PENGARUH RETURN ON INVESTMENT (ROI), CASH RATIO, EARNING PER SHARE (EPS) DAN UKURAN PERUSAHAN
TERHADAP DIVIDEN KAS PERUSAHAAN CONSUMER GOODS YANG TERDFTARDI BURSA EFEK
INDONESIAPERIODE 2010-2014
JURNAL
Oleh:
DELVIA SULASTRI 12090127
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG
2016
PENGARUH RETURN ON INVESTMENT (ROI), CASH RATIO, EARNING PER SHARE (EPS) DAN UKURAN PERUSAHAN TERHADAP DIVIDEN KAS
PERUSAHAAN CONSUMER GOODS YANG TERDFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014
Oleh :
Delvia Sulastri1, Nora Susanti, S.Pd,M.Si2, Lovelly Dwinda Dahen,S.Pd M.E3 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
STKIP PGRI Sumatera Barat 2,3) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi
STKIP PGRI Sumatera Barat Email : Vhyasulastri@gmail.com
bundafyra@yahoo.co.id lovendalovelly@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh return on investment, cash ratio, earning per share dan ukuran perusahaan terhadap dividen kas perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) return on investment berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen kas dengan koefisien regresi β 1.060688, nilai thitung sebesar 6.189669 dan nilai sig 0.000<0.05. (2)cash ratio tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen kas dengan koefisien β 0.019816, nilai thitung sebesar 0.181014 dan nilai sig0.8569> 0.05.
(3)earning per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen kas dengan koefisien β 0.292543 nilai thitung sebesar 6.845279 dan nilai sig0.000 < 0.05. (4) ukuran Perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap dividen dengan, koefisien β 0.826376 nilai thitung sebesar 12.57752 dan nilai sig0.000 < 0.05. (5) Hasil uji F menunjukkan probabilitas F-statisik yang diperoleh pada Dividen kas sebesar 0.000000<
sig (0,05). return on investment(ROI), cash ratio, earning per share(EPS) dan ukuran perusahan secara bersama-sama berpengaruh terhadap dividen kas perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
ABSTRACT
This study aims to identify and analyze effect of return on investment(ROI), cash ratio, earnings per share(EPS) and size for cash dividend of consumer goods companies listed in Indonesia Stock Exchange 2010-2014. The results showed that (1) return on investment and significant positive effect on cash dividends coefficient β 1.060688,value tcount 6.189669 sig value of 0.000 <0.05. (2) cash ratio is not positive and significant impact on the Company's cash dividend, the coefficient β 0.019816, tcount0.181014 and sign 0.8569 <0.05. (3) earnings per share positive and significant impact on cash dividends, the coefficient β 0.292543 . tcount6.845279 and sig 0.000> 0.05. (4) the size of the company and significant positive effect on cash dividends the coefficient β 0.826376 tcount12.57752 and Sig 0.000 <0.05.
(5) F test results indicate the probability of an F-statistic obtained in cash dividends amounted to 0.000000 smaller than sig (0.05). Thus the variable return on investment, cash ratio, eaning per share and size perusahn jointly affect the cash dividend of consumer goods companies listed in Indonesia Stock Exchange 2010-2014
Key word :Return on Invesment, cash ratio, earning per share, ukuran perusahaan dan Dividen kas
PENDAHULUAN
Di tengah perkembangan ekonomi dan persaingan di dunia bisnis peranan pasar modal semakin lama semakin penting.Pasar modal merupakan pertemuan pihak yang memerlukan dana dengan pihak yang bisa menyediakan dana atau yang mempunyai kelebihan dana.
Kehadiran pasar modal memperbanyak pilihan sumber dana bagi perusahaan.
Manfaat lebih lanjut dari adanya pasar modal adalahmeningkatkan kemampuan perusahaan untuk menentukan struktur modal yang optimal.Sementara itu, bagi investor,pasar modal merupakan wahana yangdapatdimanfaatkan untuk menginvestasikan dananya sebagai sumber pendapatan.
Banyakinvestoryang
menginvestasikan dananya dipasar modal dengan tujuan memperoleh pendapatan baik berupa dividen maupun capital gain.
Dividen adalah pembagian laba kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki, sedangkan capital gain adalah pendapatan yang diperoleh karena harga jual saham lebih tinggi daripada harga belinya, pendapatan ini diperoleh jika saham dijual. Bagi investor yang bertujuan untuk mendapatkan capital gain juga memerlukan informasi tentang dividen karena dividen juga merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengauhi harga saham. Oleh kerena itu, perusahaan yang sudah go public mempunyai kewajiban untuk memberikan informasi mengenai kinerjanya kepada investor dalam bentuk laporan keuangan dan pengumuman besarnya dividen yang dibayarkan.
Tingkat pengembalian berupa pendapatan dividen tidak mudah diprediksi.Hal tersebutdisebabkan kebijakan dividen adalah kebijakan yang sulit yang dan serba dilematis bagi pihak manajemen perusahaan. Kebijakan dividen merupakan teka teki yang sulit untuk dijelaskan, dan selalu menimbulkan tanda tanya besar bagi investor, kreditor, bahkan
kepada kalangan akademis. Penetapan jumlah yang tepat untuk dibayarkan sebagai dividen adalah sebuah keputusan finansial yang sulit bagi pihak manajemen
Apabilaperusahaan meningkatkan pembayaran dividen, hal ini mungkin ditafsirkan sebagai harapan manajemen akan membaiknya kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Demikian pula apabila terjadi sebaliknya. Dengan demikian manajemen akan enggan untuk mengurangi pembagian dividen, kalau hal ini ditafsirkan memburuknya kondisi perusahaan di masa yang akan datang (sehingga akan menurunkan harga saham).
Pembayaran dalam bentuk dividen tunai lebih banyak diinginkan investor dari pada bentuk lain karena pembayaran dividen tunai membantu mengurangi ketidak pastian dalam melaksanakan aktivitas investasinya pada suatu perusahaan.
Penelitiandilakukanpada
PerusahaansektorConsumer Goodsyang terdaftardiBursaEfekIndonesiayang
semakinbertambahjumlahnya.Sektor Consumer
Goodsmerupakansuatucabangperusahaanm anufakturyang mempunyaiperanaktif
dalampasar modal.
Sektorindustryconsumer
goodsterbagidalam beberapasubsektor yang terdiridariperusahan-perusahaanyang menawarkansahamnya kepadapublik sehingga terdapat persainganyangtinggi antar perusahaan. Oleh karenaitu, setiapperusahaanharusberusaha
untukmeningkatkankinerjaperusahaannya sehingga dapatmenarikminatinvestoruntuk menanamkanmodalnyadengan membeli saham perusahaantersebut.
ROI atau Return On Investment merupakan rasio untuk mengukur profitabilitas perusahaan.Profitabilitas
adalah kemampunperusahaan
menghasilkan laba. Laba ini lah yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan, apakah dividen tunai atau pun dividen saham. ROI paling sering diperhatikan oleh investor karena dalam menginvestasikan dana nya kedalam suatu
perusahaan harus mengukur kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan ROI. ROI menghubungkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan jumlah investasi atau aset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi.
Selain Profitabilitas Likuiditas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakn pembayaran dividen, Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan adalah cash ratio Jika suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka perusahaan tersebut memiliki kinerja keuangan yang baik .dengan demikian ada kemungkinan investor mendapatkan dividen yang cukup dan terjamin setiap tahun. Ini sesuai dengan penelitian menunjukan bahwa cash ratio berpengaruh secara terhadap dividen kas.
Earning per share merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Earning per share berhubungan erat dengan dividen karena pembayaran dividen tergantung dari laba perusahaan yang diukur dengan laba per saham
Perusahaan besar akan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat mengakses kepasar modal dengan lebih mudah dibandingkan dengan perusahaan kecil dan untuk memperoleh dana yang relatif cepat dibandingkan dengan perusahaan kecil. Kondisi keuagan perusahaan besar relative lebih stabil sehingga perusahaan mampu membagikan dividen setiap tahun
Investor memilihsektor industryconsumer goodsyaitukarena sektor consumer goodsPerusahaan Consumer goods merupakan perusahaan yang di anggap Stabil dan mempunyai prospek yang baik. Hal ini dikarenakan sifatnya
yang merupakan kebutuhan pokok, sehingga walau ditengah krisis ekonomi, perusahaan-perusahaan ini dianggap masih tetap dapat bertahan karena kondisi tersebut tidak akan langsung menurunkan keinginan masyarakat untuk membeli produknya dan juga memilikiprospekyang cukup baikdanmemiliki peluangyangterus berkembang,tetapitidakdidukung
olehjumlahperusahaan yangmembagikan dividensetiaptahunnya.
Prospektersebutdapatdiliatpada BursaEfekIndonesiadimana
jumlahperusahaanyangmembagikandividen tunaihanya15perusahaandari38perusahaan yang masukdiindustribarang konsumsi khususnyaperiode
2010sampai2014.Halinisangatkecildibandi ngkanjumlah
seluruhperusahaanyangmasukkeindustribar ang konsumsiyangada diBursa EfekIndonesia.
Berikut adalah Perusahaan Consumer Goods yang membagikan dividen secara continiu atau berturut-turut selama lima tahun dan dibatasi pada perusahaan yang membagikan dividen dengan nilai tertinggi dan terendah beserta nilai return on investment (ROI), cash ratio, earning per share (EPS) dan ukuraperusahaan.
Tabel 1 ROI, cash ratio, EPS dan Ukuran Perusahan Perusahaan Consumer Goods yang membagikan dividen tertinggi
Tabel 2 ROI, cash ratio, EPS dan Ukuran Perusahan Perusahaan Consumer Goods yang membagikan dividen terendah
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa ada 4 Perusahaan yang membagikan divden tertinggi pada Perusahaan Consumer Goods yaitu HMSP,UNLV, GGRM dan INDF dari keempat perusahaan tersebut Perusahaan HMSP atau HM Sampoerna Tbk adalah perusahaan yang membagikan dividentertinggi dimana dividen tertingi dan terus mengalami peningktan dari tahun ketahun, dividen tertinggi dibagikan pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp 10.650.000.000.000,- sedangkan untuk nilai ROI tertinggi ja diberikan oleh Perusahaan HMSP pada tahun 2013 sebesar 394.76% dan nilai cash ratio tertinggi adalah pada perusahaan INDF pada tahun 2010 sebesar 1.05% sedangkan untuk nilai EPS atau earning per share tertinggi diberikan ole Perusahaan UNLV pada tahun 2013 sebesar Rp 10.320, per lembar saham disisi lain ukuran perusahaan terbesar adalah pada perusahan INDF pada tahn 2014 yaitu sebesar sebesar 18.26%
Disamping ada perusahaan yang membagikan dividen tertinggi ada juga perusahaan yang selama lima tahun terakhir membagikan dividen terendah
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa Perusahaan Consumer Goods yang membagikan dividen terendah selama lima tahunterakhir adalah Perusahaan KAEF atau Kimia Farma (Persero) Tbk dimana dividen terendah dibagikan pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp 18.000.000.000,- dan terus mengalami peningkatan samapai dengan tahun 2014 sedangkan untuk nilai ROI atau return on investment terendah juga pada Perusahaan KAEF pada tahun 2011 yaitu 8.37 %, dan nilai cash ratio terendah aalah pada Perusahaan TCID pada tahun 2013 yaitu 0.03% sedangkan untuk nilai EPS atau earning per share terendah diberikan oleh Perusahaan KAEF pada tahun 2010 yaitu Rp 25 per lembar saham disis i lain ukuran perusahaan terendah adalah pada perusahaan DVLA pada tahu 2010 yaitu 11.35%
Berdasarkan Latar belakang diatas tujuan penelitian ini adalah pertama Untuk menganalisis pengaruh variabel return on investmen (ROI) terhadap dividen kas.
Kedua Untuk menganalisis pengaruh variabel cash ratioterhadap dividen kas.Ketiga Untuk menganalisis pengaruh variabelearning per share(EPS) terhadap dividen kas.Keempat Untuk
menganalisispengaruh variabel ukuran perusahaan terhadap dividen kas.Kelima Untuk menganalisis variabel return on investment (ROI), cash ratio,earning per share (EPS), dan ukuran perusahaan berpengaruh secara bersama-sama terhadap dividen kas
KAJIAN PUSTAKA
Dividen
Menurut Welter T Harison Jr (2011:22) Dividen (dividend) adalah distribusi oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya, yang biasanya didasarkan kepada laba. Dividen biasanya mengambil dari tiga bentuk (1) kas, (2) Saham dan (3) Aset Nonkas
Menurut Harnanto (2004:240) dividen adalah distribusi kepada pemilik atau pemegang saham dalam suatu perseroan terbatas, secara profesional dengan jumlah relatif kepemilikkan sahamnya, sebagai distribusi kepada pemilik atau pemegang saham dapat dilakukan dalam bentuk (1) kas, (2) aktiva nonkas, (3) surat wesel, promes atau sekuritas utang, sehingga pada hakekatnya, merupakan dividen kas yang ditunda pembayarannya; (4) sekuritas saham yang sama dengan saham yang dimiliki oleh para pemegang saham.
Menurut Hanafi (2004:361), dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham, disamping capital gain. Dividen ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan.Dividen ditentukan berdasarkan dalam rapat umum anggota pemegang saham dan jenis pembayarannya tergantung kepada kebijakan pimpinan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dividen adalah pembayaran atas keuntungan kepada investor sesuai dengan jumlah saham yang diinvestasikan di perusahaan
Menurut Parhingon (1989) dalam (Pallino, 2012)Faktor-faktoryang mempengaruhi kebijakan Pembagian
dividen1)Profitabilitas 2) Likuiditas 3)Investasi 4)Pembiayaan.
Menurut Menurut Weston dan Coopeland (1966) dalam (Difah, 2011) ada beberapa keputusan perusahaan membayarkan dividen 1) Kebutuhan Untuk Melunasi Hutang 2) Tingkat Ekspansi Aktiva 3) Tingkat Laba 4) Stabilitas Laba 5) Peluang Ke Pasar Modal
Menurut (Jaffe, 2013) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen, antara lain : 1) Pajak 2) Flootation Cost 3) Restrikasi Legal 4) Likuiditas Perusahaan 5) Prediksi Laba 6) Resolusi Ketidak Pastian
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiakan Pembayaran Dividen Kas (Sawir, 2004) 1) Posisi Kas atau likuiditas perusahaan 2)Kebutuhan Pembayaran Kembali Utang Perusahaan 3)Tingkat Ekspansi Yang tinggi memerlukan dana yang besar , sehingga laba, dipeoleh lebih baik ditahan 4) Akses Perusahaan di Pasar Modal 5) Posisi Pemegang saham dan kelompok Pajak
Dividen Kas
Menrut (Jaffe, 2013) deviden merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham yang biasanya dibagikan dalam bentuk kas yang disebut dividen tunai (cash dividend)
Menurut Hermanto (2004: 244) jenis dividen yang paling banyak didistribusikan oleh perusahaan adalah dividen kas.Bagi pemodal atau pemegang saham dividen kas berakibat pada bertambahnya (1) aktiva berupa kas (2) Pendapatan berupa penghasilan dividen.
Robert Ang (1997) dalam (Pallino, 2012) menyatakan bahwa dividen tunai (cash dividend) merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk uang tunai.
Sedangkan dividen saham (stock dividend) merupakan dividen yang di bayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dividen kas adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk
tunai dan paling banyak diinginkan oleh para investor karna bersifat lebih pasti
Return On Investment (ROI)
ROI merupakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas Parhington 1989 dalam (Pallino, 2012) menyatakan bahwa profitabilitas merupakan faktor terpenting yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam kebijakan pembagian dividen
Syamsudin(2002)ROI merupakan pengukuran kemampuan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan jumlah aset yang tersedia didalam perusahaan, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik keadaan perusahaan.
Dari pengertiandiatas dapat disimpulkan bahwa ROI merupakan salah satu rasio untuk mengukur profitabilitas perusahaan.Profitabilitas adalah kemampun perusahaan menghasilkan laba.
Laba ini lah yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan, apakah dividen tunai atau pun dividen saham.
Cash Ratio
Cash ratio adalah perbandingan antara jumlah kas dan surat berharga yang dapat segera diuangkan dengan jumlah hutang lancar. Dengan kata laincash ratio merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam menjamin kewajiban lancar tahun yang bersangkutan. Informasi ini nerguna bagi investor karena kas lebih relevan dibandingkan data earning menurut laporan secara akumulasi (Tandellin : 2010 :196).
Cash ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya melalui sejumlah kas dan setara kas yang dimilki perusahaan (Hanafi dan Abdul halim, 2005)
Earning Per Share (EPS)
Menurut Sundjaja dan Barlian (2003) Earning per share menunjukan jumlah uang yang dihasilkan dari setiap
lembar saham biasa.EPS perusahaan menjadi perhatian dari pemegang saham dan manajemen pada umumnya.
Menurut Syamsudin (2002) pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasadan calon pemegang saham sangat tertarik dengan EPS yang besar karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan.
Ukuran Perusahaan
Firm size atau ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Ukuran perusahaan dapat ditentukan berdasarkan laba, aset, tenaga kerja, dan lain-lain yang berkolerasi tinggi (sawir :2004)
Hipotesis
Berdasarkan permasalahan yang sudah dirumuskan, maka hipotesis penelitian yang akan diuji adalah :
1. Diduga Return on Investment (ROI) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Consumer Goods, yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014 2. Diduga Cash Ratio berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap Dividen kas pada Perusahaan Consumer Goods yang terdaftar di BEI periode 2010- 2014
3. Diduga Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Dividen Kas Perusahaan Consumers Goods yang terdaftar di BEI Periode 2010-2014 4. Diduga Ukuran perusahaan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Consumer Goods yang terdaftar BEI periode 2010-2014
5. Diduga Return on
investment(ROI),Cash ratio, Earning per share (EPS) berpengaruh secara bersama-sama terhadap dividen kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI Periode 2010-2014
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoe deskriptif dan asosiatif. Menurut Arikunto (2013:3) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimasksukan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Sedangkan penelitian Asosiatif yaitu bertujuan untuk mengetahui antara dua variabel atau lebih
Penelitian ini dilakukan bulan Juli 2016, yaitu pada perusahaan Consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek pada pentarariode 2010 sampai 2014.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahaan Consumers goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 yaitu sebanyak 38 Perusahaan
Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki dan kemudian dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu sebanyak 15 Perusahaan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Koefisien Determinasi
hasil uji Koefisien Determinasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai AdjustedR-square yang diperoleh pada Dividen kas sebesar 0.798398 atau 79% . Hal ini mengindikasikan bahwa kontribusi variabel independen (Return On Investment (ROI), cash ratio, earning per share (EPS) dan ukuran perusahaan) terhadapa variabel dependen (Dividen kas) sebesar 79% sedangkan sisanya sebesar 21% dpengaruhi oleh variabel ditentukan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model pada penelitian ini
Uji t (Parsial)
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah Return On Investment (ROI) berpengaruh positif terhadap dividen kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI. Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa koefisien β Return On Investment (ROI) bernilai positifsebesar 1.060688, nilai thitung
sebesar 6.189669 dan nilai signifikansi 0.000<0.05. Hal ini menunjukkan bahwa Return On Investmen (ROI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI periode 2010-2014. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) diterima.
2. Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah cash ratio tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI. Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa koefisien β cash ratiobernilai positif sebesar 0.019816, nilai thitung sebesar 0.181014 dan nilai signifikansi 0.8569> 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa cash ratio tidak berpengaruh signifikan positif terhadap dividen kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI periode 2010-2014. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) ditolak
3. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah earning per share (EPS) berpengaruh positif terhadap dividen kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI. Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa koefisien β earning per share (EPS) bernilai positifsebesar 0.292543 nilai thitung
sebesar 6.845279 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa earning per share (EPS) berpengaruh Positif dan signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI
periode 2010-2014. Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) diterima
4. Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap dividen kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI. Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa koefisien β ukuran perusahaanbernilai positifsebesar 0.826376 nilai thitung
sebesar 12.57752 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaanberpengaruh signifikan positif terhadap dividen kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.
Dengan demikian hipotesis keempat (H4) diterima
Uji F (Simultan)
Hasil Penelitian menunjukan probabilitas F-statisic yang diperoleh pada Dividen kas sebesar 0.000000 lebih kecil dari sig (0,05). Hal ini menandakan bahwa model regresi linear berganda dapat dilanjutkan atau diterima.
Ha diterima artinya ada pengaruh signifikan antara variabel return on investment (ROI), cash ratio, earning per share (EPS) dan ukuran perusahaan terhadap dividen kas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel indepnden yaitu return on investment (ROI), cash ratio, earning per share (EPS) dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen dividen kas.dengan demikian Hipotesis keenam diterima
PEMBAHASAN
1. Return On investment berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Dividen Kas
Hipotesis pertama menyatakan Return on investment (ROI) berpengaru secara positif dan signifikan terhadap dividen kas Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di BEI periode 2010-2014.
Berdasarkan tabel hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien regresi β
Return On Investment (ROI) bernilai positifsebesar 1.060688, nilai thitung
sebesar 6.189669 dan nilai signifikansi 0.000<0.05. Hal ini menunjukkan bahwa Return On Investmen (ROI) berpengaruh signifikan positif terhadap dividen kas pada Perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI periode 2010-2014 artinya H0 ditolak dan Ha
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Return on investment (ROI) dan signifikan terhadap Dividen kas.
Semakin meningkat Return On Investment (ROI) suatu perusahaan maka akan meningkat juga Dividen kas Perusahaan Consumer Goods , begitu juga sebaliknya jika return on investment (ROI) menurun maka Dividen kas Perusahaan consumers Goods yang dibagikan juga akan menurun.ROI merupakan rasio untuk mengukur profitabilitas perusahaan.
Profitabilitas adalah kemampun perusahaan menghasilkan laba. Laba ini lah yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan, apakah dividen tunai atau pun dividen saham. ROI paling sering diperhatikan oleh investor karena dalam menginvestasikan dana nya kedalam suatu perusahaan harus mengukur kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
menggunakan ROI. ROI
menghubungkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan jumlah investasi atau aset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi.
Semakin besar ROI menunjukan kinerja perusahaan semakin baik karena tingkat kembalian investasi semakin besar.
dengan demikian semakin meningkatnya Return on investment (ROI) juga akan meningkatkan pendapatan dividen terutama dividen kas hasil ini sejalan dengan penelitian (Amyas et al; 2014), (Pallino; 2012) menyatakan return on investment berpengaruh secara signifikan terhadap dividen kas
2. cash ratio tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap Dividen kas
Hipotesisi kedua menyatakan cash ratio tdak pengaruh positif dan signifikanterhadap dividen kas Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di BEI periode 2010- 2014.bahwa koefisien β cash ratiobernilai positif0.019816, nilai thitung
sebesar 0.181014 dan nilai signifikansi 0.8569 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa cash ratio tidak berpengaruh signifikan positif terhadap dividen kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI periode 2010-2014 artinya H0 diterima dan Ha ditolak.
Berdasarkan hasil pengujian data menunjukan bahwa cash ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap dividen kas.Hal ini disebabkan kondisi keuangan suatu perusahaan yaitu kas dan setara kas melemah sehingga kas yang dimilki perusahaan tidak dapat digunakan untuk membayar seluruh kewajiban lancar perusahaan tahun yang bersangkutan bahkan sisa kas yang ada sekalipun tidak bisa dipakai untuk membayar dividen kas.Dengan begitu tentu saja cash ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen kas. Hasil ini juga bisa mengidenkasikan bahwa variabel cash ratio tidak dipertimbangkan dalam penetapan dividen kas yang dibagikan atau cash ratio tidak digunakan utuk membayar dividen tetapi dialokaskan pada pembelian aktiva tetap atau aktiva lancar yang permanen guna memanfaatkan kesempatan investasi yang ada serta untuk biaya operasional Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Satmoko &
Ediningsih, 2005) yang menunjukan bahwa cash ratio tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pembayaran dividen.
3. Earning Per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen kas
Hipotesis ketiga menyatakan earning per share (EPS) berpengaruh terhadap dividen kas Perusahaan Consumer Goods yang terdaftar di BEI periode 2010-2014. Berdasarkan tabel hasil perhitungan analisis menunjukkan bahwa koefisien koefisien β earning per share (EPS) bernilai positif sebesar 0.292543 nilai thitung sebesar 6.845279 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa earning per share (EPS) berpengaruh signifikan positif terhadap dividen kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.
Memperhatikan hasil uji t test ini maka hipotesis ketiga mengidikasikan bahwa
manajen perusahaan
mempertimbangkan EPS perusahaan dalam menentukan kebijakan pembayaran dividen, hal ini juga menjadi informasi yang berguna bagi investor untuk memperhatikan EPS perusahaan dalam mengambil keputusan investasinya karena bila laba perusahaan lebih besar dari jumlah saham yang beredarnya meningkat maka akan meningkatkan pembayaran dividen kas. earning per share (EPS) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap dividen kas, dengan demikian hipotesis ketiga diterima, Earning Per Share merupakan salah satu rasio Profitabilitas dan profitabilitas merupakan salah satu faktor penentu Kebijakan pembagian dividen Parhington 1989 dalam (Pallino, 2012) yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Analisis ini dimaksut untuk mengukur seberapa besar keuntungan per lembar saham yang menjadi hak pemilik saham sehingga jika keuntungan per lembar saham tinggi maka para investor akan tertarik menginvestasikan uangnya dengan membeli saham. Dengan demikian dapat diinterprestasikan semakin tinggi nilai EPS semakin tinggi pula dividen yang akan
dibayarkan.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Amyas et al ; 2014), (Pallino; 2012), (Satmoko &
Ediningsih; 2005) yang menunjukan bahwa earning per share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap dividen kas
4. Ukuran Perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap dividen kas
Hipotesis kelima menyatakan adanya hubungan positif dan signifikan ukuran perusahaan terhadap divide kas pada Perusahaan Consumer Goods yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.
Berasarkan tabel hasil perhitungan analisis menunjukan koefisien β ukuran perusahaanbernilaipositif sebesar 0.826376 nilai thitung sebesar 12.57752 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaanberpengaruh signifikan positif terhadap dividen kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI periode 2010- 2014.Dengan demikian hipotesis keempat diterima.Hal ini menunjukan bahwa semakin besar suatu perusahaan maka perusahaan tersebut akan lebih mudah mengakses ke pasar modal untuk memperoleh dana yang relatif cepat dibandingkan dengan perusahaan kecil. Kondisi keuagan perusahaan besar relative lebih stabil sehingga perusahaan mampu membagikan dividen setiap tahunHasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Rahmati;
2004) , (Pribadi & Sampurno; 2012) menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pembayaran dividen
5. Return On Investment (ROI), cash ratio, Earning Per Share (EPS) dan Ukuran Perusahaan secara bersama- sama berpengaruh terhadap dividen kas
Hipotesis kelima menyatakan Return On Investment (ROI), cashratio, earning per share (EPS) dan ukuarn perusahaan secara bersama sama
berpengaruh terhadap dividen kas Perusahaan Consumer Goods yang terdaftar di BEI periode 2010- 2014.Hasil Penelitian menunjukan nilai probabilitas F-statisic yang diperoleh pada Dividen kas sebesar 0.000000 lebih kecil dari sig (0,05). Hal ini menandakan bahwa model regresi linear berganda dapat dilanjutkan atau diterima.Ha diterima artinya ada pengaruh signifikan antara variabel return on investment (ROI), cash ratio, earning per share (EPS) dan ukuran perusahaan terhadap dividen kas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel indepnden yaitu return on investment (ROI), cash ratio, earning per share (EPS) dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen dividen kas.dengan demikian Hipotesis keenam diterima
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Amyas et al ; 2014), (Pallino; 2012), (Satmoko &
Ediningsih; 2005) yang menunjukan bahwa Return on invetment (ROI), cash ratio, earning per share (EPS) dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Dividen Kas Perusahaan Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010- 2014
PENUTUP Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh return on investment (ROI), cash ratio, earning per share (EPS) dan ukuran perusahaan secara bersama- sama berpengaruh terhadap dividen kas pada Perusahaan Consumer Goods yang terdafta di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Variabel Return On Investment (ROI) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap dividen kas dengan
koefisien regresi β Return On Investment (ROI) bernilai positifsebesar 1.060688, nilai thitung sebesar 6.189669 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. ini menunjukkan Semakin besar ROI menunjukan kinerja perusahaan semakin baik karena tingkat kembalian investasi semakin besar. dengan demikian semakin meningkatnya Return on investment (ROI) juga akan meningkatkan pendapatan dividen terutama dividen kas
2. Variabel cash ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap dividen kas dengan koefisien β cash ratiobernilai positif0.019816, nilai thitung
sebesar 0.181014 dan nilai signifikansi 0.8569 > 0.05 Hal ini disebabkan kondisi keuangan perusahaan Hal ini disebabkan kondisi keuangan suatu perusahaan yaitu kas dan setara kas melemah sehingga kas yang dimilki perusahaan tidak dapat digunakan untuk membayar seluruh kewajiban lancar perusahaan tahun yang bersangkutan bahkan sisa kas yang ada sekalipun tidak bias dipakai untuk membayar dividen kas. Dengan begitu tentu saja cash ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen kas
3. Variabel Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen kas dengan koefisien β earning per share (EPS) bernilai positifsebesar 0.292543 nilai thitung
sebesar 6.845279 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. ini menunjukkan Earning Per Share merupakan salah satu rasio Profitabilitas dan profitabilitas merupakan salah satu faktor penentu Kebijakan pembagian dividen yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan labaj keuntungan per lembar saham tinggi maka para investor akan tertarik menginvestasikan uangnya dengan membeli saham. Dengan demikian dapat diinterprestasikan semakin tinggi nilai EPS semakin tinggi pula dividen kas yang akan dibayarkan
4. Variabel Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap dividen kas dengan menunjukan koefisien β ukuran perusahaanbernilai positifsebesar 0.826376 nilai thitung sebesar 12.57752 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05, Hal ini menujukkan Hal ini menunjukan bahwa semakin besar suatu perusahaan maka perusahaan tersebut akan lebih mudah mengakses ke pasar modal untuk memperoleh dana yang relatif cepat dibandingkan dengan perusahaan kecil. Kondisi keuagan perusahaan besar relative lebih stabil sehingga perusahaan mampu membagikan dividen setiap tahun
5. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa return on investment, cash ratio, earning per share dan ukuran perusahaan bsecara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap dividen kas. Besarnya persentase pengaruh variabel iindependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 79% terhadap variabel dependen sedangkan sisanya 21% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini
Saran
Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian ini maka penulis menyarankan pada peneliti selanjutnya jika ingin melakukan penelitian dengan tema dan sejenis sebaiknya
1. Memperpanjang periode pengamatan sehingga pengaruh dapat dilihat dari jangka waktu yang lebih panjang dan untuk mempertinggi daya uji empiris 2. Diharapkan juga menambah jumlah
sampel perusahaan untuk memberikan hasil yang lebih akurat
3. Selain itu juga disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mentertakan variabel-variabel lainya seperti debt to total asset (DER), return on equity (ROE), turn to total asset (TATO), pertumbuhan asset dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Amyas, Akuntansi, J., Universitas, P., Kuala, S., Arfan, M., & Basri, H.
(2014). Pengaruh Quick Ratio , Earning Per Share , dan Return On Investment Terhadap Deviden Kas Pada Perysahaan Manufaktur Sektor Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek, 3(1), 1–9.Jurnal Akuntansi Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 2010:
Rineke Cipta.
Brigham, H. (2007). Fundamentals Of Financial Management.
Deitiana, T. (2009). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi kebijakan divident cash, 11(1), 56–65..Jurnal Bisnis dan Akuntansi Universitas Tri Sakti Difah, Si. S. (2011). Analisis Faktor-Fator
Yang Mempengaruhi Divident Payout Ratio Pada Perusahaan BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004- 2009.Skripsi Universitas Diponegoro Semarang
Hanafi,M.Mahduh,(2004).Manajemen Keuangan.BPFE: Yogyakarta
Hanafi,M Mahduh & Abdul Halim.(2005)..Analisis Laporan Keuangan.UPP Amp Ykpn : Yogyakarta
Harnanto, (2004).Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta: UPD AMP, YKPN
Jaffe, R. W. (2013). corporate finance (tenth). New York: McGraw-Hill Irwin.
Lukman,Syamsuddin.2002.Manajemen Keuangan.Liberty:Yogyakarta Pallino, N. (2012). Faktor - Faktor yang
Mempengarui Dividen Tunai Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Skripsi Universitas Hasanuddin Makasar
Pribadi, A. S., & Sampurno, R. D. (2012).
Analisis Pengaruh Cash Position ,
Firm Size , Growth Opportunity , Ownership , Dan Return on Asset Terhadap Dividend Payout Ratio, 1, 1–11.Jurnal Universitas Diponegoro Rahmati, S. N. (2008). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Divident Payout Ratio (Studi Empiris Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2000-2004).Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Satmoko, A., & Ediningsih, S. I. (2005).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas, 1–18.Jurnal Staf Pengajar Unniversitas UPN Veterean Yogyakarta
Sawir, A. (2004). Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sundjaja,Ridwan dan Ingene Berlian.(2003).ManajemenKeuangan.
Edisi Keempat.Literata.Jakarta
Earl K, James D, Fred
Skousen.2004.Akuntansi
Intermediate.Edisi lima Belas.Salemba Empat:Jakarta
Tandellin,Eduardus.2010.Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. PBFE:
Yogyakarta
Walter T, Harrison Jr. (2011). Akuntansi Keuangan Edisi 8. Erlangga. Jakarta