• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh tontonan di televisi terhadap prilaku sosial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh tontonan di televisi terhadap prilaku sosial"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Zubaedi, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu yang memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan disertasi ini. Ahmad Irfan M.Pd.I selaku Kepala Perpustakaan IAIN Bengkulu beserta jajarannya yang memberikan fasilitas dalam penulisan disertasi ini.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh tayangan televisi terhadap perilaku sosial anak di SDN 09 Kepahiang”.10. Berdasarkan batasan masalah diatas maka terdapat rumusan masalah yaitu: Apakah ada pengaruh menonton televisi terhadap perilaku sosial anak kelas IV SD Negeri 09 Kepahiang.

TujuanPenelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

Pengertian Menonton

Pengertian Televisi

Tujuan Dan Fungsi Televisi

Film dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti film seluloid tipis yang berperan sebagai ruang bagi gambaran negatif (yang akan dibutakan dalam potret) dan gambaran positif (yang akan ditayangkan di bioskop) gambar hidup. Bagian dari industri perfilman juga mempunyai arti sebagai sesuatu yang menjadi bagian dari produksi ekonomi dalam masyarakat dan dilihat dalam hubungannya dengan produk lain.

Dampak FilmKartun

Berdasarkan uraian di atas, film kartun tidak hanya memberikan dampak negatif saja, namun ada pula dampak positif dari menonton film kartun, antara lain bersifat hiburan, melatih pemahaman dan kreativitas anak, serta menanamkan nilai-nilai.

Pengertian Media Massa

Kartun sebagai komunikasi massa yang dapat mempengaruhi khalayak melalui media massa mempunyai beberapa fungsi. Efek komunikasi massa diidentifikasi sebagai perubahan pada individu atau kelompok khalayak setelah konsumsi pesan media massa.

Pengertian Prilaku Sosial Anak

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku sosial atau perilaku prososial adalah kegiatan yang berhubungan dengan orang lain, kegiatan yang berhubungan dengan pihak lain memerlukan sosialisasi dalam hal perilaku yang dapat diterima oleh orang lain. Anak mulai mau bekerjasama dengan temannya, semakin banyak kesempatan yang diberikan maka semakin cepat anak dapat bekerjasama dengan orang lain.Melalui kerjasama, anak dapat menemukan kegembiraan dan menyelesaikan tugas dengan lebih cepat. Jika anak mempunyai keinginan yang kuat untuk diterima oleh lingkungan sosialnya, hal ini akan mendorong anak untuk menghargai orang lain dan beradaptasi dengan lingkungannya.

Anak dapat berempati terhadap orang lain apabila anak dapat memahami perasaan orang lain. Empati memungkinkan anak menumbuhkan rasa kemanusiaan terhadap orang lain. Anak-anak yang sering menerima dorongan dan kesempatan untuk berbagi apa yang mereka miliki akan belajar memikirkan kepentingan orang lain dibandingkan kepentingan mereka sendiri. Anak mudah meniru orang lain, oleh karena itu ia akan meniru orang lain yang diterima dengan baik oleh lingkungan sosialnya, anak akan meniru sosok yang diidolakannya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Sosial Anak

Beberapa hal yang berkaitan dengan faktor keluarga adalah status sosial dan ekonomi, integritas keluarga, sikap dan kebiasaan anggota keluarga, termasuk gaya pengasuhan. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak mengacu pada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak, yaitu: keadaan internal. Orang tua hendaknya bersikap baik dan penuh kasih sayang, memberikan fasilitas untuk meningkatkan kreativitas anak dan pandai menciptakan suasana yang kondusif agar anak belajar menerima kehadiran orang lain.

Sebaliknya, orang tua yang bersikap dingin dan tidak peduli, anaknya akan tumbuh menjadi antisosial (tidak menyukai dan selalu curiga terhadap orang lain). Orang tua hendaknya berusaha memotivasi mereka untuk aktif melakukan penyesuaian sosial yang baik, misalnya dengan bermain game atau bermain bersama. Pertama, karena pola tingkah laku dan sikap yang terbentuk pada awal kehidupannya cenderung terpelihara, maka dua jenis adaptasi sosial yang dilakukan anak meninggalkan ciri-ciri citra dirinya.Anak yang tidak beradaptasi dengan situasi sosial, misalnya, tidak bahagia. dan mereka terbiasa tidak menyukai satu sama lain.

Macam-Macam Prilaku/Akhlak Siswa

Tri Desi Wahyuni ​​​​​​dalam penelitian tesisnya yang berjudul “Dampak Negatif Menonton Telenovela Kekerasan (Jiran) Terhadap Perilaku Anak (Studi Kasus Anak Tingkat Sekolah Dasar di Desa Liman Benawi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah)”. Namun sisanya menunjukkan perilaku anak kurang baik yaitu 36,2%.28 Kemiripan penelitian ini dengan judul skripsi saya berbicara tentang menonton dan pengaruhnya terhadap perilaku. Nilai signifikansi angka F (38,019) > nilai Ftabel 2,31) atau signifikan (0,00) < alpha (0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y. 29 Persamaan penelitian skripsi ini dan penelitian skripsi saya membahas acara tv tentang perilaku anak.

Persamaan penelitian skripsi ini dengan penelitian skripsi saya sama-sama membahas tentang pengaruh perilaku menonton, bedanya penelitian ini lebih fokus pada menonton sinetron tentang perilaku orang sedangkan saya lebih pada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh kebiasaan menonton sinetron (X) dengan perkembangan perilaku anak dalam hal komunikasi (Y), penampilan dan pergaulan di SDN pao-pao kecamatan Somba Opu , Kabupaten Gowa dengan hasil yang menunjukkan bahwa korelasi antara melihat kebiasaan sibetron dengan perilaku (gaya komunikasi, penampilan dan pergaulan) cukup sedang dengan tingkat korelasi yang sedang.31 Kesamaan penelitian disertasi ini dengan penelitian disertasi saya sama-sama membahas tentang pengaruh melihat perilaku. Sedangkan perbedaannya saya membahas tentang menonton televisi seperti kartun sedangkan penelitian disertasi ini difokuskan pada semua acara yang ditayangkan di televisi tentang perilaku anak muda ketika saya sudah lanjut usia.

Kerangka Berfikir

Hipotesis Penelitian

VARIABEL (Y)

PRILAKU SOSIAL ANAK VARIABEL (X)

TONTONAN DI TELEVISI

Waktu dan Tempat Penelitian

  • Sample

Sebelum melakukan penelitian, peneliti menguji instrumen berupa angket kepada siswa kelas IV. Penelitian ini dilakukan antara tanggal 20 Oktober dan 29 November. Kemudian dengan instrumen yang diujikan, dilakukan survei pertama yang bertujuan untuk memperoleh kondisi awal dan survei kedua selanjutnya yang bertujuan untuk memperoleh hasil observasi kondisi siswa kelas IV SD Negeri 09 Kepahiang. setelah dilakukan treatment berupa melihat kondisi siswa yang sering menonton TV dengan siswa yang jarang menonton TV. Populasi yang dipilih peneliti adalah kelas IV dan sampelnya adalah siswa laki-laki dan perempuan yang terdiri dari 54 siswa laki-laki dan 28 siswa perempuan dan berjumlah 82 siswa di SD Negeri 09 Kepahiang.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel. Istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus dimana seluruh anggota populasi menjadi sampel.36 Jadi sampel dalam penelitian ini adalah Kelas IVA. Metode angket dalam penelitian ini merupakan metode utama yang digunakan penulis untuk mengetahui pengaruh menonton televisi terhadap perilaku sosial anak, dalam penelitian saat ini banyak sekali pertimbangannya.

Table 3.1  Populasi Penelitian
Table 3.1 Populasi Penelitian

Variabel dan Subjek Penelitian 1. Variabel X

Perilaku sosial adalah aktivitas dalam hubungan dengan orang lain, seperti teman sebaya, guru, orang tua, dan saudara kandung. Dalam hubungan dengan orang lain, ada peristiwa-peristiwa penting dalam hidupnya yang membentuk kepribadiannya, yang membantunya berkembang menjadi manusia sebagaimana adanya. 40Etty Iswahyuni, Tesis: “Dampak Kebiasaan Menonton Sinetron Terhadap Perkembangan Perilaku Anak Usia Sekolah di SDN Pao-Pao Kecamatan Sumba Opu Kabupaten Gowa”, (Makassar: Uin Alauddin, 2015), h.

41Etty Iswahyuni, tesis: “Pengaruh Kebiasaan Menonton Sinetron Terhadap Perkembangan Perilaku Anak Usia Sekolah di SDN Pao-Pao Kecamatan Sumba Opu Kabupaten Gowa”, hal.37. Kisi-kisi instrumen diperoleh dari definisi operasional masing-masing variabel, yang didasarkan pada kajian teoritis.

Teknik Validitas dan Reabilitas

Dari hasil tersebut kita dapat mengetahui valid atau tidaknya item-item yang kita buat.Responden yang penulis ambil dalam instrumen eksperimen ini adalah siswa kelas IV SDN 02 Kepahiang. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan jumlah responden uji coba sebanyak n = 34 dengan tingkat signifikan 5% (0,05) maka diperoleh r tabel = 0,339 maka dapat disimpulkan jika r hitung > dari r tabel maka data dikatakan valid. Hasil uji validitas dari 25 pernyataan yang diuji, untuk variabel (X) terdapat 15 pertanyaan yang dinyatakan valid dengan nomor item.

Reliabilitas suatu instrumen penilaian adalah keteguhan atau keteguhan instrumen dalam menilai apa yang dinilainya. 45 Untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian berupa tes praktek yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas-tes ulang (stabilitas) yaitu dilakukan dengan mencobakan instrumen tersebut beberapa kali kepada responden, sehingga dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama dan waktunya berbeda. Instrumen berupa tes latihan yang digunakan peneliti dinyatakan reliabel karena instrumen yang digunakan peneliti merupakan instrumen yang telah dipelajari pada penelitian sebelumnya dan untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian berupa 'To test a kuesioner peneliti menggunakan program SPSS. Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan dengan program SPSS, hasil Cronbach’s Alpha untuk menonton televisi (X) adalah gt, sehingga dapat dikatakan datanya reliabel, dan untuk Disiplin Belajar Siswa (Y), diperoleh hasil Cronbach’s Alpha untuk menjadi gt sehingga dapat dikatakan reliabel Kesimpulannya validitas instrumen yang kami uji menunjukkan reliabilitas yang tinggi dan instrumen ini layak digunakan dalam penelitian.

Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat

  • Situasi dan Kondisi Sekolah
  • Riwayat Berdirinya Sekolah
  • Visi dan Misi Sekolah Dasar Negeri 09 Kepahiang Visi sekolah dasar negeri 09 kepahiang sebagai berikut
  • Keadaan Guru/Pendidik
  • Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Negeri 09 Kepahiang

Tidak terdapat pengaruh menonton televisi terhadap perilaku sosial siswa kelas IV SD Negeri 09 Kepahiang. Terdapat pengaruh menonton televisi terhadap perilaku sosial siswa kelas IV SD Negeri Kepahiang 09. SDN Kepahiang 09, berlokasi di Jalan Ki Agus Hasan Pasar Ujung, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, didirikan pada tahun 1974 di bawah naungan Kantor Pemerintahan Daerah.

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah siswa yang terdaftar di SDN 09 Kepahiang sebelum observasi penelitian ini per bulan cukup besar yaitu sebanyak 548 siswa. Gedung sekolah yang dimiliki oleh SDN 09 Kepahiang dapat menunjang terlaksananya pembelajaran, bahkan dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana yang ada di sekolah dapat membangkitkan keinginan, bakat dan minat serta menjadi motivasi bagi siswa untuk melaksanakannya. Kegiatan Pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di SDN 09 Kepahiang. Disini peneliti menyebarkan angket kepada siswa SDN 09 Kepahiang Tahun 2020/2021.

Hasil Penelitian

  • Uji Analisis Prasyarat a. Uji Statistik Deskriftif
  • Uji Hipotesis
  • Uji Hipotesis Membandingkan Nilai Sig Dengan 0,05 Tabel 4.8
  • Melihat Besarnya Pengaruh Variabel X Terhadap Y Tabel 4.9

Berdasarkan output diatas diketahui nilai signifikansi (Sig) sebesar 0,00 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya “Terdapat pengaruh menonton televisi terhadap perilaku sosial perilaku anak kelas IV SD Negeri 09 Kepahiang Dapat disimpulkan bahwa “menonton TV (X) berpengaruh negatif terhadap perilaku sosial anak (Y) dengan total pengaruh sebesar 0,7. Jadi dari dasar pengambilan keputusan uji t yaitu apabila nilai signifikansi (2-tailed) kurang dari 0,05 maka diterima yang berarti terdapat pengaruh menonton televisi terhadap perilaku sosial anak, dengan efek total sebesar 0,7%.

Berdasarkan hasil uji t SPSS diperoleh nilai t tabel sebesar 1,664 dan nilai t hitung sebesar 12,428 sehingga nilai t hitung sebesar 12,428 > t tabel 1,664 yang berarti terdapat pengaruh menonton televisi. pada perilaku. Menurut analisis penulis, terdapat beberapa pengaruh menonton televisi terhadap perilaku sosial anak di SDN Kepahiang tahun 2009. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi pengaruh menonton televisi terhadap perilaku sosial anak di SD Negeri Kepahiang. School of 09 yaitu perilaku sosial anak seperti saling membantu dengan meniru adegan kartun yang ditontonnya.

Saran

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil yang berada pada nilai signifikan (2-tailed) yaitu 0,00 yang berarti kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa menonton televisi berpengaruh signifikan terhadap perilaku sosial anak di SD Negeri 09 Kepahiang. Tujuannya agar anak-anak dapat mengontrol acara TV tersebut dan agar orang tua dapat memperhatikan apakah acara tersebut layak untuk ditonton atau tidak.

Pengaruh tayangan televisi terhadap perkembangan perilaku anak siswa kelas IV SDN Tompotika Kecamatan Ara Kota Palopo. Dampak Kebiasaan Menonton Sinetron Terhadap Perkembangan Perilaku Anak Usia Sekolah di SDN Pao-Pao Kecamatan Sumba Opu Kabupaten Gowa.

Gambar

Table 3.1  Populasi Penelitian
Tabel 3.9  Hasil Uji Reabilitas  Prilaku Sosial Anak (Y)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pandemi covid-19 terhadap kondisi pembiayaan bermasalah atau faktor yang mempengaruhi pembiyaan bermasalah di masa pandemi pada