• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Jamur Tiram Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan di Desa Lhong Cut Kecamatan Banda Raya

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengembangan Jamur Tiram Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan di Desa Lhong Cut Kecamatan Banda Raya"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Juni 2023 pISSN 2685-0303

101

Pengembangan Jamur Tiram Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan di Desa Lhong Cut Kecamatan Banda Raya

Savitri1*, Rahmiati2, Elvrida Rosa3, Rahmah Hayati4, Firdaus5, Dedhi Yustendi6, Zahrul Fuadi7, Zamzami8

1*, 2, 3, 4

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Abulyatama, Blang Bintang-Aceh Besar, 24415, Indonesia.

5Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Abulyatama, Blang Bintang-Aceh Besar, 24415, Indonesia.

6,7Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Abulyatama, Blang Bintang-Aceh Besar, 24415, Indonesia.

8Program Studi biologi Fakultas Pertanian, Universitas Abulyatama, Blang Bintang- Aceh Besar, 24415, Indonesia

*e-mail Korespodesi : [email protected] ABSTRAK

Pengembangan jamur tiram sebagai pengembangan holtikultura selain digunakan untuk konsumsi juga sebagai tanaman yang dikembangkan dalam mendukung program ketahanan pangan di Desa Lhong Cut Banda Aceh . Pengabdian masyarakat ini didukung oleh mitra kelompok jamur tiram Desa Lhong Cut. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar karena meningkatnya permintaan jamur tiram setiap hari. Distribusi jamur tiram segar sebagian besar adalah ke restoran dan beberapa pasar lainnya. Jamur tiram yang kaya akan anti oksidan ini memiliki banyak manfaat seperti menjaga kesehatan jantung, memperkuat system imun tubuh dan menurunkan resiko kanker sehingga layak di konsumsi oleh orang yang sehat dan dapat meningkatkan kesehatan kognitif. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk praktik langsung cara pembibitan, penanaman, perawatan dan pemanenan, sehingga menghasilkan targer luaran berupa jamur tiram dengan kualitas terbaik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kegiatan budidaya jamur tiram mampu memberikan banyak manfaat dalam peningkatan pemanfaatan lahan serta pengetahuan untuk budidaya tanaman jamur tiram.

Kata kunci: Jamur tiram putih, tanaman hortikultura, program ketahanan pangan, antioksidat

ABSTRACT

The cultivation of white oyster mushroom as a horticultural development besides being used for consumption also the plant that Are growthed for support food security program in Lhong Cut Village, Banda Aceh. This community service was supported for white oyster mushroom farmer group partner. The market product was demand due to the increasing for the white oyster mushroom every day. Most of the distribution from the fresh white oyster mushroom to the restaurant and several other markets. The white oyster mushroom whose rich with the antioksidant have many benefits that are care heart healthy, strengthen body immunity system and lower cancer risk, furthermore, it was suitable for

(2)

102

consumption to healthy people, and that can increase cognitive healthy. This community service activity was carried out in the form of direct practice on seedling, planting, treatment, then harvesting. Finally, the produce for output target in this dedication of the best quality white oyster mushroom. Therefore, it could the white oyster mushroom concluded cultivation activities, and that was provide most benefits to increase the land use also knowledge for white oyster mushroom cultivation.

Keywords: white oyster mushroom, horticulture plant, food security program, antioksidant.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki keragaman pada komoditas pertanian (Hindersah and Suminar 2020). Keragaman tersebut merupakan potensi yang bisa dikembangkan, salah satunya adalah sektor holtikultura (Azizah 2020). Jamur merupakan salah satu sektor holtikultura yang saat ini memiliki peluang sangat besar untuk dikembangkan, mengingat jumlah kebutuhan masyarakat akan jamur jauh lebih tinggi dibandingkan ketersediaan barang di pasar (Purwadaksi. 2010).

Pada awalnya, pemenuhan kebutuhan manusia terhadap jamur konsumsi hanya mengandalkan kemurahan alam (Purwadaksi. 2010). Dengan cara seperti itu jumlah jamur yang didapat sangat terbatas dan hanya pada musim tertentu saja. Akan tetapi, saat ini informasi terus berkembang sampai pada akhirnya jamur tersebut dapat dibudidayakan secara mandiri tanpa harus bergantung pada kondisi alam atau musim tertentu (Agromedia.2010).

Meskipun demikian, produksi jamur di Indonesia hanya mampu meenuhi 50 % dari permintaan pasar dalam negeri saja, belum termasuk permintaan pasar dari luar negeri (Chazali, dkk. 2010). Kondisi ini membuka peluang bisnis jamur, baik itu dari segi penjualan bibit jamur, penjualan baglog jamur, penjualan hasil budidaya jamur (jamur segar, maupun hasil olahannya (jamur Crispi, Abon Jamur, sate jamur, nugget jamur, dan lain-lain). Budidaya jamur dapat dilakukan secara sederhana dalam skala rumah tangga.Alat alat yang digunakan pun mudah didapat dan harganya terjangkau.Selain bisnis budidaya jamur, bisnis olahan jamur juga sangat menjanjikan.

Dengan modal yang kecil dan kreatifitas dalam pengolahannya, bisnis ini bisa menjadi peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar

Beberapa masalah kini dihadapi oleh masyarakat Aceh pantai adalah masih rendahnya pengetahuan budidaya jamur tiram. Mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini kelompok tani jamur tiram yang terletak di Kecamatan Banda Raya.

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan peranan teknologi tepat guna dalam usaha budidaya jamur tiram sehingga memiliki peluang budidaya yang optimal, menumbuhkembangkan pengetahuan masyarakat Desa Lhong Cut, dan manajemen agribisnis pertanian sehingga jiwa kewirausahaan masyarakat desa dapat terpatri, meningkatkan penghasilan petani dari usaha budidaya jamur tiram yang ada di Desa Long Cut yang dikelola secara profit oriented untuk dapat hidup layak dan sejahtera, meningkatkan kemampuan kelembagaan pertanian dalam mengakses berbagai potensi sumberdaya, permodalan dan peluang pasar, meningkatkan efisiensi dan efektifitas usaha budidaya jamur tiram

Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat meningkatkan produksi dan produktifitas pembibitan dan budidaya jamur tiram. meningkatnya pendapatan dan

(3)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Juni 2023 pISSN 2685-0303

103 kesejahteraan masyarakat Desa Lhong Cut, terbukanya peluang usaha dan basis ekonomi di pedesaan

Permasalahan masyarakat dan mitra di atas menjadi acuan mencari solusi dengan perberdayaan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Abulyatama dengan program kampus mengajar untuk menjadi bagian dari mitra kelompok tani melon guna memberikan pendidikan dan pendampingan tani mengenai budidaya tanaman jamur tiram secara praktek langsung di lapangan. Beberapa mahasiswa yang bergabung dalam kelompok tani jamur tiram akan dibimbing serta dilatih agar praktis budidaya tanaman jamur tiram agar menjadi salah satu upaya atau sumber pengetahuan terhadap masyarakat dan juga menjadi mata pencaharian untuk menambah penghasilan.

Melalui kegiatan pengabdian ini, dalam bimbingan teknis budidaya jamur tiram diharapkan masyarakat dan kelompok tani dapat belajar untuk menanam jamur tiram dengan tepat sehingga dapat di peroleh jamur tiram yang berkualitas.

METODE PELAKSANAAN

Pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan ini dilaksanakan di Desa Lhong Cut Kecamatan Banda Raya Banda Aceh.

Mitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat “Teknik Budidaya Jamur Tiram”

adalah masyarakat di Desa Lhong Cut Kecamatan Banda Raya Kotamadya Banda Aceh.

Banyak masyarakat Desa Lhong Cut yang belum mengetahui morfologi dari jamur tiram dan bagaimana cara membudidayakan jamur tiram tersebut.

Metode kegiatan pelaksanaan ini adalah sebagai berikut:

a. Penyampaian materi tentang budidaya jamur tiram mulai dari mempersiapkan benih, melakukan pembibitan, persiapan media tanam, penanaman dan perawatan jamur tiram.

b. Bimbingan dan Konsultasi, dimana selama kegiatan ini berlangsung, tim pengabdian masyarakat selalu memberikan bimbingan dan konsultasi kepada para peserta.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya ketahanan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya aman, merata dan terjangkau. Pengembangan jamur tiram di desa lhong cut merupakan salah satu program untuk mendukung program ketahanan pangan. Tanaman jamur tiram memang bukanlah merupakan tanaman pangan. Tetapi hasil penjualan dari jamur tiram yang diperoleh oleh petani dapat digunakan untuk membeli beras dana bahan makanan yang lainnya. Suatu ketika ada masyarakat Desa Lhong Cut yang ternyata telah membudidayakan jamur tiram. Ia bertanya mengenai baglog jamur yang dia budidayakan. Pertanyaannya yaitu kenapa baglog jamur yang sudah tumbuh penuh sulit keluar bakal jamurnya. Pertanyaan ini mungkin bisa diperjelas lagi, yaitu baglog sulit keluar jamur pada awal pembukaan dan lamanya rentang antar panen pada baglog jamur. Penyebab pemasalahan ini bukan hanya pada petani yang membudidayakan baglog jamurnya, tapi juga pada proses pembuatan baglog jamur, yaitu pada petani penyedia baglog jamur.

(4)

104

Permasalahan yang disebabkan oleh pembudidaya baglog jamur yaitu karena rumah/kumbung jamur kurang ideal untuk pertumbuhan jamur. Bisa dikarenakan desain kumbung jamur yang kurang tepat, antara lain:

1. Atap kumbung terlalu rendah, sehingga ruangan menjadi pengap/ sumuk dan akan mudah meningkatkan suhu ruangan. Artinya kondisi ruangan tidak memenuhi syarat tumbuh jamur. Kecuali jika pendirian kumbung berada di bawah pohon yang teduh dan rindang.

2. Kumbung jamur terlalu gelap karena tertutup rapat tanpa sirkulasi, hal ini akan menghambat pertumbuhan pin head/ bakal jamur. Pada masa pertumbuhan jamur pada baglog, butuh pencahayaan sebesar 10-15 %. Bukan sinar matahari langsung yang masuk ke dalam kumbung.

Sedangkan bagi pembudidaya jamur, perlu dilakukan perawatan baglog secara rutin selama masa produktir. Lakukan pembukaan pada bagian depan baglog, baglog yang dibuka adalah baglgo yang pernah panen minimal 1 kali, tampak seperti gambar dibawah:

Baglog dengan bukaan depan

Baglog dengan bukaan depan (2)

Lakukan selalu peremajaan pada bagian baglog yang rusak/ kotor, yaitu dengan membersihkan bagian yang rusan sampai terlihat bagian baglog yang putih. Tujuannya

(5)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Juni 2023 pISSN 2685-0303

105 adalah untuk memicu pertumbuhan bakal jamur lagi. Pembukaan seperti diatas bisa dilakukan bila kondisi suhu dan kelebaban bisa dijaga ideal, karena jika tidak (suhu lebih dari 28’C dan kelembaban kurang dari 70%) akan menyebabkan terjadi penguapan yang tinggi yang mengakibatkan baglog menjadi kering. Jika tidak memungkinkan untuk melakukan pembukaan, anda bisa melubangi atau menyobek (sambil dilukai baglognya) seukuran 1×1 cm sebanyak 2-4 bagian pada sisi depan dan belakang. Hal ini bisa mengurangi penguapan yang tinggi.

Dan terakhir, pada proses pembuatan baglog jamur. Dari pengamatan dan studi banding yang telah kami lakukan, bahwa baglog jamur akan mengalami kesulitan pada pertumbuhan pih head/ bakal jamur pada awal panen dan pada pertumbuhan berikutnya dikarenakan serbuk kayu yang dipakai dalam pembuatan baglog masih belum benar benar lapuk. Hal ini akan menghambat penyerapan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakal jamur. Ada beberapa tanda dan akibat dari pemakaian serbuk yang masih mentah/ belum lapuk, antara lain:

1. Pada permukaan baglog akan tumbuh daging berwarna kekuning kuningan (ngoncom), dan akan tampak jika baglog sudah mulai dipenuhi miselium jamur.

2. Keluarnya pin head/ bakal jamur sejak pembukaan pertama sangat lama, antara 3-4 minggu, padahal idealnya 1-2 minggu sejak pembukaan.

3. Jarak panen dengan panen sebelumnya sangat lama, bisa jadi tidak panen lagi dan baglog akhirnya menjadi membusuk, padahal masih dalam masa produktif.

4. Baglog tidak bisa berwarna putih pekat seperti tempe.

5. Jamur yang tumbuh akan layu dan kering sebelum waktunya panen. Hal ini disebabkan penyerapan nutrisi pada baglog kurang optimal, karena serbuk yang belum lapuk akan sulit untuk diuraikan menjadi makanan bagi jamur.

Oleh sebab itu, usahakan agar serbuk kayu yang dipakai dalam kondisi melapuk, adapun cara untu melapukkan adalah:

1. Biarkan serbuk kayu di tumpukan luar atau yang sudah dibungkus glangsing selama minimal 3 minggu, agar terjadi pelapukan alami. Bisa dibantu dengan menyirami serbuk dengan air dengan tujuan agar resin/ getah kayu bisa larut ke bawah, sehingga pelapukan semakin cepat.

Gambar Pelapukan serbuk kayu

(6)

106

2. Lak ukan pengomposan/ fermentasi pada media baglog yang sudah diacampur dengan bahan lain dan sudah diraduk dengan air. Waktu pengomposan selama minimal 3 hari. Caranya, tutup rapat saduran tadi dengan plastik atau apapun yang bisa buat nutup. Seperti gambar diabawah ini:

Gambar Bahan campuran baglog jadi satu KESIMPULAN

Acara pengabdian masyarakat berupa penyuluhan tentang teknik budidaya jamur tiram ini memberikan kesimpulan sebagai berikut:

a. Pada peserta sangat antusias mengikuti kegiatan penyuluhan ini, dikarenakan selama ini masyarakat di Desa Lhong Cut yang merupakan peserta dari penyuluhan ini belum mengenal jamur tiram dan teknik budidayanya.

b. Peserta penyuluhan menyatakan puas atas informasi yang didapatkan

UCAPAN TERIMAKASIH

Terima kasih serta penghargaan penulis kepada LPPM Universitas Abulyatama, Kepala Desa dan Mitra Tani Desa Lhong Cut Kecamatan Banda Raya Banda Aceh yang telah membantu kegiatan pengabdian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Agromedia. 2010. Jamur Tiram. Buku Pintar Bertanam Jamur Konsumsi. Volume 2.

Jakarta:Agromedia Pustaka

Azizah, Lailatul. 2020. “STRATEGI PENGEMBANGAN KONTRIBUSI USAHA PERTANIAN HORTIKULTURA DALAM MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN EKONOMI DITINJAU DARI PERSPEKTIF ISLAM ( Di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan ).” Airlangga Journal of Innovation Management. doi: 10.20473/ajim.v1i2.21908.

Chazali, Syammahfuz dan Putri Sekar Pratiwi. 2010. Usaha Jamur Tiram.

Jakarta: PenebarSwadaya.

Hindersah, Reginawanti, and Erni Suminar. 2020. “Kendala Dan Metode Budidaya Pisang Di Beberapa Kebun Petani Jawa Barat.” Agrologia. doi:

(7)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Juni 2023 pISSN 2685-0303

107 10.30598/a.v8i2.1010.

Purwadaksi, Rahmat . 2010. Bertanam Jamur Konsumsi. Jakarta. Agomedia Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait