• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pelatihan pengembangan karir

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pelatihan pengembangan karir"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apakah jenjang karir berpengaruh terhadap kinerja pejabat negara di Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar. Apakah jenjang karir berpengaruh terhadap kinerja aparatur negara melalui motivasi di Biro Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar.

Tujuan Penelitian

Apakah pelatihan berpengaruh terhadap kinerja PNS di Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar. Apakah pelatihan berpengaruh terhadap kinerja PNS melalui motivasi pada Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar.

Manfaat Penelitian

Untuk menganalisis apakah pengembangan karir berpengaruh terhadap kinerja PNS di Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar. Untuk menganalisis apakah pengembangan karir berpengaruh terhadap kinerja aparatur sipil negara melalui motivasi pada Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar.

KAJIAN PUSTAKA

Pelatihan

  • Pengertian Pelatihan
  • Tujuan Pelatihan
  • Manfaat dan Pentingnya
  • Faktor yang Mempegaruhi Pelatihan
  • Langkah-langkah Penyelenggaraan pelatihan
  • Metode Pelatihan
  • Dimensi-dimensi Program Pelatihan

Dukungan manajemen puncak Dukungan kepemimpinan puncak sangat membantu agar program pelatihan dan pengembangan dapat berjalan dengan baik. Presentasi Video (Pelatihan Menggunakan Video) Program pelatihan disajikan melalui film, atau video tentang pengetahuan atau cara melakukan suatu pekerjaan.

Pengembangan

  • Definisi Pengembangan
  • Tahapan Perencanaan Pengembangan
  • Dimensi Pengembangan
  • Metode Pengembangan

Tahap perencanaan Tahapan merupakan kegiatan mengkoordinasikan rencana karyawan dan rencana karir perusahaan di lingkungan sekitarnya, dengan tujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan dalam melaksanakan tugas dalam pekerjaannya. Fase informasi Fase ini merupakan kegiatan yang membantu karyawan untuk mewujudkan rencana mereka dengan mendefinisikan karir yang mereka inginkan dan mengatur langkah-langkah yang akan diambil untuk mewujudkannya.

Motivasi

  • Pengertian Motivasi
  • Tujuan Motivasi
  • Jenis-Jenis Motivasi
  • Proses Motivasi
  • Prinsip-prinsip Dalam Motivasi

Dalam proses motivasi, pertama-tama perlu menetapkan tujuan organisasi, kemudian memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan tersebut. Hal terpenting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan bawahan dan tidak hanya melihat kepentingan pemimpin atau organisasi.

Kinerja

  • Pengertian Kinerja
  • Pengukuran Kinerja
  • Penilaian Kinerja
  • Dimensi Kinerja Pegawai
  • Penilaian Prestasi Kerja Pegawai

Menurut Rivai (2010), menyatakan bahwa “Kinerja mengungkapkan perilaku nyata yang ditampilkan oleh setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sebagai perannya dalam organisasi. Penilaian prestasi kerja ASN diarahkan sebagai pengontrol perilaku kerja produktif yang diperlukan untuk mencapai hasil kerja yang telah disepakati Evaluasi kinerja Pekerjaan ASN dilakukan oleh evaluator setahun sekali (akhir Desember tahun yang bersangkutan/akhir Januari tahun berikutnya).

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

Hipotesis Penelitian

Pelatihan tersebut diduga mempengaruhi kinerja PNS di Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar. Diduga pengembangan karir berdampak terhadap kinerja PNS di Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar 5. Diduga pengembangan karir berdampak terhadap kinerja PNS melalui motivasi di Dinas Pendidikan Kebudayaan Kab. Kabupaten Polewali Mandar.

Definisi Operasional Variabel

  • Variabel (XI) Pelatihan
  • Variabel (X2) Pengembangan
  • Variabel (Y) Motivasi

Nilai koefisien jalur pengembangan karir (X2) terhadap motivasi (Y) sebesar 0,234 dan signifikan sebesar 0,078 yang berarti hipotesis diterima karena nilai koefisien jalur bertanda positif (0,234) dan signifikansi nilainya lebih besar dari lt; 0,05), yaitu terdapat pengaruh t positif dan signifikan pengembangan karir (X2) terhadap motivasi (Y) pada ASN Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar. Pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kinerja aparatur sipil negara di Kabupaten Polewali Mandar. Pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PNS melalui motivasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kantor Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar yang beralamat Jalan Pameran Lingkungan Batu Desa Darma Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Penelitian akan dilaksanakan pada bulan April – Mei 2021.

Populasi dan Sampel

  • Populasi
  • Sampel

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik sampling jenuh, dengan metode sensus, dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel, jumlah sampel yang penulis ambil adalah 69 orang, dimana jumlah populasi sama dengan jumlah sampel. Menurut Sugiyono, sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel ketika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan ketika populasi relatif kecil, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil, istilah lain untuk sampel jenuh. sampel adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

Teknik Pengumpulan Data

  • Penelitian Lapangan
  • Kuisioner

Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel pengembangan karir berpengaruh positif terhadap kinerja PNS secara langsung melalui motivasi. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa besarnya nilai koefisien variabel jalur pengembangan karir (X2) terhadap motivasi (Y) secara langsung sebesar 0,234 dan signifikan sebesar 0,078 yang berarti hipotesis diterima karena nilai koefisien jalur bertanda positif (0,234) dan nilai kepentingan lebih besar dari lt; 0,05), yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan pengembangan karir (X2) terhadap motivasi (Y) pada ASN Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar. Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja aparatur sipil negara melalui motivasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar.

Gambar 4.1 Model Analisa Jalur (Path Analisis)
Gambar 4.1 Model Analisa Jalur (Path Analisis)

Jenis Data

Sumber Data

  • Data Primer
  • Data Sekunder

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari formulir angket dengan mengajukan beberapa pernyataan untuk diisi oleh pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Data sekunder atau pendukung dalam penelitian ini berasal dari data dokumentasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat.

Metode Analisa Data

  • Editing (Pengeditan)
  • Coding (Pemberian Kode)
  • Scoring (Pemberian Skor)

Setiap lembar kuesioner diberi kode khusus untuk bagian-bagian yang akan diperiksa dari kuesioner untuk kelompok dalam kategori yang sama atau berbeda. Scoring adalah pemberian skor berupa angka-angka kuantitatif dari penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada responden, yang diperlukan untuk menghitung hipotesis.

Teknik Analisa Data

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau reliabel jika tanggapan atas pernyataan-pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. 34; Untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran relatif sama, maka alat ukur tersebut dapat dikatakan reliabel. Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini adalah metode Cronbach’s alpha, yaitu jika nilai alpha melebihi 0,60 maka soal dianggap reliabel dan sebaliknya.

Uji Hipotesa

  • Uji Parsial (Uji T)
  • Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
  • Analisis Jalur

Hasil analisis regresi pengaruh pelatihan, pengembangan karir terhadap motivasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini; Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh M Rasyid, (2019) Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai di Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal. Maka pengaruh total pengembangan karir terhadap kinerja ASN adalah pengaruh langsung ditambah pengaruh tidak langsung yaitu.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Identitas Responden

  • Jenis Kelamin
  • Usia
  • Masa Kerja
  • Tingkat Pendidikan

Karakteristik responden yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan masa kerja. Dari identitas masa kerja yang diperoleh melalui kuesioner diketahui bahwa dari 69 responden yang terpilih sebagai sampel, akan dijelaskan secara lengkap informasi mengenai gambaran masa kerja responden dalam penelitian ini menurut tabel 5.3. lebih rendah; Berdasarkan data pada tabel 5.3 diketahui bahwa 23 responden memiliki masa kerja yang relatif baru yaitu 1 - 5 tahun, 11 responden memiliki masa kerja antara 6 - 11 tahun dan 23 responden memiliki masa kerja antara 11 - 15 tahun. tahun dan 5 responden memiliki masa kerja berusia 16 - 20 tahun dan 5 responden yang telah bekerja 21 - 25 tahun.

Tabel 5.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Tabel 5.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Deskripsi Variabel Penelitian

  • Variabel Penelitian
  • Pengembangan (X2)
  • Motivasi (X3)
  • Kinerja

Mereka setuju dengan skor tertinggi (87,5%) pada indikator ketiga Pelaksanaan pengembangan karir didukung dengan jaringan yang terbuka, sehingga terbuka untuk seluruh pegawai. Saya sangat setuju dengan skor tertinggi (77,1%) mengenai indikator keempat yaitu Integritas, dan Loyalitas terhadap organisasi akan menjadi kriteria penilaian karir karyawan. Dari tabel di atas terlihat bahwa indikator pertama adalah tujuan saya bekerja untuk mendapatkan gaji, mendorong saya untuk bekerja lebih baik, skor tertinggi adalah saya sangat setuju (75,0%).

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Item-Item Variabel Pelatihan
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Item-Item Variabel Pelatihan

Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

  • Pengujian Validitas
  • Uji Reliabilitas

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dan disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas yang terdiri dari variabel pelatihan (Xl), variabel pengembangan karir (X2), variabel motivasi (X3) dan variabel terikat yaitu kinerja (Y) adalah valid karena nilai r - hitung lebih besar dari r - tabel dan juga nilai signifikannya semuanya dibawah angka 0,05 sehingga pada penelitian selanjutnya dapat dilanjutkan pada pengujian hipotesis. Pengukuran reliabilitas tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya, sehingga dapat dikatakan bahwa uji reliabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi instrumen, instrumen dikatakan reliabel atau memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika instrumen tersebut memberikan hasil yang konsisten walaupun pengukuran diulang. Pada tabel di atas yaitu uji reliabilitas dapat dikatakan bahwa semua variabel baik variabel bebas (X) maupun variabel terikat (Y) mempunyai skor diatas > 0,60 maka dapat dikatakan instrumen yang digunakan reliabel dan dapat dipercaya. , oleh karena itu, pengujian hipotesis dalam penelitian dapat dilanjutkan.

Tabel 5.9 Uji Validitas
Tabel 5.9 Uji Validitas

Uji Asumsi Klasik

  • Multikolinearitas
  • Heterokedastisitas
  • Autokorelasi
  • Normalitas

Dari Tabel 5.11 dapat dikatakan bahwa semua variabel independen memiliki toleransi dibawah 10 dari nilai variance inflation factor (Vlp). Nilai Durbin-Watson pada penelitian ini mendekati 2 (dua), sehingga penelitian ini dapat dikatakan tidak mengandung autokorelasi. Berdasarkan gambar 5.2 di atas diilustrasikan “bahwa titik-titik berada pada garis lurus dan tidak menyebar kemana-mana, maka dapat dikatakan bahwa uji normalitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa uji normalitas menunjukkan sifat normal.

Tabel 5.12  Hasil Uji Multikolinearitas  Coefficients a
Tabel 5.12 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a

Analisa Data

  • Pengujian Koefisien Determinasi
  • Uji Simultan (Uji – F)
  • Uji Parsial (Uji-T)

Untuk menunjukkan pengaruh individu dari variabel bebas (pelatihan, pengembangan karir, motivasi terhadap variabel terikat juga dapat dilihat pada nilai kepentingannya. Konstanta sebesar 3,662 artinya jika variabel bebas dianggap konstan, maka rata-rata kinerja pegawai ASN (Z) sebesar 3,662. Konstanta regresi pengembangan karir sebesar 0,417 artinya setiap pengembangan karir akan meningkatkan kinerja ASN (Z) sebesar 0,417.

Tabel 5.13  Model Summary b Model    R  R Square
Tabel 5.13 Model Summary b Model R R Square

Analisis Jalur

  • Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Karir

Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara tidak langsung variabel pelatihan melalui motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja ASN. Hasil pengaruh langsung pengembangan karir terhadap kinerja sebesar 0,426, sedangkan pengaruh tidak langsung pengembangan karir terhadap kinerja ASN melalui motivasi adalah perkalian antara nilai beta X2 pada Z dan nilai beta Z pada Y berturut-turut : 0,426 X Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian diperoleh hasil variabel Pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dengan thitung 3,463 > tabel 3,039.

Tabel 5.16. Hasil  Uji  Simultan pelatihan dan Pengembanagan karir  terhadap motivasi
Tabel 5.16. Hasil Uji Simultan pelatihan dan Pengembanagan karir terhadap motivasi

Uji Hipotesis

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Pengaruh Pelatihan Terhadap Motivasi
  • Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Motivasi 83
  • Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja
  • Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Kinerja
  • Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja ASN
  • Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kinerja

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai di Kantor Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya Sri Wahyuni ​​(2019) Pengaruh Motivasi Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Pengisian kuesioner ini bertujuan untuk mengungkapkan persepsi dan harapan Bapak. Nyonya. Sebagai Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan penelitian saya yang berjudul Pengaruh Pelatihan, Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Melalui Motivasi Di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Pelatihan memang diperlukan bagi PNS di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Manadar, namun perlu diperhatikan materi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pegawai untuk meningkatkan kinerjanya. Pengembangan karir Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar sangat dinantikan karena pegawai menginginkan dan menunggu perubahan karir di masa depan. PNS aparatur sipil negara Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar memiliki motivasi yang besar untuk mengikuti pelatihan dan mengembangkan karirnya, oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Polewai Mandar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan pelatihan secara terstruktur dan berkesinambungan.

Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menyelidiki faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja Aparatur Sipil Negara pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar. Yosep Satrio Wicaksono 2016, Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Peningkatan Semangat Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi Pada SKM Unit V PT.

Gambar

Gambar 3.1. Kerangka Konsep
Gambar 4.1 Model Analisa Jalur (Path Analisis)
Tabel 5.1  Karakteristik Responden berdasarkan Jenis  Kelamin
Tabel 5.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis ketiga (H4) menunjukan bahwa motivasi, perilaku pemimpin, kesempatan pengembangan karir dan pendidikan pelatihan secara simultan berpengaruh signifikan

Pelatihan kerja, pengembangan karir dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas Cipta Karya Kabupaten Banyumas, dengan nilai

Pengaruh secara simultan pelatihan, disiplin kerja, dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,781 atau 78,10%, sedangkan 0,219 atau 21,90% dipengaruhi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh pelatihan dan fasilitas kerja dalam mempengaruhi pengembangan karir pegawai pada

Jika manajer dan departemen SDM memiliki kesadaran yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan jangka panjang organisasi, maka kesempatan karir dan peluang untuk program pelatihan

Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 8: Hasil Uji Dominan Variabel Bebas Standardized Coefficients Beta Pelatihan X1 0.357 Pengembangan Karir X2 0.371

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada Dinas Perindustrian Provinsi Sumatera selatan terdapat masih rendahnya motivasi kinerja para Pegawai Aparatur Sipil Negara ASN yang berada

Penelitian ini menganalisis pengaruh pelatihan kerja dan pengembangan karir terhadap perilaku kerja inovatif yang dimediasi oleh keterikatan kerja pada karyawan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI