• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan media animasi untuk meningkatkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan media animasi untuk meningkatkan"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

Misalnya jalur pendidikan nonformal yang dapat ditempuh untuk anak usia dini adalah Taman Kanak-Kanak (KB), Tempat Penitipan Anak (TPA), dan ada juga jalur-jalur lain yang setara, sedangkan untuk jalur pendidikan informal yang dapat ditempuh untuk usia dini. masa kanak-kanak seperti pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan (pasal 28 ayat 2-5). Kecerdasan linguistik pada anak usia dini mencakup segala sesuatu yang diperoleh dalam belajar dan beradaptasi dengan lingkungan.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut, maka hal ini penting dan perlu diteliti untuk menguraikan permasalahan yang lebih luas terkait dengan “Pengembangan media animasi untuk meningkatkan kemampuan bahasa verbal anak usia 4-5 tahun” . Batasan permasalahannya adalah pengembangan media animasi untuk meningkatkan kemampuan bahasa verbal pada anak usia 4-5 tahun.

Rumusan masalah

Tujuan Penelitian

Tinjauan Pustaka

Media Pembelajaran

Secara lebih spesifik sebagaimana dikutip oleh Tini Prastini mengidentifikasi delapan manfaat media dalam pembelajaran, yaitu: 19. Media dan model pembelajaran inovatif. 20Rusman, Pendidikan Berorientasi Standar dan Proses Pembelajaran Pendidikan, (Jakarta:..8) Media cetak adalah media yang unsur-unsurnya hanya berupa lambang-lambang.

Media Animasi

Media animasi edukasi merupakan media yang berisi kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan yang disertai suara atau bunyi sehingga dapat diingat dan menyimpan pesan atau informasi pembelajaran. Media animasi edukasi dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang siap pakai kapan saja untuk mentransfer materi belajar anak. 30Dila Lestari, dkk, Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pelajaran Menggambar Bentuk Kompetensi Keterampilan Menggambar Teknik Konstruksi di SMKN 4 Tangerang Selatan, (Jurnal Pendidikan Teknik Sipil, Volume 6, No. 2 , Agustus 2017), h menjelaskan substansi yang masih belum bisa dipahami.

Proses komunikasi selalu mencakup tiga komponen utama, yaitu komponen pesan itu sendiri, yang biasanya berupa isi. Grup Media Kencana Prenada, 2007), h. 34Dila Lestari, dkk, Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bidang Kompetensi Menggambar Bentuk.

Tidak heran jika seseorang memiliki kecerdasan linguistik yang tinggi ketika berpidato di depan umum dan forum. Berdasarkan ciri-ciri kecerdasan linguistik dapat pula diartikan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan linguistik adalah anak yang mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya baik secara lisan maupun tulisan. Jadi kemampuan kecerdasan linguistik verbal sebenarnya terdiri dari pemahaman sebagai komponen bahasa seperti sintaksis, semantik, fonemik dan pragmatik.

Jadi, berdasarkan indikator dan pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa ciri-ciri yang meningkatkan kemampuan kecerdasan linguistik verbal anak adalah. 137 Tahun 2014, kecerdasan bahasa verbal anak dapat berkembang apabila dalam lingkup perkembangannya anak dapat mengenal bahasa, anak dapat memahami beberapa perintah sekaligus, mengulang kata-kata yang lebih kompleks, memahami aturan-aturan saat bermain, menyukai dan menghayati bacaan, maka dalam lingkup perkembangannya anak dapat memahami bahasa, anak dapat memahami beberapa perintah sekaligus, mengulangi kata-kata yang lebih kompleks, memahami aturan-aturan saat bermain, menyukai dan menghayati bacaan, maka dalam lingkup perkembangan tersebut anak dapat mengembangkan kecerdasan bahasa verbal anak. wilayah ekspresi bahasa. anak mampu menjawab pertanyaan dengan lebih jelas, menyebutkan kelompok gambar yang mempunyai bunyi yang sama, berkomunikasi secara lisan, mempunyai kosa kata dan mengenal simbol sebagai persiapan membaca, menulis dan berhitung.

Konsep Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) a. Pengertian PAUD

42. kecerdasan spiritual), sosial-emosional (sikap dan perilaku, serta agama), bahasa dan komunikasi, yang disesuaikan dengan keunikan karakter dan tahap perkembangan anak usia dini. Suatu proses pendidikan anak usia dini mempunyai banyak manfaat yang dapat dicapai, antara lain: pertama, mampu mengembangkan seluruh potensi dan kapasitas yang dimiliki anak, tergantung pada tahapan pertumbuhan dan perkembangannya. Ketiga, mengajarkan atau menjelaskan kepada anak apa itu peraturan dan juga menanamkan kedisiplinan pada anak.Regulasi merupakan hal yang tidak lepas dari kedipan mata kita semua.

Maka tidak heran jika prinsip utama dalam proses kegiatan belajar anak usia dini adalah bermain dan belajar. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah : 1) membangun landasan pengembangan kemampuan anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap , kreatif, inovatif, mandiri dan percaya diri serta dapat menjadi warna negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Penelitian Terdahulu

Sebenarnya tujuan dalam proses kegiatan di atas sama dengan tujuan penulis yaitu sama-sama bertujuan untuk mengembangkan kemampuan verbal-linguistik anak. Hasil tugas diatas dapat kita simpulkan, yaitu: a) Penggunaan metode dongeng digunakan untuk proses pemberian materi kepada anak untuk mencapai tujuan belajar mengajar yang diharapkan. Berdasarkan penelitian diatas, perbedaan dari penelitian ini adalah pengembangan dan tujuan penelitian diatas menggunakan metode penelitian kuantitatif, sedangkan penulis menggunakan metode penelitian penelitian pengembangan, dan persamaan dari penelitian ini adalah kedua bahan yang digunakan menggunakan peri bahan cerita.

Pada siklus 1, anak sudah mengalami peningkatan dalam penggunaan pengucapan dan intonasi dalam belajar berbicara. Namun terlepas dari itu persamaannya dengan penelitian ini adalah materi yang digunakan dalam kegiatan penelitian diatas sama dengan penulis yaitu dongeng.

Kerangka Berpikir

Prosedur Penelitian

Dengan mengembangkan penelitian ini berdasarkan langkah-langkah yang dikembangkan oleh Borg & Gall dimana 10 langkah dalam menghasilkan suatu produk terdiri dari sebagai berikut. Pengumpulan data atau informasi terkait hasil observasi dan kajian pustaka yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman teori sehingga produk yang dikembangkan terjamin berdasarkan teori yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Maka pada suatu hari hiduplah seekor gajah, gajah tersebut sedang berjalan sendirian di hutan, kemudian gajah tersebut melihat seekor burung beo.

Kelemahan-kelemahan tersebut kemudian direvisi atau diperbaiki sesuai dengan hasil penilaian yang diberikan oleh ahli media dan ahli materi. Setelah produk direvisi atau diperbaiki, tahap selanjutnya peneliti dapat melakukan uji coba produk untuk mengetahui kelayakan produk. Uji coba produk dilakukan pada anak PAUD Amoura di desa Talang Tinggi.

Sumber Data Penelitian

Langkah selanjutnya adalah melakukan validasi desain.Validasi desain merupakan tahap kegiatan mengevaluasi atau menguji suatu produk sebelum diuji coba agar media menjadi lebih efektif.Validasi desain dilakukan oleh ahli media dan ahli materi.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengetahui jarak selang waktu antara kesesuaian instrumen kemampuan karakter Islami anak dengan ketidakmampuan maka digunakan rumus yaitu: 49. Untuk menentukan kemampuan bahasa verbal karakter Islami anak digunakan rumus banyaknya item keterampilan bahasa verbal anak usia 4 sampai dengan 5 tahun, seperti terlihat pada tabel kategori instrumen keterampilan bahasa verbal anak. Kuesioner merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan serangkaian pernyataan tertulis dan pertanyaan kepada responden untuk memberikan tanggapan atau jawaban mengenai fenomena yang diamati, atas permintaan pengguna atau peneliti.

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden yaitu guru dan orang tua.50 Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk menilai kebutuhan awal sistem Pendidikan Anak Usia Dini Amoura untuk menganalisis . Pusat di Desa Talang Tinggi tentang pemerolehan bahasa dalam pembelajaran. Siswa lebih aktif dan lebih mudah memahami pesan dalam media animasi dongeng. Beri anak kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya.

gambar pada media animasi  Kesesuain pemilihan
gambar pada media animasi Kesesuain pemilihan

Teknik Analisis Data

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus diatas, nilai kemudian diubah menjadi data. Validitas ditentukan berdasarkan interval penentuan tingkat validitas pada tabel berikut: 52. Data praktikum dalam penelitian ini diperoleh dari guru PAUD Amoura di Desa Talang Tinggi, Muara Payang- Kecamatan, Kabupaten Lahat. Data yang diperoleh dari angket guru akan dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini, kemudian dikonversikan sesuai dengan kriteria tingkat praktik.

Dengan rumus diatas dapat ditentukan berdasarkan perhitungan data nilai persentase keterampilan anak, setelah itu peneliti membandingkan hasil kelas sebelum dan sesudah tes berbeda atau tidak. Hasil apabila post-test lebih kecil dari pre-test maka produk tersebut tidak dapat meningkatkan linguistik verbal anak dan jika sebaliknya maka produk dikatakan layak digunakan dalam meningkatkan linguistik verbal anak. Analisis data kualitatif dalam penelitian ini menjelaskan bagaimana media animasi berkembang menjadi seperangkat alat media baru.

Tabel 3.5  Kriteria Kepraktisan
Tabel 3.5 Kriteria Kepraktisan

Deskripsi Wilayah Penelitian

  • Sejarah Singkat Berdirinya Paud Amoura
  • Visi dan Misi Tujuan PAUD AMOURA a. Visi
  • Data Guru
  • Data Siswa
  • Sarana dan Prasarana Paud Amoura Desa Talang Tinggi
  • Struktur Organisasi Paud Amoura Desa Talang Tinggi Tahun Ajaran 2020/2021

67. mereka terpinggirkan dan mempunyai sedikit kesempatan untuk mengajar, membaca dan menulis Al-Qur'an kepada anak-anaknya. Kehadiran PAUD AMOURA diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat sekitar. Adapun kondisi siswa di PAUD AMOURA Desa Talang Tinggi berjumlah 31 orang yaitu terdiri dari laki-laki 15 orang dan perempuan 16 orang. Detail datanya dapat dilihat sebagai berikut. Sarana dan prasarana sangatlah penting karena sarana dan prasarana sangat membantu dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi terhadap kondisi fisik bangunan secara keseluruhan diketahui dalam keadaan permanen dan baik serta digunakan untuk kepentingan sekolah.Secara fisik PAUD Amoura terdiri dari ruang kelas, ruang kepala sekolah, dan ruang kepala sekolah. kamar, ruang tamu, dan kamar tidur.

Tabel 4.2  Jumlah Siswa/Siswa
Tabel 4.2 Jumlah Siswa/Siswa

Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa produk awal media animasi berbasis video mendapatkan hasil yang sangat baik dari pihak evaluator dan guru partisipan dengan persentase sebesar 96,22%. Kontrol Sangat bagus Sangat bagus Sangat bagus Sangat bagus 100% Pelayanan Sangat bagus Sangat bagus Sangat bagus 100% Efisiensi Sangat bagus Sangat bagus Sangat bagus Sangat bagus 100. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kinerja desain berbasis video tersebut perancangan produk media animasi mempunyai kategori sangat baik dari partisipasi ahli dan guru dengan persentase 100%, informasi produk awal dengan kategori sangat baik dengan persentase 100%, aspek ekonomi dengan kategori sangat baik dengan persentase 88,8%. , aspek pengendalian dengan kategori sangat baik dengan persentase 100%, aspek pelayanan dengan kategori sangat baik dengan.

Dengan demikian, rancangan awal produk media animasi berbasis video untuk anak usia 4-5 tahun dapat dikatakan sangat baik dengan persentase sebesar 98,13%. Draf awal produk media animasi dongeng mendapat nilai validasi dari ahli peserta dan guru dengan mendapatkan kategori sangat baik dan juga mendapat nilai sangat tinggi.

Gambar 4.2 Buku dongeng sebelum dikembangkan
Gambar 4.2 Buku dongeng sebelum dikembangkan

Pembahasan

Berdasarkan tabel diatas terlihat terjadi peningkatan nilai persentase produk media animasi berbasis video secara keseluruhan, yang awalnya hanya sebesar 37,05%, kemudian meningkat menjadi 87,72%. Peningkatan yang terjadi juga dapat menunjukkan bahwa produk media animasi berbasis video dapat dikatakan efektif karena dapat meningkatkan kemampuan kecerdasan linguistik verbal pada anak usia 4-5 tahun. Mengenai reaksi anak-anak ketika melihat produk ini, anak-anak merasa senang dan antusias sehingga ingin melihatnya, bahkan anak-anak berdiri dan ada anak yang maju ke depan saat kegiatan pembukaan, peneliti menyuruh anak-anak menjelaskan bahwa kegiatan tersebut adalah dilakukan hari ini untuk menonton video media animasi.

Selain itu, saat video diputar, anak-anak sangat fokus dan terlihat ekspresi marah saat harimau sedang marah kepada temannya. Hal ini membuat anak-anak terlihat lebih aktif dan antusias saat proses belajar mengajar melalui produk media animasi ini.

Kesimpulan

Saran

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media animasi berbasis video ini mampu meningkatkan kecerdasan bahasa verbal anak usia 4-5 tahun di PAUD Amoura. Bagi penulis, hasil produk ini sebaiknya dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kecerdasan yang ada agar dapat mengembangkan kecerdasan anak, tidak hanya kecerdasan bahasa verbal anak saja. Bagi anak-anak, produk ini diharapkan dapat membuat anak semakin bersemangat dan bersemangat dalam belajar sehingga kecerdasan bahasa verbalnya dapat berkembang secara maksimal.

Gambar

gambar pada media animasi  Kesesuain pemilihan
Tabel 3.5  Kriteria Kepraktisan
Tabel 4.2  Jumlah Siswa/Siswa
Gambar 4.2 Buku dongeng sebelum dikembangkan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengahasilkan suatu produk berupa media pembelajaran power direktor dalam bentuk animasi video pembelajaran berbasis model pembelajaran

ABSTRACT This research aims to capture the soft skills ability of educated young generation of the Faculty of Economics and Business Universitas Brawijaya academic year 2016 by using