PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
(PMR) PADA MATERI KESEBANGUNAN KELAS IX SMP NEGERI 17 PADANG
Dedi Guswandi*), Anna Cesaria **), Tika Septia**)
*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT
Observation result from junior high school 17 Padang found students are less able to understand the material congruency through resource books and teaching materials used during the learning process. Causing students tend to memorize the formulas and caused students understanding of concepts still low. To improve students understanding of concepts on material congruency the required additional teaching materials form student’s activity sheet by using realistic mathematics education approach. This study aims to generate student’s activity sheet by using realistic mathematical education approach to mathematics education materials congruency class IX junior high school 17 Padang valid and practical. The Research type was research development with ADDIE model. The research instrument was a validations sheet, interviews sheet, and questionnaires practicalities. The results of the validation test student’s activity sheet by using realistic mathematics education approach to mathematics education materials congruency class IX junior high school 17 Padang showed that student’s activity sheet was valid from the aspect of content, presentation, language and legibility.
The test results showed that the practicalities of student’s activity sheet was very practical from the aspects of convenience, time, and benefits. In other word, it can be concluded that this student’s activity sheet by using realistic mathematics education material congruency was valid and practical.
Keywords: Development, Student’s activity sheet, Realistic Mathematics Education, ADDIE, Congruency.
PENDAHULUAN
Pemahaman konsep sangat penting dalam mempelajari matematika, karena dengan penguasaan konsep akan memudahkan siswa dalam mempelajari matematika. Penekanan terhadap pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika diperlukan agar siswa memiliki bekal dasar yang
baik untuk mencapai kemampuan dasar matematika yang lain yaitu pemecahan masalah dan komunikasi.
Oleh sebab itu pemahaman terhadap konsep-konsep matematika merupakan dasar untuk belajar matematika secara bermakna karena materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sekedar hafalan
namun lebih kepada pemahaman konsep materi pelajaran.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan beberapa guru matematika di SMP Negeri 17 Padang pada tanggal 6 sampai 20 maret 2015 tentang pembelajaran matematika diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran matematika yang dikembangkan guru disekolah lebih fokus pada pemberian teori, contoh soal dan latihan kepada siswa. Pembelajaran lebih terpusat pada guru dan siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh guru saja tanpa ada inisiatif dari siswa, akibatnya proses pembelajaran yang terjadi lebih cenderung satu arah.
Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri konsep matematika sehingga siswa kurang berani dalam menyampaikan idenya dan berinteraksi dengan siswa lainnya.
Selain itu berdasarkan analisis bahan ajar yang dilakukan bahan ajar yang digunakan berupa lembar kegiatan siswa. Lembar kegiatan siswa yang digunakan belum menyampaikan materi pembelajaran dengan permasalahan realistik, padahal pada materi kesebangunan erat kaitannya dengan masalah pada kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik pada Materi Kesebangunan Kelas IX SMP Negeri 17 Padang”.
Bahan ajar merupakan komponen penting dalam pembelajaran karena dapat sebagai sumber belajar bagi guru dan siswa.
Menurut Pannen dalam Prastowo (2011: 16) “Bahan ajar adalah bahan- bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran”.
Sedangkan menurut Menurut Majid (2008: 173) “bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar”. Bahan yang dimaksud tersebut bisa bahan tertulis maupun tidak tertulis.
Berdasarkan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (tertulis maupun tidak tertulis) yang disusun secara sistematis, yang dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Lembar Kegiatan Siswa adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik (Diknas dalam Prastowo: 2011; 203). Lembar Kegiatan Siswa biasanya berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
Unsur-unsur lembar kegiatan siswa (LKS) menurut Prastowo (2011: 207) adalah:
1. Judul
2. Petunjuk belajar
3. Kompetensi dasar/ materi pokok 4. Informasi pendukung
5. Tugas/ langkah-langkah kerja 6. Penilaian
Pendidikan Realistik atau disebut juga dengan Pendidikan Matematika Realitik (PMR) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dikembangkan di Belanda sejak tahun 1970an dengan berlandaskan pada filosofi matematika sebagai aktifitas manusia yang dicetuskan oleh Hans Freudential.
Menurut Van den Heuvel- Panhuizen (Wijaya: 2012: 20), makna sebenarnya dari kata “realistik”
adalah berasal dari bahasa Belanda
“zich realiseren” yang berarti “untuk dibayangkan” atau “to imagine”. Jadi makna dari kata “realistik” tidak hanya berorientasi pada kehidupan sehari-hari, tetapi lebih mengacu pada suatu situasi yang bisa dibayangkan oleh siswa.
Treffers dalam Wijaya (2012:
21) merumuskan lima karakteristik Pendidikan Matematika Realistik, yaitu:
a) Penggunaan konteks
b) Penggunaan model matematisasi progresif
c) Pemanfaatan hasil kontruksi siswa
d) Interaktivitas e) Keterkaitan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan pendekatan pendidikan matematika realistik pada materi kesebangunan yang valid dan praktis bagi siswa kelas IX SMP Negeri 17 Padang.
Penelitian yang relefan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Oktika Ririanti (2014) dengan judul “Pengembangan Kegiatan Siswa (LKS) berbasis realistik untuk materi sistem persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel pada pembelajaran matematika kelas VII SMP Negeri 1 Talamau Kabupaten Pasaman Barat”.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian ini dilakukan di kelas IX SMP pada materi kesebangunan sedangkan penelitian sebelumnya
dilakukan di kelas VII SMP pada materi sistem persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D) yaitu mengembangkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis pendekatan pendidikan matematika realistik yang valid dan praktis pada materi kesebangunan siswa kelas IX SMP Negeri 17 Padang.
Prosedur pengembangan ini menggunakan model ADDIE yang dikemukakan oleh Robert Maribe Branch dalam bukunya yang berjudul
”Instructional Design: The ADDIE Approach” tahun 2009. ADDIE merupakan singkatan yang mengacu pada proses-proses utama dari proses pengembangan sistem pembelajaran yaitu: analisis (analysis), desain
(design), pengembangan
(development), implementasi (implentations), dan evaluasi (evaluation).
HASIL PENELITIAN
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis pendekatan pendidikan matematika realistik yang telah dirancang divalidasi oleh tiga pakar, yaitu dua orang pakar matematika, dan satu orang pakar bahasa.
Hasil validasi LKS menunjukkan bahwa LKS berbasis pendekatan pendidikan matematika realistik dikategorikan valid. Ditinjau dari aspek kelayakan isi materi, penyajian serta bahasa dan keterbacaan dengan hasil validitas keseluruhan 3,19.
Berdasarkan hasil validasi penilaian validator LKS berbasis pendekatan pendidikan matematika realistik valid, hal ini dapat ditinjau dari aspek kelayakan isi materi, LKS berbasis pendekatan pendidikan matematika realistic sesuai dengan kriteria pembelajaran matematika berdasarkan matematika realistik.
Ditinjau dari aspek penyajian LKS mengacu pada pembelajaran pendekatan matematika realistik.
Ditinjau dari aspek bahasa dan keterbacaan dilihat dari bahasa, dan kalimat yang digunakan dalam LKS jelas dan mudah dipahami siswa.
Kemudian memperoleh LKS yang valid, selanjutnya dilakukan uji coba untuk mengetahui praktikalitas LKS. Uji coba dilakukan dengan cara memberikan angket kepada guru dan siswa. Berdasarkan hasil angket diperoleh respon sangat praktis dari siswa dilihat dari aspek kemudahan LKS, waktu yang diperlukan, mudah diinterpretasikan, dan memiliki manfaat bagi pembelajaran dengan nilai praktikalitas keseluruhan 3,34.
Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada guru dan siswa dapat disimpulkan bahwa LKS sudah sangat praktis, dapat ditinjau dari aspek penggunaan LKS, waktu yang diperlukan, mudah diinterpretasikan, memiliki ekivalen yang sama. Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa diperoleh informasi bahwa LKS pendekatan matematika realistik membantu siswa dalam memahami konsep materi pelajaran dan secara keseluruhan baik untuk dikembangkan dan mampu mendorong siswa untuk lebih tertarik lagi belajar matematika.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan lembar validasi, angket praktikalitas dan wawancara dapat disimpulkan bahwa lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis pendekatan pendidikan matematika realistik pada materi kesebangunan sudah valid dan praktis.
DAFTAR RUJUKAN
Branch, Robert Maribe. 2009.
Instructional Design: The ADDIE Approach. London:
Springer.
Majid, Abdul. 2008. Perancanaan Pembelajaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press.
Ririanti, Oktika. (2014).
“Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Realistik untuk Materi Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Satu Variabel pada Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP Negeri 1 Talamau Kabupaten Pasaman Barat”. Laporan Penelitian. STKIP.
Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika.
Yogyakarta: Graha Ilmu.