Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang
bahaya
Ref
1.Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang Instalasi Penyalur Petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi bahaya sambaran langsung
(Permenaker No 31 Tahun 2015 ttg Perubahan Permenaker No 2/Men/1989))
2. SNI 04- 0225 2011 (PUIL 2011)
Sebagai rujukan untuk sistem proteksi
internal/proteksi bahaya sambaran tidak langsung
Sasaran
OBYEK YANG TERTINGGI
Arus : 5.000 ~ 200.000 A Panas : 30.000 oC
AWAN KE AWAN
AWAN KE BUMI
KERUSAKA KERUSAKA
N N
• THERMIS, THERMIS,
• ELEKTRIS, ELEKTRIS,
• MEKANIS, MEKANIS
KERUSAKA KERUSAKA
N N
• THERMIS, THERMIS,
• ELEKTRIS, ELEKTRIS,
• MEKANIS, MEKANIS
BAHAYA SAMBARAN PETIR BAHAYA SAMBARAN PETIR
SAMBARAN LANGSUNG
SAMBARAN TIDAK LANGSUNG
KERUSAKAN
PADA ALAT ELEKTRONIK
KONSEP SISTEM PROTEKSI
PETIR
KATAGORI
Proteksi External
• adalah instalasi dan alat-alat di luar sebuah struktur untuk meredam dan menghantar arus petir ke sistem pembumian atau berfungsi sebagai ujung tombak penangkap muatan listrik/arus petir di tempat tertinggi Proteksi Internal
• Upaya menghindari terjadinya beda potensial
pada semua titik di instalasi atau peralatan
yang diproteksi di dalam bangunan.
KONSEPSI PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN PETIR
PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNGDengan memasang instalasi penyalur petir pada bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
- Sistem Sangkar Faraday - Sistem Elektro statik
PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNGDengan melengkapi peralatan penyama tegangan
pada jaringan instalasi listrik (Arrester)
PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNGDengan memasang instalasi penyalur petir pada bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
- Sistem Sangkar Faraday - Sistem Elektro statik
PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNGDengan melengkapi peralatan penyama tegangan
pada jaringan instalasi listrik (Arrester)
INSTALASI PENYALUR PETIR
PERMENAKER PER-02 MEN/1989 INSTALASI PENYALUR PETIR
PERMENAKER PER-02 MEN/1989
PENERIMA (AIR TERMINAL)
PENERIMA (AIR TERMINAL)
HANTARAN PEMBUMIAN (GROUNDING)
HANTARAN PEMBUMIAN (GROUNDING)
HANTARAN PENURUNAN (DOWN
CONDUCTOR) HANTARAN
PENURUNAN (DOWN
CONDUCTOR)
SISTEM FRANKLIN
Sudut perlindungan 112 o
Resistan pembumian Mak. 5 ohm
PERMENAKER PER-02 MEN/1989 PERMENAKER PER-02 MEN/1989
INSTALASI PENYALUR PETIR INSTALASI PENYALUR PETIR PERMENAKER PER-02 MEN/1989 PERMENAKER PER-02 MEN/1989
INSTALASI PENYALUR PETIR INSTALASI PENYALUR PETIR
PEMBUMIAN TIDAK SEMPURNA
PEMBUMIAN TIDAK SEMPURNA
BAHAYA STEP VOLTAGE BAHAYA STEP VOLTAGE NILAI RESISTANS SEBARAN ELEKTRODA PEMBUMIAN MAK. 5 Ohm
STEP VOLTAGE
TEGANGAN LANGKAH
ialah suatu bagian tegangan pada permukaan tanah sehingga
menebabkan adanya
beda potensial
langkah antara kaki
manusia atau
binatang
Instalasi penyalur petir yang tidak
memenuhi syarat dapat mengundang bahaya
Grounding tidak sempurna,
berbahaya !!
++++++++++++++++++++
++++++++++++++++++
--- ---
MENYAMBAR JARINGAN LISTRIK
PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL
Semua bagian konduktif dibonding
Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua kawat RSTN tegangannya sama tidak ada beda potensial
GROUNDING ARRESTER
RSTN RSTN
H
ARUS DIPASANG INSTALASIPROTEKSI PETIR
(SYSTEM INTERNAL PROTECTION)
Ruangan berpotensi bahaya ledakan gas/uap/debu/serat
SNI 225 - 1987 SNI 225 - 1987
PUIL-1987 (820 - B.16 dan - PUIL-1987 (820 - B.16 dan - C.4)
C.4)
A : Peruntukan bangunan ( -10 0 1 2 3 5 15 ) B : Struktur konstruksi ( 0 1 2 3 )
C : Tinggi bangunan ( 0 2 3 4 5 ….. 10 ) D : Lokasi bangunan ( 0 1 2 )
E : Hari guruh ( 0 1 2 3 4 …… 7 )
R = A + B + C + D + E
< 11 ABAIKAN : tidak perlu pengaman
= 11 KECIL : tidak perlu
= 12 SEDANG : agak dianjurkan
= 13 AGAK BESAR : dianjurkan
= 14 BESAR : sangat dianjurkan
> 14 SANGAT BESAR : sangat perlu
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
(PER 02/MEN/1989)
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A : Peruntukan bangunan
Bangunan biasa tidak perlu pengamanan : - 10
Bangunan jarang digunakan
: 0
Rumah tinggal :
1
Bangunan umum :
2
Banyak orang :
3
Instalasi gas,minyak, rumah sakit
: 5
Gudang handak :
15
B : Struktur konstruksi
Steel structure :
0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam
: 1
Beton bertulang, atap bukan logam
: 2
Kerangka kayu atap bukan logam
: 3
C : Tinggi bangunan
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
C : Tinggi bangunan
s/d 6 m : 0
12 m : 2 17 m : 3 25 m : 4 35 m : 5 50 m : 6 70 m : 7 100 m : 8 140 m : 9 200 m : 10
D : Lokasi bangunan
Tanah datar : 0 Lereng bukit: 1
Puncak bukit : 2 E : Hari guruh per tahun
2 : 0
4 : 1
8 : 2
16 : 3
32 : 4
64 : 5
128 : 6
156 : 7
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
Hari Guruh adalah banyaknya hari
dimana terdengar guruh paling sedikit satu kali dalam jarak kira-kira 15 km dari stasiun
pengamatan.
(ref.W.M.O)
Bangunan terpencil & lebih tinggi dari bangunan lainnya : menara, cerobong, antene permanen
Bangunan untuk menyimpan bahan mudah meledak/terbakar
Bangunan untuk kepentingan umum : sekolah, mesjid
Bangunan untuk menyimpan barang yang sulit diganti : museum,
perpustakaan
Daerah terbuka : stadion, padang golf.
* Ketentuan tersebut sesuai angka index
PENERIMA
Dipasang pada tempat yang diperkirakan disambar petir
Menjamin perlindungan bangunan
Penerima mendatar 15cm lebih tinggi
Sebagai penerima dapat digunakan :
- logam bulat panjang dari tembaga
- hiasan logam dari atap - atap logam
- tiang beton yang menonjol diatas atap
Memiliki sudut perlindungan 112º.
AIR TERMINATION/PENERIMA
•
Penerima harus dipasang di tempat atau bagian yang diperkirakan dapattersambar petir
•
Jika bangunan yang terdiri dari bagian-bagian seperti bangunan yangmempunyai menara, antena, papan reklame atau suatu blok bangunan harus dipandang sebagai suatu kesatuan;
FINIAL PENYALUR PETIR (AIR TERMINATION/PENERIMA)
• Dimensi minimum air terminal :
• Cu : 35 mm2
• Fe : 50 mm2
• Al : 70 mm2
FINIAL PENYALUR PETIR (AIR TERMINATION/PENERIMA)
•
Ketinggian Air Termination minimum 10 in ((IEC)61024- 1-1)•
Berdasarkan Permen 02, minimum 15 cmFINIAL PENYALUR PETIR (AIR TERMINATION/PENERIMA)
• Untuk air Termination yg tingginya lebih
dari 600 cm, harus diberi penyangga yang tidak boleh
kurang dari setengah
tinggi total
FINIAL PENYALUR PETIR (AIR TERMINATION/PENERIMA)
• Jumlah dan jarak antara masing-masing
penerima harus diatur sedemikian rupa
sehingga dapat menjamin bangunan itu
masuk dalam daerah perlindungan
DOWN CONDUCTOR /
PENGHANTAR PENURUNAN
•
penghantar yang menghubungkan penerima dengan elektroda bumi;•
harus dipasang sepanjang bubungan (nok) dan atau sudut-sudut bangunan ke tanah•
Dari suatu bangunan paling sedikit harusmempunyai 2 (dua) buah penghantar penurunan;
•
Penghantar penurunan harus dipasang dengan jarak tidak kurang 15 cm dari atap yang dapat terbakar kecuali atap dari logam, genteng atau batu;DOWN CONDUCTOR /
PENGHANTAR PENURUNAN
• Sebagai penghantar penurunan petir dapat digunakan bagian-bagian dari atap, pilarpilar, dinding-dinding, atau tulang-tulang baja yang mempunyai massa logam yang baik;
• Khusus tulang-tulang baja dari kolom beton harus memenuhi syarat, kecuali:
• sudah direncanakan sebagai penghantar
penurunan dengan memperhatikan syarat-syarat sambungan yang baik dan syarat-syarat lainnya;
• ujung-ujung tulang baja mencapai garis
permukaan air di bawah tanah sepanjang waktu.
• Kolom beton yang bertulang baja yang dipakai sebagai penghantar penurunan harus digunakan kolom beton bagian luar
DOWN CONDUCTOR /
PENGHANTAR PENURUNAN
•
Dimensi minimum menurut bahan (IEC 62305) :• Cu : 16 mm2
• Fe : 50 mm2
• Al : 25 mm2
•
recommend that the Down-Conductor be at least 50 mm2 or AWG 0 in all casesDOWN CONDUCTOR /
PENGHANTAR PENURUNAN (PERMENAKER : 02/1989)
•
Bahan penghantar penurunan yang dipasang khusus harus digunakan kawat tembaga atau bahan yang sederajat dengan ketentuan :• penampang sekurang-kurangnya 50 mm’.;
• setiap bentuk penampang dapat dipakai dengan tebal serendah-rendahnya 2 mm.
•
Jarak antara alat-alat pemegang penghantar penurunan satu dengan yang lainnya tidak boleh lebih dari 1,5 meterDOWN CONDUCTOR /
PENGHANTAR PENURUNAN
•
Jarak minimum antara penghantar penurunan yang satu dengan yang lain diukur sebagai berikut;•
Pada bangunan yang tingginya kurang dari 25 meter maximum 20 meter;•
Pada bangunan yang tingginya antara 25 - 50 meter maka jaraknya {30 - (0,4 xtinggibangunan) }
•
Pada bangunan yang tingginya lebih dari 50 meter maximum 10 meter.SAMBUNGAN-SAMBUNGAN
• harus merupakan suatu sambungan elektris, tidak ada kemungkinan terbuka dan dapat menahan kekuatan tarik sama dengan sepuluh kali berat penghantar yang menggantung pada sambungan itu.
• Penyambungan dilakukan dengan cara:
• dilas.
• diklem (plat klem, bus kontak klem) dengan panjang sekurang-kurangnya 5 cm;
• disolder dengan panjang sekurang-kurangnya 10 cm
3. PEMBUMIAN (Grounding)
Elektroda pembumian dipasang dengan syarat tahanan pembumian sekecil mungkin
Dapat digunakan :
- tulang baja lantai dan tiang pancang
- pipa logam diameter 25mm, tebal 3,25mm - pelat baja tebal 3mm dan lebar 25mm
Untuk daerah korosif elektroda bumi harus disipuh dengan zn atau tembaga
Untuk beberapa penghantar penurunan dapat dipasang elektroda kelompok, ditanam 50cm dibawah tanah
Tahanan pembumian setinggi-tingginya 50hm
• Panjang suatu elektroda bumi yang dipasang tegak dalam bumi tidak boleh kurang dari 4 meter, kecuali jika
sebagian dari elektroda bumi itu
sekurang-kurangnya 2 meter dibawah batas minimum permukaan air dalam bumi;
Bila tidak mencapai 50hm atau karena kondisi alam dapat :
- dipasang elektroda lingkar - dengan bahan tertentu
Pembumian instalasi listrik dilarang
digunakan sebagai pembumian penyalur petir
Dipasang sambungan ukur.
4. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Pemeriksaan dan pengujian dilakukan : - sebelum serah terima instalasi
- setelah ada perubahan atau perbaikan - berkala 2 tahun sekali
- setelah ada kerusakan akibat sambaran petir
Dalam pemeriksaan berkala diperhatikan :
- elektroda bumi
- kerusakan pada penerima atau penghantar penurunan
- sambungan-sambungan
- tahanan pembumian (pada musim kemarau)
- dicatat dalam akte pangawasan.