• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh tingkat kebisingan terhadap kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengaruh tingkat kebisingan terhadap kesehatan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iii PENGARUH TINGKAT KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN

KERJA KARYAWAN DIVISI TEMPA & COR PADA PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG

Disusun Oleh:

Ratih A10110125

Dibawah Bimbingan:

Deddy Rusyandi, SE., M.Si

ABSTRAK

Tingkat kebisingan yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) merupakan masalah yang perlu dicegah, karena dapat berakibat buruk bagi kesehatan kerja.

Pengumpulan data yang diperlukan untuk penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 72 pekerja Divisi Tempa dan Cor di PT. PINDAD (Persero) Bandung. Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, kuisioner dan observasi, metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Pengujian instrumen menggunakan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.

Analisis data yang diperoleh dari kuisioner berskala ordinal, maka dengan menggunakan Methode Successive Interval diubah menjadi data interval serta dilanjutkan menggunakan Analisis Regresi Sederhana dengan rumus Y=a+bX.

Maka tingkat kebisingan berpengaruh pada kesehatan kerja karyawan Divisi Tempa dan Cor pada PT. PINDAD (Persero) Bandung.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh antara tingkat kebisingan dengan kesehatan kerja karyawan Divisi Tempa dan Cor pada PT. PINDAD (Persero) Bandung, dimana hasil regresi linier sederhana menunjukan diperoleh t hitung sebesar 5,326 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 1,667. Nilai signifikansi juga sebesar 0 lebih kecil dibandingkan ɑ sebesar 0,05, maka H0 ditolak artinya dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara variabel Kebisingan (X) terhadap variabel Kesehatan Kerja (Y) dengan total pengaruh koefisien determinasi 28,8% terhadap kesehatan kerja, sedangkan sisanya sebesar 71,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak teliti.

Kata Kunci: Kebisingan, Kesehatan Kerja

(2)

iiii THE INFLUENCE OF THE NOISE LEVEL OF THE OCCUPATIONAL

HEALTH DIVISION FORGING & CAST AT PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG

by:

Ratih A10110125

Under Guidance:

Deddy Rusyandi, SE., M.Si

ABSTRACT

Noise levels that exceed the threshold Value (NAB) is a problem that needs to be prevented, because it can be bad for the health of the workplace. The collection of data required for this study done by spreading the questionnaire to 72 workers Wr and Cast Divisions PT. PINDAD (Persero) of Bandung. With the method of data collection techniques interviews, questionnaire and observation, the method used is descriptive and verifikatif methods.

Testing instrument using the Test validity and Reliability Test. Analysis of data obtained from the questionnaire ordinal scale, then by using Successive Intervals Method changed to interval data and continued using Simple regression analysis with equation Y = a + bX. Then the noise level effect on Occupational Health Division employee Forging and Cast at PT. PINDAD (Persero) Bandung.

Based on the results of the research it is known that there are influences between noise level with employee health Divisions Forging and Cast at PT.

PINDAD (Persero) Bandung, where of simple linear regression analysis indicate that the value of t test was 5,326, this value was greather than t table namely 1,667. Value of significant level is 0,000 less than 0,05, then H0 is rejected it means with 95% confidence level indicates that there are significant between Noise variable (X) on the Occupational Health variable (Y) the total effect of the coefficient of determination of 28,8% on Occupational Health, while the remaining 71,2% is influenced by other variables not examined.

Keyword : Noise, Occupational health TRA

Referensi

Dokumen terkait

Karena nilai Fhitung dalam model sebesar 6,727 lebih besar dari Ftabel yaitu sebesar 3,86 dengan signifikansi F (0,011) < 0,05 maka H 0 ditolak dan untuk memprediksi

Artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 %, maka variabel efisiensi dalam model memiliki pengaruh yang signifikan terhadap daya saing, Dan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai F hitungan = 10.452 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,018 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima yaitu Standar

karena P value lebih kecil dari 0.05 maka h0 ditolak artinya dengan kepercayaan 95% dapat dinyatakan bahwa Komponen Manajemen Jasa Terpadu(variabel

Dengan menggunakan angka probabiltas signifikansi apabila probabilitas signifikasi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak, apabila probabilitas signifikasi < 0,05, maka H0 ditolak dan

Syukur Kecamatan Lolowa’u Kabupaten Nias Selatan dengan nilai thitung 7,633 > ttabel 1,677 dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel

Taraf signifikansi α yang digunakan adalah sebesar 0,05 5% menunjukkan nilai thitung sebesar 2,078 jatuh di daerah penolakan Ho, maka dengan taraf kepercayaan sebesar 95% dapat

Berdasarkan uarian diatas dengan hasil pengolahan data menggunakan uji wilcoxon terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada