PENGARUH SISTEM ZONASI TERHADAP PRESTASI SISWA SMP N 1 MUNTILAN
Hanif Pria Nugraha1), Agustianto2)
1Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya, Universitas Negeri Yogyakarta
2Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya, Universitas Negeri Yogyakarta
1email: hanifpria.2020@Student.uny.ac.id
2email: agustianto@uny.ac.id
ABSTRAK
Sistem zonasi merupakan jalur penerimaan siswa berdasarkan zona tempat tinggal. Sistem zonasi ini mulai diperkenalkan pada tahun 2016 ke publik dan mulai berlaku secara efektif pada tahun 2017 dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru. Tujuan dari sistem ini yaitu meratakan akses Pendidikan, mendekatkan lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga, menghapus ekslusivitas dan diskriminasi, membantu analisis perhitungan kebutuhan guru dan distribusinya, mendorong kreativitas guru, dan membantu pemerintah daerah dalam memberikan bantuan. Sistem zonasi ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa. Siswa yang terdampak zonasi mengalami kesulitan menerima pembelajaran. Peran pendidik sangat penting agar peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan optimal.
Kata-kata kunci: Zonasi , Prestasi Siswa
ABSTRACT
The zoning system is a student admission route based on the zone of residence. This zoning system was introduced to the public in 2016 and came into effect in 2017 in the New Student Admissions system. The aim of this system is to equalize access to education, bring the school environment and the family environment closer together, eliminate exclusivity and discrimination, help analyze the calculation of teacher needs and their distribution, encourage teacher creativity, and assist local governments in providing assistance. This zoning system has an impact on student achievement.
Students affected by zoning have difficulty receiving learning. The role of educators is very important so that students can participate in learning optimally.
Keywords: art of musik, rhythmic notation, number notation
Pendahuluan
Pendidikan adalah hak asasi bagi setiap warga negera sesuai dengan pembukaan UUD 1945 pada Alinea ke-4. UUD 1945 pasal 31 mengenai Pendidikan dan kebudayaan, pada ayat pertama menjelaskan tentang setiap warga negara berhak mendapatkan Pendidikan. Tujuan dari proses Pendidikan yaitu dapat mencerdaskan dan mengembangkan moral bangsa.
Maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan merupakan suatu hal yang penting untuk membentuk bangsa yang lebih baik
Pada penerimaan peserta didik baru, Masyarakat terbiasa dengan sistem yang menjadikan nilai Ujian Nasioal (UN) sebagai seleksi untuk mendaftar sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan terpusatnya siswa dengan nilai yang tinggi dan siswa dengan nilai yang rendah di suatu sekolah.
Kementrian pendidiakan dan kebudayaan (kemendikbud), permendikbud Nomor 44 Tahun 2019 yang memberlakukan jalur penerimaan calon peserta didik dengan sistem zonasi pada TK, SD, SMP, DAN SMA/SMK. Sistem zonasi bertujuan untuk memberikan Pendidikan secara merata bagi masyarakat di area tertentu. Sehingga siswa yang berprestasi tidak perlu mencari sekolah yang lokasinya jauh dari tempat tinggalnya. Dalam Undang-Undang Dasar 1945, pemerintah wajib memberikan
pelayanan pendidikan yang merata dan adil bagi setiap warga negara.
Karena penerimaan peserta didik tidak dengan cara seleksi, sekolah mendapatkan siswa dengan karakter yang berbeda – beda. Terdapat siswa yang bersungguh – sungguh belajar dan terdapat siswa yang tidak bersungguh – sungguh belajar. Maka peran guru menjadi lebih banyak karena harus mengkondisikan kelas.
Kelas yang kondusif adalah kelas yang setiap siswanya melakukan pembelajaran, mengerjakan tugas, memperhatikan guru, dan mendukung semua aspek dalam pembelajaran.
Pada jenjang SMP, siswa masih belum sepenuhnya bisa berfikir dewasa.
Mereka masih terbawa dengan perilaku saat di Sekolah Dasar (SD).
Sebagai pengajar, terdapat cara untuk mengkondiskan kelas yang kurang kondusif. Metode pendekatan Student centered learning dan motivasi kepada siswa dapat mengubah pola fikir siswa yang masih kekanak-kanakan beerubah mendijadi dewasa.
Pembahasan Pengertian Sistem Zonasi
Zonasi dalam KBBI yaitu pembagian atau pemecahan suatu areal menjadi beberapa bagian, sesuai dengan fungsi dan tujuan pengelolaan. Pada tahun 2017 penerimaan peserta didik baru (PPDB) mulai menggunakan sistem Zonasi. Siswa yang tempat tinggalnya dekat dengan sekolah bisa dengan
mudah mendaftar tanpa menggunakan Nilai Ujian.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia atau Mendikbud Ristek, Nadiem Makariem, menyebut bahwa Sistem Zonasi di PPDB bukan kebijakan yang beliau buat. Beliau melanjutkan kebijakan yang dibuat oleh Muhadjir Effendi. Sistem zonasi menjadi salah satu jalur yang menyumbang jumlah siswa tebanyak dalam proses penerimaan peserta didik baru. Sekolah diharuskan menyediaan 50% daya tampung untuk siswa baru. Tujuan dari sistem zonasi ini yaitu mendukung layanan Pendidikan yang merata. Jadi harapanya tidak ada lagi istilah ‘kasta’
dan ‘sekolah favorit’ dalam sistem Pendidikan di Indonesia.
Alasan diberlakukanya sistem Zonasi
A. Ketidakadilan dalam pendidikan
Pendidikan belum bisa diakses dengan mudah karena pada layanan pendidikan masih belum merata. Masih banyak label sekolah dengan sebutan ‘favorit’ sehingga mendiskriminasi sekolah – sekolah yang lain.
B. Kondisi geografis
Sistem Zonasi mempermudah akses pendidikan, karena siswa tidak perlu lagi mendaftar ke sekolah yang
jauh dari tempat tinggal untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. saat ini,
setiap sekolah
mempersamaratkan sistem pendidikan di setiap sekolah, mulai dari tenaga pendidik/guru, Ruang kelas yang layak, dan Media pembelajaran.
C. Rotasi guru yang tidak merata Sebelum adanya sistem zonasi, sekolah favorit mendapakatkan guru – guru yang berkualitas, sedangkan disekolah lain hanya mendapatkan guru yang seadanya. Hal ini dikarenakan sekolah favorit membutuhkan guru yang berkualitas untuk mendidik siswa yang dikategorikan unggul.
Pada awal diberlakukanya sistem zonasi ini, Masyarakat merasa kaget dan belum siap. Orang tua siswa masih bingung untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah.
Siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah merasa diuntungkan karena tidak perlu bersungguh sungguh saat Ujian Nasional. Siswa tersebut sudah dipastikan diterima di sekolah yang jaraknya dekat dengan tempat tinggal. Tetapi terbanding terbalik dengan siswa yang berada didesa.
Sebelum adanya sistem zonasi, Siswa yang berada di desa ingin sekali bisa mesarasan sekolah di perkotaan.
Mereka berlomba – lomba
mendapatkan nilai Ujian Nasional yang maksimal untuk bersaing dengan siswa yang berada di perkotaan. Setelah adanya sistem Zonasi, mereka menjadi patah semangat untuk belajar karena mereka hanya bersekolah di desa.
Dengan adanya pemerataan aspek pendidikan, siswa yang berada di desa dapat merasakan pembelajaran seperti di perkotaan, hanya saja membutuhkan waktu untuk memperlakukan pemerataan tersebut.
Jenis jenis penerimaan siswa dengan sistem Zonasi
A. Zonasi Umum
Zonasi umum dibagi menjadi dua, yaitu Zonasi Radius dan Zonasi regular (Zonasi 1, 2, dan 3).
1. Zonasi Radius
calon peserta didik yang tinggal dalam jarak 0 – 200 meter dari sekolah Negeri wajib diterima.
Penentuan didasarkan pada pengukuran jarak udara antara titik koordinat sekolah dengan tempat tinggal.
2. Zonasi Reguler a. Zonasi 1
Jalur ini
berdasarkan data calon peserta didik yang berdomisili sesuai dengan
daftar desa terdekat dengan sekolah. Pada jalur ini, calon peserta didik diberikan poin Zonasi sebesar 100. Poin tersebut akan ditambahkan dengan nilai USBN/UN.
b. Zonasi 2
Jalur ini
berdasarkan data calon peserta didik yang berdomisili sesuai dengan daftar di wilayah kabupaten diluar zonasi 1. Pada jalur ini peserta didik diberikan poin tambahan sebesar 30.
c. Jalur 3
Jalur ini
berdasarkan data calon peserta didik yang berdomisili diluar wilayah administratif kabupaten,
terutama pada sekolah negeri yang belum mencapai batas
dari daya
tampung.
B. Zonasi KK Miskin
Jalur ini memiliki kuota sebesar 10% untuk calon peserta didik yang berasal dari keluarga yang tidak
mampu dan terdaftar dalam keluarga miskin oleh Dinas Sosial
C. Zonasi ABK
Jalur ini memiliki kuota
3% bagi anak
berkebutuhan khusus yang mampu mengikuti pembelajaran di sekolah formal
Dampak dari sistem zonasi bagi kelas VII SMP N 1 Muntilan
Sebelumya diberlakukanya sistem Zonasi, SMP N 1 Muntilan mendapat banyak pretasi di bidang akademik maupun non akademik.
Dari data web resmi SMP N 1 Muntilan, SMP Tersebut mendapakankan prestasi sebagai berikut
1. Juara 1 kompetisi UN SMP tingkat jateng maple IPA (2013)
2. Meraih mendali perunggu OSN Nasional (2014)
3. Juara 3 KWN Panasonic (2014)
4. Juara 1 debat Bahasa Indonesia tingkat Provinsi Jawa Tengah (2016)
5. Juara 3 tata Kelola mutu tingkat Nasional (2017) 6. Juara umum GESID (2022) 7. Juara 1 & 3 jambore
penggalang tingkat kabupaten (2023)
8. Juara 1 lombah LCC kabupaten magelang (2023) 9. Juara 1 karnaval budaya
kecamatan muntilan (2023)
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebelum diberlakukanya sistem zonasi (2013 – 2017) terdapat 5 prestasi yang diraih oleh SMP N 1 Muntilan. Sedangkan saat sudah diberlakukanya zonasi (2018 – 2023) hanya mendapatkan 4 prestasi , dan pada jarak tahun 2018 – 2022 , SMP N 1 Muntilan tidak mendapatkan prestasi. Penurunan prestasi disebabkan oleh peserta didik terdampak zonasi yang kemampuanya berbeda dengan peserta didik non zonasi.
Metode Pendekatan student centering learning dan motivasi kepada siswa
Dalam Proses pembelajaran (Seni Budaya), menggunakan dua metode yaitu student centering learning dan motivasi. Menurut Westwood (2008) Student Centering Learning (SCL) adalah metode pembelajaran yang memperdayakan peserta didik menjadi pusat perhatian selama proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran yang bersifat kaku instruksi dari pendidik diubah menjadi pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menyesuaikan dengan kemampuannya dan berperilaku langsung dalam menerima pengalaman belajarnya. Manfaat dari metode ini, peserta didik menjadi lebih kreatif dan lebih fleksibel untuk belajar sesuai dengan minat dan bakatnya. Siswa menjadi lebih semangat untuk meraih prestasi dibidang akademik maupun non akademik.
Metode motivasi diaplikasikan dengan mengajak peserta didik untuk bersemangat delam meraih prestasi. Menurut Rianto, (2005 : 53) motivasi adalah sesuatu yang menggerakan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu. Santrock, ( 2008 : 476) Motivasi dapat berasal dari individu yang bersangkutan maupun dari luar. Motivasi berprestasi dapat dibagi menjadi dua jenis utama.
Motivasi berprestasi adalah daya penggerak dalam diti siswa untuk mencapai tarad prestasi setinggi mungkin. Sesuai dengan yang ditetapkan oleh siswa yang bersangkutan. Munurut James O Whittaker, dalam Sadriman, (2016 : 73) motivasi adalah kondisi yang mengaktifkan tingkah laku untuk mencapai tujuan dan belajar sebagai proses dimana tingkah laku tersebut diubah melalui Latihan atau pengalaman. Dengan metode ini, siswa menjadi terdorong semangatnya untuk mencapai prestasi dibidang akademik maupun non akademik.
Kesimpulan
Sistem Zonasi sangat berpengaruh kepada prestasi siswa khususnya pada SMPN 1 Muntilan. Semula merupakan SMP yang menghasilkan banyak prestasi akademik maupun non akademik menjadi SMP yang haus akan prestasi. Peran pendidik sangatlah penting. Karena harus menyesuaikan dengan siswa dengan perilaku yang berbeda dari segi akademik. Kemampuan pendidik untuk melakukan metode pendekatan kepada siswa sangat diperlukan untuk
bisa memberikan pembelajaran yang optimal
Ucapan Terima Kasih Terima kasih penulis ucapkan kepada UNY yang telah mengadakan program Praktik Kependidikan sebagai fasilitas bagi calon guru untuk bisa merasakan proses pembelajaran secara nyata.
Terima kasih penulis sampaikan pula kepada seluruh pihak yang telah membantu penyusunan artikel ini.
Daftar Pustaka
Permendikbud Nomor 44 Tahun 2019.
Pemberlakuan sistem penerimaan peserta didik dengan jalur zonasi.
Anton Rianto, 2015. Born To Win : Kunci Sukses yang Tak Penah Gagal. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum
Jhon W. Santrock, 2008. Adolescence.
Jakarta : Erlangga
Westwood , 2008. The Effect of Problem Based Learning and Project.
KBBI, pengertian Zonasi.
https://spensamuntilan.sch.id https://disdik.slemankab.go.id