PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apakah supervisi akademik berpengaruh terhadap kinerja guru sekolah dasar negeri di kelurahan Banggae kabupaten Majene. Apakah kualifikasi mengajar berpengaruh terhadap prestasi kerja guru sekolah dasar negeri di kota Banggae kabupaten Majene.
Tujuan Penelitian
Apakah Kinerja Guru Berpengaruh Terhadap Prestasi Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Menganalisis variabel apa yang paling berpengaruh terhadap kinerja guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene.
Manfaat Penelitian
Analisis Pengaruh Kualifikasi Pedagogik Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kota Banggae Kabupaten Majene. Analisis Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kota Banggae Kabupaten Majene.
KAJIAN PUSTAKA
Supervisi Akademik
- Pengertian Supervisi
- Karakteristik Supervisi
- Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
- Teknik Supervisi
Secara umum supervisi merujuk pada upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah/pengawas/pengawas sekolah untuk membantu guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaannya secara efektif, sebagaimana dikemukakan oleh Purwanto bahwa supervisi adalah kegiatan pembinaan yang terencana untuk membantu guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melaksanakan tugasnya. pekerjaan secara efektif. Sebagus apapun situasi dan kondisinya, jika sutradara sendiri tidak memilikinya. e) Keterampilan dan keahlian yang diperlukan, semua ini tidak akan ada artinya.
Kompetensi Pedagogik
Standar Nasional Pendidikan mendefinisikan kemampuan ini sebagai “kemampuan mengelola pembelajaran, meliputi pemahaman peserta didik, merancang dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran, dan mengembangkan peserta didik untuk mewujudkan berbagai potensi dirinya”. Namun dalam proses belajar mengajar, sebagian besar hasil belajar siswa ditentukan oleh peran guru. Menurut Hakim, bahwa kemampuan pedagogik selanjutnya adalah kemampuan mengelola pembelajaran, yang ditandai dengan kemampuan guru mengembangkan situasi pembelajaran yang utuh, inklusif, dinamis dan bermakna sesuai dengan harapan dan kemampuan serta kebutuhan dan kemauan siswa.
Jadi, kompetensi pedagogik ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar, yaitu persiapan pengajaran yang meliputi perancangan dan pelaksanaan skenario pembelajaran, pemilihan metode, media dan alat penilaian bagi peserta didik agar pendidikan tersebut berjalan dengan baik. tujuan tercapai baik secara kognitif maupun efektif. , dan ranah psikomotor siswa. Kecerdasan seseorang terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu: kelompok terendah adalah mereka yang IQ-nya antara 0-50 dan dikatakan bodoh. Kelompok kedua adalah mereka yang memiliki IQ antara 50-70 yang dikenal dengan kelompok aquired yaitu keterbatasan mental.
Sementara mereka yang memiliki IQ 140 ke atas disebut jenius, mereka mampu belajar lebih cepat daripada kelompok lain. Guru hendaknya memberikan pelayanan yang berbeda kepada siswa yang memiliki kecacatan seperti di atas untuk membantu perkembangan pribadinya.
Kinerja Guru
- Pengertian Kinerja
- Penilaian Kinerja
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Jadi, wujud kinerja seseorang merupakan hasil dari adanya suatu pekerjaan atau tugas yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan pekerjaan dan uraian tugas individu yang bersangkutan. Jadi kinerja adalah hasil yang dilakukan untuk mencapai tujuan sekolah yang terwujud secara sah, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan tanggung jawab yang diemban oleh guru. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja secara umum adalah untuk memberikan umpan balik yang positif kepada pegawai dalam upaya perbaikan kinerja dan peningkatan produktivitas organisasi, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan pegawai seperti promosi, kenaikan gaji, pendidikan dan pelatihan.
Performance Appraisal (PA) adalah proses mengevaluasi seberapa baik kinerja karyawan terhadap serangkaian standar dan kemudian mengkomunikasikannya kepada guru lain. Evaluasi kinerja juga dikenal sebagai evaluasi guru, evaluasi guru, tinjauan kinerja, evaluasi kinerja, dan evaluasi hasil pedoman. Berdasarkan pandangan di atas, penilaian kinerja merupakan dasar untuk mengevaluasi kegiatan manajemen sumber daya manusia seperti rekrutmen, seleksi, penempatan, pelatihan, penggajian, pengembangan karir.
Jika guru melakukan tugas yang tidak sesuai dengan keahliannya, maka akan mengakibatkan penurunan gaya kerja dan hasil kerjanya, serta akan menimbulkan rasa tidak puas. Kemampuan intelektual merupakan kemampuan yang diperlukan seseorang untuk melakukan aktivitas mental, terutama dalam memperoleh sejumlah materi yang akan diajarkan kepada siswa sesuai dengan kemampuannya.
Prestasi Kerja
- Pengertian Prestasi Kerja
- Aspek-aspek yang Dinilai dalam
- Aspek-aspek yang Mempengaruhi
- Tujuan Penilaian Prestasi Kerja
Selain itu, kinerja pekerjaan didefinisikan sebagai apa yang dibayar atau harus dibayar. Teori tersebut menyatakan bahwa prestasi kerja diukur, apakah itu penilaian atasan, rekan kerja atau diri sendiri. Salah satu pertimbangan bagi PNS dalam peningkatan karir ke jenjang jabatan yang lebih tinggi adalah berdasarkan Penilaian Prestasi Kerja/Daftar Penilaian Prestasi Kerja (DP3). petugas terlibat dan menunjukkan tujuan kerja staf terkait.
Uji kinerja DP3 merupakan kinerja yang diberikan oleh seorang PNS dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Secara umum prestasi kerja dipengaruhi oleh keterampilan, pengalaman, kesungguhan, komitmen dan disiplin kerja karyawan yang bersangkutan. Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dari perilaku kerjanya dalam melakukan aktivitas kerja.
Informasi tentang tinggi rendahnya prestasi kerja seorang pegawai tidak dapat diperoleh begitu saja, tetapi tetap diperoleh melalui proses jangka panjang, yaitu melalui proses penilaian prestasi kerja (Sutrisno, 2014: 151). Keputusan tentang siapa yang berhak atas berbagai penghargaan dapat didasarkan antara lain pada hasil evaluasi kinerja pegawai yang bersangkutan.
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
Hipotesis Penelitian
Supervisi akademik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru sekolah dasar di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Kompetensi pedagogik berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Kinerja guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene.
Kinerja guru memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene.
Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan Tabel 5.8 diketahui bahwa hasil analisis deskriptif variabel kinerja guru dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Karena t-statistik > t-tabel (2,427 > 1,997) dan nilai probabilitas < lt; 0,05), maka hipotesis diterima yaitu “Supervisi akademik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Banggae Kabupaten Kepulauan Majene”. Karena t-statistik > t-tabel (2,227 > 1,997) dan nilai probabilitas < lt; 0,05), maka hipotesis diterima yang menyatakan bahwa “kompetensi pedagogik berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja guru di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Banggae Kabupaten Kepulauan Majene”.
Karena nilai t-statistik > t-tabel (2,963 > 1,997), dan nilai probabilitas < lt; 0,05), maka hipotesis diterima yang menyatakan “Kinerja Guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Banggae Kabupaten Kepulauan Majene”. Supervisi akademik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru sekolah dasar di Kecamatan Banggae Kabupaten Kepulauan Majene. Kompetensi pedagogik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru sekolah dasar di Kecamatan Banggae Kabupaten Kepulauan Majene.
Kinerja guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di sekolah dasar negeri di Kabupaten Banggae Kabupaten Kepulauan Majene. Kinerja guru berpengaruh paling dominan terhadap kinerja guru sekolah dasar negeri di Kabupaten Banggae Kabupaten Kepulauan Majene.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Instrumen Penelitian dan Pengujian Instrumen
Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Menurut Purwanto kriteria uji yang digunakan untuk uji-t pada taraf signifikan 0,05 adalah menolak H0 jika t-hitung > t-tabel dan dalam hal lain H0 diterima. Untuk uji F pada taraf signifikan 0,05, H0 ditolak jika nilai F hitung > Ftabel, sebaliknya H0 diterima.
Hasil Penelitian
- Gambaran Umum Objek Penelitian
- Profil Responden
- Deskripsi Variabel Penelitian
- Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen
- Hasil Analisis Regresi
Indikator X1.1 untuk pernyataan Kepala sekolah selalu hadir di kelas memiliki skor indikator rata-rata 4,20 dengan jawaban tertinggi pada skala 5 atau sangat setuju sebesar 44,9%. Indikator X1.3 dengan butir pernyataan Guru lebih memahami kurikulum karena supervisi memiliki skor rata-rata indikator 3,62 dengan respon tertinggi pada skala 4 atau 42,0% setuju. Indikator X2.1 dengan butir pernyataan Guru memahami siswa dengan baik memiliki rata-rata skor indikator 4,13 dengan tanggapan tertinggi pada skala 5 atau sangat setuju sebesar 43,5%.
Indikator X2.2 dengan butir pernyataan Guru mampu merancang pembelajaran yang baik di kelas, memiliki skor rata-rata indikator sebesar 3,99 dengan tanggapan tertinggi pada skala 5 atau sangat setuju sebesar 40,6%. Indikator X3.1 dengan butir pernyataan Guru mampu bekerja sama dengan siswa secara individu, memiliki skor rata-rata indikator 3,65 dengan respon tertinggi pada skala 4 atau 49,3% setuju. Indikator X3.2 dengan butir pernyataan Guru mempersiapkan bahan ajar dengan baik, memiliki rata-rata skor indikator 4,14 dengan jawaban tertinggi pada skala 5 atau sangat setuju sebesar 52,2%.
Indikator X3.3 dengan poin pernyataan guru saat menggunakan media pembelajaran di kelas memiliki skor rata-rata indikator sebesar 3,55 dengan respon tertinggi pada skala 4 atau setuju sebesar 39,1%. Indikator X3.4 dengan poin pernyataan guru melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas memiliki skor rata-rata indikator sebesar 3,51 dengan respon tertinggi pada skala 4 atau setuju sebesar 52,2%. Indikator Y.5 dengan poin pernyataan guru memiliki sikap positif dalam bekerja, memiliki skor rata-rata indikator 4,10 dengan respon tertinggi pada skala 4 atau 52,2% setuju.
Indikator Y.6 untuk pernyataan Guru selalu disiplin di sekolah memiliki skor rata-rata indikator 4,35 dengan skala jawaban tertinggi.
Pembahasan
Artinya semakin baik tingkat kinerja guru maka semakin baik kinerja guru di sekolah. Berdasarkan tabel 5.16 dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja guru (X3) merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja guru, dengan koefisien beta sebesar 0,372 dibandingkan variabel lainnya yaitu bimbingan akademik (0,267) dan kompetensi pedagogik (0,247). . Hubungan Kompetensi Pedagogik dengan Kinerja Guru Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai t-statistik sebesar 2,227 dengan nilai Sig.
Artinya semakin baik kompetensi pedagogik guru maka akan semakin baik pula prestasi kerja guru di sekolah tersebut. Ketika kinerja guru baik, maka akan mampu menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik. Bimbingan profesional harus sering dilakukan karena bimbingan profesional dapat mempengaruhi peningkatan kinerja guru.
Kompetensi pedagogik guru harus lebih ditingkatkan karena kompetensi pedagogik dapat mempengaruhi peningkatan kinerja guru. Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam aspek peningkatan kinerja guru adalah guru lebih mampu menunjukkan kepemimpinan yang aktif di dalam kelas.
SIMPULAN DAN SARAN
Saran
Hal yang paling penting untuk diperhatikan sehubungan dengan peningkatan supervisi adalah kepala sekolah disarankan untuk selalu mengadakan rapat pembinaan dengan para guru. Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam aspek peningkatan kompetensi pedagogik adalah terkait dengan kemampuan guru dalam mengembangkan siswa berdasarkan potensi yang dimiliki siswa di sekolah.