• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SMA DM TRIGUNA PADANG

N/A
N/A
Eosi

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SMA DM TRIGUNA PADANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SMA DM TRIGUNA PADANG

Tahun Ajaran 2023/2024

BAB I

(2)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perubahan yang terjadi secara multidimensional dalam dunia pendidikan mensyaratkan kemampuan sekolah untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal.

Oleh karena itu, perlu selalu melakukan pembelajaran agar dapat mengikuti dinamika perkembangan IPTEKS dan dunia pendidikan, serta peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus berkembang. Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.

Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Seseorang yang memiliki karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5), “An entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resources to capitalze on those opportunities”.

Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang wirausaha adalah orang-orang yang memiliki karakter wirausaha dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki jiwa kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya

Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan

(3)

berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:

1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology), 2. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),

3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or services),

4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods and services with fewer resources).

Menyadari pentingnya jiwa enterprenuer bagi generasi milenial, maka SMA DM Triguna Padang mengembangkan program kewirausahaan sebagai salah satu budaya mutu.

Menerapkan kewirausahaan sebagai salah satu budaya mutu menjadi acuan dalam menentukan arah program. Tidak lepas dari berbagai unsur yang terkait dalam melaksanakan program. Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah, Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan keterampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan ; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru;

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

(4)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013 SMA/MA;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstra Wajib Pramuka pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Kelulusan;

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi;

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan;

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;

16. Peraturan Menteri Pendidikan nomor 158 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

C. Tujuan

Tujuan Sekolah (Kewirausahaan): Pada tahun pelajaran 2022/2023 1. Meningkatkan disiplin dalam beribadah kepada Tuhan YangMahaEsa

2. Memberi wadah dan fasilitas pada pengembangan minat siswa dalam kegiatan Kewirausahaan.

(5)

3. Meningkatkan Kemampuan Sumber daya siswa, Guru dan karyawan dalam Pengelolaan Kegiatan Kewirausahaan.

4. Mendukung pengembangan dan pembelajaran berbasis enterprenership khususnya pada pembelajaran PKWU (Prakarya dan Kewirausahaan)

5. Memiliki Kerja Sama Lintas instansi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

6. Mendukung pelaksanakan kurikulum SKS berbasis lingkungan dan literasi, dengan mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat, aman, nyaman, tertib, rapi, indah, dan menyenangkan sehingga situasi belajar menjadi kondusif demi peningkatan kualitas pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan jaman.

7. Menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan dengan memanfaatkan limbah organik dan anorganik melalui kegiatan pengelolaan sampah.

8. Menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai, sarana, prasarana, media dan fasilitas lain yang berkaitan dengan kewirausahaan serta PBM khususnya PKWU di sekolah

(6)

BAB II TEORI A. Kewirausahaan

Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus berkembang. Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.

Seseorang yang memiliki karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Norman M.

Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5), “An entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resources to capitalze on those opportunities”. Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang wirausaha adalah orang-orang yang memiliki karakter wirausaha dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki jiwa kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya.

Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha- usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:

1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology) 2. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)

3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or services)

4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber

nilai-nilai yang membentuk karakter dan perilaku seseorang yang selalu kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Meredith dalam Suprojo Pusposutardjo(1999), memberikan ciri-ciri seseorang yang memiliki karakter wirausaha sebagai orang yang (1) percaya diri, (2) berorientasi tugas dan hasil, (3) berani mengambil risiko, (4) berjiwa kepemimpinan, (5) berorientasi ke depan, dan (6) keorisinalan.

Jadi, untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut

(7)

dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha. Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya.

B. Pendidikan kewirausahaan di sekolah

Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama- sama sebagai suatu komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek.

1. Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Dalam Seluruh Mata Pelajaran 2. Pendidikan Kewirausahaan yang Terpadu Dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler 3. Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pengembangan Diri

4. Perubahan Pelaksanaan Pembelajaran Kewirausahaan dari Teori ke Praktik 5. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan ke dalam Bahan/Buku Ajar 6. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Kutur Sekolah

(8)

BAB III

ANALISIS HASIL PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

No Program kerja Evaluasi Tindak lanjut

1 Adanya Mapel PKWU Timbulnya kreatifitas siswa dalam mengembangkan potensi yang dimiliki siswa Timbulnya inovasi dan produk baru baik itu kerajinan tangan maupun masak memasak.

Dilanjutkan pada tahun berikutnya

2 Kolaboratif antar mapel Kolaboratif sudah mulai terlaksana dengan baik meliputi :

Seni budaya :

Mengajarkan siswa cara membuat lampu hias dari pengolahan bahan limbah Kimia :

Mengajarkan siswa cara membuat es krim dengan tujuan siswa dapat berinovasi dengan sendirinya

Dilanjutkan pada tahun berikutnya

(9)

BAB IV PENUTUP

Program Kewirausahaan Kepala Sekolah disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan program pengembangan kewirausahaan dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah. Kegiatan kewirausahaan disekolah yang melibatkan peserta didik akan memberikan pengalaman nyata belajar wirausaha, sehingga memperkaya pengalaman belajar peserta didik.

Program kewirausahaan di SMA DM Triguna Padang dapat terlaksna dengan baik.

Program pengembangan kewirausahaan disusununtuk meningkatkan delapan standar nasional pendidikan (SNP) dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terlihat dari terbatasnya jumlah materi yang diberikan di dalam kelas, penekanan guru terhadap hasil belajar siswa, pembelajaran sejarah siswa dalam proses

Sejauh ini, Retorika Nardayana dalam lakon pertunjukan wayang yang dibawakan dapat diketahui merupakan variasi yang bertitik tolak pada pilihan kata / diksi yang antara lain meliputi