• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERBASIS KURIKULUM MERDEKA PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DI KELAS VII SMP NEGERI 13 MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERBASIS KURIKULUM MERDEKA PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DI KELAS VII SMP NEGERI 13 MEDAN"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

34; Pengembangan modul pembelajaran mandiri berbasis kurikulum pada materi persamaan linear pada VII. ke kelas SMP Negeri 13 Medan". Linear pada Kelas VII SMP Negeri 13 Medan.

Bagaimana efektivitas modul ajar berbasis kurikulum mandiri pada Materi Persamaan Linier di Kelas VII SMP Negeri 13 Medan. Untuk mengetahui validitas pengembangan modul ajar berbasis kurikulum mandiri pada materi persamaan linear di kelas VII SMP Negeri 13 Medan. Untuk mengetahui efektivitas pengembangan modul ajar berbasis kurikulum mandiri pada Materi Persamaan Linier di Kelas VII SMP Negeri 13 Medan.

Modul

Materi belajar mandiri, artinya penggunaan modul dalam proses pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar mandiri, tidak tergantung pada kehadiran pendidik atau guru. Modul menggantikan fungsi seorang pendidik atau guru, yaitu sebagai bahan pembelajaran yang harus mampu menjelaskan materi pembelajaran dengan baik dan mudah dipahami oleh siswa sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usianya. Sebagai alat penilaian, artinya siswa dapat menggunakan modul untuk mengukur dan menilai sendiri tingkat penguasaan materi yang dipelajari karena modul telah mempunyai kunci jawabannya.

Sebagai referensi bagi siswa, karena modul berisi berbagai materi yang harus dipelajari siswa. Selain itu modul juga dibuat dengan tujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri seperti yang dijelaskan oleh Suparman (Zulkarnaen, 2019). Kemandirian belajar adalah sifat dan sikap serta kemampuan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar secara mandiri atau dengan bantuan orang lain. seseorang untuk menguasai suatu kompetensi tertentu berdasarkan motivasinya sendiri sehingga ia dapat menggunakannya untuk memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Artinya siswa dapat belajar dan melakukan tugas-tugas yang ada tanpa menggunakan bahan ajar atau media lain.

Pengembangan Modul

Kurikulum

Kurikulum Merdeka atau yang sebelumnya disebut dengan kurikulum prototipe merupakan kerangka kurikulum yang lebih fleksibel dengan tetap fokus pada materi inti dan pengembangan. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran lintas kurikuler yang beragam dimana muatannya akan lebih optimal sehingga siswa mempunyai waktu yang cukup untuk memperdalam konsep dan memperkuat kompetensi (Ujang dkk, dalam Utami, 2022). Tujuan pertama dari kurikulum mandiri adalah menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi siswa dan guru.

Kurikulum ini menekankan pendidikan Indonesia pada pengembangan aspek keterampilan dan karakter sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia. Adapun peraturan atau landasan hukum kurikulum mandiri tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum di Bidang Pendidikan. konteks Pemulihan Pembelajaran. Untuk memulihkan learning loss yang terjadi dalam keadaan khusus, satuan atau kelompok satuan pendidikan hendaknya mengembangkan kurikulum dengan prinsip diversifikasi, sesuai dengan keadaan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

Kurikulum sebagaimana diatur dalam teorema KEDUA mengacu pada standar pendidikan nasional bagi terwujudnya tujuan pendidikan nasional. Kurikulum 2013 dari kalimat KEDUA huruf b ditetapkan oleh kepala unit utama yang membidangi kurikulum, penilaian dan perbukuan. Kurikulum mandiri sebagaimana dimaksud pada kalimat KEDUA huruf c tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

Pemenuhan penyesuaian beban dan linieritas bagi guru bersertifikat dalam pelaksanaan pembelajaran pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013 yang disederhanakan sebagaimana dimaksud pada dikta a dan b KEDUA, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. peraturan. Pemenuhan penyesuaian beban dan linearitas bagi guru bersertifikat dalam pelaksanaan pembelajaran pada Kurikulum Merdeka sebagaimana dimaksud dalam Kediktatoran KEDUA huruf c tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. Bagi satuan pendidikan yang ditetapkan sebagai pelaksana Program Sekolah Mengemudi dan Program Sekolah Menengah Kejuruan Center of Excellence, kurikulum yang digunakan mengacu pada Kurikulum Mandiri serta memenuhi beban guru dan linieritas sesuai dengan.

Pelaksanaan penyederhanaan Kurikulum 2013 sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA huruf b, dapat dilaksanakan secara serentak dari kelas I sampai dengan kelas XII.

Pengembangan Modul Ajar Berbasis Kurikulum Merdeka

Setelah menentukan prinsip kriteria di atas, guru harus membuat modul pengajaran sesuai komponen yang ditentukan berdasarkan kebutuhan. Hal inilah yang menjadi perbedaan antara kurikulum sebelumnya dengan kurikulum mandiri. Profil Siswa Pancasila merupakan tujuan akhir dari suatu proses pembelajaran yang berkaitan dengan pembentukan karakter siswa. Sarana dan prasarana merupakan sarana dan media yang dibutuhkan guru dan siswa untuk menunjang proses pembelajaran di kelas.

Salah satu alat yang dapat digunakan dan sangat dibutuhkan oleh guru dan siswa adalah teknologi. Guru dapat membuat modul pengajaran sesuai kategori siswa dan dapat memfasilitasinya agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. Model pembelajaran pada kurikulum mandiri bervariasi dan dapat menggunakan model pembelajaran yang sesuai materi dan kelas.

Sedangkan komponen inti modul pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, penilaian, pemahaman bermakna, pertanyaan pendorong, kegiatan pembelajaran, serta refleksi siswa dan guru. Pemahaman yang bermakna untuk menggambarkan proses pembelajaran tidak hanya sekedar hafalan konsep atau fenomena saja, namun harus dilaksanakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep tersebut sehingga membentuk pemahaman yang baik, sehingga konsep yang telah dirancang oleh guru dapat membentuk perilaku siswa. . Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa yang dijelaskan dalam rencana pembelajaran modul pembelajaran untuk merangsang kecerdasan berbicara, rasa ingin tahu, memulai diskusi antar teman atau guru dan memulai observasi.

Kegiatan ini mempunyai urutan sistematis yang dapat disertakan dengan pilihan pembelajaran atau alternatif pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, namun tetap dalam koridor durasi yang direncanakan. Kedua kegiatan pembelajaran ini dapat diberikan kepada siswa berprestasi dan siswa yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi. Guru mungkin mengetahui perbedaan LKS untuk siswa yang menerima pengayaan dan siswa yang menerima remediasi.

Beberapa komponen di atas tidak perlu disertakan dalam seluruh modul pengajaran dan dikembalikan kepada satuan pendidikan yang mempunyai kebebasan merancang dan mengembangkan modul sesuai dengan kondisi lingkungan.

Langkah-langkah Pengembangan Modul Ajar Kurikulum Merdeka Menurut Kurka (dalam Utami, 2022) terdapat langkah-langkah

Pada tahap ini guru dapat menentukan instrumen yang dapat digunakan untuk penilaian yang mengacu pada tiga instrumen penilaian nasional yaitu penilaian kompetensi minimal, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.

Materi Persamaan Linear

Persamaan Linear Satu Variabel

Persamaan yang setiap sukunya mengandung konstanta dengan variabel berderajat satu (sederhana), dengan koefisien dan konstanta. Untuk menyatakan suatu persamaan linier, tanda Penyelesaian persamaan linier adalah cara yang digunakan untuk menentukan nilai variabel yang memenuhi persamaan tersebut. Metode substitusi berarti menyelesaikan suatu persamaan dengan mengganti variabel dengan bilangan yang telah ditentukan sehingga persamaan tersebut menjadi benar.

Pada timbangan diatas kita mendapatkan persamaan untuk menghitung berat sebuah permen, kita bisa mengganti nilainya menggunakan bilangan bulat sampai dengan. Pada skala, keseimbangan dapat dijaga dengan cara yang kedua, yaitu menambah atau mengurangi sifat-sifat unsur yang sama pada kedua sisinya, dan seterusnya. Jadi penyelesaian di atas adalah berat sebuah permen adalah 2. Pertidaksamaan linier adalah himpunan persamaan linier berhingga yang memuat satu variabel yang merupakan koefisien dan merupakan konstanta serta dihubungkan dengan tanda pertidaksamaan sehingga dapat dinyatakan dalam bentuk: .

Dalam suatu skala, keseimbangan dapat dipertahankan dengan menggunakan cara lain, yaitu dengan menambah atau mengurangi sifat-sifat benda yang sama pada kedua sisinya, dan seterusnya. kurangi 5 dan kurangi 2 dari kedua sisi).

Pengembangan Modul Ajar berbasis Kurikulum Merdeka pada Materi Persamaan Linear

Pengembangan modul belajar mandiri berbasis persamaan linear dapat disampaikan dengan cara: 1) Guru menyajikan permasalahan (memberikan rangsangan) kepada siswa untuk mencoba menyelesaikannya berkaitan dengan mengamati kalimat-kalimat yang tidak dapat dinilai kebenarannya, 2) Siswa melakukan penelitian dan mengumpulkan data , 3) Siswa mengidentifikasi masalah, 4) Siswa mengolah data, 5) Dan guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk memeriksa hasil temuannya (membuktikan). Hal ini juga terkait dengan peningkatan hasil belajar siswa, karena siswa dapat menggunakan modul pembelajaran secara mandiri tanpa fasilitator. Di antara komponen-komponen modul pendidikan berbasis kurikulum mandiri di atas, ada satu hal yang membedakan modul pendidikan berbasis kurikulum mandiri dengan modul pendidikan sebelumnya, yaitu profil siswa Pancasila.

Penelitian Yang Relevan

Menyatakan modul belajar mandiri berbasis kurikulum pada saat angket pertama memperoleh persentase gabungan Setuju dan Sangat Setuju mencapai 97%, kemudian pada angket kedua seluruh guru setuju bahwa modul pembelajaran merupakan wujud dari ide yang muncul. pada perangkat pengajaran yang sangat efektif bagi pendidik dalam melaksanakan pembelajaran berorientasi prestasi Profil Pembelajar Pancasila dan Prestasi Belajar, persentase gabungan Setuju dan Sangat Setuju mencapai 100%. Pengembangan materi pembelajaran bordir berbasis kampus Merdeka Belajar Merdeka yang menyatakan bahwa modul pembelajaran melalui Kurikulum Merdeka menunjukkan hasil uji validasi oleh ahli media memperoleh persentase rata-rata sebesar 91%, kemudian hasil uji validasi oleh ahli media memperoleh persentase rata-rata sebesar 91%, kemudian hasil uji validasi oleh ahli media memperoleh persentase rata-rata sebesar 91%, kemudian hasil uji validasi oleh ahli media memperoleh rata-rata persentase sebesar 91%, kemudian hasil uji validasi oleh ahli media memperoleh persentase rata-rata sebesar 91%, kemudian hasil uji validasi oleh ahli media memperoleh persentase rata-rata sebesar 91%, kemudian hasil uji validasi oleh ahli media memperoleh rata-rata persentase sebesar 91%, kemudian hasil uji validasi oleh ahli media memperoleh persentase rata-rata sebesar 91%. ahli materi memperoleh persentase rata-rata sebesar 96,9% sehingga modul dikatakan layak dan tidak perlu direvisi, dan nilai rata-rata persentase mata pelajaran sasaran sebesar 88,455% sehingga modul dikatakan sangat baik. tanpa revisi. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D).

Kerangka Berpikir

Subjek dan Objek Penelitian

Jenis Penelitian

Prosedur Penelitian

Analisis awal-akhir bertujuan untuk mengungkap dan mengetahui permasalahan mendasar yang dihadapi pembelajaran, sehingga diperlukan suatu modul pengajaran. Analisis ini dilakukan dengan mempertimbangkan karakteristik, kemampuan dan pengalaman siswa, baik secara kelompok maupun individu. Analisis konsep ditampilkan untuk mengidentifikasi konsep-konsep utama yang akan diajarkan, menyusunnya dalam bentuk yang sesuai dengan RPP, dan menguraikan secara sistematis konsep-konsep yang relevan untuk diajarkan.

Analisis tujuan pembelajaran dilakukan untuk merangkum hasil analisis materi untuk mengetahui perilaku objek penelitian. Materi pembelajaran yang dipilih adalah materi pembelajaran modul yang bertujuan untuk memperlancar proses pembelajaran, karena materi pembelajaran modul sangat penting pada saat ini. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh suatu rancangan alat ajar yaitu bahan ajar yang harus dikerjakan sebelum ujian dilaksanakan.

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini memvalidasi bahan ajar modul kepada ahli materi dan ahli media, setelah itu dilakukan eksperimen. Validasi merupakan suatu proses kegiatan untuk menilai apakah desain produk dalam hal ini bahan ajar berupa modul penunjang pembelajaran matematika akan lebih menarik dibandingkan bahan ajar sebelumnya. Setelah desain produk divalidasi oleh ahli materi dan media, maka dapat diketahui kelemahan modul pembelajaran berbasis kurikulum mandiri.

Apabila perubahan yang dilakukan untuk menghasilkan produk baru tersebut sangat besar dan mendasar, sebaiknya dilakukan evaluasi formatif yang kedua. Namun jika perubahannya tidak terlalu besar dan tidak mendasar, produk baru siap digunakan secara praktis. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah bahan ajar tersebut berbentuk modul ajar Berbasis Kurikulum Mandiri.

Penelitian ini melakukan diseminasi internasional dengan cara menyebarluaskan dan mempromosikan modul pembelajaran melalui distribusi internasional seperti buku.

Istrumen Penelitian

Lembar Validasi

Angket (kuesioner)

Soal Tes

Teknik Analisis Data

Analisis Data Validasi Ahli

Jika rata-rata skor validasi lebih dari 21% sampai 40% maka modul dikategorikan kurang valid dan perlu perbaikan.

Tabel 3.2 Kriteria Validasi
Tabel 3.2 Kriteria Validasi

Analisis Data Kepraktisan

Sumber: Rohani, 2021. Hasil evaluasi kuantitatif selanjutnya digunakan sebagai alat untuk mengukur kepraktisan modul yang dikembangkan.

Analisis Keefektifan

Gambar

Tabel 3.1 Pedoman Skor Penilaian
Tabel 3.2 Kriteria Validasi
Tabel 3.3 Pedoman Skor Penilaian
Tabel 3.4 Kriteria Kepraktisan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Modul Berbasis Masalah pada Materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel untuk Siswa Kelas VII MTsN I