Tidak hanya itu, pengembangan media interaktif Augmented Reality (AR) dapat memudahkan guru dan siswa dalam memahami materi. Dalam menggunakan media interaktif untuk meningkatkan kemampuan siswa, guru juga harus mampu memanfaatkan teknologi yang berkembang sebagai media bantu yang inovatif untuk mendukung pembelajaran yang menarik dan kreatif di kelas, pada umumnya sistem pembelajaran mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Pengembangan media pembelajaran interaktif matematika sekolah dasar menggunakan kurikulum mandiri untuk menambah pengetahuan siswa di bidang teknologi sesuai dengan kemajuan saat ini.
Harapan dari penelitian tersebut, pengembangan media interaktif augmented reality (AR) dapat memberikan solusi untuk menarik minat siswa.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengembangkan media bertajuk 'Pengembangan Media Interaktif Augmented Reality (AR) Pada Mata Pelajaran Matematika Kurikulum Mandiri. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian dan pengembangan yang bertajuk “Pengembangan media interaktif Augmented Reality (AR) pada mata pelajaran matematika pada kurikulum mandiri”.
Fokus Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis mengenai pengembangan media interaktif augmented reality (AR) untuk membangun pembelajaran matematika pada kurikulum mandiri di sekolah dasar dalam meningkatkan pemahaman dan konsep matematika.
Spesifikasi Produk yang dikembangkan
Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan 1. Asumsi Pengembangan
Keterbatasan Pengembangan
Hal lain yang juga menjadi kendala adalah perbedaan karakteristik dan kemampuan siswa dalam menyerap materi yang disampaikan (Sugiyono et al., 2020). Belajar juga diartikan sebagai proses membimbing atau membantu siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dari pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, sistematis, komunikatif, interaktif dan terfokus antara guru, bahan pembelajaran, lingkungan dan siswa dalam proses pembelajaran sebagai upaya mencapai tujuan pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan guru untuk menyampaikan pesan atau informasi materi kepada siswa. Media merupakan salah satu faktor pendukung proses pembelajaran di sekolah karena fungsinya dapat membantu menyampaikan informasi dari guru kepada siswa, atau sebaliknya. Dengan menggunakan media yang menarik tujuannya agar siswa dapat memahami dan menerima materi yang disampaikan serta mencapai hasil belajar yang baik.
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa yang dibuat oleh pendidik agar siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media Augmented Reality dapat memudahkan siswa dalam mempelajari kemajuan teknologi yang dapat memadukan antara dunia nyata dan dunia nyata. Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dapat mengubah pola pikir siswa untuk lebih memahami materi yang akan disampaikan oleh guru.
Konsep matematika merupakan proses interaktif antara pendidik dan siswa dalam pengembangan model pembelajaran berpikir dan logis yang dibuat oleh guru dengan menggunakan metode agar pembelajaran matematika berkembang dan tumbuh secara optimal, siswa mampu belajar lebih efektif dan efisien (Widayati, 2022). Konsep matematika merupakan proses interaktif antara pendidik dan siswa dalam pengembangan model pembelajaran berpikir dan logis yang dibuat oleh guru dengan menggunakan metode pengajaran matematika.
Kajian Yang Relevan
Berdasarkan penjelasan beliau di atas, Kurikulum Merdeka merupakan suatu sistem pembelajaran yang mengevaluasi kurikulum sebelumnya.Keberadaan Kurikulum Merdeka dapat memudahkan siswa dan guru dalam mempelajari berbagai media konten dan media yang berkaitan dengan inovasi teknologi terkini. Rachmawati, 2021), secara statistik terbukti bahwa pengembangan perangkat pembelajaran Mathematics Augmented Reality (MAR) pada materi bangunan kelas sekolah dasar memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Dosen Pendidikan Matematika STKIP Bina Bangsa Meulaboh dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Masalah Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Krishna dkk (2018) menyimpulkan bahwa penggunaan media berbasis augmented reality efektif, hasil yang diperoleh dengan menggunakan media AR, rata-rata hasil belajar yang dicapai siswa yang diperoleh lebih baik dibandingkan siswa yang menggunakan media konvensional. Selain itu penelitian yang dilakukan Mahpudin dan Wahyupuadi (2018) menyimpulkan bahwa penggunaan media augmented reality berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman siswa. Penelitian lain yang dilakukan oleh (Firmansyah dkk, 2020) menyimpulkan bahwa penggunaan media berbasis digital dapat membantu siswa dan guru belajar online.
Penelitian yang dilakukan (Wicaksana dan Pangaribuan, 2020) menyimpulkan bahwa aplikasi game edukasi dengan teknologi augmented reality membantu menarik minat siswa dan menjadi media interaktif dalam pembelajaran. Dari penelitian ini ada kaitannya dengan penelitian yang akan saya laksanakan yaitu ketiga penelitian tersebut menggunakan penelitian media interaktif Augmented Reality (AR) yang sama dengan yang saya laksanakan yaitu media interaktif Augemtend Reality (AR). Penelitian yang saya lakukan di kelas IV di tempat lain yaitu SDN 5 Sukarara dan media interaktif Augmetend Reality (AR) mata pelajaran matematika pada kurikulum mandiri.
Kerangka Berpikir
Ketiga penelitian diatas menggunakan media interaktif augmented reality (AR), namun digunakan untuk kelas yang berbeda dan mata pelajaran yang berbeda, namun media interaktif augmented reality (AR) dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Judul penelitian saya adalah Pengembangan media interaktif augmented reality (AR) untuk kelas IV balok dan kubus di SDN 5 Sukarara. Pengembangan media augmented reality pada mata pelajaran matematika pada kurikulum mandiri merupakan salah satu media yang saat ini banyak digunakan dalam media pembelajaran di sekolah dasar, khususnya di sekolah yang sudah menggunakan kurikulum mandiri.
Permasalahan utama yang sering dijumpai di sekolah dalam pengajaran guru adalah kurangnya apresiasi siswa dalam pembelajaran matematika karena terlalu membosankan dan penggunaan media yang masih menggunakan buku tanpa media lain yang dapat menarik pemikiran kognitif anak dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran matematika ilustrasi sangat diperlukan untuk menunjang pembelajaran merangsang berpikir anak, yang dalam melakukannya tidak hanya terfokus pada buku saja, oleh karena itu keberadaan media interaktif merupakan hal yang perlu dikembangkan agar mudah diserap dan dipahami oleh siswa, yang mana dapat membantu mempermudah siswa agar cepat memahami dalam menerima pelajaran sesuai dengan konsep dan tujuan matematika. Selain itu, media pembelajaran yang tepat tampaknya masih dianggap remeh, dan perkembangan media pembelajaran yang seringkali tidak mengikuti perkembangan zaman juga menjadi faktor penghambat pengembangan media.
Dengan berkembangnya media interaktif di SDN 5 SD Sukarara sebagai media yang dapat menarik minat dan semangat belajar siswa, tidak hanya itu media tersebut dapat tercapai.
Pertanyaan Penelitian
Bagaimana prosedur pengembangan media augmented reality (AR) interaktif yang bernilai pada mata pelajaran matematika pada kurikulum mandiri? Jika kita mengartikannya, ADDIE adalah proses umum yang secara tradisional digunakan oleh para perancang pengembangan pelatihan yang dinamis dan fleksibel untuk menciptakan pelatihan yang mencapai kegunaan dan sebagai alat untuk ditampilkan (Yudi, 2020). Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.
Untuk menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian berupa analisis kebutuhan dan menguji efektivitas produk agar dapat berfungsi di masyarakat luas. Diperlukan penelitian untuk menguji efektivitas produk. Penelitian kompetitif (dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) adalah penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan.
Prosedur Uji Coba Produk
Menemukan kompetensi inti, kompetensi inti, prinsip dasar dan indikator yang kemudian dilanjutkan dengan media interaktif Augmetend Reality (AR) dalam pengembangan media tersebut. Mengumpulkan sumber daya material sesuai kebutuhan yang akan digunakan dalam pengembangan media interaktif Augmented Reality (AR). Mempersiapkan berbagai fasilitas yang akan menunjang proses pengembangan media interaktif, seperti penentuan alat untuk desain.
Pada tahap ini dibuat media interaktif menggunakan Augmented Reality (AR) yang dirancang pada tahap desain. Produk media interaktif augmented reality (AR) mata pelajaran matematika pada kurikulum mandiri akan diujicobakan di kelas IV SDN 5 Sukarara. Tujuan pengisian angket oleh siswa adalah untuk mengetahui reaksi atau ketertarikan siswa terhadap media interaktif yang dikembangkan penelitian dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan pengembangan.
Setelah dilakukan revisi produk melalui penelitian ahli materi dan ahli media, maka akan diperoleh produk akhir dari proses pengembangan akhir yang dilakukan secara eksperimen menggunakan media interaktif Augmented Reality (AR) pada siswa IV. Sementara itu, ahli media memberikan kritik dan saran terkait tampilan media interaktif Augmentent Reality (AR) pada mata pelajaran sekolah dasar dalam kurikulum mandiri yang dikembangkan peneliti. Setelah pengembangan produk media interaktif augmented reality (AR) mata pelajaran matematika pada kurikulum mandiri telah divalidasi oleh panel ahli dan dinyatakan layak, selanjutnya media interaktif tersebut akan diujicobakan kepada siswa.
Apabila jawaban “Ya” lebih besar dari jawaban “Tidak”, maka produk media interaktif yang dikembangkan dinyatakan “layak” untuk digunakan siswa. Judul media: Pengembangan media interaktif Augmented Reality (AR) pada mata pelajaran matematika pada kurikulum mandiri.
Tujuan
Petunjuk
Kesimpulan
Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur validitas pengembangan media interaktif augmented reality (AR) pada mata pelajaran matematika pada kurikulum mandiri. Tujuan penelitian ini adalah pengembangan media interaktif augmented reality (AR) pada mata pelajaran matematika pada kurikulum mandiri. Peneliti meminta agar Bapak/Ibu memberikan penilaian terkait aspek media dan memberikan saran perbaikan terhadap media matematika interaktif yang dikembangkan peneliti.
Untuk saran revisi dapat langsung dituliskan pada naskah yang akan direvisi atau dituliskan pada kolom saran yang telah disediakan peneliti. Proporsi ukuran huruf judul dan teks pendukung media lebih dominan dan profesional dibandingkan dengan ukuran media interaktif 3 Content Design. Bapak/Ibu diminta memberi tanda centang (√) untuk memberikan kesimpulan mengenai media interaktif dengan augmented reality (AR) pada mata pelajaran matematika pada kurikulum mandiri.
Tujuan penggunaan angket ini adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap Media Interaktif Augmented Reality (AR) pada mata pelajaran Matematika pada Kurikulum Mandiri. Pengisian kuisioner ini tidak akan mempengaruhi nilai belajar anda, sehingga anda tidak perlu takut untuk mengisi sesuai dengan jawaban yang anda inginkan.
Selamat Memberikan Tanggapan