“Pengembangan Media Boneka Jari Hewan untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Tema 7 Subtema 2 Siswa Kelas 1 SDN 2 Maronge”. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Media Boneka Jari Hewan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 1 Tema 7 Subtema 2 di SDN 2 Maronge”.
Rumusan Masalah
Bagaimana pengembangan media boneka jari binatang untuk meningkatkan hasil belajar subtopik 2 topik 7 siswa kelas 1 SDN 2 Maronge. Bagaimana hasil validitas, praktikalitas dan efektivitas pengembangan media boneka jari binatang untuk meningkatkan hasil belajar subtopik 2 topik 7 siswa kelas 1 SDN 2 Maronge.
TujuanPengembangan
Manfaat Pengembangan
Media Pengembangan Boneka Jari Hewan ditujukan untuk siswa kelas 1 SD sebagai alat bantu belajar tambahan. Ukuran media boneka jari binatang ± 25 cm, pada bagian bawah boneka terdapat lubang jari untuk memasukkan jari dan menggerakkan boneka.
Pentingnya Pengembangan
2 Guru dan siswa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan pengembangan media boneka jari binatang yang inovatif dan menyenangkan. 3 Melalui pengembangan media boneka jari binatang tema 7, subtema 2 mengacu pada proses pembelajaran aktif yang dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
Definisi Istilah
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Nenden Tia Pramtiana (2018) dengan judul “Pengembangan Media Boneka Jari untuk Presentasi Karir pada Siswa Kelas Bawah Sekolah Dasar di SD Muhammadiyah Wonokromo II”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas terletak pada variabel yang diteliti yang meneliti presentasi karir siswa dalam pengembangan media boneka jari, sedangkan penelitian ini mengkaji tentang peningkatan keterampilan berbicara menggunakan pengembangan media boneka jari hewan. Sedangkan persamaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah sama-sama menggunakan media boneka jari.
Perbedaan penelitian ini dengan peneliti di atas terletak pada variabel yang diteliti yaitu mengkaji metode cerita dalam pengembangan media boneka jari, sedangkan penelitian ini mengkaji tentang peningkatan keterampilan berbicara menggunakan media boneka jari binatang. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas terletak pada variabel yang diteliti yang menguji hasil belajar pengembangan media boneka jari, sedangkan penelitian ini mengkaji peningkatan keterampilan berbicara melalui pengembangan media boneka jari binatang. Sedangkan persamaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah sama-sama menggunakan media boneka jari.
Kajian Teori
Media Pembelajaran
Fungsi afektif media visual terlihat dari kesenangan siswa dalam mempelajari (atau membaca) teks visual. Berdasarkan berbagai pendapat yang dikemukakan para ahli, fungsi media pembelajaran adalah untuk memudahkan guru dalam proses pembelajaran, sehingga memudahkan pengalaman belajar siswa dengan mengerahkan seluruh sumber belajar secara efektif dan efisien. Diharapkan media yang ditampilkan dapat membuat siswa merasa tertarik dengan materi yang diajarkan sehingga proses pembelajaran tidak terkesan membosankan.
Lebih lanjut Miarso mengatakan, manfaat media pembelajaran adalah pada proses pembelajaran; (1) Media mampu memberikan rangsangan otak yang beragam sehingga otak dapat berfungsi secara optimal, (2) Media dapat melampaui keterbatasan pengalaman siswa, (3) Media dapat melampaui batas-batas kelas, (4) Media memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa dan siswa. lingkungannya, (5) media menciptakan kesatuan observasi, (6) media menciptakan keinginan dan minat baru, (7) media menciptakan motivasi dan mendorong pembelajaran, (8) media memberikan pengalaman utuh/keseluruhan terhadap sesuatu yang konkrit atau abstrak, (9 ) media memberikan kesempatan belajar mandiri kepada siswa, pada tempat, waktu dan kecepatan yang ditentukan sendiri, (10) Media dapat meningkatkan keterampilan literasi baru, yaitu kemampuan membedakan dan mengartikan objek, tindakan. dan apa yang tampak, baik yang alami maupun buatan, terdapat di lingkungan, (11) media dapat meningkatkan efek sosialisasi, dan (12) media dapat meningkatkan keterampilan ekspresi diri guru dan siswa. Berdasarkan pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa manfaat media pembelajaran adalah mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan efektif, serta mempercepat pemahaman siswa terhadap materi yang dijelaskan oleh guru. . Sebelum mengajarkan bahan ajar, guru harus memilih media yang tepat agar proses pembelajaran menyenangkan dan mempercepat pemahaman siswa.
Media Boneka Jari Hewan
Ada beberapa manfaat penggunaan boneka jari dalam bercerita, antara lain pendapat Tadzkiroatun Musfiroh. Berdasarkan uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa boneka jari mempunyai banyak manfaat dalam bercerita. Boneka jari yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran harus dipersiapkan secara matang sesuai dengan topik yang digunakan.
Setelah permainan selesai, diskusikan peran yang dimainkan dan pesan moral dalam bercerita dengan boneka jari. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini pembelajaran boneka jari harus mempunyai tujuan yang jelas. Media boneka jari menawarkan siswa untuk mengeksplorasi dirinya melalui berbagai aktivitas verbal dan nonverbal.
Hasil belajar Siswa .1 Pengertian Hasil Belajar .1 Pengertian Hasil Belajar
Indikator hasil belajar yang ingin dicapai dalam penelitian ini meliputi 3 aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sangat penting untuk membantu siswa mencapai hasil belajar yang optimal. Hal ini sangat mempengaruhi semangat siswa dalam mengikuti pelajaran, sehingga mempengaruhi hasil belajar.
Aspek psikologis adalah keadaan mental atau spiritual secara umum, yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil belajar siswa. Pendapat serupa juga diungkapkan Walisaman, Hasil belajar yang dicapai siswa adalah hasil. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
PembelajaranTematik di SD
Tak hanya itu, ahli lain juga sempat mengungkit Fathorrohman. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang memadukan berbagai topik ke dalam satu tema sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik menuntut siswa memiliki kemampuan belajar yang baik dalam bidang afektif, kognitif, dan psikomotorik. Pembelajaran tematik Nurul Hidayah merupakan pembelajaran yang memadukan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam suatu tema tertentu.
Pembelajaran tematik lengkap diartikan sebagai proses pembelajaran yang mengelola dan memadukan materi dari beberapa mata pelajaran menjadi suatu topik dan menjadi pembahasan yang menarik. Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam maupun lintas mata pelajaran. Model pembelajaran tematik mempunyai beberapa tujuan, salah satunya adalah pembelajaran harus fokus pada kemudahan pemahaman siswa.
Pembelajaran Tematik SD dengan Boneka Jari Hewan
Sebab, dalam pembelajaran tematik, guru hanya berperan sebagai fasilitator dalam arti melakukan hal-hal sebagai berikut: pertama, memfasilitasi kegiatan belajar siswa; kedua, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaannya sendiri; ketiga, memberikan ruang penuh kepada mereka untuk berekspresi sesuai topik pengajaran; keempat, merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan; kelima, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan atau mengungkapkan pemahamannya. Pendekatan pembelajaran tematik dimulai dari suatu topik yang dipilih dan dikembangkan oleh guru dan siswa, dengan memperhatikan hubungannya dengan isi mata pelajaran. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan gabungan dua atau tiga mata pelajaran yang menjadi satu tema, sehingga memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran tematik sendiri adalah untuk memudahkan pemahaman materi pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, serta meningkatkan kreativitas siswa dan mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya. Tujuan utama pembelajaran tematik dalam bentuk bahasa pada anak di lembaga pendidikan adalah untuk lebih meningkatkan perbendaharaan kata anak, selain yang diperoleh di rumah, atau dengan kata lain dapat disebut bahasa ibu, dengan menggunakan metode dan media pendukung. mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan dan tulisan. Dengan metode dan media yang menarik, boneka jari binatang akan membuat anak senang mengikuti pembelajaran tematik, sehingga anak dapat menyerap secara maksimal apa yang telah dipelajarinya.
Kerangka Berfikir
Pengembangan Media Boneka Jari Hewan untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Topik 7 Subtopik 2 Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar. Media boneka jari binatang dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses hasil pembelajaran. Permasalahan di atas menjadi dasar dalam menentukan media boneka jari yang diperlukan agar penggunaannya benar dan efektif.
Mengembangkan desain awal produk (Product draft development) Tahap pengembangan draft merupakan kegiatan mempersiapkan produk boneka jari hewan tema 7 untuk meningkatkan hasil belajar kelas I SDN 2 Maronge. Tahap uji coba lapangan merupakan kegiatan untuk melakukan tahap validasi terhadap rancangan produk boneka jari hewan yang sedang dikembangkan. Hasil evaluasi berupa saran dan masukan dari validator dijadikan pedoman dalam merevisi produk boneka jari hewan yang layak dan siap diuji coba skala besar pada tahap utama uji lapangan.
Uji Coba Produk .1 Desain Uji Coba .1 Desain Uji Coba
Subjek Uji coba
Subjek utama adalah siswa Kelas II SDN 2 Maronge yang berjumlah 10 orang dan uji coba lapangan operasional Kelas I di SDN 2 Maronge. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui kelayakan, kepraktisan dan keefektifan tercapainya proses pembelajaran yang efektif setelah menggunakan media pedalangan binatang di SDN 2 Maronge.
Jenis Data
Instrument Pengumpulan Data
Instrumen Tes
Instrumen
Angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keakuratan komponen media pembelajaran yang dibuat peneliti, keakuratan desain atau rancangan media pembelajaran, serta apakah isi media pembelajaran sudah sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar. kompetensi siswa sekolah dasar kelas 1 SD. Hasil lembar validasi dari pendidik atau guru ahli materi pelajaran digunakan untuk mengetahui validitas media pembelajaran yang dikembangkan atau dirancang untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator. Langkah-langkah validasi materi adalah ahli materi tamu yaitu dosen dan guru kelas ahli materi yang ditunjuk sebagai validator yang diminta menilai dan memberikan masukan mengenai kelebihan dan kekurangan produk yang dikembangkan.
1 Materi yang disajikan pada media permainan boneka jari binatang sudah sesuai dengan Keterampilan Inti pada kurikulum 2013. 2 Materi yang disajikan pada media permainan boneka jari binatang sudah sesuai dengan kompetensi dasar pada kurikulum 2013. 4 Materi yang disajikan menjadi sesuai dengan media permainan boneka jari binatang sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran pada kurikulum 2013.
Teknik Analisis Data
Untuk memperkuat data hasil penilaian kelayakan, dikembangkan kriteria kesesuaian tingkat kualifikasi, kriteria analisis nilai rata-rata yang digunakan pada tabel di bawah ini. Rochmad (2012:70) menyatakan bahwa media pembelajaran praktis apabila para praktisi atau ahli menyatakan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dapat diterapkan di lapangan. Data respon siswa diperoleh dari angket siswa terhadap media permainan boneka jari hewan yang dianalisis.
Untuk memperkuat data hasil kelayakan maka kriteria nilai analisis adalah nilai rata-rata yang digunakan pada tabel berikut. Berdasarkan analisis kepraktisan di atas, maka media pembelajaran yang dihasilkan dikatakan praktis apabila hasil angket respon siswa memenuhi kriteria minimal cukup praktis. Nilai gain diperoleh berdasarkan perhitungan data keterampilan berbicara siswa menggunakan rumus gain yang kemudian diklasifikasikan menggunakan kriteria pengaturan gain ternormalisasi menurut Hake (Sari, 2018) yang disajikan pada tabel 3.10.