• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh tingkat pemahaman Materi Akidah Akhlak terhadap Sikap Sosial Keagamaan Siswa kelas VII di MTs Ma‟arif Sukosari Babadan Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh tingkat pemahaman Materi Akidah Akhlak terhadap Sikap Sosial Keagamaan Siswa kelas VII di MTs Ma‟arif Sukosari Babadan Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

Bagaimana tingkat pemahaman materi Akidah Akhlak siswa kelas VII MTs Ma'arif Sukosari Babadan Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016. Adakah pengaruh tingkat pemahaman materi Aqidah Akhlak terhadap sikap sosial keagamaan siswa VII. kelas di MTs Ma'arif Sukosari Babadan Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016.

Landasan Teori

Konsep Tingkat Pemahaman Materi Akidah Akhlak a. Konsep Tingkat Pemahaman

Dengan demikian, aqidah Islam (al-aqidah al-Islamiyah) dapat diartikan sebagai keyakinan dasar yang harus diyakini kebenarannya oleh setiap orang yang mengaku sebagai seorang muslim (wanita muslim). Ada tiga unsur pokok keimanan Islam yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Pengaruh tingkat Pemahaman Materi Akidah Akhlak terhadap Sikap Sosial Keagamaan

Integrasi, yaitu pembentukan sikap disini terjadi secara bertahap, diawali dengan berbagai pengalaman yang berkaitan dengan suatu hal tertentu, sehingga pada akhirnya terbentuklah suatu sikap terhadap hal tersebut. Trauma, yaitu pengalaman mengejutkan yang terjadi secara tiba-tiba dan meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. Pembentukan sikap tidak terjadi begitu saja, tetapi terbentuk melalui suatu proses tertentu, kontak sosial yang terus menerus antara individu dengan individu lain disekitarnya.42.

Dalam bukunya Djalaluddin juga menyatakan “sikap adalah hasil belajar yang diperoleh melalui pengalaman dan interaksi terus menerus dengan lingkungan”. ibadah, atau tempat lain melalui nasehat, teladan atau percakapan.”45. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa untuk membentuk manusia yang bermoral tidak cukup hanya mengandalkan fitrah yang ada dalam diri manusia saja, namun manusia itu sendiri harus mengembangkan fitrah yang ada dalam dirinya dengan mempelajari konsep-konsep moralitas dan melalui hubungan yang berkelanjutan dengan orang lain. Hubungan antara bahan ajar Aqidah Akhlak dengan sikap sosial keagamaan merupakan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya proses pembentukan dan perubahan sikap, diantaranya adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh budaya, media massa, pendidikan. institusi. , pengaruh faktor emosional.

Dalam hal ini proses pembelajaran Aqidah Akhlak termasuk dalam faktor pembentukan sikap di lembaga pendidikan masing-masing.

Telaah Penelitian Terdahulu

As-Salam Sooko Ponorogo tahun pelajaran 2005-2006 dan mengetahui pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlaq terhadap perilaku keagamaan siswa kelas II MTs. As-Salam Sooko Ponorogo tahun pelajaran 2005-2006 berada pada kategori sedang, perilaku keagamaan siswa Kelas II MT. As-Salam Sooko Ponorogo tahun pelajaran 2005-2006 berada pada kategori sedang dan terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran Aqidah Akhlaq terhadap perilaku keagamaan siswa kelas II MT.

Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Sikap Sosial Keagamaan Siswa Kelas VIII Sekolah SLTPN 253 Cipedak Jakarta Selatan. Kesimpulan dari tesis ini adalah sebagai berikut: Setelah dilakukan penelitian dan pengolahan data oleh penulis, ternyata pendidikan agama Islam memberikan pengaruh positif terhadap sikap sosial keagamaan siswa SLTPN 253 di sekolah.

Kerangka Berfikir

Hipotesis Penelitian

Rancangan Penelitian

Variabel bebas (independen variabel) adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau timbulnya variabel lain, dalam hal ini variabel terikat.53 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah tingkat pemahaman materi Aqidah akhlak siswa di kelas. VII (X). Variabel terikat (variabel terikat) adalah variabel yang oleh karena itu dipengaruhi oleh adanya variabel lain, yang kemudian disebut variabel bebas.54 Variabel terikatnya adalah sikap sosial keagamaan siswa kelas VII (Y). siswa.

Populasi, Sampel dan Responden

Karena populasinya kurang dari 100 orang, maka dalam penelitian ini seluruh populasi dijadikan sampel, yaitu sebanyak 38 siswa. Jadi teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel populasi (Population Sampling), artinya seluruh populasi berhak menjadi sampel.58.

Instrumen Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

Format kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner terstruktur yaitu kuesioner yang dirancang untuk memberikan pilihan jawaban sehingga responden hanya tinggal menandai jawaban yang dipilih. Kuesioner ini akan diberikan kepada siswa kelas VII. kelas di MTs Ma'arif Sukosari Babadan Ponorogo untuk mengetahui apakah tingkat pemahaman materi Aqidah Akhlak berpengaruh terhadap sikap sosial. Hasil angket tingkat pemahaman aqidah, akhlak dan sikap sosial keagamaan yang diperoleh dapat dilihat pada Lampiran 6.

Teknik Analisis Data 1. Teknik Pra Penelitian

Dengan demikian, dalam penelitian ini terdapat 30 item instrumental untuk variabel tingkat pemahaman materi Keyakinan Moral Siswa. Untuk data perhitungan lihat Lampiran 7. 2) Uji validitas Sikap Sosial Keagamaan Tabel 3.7. Resumasi Uji Validitas Butir Kuesioner Sikap Sosial Beragama. -Jumlah pertanyaan yang dianggap valid selanjutnya digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini. Dengan demikian, terdapat 35 unsur instrumental dalam penelitian ini untuk variabel Sikap Sosial Religius Siswa.

Untuk rincian perhitungannya lihat Lampiran 8. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika pengukurannya akurat dan tepat secara konsisten. 68 Sambas Ali Muhiddin dan Maman Abdurahman, Korelasi, Regresi dan Analisis Jalur dalam Penelitian (Bandung: Pustaka Setia. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data adalah suatu kegiatan setelah mengumpulkan data dari seluruh responden atau sumber data lain, yang digunakan untuk menjawab rumusan permasalahan dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.72.

Oleh karena itu, sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data.75.

Gambaran Umum Lokasi

Sejarah singkat MTs. Ma’arif Sukosari Babadan

Setelah mendapat sertifikat persetujuan, MT Ma'arif Sukosari mulai berfungsi dengan dipimpin oleh kepala madrasah dan tokoh pendirinya yaitu Bp. Kegiatan sekolah dan kegiatan belajar mengajar madrasah dilaksanakan pada pagi hari, dengan menggunakan gedung Madresah Diniyah Roudlotut Tholibin tempat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada sore hari. Pada tanggal 1 November 1988, MT Ma'arif Sukosari menerima Surat Keputusan dari Departemen Agama Ponorogo, Kantor Nomor: M.m.04/05.00/PP tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan Madrasah Swasta.

Upaya peningkatan pendidikan terus dilakukan, sehingga pada tanggal 9 Juli 1997, MT Ma'arif Sukosari mendapat peningkatan jenjang pendidikan dan diakui dengan surat keputusan Kanwil Departemen Agama Provinsi Jawa Timur. Pada tanggal 20 April 1996, MT Ma'arif Sukosari mulai pindah ke gedung baru, di kompleks Masjid Darut Taqwa Jl. Sejak berdiri hingga saat ini MTs Ma'arif Sukosari telah mendapatkan bantuan guru DPK dari Biro Agama Kabupaten Ponorogo sebanyak 11 guru, bantuan tunjangan swadaya pada tahun 2000 dan bantuan operasional manajemen mutu pada tahun 2007, dan pada bulan April 2007 ini bantuan diberikan. madrasah telah memperoleh Piagam Akreditasi Madrasah nomor: B/Kw.13.4/MTs/1910/2007 tanggal 20 April 2007 sebagai Madrasah yang terakreditasi B.

Selain itu, untuk memperkuat tingkat Akreditasi Madrasah yang dilaksanakan oleh BAN-SM (Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah), MT Ma'arif Sukosari melaksanakannya pada tahun 2012 dengan memperoleh predikat B (Baik) dengan akumulasi nilai akreditasi sebesar 77.

Struktur Organisasi

Humas Anis Munawaroh Suharto Mamik Masruroh Zaki T. 81Dokumen Madrasah Tsanawiyah Ma'arif Sukosari, dikutip pada 9 Mei 2011. Total guru Madrasah Tsanawiyah Ma'arif Sukosari berjumlah 8 orang dengan rincian 2 orang guru Dpk dan 7 orang guru tetap. 8 guru tidak tetap. Guru Madrasah Tsanawiyah Ma'arif Sukosari mempunyai jenjang pendidikan S2, S1, SMA/MA dan merupakan lulusan dari Pondok Pesantren Salafiah.

Madrasah Tsanawiyah Ma'arif Sukosari merupakan sekolah swasta yang terletak di pedesaan, sehingga siswanya banyak yang berasal dari Desa Sukosari dan sekitarnya. Untuk mengetahui keadaan jumlah siswa di Madrasah Tsanawiyah Ma'arif Sukosari dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Sumber Data : Dokumentasi MTs Ma'arif Sukosari 3. MTs Ma'arif Sukosari berada di Komplek Masjid Darut Taqwa Jl. Raya Danyang 66 Dukuh Krajan RT.03 RW.

Kondisi gedung dan bangunan milik MT Ma'arif Sukosari dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Deskripsi tingkat Pemahaman Materi Akhidah Akhlak terhadap Sikap Sosial Keagamaan Siswa

Tingkat Pemahaman Materi Akidah Akhlak Siswa Kelas VII MTs Ma’arif Sukosari Babadan Ponorogo

Untuk memperoleh data mengenai tingkat pemahaman materi Aqidah Akhlak, penulis menyebarkan angket berdasarkan hasil belajar materi Aqidah Akhlak kepada siswa kelas VII MTs Ma'arif Sukosari Babadan Ponorogo. Data mengenai tingkat pemahaman materi aqidah moral siswa kelas VII MTs Ma'arif Sukosari Babadan Ponorogo. Untuk mengetahui tingkat pemahaman materi Aqidah Akhlak siswa kelas VII kemudian penulis menggunakan rumus mean dan standar deviasi.

Untuk menentukan kategori tingkat pemahaman siswa terhadap materi Aqidah akhlak yaitu tinggi, sedang dan rendah, hasilnya digabungkan dengan menggunakan ukuran kinerja.82. Dengan demikian, terlihat bahwa nilai yang lebih tinggi dari 85 dikategorikan sebagai tingkat pemahaman siswa yang tinggi, sedangkan nilai yang lebih rendah dari 63 dikategorikan sebagai tingkat pemahaman siswa yang rendah, dan nilai antara 63 dan 85 dikategorikan sebagai sedang. tingkat pemahaman siswa. Tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 6 responden dengan tingkat pemahaman tinggi (15,79%), 23 responden dengan tingkat pemahaman sedang (60,53%) dan siswa dengan tingkat pemahaman rendah. responden berjumlah 9 orang (23,68%).

Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman materi Akidah Akhlak siswa kelas VII Ma'arif Sukosari Babadan Ponorogo tahun ajaran 2015/2016 adalah sedang.

Tingkat sikap sosial keagamaan S iswa Kelas VII MTs Ma’arif Sukosari Babadan Ponorogo

Kemudian penulis untuk mengetahui tingkat sikap sosial keagamaan siswa VII. kelas menggunakan rumus mean dan deviasi standar. Untuk mengetahui kategori sikap sosial dan keagamaan siswa tinggi, sedang dan rendah, hasilnya digabungkan dengan menggunakan ukuran kinerja. Dengan demikian terlihat bahwa nilai yang lebih tinggi dari 88 dikategorikan tinggi pada sikap sosial keagamaan siswa, sedangkan nilai tersebut.

Dari tabel diatas diketahui siswa dengan sikap sosial keagamaan tinggi sebanyak 3 responden (7,89%), siswa dengan sikap sosial keagamaan sedang sebanyak 29 responden dan siswa dengan sikap sosial keagamaan rendah sebanyak 6 responden (15,79%). Dapat disimpulkan bahwa sikap sosial keagamaan siswa kelas VII MT Ma'arif Sukosari Babadan Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016 adalah sedang.

Tabel perhitungan secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 14.
Tabel perhitungan secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 14.

Analisis Data (Pengujian Hipotesis)

Setelah data terkumpul dan dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dihitung pengaruh tingkat pemahaman materi Aqidah Akhlak dan sikap sosial keagamaan siswa kelas VII MTs Ma'arif Sukosari Babadan Ponorogo Tahun 2015/Akademisi tahun 2016. Kemudian data tersebut ditabulasi dan teknik perhitungannya menggunakan rumus Analisis Regresi Linier Sederhana. . Fhitung > Ftabel yang berarti tingkat pemahaman materi Aqidah Akhlak berpengaruh terhadap sikap sosial keagamaan siswa. Dari model tersebut terlihat bahwa sikap sosial keagamaan akan semakin tinggi jika tingkat pemahaman materi Aqidah Akhlak meningkat dan sebaliknya.

Pembahasan dan Interpretasi

Jadi secara keseluruhan tingkat pemahaman materi Akidah Akhlak siswa kelas VII MT Ma'arif Sukosari Babadan Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016 adalah cukup dengan kategorisasi yang menyatakan persentase sebesar 60,53%. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa sikap sosial keagamaan masuk dalam kategori baik dengan frekuensi sebanyak 3 responden (7,89%), dalam kategori cukup dengan frekuensi sebanyak 29 responden (76,32%), dan dalam kategori buruk dengan frekuensi sebanyak 3 responden. . frekuensi 6 responden (15,79). Jadi secara keseluruhan sikap sosial keagamaan siswa kelas VII MTs Ma'arif Sukosari Babadan Ponorogo tahun ajaran 2015/2016 sudah cukup dengan persentase pada kategorisasi sebesar 76,32%.

Pengaruh Tingkat Pemahaman Materi Aqidah Akhlak Terhadap Sikap Sosial Keagamaan Siswa Kelas VII MTs Ma'arif Sukosari Babadan Ponorogo. Berdasarkan hasil analisis data di atas, dengan perhitungan statistik menunjukkan Fhitung > Ftabel, maka tingkat pemahaman materi Aqidah Akhlak berpengaruh terhadap sikap sosial keagamaan siswa. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai sebesar 12,24% yang berarti keberagaman faktor tingkat pemahaman materi Aqidah Akhlak memberikan pengaruh sebesar 12,24% terhadap perkembangan sosial keagamaan. siswa. sikap dan sisanya sebesar 87,76% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak dimasukkan dalam model.

Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pendidikan (materi Aqidah Akhlak) akan mempengaruhi perkembangan sikap seseorang.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel perhitungan secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 14.

Referensi

Dokumen terkait

Tóm lại, kết quả phân tích đặc điểm hình thái cơ quan tiêu hóa, xác định RLG và khảo sát thành phần thức ăn cho thấy các đặc điểm dinh dưỡng cơ bản của cá bống cát là cá dữ, ăn động vật

Davis PT Collection gives educators the tools needed to train the next generation of PTs, and enables physical therapy students to confidently prepare for their PT professions...