• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DAN PENGADAAN PROGRAM HIBAH KOMPETISI 2006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DAN PENGADAAN PROGRAM HIBAH KOMPETISI 2006"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

Dalam rangka pelaksanaan Program Hibah Kompetitif (CPG) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tahun anggaran 2006, perlu adanya kesamaan persepsi dan pemahaman yang lebih jelas bagi pihak-pihak yang terlibat mengenai tata cara pelaksanaan Program Hibah Kompetitif. pengelolaan keuangan dan administrasi pengadaan publik. Untuk itu kami mencoba merumuskan pedoman mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tata cara pengelolaan administrasi keuangan dan pengadaan publik secara umum melalui Kegiatan Peningkatan Manajemen Perguruan Tinggi (KMPPT). Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari pedoman sebelumnya dan memuat beberapa perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu (a) Perpres 42/2002 tentang pedoman pelaksanaan APBN, yang terakhir disempurnakan dengan Perpres 72/2004, (b ) Perpres 80/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dilengkapi dengan Perpres 70/2005.

Hal-hal yang diatur dalam pedoman ini antara lain (a) penatausahaan administrasi keuangan (b) segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pengadaan barang/jasa oleh pemerintah (c) pengawasan dan pemeriksaan hasil pengadaan barang/jasa negara. barang/jasa, dan (d) perpajakan. Pedoman ini tidak akan banyak berarti apabila tidak dibekali dengan pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan serta ketentuan lain yang berlaku terkait pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara khususnya rupiah murni. Pedoman Pengelolaan Pengadaan dan Administrasi Keuangan Program Hibah Kompetitif Tahun 2006 diharapkan dapat membantu mempercepat pelaksanaan program.

PENDAHULUAN

PENATAUSAHAAN ADMINISTRASI KEUANGAN

Buku Kas Umum harus ditulis dengan tangan dan mencatat segala transaksi yang berkaitan dengan pelaksanaan PHK, termasuk pencairan syarat oleh KPMPT dan faktur/penyetoran pajak. Seperti halnya BKU, untuk pemungutan dan pembayaran pajak yang berkaitan dengan pelaksanaan PHK, perlu juga dicatat dalam Buku Bantuan Pajak. Sebagaimana telah diinformasikan sebelumnya, pelaksanaan PHK dilakukan dengan model perjanjian kerja sama dalam bentuk kontrak, yang artinya pembayarannya dilakukan melalui mekanisme pemindahbukuan antar rekening bank KPPN Jakarta III selaku kantor pembayaran KPMPT di wilayah tersebut. akun saat ini. dari bank PHK tersebut.

Implikasi dari mekanisme ini adalah diperlukannya buku cabang bank sebagai sarana untuk dapat mengetahui posisi saldo bank pada rekening hari libur yang bersangkutan pada waktu tertentu. Untuk membantu memudahkan pelaksanaan PHK, khususnya untuk mengukur pembangunan fisik, berikut adalah contoh dasar penghitungan pencapaian fisik yang juga diterapkan pada program hibah kompetitif lainnya. Apabila terdapat kegiatan dan/atau subkegiatan yang tidak dicatat, maka hendaknya diinventarisasi dan dilakukan pembobotan lebih lanjut dengan memperhatikan pendanaan yang telah dikeluarkan.

Kepemilikan tidak dimaknai secara sempit, sehingga hasil pengadaan dapat dimanfaatkan secara optimal dalam rangka redundansi. Secara administratif, pada akhir tahun anggaran, hasil pengadaan barang atau peralatan harus diserahkan kepada pemerintah melalui pengelolaan perguruan tinggi setempat.

TATA CARA PENGADAAN BARANG JASA

03 Panitia Pembelian Suatu tim yang ditunjuk oleh pengguna barang/jasa untuk melaksanakan pemilihan pemasok barang/jasa. 04 Pejabat Pengadaan Umum Staf yang ditunjuk oleh pengguna barang/jasa untuk melaksanakan seleksi pemasok barang/jasa senilai maksimal Rp. 06 Kontrak bisnis antara pengguna barang/jasa dan penyedia barang/jasa dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa umum.

01 Tugas pokok pengguna barang/jasa dalam pengadaan barang/jasa adalah: (a) membuat rencana pengadaan barang/jasa, (b) penunjukan. 03 Pengguna barang/jasa bertanggung jawab secara administratif, fisik, finansial, dan fungsional atas pengadaan barang/jasa. 01 Persyaratan penyedia barang/jasa dalam pelaksanaan pengadaan publik adalah sebagai berikut: (a) mematuhi ketentuan hukum dalam melakukan usaha/kegiatan sebagai penyedia barang/jasa, (b) memiliki pengetahuan profesional, pengalaman, teknis dan kemampuan manajerial untuk menyediakan barang/jasa, (c) tidak berada dalam pengawasan pengadilan, tidak dalam keadaan pailit, tidak terhenti kegiatan usahanya dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak dikenakan sanksi pidana, (d) mampu secara sah menandatangani kontrak (e) adalah sebagai Wajib Pajak yang telah memenuhi kewajiban perpajakan selama setahun terakhir, dibuktikan dengan melampirkan fotokopi tanda terima penyerahan surat tahunan pajak penghasilan (PPh) tahun terakhir dan fotokopi Pasal 29 Penerima Setoran Pajak PPh (SSP), (f) dalam waktu 4 (empat) tahun) dalam satu tahun terakhir, pernah bekerja di bidang penyediaan barang/jasa baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman dengan subkontraktor, kecuali bagi penyedia barang/jasa yang telah berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun, (g) mempunyai sumber daya manusia, modal,.

05 Panitia/Pejabat Pengadaan dapat melakukan prakualifikasi dalam pelelangan umum untuk pengadaan barang/jasa/jasa lainnya yang bersifat kompleks. 01 Dalam pemilihan penyedia barang/jasa, beku/jasa lainnya pada prinsipnya dilakukan dengan cara pelelangan umum; Keberatan terhadap pilihan penyedia barang/jasa dan pengaduan masyarakat 01 Peserta pemilihan penyedia barang/jasa merasa dirugikan baik lahir maupun batin.

02 Pengguna barang/jasa wajib memberikan jawaban paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah sanggahan diterima; 03 Apabila penyedia barang/jasa kurang puas dengan jawaban dari pihak pada subbab 05 Apabila penyedia barang/jasa yang lolos prakualifikasi dalam pelelangan ulang hanya 2 (dua), maka permohonan penawaran dan perundingan dilakukan seperti pada proses seleksi langsung;

06 Apabila jumlah penyedia barang/jasa yang mengajukan penawaran dalam lelang ulang hanya 2 (dua), maka perundingan dilakukan seperti pada proses seleksi langsung; 08 Apabila jumlah penyedia barang/jasa yang melakukan lelang ulang hanya 1 (satu), maka perundingan dilakukan seperti pada proses penunjukan langsung; 01 Para pihak menandatangani kontrak paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak diterbitkannya keputusan penetapan penyedia barang/jasa dan setelah penyedia barang/jasa menyerahkan surat jaminan pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari jumlah nilai kontrak bagi pengguna barang/jasa;.

Lima puluh juta rupiah), bentuk kontraknya berupa Kontrak Pembelian Barang/Jasa (KPBJ) dengan jaminan pelaksanaan. 03 Pemasok barang/jasa dilarang mengalihkan tanggung jawab seluruh kegiatan pokoknya dengan cara melakukan alih daya kepada pihak lain;

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Dalam posisinya masing-masing, kedua belah pihak sepakat untuk menyerahkan barang inventaris dengan ketentuan sebagai berikut. UNTUK PIHAK PERTAMA Dekan Fakultas Universitas/Lembaga dan PIHAK KEDUA Rektor/WR Bidang Administrasi Keuangan/PR II. Dalam jabatannya masing-masing, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan inspeksi kerja dengan ketentuan sebagai berikut.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersama-sama melakukan pemeriksaan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam surat kontrak pekerjaan nomor K.00. PIHAK PERTAMA dengan tegas menerima capaian fisik atas pekerjaan yang dicapai PIHAK KEDUA. Atas pencapaian tersebut, PIHAK LAIN dapat diberikan pembayaran kedua sebesar 40% (empat puluh persen) dari nilai kontrak atau Rp.

Dengan penyerahan ini, PIHAK KEDUA dapat membayar pembayaran ketiga sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai Perjanjian atau Rp. Kapal Pesawat Kereta Api/Bus Lainnya 01. dan pejabat lainnya Setara Bisnis VIP/Kelas IA Khusus/Eksekutif Rp. dan Pejabat Lainnya Setara Bisnis VIP/Kelas IA Khusus/Eksekutif Rp. Pejabat Pemerintah Lainnya Eksekutif Kelas Ekonomi IB Rp. KANTOR PENGIRIMAN DAN UNIT KARYAWAN DAN KELUARGA. Keputusan Menteri Keuangan tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Tidak Tetap.

MALUKU PAPUA RATA-RATA MALUKU PAPUA RATA-RATA MALUKU PAPUA RATA-RATA MALUKU PAPUA I. YANG MEMBUTUHKAN KURANG DARI 6 JAM. Keputusan Menteri Keuangan tentang perjalanan dinas dalam negeri bagi PNS, PNS, dan pegawai tidak tetap. Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, pejabat yang memberitahukan tanggal keberangkatan/kedatangan, dan bendahara bertanggung jawab berdasarkan peraturan keuangan negara apabila negara menderita kerugian karena kesalahan, kelalaian dan kelalaiannya, angka 8, terlampir Surat Edaran Menteri. Keuangan 3. April 1974, No. B296/MK/I/4/1974, Surat Edaran Menteri Keuangan Tahun 1979, No.

MALUKU PAPUA RATA-RATA PAPUA MALUKU RATA-RATA PAPUA MALUKU RATA-RATA PAPUA MALUKU RATA-RATA

Referensi

Dokumen terkait

Third Year First Semester BIO1107 – Biophysics Lecture BIO1108 – Biophysics Laboratory BIO1109 – Biostatistics Lecture BIO1110 – Biostatistics Laboratory BIO1211 – Evolutionary