• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING: STUDI EMPIRIS DI BEI

Jove Vernando dan Teguh Erawati

Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi FE UST Yogyakarta,

e-mail: Jovevernando13@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to examine whether capital structure influences firm size, firm size influences firm value, capital structure influences firm value with firm size as an intervening variable.This study sampled manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The type of data used in conducting this research is secondary data in the form of the company's annual financial statements.

During the 2016-2018 period, there were 81 samples in the property sector. The sampling method used in this study was purposive sampling. Namely the sampling method determined by researchers in accordance with certain criteria. Property sector companies are 29 sample companies. Data were analyzed using path analysis. The results of the study include (1) Company size has significant positive effect on firm value, (2) company size has significant positive effect on capital structure, (3) capital structure has significant positive effect on firm value, (4) Company size has significant positive effect on company value with Capital Structure as an intervening variable.

Keywords: company size, company value, capital structure ,path analysis

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah struktur modal berpengaruh tehadap ukuran perusahaan, ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaann, struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan ukuran perusahaan sebagai variabel intervening. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini merupakaan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan. Selama periode 2016-2018, terdapat 81 sampel disektor property. Metode penentuan sampel digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Yaitu metode pengambilan sampel yang ditetapkan oleh peneliti sesuai dengan kriteria tertentu. Perusahaan sektor property adalah 29 sampel perusahaan. Data dianalisis dengan menggunakan path analysis. Hasil penelitian meliputi (1) Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan, (2) ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Struktur Modal, (3) struktur modal berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, (4) Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai variabel intervening.

Kata kunci: ukuran perusahaan , nilai perusahaan, struktur modal, path Analysis

PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi dewasa ini berdampak pada penduduk suatu negara serta berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan berinvestasi merupakan cara untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Hal tersebut adalah cara yang

ditempuh pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Pertumbuhan perekonomian merupakan salah satu tujuan utama perusahaan secara tidak langsung untuk mendukung upaya pemerintah ( setiawati & Lim, 2017) Sebuah perusahaan didirikan untuk meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan atau pemegang saham,

(2)

14

sehingga hampir semua perusahaan tujuan utama ialah untuk menguntungkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan yang tinggi akan mengingkatkan kemakmuran bagi pemegang saham, sehingga mereka akan menginvestasikan modalnya terhadap perusahaan yang demikian Pratama I Gusti Bagus dan Wiksuna I Gusti Bagus, (2016).

Nilai perusahaan ialah harga yang tersedia dibayar oleh calon pembeli jika perusahaan dipasarkan. Tinggi rendahnya perusahaan dipandang dari harga pasar sahamnya sehingga para investor cenderung melakukan pengamatan kepada suatu perusahaan melewati pergerakan harga saham yang ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang go public Wiguna

& I. G. A. M. Asri, (2016) dalam (Debyabel, 2019). Teori sinyal memberikan pemahaman mengenai pentingnya suatu info yang dimiliki perusahaan.

Info mengenai perusahaan akan digunakan oleh pihak-pihak berkepentingan untuk menilai kondisi perusahaan di masa lampau, masa sekarang ataupun prediksi dimasa depan Winayaka Lingga, (2017)Nilai perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan untuk mensejahterakan para investornya karena investor saham akan memperoleh tingkat keuntungan dari deviden yang dibagikan, ditambah perbedaan nilai perusahaan pada waktu pertama kali investasi dengan nilai pada beberapa waktu kemudiann ( capital gain ) Larasati (2017). Semakin melonjak tinggi nilai perusahaan semakin baik kesejahteraan para investor, sehingga nilai perusahaan penting untuk menarik investor dalam berinvestasi di sebuah perusahaan.

Investor yakin dengan tingginya nilai perusahaan mereka akan mendapatkan return yang diinginkan Widyasari(2015 )dalam (Debyabel, 2019).

Fenomena yang terjadi adalah dari PT

Wijaya Karya Tbk (WIKA)

memproyeksikan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2020 sebesar Rp 16 triliun. Jumlah tersebut naik 2,5%

dibandingkan proyeksi capex tahun ini sebesar Rp 15,6 triliun. Anggaran belanja modal tersebut akan digunakan untuk menciptakan pendapatan berulang atau recurring income.

Sehingga kedepannya bisnis perseroan bisa terus berlanjut modal itu akan digunakan untuk

memperkuat recurring income sehingga (bisnis perseroan) bisa sustain. Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan yang naik 14,8% secara tahunan menjadi Rp 4,37 triliun. Sedangkan, beban pokok pendapatan tercatat naik, 5,93% menjadi Rp 3,77 triliun.

Sementara itu hingga September 2019, WIKA telah mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 25,74 triliun naik 1,64%.

Tinggi rendahnya suatu nilai perusahaan di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor- faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan investor dalam berinvestasi. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor internal (kinerja keuangan), laba perusahaan, cash flow dan sumber modal) dan faktor eksternal (inflasi, kurs rupiah, ekonomi global, politik). Faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan yang akan diteliti antara lain struktur modal dan ukuran perusahaan. Suatu kombinasi yang optimal atas faktor tersebut akan memaksimalkan nilai perusahaan yang berikutnya akan meningkatkan kejayaan pemegan saham.

Penciptaan perusahaan memiliki tujuan yang jelas: tujuan pertama perusahaan adalah mencapai laba maksimum atau laba maksimum, tujuan kedua perusahaan adalah untuk memberikan kekayaan kepada pemilik atau pemegang saham, sedangkan tujuan ketiga adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin dalam harga saham. Tujuan jangka panjang dari bisnis ini adalah untuk memaksimalkan nilai bisnis.

Dari uraian diatas dikata bahwa nilai perusahaan sangat berpengaruh dalam berkembangnya suatu perusahaan didalam dunia bisnis, karena nilai perusahaan mengambarkan bagaimana perkembangan suatu perusahaan didalam dunia bisnis. Jadi bila suatu nilai perusahaan baik maka akan membuat para investor tertarik untuk menanamkan saham di perusahaan tersebut, maka oleh karena itu penulis ingin meneliti apakah nilai perusahaan juga dipengaruhi oleh struktur modal dan ukuran perusahaan, sesuai dengan judul yang telah di paparkan.

Penelitian ini merujuk pada penelitian (Dewi Rovita, 2014) yang membedakan penlitian ini dengan penelitian terdahulu adalah peneliti menambahkan Ukuran perusahaan sebagai tambahan variabel, menggunakan tiga

(3)

15 tahun penelitian dan perusahaan yang

digunakan adalah perusahaan sektor property, perusahaan yang digunakan peneliti terdahulu adalah perusahaan sektor pertambangan dan hanya menggunakan dua variabel. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan dengan ukuran perusahaan sebagai variabel intervening yang terdaftar di BEI 2016-2018.

KAJIAN LITERATUR Teori Keagenan

Teori keagenan muncul karena perkembangan ilmu manajemen modern yang mengeser teori klasik, yaitu aturan yang memisahkan pemilik perusahaan dari manajer perusahaan. Pemilik perusahaan atau pemilik perusahaan adalah principal, sedangkan manajemen atau individu yang mengelola perusahaan adalah agen. Principal sebagai pemilik modal memiliki akses ke informasi internal perusahaan sedangkan agen sebagai agen dalam praktik operasional perusahaan memiliki informasi tentang operasi dan kinerja perusahaan secara lengkap dan komprehensif Hidayati dalam Hilaria (2019).

Teori keagenan adalah perspektif yang menjelaskan masalah yang timbul dengan pertimbangan kepemilikan dan kendali perusahaan yang merupakan konflik kepentingan dalam perusahaan Subagiastra dalam Hilaria (2019). Masalah keagenan timbul karena perbedaan kepentingan antara pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dan manajemen, menciptakan konflik kepentingan. Principal dan agent diasumsikan sebagai pihak yang memiliki rasio ekonomi dan motivasi oleh kepentingan pribadi, sehingga walaupun ada kontrak, agen tidak akan melakukan yang terbaik untuk kepentingan pemilik. Para pemegang saham termotivasi untuk mensejahterakan diri mereka dengan profitabilitas yang selalu meningkat, sementara manajemen perusahaan termotivasi untuk memaksimalkan keuntungan sehingga bonus yang diterima lebih besar. Hubungan antara agen dan prinsipal akan timbul masalah jika terdapat informasi yang asimetri (information

asymmetry) Santana dalam (Hilaria Heldiana, 2019).

Konflik keagenan terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara kedua pihak sehingga memicu biaya keagenan (agency cost). Ada kecenderungan untuk mencari keuntungan sendiri dan tingkat asimetri informasi yang tinggi plus motif tertentu, meningkatkan kemungkinan manajemen memanfaatkan item akrual untuk menghasilkan laba sesuai dengan minat yang mungkin tidak sesuai dengan kepentingan utama.

Nilai Perusahaan. Nilai suatu perusahaan adalah persepsi investor terhadap perusahaan, sering dikaitkan dengan harga saham.

Tingginya harga saham juga membuat nilai perusahaan tinggi. Harga saham adalah harga yang terjadi ketika suatu saham diperdagangkan di pasar (Rachmawati &

Pinem, 2015).

Struktur Modal. Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri Riyanto,( 2011) dalam (Rahmadani, Ananto, &

Andriani, 2019b). Pеngukurаn struktur modаl mеmiliki bеrbаgаi mаcаm rаsio pеrhitungаn, hаl ini tеrgаntung dеngаn tujuаn yаng ditеtаpkаn. Bаurаn аntаrа utаng dеngаn еkuitаs pеrusаhааn mеrupаkаn hаsil kеputusаn.

Ukuran Perusahaan . Nuraina (2012) dalam (Oktaviani et al., 2019) menjelaskan ukuran perusahaan dalam hal ukuran perusahaan, yaitu jumlah total neraca, total turnover, total turnover total dan rata-rata total neraca. Ukuran Perusahaan adalah hasil dari kemampuannya membangun kepercayaan publik terhadap Perusahaan setelah melalui beberapa proses dan aset Perusahaan.

H1 : Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

H2 : Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

H3 : Struktru Modal terhadap Nilai Perusahaan H4 : Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai variabel Intervening

(4)

16

H1+

H2+

H3+

H4+

METODA PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, menurut Sugiyono (2009) dalam Jurnal (Debyabel, 2019) metode penelitian kuantitatif ini merupakan metode yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang sudah ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Property yang terdaftar di BEI periode 2016- 2018 pemilihan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel dengan resperentative sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Definisi Operasional Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan suatu nilai yang dimiliki oleh perusahaan saat perusahaan akan dijual. Aziza (2015) dalam (Oktaviani et al., 2019) menyatakan nilai perusahaan adalah nilai pasar atas saham yang dimiliki perusahaan yang sudah go public jika belum go public maka nilai perusahaan adalah nilai yang terjadi apabila perusahaan tersebut dijual. Pengukuran nilai perusahaan dengan Price to book value (PBV), pengukuran ini dinilai sangat penting bagi investor untuk menetapkan strategi investasi di pasar modal. Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu entitas sebagai gambaran dari

kpercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberaapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai saat ini. Masyarakat menilai dengan bersedia membeli saham maka perusahaan dengan harga tertentu sesuai dengan keyakinannya.

𝑷𝑩𝑽 = 𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝑷𝒆𝒓 𝑳𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑩𝒖𝒌𝒖 𝑷𝒆𝒓 𝑳𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 Ukuran Perusahaan

Jumlah aset yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan menentukan ukuran perusahaan. Hal yang sama dilakukan oleh Nyoman et al. (2014) dalam (Ramdhonah et al., 2019), ukuran perusahaan sesuai dengan ukuran aset perusahaan yang disetujui perusahaan.

Semakin besar perusahaan, semakin mudah untuk menemukan sumber pendanaan internal atau eksternal yang dapat meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri. Perusahaan besar telah mempercepat pertumbuhan ekonomi mereka, yang seharusnya meningkatkan nilainya.

𝐔𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚𝐚𝐧 = (𝑳𝑵)𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 Struktur Modal

Struktur modal yang optimal dicapai dengan mengimbangi keuntungan pajak dengan biaya kesulitan keuangan dengan menambahkan hutang, sehingga biaya dan manfaat dari kenaikan ini dikompromikan, produktivitas untuk mengoptimalkan nilai perusahaan dijelaskan dalam teori struktur modal yaitu financial policy (kebijakan pendanaan perusahaan) yang digunakan untuk menentukan bauran antara hutang dan ekuitas.

Ukuran Perusahaan

Struktur Modal

Nilai Perusahaan

(5)

17 Dalam menentukan target struktur modal yang

optimal, dituntut peran dari manajemen perusahaan. (Prastuti & Sudiartha, 2016) 𝑫𝑬𝑹 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒃𝒕

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚

Tujuan dari Uji analisis statistik deskriptif adalah untuk mengambarkan variabel penelitian secara umum yang dilihat dari rata- rata, standar deviasi, variance, maksimal dan minimal agar pembaca dapat dengan mudah memahami variabel penelitian tersebut.

Model Penelitian

Uji Koefisien Determinasi (R2). Uji koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen untuk menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti bahwa variabel independen menyediakan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Uji t atau uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh X (variabel independent) secara parsial terhadap Y (variabel dependen).

Uji statistik t (Uji t) pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005) dalam jurnal (Putri et al., 2018). Dalam pengolahan data pengaruh secara individual ditunjukan dari nilai signifikan uji t.

Jika nilai signifikan uji t ˂ 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap nilai perusahaan, Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal, pengaruh Struktur Modal terhadap nilai perusahaan, pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening.

Analisis Jalur

Analisis jalur (Path Analysis) adalah analisis yang digunakan ketika kita secara teoritis yakin memecahkan masalah sebab akibat. Tujuannya adalah untuk menjelaskan efek langsung dan tidak langsung dari satu set variabel sebagai penyebab variabel lain yang merupakan variabel efek. Persamaan dari analysis adalah sebagai berikut:

𝒁 = 𝒂𝒃

√(𝒃𝟐𝑺𝒂𝟐) + (𝒂𝟐𝑺𝒃𝟐) + 𝑺𝒂𝟐𝑺𝒃𝟐

Keterangan:

a = Koefisien regresi variabel independen terhadap variabel mediasi

b = Koefisien regresi variabel mediasi terhadap dependen

Sa2 = Standard error of estimation dari pengaruh variabel independent terhadap variabel mediasi

Sb2 = Standard error of estimation dari pengaruh variabel mediasi terhadap variabel dependen

Pengaruh Langsung

a. Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai perusahaan

b. Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal

c. Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh Tidak Langsung

d. Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan data pada tabel 1, variabel Struktur Modal memiliki skor tertinggi 2,44 skor terendah 0,04, skor rata-rata 0,8548 dan skor standar deviasi 0,56303. Data Ukuran Perusahaan memiliki skor tertinggi 34,70 skor terendah 23,75 skor rata-rata 29,1293, skor standar deviasi 2,10610 Data Nilai Perusahaan skor tertinggi 3,69, skor terendah 0,01, skor rata-rata 1,0108, skor standar deviasi 0,83515.

(6)

18

Pengujian normalitas data menggunakan uji statistik Non- Parametrik Kolmogrov- Smirnov (KS). Berdasarkan hasil uji pada tabel 2 diketahui bahwa nilai Kolmogorof-Smirnof adalah 0,697 dan nilai signifikan sebesar 0,717 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal.

Hasil uji multikolineritas dengan menggunakan SPSS seperti yang dijabarkan pada tabel 3 menunjukan bahwa diketahui nilai toleransi variabel Ukuran Perusahaan sebesar 0,849 (>0,10) dan nilai VIF 1.178 (<10), dan nilai toleransi struktur modal sebesar 0,849 (>0,10) dan nilai VIF 1.178 (<10) maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas.

Tabel 1. Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Struktur Modal 87 .04 2.44 .8548 .56303

Ukuran Perusahaan 87 23.75 34.70 29.1293 2.10610

Nilai Perusahaan 87 .01 3.69 1.0108 .83515

Valid N (listwise) 87 Sumber : data diolah 2020

Tabel 2 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Unstandardized

Residual

N 87

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation .70038420 Most Extreme Differences

Absolute .075

Positive .075

Negative -.051

Kolmogorov-Smirnov Z .697

Asymp. Sig. (2-tailed) .717

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data diolah 2020

Tabel 3. Uji Multikolineritas Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardi zed Coefficien

ts

t Sig. Collinearity Statistics

B Std.

Error

Beta Toleran

ce

VIF

1

(Constant) -3.051 1.107 -2.757 .007 Ukuran

Perusahaan .125 .039 .314 3.167 .002 .849 1.178 Struktur

Modal .503 .147 .339 3.414 .001 .849 1.178

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan Sumber: Data diolah 2020

Dilihat dari hasil pengujian pada tabel 4.

terdapat masing-masing variabel memiliki nilai signifikan lebih dari 0,05 atau 5% maka dapat

disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

(7)

19 Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.481 .900 -.535 .594

Ukuran

Perusahaan .039 .032 .138 1.205 .232

Struktur Modal .183 .120 .174 1.524 .131

a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber: Data diolah 2020

Berdasarkan tabel 5, hasil uji autokorelasi menunjukan nilai Durbin Waston sebesar 1.770 lebih besar dari du sebesar 1.696 dan 4 – du, 4-1.696 = 2.304 nilai ini lebih besar

dari nilai Durbin Waston sebesar 2.304 sehingga dapat disimpulkan data dalam penelitian tersebut tidak terdapat autokorelasi.

Tebel 5 Hasil Uji Autokorelasi

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .545a .297 .280 .70867 1.770

a. Predictors: (Constant), Struktur Modal, Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Uji Koefisien Determinasi (R2). Uji determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Berdasarkan pengolahan data melalui SPSS nilai Adjust R Square Ukuran Perusahaan ke Nilai Perusahaan sebesar 0,141 atau 14,1%. Hal ini menunjukan bahwa Ukuran Perusahaan mempengaruhi Nilai Perusahaan sebesar 14,1%. Nilai Adjust R Square Ukuran Perusahaan ke Struktur Modal sebesar 0,046 atau 04,6%. Hal ini menunjukan bahwa profitabilitas mempengaruhi nilai perusahaan sebesar 04,6%. Nilai Adjust R Square Ukuran

Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan dimediasi Struktur Modal sebesar 0,280 atau 28,0%. Hal ini menunjukan bahwa profitabilitas dan struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan sebesar 28,0%.

Berdasarkan hasil pengujian dengan SPSS diperoleh nilai F hitung sebesar 17,718 >

F tabel 3,104 dan signifikan pada 0,000 (<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.

Tabel 5 Hasil ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 17.797 2 8.898 17.718 .000b

Residual 42.186 84 .502

Total 59.983 86

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

b. Predictors: (Constant), Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Sumber : Data diolah 2020

(8)

20

Tabel 6. Hasil Uji Parsial (Uji T) Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardi zed Coefficien

ts

t Sig. Collinearity Statistics

B Std.

Error

Beta Toleran

ce

VIF

1

(Constant) -3.051 1.107 -2.757 .007

Ukuran

Perusahaan .125 .039 .314 3.167 .002 .849 1.178

Struktur

Modal .503 .147 .339 3.414 .001 .849 1.178

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Tabel 7. Hasil Uji Parsial

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) -2.171 .780 -2.783 .007

Ukuran

Perusahaan .104 .027 .389 3.888 .000

a. Dependent Variable: Struktur Modal sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel diatas variabel Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan mempunyai nilai t hitung adalah 3,167 dengan tingkat signifikan 0,002. Nilai t tabel adalah 1.988 maka t hitung lebih besar dari nilai t tabel ( 3.167 > 1.988). Nilai signifikan lebih besar dari derajat kepercayaan (0,05 > 0,000) dan kofisien β sebesar 0.314 ke arah positif.

Variabel Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan mempunyai nilai t hitung adalah 3.414 dengan tingkat signifikan 0,001. Nilai t tabel adalah 1.988 maka t hitung lebih besar dari nilai t tabel ( 3.414 > 1.988 Nilai signifikan lebih besar dari derajat kepercayaan (0,05 >

0,000) dan koefisien β sebesar 0,339 ke arah positif. Variabel Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal mempunyai nilai t hitung adalah 3.888 dengan tingkat signifikan 0,000.

Nilai t tabel adalah 1.988 maka t hitung lebih

besar dari nilai t tabel ( 3.888 > 1.988). Nilai signifikan lebih besar dari derajat kepercayaan (0,05 > 0,000) dan koefisien β sebesar 0,389 ke arah positif.

Analisis Path (analisis jalur)

Uji Sobel Test Struktur Modal sebagai mediasi antara Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Keterangan:

A = 0,389 Sa = 0,027 B = 0,339 Sb = 0,147

𝒁 = 𝒂𝒃

√(𝒃𝟐𝑺𝒂𝟐) + (𝒂𝟐𝑺𝒃𝟐) + 𝑺𝒂𝟐𝑺𝒃𝟐

(9)

21

= 𝟎, 𝟑𝟖𝟗𝐱𝟎, 𝟑𝟑𝟗

√(𝟎, 𝟏𝟏𝟒𝟗𝟐𝟏 𝑿 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟕𝟐𝟗) + (𝟎, 𝟏𝟓𝟏𝟑𝟐𝟏 𝑿 𝟎, 𝟎𝟐𝟏𝟔𝟎𝟗) + (𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟕𝟐𝟗 𝑿𝟎, 𝟎𝟐𝟏𝟔𝟎𝟗

= 𝟎, 𝟏𝟑𝟏𝟖𝟕𝟏

√(𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟖𝟑𝟕𝟕𝟕𝟒) + (𝟎, 𝟎𝟎𝟑𝟐𝟔𝟗𝟖𝟗𝟓𝟓) + 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟏𝟓𝟕𝟓𝟑

= 𝟎, 𝟏𝟑𝟏𝟖𝟕𝟏

√𝟎, 𝟎𝟎𝟑𝟑𝟔𝟗𝟒𝟐𝟓𝟗 𝟎, 𝟏𝟑𝟏𝟖𝟕𝟏

𝟎, 𝟎𝟓𝟖𝟎𝟒𝟔𝟕𝟓𝟔𝟐

= 2,27713589

Pengujian Hipotesis 1. Variabel Ukuran Perusahaan memiliki t hitung 3.167 lebih besar dari nilai t-tabel 1.988 dengan nilai signifikan 0,002. Hal ini menunjukan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengujian Hipotesis 2. Variabel Ukuran Perusahaan memiliki t hitung 3.888 lebih besar dari nilai t- tabel 1.988 dengan nilai signifikan 0,000. Hal ini menunjukan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Pengujian Hipotesis 3. Variabel Struktur Modal memiliki t hitung 3.414 lebih besar dari t-tabel 1.988 dengan nilai signifikan 0,001. Hal ini menunjukan bahwa Struktur Modal berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengujian Hipotesis 4.

Variabel Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan sebesar 0,314 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,445871. Hasil ini menunjukan bahwa secara tidak langsung profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan

PEMBAHASAN

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Perusahaan dengan pertumbuhan yang besar akan memperoleh kemudahan untuk memasuki pasar modal karena investor menangkap sinyal yang positif terhadap perusahaan yang memiliki pertumbuhan besar sehingga respon yang positif tersebut mencerminkan meningkatnya nilai perusahaan.

Nilai perusahaan yang meningkat dapat ditandai dengan total aktiva perusahaan industri dasar dan kimia yang mengalami kenaikan dan

lebih besar dibandingkan dengan jumlah hutang perusahaan, dalam (Fitri prasetyorini, 2013).

Nilai t hitung untuk jumlah Ukuran Perusahaan adalah 3,167 lebih besar dari nilai t- tabel 1.988 dengan nilai signifikan 0,002 <

0,05. Ini menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Ini menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan memiliki Nilai positif pada Nilai Perusahaan. Sehingga hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Suatu perusahaan besar akan lebih mudah dalam mengakses masuk ke pasar modal, sehingga akan mudah mendapatkan investor sehingga nilai perusahaan akan meningkat melalui harga sahamnya. Dan hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan (Rachmawati & Pinem, 2015) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal

Hal ini dikarenakan semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin tinggi tingkat struktur modal, begitupun sebaliknya.

Hubungan yang positif antara ukuran perusahaan dan struktur modal ini dikarenakan perusahaan besar mempunyai tingkat kredibilitas yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil sehingga perusahaan besar mempunyai akses yang lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman. Dalam (Munafi’ah &

Dkk, 2017)

Nilai t hitung untuk jumlah Ukuran Perusahaan adalah 3,888lebih besar dari nilai t- tabel 1.988 dengan nilai signifikan 0,000 <

0,05. Ini menunjukkan bahwa Ukuran

(10)

22

Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Struktur Modal.

Ini menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan memiliki Nilai positif pada Struktur Modal. Sehingga hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal. Ukuran perusahaan merupakan suatu indikator yang menunjukkan kekuatan financial perusahaan. Perusahaan besar dapat mengakses pasar modal dan memiliki fleksibelitas dan kemampuan lebih untuk mendapatkan dana Joni & Lina, (2010).

Semakin besar ukuran perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki jumlah aset yang semakin tinggi pula.

Perusahaan yang memiliki ukuran yang relatif besar pun akan cenderung menggunakan dana eksternal yang semakin besar. Hal ini disebabkan kebutuhan dana juga semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Selain pendanaan internal, alternatif selanjutnya adalah pendanaan eksternal. Dewi dan Juliantika (2016). Dan hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan (Rahmadani, Ananto, & Andriani, 2019) yang menyatakan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap Struktur Modal Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan

Panggabean, (2018) dalam (Erawati &

Monica Sihaloho, 2018) melakukan penelitian tentang pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan dengan hasil menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Setiap keputusan pendanaan perusahaan yang berkaitan dengan struktur modal harus diperhatikan oleh perusahaan karena struktur modal dapat mempengaruhi kondisi keuangan suatu perusahaan dan harga saham.

Nilai t hitung untuk jumlah Struktur Modal adalah 3,414 lebih besar dari nilai t-tabel 1.988 dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05. Ini menunjukkan bahwa Struktur Modal berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Ini menunjukkan bahwa Struktur Modal berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Trade-off theory menjelaskan bahwa posisi struktur modal perusahaan berada di bawah titik optimal maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan

nilai perusahaan. Sebaliknya, jika posisi struktur modal berada di atas titik optimal maka setiap penambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Maka berdasarkan trade-off theory dapat diambil kesimpulan bahwa teori ini dapat memprediksi adanya hubungan yang positif terhadap nilai perusahaan. Dalam (Erawati & Monica Sihaloho, 2018). Sehingga H0 tidak diterima dan Ha diterima, yang berarti bahwa struktur modal berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Dan hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan (Dewi Rovita, 2014) yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening

Dari hasil perhitungan sobel test diatas mendapatkan nilai Sobel Test Statistic 2,2772, karena nilai Z yang diperoleh sebesar 2,2772 >

1,96 dengan tingkat signifikansi 5%. Jadi dapat dikatakan bahwa struktur modal mampu memediasi ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.

Ukuran Prusahaan yaitu jumlah total neraca, total turnover, total turnover total dan rata-rata total neraca. Ukuran Perusahaan adalah hasil dari kemampuannya membangun kepercayaan publik terhadap Perusahaan setelah melalui beberapa proses dan aset Perusahaan.

Pertumbuhan aset dapat diartikan sebagai perubahan tahunan dari perubahan total aktiva.

Semakin besar pertumbuhan aset maka akan meningkatkan nilai perusahaan. Pertumbuhan aset sangat diharapkan bagi perkembangan perusahaan baik secara internal maupun eksternal perusahaan, karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi perkembangan perusahaan. Pada sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan dan investor pun akan mengharapkan tingkat pengembalian dari investasi yang dilakukan menunjukkan perkembangan yang baik Kusumajaya, (2011) dalam (Maha Dewi & Sudiartha, 2017) Struktur modal yang baik akan mempunyai dampak kepada perusahaan dan secara tidak langsung posisi financial perusahaan akan meningkat dan nilai perusahaan pun akan

(11)

23 tinggi. Kesalahan dalam mengelola struktur

modal akan mengakibatkan utang yang besar, dan ini juga akan meningkatkan resiko keuangan karena ketidaksanggupan perusahaan dalam membayar beban bunga dan utang utang, maka nilai perusahaan pun akan menurun.

SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN

Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan. Ukuran Perusahaan mempermudah suatu perusahaan dalam mendapatkan dana yang berasal dari pasar modal sehingga perusahaan dapat lebih leluasa memanfaatkan dana tersebut untuk meningkatkan nilai suatu perusahaan. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan, semakin besar ukuran suatu perusahaan maka kemungkinan akan semakin lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dan menggunakan pendanaan jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Struktur Modal berpengaruh Positif terhadap Nilai Perusahaan. Semakin tinggi pendapatan maka perusahaan mampu membayar deviden,

yang akan berdampak pada Nilai Perusahaan.

Salah satu keputusan yang harus dihadapi manajer perusahaan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan struktur modal. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai variabel Intervening besar kecilnya ukuran perusahaan melalui total aset, akan berpengaruh juga pada tinggi rendahnya nilai perusahaan. Struktur modal yang dapat mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dengan tingkat pengembalian sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan (value of the firm). Dan saran penulis Unutk peneliti selanjutnya, diharapkan menghilangkan sampel perusahaan yang mengalami kerugian/kebangkrutan, mengganti obyek perusahaan yang diteliti dan memperpanjang periode pengamatan dari yang sebelumnya dengan menggunakan tahun terbaru. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur terdaftar di BEI dengan periode 3 tahun. Akan lebih baik menambahkan atau mengurangi variabel lain seperti dividen payment, cash flow, likuiditas dan sebagainya sehingga nilai R-Square dapat ditingkatkan nilainya dan permodelan menjadi lebih baik.

DAFTAR REFERENSI

Alamsyah, A. R. (2018). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Struktur Modal, dan Ios Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bei. Jurnal Ilmiah Bisnis Dan Ekonomi

Carlos Abraham, Y. (2015). Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1–93.

Chasanah, A. N., & Adhi, D. K. (2012).

Profitabilitas, Struktur Modal dan Likuiditas Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Real Estate yang Listed di Bei (Profitability, Capital Structure And Liquidity Influence On Corporate Value On Listed Real Estate Companies In Bei, 2012-20. 2015, 2012–

2015.

Debyabel, J. (2019). Pengaruh Progitabilitas, Growth Opportunity, Terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening” pada Perusahaan Property Dan Real Estate Terdaftar Di Bei Periode 2014-2017.

Dewi Rovita, I. (2014). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan. 17(1).

Erawati, T., & Monica Sihaloho, D. (2018).

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, Pertumbuhan, dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan.

Versi Cetak), 2(2),

Fitri Prasetyorini, B. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen (Jim), 1(1).

Hilaria Heldiana, D. (2019). Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Manajemen Laba (Earnings Manajemen) dengan Profitabiltas Sebagai Variabel Moderating Perusahaan Sub Sektor Tekstil dan Garmen yang terdaftar Di

(12)

24

Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017.

Indriyani, E. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Akuntabilitas, 10(2), 333–348.

Kaliman, R., & Wibowo, S. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Growth ,Profitabilitas , Likuiditas, dan Sales Growth Terhadap Struktur Modal.

Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 19(3), 185–

190.

Khasanah, S. K., & Aryati, T. (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Kebijakan Hutang dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Deviden sebagai Variabel Moderating. 1(April), 15–31.

Kosimpang, A. D. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Variabel Struktur Modal sebagai Variabel Intrvening pada Prusahaan Pertambangan yang terdaftar Di Bei Periode Tahun 2012-2016. Jurnal, 1–15.

Maha Dewi, D., & Sudiartha, G. (2017).

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Pertumbuhan Aset Terhadap Struktur Modal dan Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 6(4), 2222–2252.

Manoppo, H., & Arie, F. V. (2016). Pengaruh Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan . Jurnal Emba, 4(2), 485-497 Issn 2303-

Mudjijah, S. (2019). Pengaruh Kinerja Keuangan dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan dang Dimoderasi Variabel Ukuran Perusahaan.

Munafi’ah, L., & Dkk. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan, Struktur Aktiva dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal.

Oktaviani, M., Rosmaniar, A., & Hadi, S.

(2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan. Balance, Xvi(1), 102–111.

Prasetia, Eko Ta’dir, Parengkuan, T., & Ivone, S. Searan. (2014). Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Risiko Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Otomotif yang terdaftar Di Bei. 2(2), 879–

889.

Prastuti, N. K. R., & Sudiartha, I. G. M. (2016).

Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 5(3), 1572–1598.

Purnama, S., & Mayliza, R. (2019). Nilai Perusahaan di lihat dari Aspek Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening. 6, 1–8.

Putra Adi, A. N. D. (2019). Pengaruh Kebijakan Deviden, Likuiditas, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 8(5), 3275.

Https://Doi.Org/10.24843/Ejmunud.2019 .V08.I05.P25

Putri, E. A., Nuraina, E., & Styaningrum, F.

(2018). Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Rachmawati, D., & Pinem, D. B. (2015).

Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan

Rahmadani, Ananto, R. P., & Andriani, W.

(2019a). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan dan Deviden Payout Ratio Terhadap Struktur Modal.

Jurnal Akuntansi Manajemen, 14(1), 82–

103.

Rahmadani, Ananto, R. P., & Andriani, W.

(2019b). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan Dan Dividend Payout Ratio Terhadap Struktur Modal.

Ramdhonah, Z., Solikin, I., & Sari, M. (2019).

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan sektor Pertambangan yang Terdaftar Di Bei 2011-2017.

Sukmayanti P, N. W., & Triaryati, N. (2019).

Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real Estate. 8(1), 7132–7162.

(13)

25 Ukhriyawati Fatchu, C., & Riani, D. (2019).

Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada

Perusahaan Lq-45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. 6(1), 1–14.

Referensi

Dokumen terkait

H9: Profitabilitas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan melalui CSR secara signifikan H10: Leverage berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan melalui CSR secara signifikan METODE