PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Bahan ajar yang tersedia masih kurang di kelas VII MTs Pancasila khususnya untuk pembelajaran menulis teks fabel.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORI
Bahan Ajar
Kemendikbud memuat penjelasan bahwa bahan ajar adalah seperangkat bahan yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar. Menurut Kurniawati dalam Andi Prastowo, bahan ajar adalah seperangkat bahan pembelajaran yang dapat membantu mencapai tujuan kurikulum, yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman sehingga memudahkan siswa belajar dan guru mengajar. Bahan ajar adalah segala macam bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur melaksanakan proses pembelajaran di kelas.
4 Emah Khuzaemah dan Hikmah Uswatun Ummi, “Pengembangan bahan ajar teks fabel dan cerpen berorientasi Soft Kill, Jurnal Pendidikan iv, no. 6 Andi Prastowo, panduan kreatif pembuatan bahan ajar inovatif: menciptakan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, ( tontonan Gg.7 Izhhar Amala Zein, “Pengembangan Bahan Ajar Teks Fabel Berbasis Pendidikan Multikultural untuk Siswa Kelas VII SMP/MTs,” Jurnal Pendidikan v, no.
8 Devi Anggraeny Ina Mustafa dan Anwar Efendi, “Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Menulis Cerita Berbasis Pendekatan Proses pada Siswa Sekolah Menengah,” Jurnal Pendidikan iii, no.
Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis tidak datang dengan sendirinya, melainkan harus melalui latihan dan latihan yang banyak dan teratur. Dari pendapat para ahli keterampilan menulis yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan. 16Lara Febriana Aziz. “Meningkatkan Keterampilan Menulis Fabel Menggunakan Media Gambar Seri pada Siswa Kelas VII.A SMP 2 Kediri,” (Tesis Magister Fakultas Keguruan dan Ilmu Keguruan Universitas Mataram, 2017), hal.
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang perlu dikuasai siswa, khususnya menulis teks cerita fantasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Riana dan Setiadi yang menjelaskan bahwa kegiatan menulis memerlukan kreativitas dan produktivitas, sehingga keterampilan menulis harus dikuasai siswa. Keterampilan menulis ditentukan oleh kemampuan seseorang dalam mengungkapkan gagasan atau menurut Semi, menulis memerlukan suatu proses untuk menjadi mahir dalam menulis.
Berkaitan dengan hal tersebut, Tarigan dalam Maulidah menyatakan bahwa keterampilan menulis perlu melalui proses latihan yang berulang-ulang dan teratur serta banyak latihan.
Cerita Fabel
Dalam arti leksikal, fabel berarti cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia, yang pelakunya diperankan oleh binatang, mengandung pendidikan moral dan budi pekerti. Cerita binatang klasik yang dimaksud adalah cerita yang sudah ada sejak zaman dahulu, namun tidak diketahui secara pasti kapan kemunculannya, yang diturunkan dari generasi ke generasi, terutama dari mulut ke mulut. Pengembangan Bahan Ajar Membaca Permulaan Menggunakan Cerita Fabel untuk Siswa Sekolah Dasar,” Jurnal Pendidikan iv, no.
Dongeng binatang klasik sudah ada sejak zaman Yunani klasik dan India kuno, seperti cerita Jataka dan Pancatantra. Dalam cerita selalu ditampilkan hewan sebagai pemeran utama, kecil, lemah, namun cukup pintar untuk menjinakkan hewan besar dan kuat. Pada prinsipnya, fabel modern tidak memiliki perbedaan antara fabel klasik dan fabel modern, hanya saja fabel modern ditulis relatif baru dan sengaja dimaksudkan sebagai bacaan sastra.
Namun cerita binatang digunakan untuk memberikan pesan moral kepada pembaca khususnya anak-anak, hal ini menjadi tujuan lain dari hadirnya cerita tersebut baik dalam cerita binatang klasik maupun modern.26 Fabel adalah cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku seperti manusia.
Menulis Cerita Fabel
“Pengembangan Bahan Ajar Menulis Teks Fabel Berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning) di Kelas VII MTs Pancasila.” Uji kelayakan materi pembelajaran menulis fabel bagi siswa dan guru VII. kelas MTs. Kuesioner Kebutuhan Siswa Terhadap Materi Pembelajaran Menulis Fabel Contextual Teaching and Learning (CTL).
Kisi-kisi angket siswa untuk bahan ajar menulis teks fabel berbasis CTL (contextual teaching and learning) untuk. Guru membutuhkan angket sebagai bahan ajar menulis teks fabel berbasis pembelajaran kontekstual (CTL). Perencanaan bahan ajar menulis teks fabel berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning) untuk siswa Pancasila Kelas VII MT.
Pengembangan materi pembelajaran menulis teks fabel berbasis pembelajaran kontekstual di kelas VII MTs Pancasila. Hasil Perbaikan Prototipe Bahan Ajar Menulis Teks Fiksi Berbasis Pembelajaran Kontekstual. Analisis kebutuhan pembahasan prototipe bahan ajar menulis teks cerita fabel berbasis pembelajaran kontekstual.
Pendekatan Contextual Teaching and Learning
Kajian Hasil Penelitian Terdahulu
Sementara itu penulis membahas tentang pengembangan bahan ajar menulis teks dongeng berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning) di kelas VII MTs Pancasila. Sementara itu penulis membahas tentang pengembangan bahan ajar menulis teks dongeng berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning) di kelas VII MTs Pancasila. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bahan ajar menulis teks fabel berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning) untuk siswa MT kelas VII.
Kisi-kisi angket kebutuhan guru terhadap bahan ajar menulis teks fabel berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning) bagi siswa. Bahan ajar menulis teks fabel berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning) untuk siswa kelas VII MTs Pancasila dikembangkan dalam bentuk teks. Berikut pemaparan lima aspek kebutuhan siswa terhadap bahan ajar menulis teks fabel.
Kesimpulan hasil penilaian guru ahli terhadap bahan ajar menulis teks fabel berbasis pembelajaran kontekstual.
Kerangka Berfikir
Desain Penelitian
Pandangan lain juga diungkapkan oleh Sukmadinata yang mengungkapkan bahwa penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada dan dapat dipertanggungjawabkan.43 Penelitian pengembangan adalah suatu metode penelitian untuk mengembangkan produk sebagai suatu kajian sistematis yang mencakup proses perancangan, pengembangan, dan evaluasi suatu program, proses atau produk yang bertujuan untuk mengembangkan modul yang efektif dan efisien. Desain produk yang dibuat tidak dapat langsung dibuat dan diuji terlebih dahulu, namun harus dibuat terlebih dahulu agar dapat menghasilkan produk dan produk tersebut harus diuji. Produk yang telah diuji direvisi kembali berdasarkan hasil uji coba produk hingga menghasilkan produk yang layak digunakan.
Setelah pengujian produk berhasil, produk baru digunakan dalam kondisi nyata dalam skala luas. Produksi produk massal ini dilakukan apabila produk yang telah diuji dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi massal. Setelah disusun dan dikembangkan, tahap selanjutnya adalah memvalidasi desain produk berupa modul yang telah dikembangkan.
Setelah selesai dilakukan validasi oleh ahli validasi, tahap selanjutnya adalah revisi desain untuk mendapatkan produk yang lebih layak digunakan dalam pembelajaran menulis teks fabel.
Subjek Penelitian
Bahan ajar yang dimaksud adalah bahan ajar menulis teks fabel berbasis pembelajaran kontekstual (CTL) pada kelas VII MTs Pancasila. Analisis Mata Pelajaran Ketersediaan dan Kondisi Buku Pendamping serta Kebutuhan Bahan Ajar Menulis Dongeng Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Guru. Siswa yang menjadi subjek untuk memperoleh data terkait analisis ketersediaan dan kondisi buku pendamping serta kebutuhan bahan ajar menulis fabel adalah siswa kelas VII. kelas di MTs Pancasila di Bengkulu.
Validasi bahan ajar menulis fabel pada penelitian ini terdiri dari dua subjek yaitu guru bahasa Indonesia dan dosen ahli. Selain itu, prototipe materi pembelajaran juga mendapat umpan balik dari siswa sebagai pengguna materi pembelajaran. Pemegang kedua adalah dosen ahli di bidang bahan ajar sastra, yang nantinya dapat membantu peneliti dalam penyusunan bahan ajar yang berkaitan dengan materi fabel.
Kemudian variabel terikatnya yaitu dalam penelitian ini adalah respon dan evaluasi bahan ajar menulis teks fabel untuk siswa kelas VII MT.
Instrumen Penelitian
Hasil analisis kebutuhan siswa dan guru terhadap prototipe bahan ajar menulis teks cerita fabel berbasis kontekstual teaching and learning (CTL).
Teksnik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu analisis data ketersediaan dan kondisi buku pendamping yang ada, analisis data kebutuhan bahan ajar menulis teks fabel, dan data penilaian bahan ajar menulis teks fabel. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data kebutuhan bahan ajar menulis teks fabel pada penelitian ini adalah analisis interaktif. Proses analisis tahap pertama difokuskan pada tujuan untuk menemukan bahan ajar menulis teks fabel melalui angket kebutuhan.
Hasil analisis pertama akan dijadikan bahan pertimbangan pengembangan bahan ajar menulis teks fabel ini. Data penelitian penilaian bahan ajar menulis teks fabel berbasis SOL (Contextual Teaching and Learning) untuk siswa kelas VII MTs Pancasila Bengkulu menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis kuantitatif dan kualitatif diperoleh dari data angket penilaian guru dan dosen ahli serta respon siswa terhadap bahan ajar.
Merencanakan bahan pembelajaran menulis dongeng untuk siswa VII. kelas MTs Pancasila meliputi konsep dan desain. Berikut penjelasan mengenai perencanaan buku tersebut. Konsep yang akan digunakan dalam bahan ajar ini adalah bahan ajar menulis fabel yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Rancangan disusun agar dapat menjadi acuan dalam pembuatan bahan ajar menulis fabel yang memenuhi kebutuhan siswa.
Apabila perancangan ini telah berhasil, maka pembuatan bahan ajar dapat lebih terarah dan terkonsep dengan baik. Rancangan bahan ajar menulis teks fabel yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini adalah sebagai berikut. Sampul buku didesain dengan kombinasi warna dan gambar menarik tentang dongeng yang dapat mendidik siswa untuk beramal shaleh.
Bahan ajar yang peneliti hasilkan ditujukan untuk siswa dan guru dengan harapan dapat membantu mereka dalam belajar menulis teks fabel. Buku ini juga dapat digunakan sebagai pendamping belajar bagi siswa atau sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Kebutuhan Siswa dan Guru
Prototipe Bahan Ajar
Penilaian Uji Validitas dan Saran Perbaikan
Hasil Perbaikan Prototipe Bahan Ajar
Pembahasan
PENUTUP
Saran
Siswa dimotivasi atau didorong untuk memusatkan perhatiannya pada topik materi Ciri-ciri fabel/legenda. Siswa dan guru berdiskusi bersama contoh-contoh yang ada di buku teks mengenai ciri-ciri fabel/legenda. Ajukan pertanyaan tentang penyajian materi ciri-ciri fabel/legenda dan siswa lain mempunyai kesempatan untuk menjawabnya.
Menjawab pertanyaan tentang materi ciri-ciri fabel/legenda yang terdapat dalam buku pegangan siswa atau LKS pendamping. Saya memerlukan buku modul (buku yang memuat satu topik pokok secara detail dan mendalam) teks fabel yang dapat menunjang pembelajaran menulis teks fabel. Apakah contoh dan pemodelan yang diberikan dalam buku dapat membantu siswa dalam menulis teks fabel?