• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Billing Online Sistem dengan Menggunakan Metode Rapid Application Development

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengembangan Billing Online Sistem dengan Menggunakan Metode Rapid Application Development"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Billing Online Sistem dengan Menggunakan Metode Rapid Application Development

Harsih Rianto1,*, Omar Pahlevi2

Fakultas Teknik dan Informatika, Sistem Informasi, Universitas Bina Sarana Informatika, Jakarta, Indonesia Email: 1,*[email protected], 2[email protected]

Email Penulis Korespondensi : [email protected] Submitted 03-12-2022; Accepted 25-12-2022; Published 30-12-2022

Abstrak

Sistem pengelolaan tagihan dan layanan pada PT. Media Prima Jaringan masih belum terdata dengan baik dan efesien. Pengelolaan dan pencatatan data masih menggunakan proses manual dan media kertas sehingga bisa terjadi kesalahan dalam perhitungan tagihan Layanan Pelanggan. Sehingga sering terjadi keluhan Pelanggan karena nilai tagihan yang tidak sesuai, keterlambatan pembayaran sampai terjadi pemutusan Layanan. Selain keluhan Pelanggan perusahaan juga akan mengalami kerugian dari kurang puasnya pelangan yang beralih ke provider lain kerana berhenti berlangganan Layanan. Dengan pengembangan billing online sistem, diharapkan dapat mempermudah pihak perusahaan dalam mengelola tagihan dan data Pelanggan serta menghindari kesalahan perhitungan tagihan.

Dalam mengembangkan sistem diperlukan tahapan yang sistematis guna menghasilkan sistem Informasi yang baik dan berkualitas serta dapat digunkan oleh user. Tahapan mendasar dalam System Development Life Cycle (SDLC) adalah tahapan perencanaan, tahapan analisa, tahapan desain, tahapan implementasi, tahapan pengujian dan tahapan pemeliharaan. Salah satu model pengembangan SDLC adalah Rapid Application Development (RAD) yang mengutamakan waktu pengembangan relative singkat sekitar 60-90 hari.

Selain menggunakan model RAD untuk pengembangan sistem penulis juga menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai tools dalam tahap desain. Basaha pemrograman yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini menggunakan PHP (Hypertext Pre-processor) dengan menerapkan framework Laravel dan MySQL sebagai database. Implementasi metode RAD untuk pengembangan billing online sistem membutuhkan waktu 45 hari pengembangan. Intensitas diskusi yang dilakukan selama pengembangan membantu tim programmer lebih cepat menyelesaikan desain program. Peningkatan pendapatan perusahaan meningkat setelah sistem berjalan dan komplain Pelanggan juga berkurang.

Kata Kunci: SDLC; RAD; Framework; Laravel; Unified Modeling Language Abstract

Billing management system and services at PT. Media Prima Jaringan is still not properly and efficiently recorded. Data management and recording still uses manual processes and paper media so that errors can occur in calculating Customer Service bills. So that customer complaints often occur due to inappropriate bill values, late payments until service termination occurs. In addition to complaints, company customers will also experience losses from dissatisfied customers who switch to other providers because they stop subscribing to the service. With the development of an online billing system, it is hoped that it will make it easier for companies to manage invoices and customer data and avoid billing errors. In developing a system, systematic steps are needed to produce a good and quality information system that can be used by users. The fundamental stages in the System Development Life Cycle (SDLC) are the planning stage, the analysis stage, the design stage, the implementation stage, the testing stage and the maintenance stage. One of the SDLC development models is Rapid Application Development (RAD) which prioritizes a relatively short development time of around 60-90 days. In addition to using the RAD model for system development, the author also uses the Unified Modeling Language (UML) as a tool in the design stage. The programming language used to build this information system uses PHP (Hypertext Pre- processor) by implementing the Laravel framework and MySQL as the database. The implementation of the RAD method for the development of an online billing system takes 45 days of development. The intensity of the discussions that were carried out during development helped the programmer team complete the program design more quickly. The increase in company revenue increases after the system is running and customer complaints are also reduced.

Keywords: SDLC; RAD; Framework; Laravel; Unified Modeling Language

1. PENDAHULUAN

Proyek pengembangan sistem selesai dan dapat dikatakan berhasil dengan baik apabila seluruh ruang lingkup pekerjaan dilakukan dengan berkualitas, sesuai dengan Batasan waktu yang telah disepakati, realisasi jadwal dan biaya yang dikeluarkan. Sehingga penggunaan waktu yang efektif dan efesiane sangat diperlukan [1]. Kemampuan menafaatkan metode pengembangan perangkat lunak dan pemilihan aplikasi pendukung Manajemen proyek dapat mempermudah perusahaan dalam mendokumentasikan dan pengelolaan proyek. Kemampuan seperti ini dapat memangkas waktu dalam pengaturan dan pengawasan pengerjaan proyek karena cukup melihat dari sistem Informasi Manajemen proyek [2].

Perkembangan teknologi Informasi saat ini sudah memasuki segala bidang pekerjaan, mulai dari bidang kesehatan, bidang Pendidikan, bidang industri, bisnis jual beli dan juga Layanan masyarakat. Meningkatnya penggunaan perangkat pintar seperti handphone dan kompter jinjing berpengaruh pada gaya hidup masyarakat saat ini. Menggunakan bantuan teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan dimana saja dan kapan saja sudah menjadi kebiasaan yang tidak terpisahkan.

Belum lagi efek dari pembatasan berkegiatan diluar ruangan karena wabah covid-19 menjadikan masyarakat semakin butuh koneksi internet yang stabil dan menunjang mobilitas pekerjaan.

PT Media Prima Jaringan adalah salah satu perusahan penyedia layanan jaringan internet dikawasan hunian perumahan, rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dan apartement. Dalam memberikan pelayanan yang terbaik dan efesien kepada Pelanggan diperlukan sistem Informasi untuk meningkatkan pelayanan. Salah satu sistem Informasi yang

(2)

berpengaruh pada keberlangsungan perusahaan adalah sistem billing Pelanggan. Pencatatan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk Layanan yang digunakan Pelanggan setiap periode tertentu ditagihkan akan sangat tidak efektif bila belum menafaatkan dan menggunakan sistem Informasi [3]. Kendala terbesar dirasakan perusahaan pada saat ini Ketika pencatatan layanan yang tidak sesuai dengan tagihan Pelanggan, terjadi penumpukan bukti pembayaran yang belum di validasi dan tidak efektif serta efesien proses penagihan billing Pelanggan. Sehingga sering terjadi keluhan Pelanggan karena nilai tagihan yang tidak sesuai, keterlambatan pembayaran sampai terjadi pemutusan Layanan. Selain keluhan Pelanggan perusahaan juga akan mengalami kerugian dari kurang puasnya pelangan yang beralih ke provider lain kerana berhenti berlangganan Layanan.

Pendapatan perusahaan akan berkurang serta bisa hilangnya Pelanggan karena tidak dapat memberikan kepuasan pelayanan.

Dalam penelitian sistem Informasi ini penulis akan membahas mengenai pengembangan billing online sistem untuk menangani masalah dan kendala yang dihadapi oleh perusahaan. Dalam pengembangan sistem diperlukan tahapan- tahapan guna menghasilkan sistem infomasi yang baik dan berkualitas. Tahapan yang peling mendasar dalam pengembangan sistem adalah mengikuti siklus hidup pengembangan siste Informasi (Software Development life Cycle) yang terdiri dari: tahapan perancangan, tahapan analisa, tahapan desain, tahapan implementasi, tahapan pengujian dan tahapn pemeliharaan sistem [4]. Software Development life Cycle (SDLC) berkembang dengan banyak model dan framework dalam pengembangan sistem Informasi. Salah satu model yang dapat digunakan dalam pengembangan sistem adalah Rapid Application Development (RAD). Metode RAD merupakan pengembangan sistem Informasi yang membutuhkan waktu relative lebih singkat dari pada model pengembang sitem yang lain. Untuk pengembangan suatu sistem Informasi yang normal membutuhkan waktu kurang lebih 180 hari atau lebih. Namun dengan metode RAD suatu sistem dapat diselesaikan dalam waktu 60-90 hari[5]. Metode RAD merupakan pengembangan dan bagian dari SDLC.

Pada penelitian ini untuk mendukung metode RAD yang membutuhkan waktu cepat dalam pengembangan, penulis memanfaatkan framework Laravel 8. Penggunaan framework Laravel didesain untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan [6]. Peningkatan produktifitas pekerjaan dengan sintak yang bersih dan fungional yang dapat mengurangi banyak waktu untuk implementasi [7]. Laravel merupak framework dengan versi PHP yang up-to-date dimana syarat PHP harus 5.3 keatas. Kesederhanaan dan freksibilitas pada desainnya menjadikan Laravel mudah untuk diimplementasikan. Pemilihan framework Laravel ini juga tidak lepas dari keunggulan yang dimiliki diantaranya adalah dapat diakses dari berbagai jenis sistem operasi dan perangkat, mulai dari komputer hingga smartphone [8]. Framework Laravel dibangun dengan konsep MVC (Model View Controller) yang merupakan suatu konsep popular pengembangan aplikasi berbasis website. MVC akan memisahkan pembagian aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, antar muka pengguna, dan bagian yang menjadi control dalam aplikasi web [9]. Untuk memastikan pengembangan sistem yang efektif dan efesien diperlukan tahapan testing terhadap fungsionalitas aplikasi. Pengujian black box testing akan dilakukan untuk memastikan tidak terdapat kesalahan fungsionalitas program. Pengujian black box testing berfokus pada Informasi dari perangkat lunak, menghasilkan test case dengan mempartikasi masukan dan keluaran dari sebuah program secara menyeluruh [10].

Sebagaimana penelitian Ramdani dan Prasetyo menggunakan pengujian black box testing pada tiap-tiap halaman web untuk menguji fungsionalitas kinerja website sistem penujang keputusan yang dikembangkan [11]. Metode RAD juga diterapkan oleh Alkaf, Saputra dan Purba dalam merancang Sistem Manajemen Skripsi hasil pengujian secara umum fungsionalitas sistem memnuhi ekspektasi pengujiang menggunakan black box testing [12].

Pengembangan billing online sistem ini diharapkan memberikan solusi bagi perusahaan dalam pencatatan transaksi Pelanggan dan memudahkan pengelolaan data. Pengembangan sistem billing ini menitik beratkan pada penggunaan metode RAD dan implementasi framework Laravel 8 serta basis data MySQL yang open source. Dalam pengembangan sistem dukungan Manajemen sangat berpengaruh pada target penyelesaian sistem secara tepat waktu. Sistem billing akan mendukung semua tim perusahaan dalam operasional kegiatan setiap harinya, dengan mudah dan mampu memberikan Laporan secara tepat waktu, cepat dan akurat. Sehingga diharapkan dengan penerapan billing online sistem pendapatan perusahaan akan bertambah dan complain Pelanggan berkurang, serta meningkatnya Pelanggan baru yang menikmati Layanan internet yang diberikan.

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang penulis lakukan seperti tampak di Gambar 1.

Seperti terlihat di Gambar 1 penelitian dimulai dari pengumpulan data secara langsung melaui obesevasi dan wawancara serta studi Pustaka. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan penulis dalam menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observation (Observasi)

Penulis melakukan observasi secara langsung dan pengamatan terhadap objek proses yang berjalan antara lain: proses pendaftaran Pelanggan, proses pencatatan produk Layanan, proses order Layanan Pelanggan, proses pembayaran, proses aktivasi layanan sampai dengan proses membuat Laporan untuk mendukung analisa manjemen dan pimpinan dalam mengambil keputusan.

b. Wawancara

Penulis melakukan wawancara secara langsung kepada bagian-bagian terkait dan berwenang untuk mengumpulkan Informasi secara lengkap dan mendalam berhubungan dengan sistem billing yang sudah dijalankan.

(3)

c. Studi Pustaka

Penulis melakukan pengumpulan data-data melalui buku-buku, artikel jurnal dan juga artikel-artikel di internet yang menjadi referensi terkait perancangan sistem billing.

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Selanjutnya dalam tahapan penerapan metode RAD terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain: a) Requirements Planning, b) User Design, c) Construction dan d) Custover. Tahapan requirements planning merupakan tahapan dalam merancang kebutuhan sistem yang akan digunakan, dalam tahapan ini metode wawancara kepada user pengguna dilakukan. Tahapan kedua adalah User Design yang menerapkan desain diagram menggunakan UML dan desain basis data menggunakan ERD dan LRS. Desain diagram UML yang dibuat adalah use case diagram, activity diagram, deployment diagram dan component diagram. Tahapan ke tiga adalah construction menggunakan Bahasa program PHP dengan menerapkan framework Laravel 8. Tahapan ke empat dalam penerapan metode RAD adalah cutover dimana dilakukan uji kode program menggunakan black box testing.

2.2 Metode Pengembangan Sistem (RAD)

Pengembangan billing online sitem yang penulis menerapakan metode Rapid Aplication Development (RAD) yang merupakan salah satu model dari System Development Life Cycle (SDLC) [4]. Pengembangan sistem menggunakan Rapid Application Development (RAD) memiliki kelebihan diantaranya adalah: pengembangan lebih pendek, lebih fleksibel, meningkatkan keterlibatan pengguna, serta dapat menekan kemungkinan terjadinya kesalahan [13]. Metode Rapid Application Development (RAD) dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Model Rapid Application Development (RAD) Dalam model ini beberapa tahapan pengembangan sistem yaitu [13]:

a. Rencana Kebutuhan (Requirements Planning)

Pada tahapan ini pengguna dan penulisa saling berdiskusi untuk meneliti dan memecahkan masalah yang sedang terjadi, menentukan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat sistem billing. Dikarenakan tahapan ini merupakan Langkah awal keberhasilan pengembangan sistem billing maka komunikasi antara penulis dengan pengguna harus dilakukan dengan baik dan komunikatif.

b. Desain Penggunan (User Design)

(4)

Tahapan membuat rancangan yang akan diusulkan agar sesuai dengan kebutuhan, berjalan sesuai dengan rencana dan diharapkan dapat mengatasi masalah yang sedang terjadi. Pada penelitian ini, desain sistem yang digambarkan menggunakan Tools Unified Modeling Language (UML).

c. Constuction

Tahapan ini adalah tahapan dimulainya pembuatan sistem yang sudah direncanakan. Memulai Menyusun suatu kode program atau bisa disebut dengan coding. Untuk merubah desain sistem yang sebelumnya sudah dibuat menjadi sebuah aplikasi yang terlah dirancang agar dapat digunakan. Dalam pembuatan kode program ini penulis menggunakan Bahasa pemrograman PHP serta menggunakan framework Laravel 8.

d. Cutover

Tahapan iini adalah pengujian keseluruhan sistem yang sudah dibangun. Semua komponen sistem perlu diuji secara menyeluruh dengan Black Box Testing supaya dapat mengurangi resiko cacat sistem. Black Box Testing merupakan Teknik pengujian perangkat lunak yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak yang dibangun [7,8].

Penggunaan metode RAD dalam pengembangan sistem memiliki kelebihan sebeagai berikut [16]:

a. Penghematan biaya pengembangan dibandingkan dengan membeli sistem baru.

b. Proses pengiriman program menjadi lebih mudah, dikarenakan proses pembuatan program lebih banyak mengunakan potongan script.

c. Mudah untuk diamati karena menggunakan model prototype, sehingga user lebih mengerti pada sistem yang sedang dikembangkan.

d. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang pada saat yang bersamaan.

e. Mampu meminimalkan kesalahan-kesalahan dengan menggunakan alat-alat bantu (Case tools).

Sedangkan kerugian dalam menggunakan metode RAD adalah sebagai berikut [16]:

a. Membutuhkan biaya tersendiri untuk membeli peralatan-peralatan penuang pengembangan sistem seperti software dan hardware.

b. Kesulitan melakukan pengukuran kinerja kemajuan proses pengembangan sistem.

c. Terjadi kesalahan akibat tidak telitinya menggunakan metode yang formal dalam pengkodean.

d. Terjadi kesulitan pengaplikasian sistem pada tempat lain.

e. Terdapat fasilitas yang terkadang tidak diperlukan harus disediakan, komponen sistem sudah jadi tidak digunakan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan tahapan penelitian dan metode pengembangan sistem RAD, hasil pengembangan billing online sistem sepeti terlihat di Gambar 9 sampai 16. Pengembangan billing online sistem menggunakan metode RAD ini dibutuhkan beberapa tahapan sebagai berikut.

3.1 Rancangan Kebutuhan Sistem (Requirements Planning)

Dalam sistem informasi yang dikembangkan ini terdapat halaman login yang berguna sebagai kontrol terhadap user pengguna. Terdapat 2 pengguna yang berbeda untuk mengakses sistem Informasi BOS yaitu Administrator dan User.

Dan terdapat lima hak akses, yaitu satu untuk Administrator dan empat untuk user dengan hak sebagai Sales Admin, Finance, marketing, dan Teknisi. Berikut ini adalah rincian hak akses yang terdapat pada Billing Online Sistem (BOS).

a. Hak Akses Sales Admin

Dalam rancangan kebutuhan hak akses sales admin terdapat beberapa sepesifikasi yang akan dipergunakan sebagai landasan dalam tahapan selanjutan antara lain:

1. Sales Admin dapat melakukan login sesuai dengan user yang terdaftar.

2. Sales Admin dapat melakukan akses master data pelangga, dan Layanan.

3. Sales Admin dapat melakukan akses transaksi order Layanan.

4. Sales Admin dapat melakukan akses transaksi tagihan dan pembayaran.

5. Sales Admin dapat melakukan monitoring notifikasi pengiriman pesan whatsapp.

b. Hak Akses Finance

Spesifikasi rancangan kebutuhan untuk hak akses Finance adalah sebagai berikut:

1. Finance dapat melakukan login sesuai dengan user yang terdaftar.

2. Finance dapat melakukan akses transaksi tagihan dan pembayaran.

3. Finance dapat melakukan akses pembuatan Laporan.

4. Finance dapat melakukan akses monitoring status Pelanggan.

c. Hak Akses Marketing

Spesifikasi rancangan kebutuhan untuk hak akses Marketing adalah sebagai berikut:

1. Marketing dapat melakukan login sesuai dengan user yang terdaftar.

2. Marketing dapat melakukan akses data master Pelanggan, Layanan

3. Marketing dapat melakukan akses transaksi penagihan dan reminder status Layanan 4. Marketing dapat melakukan pembuatan Laporan

5. Marketing dapat melakukan monitoring dan kirim promo Layanan ke Pelanggan.

(5)

d. Hak Akses Teknisi

Spesifikasi rancangan kebutuhan untuk hak akses Teknisi adalah sebagai berikut:

1. Teknisi dapat melakukan login sesuai dengan user yang terdaftar.

2. Teknisi dapat melakukan akses transaksi akfivasi Layanan, installasi Layanan.

3. Teknisi dapat melakukan askes monitoring keluhan Pelanggan 4. Teknisi dapat melakukan pembuatan Laporan

e. Hak Akses Administrator

Spesifikasi rancangan kebutuhan untuk Administrator adalah sebagai berikut:

1. Administrator dapat melakukan login sesuai dengan user yang terdaftar.

2. Administrator memiliki full Akses Master Data.

3. Administrator memiliki full akses Transaksi.

4. Administrator memiliki akses penuh dalam Laporan.

3.2 Desain Pengguna (User Design)

Tahapan kedua dalam pengembangan sistem BOS ini adalah desain pengguna yang digambarkan menggunakan Unified Modeling Language (UML), Entity Relationship Diagram (ERD), Logical Record Structure (LRS) dan coding. UML merupakan bahas spesifikasi standar dalam bentuk diagram yang biasanya dipakai untuk menentukan, menulis, merancang, dan memvisualisasikan denah dari sebuah sistem perangkat lunak [17].

a. Use Case Diagram

Use Case Diagram mengambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem [18]. Use case Diagram juga merupakan gambaran secara grafis dari beberapa atau semua actor, use case dan interaksi diantaranya yang memperkenalkan suatu sistem. Dalam use case diagram tidak secara detail menjelaskan tentang pengunaan use case, tetapi hanya memberikan gambaran singkat hubungan antar use case, actor dan sistem [19].

Gambar 3. Use Case Diagram BOS

Dapat dilihat pada Gambar 2 Use Case diagram Billing Online Sistem. Terdapat dua actor yaitu Adminstrator dan User serta masing-masing akses use case sesuai dengan kebutuhan sistem. Use case dalam diagram ini antara lain login, mengelola data user, mengelola data Layanan, mengelola data Pelanggan, mengelola transaksi, mengakses Laporan, dan logout.

b. Activity Diagram

Activity Diagram mengambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing- masing aliran berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir [6,7]. Tahapan kedua dalam desain pengguna adalah activity diagram yang merupakan aktivitas dan alur proses sistem yang di bangun. Activity Diagram dalam Pendaftaran Layanan dapat dilihat di Gambar 4 (a) dan Activity Diagram Pembayaran Tagihan Layanan dapat dilihat di Gambar 4 (b). Dari Gambar 4 (a) terlihat proses Pendaftaran Layanan dimulai dari Pelanggan memilih Layanan

(6)

internet yang disesiakan, kemudian mengisi formulir Pendaftaran yang divalidasi oleh admin sales, kemudaian jika dokumen sudah lengkap Admin sales akan membuatkan rician tagihan Pendaftaran.Dilanjutkan dengan Pelanggan melakukan pembayaran Pendaftaran Layanan melalui transfer bank yang kemudaian akan divalidasi oleh admin billing atau finance. Jika pembayaran sudah dinyatakan lengkap admin billing membuat rekap Laporan Pendaftaran. Kemudian status pendafran yang sudah terbayar akan diakses teknisi untuk membuat jadwal instalasi dan aktivasi Layanan. Gambar 4 (b) Activity Diagram pembayaran tagihan Layanan terlihat activity dimulai dari Billing sistem melakukan Generate tagihan secara periode tertentu, kemudian dilanjutkan dengan mengirimkan notifikasi pesan tagihan kepada Pelanggan.

Selanjutnya Pelanggan yang menerima notifikasi tagihan akan melakukan pembayaran sesuai dengan tagihan yang tertera didalam pesan notifikasi. Pembayaran dapat dilakukan melalui payemt gateway atau transfer langsung. Kemudian sistem akan melakukan validasi secara berkala untuk melihat satus pembayaran Pelanggan.

Gambar 4. (a) Activity Diagram Pendaftaran Layanan dan (b) Activity Diagram Pembayaran Tagihan

Dapat dilihat pada Gambar 4 (a) Activity Diagram Pendaftaran Layanan mengambarkan aktifitas pengguna dalam berinteraksi dengan sistem Pendaftaran. Sedangkan Gambar 4 (b) Activity Diagram Pembayaran Tagihan memperlihatkan aktivitas pengguna dalam proses pembayaran tagihan Pelanggan.

c. Deployment Diagram

Deployment diagram digunakan untuk memvisulisasikan hubungan antara software dan hardware [20].

Deployment diagram seperti tampak pada Gambar 5 akan menggambarkan tata letak atau posisi komponen sistem secara fisik. Komponen-komponen software yang berjalan didalam billing online sistem juga turut digambarkan untuk melihat infrastruktur yang digunakan, seperti operating sistem, database server dan library yang dipergunakan. Hubungan antar komponen juga digambarkan untuk memudahkan dalam mengidentifikasi masalah dikemudian hari.

Gambar 5. Deployment Diagram Billing Online Sistem

(7)

Pada Gambar 5 Deployment Diagram dapat dilihat bahawa tata letak komponen billing sistem secara fisik, dimana terdapat komponen Web Server, Database Server dan Client. Didalam web server terdiri dari Apache server, Framework Laravel 8, API Gateray dan Billing Online System yang berjalan diatas sistem operasi Ubuntu 18.0 server. Sedangkan didalam database server terdapat database Billing Online Sistem yang berjalan diatas database MySQL. Selanjutnya dari sisi client akan mengakses sistem melalui browser yang tersintal diatas sistem operasi yang sesuai pilihan client.

d. Component Diagram

Component diagram merupakan bagian fisik sistem yang bersesuaian dan menyediakan realisasi dari sekumpulan interface [20]. Component diagram seperti tampak pada Gambar 6 menggambarkan struktur hubungan oraganisasi bagian-bagian dari software. Diagram ini juga berwujud interface yang berupa kumpulan Layanan yang disediakan oleh komponen untuk diakses oleh komponen lainnya yang juga berfungsi untuk memodelisasi objek antar komponen.

Gambar 6. Component Diagram Billing Online Sistem

Dalam component diagram Gambar 5 terdapat komponen seperti: web server menggunakan apache, database server menggunakan MySQL, dan library pendukung billing online sistem yaitu library JQuery, library CSS, dan library API payment Gateway.

e. Entity Relationship Diagram (ERD)

Dalam merancang sistem basis data tahapan utamanya adalah memodelkan masing-masing entity yang berhubungan. Gambar 7 merupakan Entity Relationshi Diagram dari billing online sistem. Entity Relationship Diagram merupakan sebuah pemodelan konseptual yang dipakai untuk mendeskripsikan relation atau hubungan antara data di dalam database. Memiliki hubungan antar relasi berdasarkan objek-objek dasar dari data tersebut [21].

Gambar 7. Entity Relationship Diagram Billing Online Sistem

(8)

Terdapat 9 entity dalam rancangan billing online sistem yaitu: Pelanggan, admin, order Layanan, detail order Layanan, Layanan, pembayaran, detail pembayaran, tagihan dan detail tagihan. Setiap entiry memiliki atribut dan atribut kunci (primary key). Masing-masing entity saling terhubung menggunakan attribute kunci yang digambarkan dengan attribute bergaris bawah.

f. Logical Record Structure (LRS)

Gambar 8 merupakan Logocal Record Structure (LRS), rancangan LRS adalah representasi dari tabel-tabel yang akan diimplementasikan ke dalam database MySQL.

Gambar 8. Logocal Record Structure Billing Online Sistem

Terdapat 9 tabel yang akan digunakan dalam billing online sistem berdasarkan Gambar 7 yaitu: tabel Pelanggan, tabel admin, tabel order Layanan, tabel detail order, tabel Layanan, tabel pembayaran, tabel detail pembayaran, tabel tagihan dan tabel detail tagihan. Setiap tabel dalam LRS sudah memiliki attribut sebagi kunci yang menjadi penghubung antar tabel.

3.3 Construction a. Halaman Login

Pada Gambar 9 dapat dilihat tampilan halaman login, pada halaman ini validasi dilakukan setelah user mengisikan email dan password. Proses login pengguna akan di filter melalui halaman login ini bedasarkan email yang terdaftar didalam basis data. Jika email dan password sesuai dengan basis data yang tesimpan pengguna yang login akan diarahkan ke menu utama dashboard Gambar 10.

Gambar 9. Halaman Login

(9)

Dapat dilihat Gambar 9 halaman login berfungsi sebagai jembatan pengguna dengan sistem. Sebelum pengguna mengakses menu-menu yang terdapat pada sistem diwajibkan melakukan login menggunakan alamat email dan password.

Jika pengguna lupa password yang pernah didaftarkan pada sistem maka dapat melakukan perubahan password yang lama dengan memilih menu forgot your password.

b. Halaman Dashboard

Pada Gambar 10 dapat dilihat tampilan halaman dashboard billing online sistem. Di halaman dashboard ini pengguna dapat melihat jumlah Pelanggan, jumlah transaksi order layanan, jumlah transaksi pembayara, jumelah transaksi pembayaran. Dari tampilan masing-masing jumlah data, jika pengguna mengarahkan pada menu yang dipilih akan diarahkan ke halaman yang sesuai. Halaman dashboard dibuat untuk memudahkan navigasi pengguna dalam mengakses billing online sistem sehingga mempercepat proses yang akan dilakukan. Pengguna juga dapat mengakses menu wiget sebalah kiri sesuai dengan menu pilihan antara lain menu data master, menu transaksi, menu helpdesk, menu Laporan, dan menu whatsapp. Masing-masing menu akan mengarah pada halaman yang sesuai pilihan pengguna.

Gambar 10. Halaman Dashboard Billing Online Sistem

Seperti terlihat pada Gambar 10 halaman dashboard billing sistem ditampilkan jumlah Pelanggan yang dibagi-bagi berdasarkan status, jumlah tagihan terbit perbulan, jumlah tagihan yang akan jatuh tempo dan jumlah aktifasi Pelanggan.

c. Halaman Tambah Pelanggan

Halaman tambah Pelanggan dapat dilihat pada Gambar 11 yang memuat form isian data-data Pelanggan.

Gambar 11. Tambah Pelanggan

Pada Gambar 11 dapat dilihat tampilan untuk menambahkan Pelanggan baru yang akan dikelola oleh billing online sistem. Pencatatan data Pelanggan baru melalui form halaman ini, sales admin yang malakukan pencatan data Pelanggan harus teliti dan detail dalam input data. Isian data Pelanggan harus dilengkapi dengan identitas diri Pelanggan seperti KTP, SIM dan passport bagi warga asing.

d. Halaman Transaksi Order Layanan Pelanggan

Selanjutnya setelah melakukan input data Pelanggan diteruskan dengan input order Layanan. Pada Gambar 12 dapat dilihat tampilan untuk menambahkan transaksi order Layanan Pelanggan baru yang akan dikelola oleh billing online sistem.

(10)

Gambar 12. Transaksi Tambah Order Pelanggan

Dalam halaman order Layanan Pelanggan sales admin dapat menginput nomer formulir, unit Pelanggan dan Layanan yang diinginkan oleh Pelanggan. Setelah data diinput dengan benar, Pelanggan akan melakukan proses pembayaran. Jika Pelanggan sudah melakukan pembayaran order Layanan, maka tim teknisi akan melakukan aktivasi layan segera.

e. Halaman Pelanggan Siap Aktivasi

Pada Gambar 13 dapat dilihat tampilan untuk data peanggan siap aktivasi yang dikelola oleh billing online sistem dan diakses oleh teknisi untuk proses intalasi dan aktivasi Layanan pelanggan.

Gambar 13. Halaman Data Pelanggan Siap Aktivasi

Tim teknisi akan melakukan monitoring data Pelanggan yang akan dilakukan aktivasi dan instalasi melalui halaman data Pelanggan siap aktivasi. Jika terdapat data Pelanggan yang belum diaktifasi dan installasi teknisi akan segra menuju unit Pelanggan. Pemasangan perangkat dan aktivasi laying dilakukan oleh teknisi segera.

f. Halaman Transaksi Tagihan Pelanggan

Pada Gambar 14 dapat dilihat tampilan untuk transaksi Tagihan Pelanggan yang dikelola oleh billing online sistem dan diakses oleh Finance untuk proses validasi tagihan pelanggan.

Gambar 14. Halaman Data Tagihan Pelanggan

(11)

Halaman data tagihan Pelanggan ini akan menampilkan seluruh tagihan yang masih belum dilakukan pembayaran oleh Pelanggan. Jika terdapat Pelanggan belum melakukan pembayaran sales admin mengirimkan notifikasi pesan kepada Pelanggan melalui tombol icon whatsapp. Fasilitas ini memudahkan sales admin untuk mengirimakn notifikasi secara cepat menggunakan media perpesan whatsapp.

g. Halaman Transaksi Pembayaran Pelanggan

Pada Gambar 15 dapat dilihat tampilan untuk transaksi pembayaran Pelanggan yang dikelola oleh billing online sistem dan diakses oleh Finance untuk proses pembayaran Layanan pelanggan.

Gambar 15. Halaman Data Pembayaran Pelanggan

Halaman transaksi pembayaran Pelanggan diakses oleh sales admin dan Accounting untuk memproses pembayaran Pelanggan yang dilakuakn secara manual transfer dan Payment Gateway. Jika Pelanggan melakukan pembayaran menggunakan payment gateway status pembayaran akan otomatis terisi.

h. Halaman Laporan Sales Admin dan Halaman Laporan Billing Akunting

Pada Gambar 16 dapat dilihat tampilan dashboard untuk Laporan sales admin, halaman ini akan diakses oleh sales admin untuk membuat Laporan secara periodik.

Gambar 5. (a) Halaman Laporan Sales Admin dan (b) Halaman Laporan Billing Akunting

Sales admin dapat mengkases (a) halaman Laporan sales admin yang berguna untuk membuat Laporan-laporan sesuai dengan kebutuhan. Ketika Gambar 16 (a) halaman Laporan sales admin diakses akan muncul jumlah data Pelanggan, jumlah tagihan, jumlah outstading pelanggan dan jumlah pembayaran Pelanggan. Staff akunting Ketika mengakses Gambar 16 (b) halaman Laporan billing akunting akan ditampikan data seperti: a) jumlah invoice Pendaftaran, b) jumlah Pendaftaran hari sebelum, c) jumlah invoice outstading Pendaftaran, d) jumlah pembayaran invoice, e) jumlah invoci terbit dan f) jumlah ajuan non aktif. Laporan dapat di export dalam format excel, csv dan pdf sehingga dapat dilakukan analisa dan olah data yang lebih lengkap sesuai dengan kebutuhan sales admin atau akunting.

3.4 Cutover

Tahap terakhir dalam pengembangan sistem menggunakan metode Rapid Application Development adalah cutover.

Penggujian yang dilakukan menggukanan black box testing. Pengujian black box testing digunakan untuk memverifikasi fungsionalitas tanpa harus memahami internal kerja dari suatu sistem [22].

Tabel 1. Hasil pengujian Black Box Testing halaman login No Skenario Pengujian Test Case Hasil yang diharapkan Hasil

Pengujian Kesimpulan 1 Mengosongkan semua

field kemudian klik login

Field (kosong) Sistem menolak dan muncul peringatan

Harapan Sesuai

Valid

(12)

‘harap isi username dan password’

2 Mengosongkan satu field saja kemudian dilakukan klik login.

Field email address kosong

Sistem menolak dan muncul peringatan harap isikan email address.

Sesuai harapan

Valid

3 Mengosongkan satu field saja kemudian dilakukan klik login

Field password dikosongkaing

Sistem menolak dan muncul peringatan harap isikan password

Sesuai harapan

Valid

4 Mengisi semua field dengan salah satu dari isian tidak sesuai dengan data terdaftar kemudian klik login

Field email address salah dan belum terdaftar

Sistem menolak dan muncul peringatan harap isikan email address dengan benar

Sesuai Harapan

valid

5 Mengisikan semua field dengan benar kemudian klik login

Menampilkan halaman dashboard

Pengujian halaman login berhasil

Sesuai harapan

valid

6 Menampilkan menu master data, transaksi, dan Laporan

Memperoleh tampilan master data, transaksi dan laporan

Sistem menampilkan master data, transaksi dan Laporan

Sesuai harapan

valid

7 Menampilkan master produk Layanan dan mnambah produk Layanan

Sistem menampilkan halaman produk

Sistem memunculkan halaman produk yang sudah tersimpan dan memberikan form tambah produk

Sesuai harapan

valid

8 Menampilkan,

Mengupdate, menghapus data pelanggan

Klik menu master data Pelanggan

Sistem menampilkan data Pelanggan, menampilkan form Pelanggan, edit dan hapus Pelanggan

Sesuai harapan

Valid

9 Menampilkan,

menambah, mengupdate data user

Klik menu data user

Sistem menampilkan data user, form data user dan update data user

Sesuai harapan

valid

10 Menampilkan transaksi order Layanan

Klik menu transaksi order Layanan

Sistem menampilkan dashboard order Layanan

Sesuai harapan

Valid

11 Menambahkan transaksi order layanan

Klik menu tambah order Layanan

Sistem menampilkan form order Layanan

Sesuah harapan

valid

12 Menampilkan transaksi aktivasi Layanan

Klik menu transaksi aktivasi Layanan

Sistem menampikan data Pelanggan siap aktifasi

Sesuai harapan

valid

13 Menampilkan transaksi tagihan invoice

Klik menu transaksi tagihan invoice

Sistem menampilkan data tagihan invoice sesuai dengan bulan berjalan

Sesuai harapan

Valid

14 Menampilkan transaksi pembayaran

Klik menu transaksi pembayaran

Sistem menampilkan data transaksi

pembayaran Pelanggan baik Pendaftaran atau juga invoice bulanan

Sesuai harapan

Valid

15 Menampilkan transaksi non aktif Layanan

Klik menu non aktif Layanan

Sistem menampilkan data Pelanggan yang dinon aktifkan Layanan

Sesuai harapan

Valid

16 Menampilkan Laporan sales admin dan Laporan akunting

Klik menu Laporan sales admin dan Laporan akunting

Sistem manampilkan Laporan sales admin dan Laporan akunting

Sesuai harapan

Valid

(13)

17 Manampilkan pengiriman notifikasi pesan ke whatsapp

Klik menu whatstapp

Sistem menampilkan Laporan pengiriman notifikasi pesan whatsapp dan statusnya

Sesuai harapan

valid

Dapat dilihat pada Tabel 1 hasil pengujian black box testing untuk halaman login, kesimpulan dari beberapa test case yang dilakukan menghasilkan nilai valid. Pengujian menggunakan black box testing juga dilakukan pada semua menu billing online sistem yang sudah dibuat, dari hasil pengujian dan harapan keluaran sistem menunjukan sistem berjalan baik dan sesuai harapan testing. Berdasarkan hasil perancangan billing online sistem (BOS) dapat diambil kesimpulan bahwa sistem ini dapat menyimpan data Pelanggan

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perancangan billing online sistem (BOS) dapat diambil kesimpulan bahwa sistem ini dapat menyimpan data Pelanggan, data Layan produk, data user, data transaksi order Layanan, data transaksi tagihan Layanan, data transaksi pembayaran, data aktivasi Layanan. Sehingga dengan adanya sistem ini data dapat tersimpan dengan baik dan aman serta proses pengambilan Laporan menjadi lebih mudah. Sistem ini dapat memudahkan pengguna terutama sales admin mencatat transaksi order Layanan Pelanggan. Bagian Finance juga dapat dengan mudah mencatat transaksi tagihan dan pembayaran Pelanggan. Hasil pengujian black box testing yang dilakukan pada halaman login dapat disimpulkan secara fungsionalitas sudah valid dan memenuhi harapan pengguna. Pengujian dapat dilakukan pada semua halaman untuk mengetahui hasil dan mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi. Pemilihan metode RAD menjadi solusi pengembangan billing online sistem tepat waktu sesuai dengan rencana awal pengembangan. Adapun Fitur-fitur yang dibutuhkan oleh pengguna sudah disiapkan dalam tahapan prototype sehingga dalam tahap akhir implementasi sudah sesuai dengan keinginan. Pemeliharaan sistem secara berkala harus dilakukan untuk menjamin sistem tetap berjalan dan memberikan manfaat lebih efesien dan efektif. Dengan impelentasi billing online sistem ini Pelanggan dimudahkan dalam proses menerima notifikasi tagihan bulanan, nenerima notifikasi kendala serta mudah dalam proses pembayaran.

Pengguna seperti sales admin, teknisi, marketing dan finance juga sangat terbantu dengan billing online sistem yang dapat diakses dari mana saja, sehingga support terhadap Pelanggan dapat dilakukan dengan cepat.

REFERENCES

[1] G. P. Arianie and N. B. Puspitasari, “PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS SUMBER DAYA PERUSAHAAN (Studi Kasus : Qiscus Pte Ltd),” J@ti Undip J. Tek. Ind., vol. 12, no.

3, p. 189, 2017, doi: 10.14710/jati.12.3.189-196.

[2] A. Abdurrasyid, L. Luqman, A. Haris, and I. Indrianto, “Implementasi Metode PERT dan CPM pada Sistem Informasi Manajemen Proyek Pembangunan Kapal,” Khazanah Inform. J. Ilmu Komput. dan Inform., vol. 5, no. 1, pp. 28–36, 2019, doi:

10.23917/khif.v5i1.7066.

[3] M. A. Rahmat and A. Saepulloh, “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Billing Pada Pasien Rawat Inap Di Rsia Hj. Karmini Eh.

Tasikmalaya,” Jumantaka, vol. 01, no. 01, p. 1, 2018.

[4] S. Aswati, M. S. Ramadhan, A. U. Firmansyah, and K. Anwar, “Studi Analisis Model Rapid Application Development Dalam Pengembangan Sistem Informasi,” J. Matrik, vol. 16, no. 2, p. 20, 2017, doi: 10.30812/matrik.v16i2.10.

[5] S. Dwivedi, “Software Development Life Cycle Models - A Comparative analysis,” Ijarcce, vol. 5, no. 2, pp. 232–233, 2016, doi: 10.17148/IJARCCE.2016.5246.

[6] B. P. Widodo and H. D. Purnomo, “Perancangan Aplikasi Pencarian Layanan Kesehatan,” J. Sist. Komput. - JSK (Department Comput. Syst. Eng. Diponegoro Univ. Indones., vol. 6, no. 1, p. 45, 2016.

[7] D. Naista, Bikin Framework PHP Sendiri dengan Teknik OOP dan MVC. Jakarta: Lokomedia, 2016.

[8] D. A. Oktafianto and S. I. Lestarningati, “Desain Dan Implementasi Sistem Pembelajaran Elektronik Berbasis Web Pada Rumus Matematika Dasar Menggunakan Framework Laravel,” J. Tek. Komput. Unikom – Komputika, vol. 7, no. 1, p. 1, 2018, doi:

10.25134/nuansa.v14i1.2061.

[9] D. Naista, Codeigniter Vs Laravel Kasus Membuat Website Pencari Kerja. Yogyakarta: Lokomedia, CV., 2017.

[10] Y. Irawan, S. Muzid, N. Susanti, and R. Setiawan, “System Testing using Black Box Testing Equivalence Partitioning (Case Study at Garbage Bank Management Information System on Karya Sentosa),” ICCSET, pp. 1–7, 2018, doi: 10.4108/eai.24-10- 2018.2280526.

[11] C. Ramdani and Y. Dwi Prasetyo, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process,” J. Ris. Komputer), vol. 9, no. 4, pp. 2407–389, 2022, doi: 10.30865/jurikom.v9i4.4449.

[12] N. Alkaf, B. Saputra, and H. S. Purba, “Rancangan Sistem Manajemen Skripsi Berbasis Web Menggunakan Metode Rapid Application Development ( RAD ),” vol. 9, no. 5, pp. 1621–1631, 2022, doi: 10.30865/jurikom.v9i5.5012.

[13] Nurman Hidayat and Kusuma Hati, “Penerapan Metode Rapid Application Development (RAD) dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Rapor Online (SIRALINE),” J. Sist. Inf., vol. 10, no. 1, pp. 8–17, 2021, doi: 10.51998/jsi.v10i1.352.

[14] Binus University, “Perbedaan White Box Testing dan Black Box Testing,” Binus University, 2016.

http://scdc.binus.ac.id/himsisfo/2016/10/perbedaan-white-box-testing-dan-black-box-testing/.

[15] T. S. Jaya, “Pengujian Aplikasi dengan Metode Blackbox Testing Boundary Value Analysis,” J. Inform. Pengemb. IT, vol. 3, no.

2, pp. 45–46, 2018, [Online]. Available: http://www.ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/informatika/article/view/647/640.

[16] R. Aryanti, E. Fitriani, D. Ardiansyah, and A. Saepudin, “Penerapan Metode Rapid Application Development Dalam Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web,” Paradig. - J. Komput. dan Inform., vol. 23, no. 2, 2021, doi:

10.31294/p.v23i2.11170.

(14)

[17] O. Pahlevi, A. Mulyani, and M. Khoir, “Sistem Informasi Inventori Barang dengan Meerode Oriented Di PT.LivazaTeknologi Indonesia Jakarta,” J. Prosisko, vol. 5, no. 1, 2018.

[18] S. Dharwiyanti and R. S. Wahono, “Pengantar Unified Modeling LAnguage (UML),” IlmuKomputer.com, pp. 1–13, 2003, [Online]. Available: http://www.unej.ac.id/pdf/yanti-uml.pdf.

[19] A. R. Pratama, “Belajar Unified Modeling Language (UML) - Pengenalan,” Https://Www.Codepolitan.Com/, no. October 1995, p. 1, 2019, [Online]. Available: https://www.codepolitan.com/unified-modeling-language-uml.

[20] A. Nur, “Perbedaan Deployment Diagram dan Component Diagram,” Sis.Binus.Ac.Id, 2020.

[21] I. G. A. D. Saryanti, “Perancangan Sistem Informasi Cuti Karyawan Berbasis Website Menggunakan Framework Laravel,” Pros.

SINTAK, pp. 374–381, 2018.

[22] M. Destiningrum and Q. J. Adrian, “Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbassis Web Dengan Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus: Rumah Sakit Yukum Medical Centre),” J. Teknoinfo, vol. 11, no. 2, p. 30, 2017, doi:

10.33365/jti.v11i2.24.

Referensi

Dokumen terkait

Klik Menu  Sistem Neraca Awal  kemudian isi field nama akun dengan persediaan barang dagang maka form akan berubah dengan.. Nama Barang : nama barang dagang yang ada

Dengan cara meng-klik menu “LOGIN” maka halaman login akan menampilkan kolom “Username” dan “Password” yang harus di isi untuk masuk ke aplikasi website

Data Username dan Password yang anda masukan belum benar” Sesuai harapan Valid 2 Mengetikkan username dan password tidak diisi atau kosong kemudian klik tombol

sistem akan menampilkan form login lagi dengan pesan “ username atau password salah”, akan tetapi bila username dan password sudah sesuai pengguna akan masuk

1) Pilih menu simpan pinjam, klik penerimaan piutang. 2) Lalu pilih nama anggota dibagian kiri dan bawah. 3) Lalu klik sesuai dengan tanggal yang akan dibayarkan. 4) Setelah itu

3 Pengujian Form Unit Dumptruck No Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Kesimpulan 1 Mengosongkan semua input Sistem akan menolak dan Valid pada aplikasi, lalu klik button

KESIMPULAN Bahwa proses perancangan dan pembangunan sistem informasi ojs menggunakan ojs 3 di ITSNU Pekalongan telah berhasil, hal ini ditunjukkan pada hasil pengujian sisten dengan

Tabel 5 Skenario dan Hasil Pengujian Aplikasi Aktor Skenario Hasil Pengujian Validasi ADMIN Login menggunaa n username dan password yang sesuai Admin akan diarakan