• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK HUKUM PENGELOLAAN LIMBAH PUSKESMAS DALAM RANGKA PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN (STUDI PUSKESMAS DOMPU KOTA, KABUPATEN DOMPU) - Ummat Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ASPEK HUKUM PENGELOLAAN LIMBAH PUSKESMAS DALAM RANGKA PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN (STUDI PUSKESMAS DOMPU KOTA, KABUPATEN DOMPU) - Ummat Repository"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perlindungan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk memelihara fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau pengelolaan lingkungan hidup. Banyak sekali bahan-bahan yang sudah tidak terpakai lagi. Bahan-bahan tersebut tentu saja menjadi limbah dari Puskesmas itu sendiri, yang nantinya dapat membahayakan warga Desa Dompu jika bahan-bahan tersebut tidak dikelola sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Lingkungan Hidup. Pengelolaan. Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, sampah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan, sedangkan pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup. oleh aktivitas manusia sehingga melebihi baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

Puskesmas merupakan suatu unit kesehatan yang dalam usahanya menghasilkan limbah medis dan non medis baik berbentuk padat maupun cair. Limbah medis adalah semua limbah yang diperoleh di tempat-tempat dalam sistem pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik, praktek dokter gigi, bank darah dan klinik hewan serta fasilitas kesehatan, fasilitas kesehatan dan laboratorium. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2014. Limbah medis yang dihasilkan oleh rumah sakit /puskesmas meliputi limbah radioaktif, limbah infeksius, limbah patologis dan bedah, limbah sitotoksik, limbah kimia dan farmasi.

Pengelolaan limbah bahan beracun berbahaya (B3) merupakan salah satu permasalahan serius di Puskesmas karena limbah medis, khususnya limbah infeksius, berpotensi menularkan penyakit menular melalui kontak langsung maupun tidak langsung melalui media lingkungan. Oleh karena itu, limbah medis tidak dapat langsung dibuang ke lingkungan tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Secara lebih rinci, pengelolaan limbah B3, termasuk limbah medis, diatur dalam Peraturan No.

Penanganan limbah medis yang baik dan benar sesuai peraturan serta pengendalian yang ketat terhadap pengolahan limbah medis yang dihasilkan di institusi medis dapat mencegah penyebaran penyakit atau penyakit. 3https://sehatq.com, Limbah Medis – Semua yang perlu Anda ketahui, diakses 30 November 2022 pukul 20:00 WITA.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti menjadi tertarik untuk menulis tentang aspek hukum Pengelolaan Limbah Puskesmas Dalam Rangka Pencegahan Pencemaran Lingkungan (Studi pada Puskesmas Dompu Kabupaten Dompu).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian yang baik adalah penelitian yang bermanfaat untuk banyak hal, baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun dalam kehidupan sosial sehari-hari.

Ruang Lingkup Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum Tentang Limbah

Limbah non medis adalah limbah padat yang berasal dari kegiatan rumah sakit selain pelayanan kesehatan, yang berasal dari dapur, perkantoran, kebun, dan pekarangan, serta dapat dimanfaatkan kembali apabila teknologinya tersedia. Limbah padat medis adalah limbah padat yang meliputi limbah infeksius, limbah patologis, limbah sitotoksik, limbah bejana tekan dan limbah dengan komposisi logam berat yang tinggi. Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi organisme patogen yang tidak terdapat secara sistematis di lingkungan dan organisme tersebut terdapat dalam jumlah yang cukup serta bersifat virulen untuk menularkan penyakit kepada manusia yang rentan.

Limbah sangat menular adalah sisa dari pembibitan dan penyimpanan bahan-bahan yang sangat menular, otopsi, organ hewan laboratorium dan bahan-bahan lain yang diinokulasi, terkontaminasi atau bersentuhan dengan bahan-bahan yang sangat menular.

Tinjauan Umum Tentang Puskesmas

  • Pengertian Puskesmas
  • Tujuan Puskesmas
  • Fungsi Puskesmas
  • Visi dan Misi Puskesmas

Menurut Departemen Kesehatan RI (2006), Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertugas melaksanakan pekerjaan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai UPTD Dinas Kesehatan kabupaten/kota, Puskesmas berfungsi melaksanakan sebagian tugas teknis operasional dinas kabupaten/kota dan unit pelaksana tingkat pertama. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan menitik beratkan pada pelayanan kepada masyarakat luas untuk mencapai kesehatan yang optimal tanpa mengorbankan mutu pelayanan kepada individu.

Puskesmas hanya bertanggung jawab terhadap sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya. Namun apabila dalam satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah akan dibagi antara Puskesmas tersebut dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (Desa, Kelurahan, RW) dan masing-masing Puskesmas. Komunitas ini. Pusat Kesehatan. Mewujudkan masyarakat yang berperilaku sehat menyangkut kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat untuk mewujudkan masyarakat yang mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu b.

Pembangunan kesehatan dilaksanakan di Puskesmas sebagaimana dimaksud pada poin di atas dengan tujuan mewujudkan kecamatan yang sehat. Dalam melaksanakan tugasnya, puskesmas membagi fungsinya menjadi dua, yaitu pelaksanaan Upaya Kesehatan Komunitas (CHE) dan Upaya Kesehatan Individu (ECH) tingkat pertama di bidang tugasnya sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan. Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia. TIDAK. Memantau pelaksanaan pembangunan yang berorientasi kesehatan. h) Mencatat, melaporkan dan mengevaluasi akses, kualitas dan cakupan layanan kesehatan. i) Membuat rekomendasi mengenai permasalahan kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem peringatan dini dan respon pengendalian penyakit. j) Memberikan rekomendasi mengenai permasalahan kesehatan masyarakat kepada instansi kesehatan kabupaten/kota, melaksanakan sistem peringatan dini dan respon pengendalian penyakit. k) Melaksanakan kegiatan sosialisasi keluarga.. 15. l) Bekerja sama dengan institusi kesehatan dan rumah sakit garda terdepan di wilayah kerja. 8.

Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) meliputi: a) Penyediaan pelayanan kesehatan dasar yang komprehensif, . berkelanjutan, berkualitas tinggi, mengintegrasikan faktor biologis, psikologis, sosial dan budaya melalui peningkatan hubungan dokter-pasien yang erat dan setara. Visi pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas adalah pembangunan kesehatan yang sesuai dengan model kesehatan, tanggung jawab daerah, kemandirian masyarakat, pemerataan, teknologi tepat guna, terpadu dan berkelanjutan.

Tinjauan Umum Tentang Pencemaran Lingkungan

  • Pengertian Pencemaran Lingkungan
  • Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan Hidup
  • Pengertian Perusakan Lingkungan

Lingkungan yang tercemar akan menimbulkan ketidakseimbangan ekologi akibat masuknya bahan-bahan pencemar ke dalam lingkungan. 02/MENKLH/1988 yaitu masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam air/udara dan/atau perubahan susunan air/udara karena kegiatan manusia dan proses alam lainnya sehingga mengakibatkan air /kualitas udara/kondisi udara berkurang atau tidak dapat berfungsi dengan baik. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup melalui kegiatan manusia yang melebihi baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan manusia dan organisme lainnya. Dalam proses perkembangannya, istilah pencemaran lingkungan menjadi lebih spesifik yaitu pencemaran udara, air, dan tanah. 22 Tahun 2021 Bab I Pasal 1 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yaitu masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau unsur lain ke dalam air sebagai akibat kegiatan manusia yang melebihi baku mutu air yang ditetapkan.

Pengertian pencemaran udara berdasarkan pasal 1 angka 49 Peraturan Pemerintah nomor 22 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia, sehingga mengakibatkan pencemaran udara. udara. kualitas turun ke tingkat tertentu 15 c. 38 Tahun 2011 tentang Sungai, bahwa: “Sungai adalah saluran atau wadah air alami dan/atau buatan yang berupa jaringan aliran air, dari hulu sampai ke hilir, dengan batas di kiri dan kanan garis pemisah. Menurut Wikipedia, sungai adalah suatu perairan besar dan panjang yang mengalir terus menerus dari hulu (sumber) hingga ke hilir (muara). Jenis-jenis pencemaran sungai adalah sebagai berikut: 1. Sampah.

Perusakan lingkungan hidup adalah perbuatan manusia yang mengakibatkan perubahan baik langsung maupun tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.19. 22 Tahun 2021 Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak langsung sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.20.

Tinjauan Umum Tentang Lingkungan

  • Pengertian Lingkungan
  • Hukum Lingkungan

Lingkungan hidup merupakan suatu kesatuan ruang dengan seluruh benda, kekuatan, dan keadaan makhluk hidup, termasuk manusia dan tingkah lakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri. 23Muhammad Erwin, Hukum Lingkungan Hidup dalam Sistem Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia, Bandung: PT.Refika Aditama, 2008, halaman 7. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Ini merupakan ketentuan hukum umum bagi segala bentuk peraturan yang berkaitan dengan lingkungan hidup. masalah.

Dalam mempelajari permasalahan lingkungan hidup, banyak para ahli yang memberikan definisi atau pengertian tentang lingkungan hidup. Di Indonesia, peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang lingkungan hidup dijelaskan dalam Undang-Undang No. Soemartono, hukum lingkungan hidup adalah seperangkat peraturan mengenai perbuatan manusia yang memuat hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan demikian, pengertian hukum lingkungan hidup berarti seperangkat peraturan yang mengatur tindakan manusia sehubungan dengan apa yang harus dilakukan dalam kaitannya dengan lingkungan hidup, dan pelaksanaan peraturan tersebut dapat dilaksanakan dengan tindakan. Selama ini perkembangan hukum lingkungan hidup bergeser ke bidang hukum administrasi yang didasari oleh peranannya yang semakin besar. Dalam perkembangannya, hukum lingkungan hidup tidak hanya bersifat administratif dan perdata, tetapi juga mencakup aspek pidana dan internasional.

Menurut Koesnadi Hardjosoemantri, hukum lingkungan hidup ditinjau dari aspeknya, antara lain hukum pengelolaan lingkungan hidup dan hukum penindakan lingkungan hidup. Dalam kesimpulannya, beliau menegaskan bahwa hukum lingkungan hidup adalah undang-undang yang mengatur tatanan lingkungan hidup untuk mencapai keselarasan hubungan antara manusia dan lingkungan hidup.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Metode Pendekatan
  • Sumber dan Jenis Data
  • Teknik dan Alat Pengumpulan Data
  • Metode Pengolahan Data
  • Analisis Data

38 Tergantung pada topik penelitian dan pendekatan masalah yang digunakan, penelitian ini pada dasarnya menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber pertama yaitu melalui wawancara dengan pihak Puskesmas Kota Dompu Kabupaten Dompu. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan cara menelaah dokumen perpustakaan berupa peraturan perundang-undangan dan dokumen lain yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.

Dokumen hukum pokok meliputi peraturan hukum, dokumen resmi atau berita acara peraturan hukum dan keputusan hakim. Bahan hukum sekunder Secara khusus bahan hukum berkaitan erat dengan bahan hukum dasar dan dapat membantu dalam menganalisis dan memahami bahan hukum dasar seperti bahan hukum ilmiah, hukum lingkungan hidup dan konsep-konsep yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Mengenai bahan hukum sekunder, Peter Mahmud Marzuki berpendapat bahwa bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang berupa seluruh publikasi hukum yang bukan merupakan dokumen resmi.

Bahan Hukum Tersier Secara khusus bahan hukum primer dan sekunder berfungsi memberikan petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder dalam bentuk kamus atau melalui internet. Menurut Suharsini Arikunto, metode dokumentasi meliputi pencarian data tentang sesuatu yang berupa catatan, buku, catatan, catatan harian, prasasti, risalah rapat, catatan harian dan foto-foto kegiatan, yang hasil dokumentasinya digunakan untuk melengkapi data wawancara. dan hasil observasi. . Penelitian dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder, khususnya melakukan serangkaian kegiatan penelitian dokumen dengan cara membaca dan mengutip dokumen, meneliti peraturan hukum yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Pengelolaan Limbah Puskesmas Dompu, Kabupaten

Pelaksanaan Pengelolaan Limbah Puskesmas Dompu Kota,

PENUTUP

Simpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Pengelolaan sampah Pasar Segiri sebagai upaya pencegahan pencemaran Sungai Karangmumus sudah dilakukan, tetapi belum secara maksimal sesuai dengan

PERAN PEDAGANG KAKI LIMA DALAM PENGELOLAAN LIMBAH SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI.. KAWASAN MALIOBORO

Kendala Dalam Pelaksanaan Kewajiban Pengelolaan Limbah Oleh Pengelola usaha Laundry Dalam Pengendalian Pencemaran Lingkungan Di Kota Yogyakarta...44. BAB III PENUTUP

DI KABUPATEN BANTUL ”. Bagaimanakah pengelolaan limbah cair PG-PS Madukismo sebagai. upaya pengendalian pencemaran lingkungan di

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di bab-bab yang sebelumnya, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan kewajiban

Adapun Desain Penelitian adalah: penelitian I Pendidikan Pengelola Bengkel Perilaku Pengelolaan Limbah berwawasan Lingkungan Pengetahuan tentang Pencemaran. Gambar

Bismillaahirrahmaanirrahiim, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan seluruh alam yang telah melimpahkan rahmat dah karunia-Nya sehingga penulis dapat

Kendala yang dialami oleh para pedagang kaki lima dalam melakukan pengelolaan limbah sebagai upaya pengendalian pencemaran lingkungan di Kawasan Maliboro adalah