• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh reputasi kap, audit tenure dan ukuran - IBS Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh reputasi kap, audit tenure dan ukuran - IBS Repository"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

Pengaruh Reputasi KAP, Periode Audit Dan Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)" tepat waktu. Pengaruh Reputasi KAP, Periode Audit Dan Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris dari LQ 45- perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ...............................................................................
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ...............................................................................

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan dan Manfaat Penelitian
    • Tujuan Penelitian
    • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti mengenai pengaruh reputasi KAP, audit tenure dan ukuran perusahaan klien terhadap kualitas audit serta untuk mengetahui kualitas audit pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan untuk pengembangan penelitian selanjutnya di bidang audit.

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Teori Agensi

Hal ini akan menciptakan perlindungan bagi kepentingan pemegang saham dan kreditor yang bertentangan dengan ketidakjujuran yang dilakukan manajemen. Hal ini dilakukan agar kelemahan perusahaan tertutupi oleh reputasi baik KAP yang dipilihnya.

Kualitas Audit

Kualitas audit (QA) juga dapat diukur dengan proksi akrual diskresioner menggunakan Model Jones. Menurut Becker et al., (1998) dalam Dahlan (2009) menyatakan terdapat hubungan antara kualitas audit dengan manajemen laba.

Reputasi KAP

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang diberi wewenang oleh Menteri sebagai wadah bagi akuntan publik untuk memberikan jasanya (UU Nomor 5 Tahun 2011 dan PMK NOMOR: 17/PMK.01/2008). Ketika kantor akuntan publik mengaku sebagai KAP yang bereputasi baik seperti Big Four, maka mereka berusaha semaksimal mungkin menjaga nama baiknya dan menghindari tindakan yang merusak nama baik KAP tersebut (Fanny dan Saputra, 2012). KAP Big Four ini akan berafiliasi dengan kantor akuntan publik lokal di Indonesia.

Durasi audit atau yang sering disebut dengan rotasi kantor akuntan publik (PAF) adalah lamanya hubungan auditor-klien yang diukur dalam satuan tahun (Chih-Ying et al., 2008). 17/PMK.01/2008 menjelaskan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan akuntansi suatu badan atau perusahaan dilakukan oleh KAP paling lama 6 tahun buku berturut-turut dan akuntan publik paling lama 3 tahun buku berturut-turut. bertahun-tahun. . Seorang akuntan publik dapat menerima kembali perikatan audit untuk kliennya setelah 1 tahun buku tidak melakukan jasa audit umum atas laporan keuangan kliennya, Hartadi (2009).

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa KAP Big Four belum tentu menghasilkan kualitas audit yang lebih baik dibandingkan KAP non-Big Four. Pengaruh ukuran perusahaan klien terhadap kualitas audit dengan menggunakan proksi akrual diskresioner menunjukkan hasil yang positif dan signifikan. Dengan demikian, ukuran perusahaan akan mempengaruhi kualitas audit yang tinggi dan mencerminkan kinerja perusahaan yang tinggi.

Variabel reputasi KAP tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit sebagai proksi diskresi akrual. Penelitian ini menemukan bahwa KAP Big Four belum tentu memberikan kualitas audit yang lebih baik dibandingkan KAP non-Big Four. Variabel durasi audit tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas audit sebagai proksi akrual diskresioner.

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Kerangka Penelitian

Pengembangan Hipotesis

  • Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit
  • Pengaruh Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit
  • Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit
  • Pengaruh Reputasi KAP, Ukuran Perusahaan Klien danAudit

KAP dengan reputasi Big Four dinilai memiliki kualitas audit yang lebih baik dibandingkan KAP non-Big Four. Pengaruh reputasi KAP terhadap kualitas audit dengan menggunakan proksidiscretionary accrual menunjukkan hasil tidak berpengaruh positif dan signifikan. Pengaruh waktu audit terhadap kualitas audit dengan menggunakan kewenangan diskresi akrual menunjukkan hasil tidak mempunyai pengaruh negatif dan signifikan.

Anggapan bahwa masa kerja auditor yang lama akan menurunkan kualitas audit tidak terbukti dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masa jabatan auditor yang lama menurunkan kualitas audit yang diukur dengan akrual diskresioner. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel reputasi KAP, durasi audit dan ukuran perusahaan klien terhadap kualitas audit dengan menggunakan diskresi akrual sebagai proksi pada perusahaan LQ 45 periode 2011-2014.

METODOLOGI PENELITIAN

Objek Penelitian

Subjek yang digunakan adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan periode waktu 2011-2014 digunakan sebagai periode penelitian. Subyek penelitian ini dipilih berdasarkan keterbatasan waktu peneliti dan perusahaan yang termasuk dalam LQ 45 dianggap mampu mewakili populasi penelitian ini.

Metode Pengambilan Sampel

LQ 45 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 hingga 2014 yang menerbitkan laporan keuangan pada tahun 2011 hingga 2014 dan tidak mengalami M&A selama periode pengamatan. Berdasarkan kriteria di atas, maka dipilih 19 perusahaan sampel untuk digunakan dalam penelitian ini.

Tipe, Jenis, danSumber Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan data time series dan cross sectional. Data ini mempunyai ciri terdiri dari beberapa objek dan mencakup beberapa periode (Ghozali, 2006). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.

Metode Pengumpulan Data

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

  • Variabel Penelitian
  • Definisi Operasional

ΔKas it = Kas pada tahun t dikurangi kas pada tahun t–1 ΔDLT it = Bagian lancar utang jangka panjang pada tahun t. KAP lokal yang sebelumnya terafiliasi dengan Ernst & Young yaitu pada tahun 2006 adalah KAP Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja. Kantor Akuntan Publik (PAF) diklasifikasikan menjadi dua, yaitu KAP Big four dan KAP non-Big four.

Ketika kantor akuntan publik mengaku sebagai CPA Big Four yang bereputasi, mereka berusaha sekuat tenaga untuk menjaga nama baik mereka dan menghindari tindakan yang merusak reputasi CPA maupun non-Big Four, yang akan melindungi nama baik mereka. untuk itu. publik. Variabel mandat audit dalam penelitian ini menggunakan mandat akuntan publik (PA) masing-masing sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 menjelaskan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan suatu badan atau perusahaan dilakukan oleh Akuntan Publik paling lama 3 tahun buku berturut-turut.

Tabel 3.1  Operasional Variabel
Tabel 3.1 Operasional Variabel

Model Penelitian

Dalam penelitian ini kita akan melihat seberapa besar kemampuan model dalam menjelaskan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. Metode koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R2) akan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh kualitas audit dan reputasi KAP, waktu audit dan ukuran perusahaan klien. Semakin mendekati 1 maka semakin besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006).

Metode Analisis Data

  • Analisis Regresi Linier Berganda
  • Statistik Deskriptif
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Multikolinieritas
    • Uji Statistik t
    • Uji Statistik F

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Obyek Penelitian

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011–2014, yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada bab III, jumlah sampel adalah 19 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011–2014 dengan 76 data observasi. Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa perusahaan LQ 45 dipilih karena merupakan perusahaan yang terdaftar di BEI. Efek Indonesia adalah perusahaan dan sahamnya mempunyai tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi, yang berarti permodalan pelaku pasar menyadari dan meyakini bahwa tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar perusahaan ini baik dan akan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan dan kinerja perusahaan.

Analisis Hasil Data

  • Analisis Statistik Deskriptif
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Multikolinieritas
    • Uji Heteroskedastisitas
    • Uji Autokorelasi
  • Analisis Regresi Linier Berganda
  • Pengujian Hipotesis
    • Uji Statistik t
    • Uji Statistik F

Artinya H0 diterima yang berarti sisa data berdistribusi normal dan model regresi layak digunakan dalam penelitian ini. Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk memeriksa apakah ditemukan adanya korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residu pengamatan yang satu dengan pengamatan yang lain. Untuk menguji hipotesis, analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hal ini menunjukkan bahwa variabel TENURE tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas audit, sehingga dapat dikatakan H2 dalam penelitian ini tidak terbukti.

Tabel 4.6  Hasil Uji Glejser
Tabel 4.6 Hasil Uji Glejser

Pembahasan

  • Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit
  • Pengaruh Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit
  • Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa semakin lama perikatan auditor dengan klien dan konsisten dengan peraturan rotasi auditor maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin meningkat. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian Myers et al. 2008) yang menyatakan bahwa mandat audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini dibuktikan pada penelitian Chih-Ying dkk. 2008) bahwa masa kerja auditor yang lebih lama akan meningkatkan kemampuan auditor dalam mendeteksi tindakan manipulasi laba yang dilakukan manajemen dan dapat menghasilkan kualitas audit yang tinggi.

Koefisien yang bertanda positif menunjukkan bahwa semakin besar perusahaan klien maka semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor. Sedangkan sebaliknya, semakin kecil ukuran perusahaan klien maka semakin rendah pula kualitas audit yang dihasilkan auditor, hal ini terlihat dari perusahaan kecil yang kurang mementingkan kepentingan publik dan hanya fokus pada kepentingan publik. pada surplus yang tinggi (Chih-Ying et al., 2008). Skinner dan Suraj Srinivasan (2012) yang menyatakan terdapat hubungan negatif dan tidak signifikan antara kualitas audit dengan ukuran perusahaan klien, berbeda dengan temuan penelitian ini.

Implikasi Manajerial

Penelitian ini memberikan implikasi teoritis dan praktis bahwa ketentuan yang mengatur tentang profesi hendaknya disusun secara cermat dengan mempertimbangkan hasil penelitian dan pendapat pihak lain khususnya yang berkaitan dengan profesi. Hal ini menunjukkan adanya peraturan yang semakin ketat mengakibatkan keempat KAP non-besar kini menjadi lebih profesional dan meningkatkan kualitas kinerjanya dengan menjalankan profesinya sesuai dengan standar dan etika profesi audit, sehingga perusahaan yang diaudit olehnya. KAP Big Four dan non Big Four dapat menunjukkan dan mencegah kemungkinan terjadinya praktik manajemen laba atau kecurangan lainnya di dalam perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama masa jabatan auditor yang terjalin antara auditor dengan klien dan kepatuhan terhadap peraturan rotasi auditor akan meningkatkan kemampuan auditor dalam mencegah dan mendeteksi tindakan praktik manajemen laba atau kecurangan.

Dengan pengetahuan yang cukup, auditor akan lebih teliti dan berpengalaman dalam melakukan audit sehingga dapat melakukan audit yang berkualitas. Hal ini dikarenakan perusahaan besar lebih kecil kemungkinannya untuk melakukan praktik manajemen laba atau kecurangan perusahaan lainnya dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena perusahaan besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik sehingga lebih berhati-hati. Seluruh variabel independen penelitian (reputasi KAP, durasi audit, ukuran perusahaan klien) menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit sebagai proksi akrual diskresioner.

Saran

34; Pengaruh mekanisme tata kelola perusahaan, kualitas audit dan ukuran perusahaan terhadap integritas laporan keuangan (pada perusahaan sektor keuangan yang terdaftar pada Skripsi BEI periode skripsi, program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatuallah, Jakarta via http ://www.perpusnas.go.id Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok via http://www.lib.ui.ac.id/.Skripsi S1, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok melalui http://www.lib.ui.ac.id/.

“Pengaruh Audit Fee, Audit Tenure, dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit” Jurnal Akuntansi Diponogoro melalui http://eprints.undip.ac.id. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponogoro Semarang melalui http://eprints.undip.ac.id. 34; Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI” Tesis Magister Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponogoro Semarang melalui http://eprints.undip.ac.id/35517/.

DIAGRAM HISTOGRAM    DIAGRAM
DIAGRAM HISTOGRAM DIAGRAM

Referensi

Dokumen terkait