pelayanan Terhadap Keputusan Muzakki Dalam Membayar Zakat Melalui Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Kota Kediri

Linda Safitri Rismantari, Dr. Dra. Multifiah, MS.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang Email: lindarismantari@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas, pendapatan, pengetahuan, dan pelayanan terhadap keputusan muzakki membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri. Zakat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah zakat maal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi logistik. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling. Adapun sampel dari penelitian ini berjumlah 60 masyarakat Kediri yang membayar zakat maal, baik melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) ataupun institusi lain (LAZ, panti asuhan, masjid, dan langsung ke mustahiq).

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel religiusitas, pendapatan, pengetahuan, dan pelayanan berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri.

Kata kunci: Zakat Maal, BAZNAS, Religiusitas, Pendapatan, Pengetahuan, Pelayanan.

A. PENDAHULUAN

Zakat termasuk salah satu dari rukun Islam yang wajib ditunaikan atas harta kekayaan yang dimiliki oleh seseorang ketika telah mencapai nishabnya. (Aziz dan Solikah, 2015). Zakat memiliki peranan tersendiri, yaitu sebagai suatu instrumen dalam mendistribusikan atau meratakan perekonomian agar kehidupan masyarakat lebih sejahtera, terutama dari delapan golongan asnaf. Di Indonesia, zakat tidak hanya diatur oleh agama, tetapi juga sudah diatur dalam hukum negara.

Indonesia memiliki Undang-undang No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat. Terdapat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang bertugas mengelola dan menyalurkan zakat dari masyarakat.

Zakat sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar bagi umat Islam untuk menanggulangi permasalahan sosial. Menurut penelitian Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), potensi zakat nasional pada tahun 2015 sudah mencapai Rp 286 triliun, namun realisasi penghimpunan dana zakatnya baru sebesar Rp 3,7 triliun. Kondisi ini menunjukkan bahwa zakat belum berhasil dikelola secara optimal. Dalam Puskas Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

Salah satu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Timur adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri. Berdasarkan BPS (2018), dari jumlah masyarakat Kota Kediri yang bejumlah 292.768 jiwa, terdapat 268.370 masyarakat yang beragama Islam atau sekitar 91,67%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Kota Kediri memeluk agama Islam. Dengan demikian Kota Kediri memiliki potensi zakat yang besar. Menurut data penghimpunan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri, dana zakat yang terhimpun dari tahun 2015 sampai tahun 2019 terus mengalami peningkatan, namun tetap terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara potensi penerimaan dana zakat dengan realisasi penghimpunan dana zakat. Dalam Canggih dkk (2017), perbedaan besar antara jumlah potensi penerimaan dana zakat dan realisasi penghimpunan dana zakat terjadi karena masyarakat di Indonesia lebih memilih untuk membayarkan dana zakatnya secara langsung ke mustahiq daripada melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), serta masih sangat sedikitnya wajib zakat yang telah menunaikan kewajibannya tersebut secara baik (membayar secara teratur dan melalui lembaga

(4)

pengelola zakat) dibandingkan dengan wajib zakat yang masih tidak peduli terhadap kewajiban yang melekat pada harta mereka.

Oleh karena itu, niat merupakan langkah awal yang harus dimiliki muzakki dalam menunaikan kewajibannya, yaitu membayar zakat. Ketika muzakki memiliki niat dan memutuskan untuk membayar zakat, maka muzakki telah ikut berpartisipasi mengoptimalkan potensi zakat yang ada di daerah tempat tinggalnya, yaitu di Kota Kediri. Terdapat beberapa pengaruh terhadap keputusan muzakki dalam membayar zakat, yaitu: religiusitas, pendapatan, pengetahuan, dan pelayanan.

Pertama adalah religiusitas, pengaruh religiusitas memegang peranan penting karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari (Rakhmania, 2018). Dalam hal ini, muzakki yang memiliki tingkat religiusitas tinggi akan memahami kedudukan zakat dalam agamanya serta memperhatikan tempat membayar zakat sesuai dengan syariat. Kedua adalah pendapatan, dengan pendapatan dapat dilihat apakah telah mencapai nishab dan haul, serta mempengaruhi jumlah zakat yang dikeluarkan oleh muzakki untuk diberikan kepada mustahiq secara tepat sasaran. Ketiga adalah pengetahuan, semakin baik pengetahuan seseorang maka dapat meningkatkan kesadaran mereka untuk membayar zakat agar dapat disalurkan kepada mustahiq secara optimal melalui lembaga pengelola zakat. Keempat adalah pelayanan, pelayanan berkaitan erat dengan keputusan muzakki dalam membayar zakat karena semakin baik pelayanan yang diberikan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), maka kepuasan yang diperoleh muzakki akan semakin maksimal sehingga menjadikan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai pilihan utamanya untuk membayar zakat. Pada penelitian ini variabel independennya adalah religiusitas, pendapatan, pengetahuan, dan pelayanan serta variabel dependennya adalah keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri. Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Religiusitas, Pendapatan, Pengetahuan, dan Pelayanan Terhadap Keputusan Muzakki Dalam Membayar Zakat Melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri”.

B. KAJIAN PUSTAKA Zakat Maal

Zakat maal ialah zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang dimiliki oleh seorang atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Adapun jenis harta yang wajib dizakati yaitu: emas, perak, dan uang; harta perniagaan; hasil pertanian; binatang ternak; rikaz (barang temuan); barang tambang; dan zakat profesi.

Muzzakki

Muzzaki adalah orang atau badan milik orang muslim yang mempunyai kewajiban untuk membayar zakat.

Mustahiq

Mustahiq adalah golongan dari orang-orang yang berhak mendapatkan zakat. Dalam Q.S. At- Taubah: 60 telah dijelaskan bahwa golongan yang berhak menerima zakat yaitu: fakir, miskin, amil, muallaf, budak (riqab), orang yang berhutang, orang yang berjuang di jalan Allah (fi sabilillah), dan orang yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil).

Perilaku Konsumen

Dalam mikro ekonomi, terdapat teori tentang perilaku konsumen dalam kegiatan konsumsi.

Dalam teori tersebut tujuan utama seseorang melakukan konsumsi adalah untuk mendapatkan kepuasan atau utilitas. Menurut Sciffman dan Kanuk (2004) perilaku konsumen ini dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu: faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis.

Sedangkan dalam Islam, faktor utama yang perlu dipertimbangkan pada perilaku konsumen yaitu berpedoman pada manfaat dan keberkahan suatu barang atau jasa yang dikonsumsi. Tujuan perilaku

(5)

konsumen Islam tidak hanya memikirkan kebutuhan pribadi saja, melainkan memikirkan pula kebutuhan orang lain. Konsumsi dalam Islam sudah diatur kedalam lima prinsip (Mannan, 1995) yaitu: prinsip kebersihan, prinsip kesederhanaan, prinsip keadilan, prinsip kemurahan hati, dan prinsip moralitas.

Keputusan Muzakki Membayar Zakat Melalui BAZNAS Kota Kediri

Keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat (BAZNAS) diartikan sebagai pilihan akhir yang terbaik dari muzakki untuk melakukan pembayaran zakat yang akan diberikan kepada mustahiq melalui Badan Amil Zakat (BAZNAS) (Omaida, 2019). Dalam Islam telah diajarkan bahwa umatnya harus menyeimbangkan antara dunia dan akhiratnya, seperti membayar zakat. Seorang muslim juga memiliki dua macam pilihan dalam pengalokasian pendapatan yaitu, pada maslahah dalam kehidupan dunia dan maslahah dalam kehidupan akhiratnya.

Oleh karena itu, keputusan muzakki dalam membayar zakat termasuk dalam perilaku konsumsi Islam, yang dimana bertujuan untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dengan cara menjalankan kewajibannya agar mencapai maslahah sehingga memperoleh falah.

Religiusitas

Secara umum, agama (religion) diartikan sebagai persepsi dan keyakinan indiviu terkait dengan eksistensinya, alam semesta, dan peran Tuhan terhadap alam semesta dan kehidupan manusia sehingga membawa kepada pola hubungan dan perilaku manusia dengan Tuhan, sesama manusia dan alam semesta (P3EI, 2008). Semakin tinggi tingkat religiusitas seseorang, maka dia akan berhati-hati untuk memutuskan sesuatu yang akan dikerjakan sesuai ajaran Islam.

Pendapatan

Menurut Keynes, konsumsi seseorang secara absolut ditentukan oleh tingkat pendapatan, jikalau ada faktor lain yang menentukan maka semua itu tidak berarti apa-apa. Pendapatan merupakan tambahan harta yang diperoleh dari sumber yang diketahui dan bersifat tetap (Qardhawi, 2004).

Pendapatan seseorang mepengaruhi keputusan untuk membayar zakat. Dengan pendapatan, dapat dilihat apakah telah mencapai nishab dan haulnya Kemudian, pendapatan juga dapat mempengaruhi jumlah zakat yang akan dikeluarkan oleh muzakki.

Pengetahuan

Menurut Oemar Joedi dalam Indahyani (2015), pengetahuan merupakan faktor penentu bagaimana manusia berpikir, merasa, dan bertindak. Pengetahuan dalam hal ini adalah pengetahuan tentang zakat yang dapat mendorong muzakki untuk membayarkan zakatnya melalui Badan Amil Zakat (BAZNAS) Kota Kediri.

Pelayanan

Supranto (2006) mengatakan bahwa pelayanan atau jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak terwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengonsumsi jasa tersebut. Kualitas pelayanan bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dilakukan dengan baik. Dalam membayar zakat, keprofesionalan dari pelayanan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dapat membuat muzakki memutuskan untuk membayarkan zakat di lembaga tersebut.

C. METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Tujuan dari penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif pada penelitian ini untuk menjelaskan suatu situasi yang menjadi objek penelitian dengan dukungan studi kepustakaan hingga lebih memperkuat analisis penelitian dalam membuat suatu kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh dari hasil perhitungan indikator

(6)

variabel-variabel penelitian kemudian dipaparkan secara tertulis (Mardalis, 2014). Hal tersebut searah dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri, zakat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah zakat maal.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Kediri, Jawa Timur. Pemilihan lokasi tersebut berdasarkan pertimbangan peneliti bahwa mayoritas agama yang dianut oleh penduduk Kota Kediri adalah agama Islam, sehingga Kota Kediri memiliki potensi zakat yang cukup besar, kemudian keterbatasan waktu dan juga biaya yang dimiliki peneliti. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2020.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua penduduk muslim Kota Kediri yang membayar zakat maal. Data yang digunakan dalam populasi penelitian ini adalah data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri yaitu dari jumlah penduduk tahun 2018 sebesar 292.768 jiwa, terdapat penduduk muslim Kota Kediri sebesar 268.370 jiwa (91,67%) dari jumlah penduduk. Namun untuk populasi penduduk muslim Kota Kediri yang yang mengeluarkan zakat maal tidak diketahui secara pasti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan teori Roscoe (1975) yang salah satu poinnya menyatakan bahwa jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Jumlah variabel dalam penelitian ini ada 5, maka perhitungan jumlah sampel minimalnya adalah 10 x 5 = 50. Oleh karena itu, pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 60 responden (yang telah ditentukan sebelumnya) sehingga sudah melebihi batas minimal yang ditentukan.

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder seperti jurnal, artikel, literatur dari internet. Dalam penelitian ini, data primer yang dimaksudkan adalah kuesioner.

Sedangkan data sekunder bersifat sebagai data pendukung.

Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis instrumen angket atau kuesioner dengan pemberian skor. Kuesioner akan dibagikan kepada 60 muzakki di Kota Kediri yang membayar zakat maal.

Tabel 1 : Model Skala Likert

Simbol Alternatif Jawaban Nilai

SS Sangat Setuju 4

S Setuju 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono, 2016.

Model skala likert yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pernyataan dan menggunakan skala 1 sampai 4 poin. Setelah skor didapatkan, kemudian mengubah data ordinal menjadi data interval menggunakan Metode Successive Interval (MSI) (Hays, 1976).

(7)

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program pengolah data IBM SPSS Statistics 24. Di bawah ini merupakan pengolahan data yang dilakukan, sebagai berikut :

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk menguji kevalidan kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan kecermatan fungsi alat ukurnya (Sugiyono, 2016). Salah satu metode yang digunakan dalam uji validitas seperti korelasi adalah Pearson Product Moment Correlation. Apabila r hitung ≥ r tabel maka item pertanyaan memiliki kategori valid. Namun sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka item pertanyaan dikategorikan tidak valid. Selanjutnya, uji reliabilitas di mana uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Menurut Duwi Priyatno (2014) uji reliabilitas ini digunakan untuk mengetahui keajegan atau konsistensi alat ukur pada kuesioner. Pada uji reliabilitas ini melihat dari nilai Cronbach’s Alpha, jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,6 maka hasil suatu kuesioner tersebut reliabel (konsisten). Dan jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,6 maka hasil suatu kuesioner tersebut tidak reliabel (tidak konsisten).

2. Uji Multikolinieritas

Model regresi yang baik adalah model regresi yang variabel bebasnya tidak mempunyai korelasi yang tinggi atau tidak terjadi multikolinearitas. Mengetahui adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai dari VIF (Variance Inflation Factor), jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

3. Analisis Regresi Logistik

Regresi logistik adalah teknik statistika yang digunakan dalam penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel, yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen) dimana variabel dependen berupa variabel kategorikal sedangkan variabel independen dapat bersifat kontinyus maupun kategorikal (Gudono, 2012). Berikut model regresi pada penelitian ini:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + µi Dimana:

Y = keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri, yang dengan nilai:

Y = 0 untuk muzakki yang tidak membayar zakat melalui melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri

Y = 1 untuk muzakki membayar zakat melalui melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri

Α = Konstanta β1 - β4 = Koefisien regresi X1 = Faktor Religiusitas X2 = Faktor Pendapatan X3 = Faktor Pengetahuan X4 = Faktor Pelayanan µi = Galat stokastik.

Adapun tahap dalam uji regresi logistik adalah sebagai berikut:

1. Uji Kelayakan Model Regresi (Hosmer and Lemoshow’s Goodness of Fit Test) 2. Uji Keseluruh Model (Overall Model Fit)

3. Uji Goodness of Fit (R2) 4. Uji Signifikansi Simultan 5. Uji Signifikansi Individual.

(8)

D. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara membagikan kuesioner kepada 60 responden. Responden yang mengisi kuesioner ini diantaranya adalah muzakki Kota Kediri yang membayar zakat maal. Kemudian, untuk karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari beberapa kategori antara lain meliputi jenis kelamin, usia, jenis pendidikan terakhir, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.

Hasil Analisis Data

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Berdasarkan uji validitas, tiap variabel yaitu religiusitas, pengetahuan, dan pelayanan memiliki nilai signifikansi r hitung item pertanyaan lebih besar dari r tabel yang berarti tiap-tiap item variabel adalah valid, sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Kemudian untuk uji reliabilitas, tiap variabel yaitu religiusitas, pengetahuan, dan pelayanan memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 maka semua variabel yang digunakan untuk penelitian sudah reliabel.

Uji Multikolinearitas

Nilai VIF pada masing-masing variabel menunjukkan angka dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan linear antar variabel bebas.

Uji Kelayakan Model

Hasil pengujian dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test ditunjukkan pada tabel 2 berikut:

Tabel 2 : Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test

Step Chi-Square Df Sig.

1 4.269 8 .832

Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS, 2020

Berdasarkan hasil pada tabel 2, pengujian menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,832.

Berdasarkan hasil tersebut, nilai sig. Chi-square lebih besar daripada tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 0,05. Maka, model regresi logistik yang digunakan mampu meprediksi nilai observasinya karena sesuai dengan data observasinya.

Uji Keseluruh Model (Overall Model Fit)

Berikut ini uji overall model fit dengan menunjukkan hasil perbandingan nilai -2LL awal dengan - 2LL akhir, yaitu :

Tabel 3 : Perbandingan Antara -2LL Awal Dengan -2LL Akhir

-2LL Nilai

Awal block (0) 80.761

Akhir block (1) 17.372

Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS, 2020

Berdasarkan tabel 3, nilai -2LL awal adalah sebesar 80,761. Setelah dimasukkan variabel independen maka nilai -2LL akhir mengalami penurunan menjadi sebesar 17,372. Penurunan likelihood (-2LL) ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. Berikut merupakan hasil probabilitas masing-masing responden dan distribusi hasil peluang untuk menunjukkan kecenderungan variabel sebagai berikut:

(9)

Tabel 4 : Nilai Prediksi Model Terhadap Responden

Observed Predicted

Percentage Correct Y

Y Tidak Membayar

Zakat Melalui BAZNAS

Ya Membayar Zakat Melalui

BAZNAS Tidak Membayar Zakat

Melalui BAZNAS 21 3 87.5

Ya Membayar Zakat Melalui

BAZNAS 1 35 97.2

Overall Percentage 93.3

Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS, 2020 Uji Goodness of Fit (R2)

Koefisien determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar variabel bebas secara keseluruhan menjelaskan variabel terikat dengan melihat nilai Nagelkerke R Square, yaitu :

Tabel 5 : Goodness of Fit (Nagelkerke R Square)

Step -2 Log Likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square

1 17.372a .652 .882

Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS, 2020

Berdasarkan tabel 5, diperoleh nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,882 yang berarti bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 0,882 atau 88,2% dan sisanya 11,8% dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu religiusitas, pendapatan, pengetahuan, dan pelayanan dapat menjelaskan 88,2% variasi keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui BAZNAS Kota Kediri.

Uji Signifikansi Simultan

Hasil pengujian signifikasi secara simultan dilakukan dengan cara membandingkan nilai Omnibus Test of Model Coefficients yaitu nilai sig. Chi-square hitung dengan tingkat signifikansi (α) yang digunakan yaitu 0,05.

Tabel 6 : Hasil Uji Signifikansi (Omnibus Test)

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.

Step 1 Step 63.390 4 .000

Block 63.390 4 .000

Model 63.390 4 .000

Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS, 2020

Berdasarkan tabel 6, diperoleh nilai sig. Chi-square sebesar 0,000 yang lebih kecil dari (α) 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel religiusitas, pendapatan, pengetahuan, dan pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri atau hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti diterima.

Uji Signifikansi Individual

Uji signifikansi parsial pada regresi logistik mengunakan uji Wald. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan nilai sig. Wald dengan tingkat signifikansi (α) yang digunakan yaitu 0,05.

Hasil uji Wald yang telah dilakukan disajikan dalam tabel 7 berikut :

(10)

Tabel 7 : Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 1a

X1 2.579 1.100 5.501 1 .019 13.185

X2 .000 .000 6.550 1 .010 1.000

X3 2.598 1.262 4.240 1 .039 13.439

X4 2.809 1.193 5.543 1 .019 16.601

Constant -41.771 14.334 8.493 1 .004 .000

a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4.

Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS, 2020

Berdasarkan tabel 7 maka persamaan model regresi logistik yang terbentuk sebagai berikut : Y = -41.771 + 2.579 X1 + 0.000 X2 + 2.598 X3 + 2.809 X4 + µi

Dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 atau 5% maka:

a. Variabel religiusitas (X1) mempunyai nilai Sig sebesar 0,019 yang lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis diterima, artinya variabel religiusitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap terhadap keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri.

b. Variabel pendapatan (X2) mempunyai nilai Sig sebesar 0,010 yang lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis diterima, artinya variabel pendapatan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri.

c. Variabel pengetahuan (X3) mempunyai nilai Sig sebesar 0,039 yang lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis diterima, artinya variabel pengetahuan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri.

d. Variabel pelayanan (X4) mempunyai nilai Sig sebesar 0,019 yang lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis diterima, artinya variabel pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri.

Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor religiusitas, pendapatan, pengetahuan, dan pelayanan terhadap keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel religiusitas, pendapatan, pengetahuan, dan pelayanan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri. Dari 60 responden, sebanyak 36 responden membayarkan zakatnya melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri, sedangkan sisanya yaitu 24 responden tidak membayarkan zakatnya melalui BAZNAS Kota Kediri (LAZ, masjid, panti asuhan, dan langsung ke mustahiq).

Pengaruh Faktor Religiusitas Terhadap Keputusan Muzakki Dalam Membayar Zakat Melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri

Dari hasil uji analisis regresi logistik diperoleh nilai koefisien regresi (B) variabel religiusitas dengan Exp (B) sebesar 13,185, berarti jika religiusitas naik 1 unit, maka rasio peluang keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri dengan tidak membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri meningkat dengan faktor 13,185. Religiusitas secara individual berpengaruh secara signifikan

(11)

terhadap keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri dengan tanda koefisien religiusitas yang positif, sesuai dengan yang diharapkan teori, artinya semakin tinggi religiusitas, maka peluang muzakki untuk memutuskan membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri juga semakin tinggi.

Sesuai dengan yang tercantum dalam buku “Ekonomi Islam” (P3EI, 2008), bahwa agama (religion) menentukan perilaku dan tujuan hidup manusia. Tingkat religiusitas berkaitan dengan kebiasaan seseorang karena agama mengajarkan pemeluknya untuk selalu berbuat baik dan taat terhadap ajaran agama (syariat), termasuk kegiatan ekonomi (muamalah), yaitu membayar zakat.

Dalam Q.S. At-Taubah ayat 103, Allah telah mensyariatkan bahwa zakat dapat dihimpun dan dikelola oleh suatu lembaga yang diberikan kewenangan penuh serta ditetapkan oleh negara agar dana zakat yang dihimpun dapat disalurkan lebih optimal, seperti membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian dari Rakhmania (2018) dan Pratiwi (2017).

Pengaruh Faktor Pendapatan Terhadap Keputusan Muzakki Dalam Membayar Zakat Melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri

Dari hasil uji analisis regresi logistik diperoleh nilai koefisien regresi (B) variabel religiusitas dengan Exp (B) sebesar 1,000, berarti jika pendapatan naik 1 rupiah, maka rasio peluang keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri dengan tidak membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri meningkat dengan faktor 1,000. Pendapatan secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri dengan tanda koefisien pendapatan yang positif, sesuai dengan yang diharapkan teori, apabila variabel lainnya tidak mengalami perubahan, semakin tinggi pendapatan maka peluang keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri semakin tinggi.

Sesuai dengan teori Keynes yang menyatakan bahwa kenaikan konsumsi individu dipengaruhi oleh pendapatan saat ini. Jika pendapatan mengalami peningkatan, maka konsumsi juga akan mengalami peningkatan. Karena membayar zakat termasuk dalam perilaku konsumen Islam, maka seorang muslim seharusnya dapat mengeluarkan sebagian hartanya untuk diberikan kepada yang berhak (mustahiq), sesuai dengan tujuan perilaku konsumen Islam yang tidak hanya memikirkan kebutuhan pribadi, namun juga memikirkan kebutuhan orang lain. Kemudian terdapat prinsip- prinsip dalam perilaku konsumen Islam (Mannan, 1995), seperti prinsip keadilan dimana dalam hal ini muzakki diwajibkan untuk mengeluarkan sebagian harta yang salah satunya bersumber dari pendapatan yang diterima (apabila harta yang dimiliki telah mencapai nishab dan haul), sehingga saat mengeluarkan hartanya, harta tersebut akan menjadi berkah dan bermanfaat bagi mustahiq.

Ketika perolehan pendapatan muzakki di Kota Kediri semakin besar, maka muzakki akan cenderung memutuskan untuk membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri agar bisa diberikan kepada mustahiq secara tepat sasaran. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Larasati (2017) dan Omaida (2019).

Pengaruh Faktor Pengetahuan Terhadap Keputusan Muzakki Dalam Membayar Zakat Melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri

Dari hasil uji analisis regresi logistik diperoleh nilai koefisien (B) variabel pengetahuan dengan nilai Exp (B) sebesar 13,439, berarti jika pengetahuan tentang zakat profesi naik 1 unit, maka rasio peluang keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri dengan yang tidak membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri meningkat dengan faktor 13,439. Pengetahuan secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri dengan tanda koefisien faktor pengetahuan yang positif, sesuai dengan yang

(12)

diharapkan teori, artinya semakin besar pengetahuan, maka peluang keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri semakin tinggi.

Dalam teori Sciffman dan Kanuk (2004), perilaku konsumen dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan. Untuk memutuskan pilihan membayar zakat maka seseorang memiliki pengetahuan masing-masing tentang zakat, termasuk keputusan dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri. Ketika muzakki memiliki pengetahuan yang baik tentang zakat, maka muzakki akan memahami tentang pentingnya berzakat serta manfaat yang didapatkan dari membayar zakat sehingga muzakki akan cenderung memutuskan untuk membayar zakat melalui lembaga pengelola zakat yang dapat mengelola dana zakat secara optimal dan tepat sasaran, yaitu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Isnaini (2019) dan Pangestu (2017).

Pengaruh Faktor Pelayanan Terhadap Keputusan Muzakki Dalam Membayar Zakat Melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri

Dari hasil uji analisis regresi logistik diperoleh nilai koefisien regresi (B) variabel faktor pelayanan dengan nilai Exp (B) sebesar 16,601, berarti jika faktor pelayanan naik 1 unit maka rasio peluang peluang keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri dengan yang tidak membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri meningkat dengan faktor 16,601. Faktor pelayanan secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri dengan tanda koefisien faktor pelayanan yang positif, sesuai dengan yang diharapkan teori, artinya semakin tinggi pelayanan pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri, maka peluang keputusan muzakki untuk membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri juga tinggi.

Sesuai dengan pendapat Supranto (2006), bahwa kualitas pelayanan bagi penyedia jasa adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan baik. Dengan adanya pelayanan yang baik, maka muzakki akan mendapatkan kepuasan (utilitas) maksimum, yang sesuai dengan tujuan dari perilaku konsumen (Case & Fair, 2007). Sehingga semakin baik kualitas dan kapasitas pelayanan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri, maka kepuasan muzakki semakin maksimum sehingga muzakki akan cenderung menjadikan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri sebagai pilihan utamanya dan dapat mendorong muzakki untuk terus membayarkan zakatnya melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Amalia (2019) dan Rusdianto (2016).

E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Religiusitas dapat mempengaruhi keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri. Hal ini dikarenakan komitmen beragama berpengaruh terhadap pola perilaku konsumsi seseorang. Semakin tinggi tingkat religiusitas, maka muzakki akan memahami kedudukan zakat dalam agamanya serta memperhatikan syariat dalam membayarkan zakat yang lebih baik dihimpun oleh lembaga pengelola zakat, yaitu melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri.

Sehingga hal ini dapat meningkatkan kecenderungan keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri.

2. Pendapatan dapat mempengaruhi keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri. Perolehan pendapatan ini yang akan menentukan seorang muslim dapat dikenai wajb zakat atau tidak dilihat dari nishab dan haulnya agar agar dapat membantu mustahiq. Semakin besar pendapatan maka semakin

(13)

mudah bagi muzakki untuk memutuskan membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri. Sehingga hal ini dapat meningkatkan kecenderungan keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri.

3. Pengetahuan dapat mempengaruhi keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri. Hal ini dikarenakan pengetahuan dalam berzakat memberikan dasar bagi muzakki untuk bertindak dan taat menjalankan kewajiban. Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki, maka muzakki akan memahami tentang pentingnya berzakat serta manfaat yang didapatkan dari membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri yang dapat mengelola dana zakat secara optimal dan tepat sasaran. Sehingga hal ini dapat meningkatkan kecenderungan keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri.

4. Pelayanan dapat mempengaruhi keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri. Hal ini dikarenakan semakin tinggi pelayanan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri, maka muzakki akan mendapatkan kepuasan yang maksimum sehingga dapat mendorong muzakki untuk memutuskan membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri. Sehingga hal ini dapat meningkatkan kecenderungan keputusan muzakki dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak lembaga maupun bagi pihak-pihak lain. Adapun saran yang diberikan, antara lain:

1. Perlunya sosialisasi yang insentif dari pihak-pihak maupun lembaga yang memiliki peranan penting terkait cara perhitungan zakat maal, siapa saja yang berhak menerima zakat serta penyaluran dana zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Upaya ini dilakukan mengingat bahwa terdapat masyarakat yang belum tahu cara perhitungan zakat maal, golongan-golongan orang yang menerima zakat serta dapat membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

2. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri dapat lebih bersinergi dengan masyarakat muslim khususnya para muzakki sehingga dapat memaksimalkan potensi yang ada serta dapat membantu mustahiq untuk merubah keadaannya menjadi lebih baik. Karena sebagian besar zakat maal yang dibayarkan adalah zakat profesi, maka perlu digali kembali untuk zakat lainnya.

3. Pelayanan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri sekiranya dapat ditingkatkan lagi dalam hal kinerja Lembaga, dan pekerja di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) seperti peningkatan kualitas dan efektifitas pelayanan, transparansi terkait pengelolaan dan pendistribusian zakat supaya masyarakat tetap berkomitmen untuk memutuskan membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kediri.

4. Bagi Pemerintah Indonesia diharapkan dapat lebih mempertegas regulasi yang mengatur pentingnya membayar zakat untuk setiap umat Islam dan dapat menyalurkan dana zakatnya melalui lembaga pemerintah (BAZNAS) maupun masyarakat (LAZ) sehingga tujuan dan manfaat zakat dapat tercapai.

5. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan muzakki diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain yang merupakan variabel lain diluar variabel yang sudah masuk dalam penelitian ini.

(14)

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih khusus kami sampaikan kepada Asosiasi Dosen Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya dan Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Brawijaya yang memungkinkan jurnal ini bisa diterbitkan.

DAFTAR PUSTAKA Al-Quran dan terjemahannya.

Amalia, Nahdliatul. 2019. Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Muzzaki Membayar Zakat Pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Surabaya. Surabaya:

Universitas Airlangga.

Aziz dan Solikah. 2015. Dua Makalah Seputar Zakat. Mantab Dakwah dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. Islamhouse.

Badan Pusat Statistik Kota Kediri, 2018. Jumlah Penduduk Kota Kediri Menurut Agama yang Dianut. https://www.kedirikota.bps.go.id/ diakses pada 18 Februari 2020.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri, 2018. Jumlah Penduduk Kota Kediri Tahun 2008. https://dispendukcapil.kedirikota.go.id/ diakses pada 19 Mei 2020.

Case, Karl E. dan Ray C. Fair. 2007. Prinsip-prinsip Ekonomi. Edisi Kedelapan, Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Canggih, C., Fikriyah, K., dan Yasin, A. 2017. Potensi dan Realisasi Zakat di Indonesia. Journal of Islamic Economics. Vol. 1, (No. 1): 14-26.

Gudono. 2012. Analisis Data Multivariate. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Hadrania. 2018. Pengaruh Religiusitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) terhadap Minat Membayar Zakat Mal di Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai. Makassar:

Universitas Islam Negeri Alauddin.

Indahyani, Fauziyah. 2015. Studi Deskriptif Kuantitatif Pengetahuan Guru Sekolah Dasar tentang Bullying di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah.

Isnaini, Yulinda. 2018. Pengaruh Tingkat Pengetahuan, Tingkat Pendapatan, Tingkat Keimanan dan Kepercayaan Terhadap Motivasi Muzakki Profesi (Studi Kasus di Rumah Zakat Semarang). Semarang: UIN Walisongo.

Larasati, Sheila Aulia E. 2017. Pengaruh Kepercayaan, Religiusitas dan Pendapatan Terhadap Rendahnya Minat Masyarakat Muslim Berzakat Melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Labuhan batu Selatan (Studi Kasus Masyarakat Desa Sisumut).

Medan: UIN Sumatera Utara.

Mannan, Abdul. 1995. Teori dan Praktik Ekonomi Islam. Yogyakarta: PT Dana Bhakti.

Mardalis, 2014. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Edisi Pertama, Cetakan-13. Jakarta:

Bumi Aksara.

Nur'aini, Hanifah. 2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Lembaga, dan Religiusitas Terhadap Minat Muzakki Untuk Menyalurkan Zakat Profesi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

(15)

Omaida, Rizky R. 2019. Analisis Variabel-variabel yang Mempengaruhi Keputusan Muzakki dalam Menunaikan Zakat Maal Melalui BAZ/LAZ (Studi Pada Rumah Tangga Muslim di Kota Malang). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Brawijaya.

Pangestu, Itaq. 2017. Analysis in Factors Affecting Muzakki Motivation to Pay Zakat in Semarang City. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Pratiwi, Sofwatillah. 2017. Analisis Preferensi Muzakki dalam Menyalurkan Dana ZIS Melalui Lembaga Amil Zakat. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Brawijaya.

Priyatno, Duwi. 2014. SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta. C.V Andi Offset.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII. 2008. Ekonomi Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Qardhawi, Yusuf. 2004. Hukum zakat: Studi Komperatif mengenai Status dan Filsafat Zakat berdasarkan Quran dan Hadist. Jakarta: PT. Mitra Kerjaya Indonesia.

Rakhmania, Nabila A. 2018. Pengaruh Pendapatan, Religiusitas, Kepercayaan, dan Pengetahuan Terhadap Minat Muzakki Mengeluarkan Zakat Melalui Lembaga Amil Zakat di Kota Malang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB. Hal: 1-15.

Rusdianto, Patra. 2016. Pengaruh Promosi, Pelayanan, dan Religiusitas Terhadap Minat Masyarakat Menjadi Muzakki pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet Dhuafa. Jakarta:

UIN Syarif Hidayatullah.

Schiffman, Leon dan Kanuk, Leslie Lazar. 2004. Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supranto. 2006. Pengukuran Kualitas Layanan. Yogyakarta: UGM.

Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Religiusitas, Kepercayaan dan Digital Literacy Terhadap Minat Muzakki Membayar Zakat Melalui Fintech.” oleh Lailatis Syarifah, NIM :