• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh upah, modal, tingkat produksi, dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh upah, modal, tingkat produksi, dan"

Copied!
274
0
0

Teks penuh

Rumusan masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Apakah secara parsial upah, modal, tingkat produksi dan teknologi berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja UMKM industri mebel di kecamatan Panti Kabupaten Jember? Besarnya pengaruh variabel upah, modal, tingkat produksi dan teknologi terhadap penyerapan UMKM industri mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember adalah sebesar.

Latar Belakang Masalah

Industri mebel di Kecamatan Panti bisa dikatakan salah satu produk terbaik di Kabupaten Jember. Maka untuk menganalisis kesesuaian antara teori dengan kenyataan yang ada, maka perlu dilakukan penelitian terhadap UMKM industri mebel yang berlokasi di Kecamatan Panti Kabupaten Jember.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada UMKM industri mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember dengan judul “Pengaruh Upah, Modal, Tingkat Produksi Dan Teknologi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja UMKM -industri mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Manfaat Praktis a. Bagi penulis

Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian serupa selanjutnya di masa yang akan datang. Variabel terikat atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau diakibatkan oleh adanya variabel bebas atau variabel bebas.15 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (variabel terikat atau Y) adalah penyerapan tenaga kerja (Y).

Indikator Variabel

Teknologi (X4) yang dimaksud di sini adalah teknologi dalam proses produksi, yaitu kumpulan proses, peralatan, metode, prosedur dan alat yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa,21 dalam hal ini adalah membantu meningkatkan produktivitas barang yang dihasilkan oleh UMKM furnitur. industri di Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Dalam penelitian ini, jumlah teknologi atau mesin dihitung per unit berdasarkan mesin yang dimiliki oleh satu industri mebel.

Asumsi Penelitian

Usaha Menengah (UMKM) yang dimiliki oleh perseorangan dan bergerak di bidang mebel atau pelapis dimana terdapat usaha mikro, kecil, atau menengah yang menggunakan bahan baku atau sarana dalam hal ini kayu dan sebagian kecilnya terbuat dari alumunium; partikel dan plastik, untuk menghasilkan produk seperti lemari, kursi, sofa, meja, dll, yang berlokasi di Kecamatan Panti Kabupaten Jember.

Hipotesis

Metode Penelitian

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas
  • Uji T (Parsial)
  • Uji F (Simultan)
  • Uji Normalitas
  • Uji Multikolinieritas
  • Uji Heteroskedastisitas

Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling yaitu sampling jenuh. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dimana jawaban diberikan sehingga responden tinggal memilih saja.

Sistematika Pembahasan

Jika titik-titik pada scatterplot tersebar secara acak dan tidak berkumpul pada satu tempat sehingga tidak membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Namun jika titik-titik pada scatterplot membentuk pola tertentu maka hal ini menunjukkan adanya heteroskedastisitas.67.

PENDAHULUAN

KAJIAN KEPUSTAKAAN

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

PENUTUP ATAU KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian Terdahulu

  • Upah
  • Modal
  • Tingkat Produksi
  • Teknologi
  • Tenaga Kerja
  • UMKM Industri Mebel

Kesamaan penelitian ini dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan metode analisis dengan teknik analisis data deskriptif kuantitatif dan sama-sama mempelajari dampak atau pengaruh industri mebel terhadap lingkungan. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara produksi terhadap pendapatan industri mebel di Kota Makassar. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan metode analisis dengan teknik analisis data kuantitatif dan sama-sama mempelajari dampak atau pengaruh industri mebel terhadap lingkungan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan masalah utama bagaimana menganalisis pengaruh upah dan modal terhadap penyerapan tenaga kerja UMKM di sentra industri mebel di Jl. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara upah dan modal terhadap penyerapan tenaga kerja UMKM pada sentra industri mebel di Jl. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian ini adalah penelitian ini berkaitan dengan pengaruh industri mebel terhadap.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan metode analisis dengan teknik analisis data kuantitatif dan sama-sama mengkaji industri mebel secara umum. Terdapat pengaruh positif antara upah dan modal terhadap penyerapan tenaga kerja UMKM pada sentra industri mebel di Jl.

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Gambaran Objek Penelitian

  • Sejarah Berdirinya UMKM Industri Mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember secara Umum
  • Visi dan Misi UMKM Industri Mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember secara Umum
  • Tujuan UMKM Industri Mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember secara Umum
  • Macam-Macam Produk yang Dihasilkan UMKM Industri Mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember secara Umum

Setelah menemukan dana utang dari anggota keluarga, teman, atau bahkan bank, yang dirasa cukup untuk membuka usaha furnitur sendiri, serta dana modal yang berasal dari diri sendiri, atau bisa juga diperoleh dari warisan usaha orang tuanya, maka Para pemilik UMKM industri mebel di Kecamatan Rumah Kabupaten Jember ini akan membeli bahan baku berupa kayu dan juga berbagai jenis mesin dan peralatan yang digunakan dalam industri mebel tersebut. 162 Nur Ikhsan, wawancara, Jember, 13 Januari 2019. . secara umum sebagian dari mereka ada yang menganggur dan ada pula yang tidak bersekolah sehingga generasi muda tersebut mempunyai pekerjaan dan tidak lagi menganggur.163 Oleh karena itu, secara tidak langsung keberadaan UMKM industri mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember telah membantu mengurangi angka pengangguran. di Kecamatan Panti pada khususnya dan Kabupaten Jember pada umumnya. Pemasaran barang mebel dari UMKM industri mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember dinilai berhasil karena mampu menciptakan barang-barang mebel yang bagus, bentuknya berbeda-beda, dan juga kualitasnya lebih tinggi dari sebelumnya sehingga menjadi sangat istimewa. pesanan dari masyarakat sekitar kampungnya, lembaga-lembaga formal seperti sekolah, dan juga toko-toko mebel dari seluruh Kabupaten, mulai dari Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Lumajang, hingga Kabupaten Sidoarjo di wilayah Karesidenan Besuki.164 .

Setelah permintaan barang dari konsumen cukup meningkat dari tahun ke tahun, yang mana output dari UMKM industri mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember terus meningkat sehingga variasi barang yang diproduksi pun semakin banyak, dari yang hanya berasal dari terbuat dari kayu. ada yang berbahan alumunium, triplek, plastik, dan juga partikel yang bisa juga digunakan. 164 Saiful Hasan, wawancara, Jember, 20 Januari 2019. . Barang-barang furniture yang dibuat berupa meja, lemari, kursi, sofa, laundry line, dan lain-lain juga turut menyumbang produksi matras spon, matras dan juga spring bed, walaupun tidak semua variasi barang tersedia di furniture UMKM. . Operasional di Kabupaten Panti Kecamatan Jember juga sama, namun secara umum seperti yang disebutkan di atas. Jenis Produk Yang Dihasilkan UMKM Industri Mebel Di Kecamatan Panti Kabupaten Jember Secara Umum Kecamatan Panti Kabupaten Jember Secara Umum.

Penyajian Data

  • Analisis Deskripsi Responden
  • Analisis Deskripsi Variabel Penelitian
  • Uji Statistik Deskriptif
  • Analisis Regresi Linier Berganda
  • Uji Hipotesis
  • Uji Koefisien Determinasi (R 2 )
  • Uji Asumsi Klasik

Nilai sentral pernyataan 1 (P1) dari data survei jawaban responden variabel gaji mempunyai nilai mean atau nilai rata-rata sebesar 4,54, nilai median sebesar Nilai sentral pernyataan 3 (P3) dari data kuisioner responden pada variabel gaji mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,17, median 4,00, dan nilai modus atau metode yang paling sering muncul adalah sebesar 4. Nilai sentral dari pernyataan 3 (P3) pernyataan 6 (P6) dari data survey jawaban responden variabel gaji mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,11, nilai median sebesar 4,00, dan nilai modus atau nilai yang paling sering ditampilkan sebesar 5.

Nilai sentral pernyataan 7 (P7) dari data survei jawaban responden variabel gaji mempunyai nilai mean atau nilai rata-rata sebesar 4,11, nilai median sebesar 4,00, dan nilai modus atau modus yang paling sering muncul adalah sama dengan 4. Nilai sentral pernyataan 10 (P10) dari data survei jawaban responden variabel gaji mempunyai nilai mean. 4,07, meannya adalah 4,00, dan nilai mode atau nilai paling umum adalah 4.

Nilai sentral pernyataan 13 (P13) dari data kuesioner tanggapan responden terhadap variabel modal mempunyai nilai mean sebesar. 4.19, nilai meannya adalah 4.00 dan nilai modusnya atau nilai yang paling umum adalah 4.

Tabel  3.4  di  atas  menunjukkan  rata-rata  upah  yang  diterima  oleh tenaga kerja yang bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang  UMKM  industri  mebel  di  Kecamatan  Panti  Kabupaten  Jember
Tabel 3.4 di atas menunjukkan rata-rata upah yang diterima oleh tenaga kerja yang bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang UMKM industri mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember

Pembahasan

  • Pengaruh Upah, Modal, Tingkat Produksi, dan Teknologi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja UMKM Industri Mebel di Kecamatan
  • Pengaruh Upah, Modal, Tingkat Produksi, dan Teknologi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja UMKM Industri Mebel di Kecamatan

Maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga kesimpulannya upah berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja UMKM industri mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Upah penting untuk menyerap tenaga kerja UMKM industri mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember, khususnya bagi pemilik industri mebel. Maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga kesimpulannya modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja UMKM industri mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember.

Pengaruh Tingkat Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja UMKM Industri Mebel Di Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Oleh karena itu H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga disimpulkan bahwa tingkat produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja UMKM industri mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga disimpulkan bahwa teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja UMKM industri mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember.

Kesimpulan

Hasil pengujian hipotesis pada variabel upah konsisten dengan teori penyerapan tenaga kerja, dimana upah mempengaruhi permintaan dan penyerapan tenaga kerja. Tidak sulit bagi pengusaha mebel untuk mencari pengrajin mebel yang terampil, meski sebagian tenaga kerja yang dimiliki pemilik UMKM industri mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember sebagian besar berasal dari masyarakat sekitar. Dari model regresi penelitian ini diketahui bahwa variabel modal mempunyai nilai koefisien sebesar 0,204, sehingga jika modal meningkat sebesar 1% maka penyerapan tenaga kerja akan meningkat sebesar 0,204% pada industri mebel UMKM kecamatan Panti. , Kabupaten Jember dengan asumsi variabel upah, tingkat produksi dan teknologi konstan (tetap) dan nilai kepentingan T < lt; 0,05) dan T hitung > T Tabel (2,209 > 2,009).

Hasil pengujian hipotesis variabel modal konsisten dengan teori penyerapan tenaga kerja, dimana modal merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja. Pada penelitian ini modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja karena UMKM pemilik industri mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember menggunakan modal untuk meningkatkan produksinya, sehingga UMKM pemilik industri mebel di Kecamatan Panti Kabupaten Jember menambah jumlah tenaga kerjanya. , Peningkatan jumlah tenaga kerja ini disebabkan oleh adanya tambahan permintaan elemen furnitur yang melebihi estimasi atau identifikasi sehingga memerlukan tambahan tenaga kerja baru. Pada model regresi linier berganda dari penelitian ini diketahui bahwa variabel tingkat produksi mempunyai nilai koefisien sebesar 0,264, sehingga jika tingkat produksi meningkat sebesar 1% maka penyerapan tenaga kerja akan meningkat sebesar 0,264% pada UMKM industri mebel Kecamatan Panti, Kabupaten Jember dengan asumsi , bahwa variabel upah, modal dan teknologi adalah konstan (tetap) dan nilai kepentingan T <.

Referensi

Dokumen terkait