• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh sikap, kepercayaan, persepsi kemudahan, persepsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh sikap, kepercayaan, persepsi kemudahan, persepsi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SIKAP, KEPERCAYAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KEGUNAAN DAN KEAMANAN TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN JASA

LAYANAN GO-JEK

(STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG)

JURNAL ILMIAH Disusun Oleh :

ELIZA VIRGINIA 145020300111038

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2020

(2)

PENGARUH SIKAP, KEPERCAYAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KEGUNAAN DAN KEAMANAN TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN JASA

LAYANAN GO-JEK

(Studi Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang)

Eliza Virginia

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Email: elizavirginia66@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian yaitu untuk menguji pengaruh sikap, kepercayaan, persepsi kemudahan, persepsi kegunaan dan keamanan terhadap minat menggunakan jasa layanan GO-JEK. Jenis penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu penelitian yang menganalisis hubungan antar variabel dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang dengan jumlah mahasiswa aktif yaitu sebanyak 2.595 mahasiswa, dengan teknikconvenience sampling maka dapat ditentukan jumlah sampel penelitian yaitu sebanyak 347 orang responden. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.Hasil analisis menunjukkan bahwa sikap memberikan pengaruh yang signifikan terhadap minat.Kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap variabel minat. Selanjutnya variabel persepsi kemudahan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat.Persepsi kegunaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat menggunakan jasa layanan GO- JEK. Keamanan secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat.

Hasil analisis dapat diketahui bahwa secara parsial sikap, kepercayaan, persepsi kemudahan, persepsi kegunaan dan keamanan berpengaruh terhadap minat menggunakan jasa layanan GO- JEK.Berdasarkan hasil koefisien regresi masing-masing variabel kepercayaan mempunyai pengaruh dominan terhadap minat menggunakan jasa layanan GO-JEK.

Kata Kunci: Sikap, Kepercayaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Keamanan dan Minat Menggunakan Jasa Layanan Go-Jek

(3)

A. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi juga ditunjukkan dengan adanya peningkatan sarana komunikasi yang semula hanya berupa telepon rumah (fixline) telah bergeser menjadi telepon seluler (mobile phone) atau biasa disebut telepon genggam (handphone). Sesuai dengan namanya handphone adalah alat komunikasi yang bentuknya tidak lebih besar dari telapak tangan dan dapat dibawa kemana saja, dan kini telah menjadi suatu kebutuhan primer bagi masyarakat. Fungsinya sebagai alat komunikasi jarak jauh, benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana untuk melakukan berbagai macam transaksi tanpa dipengaruhi oleh waktu dan tempat (Wida, 2015:88).

Salah satu bentuk pemanfatan dalam bidang perkembangan teknologi informasi yaitu dengan dalam pemanfaatan transportasi secara online. Terkait dengan pemanfaatan transportasi secara online maka sebagai dasar penggunaan teori Technology Acceptance Model (TAM), yaitu sebuah model yang biasa digunakan untuk meneliti dan mengukur penerimaan pengguna terhadap teknologi yang diperkenalkan oleh Davis (1985). Saat ini TAM sendiri telah mengalami beberapa perubahan seiring dengan perkembangan teori mengenai model penerimaan, TAM2 (Venkatesh & Davis 2000). dan TAM3 (Venkatesh &

Bala 2008). Ada banyak peneliti yang tertarik dan berminat untuk melakukan penelitian di berbagai bidang dengan menggunakan TAM. Hal ini terlihat dari banyaknya penelitian TAM diberbagai bidang seperti dalam minat penggunaan atau pemanfaatan transportasi secara online.

Minat dalam penggunaan atau pemanfaatan transportasi secara online dpengaruhi oleh sikap konsumen, dimana sikap adalah suatu ekspresi dan perasaan seseorang yang menunjukkan kesukaan atau ketidak sukaannya terhadap suatu objek. Mas’ud (2012) menyatakan bahwa mempelajari sikap seseorang merupakan cara terbaik untuk memahami mengapa konsumen melakukan tindakan tertentu termasuk dalam hal ini mengenai minat penggunaan atau pemanfaatan transportasi secara online. Selanjutnya terkait dengan minat yaitu mengenai kepercayaan yang menunjukkan adanya kepercayaan sebagai suatu penilaian hubungan dengan orang lain yang melakukan transaksi tertentu sesuai dengan harapan dalam sebuah lingkungan yang penuh ketidakpastian. Selanjutnya Jogiyanto (2007) mendefinisikan persepsi kegunaan sebagai kemampuan seseorang percaya menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerjanya. Menurut Davis (1989) persepsi kegunaan merupakam sebagai sejauh mana seorang individu percaya adanya teknologi yang akan meningkatkan produktivitas dan kinerja mereka.

Davis (1989) mendefinisikan persepsi kemudahan teknologi sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa menggunakan teknologi tersebut tak perlu bersusah payah.

Konsep persepsi kemudahan penggunaan ini mencakup tujuan penggunaan teknologi informasi dan kemudahan penggunaan sistem untuk tujuan sesuai dengan keinginan aau minat dalam penggunaan (Handayani, 2007). Apabila dikaitkan dengan faktor keamanan adalah keyakinan individu bahwa setiap kegiatan atau transaksi yang dilakukan memiliki keamanan yang tinggi dan setiap informasi pribadi yang diberikan terjamin keamanannya (Amini et al, 2011). Keamanan internet banking adalah keamanan yang memfokuskan pada informasi yang disediakan layanan internet banking akurat, informasi pribadi nasabah terjaga kerahasiaannya, setiap transaksi yang dilakukan selalu aman, sehingga kemajuan teknologi tersebut mampu meningkatkan keamanan layanan penggunaan layanan transportasi online.

Transportasi atau pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Menyadari pentingnya peranan transportasi, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam suatu sistem transportasi nasional secara terpadu dan mampu mewujudkan ketersediaan jasa transportasi yang sesuai dengan tingkat kebutuhan lalu lintas dan pelayanan angkutan yang tertib, nyaman, cepat, lancar dan berbiaya murah (Fidel Miro, 2005). Keberadaan layanan transportasi secara online tersebut mendapatkan tangapan secara positif oleh masyarakat, data mengenai pengguna aplikasi transportasi online sampai bulan Desember 2017 dapat disajikan pada Gambar 1.1

(4)

Gambar 1.1

Data Pengguna Aplikasi Transportasi Online Sampai Bulan Desember 2017

Sumber:https://www.idntimes.com/business/economy/putriana-cahya/persaingan-tiga- transportasi-online-terbesar/full

Berdasarkan gambar 1.1 menunjukkan bahwa per Desember 2017, tercatat sebanyak 15,73 juta orang menggunakan aplikasi transportasi online di ponsel Android. Pengguna aplikasi online di antaranya Go-Jek, Grab, dan Uber, yakni 29,6 persen dari seluruh pengguna aplikasi mobile yang dapat diartikan bahwa satu dari empat pengguna internet di Indonesia memiliki aplikasi transportasi online di ponsel Androidnya, yaitu Go-Jek, Grab dan Uber.

Data mengenai jumlah akses yang dilakukan oleh masyarakat penggunaan layanan transportasi online yaitu dapat dilihat pada Gambar 1.2

Gambar 1.2

Penggunaan Layanan Transportasi Online

Sumber: https://www.idntimes.com/business/economy/putriana-cahya/persaingan-tiga- transportasi-online-terbesar/full

Sebagai perbandingan dinamika pengguna Go-Jek, Grab, dan Uber, ilmuOne Data telah melakukan analisis sejak periode Agustus 2017. Hasilnya, pada Desember 2017 tercatat 9,7 juta pengunjung (unique visitors) mengakses Go-Jek. Jumlah ini disusul Grab dengan 9,6 juta orang, dan Uber dengan 2 juta pengguna. Data ini menunjukkan peningkatan jumlah pengguna Go-Jek dan Grab sejak Agustus 2017. Sedangkan, user Uber

(5)

justru turun dari 2,3 juta menjadi 2 juta. Kondisi ini menunjukkan Go-Jek menjadi pilihan dalam menggunakan jasa layanan transportasi secara online.

Hasil survey yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesi (YKLI), pada bulan April 2017 terkait dengan keberadaan angkutan umum berbasis online yang tidak tercakup dalam trayek, mengungkap alasan yang dikemukakan oleh masyarakat yang memilih atau menggunakan transportasi online, yakni: murah (84,1%), cepat (81,9%), nyaman (78,8%), dan aman (61,4%). Ini menunjukkan bahwa ke-murah-an tarif layanan menduduki rangking pertama pilihan responden. Adapun moda transportasi yang dipilih konsumen adalah transportasi online jenis mobil dan motor (55%); mobil saja (24%), dan motor saja (21%). Selain itu, Go-Jek menduduki rating tertinggi pilihan konsumen (72,6%);

diikuti oleh Grab (66,9%); kemudian Uber (51%), dan terakhir My BlueBird (4,4%)(Tribunnews 2017). Menariknya, meskipun Uber tidak terlalu populer sebagai layanan transportasi online, ia dipilih oleh 51% responden, sementara My Bluebird dipilih hanya oleh 4,4% responden.

Kehadiran aplikasi GO-JEK beberapa tahun terakhir ini telah mengubah pola hidup masyarakat Indonesia, karena berkat bisnis GO-JEK yang berkembang ke penyediaan berbagai jasa mulai dari transportasi hingga food delivery, kini saat ini pengguna aktif GO- JEK telah mencapai angka 10 juta pengguna smartphone berbasis sistem aplikasi Android.

Angka yang membuat kagum mengingat daerah operasional GO-JEK yang pada saat ini hanya mencakup beberapa kota besar yang ada di Indonesia. Berbagai macam moda transportasi yang berbasis aplikasi online terus berkembang di Indonesia sehingga semakin menarik minat khalayak untuk menggunakannya, khususnya masyarakat yang berada di kota-kota besar. Oleh karenanya kompetisi dalam merebut pasar transportasi berbasis aplikasi online pun mulai terasa, dimana bisnis ini mengandalkan kemudahan dan kepraktisan, keamanan memberikan dukungan dalam penggunaan layanan transportasi secara online.

Adapun pertimbangan dalam memilih GO-JEK sebagai obyek penelitian yaitu dengan pertimbangan atau mengacu pada hasil survei YLKI, dimana dalam kasus pengemudi minta dibatalkan sebanyak 1.041 responden (22,3 persen) Sulit mendapatkan pengemudi sebanyak 989 responden (21,19 persen. Pengemudi membatalkan secara sepihak sebanyak 757 responden (16,22 responden. Aplikasi map rusak/error sebanyak 612 responden (13,11 persen)Pengemudi tidak datang sebanyak 296 responden (6,34 persen). Kondisi kendaraan kurang baik sebanyak 282 responden (6,04 persen), pengemudi ugal-ugalan sebanyak 221 responden (4,73 persen), kendaraan bau asap rokok sebanyak 215 responden (4,61 persen) dan pengemudi merokok saat mengemudi sebanyak 35 responden (0,75 persen) (https://news.detik.com/berita/d-3498757/ragam-keluhan-pengguna-transportasi- online-di-indonesia)

Hasil penelitian Heksawan Rahmadi (2016) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif kepercayaan terhadap minat, terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan persepsi risiko terhadap minat dan pengaruh positif kepercayaan dan persepsi risiko terhadap minat. Hasil Hidayati (2018) menunjukkan bahwa sikap, kontrol perilaku persepsian, dan kepercayaan berpengaruh terhadap minat menggunakan internet banking. Sebaliknya, pengalaman tidak memiliki pengaruh terhadap minat menggunakan internet banking.Muhammad Habibi (2018) dengan hasil bahwa persepsi kegunaan dan persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap sikap penggunaan dan sikap berpengaruh terhadap minat penggunaan mobile banking syariah. Sebaliknya, kepercayaan dan persepsi kemudahan tidak berpengaruh terhadap sikap penggunaan mobile banking syariah. Hal ini berarti bahwa minat menggunakan mobile banking syariah dipengaruhi oleh sikap dan sikap dipengaruhi oleh persepsi kegunaan dan persepsi kenyamanan.

Berdasarkan gap dari hasil penelitian terdahulu yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan dari kesimpulan hasil penelitian tersebut, dimana adanya hasil berpengaruh dan tidak berpengaruh yang menjadi hal yang menarik untuk dilakukan kajian lebih lanjut. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama melakukan kajian mengenai minat menggunakan layanan online. Adapun perbedaannya yaitu variabel bebas yang digunakan serta obyek atau responden penelitian yang digunakan.

KAJIAN PUSTAKA

(6)

1. Teknologi Informasi

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi yang selanjutnya dikenal dengan istilah (Teknologi Informasi).

Pada awalnya teknologi informasi dikembangkan manusia pada masa pra sejarah dan berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Sampai saat ini teknologi informasi terus berkembang tetapi penyampaian dan bentuknya sudah lebih modern.

Menurut Bambang Warsita (2008:135) teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Lantip dan Rianto (2011:4) teknologi informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan perkembanganya sangat pesat. Uno dan Lamatenggo (2011:57) juga mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data.

Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu. Menurut McKeown dalam Suyanto (2005:10) teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya. Teori yang lain juga diungkapkan oleh Williams dalam Suyanto (2005:10) teknologi informasi merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi. Teori pendukung yang lain menurut Behan dan Holme dalam Munir (2009:31) teknologi informasi dan komunikasi adalah segala sesuatu yang mendukung untuk merecord, menyimpan, memproses, mendapat lagi, memancar atau mengantarkan dan menerima informasi.

2. GO-JEK

Ide Go-Jek muncul saat CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, bercengkrama dengan tukang ojek langganannya. Ternyata lebih dari 70% waktu kerjanya hanya menunggu pelanggan. Nadiem Makarim pun langsung wawancara tukang ojek lainnya, ternyata semuanya mengeluh susah cari pelanggan. apalagi di Jakarta kemacetan makin memburuk.

Jika ada layanan transport dan delivery yang cepat dan praktis, pasti akan sangat membantu warga Jakarta. Go-Jek merupakan sebuah perusahaan transportasi asal Indonesia yang melayani angkutan manusia dan barang melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2011 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Nadiem Makarim diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan Mckinsey & Company sebuah konsultan ternama di Jakarta dan menghabiskan masa selama tiga tahun bekerja disana. Diketahui pula ia pernah bekerja sebagai Co-Founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation officer kartuku. berbekal banyak pengalaman selama bekerja, Nadiem Makarim kemudian memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaan Go-Jek pada tahun 2011.

3. Technologi Acceptance Model (TAM)

TAM (Technology Accetance Model) merupakan teori yang menjelaskan minat berperilaku menggunakan teknologi. TAM (Technology Acceptance Model) dikembangkan untuk menjelaskan perilaku penggunaan dan penerimaan sistem teknologi informasi. Model TAM (Technology Acceptance Model) yang dikembangkan oleh Davis F.D (1989) merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan dalam penelitian teknologi informasi karena model penelitian ini sederhana dan mudah penerapannya. TAM (Technoogy Acceptance Model) sebenarnya berbasis pada TRA (Theory of Reasoned Action) yang dikembangkan oleh Ajzen dan Fishbein (1975 dalam Sanjaya 2005) namun TAM (Tevhnology Acceptance Model) ditemukan lebih baik dalam menjelaskan keinginan untuk menerika teknologi dibandingkan dengan TRA (Theory of Reasoned Action) (Davis et al. 1988, dalam Jogiyanto, 2008:119). TAM (Technology Acceptance Model) menjelaskan dan memprediksi penerimaan pengguna terhadap suatu sistem teknologi

(7)

informasi berdasarkan pengaruh dua faktor, yaitu persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan pengguna (perceived ease of use). Kedua konstruk tersebut memiliki pengaruh terhadap minat perilaku (behavioral intention), sementara konstruk kegunaan persepsian (perceived usefulness) mempengaruhi kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use).

4. Pengertian Sikap

Seorang individu sangat erat hubunganya dengan sikapnya masing-masing sebagai ciri pribadinya. Sikap pada umumnya sering diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan individu untuk memberikan tanggapan pada suatu hal. Pengertian sikap dijelaskan oleh Saifudin Azwar (2010: 3) sikap diartikan sebagai suatu reaksi atau respon yang muncul dari sseorang individu terhadap objek yang kemudian memunculkan perilaku individu terhadap objek tersebut dengan cara-cara tertentu. Gerungan (2004: 160) juga menguraikan pengertian sikap atau attitude sebagai suatu reaksi pandangan atau perasaan seorang individu terhadap objek tertentu. Walaupun objeknya sama, namun tidak semua individu mempunyai sikap yang sama, hal itu dapat dipengaruhi oleh keadaan individu, pengalaman, informasi dan kebutuhan masing- masing individu berbeda. Sikap seseorang terhadap objek akan membentuk perilaku individu terhadap objek.

5. Definisi Kepercayaan

Kepercayaan memegang peranan penting dalam sebuah hubungan. Individu memiliki kecenderungan menilai orang lain dan memutuskan apakah akan mempercayai orang tersebut atau tidak saat menjalin interaksi. Solomon dan Flores (2003) menyatakan bahwa hubungan seseorang dengan orang lain memerlukan keberadaan kepercayaan. Menurut Duffy dan Wong (2000) kepercayaan sangat dibutuhkan dalam rangka menjalin hubungan interpersonal dan melakukan adaptasi.

6. Keamanan

Resiko negatif yang seringkali muncul dalam bentuk penyelewengan–

penyelewengan yang cenderung merugikan konsumen dalam melakukkan e-commerce atau perdagangan elektronik. Diantaranya dalam hal yang terkait dengan produk yang dipesan tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan, kesalahan dalam pembayaran, ketidaktepatan waktu menyerahkan barang atau pengiriman barang dan hal-hal lain yang tidak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Keberadaan konsumen yang melakukkan bisnis e- commerce tidak tervisual secara jelas mengingat transaksi dilakukan dalam dunia maya (Abdul Halim Barkatullah dan Teguh Prasetyo, 2015: 4)

Keamanan adalah hal yang mutlak disediakan oleh para pelaku bisnis, baik produk, layanan, maupun keduannya. Keamanan memberikan kenyamanan pada pengguna (atau dalam hal ini konsumen) dan meningkatkan kepercayaan konsumen (costumer trust), yang berujung kepada peningkatan jumlah penjualan (I Putu Eka Pratama, 2014: 195) Sebuah layanan yang aman dan nyaman, akan menumbuhkan kepercayaan konsumen. Kepercayaan konsumen merupakan salah satu modal utama dalam menuju kesuksesan dari suatu bisnis, termasuk juga bisnis online berbasiskan E-Commerce. Keamanan ini bertujuan untuk menciptakan proses transaksi jual beli yang aman dan nyaman, sehingga menguntungkan pembeli dan juga penjual.

7. Minat

Pengertian minat menurut Muhibbin Syah (2003:151) yaitu minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

Sedangkan menurut sondang P. Siagian (2002:92) manusia sebagai pembeli produk pasti menggunakan berbagai pertimbangan dalam membeli atau tidak membeli suatu produk tertentu. Misalnya manfaat barang atau jasa yang dibeli, jangka waktu manfaat tersebut,pemuasan kebutuhan mana yang ingin dipuaskan, apakah yang bersifat primer, sekunder atau bahkan tersier.

Dapat disimpulkan Dengan adanya minat pada seseorang akan menunjukkan kecenderungan untuk memusatkan pada suatu objek yang menariknya pada dasarnya minat seseorang timbul karena pengaruh dari dalam dan luar dirinya yaitu lingkungan dimana individu berada. Jadi dapat dikatakan bahwa minat beli adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar pada seseorang untuk membeli suatu produk, dimana factor-faktor yang mempengaruhinya berasal dari dalam dan luar dirinya yaitu dimana individu berada.

(8)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu penelitian yang menyoroti hubungan antar variabel dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya (Singarimbun, 2006: 5). Pada penelitian explanatory, hipotesis yang dirumuskan akan diuji untuk mengetahui pengaruh sikap, kepercayaan, persepsi kemudahan, persepsi kegunaan dan keamanan terhadap minat menggunakan jasa layanan GO-JEK (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang).Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang dengan jumlah mahasiswa aktif yaitu sebanyak 2.595 mahasiswa.Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknikconvenience sampling adalah sebagai kumpulan informasi dari anggota- anggota populasi yang mudah diperoleh dan mampu menyediakan informasi tersebut. Dengan demikian siapa saja yang dapat memberikan informasi baik secara tidak sengaja atau kebetulan bertemu dengan peneliti, dapat digunakan sebagai sampel, bila dilihat orang yang memberikan informasi-informasi tersebut cocok sebagai sumber data (Sekaran, 2006). Jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 347 responden yaitu mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang yang pernah menggunakan jasa layanan GO-JEK, adapun rumus yang digunakan untuk pemilihan sampel penelitian menggunakan rumus Slovin (Darmawan, 2014:156). Berdasarkan hasil perhitungan, maka jumlah sampel yang digunakan sebesar 346,5776 responden dengan dibulatkan menjadi 347 orang responden.

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam metode penelitian karena data yang diperoleh ini diharapkan dapat dipergunakan untuk memudahkan peneliti mencapai tujuan penelitian. Pada penelitian ini, data diperoleh dari lapangan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran, 2006:82). Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Pada bagian ini akan diuraikan masing-masing variabel tersebut sebagai berikut:

Variabel Independen (X) 1. Sikap (X1)

Suatu reaksi atau respon yang muncul dari seseorang individu terhadap objek yang kemudian memunculkan perilaku individu terhadap objek tersebut dengan cara-cara tertentu (Saifudin Azwar, 2010)

2. Kepercayaan (X2)

Kesediaan seseorang untuk menjadi rentan terhadap tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa yang lain akan melakukan tindakan tertentu yang penting untuk trustor, terlepas dari kemampuan untuk memantau atau mengontrol pihak lain (Lewicki dan Wiethoff, 2000)

3. Persepsi Kemudahan (X3)

Sejauh mana individu yakin dengan menggunakan suatu teknologi akan mening-katkan kinerja pekerjaannya. Jika individu beranggapan dengan media informasi berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika individu beranggapan dengan media informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakannya (Davis dalam Nasution, 2004:5).

4. Persepsi Kegunaan (X4)

Sejauh mana seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem informasi tertentu akan meningkatkan kinerjanya (Davis, 2009), dengan indikator yaitu sebagai berikut:

5. Keamanan(X5)

Upaya untuk memberikan kenyamanan pada pengguna (atau dalam hal ini konsumen) dan meningkatkan kepercayaan konsumen (costumer trust) (Barkatullah dan Prasetyo, 2015) Variabel Dependen (Y)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel terikat yaitu merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas atau variabel terikat.

(9)

Pada penelitian ini yang termasuk variabel terikat adalah minat menggunakan jasa layanan GO-JEK (Y) merupakan sikap positif dan perasaan senang terhadap suatu produk yang akan diikuti dengan tindakan lebih lanjut untuk menggunakan jasa layanan GO-JEK. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda.

Menurut Kotler dalam Sekaran (2010:89), analisis regresi linier adalah suatu metode analisis statistik yang menggunakan model matematika tertentu yang terdiri atas beberapa buah asumsi.. Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalahnorma subyektif, sikap, kontrol perilaku, komitmen profesi dan hubungan sosialisasi antisipatif. Oleh karena itu, model persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah :

Y = α + β1 X1+ β2 X2 + β3X3 + β4X4+ β5X5 + e Keterangan :

Y = Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK

α = Konstanta

β1...β5 = Koefisien regresi

X1 = Sikap

X2 = Kepercayaan

X3 = Persepsi kemudahan

X4 = Persepsi Kegunaan

X5 = Keamanan

e = Erorr

Dan untuk interpretasi hasil regresi adalah sebagai berikut : 1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji-F ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yang ada di dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh secara bersamaan terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini mempunyai kriteria dalam pengambilan keputusannya yaitu membandingkan nilai F hasil perhitungan (Fhitung) dengan F menurut tabel (Ftabel), apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (Ghazali, 2012:98).

2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t ini digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini mempunyai kriteria dalam pengambilan keputusannya yaitu membandingkan nilai statistik t dengan statistik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan (thitung) lebih tinggi nilai t menurut tabel (ttabel), kita menerima hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghazali, 2012:98)

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghazali, 2012:97). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan satu

R2 = 0 (nol) berarti tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

R2 = mendekati 0 (nol) lemahnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

R2 = mendekati 1 (satu) berarti kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

PEMBAHASAN DAN HASIL

1. Nilai Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil perhitungan analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan menunjukkan kemampuan model dalam menjelaskan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent adalah besar, hal tersebut dapat dilihat pada nilai Adj. R. Square (R2), dalam penelitian ini mengunakan Adjusted R Square. Interpretasinya sama dengan R Square, akan tetapi nilai Adjusted R Square dapat naik atau turun dengan adanya penambahan variabel baru, tergantung dari korelasi antara variabel bebas tambahan tersebut dengan variabel terikatnya. Nilai Adj. R. Square (R2) diperoleh hasil sebesar 0,617. Dengan

(10)

demikian berarti bahwa model regresi yang digunakan mampu menjelaskan pengaruh variabel sikap, kepercayaan, persepsi kemudahan, persepsi kegunaan dan keamanan sebesar 61,7%, sedangkan sisanya sebesar 38,3% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dari masing-masing variabel yang meliputi sikap, kepercayaan, persepsi kemudahan, persepsi kegunaan dan keamananmenunjukkan bahwa adanya korelasi berganda (R) sebesar 0,789. Angka tersebut menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara variabel bebas terhadap variabel terkait.

2. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah variabel independent secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent atau tidak berpengaruh maka digunakan uji F (F-test), dengan membandingkan nilai signfikan F. Apabila nilai Sig.F > 0,05 berari Ho diterima. Berdasarkan hasil analisis maka hasil uji F dapat disajikan pada Tabel berikut.

Hasil Uji F

Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2019

Dari hasil analisis regresi berganda diperoleh nilai Fhitung sebesar 112,447 sehingga dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi < 0,005 (5%), dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara serentak variabel atribut produk yang meliputi sikap, kepercayaan, persepsi kemudahan, persepsi kegunaan dan keamanan berpengaruh terhadap minat menggunakan jasa layanan GO-JEK (Y).

3. Pengujian Hipotesis Kedua (Uji t)

Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independent, yaitu sikap, kepercayaan, persepsi kemudahan, persepsi kegunaan dan keamanan berpengaruh secara parsial terhadap minat menggunakan jasa layanan GO-JEK, maka digunakan uji t (t- test) yaitu dengan perbandingan nilai signfikan t. Apabila nilai Sig.t> 0,05 berari Ho diterima.

Hasil perbandingan antara nilai t hitung dengan tingkat signifikansi yaitu sebagai berikut:

Hasi Analisis Regresi (Uji t)

Variabel

Unstandardized Coefficients

t Sig

Keterangan

Beta

Sikap 0,201 4,629 0,021 Signifikan

Kepercayaan 0,273 7,111 0,000 Signifikan

Persepsi Kemudahan 0,192 5,358 0,001 Signifikan

Persepsi kegunaan 0,277 6,711 0,000 Signifikan

Keamanan 0,210 5,427 0,000 Signifikan

Sumber Data: Data Primer Diolah, Tahun 2019

Berdasarkan hasil analilis pada tabel 4.14 dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:

(11)

Y = -3,034 +0,201X1+ 0,273X2 + 0,192 X3 +0,277X4 + 0,210 X5

Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa:

1. Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh signifikansi sebesar 0,021 pada variabel Sikap. Nilai signifikansi lebih kecil dari pada α (0,021 < 0,05). Pengujian ini menunjukkan bahwa Sikap (X1) secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK(Y).

2. Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh signifikansi sebesar 0,000 pada variabel Kepercayaan.

Nilai signifikansi lebih kecil dari pada α (0,000 < 0,05). Pengujian ini menunjukkan bahwa Kepercayaan (X2) secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK (Y).

3. Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh signifikansi sebesar 0,008 pada variabel Persepsi Kemudahan. Nilai signifikansi lebih kecil dari pada α (0,001 < 0,05). Pengujian ini menunjukkan bahwa Persepsi Kemudahan (X3) secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK(Y).

4. Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh signifikansi sebesar 0,000 pada variabel persepsi kegunaan. Nilai signifikansi lebih kecil dari pada α (0,000 < 0,05). Pengujian ini menunjukkan bahwa Persepsi Kegunaan(X4) secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK (Y).

5. Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh signifikansi sebesar 0,009 pada variabel Keamanan.

Nilai signifikansi lebih kecil dari pada α (0,009 < 0,05). Pengujian ini menunjukkan bahwa Keamanan (X5) secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK(Y).

4. Penentuan Variabel Bebas Yang Mempunyai Pengaruh Dominan

Adapun untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dapat diketahui dari hasil perbandingan koefisien regresi masing-masing variabel. Dengan menggunakan standardized Coeficient Beta mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada variabel independent (bebas) yaitu variabelSikap, Kepercayaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan dan Keamanan.

(12)

Tabel standardized Coeficient Beta

Variabel Standardized Coeficient

Beta

Sig.

Sikap 0,201 Signifikan

Kepercayaan 0,273 Signifikan

Persepsi Kemudahan 0,192 Signifikan

Persepsi kegunaan 0,277 Signifikan

Keamanan 0,210 Signifikan

Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2019.

Berdasarkan hasil koefisien regresi (b) masing-masing variabel kepercayaan mempunyai pengaruh dominan terhadap Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK. Hal tersebut dikarenakan koefisien regresi (Standardized Coeffucients Beta) pada variabel tersebut mempunyai nilai terbesar jika dibandingkan dengan keempat variabel yang lain.

Pembahasan

Pengaruh Sikap terhadap Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara sikap terhadap Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK dengan koefisiensi regresi sebesar 0,201. Artinya dengan semakin meningkatnya minat konsumen maka Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK akan mengalami peningkatan. Sikap (Attitude) didefinisikan sebagai perasaan positif atau negatif individu tentang melakukan suatu perilaku menurut Dash et al. (2011). Penelitian (Hartono, 2008:36) menjelaskan bahwa sikap merupakan perilaku positif dan negatif seseorang dalam melakukan perilaku yang akan ditentukannya. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fathia (2012) bahwa sikap dapat berpengaruh positif terhadap minat individu dalam menggunakan kartu kredit. Hasil penelitian Trisdayana Aryadhe (2018), Intan Dyah Anggreini (2017), Sri Imelda (2014) hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sikap berpengaruh terhadap minat konsumen.

Pengaruh Kepercayaan terhadap Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK

Hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara Kepercayaan terhadap Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK dengan koefisiensi regresi sebesar 0,273. Artinya dengan semakin meningkatnya kepercayaan konsumen maka Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK akan mengalami peningkatan. Morgan dan Hunt (1994) menyatakan bahwa kepercayaan akan terjadi apabila seseorang memiliki kepercayaan diri dalam sebuah pertukaran dengan mitra yang memiliki integritas dan dapat dipercaya.

Indikator variabel kepercayaan adalah : Situs yang dapat dipercaya, kepercayaan terhadap manfaat yang akan diperoleh, selalu menjaga janji dan komitmen, selalu menjaga ketertarikan nasabah. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Safina Novitasari (2016), Bobby Kurniawan Santosa (2016), Nurul Azmi Hidayati (2015), Tania Yolandia Larasati Kuswanto (2016), Muhammad Habibi (2016) dan Enta Agustina (2017) diperoleh hasil bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap minat menggunakan layanan online.

PengaruhPersepsi Kemudahan terhadap Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK.

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara Persepsi Kemudahan terhadap Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK dengan koefisiensi regresi sebesar 0,192. Artinya dengan semakin meningkatnya persepsi kemudahan konsumen maka Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK akan mengalami peningkatan.Kemudahan penggunaan (ease of use) didefinisikan sebagai sejauhmana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha (Hartono, 2007:114). Menurut Amijaya (2010) persepsi kemudahan ini akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi persepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bobby Kurniawan Santosa (2016), Tania Yolandia Larasati Kuswanto (2016), Muhammad Habibi (2016), Enta Agustina (2017) yang menyatakan bahwa persepsi kemudahan memberikan pengaruh terhadap minat masyarakat layanan transaksi online

(13)

Pengaruh Persepsi Kegunaan terhadap Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK.

Hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara Persepsi Kegunaan terhadap Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK dengan koefisiensi regresi sebesar 0,277. Artinya dengan semakin meningkatnya persepsi kegunaan konsumen maka Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK akan mengalami peningkatan. Persepsi Kegunaan Persepsi kegunaan (perceived usefulness) merupakan suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya (Davis, 1989). Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tania Yolandia Larasati Kuswanto (2016), Muhammad Habibi (2016), Enta Agustina (2017) dan Citra Dewi (2016) yang menyatakan bahwa persepsi kegunaan memberikan pengaruh terhadap minat masyarakat layanan transaksi online

Pengaruh Keamanan terhadap Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK.

Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara Keamanan terhadap Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK dengan koefisiensi regresi sebesar 0,210. Artinya dengan semakin meningkatnya keamanan maka Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK akan mengalami peningkatan. Menurut Park dan Kim (2004) security atau keamanan diartikan sebagai kemampuan layanan online dalam melakukan pengontrolan dan penjagaan keamanan atas transaksi data. Sebagai saluran pemasaran baru,E-commerce lebih mengandung ketidakpastian dan risiko dibandingkandengan pembelian secara konvensional. Adanya jaminan keamanan yang ditawarkan diduga memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian secara online.

Artinya, ketika jaminan keamanan yang ditawarkan akan meingkatkan minat konsumen. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Safina Novitasari (2016), Daisy Kusumaningtyas (2017), Tania Yolandia Larasati Kuswanto (2016), Muhammad Habibi (2016) dan Enta Agustina (2017) yang menyatakan bahwa keamanan memberikan pengaruh terhadap minat masyarakat layanan transaksi online

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mengenai pengaruh sikap, kepercayaan, persepsi kemudahan, persepsi kegunaan dan keamanan terhadap minat menggunakan jasa layanan GO-JEK. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis maka dapat disimpulkan sebagai berikut: sikap memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK.Kepercayaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK. Selanjutnya variabel persepsi kemudahan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK.Persepsi Kegunaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK. Keamanan secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK. Hasil analisis dapat diketahui bahwa secara parsial menunjukkan bahwa secara parsial sikap, kepercayaan, persepsi kemudahan, persepsi kegunaan dan keamanan berpengaruh terhadap minat menggunakan jasa layanan GO-JEK.

Berdasarkan hasil koefisien regresi masing-masing variabel kepercayaan mempunyai pengaruh dominan terhadap Minat menggunakan jasa layanan GO-JEK. Hal tersebut dikarenakan koefisien regresi (Standardized Coeffucients Beta) pada variabel tersebut mempunyai nilai terbesar jika dibandingkan dengan keempat variabel yang lain.

Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan adanya kejujuran dalam bertransaksi, tanggungjawab penjual kepada pembeli dan kepercayaan bahwa perusahaan memiliki reputasi yang baik memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap minat menggunakan jasa layanan GO-JEK.

2. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu peneliti tidak dapat mendeteksi secara langsung jumlah mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang yang pernah menggunakan jasa layanan GO-JEK.

3. Implikasi Penelitian

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian maka saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

(14)

1. Diharapkan perusahaan untuk lebih meningkatkan kemudahan dalam proses akses yang dilakukan oleh konsumen sehingga proses transaksi yang dilakukan dapat dilakukan sesuai dengan harapan konsumen.

2. Diharapkan perusahaan untuk meningkatkan jaminan kepercayaan bahwa jasa layanan GO-JEK memiliki reputasi yang baik, yaitu dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengambil topik yang sama sebaiknya populasi dan sampel yang digunakan lebih besar agar peluang kesalahan generalisasinya lebih kecil, disamping itu juga peneliti selanjutnya dapat menambah atau mengganti variabel agar diperoleh hasil penelitian yang lebih bervariasi dan berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

(15)

Adams, D.A., R.R. Nelson, P. A. Todd, 2002. “Perceived Usefulness, Ease of Use and Usage of Information Technology: A Replication”, MIS Quarterly, 16 (2), pp. 227-247.

Agustina, Enta, 2015,” Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Sikap Pengguna Internet Banking(Studi Pada Nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Kediri),”Jurnal ilmiah mahasiswa FEB Universitas Brawijaya Malang , vol 3 No 2.

Alannita, Ni Putu, I. Gusti Ngurah Agung Suaryana. 2014. “Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, Dan Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Pada Kinerja Individu”. Issn: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1 (2014):33-45

Amijaya, Gilang Rizky. 2010. “Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Minat Menggunakan Internet Banking (Studi Pada Nasabah Bank BCA)”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI, Jakarta : PT Rineka Cipta

Aryadhe, Trisdayana., dkk, 2018, “Pengaruh Sikap dan Norma Subyektif Terhadap Niat Beli dan Keputusan Pembelian”, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 3, ISSN 2302-8912, Bali:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Kim M, Park M, and Jeong D. 2004. The Effect of Customer Satisfaction and Switching Barrier on Customer Loyalty in Korean Mobile Telecommunication

Lewicki, R.J., & Wiethoff, C. 2000.Trust, Trust Development, and Trust Repair. In M. Deutsch &

P.T. Coleman (Eds.) Handbook of research conflict resolution: Theory and practice (pp.

86-107). San Francisco, CA: Jossey-Bass.

Mark Robert Baxter. 2012. The Influence Of Trust On Teachers Inclination To Exercise Informal Leadership. Thesis. University of Toronto

Mayer, R. C., Davis, J. H. & Schoorman, F. D. 2005. An Integrative Model of Organizational Trust. The Academy of Management Review, 20, 3, Pp. 709-734.

Miro, F. 2005. Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencana, dan Praktisi. Erlangga.

Jakarta.

Muhammad Habibi, 2016, Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Kenyamanan Terhadap Minat Penggunaan Mobile Banking Syariah, Universitas Brawijaya. Malang.

Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo.

Novitasari, Safina dan Zaki Baridwan. 2015.Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Resiko. Persepsi Manfaat dan Persepsi Kontrol Perilaku Terhadap Niat Penggunaan Sistem E commerce.

Universitas Brawijaya. Malang.

Nurul Azmi Hidayati, 2015, Pengaruh Sikap, Kontrol Perilaku Persepsian, Pengalaman dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan Layanan Internet Banking, Jurnal akuntansi universitas Brawijaya Malang

Sanjaya, I Putu Sugiartha. 2005. Pengaruh Rasa Manfaat dan Kemudahan Terhadap Minat Berperilaku (Behavioral Intention) Para Mahasiswa dan Mahasiswi dalam Penggunaan Internet. Kinerja, (9:2): 113- 122.

(16)

Santosa, Bobby Kurniawan, 2016,” Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Kepercayaan, Persepsi Kenyamanan, dan Persepsi Kecocokan Terhadap Sikap Pengguna Internet Banking,” Jurnal akuntansi universitas Brawijaya Malang.

Schneider, B, Judy, J, Ebmeye, C. Mand Broda, M. 2014. Trust in Elementary and Secondary Urban Schools: A Pathway for Student Success and College Ambition. D. Van Maele et al. (eds.). Trust and School Life. Published by Springer Science Business Media Dordrecht.

Sri Imelda dan Rofi’I, 2014, Pengaruh Sikap dan Norma Subyektif terhadap Minat Konsumen (Studi pada Pengguna Refill Tinda Printer Dataprint di Banjarmasin), SMART – Study &

Management Research | Vol XI, No.2.

Sugiono. 2006. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).

Bandung: Alfabeta

Tania Yolandia Larasati, 2016, Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Keamanan Terhadap Minat Penggunaan Transaksi Online, Jurnal akuntansi universitas Brawijaya Malang

Uma Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat

Wida, D, 2015. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan dalam penggunaan, persepsi kepercayaan, persepsi resiko dan

Persepsi Kemudahan X2 Rahmadhani 2008 dalam Novitasari 2015 mengartikan bahwa persepsi kemudahan dapat memberikan petunjuk bahwa suatu sistem dirancang untuk mempermudah dan tidak