• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan media pembelajaran bahasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan media pembelajaran bahasa"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran pop up picture book materi dongeng untuk siswa kelas 3 SDN 60 Seluma. Bagaimana uji kelayakan media pembelajaran pop up picture book pada materi cerita untuk siswa kelas 3 SDN 60 Seluma.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Asumsi Pengembangan

Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

LANDASAN TEORI

Media Pembelajaran

Pendapat tersebut sesuai dengan pernyataan Arsyad bahwa media adalah suatu komponen sumber belajar atau wahana fisik yang memuat bahan ajar di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.14 Kustandi berpendapat bahwa media pembelajaran mencakup alat-alat yang secara fisik digunakan untuk mentransfer isi. bahan ajar yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, kamera video, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. 15 Cecep Kustandi, Media Pembelajaran (Jakarta: Ghalia Indonesia. 2013). halaman 7. komunikasi antara guru dan siswa yang dapat meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan media pembelajaran adalah: 1) dapat membuat penyampaian pesan menjadi jelas, 2) dapat meningkatkan motivasi pada siswa, 3) dapat mengurangi rasa bosan, 4) dapat menjadi variasi ' metode mengajar seorang guru, 5) dapat meningkatkan hasil belajar 17.

Fungsi perhatian media visual pada intinya yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa agar berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang muncul atau menyertai teks pada materi pelajaran. Media visual dapat dilihat dari tingkat kesenangan siswa ketika mempelajari (atau membaca) caption. Fungsi kompensasi media pembelajaran terlihat dari temuan penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya.

Media visual merupakan media yang hanya mengandalkan indra penglihatan karena hanya menampilkan gambar diam seperti bingkai, foto, gambar atau lukisan. Aneka Media adalah media pembelajaran yang disesuaikan dengan potensi yang ada di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di masyarakat. Media pembelajaran berbasis cetak yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku panduan, paperback, jurnal, majalah, dan loose-leaf.

Hakikat Media Pop-up Book

Penggunaan buku pop-up dalam pengajaran dan pengajaran di kelas sangat membantu dan bermanfaat, terutama untuk mengembangkan pemikiran dan pendapat siswa. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa buku pop-up adalah buku yang bagian-bagiannya bergerak atau berelemen tiga dimensi. Buku ini juga memberikan kejutan-kejutan pada setiap halamannya yang dapat menimbulkan keterkejutan ketika membuka halamannya, selain itu buku pop-up ini mempunyai tampilan gambar yang indah dan menarik.

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar diharapkan dapat mengembangkan dan mengarahkan siswa secara maksimal, karena guru dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis. Selain itu, guru harus mampu melakukan pembaharuan khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu dengan merancang pembelajaran berdasarkan pengalaman belajar siswa, sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna. Mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa dan sastra, yang mengatakan bahwa belajar bahasa Indonesia adalah belajar menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Selain mempelajari keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis), pembelajar bahasa dan sastra juga mengapresiasi karya sastra dan mampu mengapresiasi suatu karya sastra. Secara umum pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia terdiri atas dua bidang besar, yaitu bidang bahasa dan bidang sastra. Dalam pembelajaran bahasa, siswa diharapkan mampu menguasai seluruh keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Selain itu pembelajaran bahasa juga berkaitan dengan ilmu linguistik, siswa diharapkan mampu menggunakan bahasa dengan baik dan benar, baik dari penggunaan dan penulisan kata baku, penggunaan dan penulisan kalimat baku, serta penggunaan dan penulisan. dari kalimat efektif. Selain itu, linguistik juga berkaitan dengan pengucapan fonem kata, penggunaan atau pembentukan kata, pembentukan kalimat, dan pembentukan paragraf.

Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran pop-up book pada materi minyak bumi berkategori baik dengan komponen penilaian berupa kelayakan isi, bahasa dan gambar, penyajian dan grafik atau tampilan.

Kerangka Berfikir

Pentingnya memiliki media pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami materi menuntut setiap guru mempunyai kemampuan untuk mengembangkan media pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa lebih mudah memahami pembelajaran. Pengembangan media pembelajaran pop up book bertujuan untuk memudahkan proses pembelajaran materi dongeng bagi siswa, sehingga dapat termotivasi dengan adanya media pembelajaran yang menarik. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian pengembangan ini meliputi analisis penelitian pendahuluan, pengumpulan analisis sebagai data awal yang memudahkan peneliti dalam melakukan pengembangan.

Setelah media yang dikembangkan selesai maka peneliti harus melakukan validasi produk yang dilakukan dengan validasi media dan validasi materi untuk mengetahui keakuratan isi media pembelajaran. Melanjutkan percobaan media pembelajaran, dan diakhiri dengan revisi setelah dilakukan percobaan dan mampu menghasilkan produk akhir media pembelajaran berupa buku pop-up.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Karakteristik Sasaran Penelitian

Langkah-langkah Pengembangan Media

Namun karena keterbatasan waktu, maka peneliti membatasi langkah pengembangan pada penelitian ini hanya tujuh langkah saja, mengingat jumlah siswa kelas 3 SDN 60 Seluma tidak terlalu banyak dan percobaan dalam skala besar tidak dapat dilakukan. Pada kegiatan awal sebelum dikembangkannya media pop up book, peneliti mengamati potensi dan permasalahan yang ada di SDN 60 Seluma. Permasalahannya adalah kurangnya media pembelajaran yang menarik dan memotivasi siswa untuk belajar.

Melihat kemungkinan dan permasalahan tersebut, peneliti mengembangkan buku pop-up sebagai media pembelajaran. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menganalisis kebutuhan media pembelajaran peserta didik serta karakteristik pembelajaran yang berlangsung di kelas khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dokumentasi dapat berupa teks, gambar atau karya monumental suatu individu.39 Dokumentasi yang digunakan peneliti dalam pengembangan media pembelajaran terdiri dari pengambilan foto atau foto dan video pada saat proses pengujian produk.

Setelah mengumpulkan data pada tahap sebelumnya, langkah selanjutnya peneliti mulai membuat media pembelajaran pop-up book. Pada fase ini peneliti mempelajari cara membuat dan menggunakan pop-up book, kemudian menyiapkan bahan untuk dikembangkan dalam media pengajaran. Validasi produk dapat dilakukan dengan meminta beberapa ahli di bidangnya untuk mengevaluasi desain produk yang dibuat.

Uji Coba Produk

Instrumen Pengumpulan data

Subjek uji coba produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3 SDN 60 Seluma yang berjumlah 11 subjek yang akan diberikan perlakuan sebelum dan sesudah perlakuan. Observasi dalam penelitian ini dilakukan di dalam kelas dan lingkungan sekitar sekolah, mengamati proses pembelajaran dari segi teknik pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan metode pembelajaran khususnya dalam pengajaran membaca pada anak sekolah dasar. Angket validasi produk pada media pembelajaran pop up book berisi pertanyaan tertutup dan pertanyaan tertulis untuk validator yaitu ahli media, ahli bahasa dan ahli materi, serta jawaban dari tenaga pengajar.

Dokumentasi yang digunakan peneliti dalam pengembangan media pembelajaran berupa fotografi atau foto dan video pada saat wawancara dengan guru yang mengajar di kelas 3 SD dan pada saat proses uji coba media.

Teknik Analisis Data

Berdasarkan data di atas dapat diperoleh rangkuman poin dan persentase kemampuan memahami isi dongeng pada kegiatan pre-test. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa kemampuan memahami isi dongeng ditinjau dari pretest membaca sebesar 18,18%. pada kategori terampil, 54,54% pada kategori cukup terampil, dan 27,27% pada kategori tidak terampil. Jadi kemampuan memahami isi cerita pada kegiatan pre-test ditinjau dari segi membaca masih berada pada kategori cukup mahir.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa kemampuan memahami dongeng menurut pembacaan pretest sebesar 36,36% dalam kategori tidak mampu, 36,36% dalam kategori kemampuan sedang, dan 27,27% dalam kategori mampu. Jadi kemampuan memahami isi dongeng pada kegiatan pre-test dari sudut pandang menyimak masih berada pada kategori cukup mampu. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa kemampuan memahami isi cerita menurut pembacaan pretest sebesar 36,36%. pada kategori tidak mampu, 45,45% pada kategori cukup mampu, 18,18% pada kategori mampu.

Dari tabel di atas terlihat bahwa kemampuan memahami isi dongeng kaitannya dengan membaca post-test sebesar 63,63% dalam kategori mampu, 36,36% cukup mampu, 0% dalam kategori tidak mampu. Dari tabel di atas terlihat bahwa kemampuan memahami isi petualangan dalam kaitannya dengan menyimak post-test sebesar 0%. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa kemampuan pemahaman isi cerita kaitannya dengan pemahaman post-test sebesar 54,54% dalam kategori mampu, 36,36% dalam kategori cukup mampu, 9,09% dalam kategori tidak mampu.

Dari tabel diatas terlihat terdapat perbedaan yang jelas bahwa kemampuan memahami isi dongeng siswa kelas 3 SDN 60 Seluma pada kegiatan pre test berada pada kategori cukup mampu. Kemampuan memahami isi dongeng siswa kelas 3 SDN 60 Seluma pada kegiatan pre-test berada pada kategori cukup mampu.

Tabel 4.1 Hasil Validator Ahli Materi
Tabel 4.1 Hasil Validator Ahli Materi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Fakta Temuan

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pengujian produk yang dilakukan, terlihat adanya perubahan yang signifikan antara kegiatan sebelum dan sesudah pengujian. Anak-anak belajar bercerita dan memahaminya hanya dengan mengandalkan buku pelajaran di sekolah. Sedangkan anak kelas 3 SDN 60 selalu belajar bercerita dan memahami cerita pada kegiatan post test dengan menggunakan media yang dikembangkan oleh peneliti.

Hal ini terlihat dari setiap indikator pada kategori keterampilan yang terus berkembang, indikator membaca pada saat pre-test hanya sebesar 18,18% dan setelah post-test kategori tersebut dapat meningkat menjadi 63,63%, untuk indikator mendengarkan pada saat pre-test . tes hanya 27,27% setelah post-test. Hal ini dapat menambah pengetahuan anak, karena tertarik membaca, mudah memahami isi dongeng. Hal ini terlihat dari setiap indikator pada kategori keterampilan yang terus berkembang, indikator membaca pada saat pre-test hanya sebesar 18,18% dan setelah post-test kategori tersebut dapat meningkat menjadi 63,63%, untuk indikator mendengarkan pada saat pre-test . tes hanya 27,27%.

Bagi guru sebaiknya dapat menggunakan media pembelajaran pop up book dalam kegiatan pembelajaran di kelas sebagai alat bantu dalam mentransfer materi dongeng khususnya guru yang mengajar kelas 3 SDN 60 Seluma. Lismayanti, Meri Afreni Hamida dan Evita Anggereini, 'Pengembangan pop-up book sebagai media pembelajaran kerang untuk kelas X SMA', Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains (2016). Pentium One, Analisis Kelebihan dan Kekurangan Pop Up Sebagai Media Pembelajaran Anak Sekolah Dasar.

Gambar

Gambar  tersebut  dapat  dinjelaskan  bahwa  desain  eksperimen  dilakukan  dengan  membandingkan  hasil  observasi  01  nilai  sebelum  treatment  dan  02  nilai  sesudah  treatment
Tabel 4.1 Hasil Validator Ahli Materi
Tabel 4.2 Saran Validator Ahli Materi
Tabel 4.4 Saran Validator Ahli Materi
+3

Referensi

Dokumen terkait

i HUBUNGAN KUALITAS DIET DAN GANGGUAN TIDUR DENGAN OBESITAS ORANG DEWASA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH PUSKESMAS KELURAHAN TEGAL PARANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah