• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH VARIASI MEDIA VERMIKOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN CACING TIGER (Eisenia foetida) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI BERUPA BROSUR - Repositori UMMETRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH VARIASI MEDIA VERMIKOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN CACING TIGER (Eisenia foetida) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI BERUPA BROSUR - Repositori UMMETRO"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah lingkungan adalah sampah. Sampah juga dapat mengganggu kenyamanan dalam lingkungan masyarakat, Yudistirani, dkk (2015:29) menyatakan “sampah adalah material sisa dari aktivitas manusia yang tidak memiliki keterpakaian, karenanya harus dikelola”. Sampah juga termasuk barang buangan yang sudah tidak dipakai lagi, secara umum sampah dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik yaitu sampah yang berasal dari aktivitas manusia yang mudah untuk diurai, sedangkan sampah anorganik sisa sampah dari aktivitas manusia yang sulit terurai dan membutuhkan jangka waktu yang lama (Taufiq, dkk, 2015).Setiap harinya produksi sampah yang dihasilkan makin menumpuk sehingga menyebabkan bau yang tidak sedap, kebanyakan sampah yang terdapat dalam kehidupan masyarakat yaitu sampah organik yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga yang dibuang begitu saja yang dapat mengganggu kenyamanan masyarakat. Untuk mengurangi adanya sampah dalam lingkungan masyarakat terutama pada kegiatan rumah tangga maka, dapat melakukan pengolahan terhadap sampah organik tersebut agar menjadi bermanfaat.

Upaya dalam mengatasi masalah sampah organik dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya pembuatan kompos. Kebanyakan penduduk dan masyarakat menggunakan bantuan bakteri yang mampu memakan waktu cukup lama, dalam proses pembuatannya pun perlu dilakukan pengadukan secara berkala. Perlu adanya inovasi baru agar sampah organik dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Mashur (2020:49) menyatakan bahwa “salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menggunakan cacing tanah Eisenia feotida sebagai reaktor pengolah limbah”. Menurut penelitian Mashur (2020) telah terbukti bahwa cacing tanah jenis Eisenia foetida merupakan salah satu jenis cacing tanah yang memiliki keunggulan yang tinggi dalam merombak bahan organik menjadi media atau pakannya. Kemampuan cacing tanah dalam merombak bahan organik menjadi media atau pakannya dapat mencapai seberat bobot badannya selama 24 jam.

Cacing tanah merupakan salah satu makrofauna tanah yang sangat potensial menghancurkan bahan organik dan dapat menghasilkan pupuk

(2)

kascing. Spesies cacing tanah yang telah dibudidayakan dan diproduksi secara komersial adalah Lumbricus rubellus, Eisenia fetida, Pheritrirnu usiutica, dan Eudrilus eugineu. Pengomposan dengan menggunakan aktivitas cacing tanah merupakan metode yang tepatuntuk mendaur ulang sampah organik menjadi kompos yang kaya unsur hara, tidak berbau dan dapat digunakan sebagai pemantap tanah. Disamping memiliki banyak manfaat, budidaya cacing resiko kegagalannya kecil karena tidak membutuhkan teknologi yang tinggi, relative lebih mudah, efesien, serta modal dan tempat budidaya yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan mudah didapat. Cacing tanah mempunyai kemampuan beradaptasi cukup tinggi, sehingga cacing tanah dapat hidup di alam dengan mudah dan media buatan untuk pengembangbiakkan cacing pun mudah (Wibowo dan Sungkowo, 2018).

Cacing tanah juga selain bermanfaat sebagai perombak bahan organik, juga biasa dimanfaatkan oleh peternak cacing sebagai pakan ikan dan unggas, tidak hanya itu saja, cacing tanah memiliki nilai harga jual yang tinggi seperti hasil kompos yang dirombak cacing tanah dan cacing tanah itu sendiri yang dapat di jual dan mendapatkan keuntungan.

Budidaya cacing yang biasa dilakukan dalam kalangan masyarakat dan khalayak umum kebanyakan menggunakan limbah industri seperti ampas tahu, baglog jamur, dan limbah peternakan sebagai media pertumbuhan dan perkembangan serta media pakan. Media pertumbuhan dan perkembangan cacing tanah selain menggunakan limbah hasil industri dan limbah peternakan juga dapat menggunakan limbah yang berada di lingkungan sekitar. Limbah yang berasal dari lingkungan sekitar banyak sekali macamnya. Namun, peneliti disini dalam pembudidayaan cacing menggunakan limbah lingkungan sekitar seperti kotoran sapi, tinja kering, sekam padi, seresah daun, dan serbuk gergaji sebagai media.

Habitat alami cacing tanah berada didalam tanah, dimulai dari tanah halus, tanah liat, tanah berdebu, hingga tanah liat berdebu. Cacing lebih menyukai tempat yang lembab, gembur dan teduh. Hal ini berfungsi untuk menjaga kelembaban tubuh cacing, karena 80% bagian tubuh cacing mengandung air. Tidak hanya itu saja, media cacing tanah jenis tiger (Eisenia foetida) harus memiliki kriteria, sehingga pemilihan terhadap media yang akan digunakan itu sangat penting. Utomo, dkk (2019:58) menyatakan bahwa "media

(3)

yang dibutuhkan untuk membudidayakan cacing memiliki kriteria yaitu media yang digunakan harus gembur, organik, dan lunak".

Berdasarkan hasil pra survey yang telah dilakukan, terdapat peternak cacing tanah yang bertepatan di JL. Pala VII, Kauman, Kec. Metro Timur., Kota Metro, Lampung 34124. Peternak tersebut membudidayakan cacing tanah jenis Eudrellus eugenia. Media pertumbuhan dan perkembangan yang digunakan limbah peternakan seperti kotoran sapi dan limbah hasil industri seperti ampas tahu. Hasil budidaya cacing dimanfaatkan warga sekitar untuk umpan pemancingan, dan pakan ikan. Selain itu, hasil cacing tanah mampu mengeruk keuntungan tinggi dengan penjualan Rp. 100.000/kg cacing. Tidak hanya cacing tanah yang memiliki berbagai manfaat, kotoran yang dihasilkan oleh cacing pun dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada tanaman.

Berdasarkan hasil pra survey di pasar Cendrawasih, Kota Metro yang terdapat banyak tumpukan limbah sayuran dan buah-buhan yang sudah tidak terpakai dan biasa dimanfaatkan oleh peternak unggas sebagai pakan unggas.

Jika tidak dimanfaatkan, limbah sayuran dan buah-buiahan tersebut hanya akan dialihkan ke TPA (tempat pembuangan akhir). Sehingga peneliti memanfaatkan limbah pasar yang berupa limbah sayuran dan buah-buahan sebagai media tambahan pakan terhadap pertumbuhn dan perkembangan cacing tanah.

Hasil penelitian dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran biologi pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada kelas XII semester ganjil. Agar belajar dan pembelajaran dapat berjalan efektif maka perlu adanya sumber belajar sebagai penunjang belajar, sumber belajar yang digunakan yaitu brosur.

Kurnia, dkk (2015:106) menyatakan “brosur adalah bahan informasi tertulis tentang suatu masalah yang ditulis secara bersistem atau cetakan terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid”. Desain brosur dapat digunakan sebagai sumber belajar dengan materi yang sesuai dengan elemen pemebelajaran biologi. Brosur akan didesain semenarik mungkin dengan perpaduan beberapa gambar untuk menarik perhatian dan memberi pemahaman kepada peserta didik.

Penelitian mengenai pengaruh terhadap media pertumbuhan cacing tanah sebagai sumber belajar berbentuk brosur belum pernah dilakukan, sehingga menarik peneliti untuk mengambil judul ini yaitu “ Pengaruh Variasi

(4)

Media Vermikopos Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Cacing (Eisenia foetida) Sebagai Sumber Belajar Biologi Berupa Brosur.”

B. Rumusam Masalah

1. Apakah ada pengaruh Variasi media terhadap pertumbuhan dan perkembangan cacing tiger (Eisenia foetida)?

2. Variasi media manakah yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan perkembangan cacing tiger (Eisenia foetida)?

3. Apakah hasil penelitian berupa brosur layak digunakan sebagai sumber belajar?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh variasi media terhadap pertumbuhan dan perkembangan cacing tiger (Eisenia foetida)

2. Untuk mengetahui variasi media mnakah yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan perkembangan cacing tiger (Eisenia foetida) 3. Untuk mengetahui hasil penelitian layak digunakan sebagai sumber belajar

berupa brosur.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi peneliti sendiri untuk menambah pengetahuan adanya pengaruh berbagai media bagi pertumbuhan dan perkembangan hewan dengan contoh spesies berupa cacing tanah (Eisenia foetida).

2. Untuk dikalangan pendidikan atau pelajar dapat dipergunakan sebagai bahan ajar atau sumber belajarpada materi pengelolaan limbah.

3. Untuk kalangan masyarakat sendiri dapat digunakan pedoman bagi pembudidaya cacing tanah, dan dapat mengetahui pengaruh berbagai media yang digunakan dalam pertumbuhan dan perkembangan cacing tanah tersebut.

E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

Asumsi dalam penelitian ini adalah anggapan dasar mengenai hal yang dijadikan untuk melaksanakan penelitian:

1. Sampah organik pasar berupa sayur-sayuran, dan buah-buahan yang memiliki kandungan protein, karbohidrat, dan kalsium.

2. Cacing tiger (Eisenia foetida) yang digunakan dengan umur yang sama.

(5)

F. Ruang Lingkup Penelitian 1. Jenis penelitian eksperimental.

2. Variabel bebas (X) adalah variasi media vermikompos.

3. Variabel terikat (Y) adalah pertumbuhan dan perkembangan cacing tiger (Eisenia fetida).

4. Objek penelitian yaitu pertumbuhan dan perkembangan cacing tiger (Eisenia fetida) oleh pengaruh variasi media vermikompos.

5. Tempat penelitian dilakukan di Green House Universitas Muhammadiyah Metro.

6. Sumber Belajar Biologi: berupa brosur

7. Waktu penelitian dilakukan selama 1,5 bulan.

Referensi

Dokumen terkait