• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan bahan ajar teks percakapan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan bahan ajar teks percakapan"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Seorang pendidik dituntut kreatif untuk dapat mengembangkan bahan ajar yang inovatif, variatif, menarik, kontekstual dan sesuai dengan tingkat kebutuhan peserta didik. Berdasarkan pemikiran di atas, peneliti bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar teks percakapan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan media foto. Dengan adanya pengembangan bahan ajar tersebut diharapkan siswa lebih tertarik, karena dengan kemasan bahan ajar yang baru dan variatif.

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bahan pembelajaran multimedia interaktif (interactive learning materials) seperti CAI (Computer-Based Instruction), multimedia pembelajaran interaktif compact disc (CD) dan bahan pembelajaran berbasis web (web-based learning materials) (Ika Lestari, 2013:6). Ahli materi yang kurang baik menyatakan bahwa produk bahan ajar yang dikembangkan kurang baik untuk digunakan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa siswa sangat tertarik menggunakan bahan ajar teks percakapan bermedia gambar.

KAJIAN PUSTAKA

Kerangka Teori

  • Bahan Ajar
  • Teks Percakapan
  • Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
  • Media Pembelajaran
  • Media Gambar
  • Prestasi Belajar

Sumber belajar harus dikuasai dan dipahami oleh guru atau siswa karena membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Fungsi bahan ajar bagi guru tidak hanya untuk memandu segala aktivitasnya dalam proses pembelajaran, tetapi juga sebagai substansi kompetensi yang akan diajarkan kepada siswa. Menurut Andi Prastowo terdapat enam komponen yang berkaitan dengan unsur bahan ajar yaitu sebagai berikut.

Penelitian yang Relevan

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar anak antara lain metode pengajaran, kurikulum, hubungan guru-murid, hubungan siswa-siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pengajaran, kondisi bangunan, metode pembelajaran, dan pekerjaan rumah/PR. Adapun yang mempengaruhi prestasi siswa di masyarakat, misalnya; kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, pemilihan teman bergaul, serta bentuk kehidupan dalam masyarakat itu sendiri (Slameto, 2010:54). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Linda Astrini pada tahun 2013 dengan judul “Pengembangan bahan ajar pembelajaran menulis dengan pendekatan kontekstual untuk siswa sekolah menengah”, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: Nilai rata-rata yang diberikan guru pada bahan ajar prototype ini yaitu 88,5 termasuk dalam kategori sangat baik dan guru ahli 66,33 termasuk dalam kategori baik.

Setelah dilakukan perbaikan, bahan kajian ini terdiri dari 4 bab, Bab I : Panduan Memulai, Bab II : Contoh dan Langkah-Langkah Menulis Petunjuk, Bab III : Pedoman Menulis Bahasa Efektif dan Bab.

Kerangka Berpikir

Data hasil validasi ahli materi dan ahli media dapat dimasukkan dalam revisi produk materi pelajaran. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kualitas produk yang dikembangkan melalui lembar validasi ahli materi dan ahli media, serta respon siswa terhadap bahan ajar teks percakapan bermedia visual. Ahli Materi Sangat Baik menyatakan bahwa produk bahan ajar yang dikembangkan sangat mudah digunakan.

Ahli materi cukup baik menyatakan bahwa produk bahan ajar yang dikembangkan cukup baik untuk digunakan. Ahli materi sangat kurang menyatakan bahwa produk bahan ajar yang dikembangkan sangat kurang baik penggunaannya. Untuk mengetahui kualitas bahan ajar teks percakapan dengan media visual dapat dilihat dari validasi ahli materi 1, validasi ahli materi 2 dan validasi media oleh pendidik.

Setelah melihat hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa sangat tertarik menggunakan bahan ajar teks percakapan bermedia gambar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa kelas V sangat tertarik dengan penggunaan bahan ajar teks percakapan bermedia gambar. Hasil pretest dan posttest dapat digunakan untuk mengetahui peningkatan rata-rata hasil belajar siswa setelah menggunakan bahan ajar teks percakapan bermedia gambar.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar siswa setelah menggunakan bahan ajar teks percakapan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan media gambar.

Gambar 1: Bagan Kerangka Berpikir Kesempatan
Gambar 1: Bagan Kerangka Berpikir Kesempatan

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2014/2015 di kelas V SD Negeri Pokoh I Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman.

Jenis Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Pengembangan

Penelitian pengembangan ini difokuskan pada pengembangan produk bahan ajar yang berisi teks percakapan dengan media berupa gambar agar lebih menarik bagi siswa sekolah dasar. Misalnya, siswa lisan kurang optimal dalam menggunakan lafal dan intonasi saat membaca teks percakapan pada buku pelajaran. Setelah masalah diketahui, kumpulkan data atau informasi yang dapat digunakan untuk membantu merencanakan produksi materi pendidikan.

Uji coba produk terbatas dilakukan di SD N Pokoh I kelas V dengan jumlah siswa lima orang, disertai dengan pemberian angket kepada siswa untuk mengetahui apakah bahan ajar yang dibuat menarik atau tidak, sehingga jika kelima siswa tersebut menyatakan tidak menarik, peneliti dapat memperbaiki lagi sebelum dilakukan uji coba untuk satu kelas. Pretest ini dirancang untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap pelajaran yang akan diajarkan.Pretest ini terdiri dari dua jenis, yaitu tes latihan membaca teks percakapan dengan lafal dan intonasi yang benar dan tes kemampuan kognitif dengan total 20 soal pilihan ganda. Setelah produk diujicobakan dan mungkin ada revisi kecil, bahan ajar akan diterapkan pada kondisi dunia nyata untuk semua siswa kelas V SD N Pokoh I.

Angket respon ini bertujuan untuk mengukur daya tarik materi pendidikan yang dibuat oleh peneliti dari sudut pandang siswa yang menggunakannya. Apabila bahan ajar yang diujikan masih memiliki banyak kekurangan, peneliti akan menyempurnakan produk bahan ajar yang dihasilkan sebelumnya agar dihasilkan produk yang lebih baik. Produk akhir yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar berisi teks percakapan dengan media gambar untuk kelas V SD.

Bahan ajar ini dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar tambahan pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi dasar membaca teks percakapan dengan lafal dan intonasi yang benar.

Gambar 2: Alur Penelitian
Gambar 2: Alur Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen Penelitian

Selain itu, metode ini juga digunakan untuk memperoleh data tentang daftar nama dan foto mahasiswa pada saat penelitian.

Teknik Analisis Data

Jika nilainya menunjukkan peningkatan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan rata-rata kinerja siswa setelah menggunakan bahan ajar teks percakapan. Tujuannya untuk mengetahui bahan ajar apa yang dibuat menurut jumlah siswa yang sedikit, apakah menarik atau tidak. Berdasarkan pedoman penilaian yang digunakan dalam penilaian ini, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa sangat tertarik menggunakan bahan ajar tersebut.

Tujuannya untuk mengetahui seberapa menarik bahan ajar tersebut menurut mayoritas siswa kelas V. Berdasarkan pedoman penilaian yang digunakan dalam penilaian ini, dapat disimpulkan bahwa semua siswa kelas V sangat tertarik menggunakan bahan ajar tersebut. Jika meningkat membuktikan bahwa ketika bahan ajar teks percakapan digunakan dengan media visual, nilai yang diperoleh siswa akan maksimal.

Hasil kualitas bahan ajar teks percakapan mata pelajaran bahasa Indonesia dengan media gambar baik sebagai bahan ajar dengan persentase keseluruhan diperoleh dari ahli materi 1, ahli materi 2 dan ahli media sebesar 235% dengan rata-rata 78%. Hasil daya tarik bahan ajar saat uji coba terbatas berdasarkan respon siswa sangat menarik, dengan skor keseluruhan 390 dan persentase 87%. Hasil kemenarikan bahan ajar saat tes kelompok besar berdasarkan jawaban siswa sangat menarik, dengan skor total 2748 dan persentase 85%.

Dilihat dari perbedaan rata-rata hasil pretest dan posttest terlihat bahwa rata-rata nilai siswa meningkat, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata prestasi belajar siswa meningkat setelah penggunaan materi pembelajaran teks percakapan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan media visual.

Tabel 2: Interpretasi Kriteria Penilaian Hasil validasi Ahli Materi  Kategori Penilaian  Interpretasi
Tabel 2: Interpretasi Kriteria Penilaian Hasil validasi Ahli Materi Kategori Penilaian Interpretasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Hasil Kualitas Produk Bahan Ajar ditinjau dari Ahli Materi 53
  • Hasil Kualitas Bahan Ajar
  • Hasil Daya Tarik Bahan Ajar berdasarkan Angket Respon
  • Prestasi Belajar Siswa

Hasil yang dianalisis dengan menggunakan pedoman penilaian tersebut kemudian disimpulkan termasuk dalam kriteria sangat baik, baik, cukup, kurang atau sangat kurang. Ahli materi 1 adalah dosen ahli, dan ahli materi 2 adalah guru kelas V yang memberikan penilaian terhadap isi produk yang dibuat yaitu berupa materi teks percakapan. Hasil kualitas media dinilai dari 10 aspek yaitu ketepatan pemilihan gambar, ketepatan desain gambar, pemilihan gambar sesuai situasi dalam percakapan, kejelasan komposisi gambar, kejelasan gambar dengan ilustrasi pokok pembicaraan, kejelasan gambar dan keterbacaan tulisan, pemilihan gambar gambar dan tindakan, kebutuhan gambar dan tindakan, elemen foto relatif dan tindakan murid. ditampilkan, membantu mencapai tujuan pembelajaran.

Kualitas bahan ajar dapat dilihat dari proporsi ahli materi 1 dan 2 dan ahli media yang kemudian dikelompokkan menjadi 5 kategori yaitu sangat baik jika persentasenya 75%-84%, sangat baik jika persentasenya 60%-74%, tidak baik jika persentasenya 40%-59%, dan sangat buruk jika persentasenya 0%-39%. Hasil daya tarik bahan pembelajaran berdasarkan angket respon siswa. Dengan survei siswa, kami ingin mengetahui.. Dengan survei siswa, kami ingin mengetahui daya tarik produk materi pendidikan. Setiap siswa menyelesaikan angket dengan total 18 pernyataan pada skala penilaian 5 poin, yaitu 5 = sangat setuju, 4 = setuju, 3 = tidak setuju, 2 = tidak setuju, dan 1 = sangat tidak setuju.

Total skor adalah 390, jadi persentase dari jumlah maksimal 450 adalah 87%, yang termasuk dalam kategori sangat menarik. Total skor dengan total 2748 berarti persentase jumlah maksimum 3240 adalah 85%, yang masuk dalam kategori sangat menarik. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari pretest dan posttest berupa tes latihan membaca dan menulis pilihan ganda.

Data prestasi belajar siswa dapat digunakan untuk mengetahui rata-rata pertumbuhan prestasi belajar siswa.

Tabel 8: Validasi Ahli Materi oleh Dosen
Tabel 8: Validasi Ahli Materi oleh Dosen

Pembahasan

  • Analisis Hasil Kualitas Produk Bahan Ajar ditinjau dari Ahli
  • Analisis Hasil Kualitas Media Gambar oleh Ahli Media
  • Analisis Hasil Kualitas Bahan Ajar
  • Analisis Daya Tarik Bahan Ajar berdasarkan Angket Respon
  • Analisis Prestasi Belajar Siswa

Saran validator dapat digunakan untuk membuat produk materi pembelajaran menjadi lebih baik dan lebih menarik bagi siswa. Hal ini menunjukkan bahwa produk bahan ajar yang dikembangkan dari segi isi, penyampaian materi, bahasa dan keterbacaan serta kegrafikaannya termasuk dalam kriteria baik sehingga baik untuk digunakan dalam pembelajaran. Saran validator ini dapat digunakan untuk membuat produk materi pembelajaran menjadi lebih baik dan lebih menarik bagi peserta didik.

Persentase totalnya adalah 235%, rata-rata yang diperoleh adalah 78% sehingga bahan ajar ini termasuk dalam kategori baik sebagai bahan ajar. Untuk mengetahui daya tarik bahan ajar, pada penelitian awal dilakukan uji bahan ajar terhadap lima orang siswa. Siswa tidak merasa kesulitan dalam menggunakan bahan ajar karena bahan ajar dikemas dalam ukuran A5 dan terlihat minimalis, didukung dengan media gambar dan komposisi warna yang menarik.

Dalam percobaan ini siswa diminta untuk mengisi angket tanggapan terhadap materi pendidikan untuk mengetahui apakah materi pendidikan yang mereka buat menarik atau tidak. Setelah uji coba terbatas, bahan ajar diuji secara ekstensif yaitu pada seluruh 36 siswa kelas V. Pemanfaatan bahan ajar tersebut dapat digunakan sebagai bahan ajar pelengkap/pelengkap bahasa Indonesia kelas V khususnya pada keterampilan dasar membaca teks percakapan dengan lafal dan intonasi yang benar.

Untuk perbaikan dan penelitian selanjutnya, sebaiknya bahan ajar yang dikembangkan lebih beragam, sehingga bahan ajar yang dikembangkan akan lebih memberikan kontribusi pada pembelajaran membaca percakapan.

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Simpulan

Implikasi

Saran

Saya selalu membaca petunjuk pekerjaan sebelum mengajukan pertanyaan karena jenis dan ukuran font sudah sesuai.

Lampiran 19: Gambar Hasil Pengembangan Bahan Ajar
Lampiran 19: Gambar Hasil Pengembangan Bahan Ajar

Gambar

Gambar 1: Bagan Kerangka Berpikir Kesempatan
Gambar 2: Alur Penelitian
Tabel 1.  Kriteria Kualitas Bahan Ajar Untuk Ahli Materi  Kategori Penilaian  Skor
Tabel 2: Interpretasi Kriteria Penilaian Hasil validasi Ahli Materi  Kategori Penilaian  Interpretasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam konteks guru sebagai pendidik, guru harus menguasai materi ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik, guru harus mampu membuat peserta didik berinteraksi