• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh store atmospher, relationship marketing

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh store atmospher, relationship marketing"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH STORE ATMOSPHER, RELATIONSHIP MARKETING, KUALITAS LAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN

PELANGGAN PADA CAFE KUBIK KOFIEE DI KOTA PADANG

Nanda Triana, Rika Verawati, Jimi Ronald

Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

The result of research shows that: (1) there is significant influence between store atmosphere partially to customer satisfaction with coefficient value 0,175, value titung 4,282> ttable equal to 1,985; (2) there is significant influence between relationship marketing partially to customer satisfaction with coefficient value 0,113 value titung 2,281> ttabel 1,985 (3) there is significant influence of service quality partially to customer satisfaction with coefficient value 0,113 value titung 4,639> ttabel 1,985; (4) there is partially significant effect of price to customer satisfaction with coefficient value 0,277 and tcount equal to 4,764>

ttable equal to 1,985; (5) there is significant influence between store atmosphere, relationship marketing, service quality, price stimuli to customer satisfaction with F count 30,744> Ftable 2,70.

Keyword: Store Atmospher, Relationship Marketing, Quality Service, Price, Customer Satisfaction

PENDAHULUAN

Era globalisasi menjanjikan suatu peluang atau tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia Kondisi persaingan dalam dunia bisnis menuntut setiap pengusaha untuk mampu bersaing dan bertahan melawan pesaing. Persaingan yang semakin ketat menuntut para

pengusaha untuk dapat menentukan strategi yang tepat dalam berkompetisi, yaitu untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang bervariasi. Pasar yang juga semakin dinamis, mengharuskan para pelaku bisnis untuk terus-menerus berimprovisasi

(2)

2

dan berinovasi dalam

mempertahankan para konsumennya.

Saat ini, banyak sekali peluang bisnis yang dapat dibangun oleh para pengusaha, salah satunya adalah bisnis coffee shop. Bisnis ini mengalami peningkatan yang cukup pesat diberbagai daerah di Indonesia, termasuk salah satunya Kota Padang.

Dimana peluang bisnis coffee shop adalah bisinis yang menjanjikan untuk saat sekarang ini dimana kota padang adalah kota yang di penuhi oleh pemuda pemudi dari berbagai daerah di sumatera barat yang pergi ke kota padang untuk menimbah ilmu baik sekolah maupun kuliah, dimana dalam mengisi waktu kosong pemuda pemudi ini mereka akan mencari tempat makan atau minum yang menarik atau tempat makan yang berinovasi.

Salah satu tempat minuman dan makanan yang menarik dikota Padang yang banyak dikunjungi oleh masyarakat kota Padang atau yang bekunjung ke Kota Padang salah satunya adalah Kubik Koffie yang berada di jalan Olo Ladang No.12 Padang, Sumatera Barat. Awal berdirinya Kubik Koffie di Kota Padang adalah pada tanggal 23 Oktober 2014. Dari awal buka hingga sekarang Kubik Koffie memiliki banyak konsumen yang sering berkunjung. Para pengusaha harus memberikan sesuatu yang baru dan unik yang dapat menjadi ciri khas dari cafe maupun coffee shop yang akan dibangun agar nantinya dapat meningkatkan kepuasan dari konsumen. Untuk melihat jumlah cafe maupun coffee shop di kota padang dapat dilihat dengan data sebagai berikut:

Tabel 1 Data Jumlah Cafe dan Coffe Shop di Kota Padang Tahun 2012-2017 No. Tahun Jumlah Peningkatan

1. 2013 85 -

2. 2014 97 14%

3. 2015 120 23%

4 2016 135 12,5%

5 2017 (Jan-jul) 148 9,6%

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kota Padang Berdasarkan tabel 1 dapat

dilihat bahwa terjadi peningkatan

jumlah cafe dan coffee shop di kota Padang setiap tahunnya. Melihat

(3)

3 peningkatan jumlah cafe dan coffee shop di kota Padang, maka jumlah pesaing juga akan ikut meningkat.

Sehingga, para pengusaha harus cepat tanggap dalam memahami dan mencari tahu kebutuhan dan keinginan konsumen mereka dalam meningkatakan kepuasan pelanggan

Kepuasan Pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Tingkat kepuasan pelanggan menjadi ukuran keberhasilan strategi pemasaran yang

diterapkan di perusahaan tersebut.

Perusahaan yang ingin berhasil harus dapat mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan konsumen mereka terhadap produk yang ditawarkan.

Semakin besar kepuasan pelanggan akan suatu produk maka semakin kuat pula daya tarik yang mengiringi konsumen dalam menggunakan atau memakai produk yang ditawarkan perusahaan. Sehingga dapat meningkatkan penjualan yang pada akhirnya perusahaan dapat memperoleh keuntungan. Berikut data jumlah pengunjung Kubik Koffie pada tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2. Data Pembanding Jumlah Pengunjung di Kubik Koffie dan Coffie Toffie Kota Padang

No Bulan Kubik Koffie (Orang) Toffie Coffie (Orang)

1 Januari 2350 1820

2 Febuari 2200 2000

3 Maret 2350 1950

4 April 2380 1900

5 Mai 2420 2050

6 Juni 2470 2200

7 Juli 2017 2500 2150

Sumber : Kubik Koffie dan Coffie Toffie Kota Padang 2017 Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat

bahwa jumlah pengunjung Kubik Koffie pada Bulan Januari hingga Juli 2017 mengalami peningkatan yang cukup baik dibandingkan dengan Coffie Toffie. Ini menandakan bahwa kosumen puas

dalam melakukan pembelian di Kubik Koffie sehingga konsumen selalu meningkat setiap bulannya.

Walaupun memiliki banyak konsumen, Kubik Koffie juga memiliki banyak pesaing. Sehingga Kubik Koffie harus memberikan

(4)

4 sesuatu yang unik yang berbeda dari para pesaing, salah satu contohnya adalah suasana toko (store atmosphere) baik suasana interior maupun eksterior.

Diduga faktor pertama yang meningkatkan konsumen yaitu Store atmosphere adalah Walaupun memiliki banyak konsumen, Kubik Koffie juga memiliki banyak pesaing. Sehingga Kubik Koffie harus memberikan sesuatu yang unik yang berbeda dari para pesaing, salah satu contohnya adalah suasana toko (store atmosphere). Menurut Utami (2010:139), suasana toko (store atmosphere) merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperatur, musik, aroma secara menyeluruh akan menciptakan citra dalam bentuk

konsumen. Menurut Berman, Barry dan Evans (2001:176), Store Atmosphere memiliki elemen-elemen yang semuanya berpengaruh terhadap suasana toko yang ingin diciptakan. Elemen-elemen tersebut terdiri dari Store Exterior, General Interior, Store Layout, dan Interior Display. Kubik Koffie memiliki konsep dan desain bangunan yang unik, yang membuat suasana Kubik Koffie terasa nyaman. Konsep yang dipilih oleh Kubik Koffie adalah outdoor, sehingga konsumen dapat menikmati kopi yang dihidangkan sambil menikmati suasana outdoor yang menarik.

Untuk melihat kualitas pelayanan yang diberikan oleh Kubik Koffie dapat dilihat dari data sebagai berikut:

Tabel 3. Bentuk-Bentuk Fasilitas pendukung Yang Diberikan

No Fasilitas Jumlah

1 Wife 1

2 Cctv 9

3 AC 5

4 Ruang VIP 1

5 Meeting Room 1

6 Kipas angin 4

7 Meja 12

8 Kursi 40

Total 73

Sumber : Kubik Koffie Kota Padang 2017

(5)

5 Berdasarkan tabel 3 dari uraian data kualitas pelayanan diatas pada Kubik Koffie memiliki beberapa fasilitas yang ada didalam sebuah Cofiee Shop umum, dimana beberapa fasilitas tersebut ada yang diantaranya kursi, meja, kipas angin rungan dan wife , Sedangkan yang kurang banyak dimiliki cafe lain diantaranya meeting room,VIP room, dan juga Ac.

Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis 1, Terdapat Pengaruh Store Atmosphere berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada pembelian Koffie kubik di Kota Padang.

2. Hipotesis 2, Terdapat Pengaruh Relationship Marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada pembelian Koffie kubik di Kota Padang.

3. Hipotesis 3, Tedapat Pengaruh Kualitas Layanan berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pelanggan pada pembelian Koffie kubik di Kota Padang.

4. Hipotesis 4, Terdapat Pengaruh Harga berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pelanggan pada pembelian Koffie kubik di Kota Padang.

Sebelum angket disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan raliabilitas angket. Menurut Arifin (2011:245) validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen atau alat ukur apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang diukur. Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Untuk memperoleh instrumen yang valid, peneliti harus menguji validitas yang ada di instrumen tersebut pada sasaran dalam penelitian.

Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahan sesuatu instrument. Suatu instrument dinyatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket

(6)

6 tesebut. Pernyataan dinyatakan valid jika corrected item-total correlation

> 0,361.

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka jenis penelitian ini ada penelitian deskriptif dan asosiatif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain terhadap suatu objek atau wilayah yang diteliti. Sedangkan penelitian asosiatif adalah suatu penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, yaitu simetris kausal dan interaktif. Dengan desain penelitian deskriptif dan asosiatif, maka penelitian memungkinkan untuk menggambarkan hubungan antara variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas yang universal.(Arikunto, 2010: 3).

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto (2010:108) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian untuk memperoleh informasi sesuai dengan tujuan penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah pengunjung Kubik Kofiee Kota Padang. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui secara pasti maka untuk mengetahui pelaksanaan penelitian perlu ditetapkan sampel.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Dalam penelitian ini peneliti tidak dapat menentukan sampel berdasarkan atas besarnya populasi hal ini disebabkan oleh tidak diketahuinya jumlah konsumen yang berkunjung ke kubik koffie di Kota Padang. Oleh karena itu peneliti mengambil pendapat yang dikemukakan oleh Rescoe dalam Sekaran (2006:160) yang mengusulkan aturan ukuran sampel yang layak dalam penelitian ini adalah antara 30 sampai dengan 500 dan dalam penelitian multivarat (termasuk analisis regresi berganda) maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali atau lebih dari jumlah variabel yang diteliti.

Jumlah variabel dalam penelitian ini sebanyak lima yang terdiri atas kepuasan pelanggan, strore atmosphere, relationship marketing, kualitas pelayanan dan harga. Oleh

(7)

7 karena itu berdasarkan pendapat Rescoe, sampel minimal untuk penelitian ini (5 x 20 = 100), dengan menggunakan lima variabel, dalam satu variabel ditetapkan untuk

sampel 20 sampel. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti menetapkan responden sebanyak 100 dengan pertimbangan tingkat kevalidan jawaban responden semakin tinggi Tabel 4 .Hasil Analisa Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's

Alpha

Batas

Nilai Keteranagan Kepuasan Pelanggan 0,904 0.700 Reliabel

Store Atmosphere 0,895 0.700 Reliabel

Relationship Marketing 0,888 0.700 Reliabel Kualitas Pelayanan 0,946 0.700 Reliabel

Harga 0,882 0.700 Reliabel

Sumber: Olahan Data Primer Bulan Februari 2018

HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel Bebas dan Terikat Berdasarkan TCR dari masing- masing variabel bahwa rata-rata nilai TCR untuk variabel kepuasan pelanggan (Y) adalah 75,90%

dengan kategori adalah Cukup.

Artinya kepuasan pelanggan masih berada pada kategori Cukup. Nilai TCR untuk variable store atmosphere (X1) adalah 82,22% dengan kategori baik. Artinya store atmosphere sudah berada pada kategori baik. nilai TCR untuk variabel relationship marketing (X2) adalah 85,15% dengan kategori

baik. Artinya relationship marketing sudah berada pada kategori baik., nilai TCR untuk kualitas pelayanan (X3) adalah 74,91% dengan kategori adalah cukup. Artinya kualitas pelayanan masih berada pada kategori cukup. dan untuk nilai TCR untuk variabel harga (X4) adalah 75,61% dengan kategori cukup.

Artinya harga masih berada pada kategori cukup.

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0 dapat dilihat pada Tabel berikut: :

(8)

8 Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.352 4.946 .678 .500

Store Atmosphere (X1) .175 .041 .314 4.282 .000 Relationship Marketing

(X2) .113 .049 .168 2.281 .025

Kualitas Pelayanan

(X3) .113 .024 .356 4.639 .000

Harga (X4) .277 .058 .358 4.764 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan (Y) Sumber : Pengolahan Data Primer 2018

Berdasarkan hasil yang terdapat pada tabel di atas, maka dapat dirumuskan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3+ b4 X4

Y=3,352+0,175X1+0,113X2+0,113X

3+0,277X4

1. Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa nilai konstanta sebesar 3,352, yang berarti bahwa tanpa adanya pengaruh dari variable Store Atmosphere, Relationship Marketing, kualitas pelayanan dan harga maka Kepuasan Pelanggan telah mencapai 3,352 satuan.

2. Koefisien regresi variabel Store Atmosphere (X1) sebesar 0,175.

Hal ini berarti apabila Store Atmosphere meningkat sebesar satu satuan maka Kepuasan Pelanggan akan meningkat sebesar 0,175 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

3. Koefisien regresi variabel Relationship Marketing (X2) sebesar 0,113. Hal ini berarti apabila Relationship Marketing meningkat sebesar satu satuan maka Kepuasan Pelanggan akan meningkatkan sebesar 0,113 dalam setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak

(9)

9 mengalami perubahan atau konstan.

4. Koefesien regresi variabel kualitas pelayanan (X3) sebesar 0,113. Hal ini berarti apabila Kualitas Pelayanan meningkat sebesar satu satuan maka Kepuasan Pelanggan akan meningkat sebesar 0,113 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

5. Koefesien regresi variabel harga (X4) sebesar 0,277. Hal ini berarti apabila Harga meningkat sebesar satu satuan maka Kepuasan Pelanggan akan meningkat sebesar 0,277 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Koefisien Determinasi (R2)

hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai R Square sebesar 0,628 yang artinya 62,8% perubahan pada variabel dependen (keputusan pembelian) dapat dijelaskan oleh variabel independen (kualitas produk, harga, promosi dan selebrity endorser)

sedangkan sisanya sebesar 37,2%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hasil Uji t

Dari tabel di atas dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah :

a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh antara Store Atmosphere (X1) terhadap kepuasan pelanggan (Y)

Diperoleh nilai koefisien regresi Store Atmosphere sebesar 0,175 dan nilai thitung sebesar 4,282>ttabel sebesar 1,985 sedangkan nilai signifikan 0,000<α0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara store atmosphere (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) pada Cafe Kubik Kofiee di Kota Padang.

b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh antara relationship marketing (X2) terhadap kepuasan pelanggan(Y)

Diperoleh nilai koefisien regresi relationship marketing sebesar 0,113 dan nilai thitung sebesar

(10)

10 2,281>ttabel sebesar 1,985 sedangkan nilai signifikan 0,025<α0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara relationship marketing (X2) terhadap kepuasan pelanggan (Y) pada Cafe Kubik Kofiee di Kota Padang.

c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh antara Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)

Diperoleh nilai koefisien regresi kualitas pelayanan sebesar 0,113 dan nilai thitung sebesar 4,639>ttabel sebesar 1,985 sedangkan nilai signifikan 0,000<α0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan (X3) terhadap kepuasan pelanggan (Y) pada Cafe Kubik Kofiee di Kota Padang.

d. Hipotesis 4, terdapat pengaruh antara Harga (X4) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)

Diperoleh nilai koefisien regresi harga sebesar 0,277 dan nilai thitung sebesar 4,764>ttabel sebesar 1,985 sedangkan nilai signifikan 0,000<α0,05, berarti Ha diterima dan

H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara harga (X4) terhadap kepuasan pelanggan (Y) pada Cafe Kubik Kofiee di Kota Padang.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh antara Store Atmosphere (X1) terhadap kepuasan pelanggan (Y) dengan nilai koefisien regresi store atmosphere sebesar 0,175 dan nilai thitung sebesar 4,282>ttabel

sebesar 1,985 sedangkan nilai signifikan 0,000<α0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

2. Terdapat pengaruh antara Relationship Marketing (X2) terhadap kepuasan Pelanggan(Y) dengan nilai koefisien regresi relationship marketing sebesar 0,113 dan nilai thitung sebesar 2,281>ttabel sebesar 1,985 sedangkan nilai signifikan 0,025<α0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

3. Terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan (X3) terhadap

(11)

11 kepuasan pelanggan (Y) dengan nilai koefisien regresi kualitas pelayanan sebesar 0,113 dan nilai thitung sebesar 4,639>ttabel sebesar 1,985 sedangkan nilai signifikan 0,000<α0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

4. Terdapat pengaruh antara harga (X4) terhadap kepuasan pelanggan (Y) dengan nilai koefisien regresi harga sebesar 0,277 dan nilai thitung sebesar 4,764>ttabel sebesar 1,985 sedangkan nilai signifikan 0,000<α0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

5. Terdapat pengaruh store atmosphere, relationship marketing, kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan

pelanggan dengan

Fhitung30,744>Ftabel2,70 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05.

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan keputusan pembelian.

Adapun saran-saran tersebut ditunjukan kepada:

1. Kepuasan Pelanggan dengan pernyataan terendah yaitu responden tidak puas terhadap rasa coffie yang dibeikan kubik koffie dibandingkan coffie shop lain. Untuk itu disarankan bagi pemilik Kubik Coffe untuk lebih meningkatkan rasa koffie dengan memiliki perbedaan rasa yang unik dibandingkan dengan rasa koffie yang lainnya, sehingga hal tersebut membaut pelanggan puas dengan rasa koffie yang disuguhkan oleh pemilik cafe Kubik Coffie.

2. Store atmosphere dengan pernyataan terendah yaitu dalam hal kurangnya rasa kesejukan ruangan kubik koffie membuat responden kurang nyaman.

Untuk itu disarankan bagi pemilik cafe Kbuik Coffe untuk lebih menambah AC pada masing-masing ruangan yang memang ditutup sehingga rasa dingin AC tersebut membuat pengunjung nyaman serta ditambahkan dengan desain bunga atau dedaunan yang menambah indah pandangan mata.

(12)

12 3. Relationship Marketing dengan

pernyataan terendah yaitu kubik kofie kurang memahami keinginan dan harapan individu pelanggan. Untuk itu disarankan bagi pemilik Kubuk Kofie untuk lebih memahami keinginan pelanggan dengan bertanya terlebih dahulu rasa yang akan disuguhkan dengan menawarkan macam-macam rasa dan menjelaskan secara detain rasa tersebut, sehingga pelanggan bisa memutuskan rasa yang ingin mereka coba sebelum dibuatkan coffie tersebut.

4. Kualitas Pelayanan dengan pernyataan terendah yaitu kurangnya ketanggapan pelayan dalam mengatasi masalah pada keluhan konsumen. Untuk itu disarankan bagi pimpinan Kubik Coffie untuk memberikan arahan kepada karyawan untuk cepat tanggap atas semua keluhan yang di keluarkan oleh pelangan seperti meja yang kurang bersih, minuman yang kurang enak dan suasan yang kurang nyamna, sehingga hal tersebut membaut

pengunjung nyaman untuk berkunjung ke Kubik Coffe.

5. Harga dengan indikator terendah yaitu harga coffie di kubik koffie lebih mahal dibandingkan coffie shop lain. Untuk itu disarankan bagi pemilik Kubik Coffe untuk lebih memperhatikan ahrga yang ditawarkan dengan mensurvey harga jual pada cafe yang lain dnegan suguhan coffie yang sama, sehingga hal tersebut menjadi acuan dalam menetapkan harga.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Atstsaqifi, Y, & Listyorini,S. 2014.

Pengaruh Nilai Pelanggan, Citra Merek dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Kereta Api Kelas Ekonomi Tawang Jaya Jurusan Semarang-JakartaStudi Kasus di Stasiun Poncol DAOP IV, Semarang, 1-10

Barry, Berman dan Joel R. Evans, 2004. Retail Management Strategic, Penerbit Intermedia:

Jakarta.

Ghozali, Imam, 2011.Aplikasi Analisis Multivariate. Dengan Program IBM SPSS 19 edisi

(13)

13 kelima Semarang: Universitas Diponegoro.

Kotler, Philip dan Keller, 2010.

Manajemen Pemasran. Jilid I, Edisi ketiga belas. Jakarta:

Erlangga.

Lamb, Charles W, Joe F Hair dan Carl McDanniel, 2001.

Pemasaran. Edisi Pertama. Jilid kedua. Jakarta: Salemba Empat Levy, Michael dan Weitz, Bortom A,

2001. Retailling Management, Jakarta: Penerbit Indeks.

Dua Lembang, Rosvita. 2010.

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promsi, dan Cuaca terhadap Kepuasan Pembelian Teh siap minum dalam kemasan Merek Teh Botol Sosro. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Alfons, M. E., & Merauke, U. M.

(2013). Pengaruh Tenaga Penjual, Produk dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pada V Tirta Alam Jaya Raya.

Ilmu Ekonomi Dan Sosial, (8), hal. 432–440. ISSN : 0854-1442 Hia, Y. D. (2012). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Minyak Goreng Sari Murni, I(1), 137- 143, Jurnal Economica Prodi Ekonomi STKIP PGRI Sumbar

http://dx.doi.org/10.22202/econ omica.2013.v2.il.218

Jackson R.S. Weenas, (2013).

Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Spring Bed Comforta. Jurnal EMBA, Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 607-618 607. ISSN 2303-1174

Luh Dwi Mariyanti, G. B. R. 2015.

Pengaruh Celebrity Endorser Dan Pesan Iklan Di Televisi Terhadap Keputusan Pada Es Krim Walls Magnum Belgium Chocolate Jurnal Manajemen Vol 4, No. 0, Universitas Udayana ( Unud ), Bali, Indonesia.

http://doi.org/0.1109/5.771073 Rangkuti, Freddy. 2005. Analisis

Swot : Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta : PT.

Gramedia.

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Kencana, Jakarta

Yazia, Vivil. (2004). Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian Handpone Blackberry (Studi khasus Blackberry Center Veteran Padang). Jurnal of Economic and EconomicEducation,5.

Referensi

Dokumen terkait

RESULT AND DISCUSSION Based on Bruner’s theory above we make the scenario of learning for the material in order to calculate the area of triangle as the following this can be