• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, MOTIVASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN PINRANG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, MOTIVASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN PINRANG"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, MOTIVASI DAN KOMPETENSI TERHADAP FUNGSI STAF PADA PEMERINTAH PUBLIK DAN PELAYANAN PERDESAAN KECAMATAN PINGANG Nama Mahasiswa : Muliyati. Pengaruh teknologi informasi, motivasi dan kompetensi terhadap kinerja PNS pada dinas pemberdayaan masyarakat dan desa di Kabupaten Pinrang dibawah bimbingan Saban Echdar dan Saripuddin D. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh teknologi informasi, motivasi dan Kompetensi Prestasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Aparat Desa Kecamatan Pinrang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi (X2) dengan t hitung 2,258 > t tabel 2,030 berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pinrang. Teknologi informasi, motivasi dan kompetensi F hitung 13,698 > F tabel 2,911, berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pinrang.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apakah teknologi informasi, motivasi dan kompetensi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja PNS pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Kabupaten Pinrang. Apakah teknologi informasi, motivasi dan kompetensi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja PNS pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Kabupaten Pinrang. Variabel manakah yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja PNS pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Kabupaten Pinrang.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian 1 Manfaat Teoritis 1 Manfaat Teoritis

  • Manfaat Praktis

Akuntansi, penggunaan sistem informasi, penggunaan sistem informasi akuntansi yang efektif, kepercayaan pada teknologi sistem informasi akuntansi, teknologi informasi secara bersamaan berdampak signifikan terhadap kinerja individu karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan penggunaan teknologi informasi, kompetensi aparatur dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja manajerial pengelolaan keuangan. Sementara itu, secara parsial variabel penggunaan teknologi informasi, kompetensi aparatur dan komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial dalam pengelolaan keuangan di Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya.

Hasil yang diperoleh: (1) insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, (2) motif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, (3) ekspektasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, dan (4) insentif, motif dan harapan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Gunungkidul. Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah.

Joyce Sagita Novyanti (2015). Pengaruh motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada bappeda provinsi sulawesi tengah

  • Teknologi Informasi 1 Pengertian 1 Pengertian
    • Pengertian Teknologi Informasi (IT) Menurut Para Ahli
    • Peranan Teknologi Informasi
    • Jenis – Jenis Teknologi Informasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, penggunaan teknologi informasi nirkabel dan teknologi informasi kabel secara simultan berdampak signifikan terhadap kinerja. Pengertian teknologi informasi secara umum adalah ilmu yang mempelajari tentang perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan, atau pengelolaan sistem informasi berbasis komputer, khususnya pada aplikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software komputer). Perkembangan globalisasi menuntut setiap karyawan untuk lebih mahir dalam menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan salah satu bentuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai dalam mempermudah tugas. Teknologi Informasi (TI) adalah industri besar yang mencakup ribuan paket dan layanan perangkat lunak terkenal.

Green ICT

E-Government

E-learning

Konten dalam bentuk tulisan dan multimedia (Video dan AUDIO) Dalam format mov, mpeg-1 atau avi. 2) 1994 : Seiring dengan diadopsinya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994, CBT tampil dalam kemasan yang lebih menarik dan diproduksi secara masal. Pesatnya perkembangan LMS memunculkan ide-ide baru untuk mengatasi masalah interoperabilitas antara LMS satu sama lain dengan cara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Committee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dll. 4) Tahun 1999 sebagai tahun aplikasi e-learning online.

Pengembangan LMS ke arah aplikasi online untuk e-learning dikembangkan secara penuh, baik untuk siswa (peserta didik) maupun untuk penyelenggaraan proses belajar mengajar. Konten juga semakin kaya dengan kombinasi multimedia, video streaming dan tampilan interaktif dalam berbagai format data yang lebih standar dan kecil.

E-Library

E-banking

  • Indikator Teknologi Informasi
  • Motivasi
    • Teori motivasi 1. Teori Hirarki
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Murray (Winkle, 2004), motivasi berprestasi adalah suatu kekuatan yang dapat menjadi faktor pendorong bagi karyawan untuk mencapai prestasi. Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai tindakan yang menjadi ciri pribadi seseorang dan timbul dari interaksi dengan lingkungan. Memperhatikan risiko tugas yang dihadapi merupakan salah satu ciri individu dengan tingkat motivasi berprestasi yang tinggi.

Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan mencari cara baru untuk menyelesaikan tugas seefisien dan seefektif mungkin. Karyawan yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan memiliki keinginan dan semangat kerja yang optimal dalam diri individu tersebut.

Kebutuhan akan prestasi

Sikap positif karyawan terhadap perusahaan menunjukkan tingginya motivasi karyawan untuk berprestasi. Selain itu, banyak orang dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi di lingkungan tertentu sering menyebutkan kegiatan kreatif, sehingga pekerja membutuhkan umpan balik sebagai bentuk pengakuan atas prestasi tersebut.

Kebutuhan akan kekuasaan

Kebutuhan untuk berafiliasi atau bersahabat

  • Kompetensi .1 Pengertian
    • Karakteristik Kompetensi
    • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi
  • Kinerja 1 Pengertian 1 Pengertian
    • Dimensi Kinerja
  • Hipotesis
  • Defenisi Operasional dan Pengukurannya

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat prestasi kerja setiap individu karyawan dapat diukur dari pengetahuan kerja, inisiatif, ketangkasan mental, jumlah kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Faktor sistem, meliputi: Sistem kerja, fasilitas kerja (kesejahteraan karyawan, sistem pengupahan dan sistem insentif) yang disediakan oleh perusahaan, proses perusahaan dan budaya kerja di dalam perusahaan. Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang membutuhkan stamina, kelincahan, kekuatan, dan keterampilan.

Peluang tersebut dapat berupa lingkungan kerja yang tidak mendukung, peralatan, rekan kerja yang tidak mendukung, prosedur yang tidak jelas dan sebagainya. Kompetensi adalah kemampuan untuk melakukan atau melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas berdasarkan keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang diperlukan oleh pekerjaan itu. Sutrisno (2015) menjelaskan bahwa: “Kompetensi dalam organisasi publik sangat diperlukan terutama untuk menjawab tuntutan organisasi, dimana terjadi perubahan yang sangat cepat, perkembangan permasalahan yang sangat kompleks dan dinamis.

Skala dalam Sutrisno (2015) secara harfiah, “kompetensi berasal dari kata competence yang berarti kecakapan, kemampuan dan kewibawaan. Spencer dalam Moeheriono (2012:5) mendefinisikan arti kompetensi sebagai berikut: Karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau ciri-ciri dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebab akibat dengan kriteria yang digunakan sebagai acuan, kinerja yang efektif atau unggul atau unggul dalam pekerjaan atau dalam situasi tertentu dengan standar kompetensi yang baik Nilai-nilai individu bersifat reaktif sifatnya yang dapat memprediksi apa yang akan dilakukan seseorang dalam waktu singkat.

Wibowo menyatakan bahwa “kinerja adalah hasil kerja yang memiliki kaitan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan dan memberikan kontribusi ekonomi”. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan oleh setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan (Rivai, 2010). Mangkunegara (2015) dimana disebutkan bahwa “kinerja sebagai hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Variabel Kinerja ASN (Y)/Variabel Terikat

Teknologi informasi, kompetensi dan motivasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja ASN dalam pengabdian masyarakat dan pemberdayaan desa di Kabupaten Pinrang. Teknologi informasi, kompetensi dan motivasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja ASN dalam pelayanan pemberdayaan masyarakat dan desa di Kabupaten Pinrang. Berdasarkan konsep variabel penelitian, beberapa definisi operasional variabel dan indikator serta pengukurannya disajikan di bawah ini.

Variabel Kompetensi (X 3 )

BAB IV

Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Rancangan Penelitian

Jenis dan Sumber Data 1 Jenis Data

  • Sumber Data

Data primer dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui apa yang disebut pihak (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) dan data sekunder umumnya berupa bukti, data sejarah atau laporan yang dikumpulkan dalam arsip yang diterbitkan dan tidak diterbitkan (Echdar, 2017). Data primer penelitian ini merupakan hasil tanggapan dari kuesioner responden, sedangkan data sekunder penelitian ini diperoleh dari literatur, makalah, jurnal, dan hasil penelitian terdahulu serta bacaan terkait penelitian lainnya.

Teknik Pengumpulan Data

Populasi dan Sampel

  • Populasi
  • Sampel

Metode Analisis

  • Analisis Regresi Linear Berganda
  • Uji Hipotesis
  • Koefisien Determinasi
  • Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .1. Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
  • Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas Data
    • Uji Multikolinearitas
    • Uji Heteroskedastisitas
    • Uji Autokorelasi
  • Skala Pengukuran Variabel

Untuk membuktikan secara statistik hubungan antara pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan analisis regresi linier berganda pada tingkat kepercayaan 95% atau alpha = 0,05. Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Rumus regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Semmila, B dan Sinring, B, 2013) yang diuji dalam penelitian ini dapat dinyatakan dalam persamaan regresi linier berganda di bawah ini.

Penerapan model uji regresi linier berganda akan membantu untuk mengidentifikasi setiap variabel independen yang diteliti sehingga dapat diketahui variabel independen mana yang sangat mempengaruhi variabel dependen baik secara parsial maupun simultan. Untuk kemudian mengetahui pengaruh Teknologi Informasi (X1), dan Motivasi (X2) serta Kompetensi (X3) terhadap variabel terkait yaitu Kinerja ASN (Y) sebagian dilakukan uji T, untuk mengetahui pengaruh variabel bebas. yaitu Teknologi Informasi (X1), Motivasi (X2) dan Kompetensi (X3) pada variabel terkait yaitu variabel terkait yaitu kinerja ASN (Y) secara bersama-sama dilakukan uji F.

Rancangan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) secara simultan dengan menggunakan uji F dan T. Koefisien determinasi (R2) pada dasarnya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Semakin besar R2 suatu variabel independen menunjukkan semakin dominan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dan variabel independen yang memiliki R2 terbesar menunjukkan semakin dominan pengaruhnya terhadap variabel dependen.

Sugiyono (2016) menyatakan bahwa validitas adalah tingkat ketelitian antara data yang sebenarnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Data yang valid dengan demikian adalah “data yang tidak berbeda” antara yang dilaporkan oleh peneliti dengan data sebenarnya yang terdapat pada objek penelitian. Untuk mengetahuinya, kita akan menggunakan bilangan Durbin-Watson dalam tabel derajat kebebasan dan tingkat signifikansi tertentu.

Hasil Penelitian

  • Deskriptif Umum Objek Penelitian 1. Struktur Organisasi

Tugas Pokok dan Fungsi

Sarana dan Prasarana

Visi dan Misi

  • Deskriptif Responden
  • Deskriptif Variabel Penelitian
    • Variabel Motivasi (X 2 )
    • Variabel Kompetensi (X 3 )
    • Variabel Kinerja ( Y )
  • Uji Instrumen Penelitian 1 Uji Validitas 1 Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
  • Uji Asumsi Klasik 1 Uji Autokorelasi 1 Uji Autokorelasi
    • Uji Normalitas
    • Uji Heteroskedastisitas
    • Uji Multikolinieritas
  • Uji Analisis Regresi Linear Berganda
  • Pengujian Hipotesis
    • Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji –t)
    • Koefisien Determinasi (R 2 )
    • Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
  • Pembahasan
    • Pengaruh teknologi Informasi (X 1 ) terhadap Kinerja (Y)
    • Pengaruh Motivasi (X 2 ) Terhadap Kinerja (Y)
    • Pengaruh Kompetensi (X 3 ) Terhadap Kinerja (Y)
    • Pengaruh Variabel teknologi Informasi (X 1 ), Motivasi (X 2 ), Kompetensi (X 3 ) Terhadap Kinerja (Y) Secara Simultan
    • Variabel Dominan Berpengaruh Terhadap Kinerja
  • Simpulan
  • Saran

Hal ini menunjukkan bahwa motivasi relatif baik, sehingga diharapkan dapat mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pinrang. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi tergolong baik sehingga diharapkan dapat mempengaruhi kinerja pegawai di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pinrang. Koefisien X1 sebesar 0,270 menunjukkan bahwa variabel teknologi informasi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja atau

Koefisien X2 sebesar 0,303 menunjukkan bahwa variabel motivasi (X2) berpengaruh positif terhadap kinerja atau dengan kata lain apabila motivasi meningkat maka kinerja pegawai pada dinas pemberdayaan masyarakat dan desa di Kabupaten Pinrang akan meningkat sebesar 0,303 atau 30,3 persen. Koefisien X3 sebesar 0,272 menunjukkan bahwa variabel kompetensi (X3) berpengaruh positif terhadap kinerja, atau dengan kata lain apabila kompetensi meningkat maka kinerja pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pinrang akan meningkat sebesar 0,272 atau 27,2 persen. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi tergolong baik sehingga diharapkan dapat mempengaruhi kinerja pegawai di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pinrang.

Donggala bahwa hasil subtes variabel motivasi (X2) diketahui bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada ESDM Kab. Donggala menunjukkan bahwa secara parsial lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi (X2) berpengaruh dominan terhadap kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan desa di Kabupaten Pinrang.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi memiliki t-score 2,258 lebih besar dari variabel teknologi informasi dengan t-score 2,031 dan variabel kompetensi dengan t-score 2,118 yang berarti paling dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Kabupaten Pinrang adalah motivasi. Sehingga hipotesis ketiga yaitu motivasi berpengaruh paling dominan terhadap kinerja ASN pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Kabupaten Pinrang dapat diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi informasi (X1) dengan t hitung 2,031 > t tabel 2,30, berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pinrang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompetensi (X3) t hitung 2,118 > t tabel 2,030 berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pinrang. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel motivasi (X1) thitung sebesar 2,258 yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pinrang.

Tabel 5.1  Jumlah ASN pada Dinas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa                     Kabupaten Pinrang berdasarkan tingkat Pendidikanan
Tabel 5.1 Jumlah ASN pada Dinas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pinrang berdasarkan tingkat Pendidikanan

Gambar

Tabel 5.1  Jumlah ASN pada Dinas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa                     Kabupaten Pinrang berdasarkan tingkat Pendidikanan
Tabel  5.4  diatas  menunjukkan  indikator  yang  paling  dominan  membentuk  variabel  teknologi  informasi  adalah  Sistem  informasi  yang  didukung  TI  dapat  memberikan  nilai  tambah  bagi  organisasi  (Kantor),  yang  memiliki  rata-rata  skor  seb
Tabel 5.5. Deskripsi Variabel Motivasi (X 2 )
Tabel 5.6  diatas menunjukkan indikator yang paling dominan membentuk  variabel kompetensi adalah  pegawai  mampu untuk  mengatasi  masalah di kantor   dengan baik yang memiliki rata-rata skor sebesar 4,51, indikator  pegawai mampu  berpikir untuk menyeles
+7

Referensi

Dokumen terkait

Key informan penelitian adalah subko seksi sistem informasi administrasi kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sidoarjo dan masyarakat