• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh variasi produk, kemasan, kepercayaan dan fasilitas

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh variasi produk, kemasan, kepercayaan dan fasilitas"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH VARIASI PRODUK, KEMASAN, KEPERCAYAAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA OLEH-OLEH

KERUPUK JANGEK BUK KAI DI KOTA PADANG

Lisa Safitri, Mona Amelia, Sri Wahyuni

Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

This study aims to analyze: (1) the effect of product variation on consumer purchasing decisions. (2) the effect of packaging on purchasing decisions. (3) the influence of trust on purchasing decisions. (4) the effect of facilities on purchasing decisions. (5) the effect of product variation, packaging, belief and facilities together on the purchase decision. The type of research used is descriptive and associative. The population in this study were all customers of Kerupuk Jangek Buk Kai. Sample amounted to 100 respondents with sampling technique in the form of Acidental sampling with descriptive and inductive analysis techniques. The results showed that: (1) product variation significantly influence consumer purchasing decision, shown by regression coefficient value (X1) equal to 0,557. The value of regression coefficient is significant because the value of tcount of 8.478> ttable of 1.98. (2) packaging has significant influence to consumer purchasing decision, shown by regression coefficient value (X2) equal to 0,263. The value of regression coefficient is significant because the value of tcount of 6.491> ttable of 1.98. (3) trust significantly influence to purchasing decision, as shown by value of regression coefficient (X3) equal to 0,325. The value of the regression coefficient is significant because the tcount value of 5.043> ttable of 1.98.

(4) facilities have a significant effect on purchasing decision, shown by regression coefficient value (X4) equal to 0,442. The value of regression coefficient is significant because the tcount

value of 4.570> ttable of 1.98. (5) product variations, packaging, trust and facilities affect together consumer purchasing decisions. Where the value obtained Fcount 112.573> Ftable 2.47.

Keywords: Product Variations, Packaging, Trust, and Purchasing Decisions

PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang industri maupun jasa mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Semakin cerdasnya konsumen dan bertambahnya pilihan produk yang tersedia di pasar, menimbulkan persaingan yang sangat ketat

pada produsen dalam usaha untuk memprebutkan perhatian konsumen untuk membeli produknya. Kebutuhan konsumen yang terus meningkat, menjadi peluang bisnis. Hal tersebut menjadi dasar pemikiran para pelaku usaha untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. sehingga tidak berpaling ke pesaing meski terjadi perubahan. Banyak perusahaan yang

(2)

berusaha memenangkan persaingan dengan cara memanfaatkan peluang bisnis yang ada dan berusaha menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai pasar.

Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mempertahankan eksistensi kinerjanya untuk mencapai suatu tingkat pertumbuhan tertentu. Perusahaan tersebut akan berusaha menguasai pasar dengan berbagai strategi pemasaran dan juga pelayanannya dengan tujuan akhir mendapatkan laba maksimal dengan tingkat efisiensi kinerja secara optimal.

Dengan kata lain, pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidup dalam persaingan usaha yang semakin ketat dan untuk mengembangkan usahanya.

Menurut Kotler (2008:178), keputusan pembelian adalah salah satu tahap dari keseluruhan proses mental dan kegiatan-kegiatan fisik lainnya yang terjadi dalam proses pembelian pada suatu periode dan waktu tertentu serta pemenuhan kebutuhan tertentu atau dengan kata lain merupakan suatu rangkaian tahapan yang diambil oleh seorang konsumen.

Oleh–oleh kerupuk jangek Buk Kai berada di Kota Padang yang bergerak di bidang makanan ringan yang dijadikan sebagai buah tangan oleh masyarakat setempat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada produk kerupuk jangek padaoleh–oleh tokokerupuk jangekBuk Kai yang berada di Kota Padang, bahwa keputusan pembelian konsumen dapat kita lihat pada tabel penjualan kerupuk jangek padaoleh–oleh kerupuk jangek Buk Kai sebagai berikut:

Tabel 1: Data Penjualan TokoOleh–olehKerupuk Jangek Buk Kai Januari sampai September 2016

No Bulan Penjualan (Kg)

1 Januari 900

2 Februari 743

3 Maret 696

4 April 595

5 Mei 715

6 Juni 473

7 Juli 457

8 Agustus 421

9 September 398

Sumber: Toko Oleh-oleh Kerupuk Jangek Buk Kai 2016

(3)

Pada tabel 1 dapat kita lihat data penjualanoleh–oleh kerupuk jangek Buk Kai mengalami kenaikan dan mengalami penurunan. Dari bulan januari penjualan kerupuk jangek pada oleh–oleh kerupuk jangek Buk Kai mengalami penurunan yaitu dari 900 kg menjadi 595 kg. Pada bulan Mei penjualan kerupuk jangek pada toko oleh–oleh kerupuk jangek Buk Kai mengalami kenaikan yang mana terjual sebanyak 715 kg, namun dari bulan Juni sampai Bulan September mengalami penurunan yaitu 473 Kg menjadi 398 kg.

Peneliti menduga naik turunnya penjualan oleh–oleh kerupuk jangek Buk Kai disebabkan karena kurangnya variasi produk, kurang menariknya kemasan, kurangnya kepercayaan konsumen dan kurang memadai fasilitas pada oleh–oleh kerupuk jangek Buk Kai. Variasi produk merupakan suatu unit khusus dalam suatu

merek atau lini produk yang dapat dibedakan berdasarkan harga dan atribut produk. Semakin bervariasinya produk yang dihasilkan, maka perusahaan juga semakin banyak melayani berbagai macam kebutuhan konsumen yang dituju.

Perusahan mengembangkan variasi produk secara berkesinambungan seiring dengan perubahan dan keinginan konsumen yang senantiasa berubah.

. Variasi produk dapat mengatasi kejenuhan terhadap suatu produk dan juga dapat memberikan kesempatan bagi pembeli untuk membandingkan dan membedakan suatu produk yang akan dibeli.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan padaoleh–oleh kerupuk jangek Buk Kai bahwa variasi produk kerupuk jangek dapat kita lihat pada tabel berikut:

Tabel 2: Variasi Produk Oleh-oleh Kerupuk Jangek TokoBuk Kai Kota Padang

No Jenis Harga/bungkus

(Rp) 1 Kerupuk jangek latua kecil sedang 40.000,00

2 Kerupuk jangek latua panjang 45.000,00

3 Kerupuk jangek goreng bulat besar 40.000,00 4 Kerupuk jangek goreng bulat sedang 20.000,00 5 Kerupuk jangek goreng bulat kecil 10.000,00

6 Kerupuk jangek balado 12.000,00

7 Kerupuk jangek goreng kecil 8.000,00

8 Kerupuk jangek latua panjang kecil 25.000,00 Sumber: Toko Oleh-oleh Kerupuk Jangek Buk Kai 2016

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat kita lihat bahwa pada tokooleh–oleh kerupuk jangek Buk Kaibahwa menjual 8 variasi

kerupuk jangek terdiri dari kerupuk jangek latua kecil sedang, kerupuk jangek layua panjang, kerupuak jangek goreng bulat

(4)

besar, kerupuak jangek goreng bulat sedang, kerupuk jangek goreng bulat kecil, kerupuk jangek balado, kerupuk jangek goreng kecil dan kerupuk jangek latua panjang kecil. Kurangnya variasi produk kerupuk jangek membuat konsumen kurang tertarik untuk membeli kerupuk jangek untuk di jadikan sebagai oleh-oleh.

Variasi sangat menunjang penjualan dan keputusan pembelian konsumen.

Selain variasi produk kemasan juga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Sejarah kemasan telah dikenal sejak zaman manusia purba. Orang-orang primitif menggunakan kulit binatang dan keranjang rumput untuk mewadahi buah- buhan yang dipungut dari hutan kemasan yang menarik akan membuat konsumen tertarik untuk melihat produk yang

diproduksi perusahaan dan sebaliknya jika kemasan kurang menarik maka konsumen kurang tertarik untuk membeli produk yang diproduksi perusahaan.

Kemasan (packaging) merupakan aktivitas merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk pengemasan meliputi kegiatan, perlindungan, dan penambahan nilai sebuah produk. Pengemasan dapat menjadi hal yang penting baik bagi penjual maupun konsumen. Kemasan melibatkan perancangan dan produksi wadah atau pembungkus untuk sebuah produk. Pada dasarnya fungsi utama kemasan adalah menyimpan dan melindungi produk. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3: KemasanOleh–oleh Kerupuk Jangek Buk Kai Kerupuk Jangek Toko Buk Kai KotaPadang

No Jenis Ukuran (Ons) Harga (Rp)

1 Kerupuk jangek latua kecil sedang 2,5 40.000,00

2 Kerupuk jangek latua panjang 2,5 45.000,00

3 Kerupuk jangek goreng bulat besar 2,5 40.000,00 4 Kerupuk jangek goreng bulat sedang 2,5 20.000,00 5 Kerupuk jangek goreng bulat kecil 2,5 10.000,00

6 Kerupuk jangek balado 1,5 12.000,00

7 Kerupuk jangek goreng kecil 1,5 8.000,00

8 Kerupuk jangek latua panjang kecil 2,5 25.000,00 Sumber: Toko Oleh-oleh Kerupuk Jangek Buk Kai 2016

Pada tabel 3 dapat kita lihat ukuran kemasan pada kerupuk jangek tokokerupuk jangek Buk Kai Kota Padang.

Ukuran kemasan kerupuk jangek latua kecil sedang, kerupuk jangek latua jangek

panjang, kerupuk jangek goreng bulat besar, kerupuk jangek goring bulat sedang, kerupuk jangek goreng bulat kecil dan kerupuk jangek latua panjang kecil mempunyai ukuran berat sebesar 2,5 ons

(5)

sedangkan ukuran kemasan untuk kerupuk jangek balado dan kerupuk jangek goreng kecil mempunyai ukuran berat sebesar 1,5 ons. Kemasan pada kerupuk jangek toko oleh-oleh kerupuk jangek Buk Kai Kota Padang terbuat dari plastik kaca dasar tipis. Kemasan pada kerupuk jangek kurang menarik karna hanya mengemas kerupuk jangek dengan plastik kaca tidak ada inisiatif pimpinan untuk membuat kemasan yang unik.

Selain kemasan, kepercayaan juga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. kepercayaan sangat penting dalam menjalankan sebuah bisnis karena dengan adanya rasa kepercayaan akan memperkuat memperkuat penjualan, manajemen finansial, dan kepemimpinan.

Menurut Kourdi dalam Simamora (2008:28), kepercayaan merupakan

keyakinan satu pihak mengenai maksud dan perilaku pihak lain. Kepercayaan sangat penting dalam bisnis karena kepercayaan untuk memperkuat penjualan,

manajemen finansial, dan

kepemimpinan.Komunikasi yang efektif akan membantu pelanggan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya menciptakan kepercayaan pada produk, karena komunikasi yang sering dan bermutu tinggi akan menghasilkan kepercayaan lebih besar. Berikut ini data mengenai penjualan oleh-oleh kerupuk jangek buk kai perminggu yang peneliti jadikan sebagai data pendamping untuk variabel kepercayaan merek yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4: Kepercayaan Merek

No Jenis Ukuran (Ons) Penjualan (bungkus)

1 Kerupuk jangek latua kecil sedang 2,5 12

2 Kerupuk jangek latua panjang 2,5 3

3 Kerupuk jangek goreng bulat besar 2,5 10

4 Kerupuk jangek goreng bulat sedang 2,5 5

5 Kerupuk jangek goreng bulat kecil 2,5 8

6 Kerupuk jangek balado 1,5 25

7 Kerupuk jangek goreng kecil 1,5 19

8 Kerupuk jangek latua panjang kecil 2,5 9

Sumber: Toko Oleh-oleh Kerupuk Jangek Buk Kai 2016 Berdasarkan tabel 4 di atas dapat kita

lihat kurang percayanya konsumen terhadap kerupuk jangek pada toko Oleh–

oleh Kerupuk Jangek Buk Kai. Dapat kita lihat pada tabel penjualan perminggu pada

bulan oktober 2016 bahwa konsumen, sedikitnya peminat kerupuk jangek yang di buat toko Oleh-Oleh Kerupuk Jangek Buk Kai. Kurangnya kepercayaan disebabkan karena kurang renyah dan gurih kerupuk

(6)

jangek yang dihasilkan oleh toko Oleh–

oleh Kerupuk Jangek Buk Kai .

Selain variasi produk, kemasan dan kepercayaan yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah fasilitas.

Menurut Tjiptono ( 2008:19 ), fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum jasa ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas merupakan sesuatu yang sangat penting dalam usaha jasa, oleh karena itu fasilitas yang ada yaitu kondisi fasilitas, kelengkapan desain interior dan eksterior serta kebersihan fasilitas harus dipertimbangkan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang dirasakan konsumen secara langsung.

Fasilitas sangat mendukung bisnis yang dilakukan. Fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum jasa ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas merupakan sesuatu yang sangat penting dalam usaha jasa, oleh karena itu fasilitas yang ada yaitu kondisi fasilitas, kelengkapan desain interior dan eksterior serta kebersihan fasilitas harus dipertimbangkan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang dirasakan konsumen secara langsung. Berikut fasilitas pada toko yang ada pada toko Oleh–oleh Kerupuk Jangek Buk Kai:

Tabel 5: Data Vasilitas Oleh-oleh Kerupuk Jangek Buk Kai

No Fasilitas Kerterangan

1 Tempat parkir Luas 3x2 meter

2 Tempat duduk 3 kursi

3 Keranjang 10 buah

Sumber: Toko Oleh-oleh Kerupuk Jangek Buk Kai 2016 Berdasarkan tabel 5 diatas dapat kita

lihat fasilitas toko oleh–oleh kerupuk jangek Buk Kai Kota Padang yang mana tersedianya lahan parkir dengan luas 3x2 meter yang mana bisa memuat 10 buah motor, tersedianya tempat duduk dan keranjang. Kurang luasnya lahan parkir membuat konsumen memarkirkan mobil

atau sepeda motornya di tepi jalan. Tempat duduk yan terlalu sedikit membuat sebagian konsumen berdiri ketika menunggu kerupuk yang dipesanya dan juga ruang tempat usaha pusat Oleh–oleh Kerupuk Jangek Buk Kai terlalu kecil sehingga sebagian konsumen berdiri di parkiran.

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan rumusan masalah maka jenis penelitian ini adalah deskriptif

dan asosiatif. Dengan metode deskriptif ini didapatkan data yang memberikan keterangan atau gambaran fakta dari objek yang diteliti. Menurut Iskandar (2009:61)

(7)

penelitian deskriptif asosiatif adalah penelitian untuk memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih berdasarkan indikator- indikator dari yang diteliti guna untuk mengtahui pengaruh antara dua variabel atau lebih, atau pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.Penelitian ini dilakukan pada toko Oleh–oleh Kerupuk Jangek Buk Kai KotaPadang yang beralamat di Jalan Andalas dan dilakukankan pada bulan 13 Januari 2018

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Acidental Sampling.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji ramsey, uji like lihood, uji normalitas, uji multikolonialitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan regresi linear berganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil

Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat pada uji koefisien determinasiyang telah dioleh dengan menggunakan program SPSS sebagai berikut:

Tabel 6: Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .909a .826 .818 2.56878

Sumber: Olahan Data Primer, 2018 Berdasarkan tabel diatas, hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabeldiperoleh hasil nilai R Square sebesar 0,826 yang artinya 82,6% perubahan pada variabel dependen (keputusan pembelian) dapat dijelaskan oleh variabel independen (variasi produk, kemasan, kepercayaan dan fasilitas) sedangkan sisanya sebesar 17,4%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai hasil olahan data regresi linier berganda dan uji t untuk melihat Pengaruh Variasi Produk, Kemasan, Kepercayaan Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Oleh-Oleh Kerupuk Jangek Buk Kai Di Kota Padang.

(8)

Tabel 7: Hasil Regresi Berganda dan Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -18.065 3.782 -4.777 .000

Variasi

Produk .557 .066 .497 8.478 .000

Kemasan .263 .041 .287 6.491 .000

Kepercayaa

an .325 .064 .264 5.043 .000

Fasilitas .442 .097 .260 4.570 .000

Sumber: Hasil Olahan Data Primer Tahun 2018

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda yang disajikan pada tabel diatas, berikut ini dapat dikemukakan persamaan regresi linier berganda :

Y= a + bı Xı + b2X2 +b3X3+ b4X4

Y= -18,065 + 0,557X1 + 0,263 X2 + 0,325 X3 + 0,442 X4

Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa : 1. Nilai konstanta sebesar -18,065

menunjukan bahwa tanpa adanya pengaruh dari variabel terikat (keputusan pembelian) maka nilai variabel bebas (variasi produk, kemasan, kepercayaan dan fasilitas) telah mencapai -18,065 satuan.

2. Nilai koefisien regresi (X1) variasi produk sebesar 0,557, artinya jika variasi produk naik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian naik sebesar 0,557 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami

perubahan atau konstan, nilai ini signifikan karena thitung 8,478 > ttabel

1,984 dan berpengaruh positif

3. Nilai koefisien regresi (X2) kemasan sebesar 0,263, artinya jika kemasan naik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan naik sebesar 0,263 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan, nilai ini signifikan karena thitung 6,491 > ttabel

1,984 dan berpengaruh positif

4. Nilai koefisien regresi (X3) kepercayaansebesar 0,325, artinya jika kepercayaannaik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan naik sebesar 0,325 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan, nilai ini signifikan karena thitung 5,043 >

ttabel 1,984 dan berpengaruh positif

(9)

5. Nilai koefisien regresi (X4) fasilitassebesar 0,442, artinya jika lokasi naik sebesar satu satuan, maka fasilitas akan naik sebesar 0,442 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan, nilai ini

signifikan karena thitung4,570 > ttabel

1,984 dan berpengaruh positif

Untuk melihat pengaruh variabelvariasi produk, kemasan, kepercayaan dan vasilitas terhadap keputusan pembelian konsumen Kerupuk Jangek Buk Kai di Kota Padang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 8: Hasil Analisia Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2971.320 4 742.830 112.573 .000a

Residual 626.870 95 6.599

Total 3598.190 99

Sumber: Hasil Olahan Data Primer Tahun 2018

Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai Fhitung 112,573> Ftabel 2,47 dan nilai Sig 0,000

< α 0,05 artinya H0 ditolak dan Ha

diterima. Dapat disimpulkan variasi produk, kemasan, kepercayaan dan fasilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Kerupuk Jangek Buk Kai di Kota Padang.

1. Pengaruh Variasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan pengujian hipotesis pertama, diketahui bahwa secara parsial variasi produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen kerupuk jangek Buk Kai di Kota Padang.

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien regresi variasi produk terhadap keputusan pembelian sebesar 0,557. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 8,478 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai

signifikan 0,000 < α = 0,05 artinya Ho ditolak Ha diterima. Artinya variasi produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen oleh-oleh kerupuk jangek Buk Kai di Kota Padang.

Berdasarkan analisis deskriptif variasi produk (X1), tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator rasa dengan rata-rata skor sebesar 4,04 pada TCR sebesar 80,87% tergolong pada kategori Baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator warna dengan rata-rata skor sebesar 4,00 pada TCR sebesar 79,93%

tergolong pada kategori sedang. Dengan total rata-rata pada variabel variasi produk adalah sebesar 4,04 pada TCR sebesar 80,87% tergolong pada kategori baik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori

(10)

yang disampaikan oleh Tjiptono (2008:99), Variasi produk sangat penting dalam memasarkan produk karena dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

Variasi prduk dalam suatu produk merupakan suatu yang terlihat dengan mata dan bersifat menarik sehingga konsumen memiliki keinginan untuk membeli produk tersebut. Sedangkan menurut Kotler (2008:178), variasi produk dapat dilakukan dengan cara berbeda-beda sesuai kebutuhan yang diinginkan konsumen. Variasi produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian melalui serangkaian penyediaan produk bervariasi dari segi bahan dan harga.Banyak pilihan produk yang ditawarkan membuat konsumen dengan leluasa memilih berbagai alternatif pilihan produk sehingga konsumen tidak merasa bosan.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Faradisa (2016) dengan judul ” Analisis Pengaruh Variasi Produk, Fasilitas, dan Kualitas Pelayanan Tehadap Minat Beli Ulang Konsumen pada Indonesian Coffeeshop Semarang (Icos Cafe)”.

Dimana berdasarkan hasil penelitian diperoleh adanya pengaruh variasi produk terhadap keputusan pembelian. Yang menandakan bahwa variasi produk mempunyai pengaruh terhadapMinat Beli Ulang Konsumen pada Indonesian

Coffeeshop Semarang (Icos Cafe).Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa variasi produk kerupuk jangek Buk Kai adalah strategi perusahaan dengan menganekaragamkan produknya dengan tujuan agar konsumen mendapatkan produk yang diinginkan dan dibutuhkan.

2. Pengaruh Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua, diketahui bahwa secara parsial kemasan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen kerupuk jangek Buk Kai di Kota Padang.

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien regresi kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 0,263. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 6,491 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05 artinya Ho ditolak Ha diterima. Artinya kemasan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen kerupuk jangek Buk Kai di Kota Padang.

Berdasarkan analisis deskriptif kemasan(X2), tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator ukuran dengan rata-rata skor sebesar 4,08 pada TCR sebesar 81,67% tergolong pada kategori Baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator bentuk dengan rata-rata skor

(11)

sebesar 4,05 pada TCR sebesar 80,90%

tergolong pada kategori baik. Dengan total rata-rata pada variabel kemasan adalah sebesar 4,06 pada TCR sebesar 8,21%

tergolong pada kategori baik.Hal ini menunjukan bahwa kemasan kerupuk jangek Buk Kai tergolong pada kategori baik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Kotler (2008:186), proses kemasan melibatkan kegiatan mendesain dan memproduksi, fungsi utama dari kemasan sendiri yaitu untuk melindungi produk agar produk tetap terjaga kualitasnya. Jika kemasan produk berkualitas dan menarik akan membuat konsumen tertarik sehingga melakukan keputusan pembelian produk dan sebalik jika kemasan tidak menarik maka konsumen tidak tertarik untuk melakukan pembelian.

Sedangkan menurut Tjiptono (2008:151), Kemasan melibatkan perancangan dan produksi wadah atau pembungkus untuk sebuah produk. Pada dasarnya fungsi utama kemasan adalah

menyimpan dan melindungi

produk.Namun pada saat ini, ada banyak faktor yang membuat kemasan menjadi saran pemasaran penting. Kemasan yang didesain dengan buruk akan menyebabkan konsumen pusing dan menyebabkan perusahaan kehilangan penjualan.

Sebaliknya, kemasan yang inovatif bisa

memberi manfaat kepada perusahaan melebihi pesaing dan mendorong penjualan.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Setiawati (2014:75) dengan judul”Pengaruh Promosi dan Kemasan Terhadap Keputusan ProdukChitato yang Dimediasi oleh Brand Awareness”.Dimana berdasarkan hasil penelitian diperoleh adanya pengaruh kemasan terhadap keputusan pembelian.Yang menandakan bahwa kemasan mempunyai pengaruh terhadapKeputusan Produk Chitato yang Dimediasi oleh Brand Awareness.

3. Pengaruh Kepercayaan terhadap keputusan Pembelian

Berdasarkan pengujian hipotesis ketiga, diketahui bahwa secara parsial kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen kerupuk jangek Buk Kai di Kota Padang.

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien regresi kepercayaan terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 0,325. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung

sebesar 5,043 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05 artinya Ho ditolak Ha diterima. Artinya kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen kerupuk jangek Buk Kai di Kota Padang.

(12)

Berdasarkan analisis deskriptif kepercayaan(X3), terlihat tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan produk dengan rata- rata skor sebesar 4,12 pada TCR sebesar 82,30% tergolong pada kategori Baik.

Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator manfaat yang adal dalam produk dengan rata-rata skor sebesar 4,02 pada TCR sebesar 80,40% tergolong pada kategori baik.

Dengan total rata-rata pada variabel kepercayaan adalah sebesar 4,06 pada TCR sebesar 81,19% tergolong pada kategori baik.Hal ini menunjukan bahwakepercayaan oleh-oleh kerupuk jangek Buk Kai tergolong pada kategori baik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Kotler (2008:169), Kepercayaan adalah kepercayaan pihak tertentu terhadap yang lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu keyakinan bahwa orang yang dipercayainya tersebut memiliki segala kewajibannya secara baik sesuai yang diharapkan. Kepercayaan sangat penting dalam bisnis karena kepercayaan untuk memperkuat penjualan, manajemen finansial, dan kepemimpinan. Kepercayaan juga akan mempengaruhi keputusan pembelian. Sedangkan menurut Kourdi dalam Simamora (2008:28), kepercayaan

merupakan keyakinan satu pihak mengenai maksud dan perilaku pihak lain.

Kepercayaan sangat penting dalam bisnis karena kepercayaan untuk memperkuat penjualan, manajemen finansial, dan kepemimpinan. Kepercayaan juga akan mempengaruhi keputusan pembelian.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Sari (2017) dengan judul”Pengaruh kualitas Produk, Sikap Konsumen dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat di CV. Hayati Cabang Pasaman Barat”. Dimana berdasarkan hasil penelitian diperoleh adanya pengaruh kepercayaan terhadap keputusan pembelian.Yang menandakan bahwa kepercayaan mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat di CV. Hayati Cabang Pasaman Barat

4. Pengaruh Fasilitas Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan pengujian hipotesis keempat, diketahui bahwa secara parsial fasilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen kerupuk jangek Buk Kai di Kota Padang.

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien regresi fasilitas terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 0,442. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar

(13)

4,570 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05 artinya Ho ditolak Ha diterima. Artinya fasilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen kerupuk jangek Buk Kai di Kota Padang.

Berdasarkan analisis deskriptif fasilitas(X4), tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator tata cahaya dengan rata-rata skor sebesar 4,15 pada TCR sebesar 82,93% tergolong pada kategori Baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator perlengkapan atau perabotan dengan rata-rata skor sebesar 3,97 pada TCR sebesar 79,40% tergolong pada kategori sedang. Dengan total rata-rata pada variabel fasilitas adalah sebesar 4,03 pada TCR sebesar 80,55% tergolong pada kategori baik.Hal ini menunjukan bahwa fasilitas oleh-oleh kerupuk jangek Buk Kai tergolong pada kategori baik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Sumayang (2003:124), apabila fasilitas yang tersedia dengan baik dan memadai maka pelayanan yang diberikanoleh perusahaan dapat optimal. Konsumen juga akan merasa terlayani dengan baiksehingga dengan dengan ketersediaan fasilitas yang baik dapat menimbulkan keputusan pembelian dan sebaliknya jika konsumen tidak merasa terlayani dengan baik dan kurang tersedia fasiltas yang juga kurang baik

maka akan dapat menimbulkan rasa untuk tidak membeli. Sedangkan menurut Tjiptono (2008:27), mengatakan bahwa penyediaan perlengkapan– perlengkapan fisik untuk memberikan kemudahan kepada para tamu dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya atau kegiatan–

kegiatannya, sehingga kebutuhan- kebutuhan tamu dapat terpenuhi. Jika kebutuhan tamu dapat terpenuhi maka akanmenimbukan keputusan pembelian dan jika kebutuhan tamu tidak terpenuhi maka tidak akan menimbulkan keputusan pembelian.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Ali (2017) dengan judul”Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Lokasi dan Fasilitas Terhadap Keputusan Pembelian Rumah”.

Dimana berdasarkan hasil penelitian diperoleh adanya pengaruh kepercayaan terhadap keputusan pembelian.Yang menandakan bahwa fasilitas mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian Rumah.

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan fasilitas adalah perlengkapan fisik yang disediakan oleh penyedia jasa untuk dapat digunakan oleh konsumen dalam melakukan aktivitasnya.

(14)

5. Pengaruh Variasi Produk, Kemasan, Kepercayaan dan Vasilitas Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui variasi produk, kemasan, kepercayaan dan fasilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kerupuk jangek Buk Kai di Kota Padang. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengolahan data dimana Fhitung sebesar 112,573> dari Ftabel sebesar 2,47 dan nilai Sig 0,000 < α 0,05 artinya H0

ditolak dan Ha diterima.

Hasil penelitian sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Kotler (2008:178), keputusan pembelian adalah salah satu tahap dari keseluruhan proses mental dan kegiatan-kegiatan fisik lainnya yang terjadi dalam proses pembelian pada suatu periode dan waktu tertentu serta pemenuhan kebutuhan tertentu atau dengan kata lain merupakan suatu rangkaian tahapan yang diambil oleh seorang konsumen.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan dan hasil analisis data, tentang pengaruh variasi produk, kemasan, kepercayaan dan fasilitas terhadap keputusan pembelian konsumen kerupuk jangek Buk Kai di Kota Padang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variasi produk terhadap

keputusan pembelian konsumen kerupuk jangek Buk Kai di Kota Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,557 nilai ini signifikan karena nilai thitung

sebesar 8,478> ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000< 0,05 berarti Ha diterima H0 ditolak.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen kerupuk jangek Buk Kai di Kota Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,263 nilai ini signifikan karena nilai thitung sebesar 6,491> ttabel

sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000< 0,05 berarti Ha diterima H0

ditolak.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepercayaan terhadap keputusan pembelian konsumen kerupuk jangek Buk Kai di Kota Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,325 nilai ini signifikan karena nilai thitung

sebesar 5,043 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima H0 ditolak.

4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas terhadap keputusan pembelian konsumen kerupuk jangek Buk Kai di Kota Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,442 nilai ini signifikan

(15)

karena nilai thitung sebesar 4,570 > ttabel

sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima H0

ditolak.

5. Terdapat pengaruh yang signifikan variasi produk, kemasan, kepercayaan dan fasilitas terhadap keputusan pembelian konsumen kerupuk jangek Buk Kai di Kota Padan.Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai Fhitung 112,573 > Ftabel 2,47 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Rachman Taufik Muhammad. (2017) Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Lokasi, dan Fasilitas Terhadap Keputusan Pembelian Rumah.

Surabaya. Jurnal, 6( 9 ) : 2461 - 0593

Faradisa, Isti. ( 2016 ). Analisis Pengaruh Variasi Produk, Falitas, dan Kualitas Pelayanan Tehadap Minat Ulang Konsumen Pada Indonesian

Coffeeshop Semarang. Semarang.

Jurnal, 2( 2 )

Iskandar. (2009). Metodelogi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta : Gaung Persada Press.

Kotler , Philips. (2008). Manajmen Pemasaran: Analisis, perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Edisi 9, Jilid 2, New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

Setiawan Mega. (2017). Pengaruh Promosi dan Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian produk Chitato yang Dimediasi oleh Brand Awareness.Jurnal, 12( 1 )

Sari Permata Siska. (2017.Pengaruh kualitas Produk, Sikap Konsumen dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat di CV.

Hayati Cabang Pasaman Barat.

Padang, Jurnal, 5(2) :2460-190X.

Simamora, Bilson.(2008). Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif Dan Profitabel, Pt. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sumayang. (2003).Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi.

Salemba Empat: Jakarta.

Tjiptono, Fandy.(2008).Stategi Pemasaran, Edisi 3, Andi:

Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Hasil koefisien regresi untuk variabel kualitas pelayanan (X 1 ) yaitu sebesar 0,344 artinya pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah adalah positif,

Hasil koefisien regresi untuk variabel kualitas pelayanan (X1) yaitu sebesar 0,344 artinya pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah adalah positif,

Hasil pengujian regresi berganda diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,011 dengan nilai signifikan 0,869 &lt; 0,05 artinya karakteristik individu berpengaruh

Berdasarkan hasil penilitian melalui analisis regresi, diperoleh koefisien regresi sederhana variable produk tabungan sebesar 0,470 yang artinya produk tabungan

Koefisien regresi opinion shopping yang dinotasikan dengan X4 adalah sebesar 2,300 yang artinya setiap 100% kenaikan pada variabel opinion shopping maka opini audit

Nilai koefisien regresi variabel produk (X3) adalah sebesar 0,278 artinya dimana jika ada kenaikan sebesar satu satuan skor pada variabel produk maka akan

Hasil secara simultan menunjukkan bahwa Fasilitas Ruangan dan Fasilitas Parkir tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Nasabah dengan koefisien korelasi sebesar 0,15 dengan

Dan selanjutnya hasil dari koefisien determinasi adjusted R2 sebesar 0,555 yang artinya bahwa kompetensi, fasilitas kerja, dan pelatihan kerja mempengaruhi prestasi kerja sebesar 55.5%