• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan media pembelajaran ipa dalam

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan media pembelajaran ipa dalam"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya yang berjudul “Pengembangan Media Ajar IPA Berupa Video Ajar Lingkungan Berbasis Powtoon Bahan Pencemar di Kelas VII SMP Negeri 03 Kota Bengkulu”. Panitia Guru SMP Negeri 03 Kota Bengkulu yang telah memberikan bantuan dan berbagai informasi kepada penulis dalam menyusun makalah ini.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengembangan Media Pembelajaran Animasi Video Powtoon Pada Mata Pelajaran Sales Service SMK Ketintang Surabaya. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di kelas merupakan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan observasi awal pada bidang IPA yang belum menggunakan media video edukasi berbasis Powtoon, maka peneliti akan mengembangkan media edukasi dan melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbentuk Video Pembelajaran Berbasis Powtoon” pada Pencemaran Lingkungan”. Materi di Kelas VII SMP Negeri 03 Kota Bengkulu”. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : Tujuan penelitian ini adalah :.

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk

Spesifikasi Produk

Asumsi pengembangan

  • Media pembelajaran
  • Macam-Macam media pembelajaran
  • Pengembangan media pembelajaran
  • Pengertian Video pembelajaran
  • Media Powtoon
  • Langkah-Langkah Pembuatan Media Video Berbasis Powtoon a. Langkah pertama silakan bukak akun goggle dilaptop dengan
  • Pencemaran Tanah

Menurut Hamalik, pengertian media pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang dapat membantu siswa mengembangkan keinginan dan minatnya, mendorongnya, serta memberikan rangsangan dan dampak psikologis kepada siswa yang menggunakannya. Media pembelajaran yang tepat tentunya dapat membantu seorang guru mencapai tujuan pendidikannya sebagai alat peraga yang juga berdampak pada iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang diciptakan dan dibangun oleh pengajar yaitu ide media pembelajaran. 12 Media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran sangatlah penting, selain itu dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran13.

Media pembelajaran meningkatkan fleksibilitas kegiatan pembelajaran dengan memungkinkannya dilakukan kapan saja, di mana saja. Media pembelajaran dapat membantu siswa mengembangkan sikap yang baik terhadap setiap prosedur dan juga terhadap materi pelajaran. Berdasarkan pengertian pengembangan media di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tahapan desain yang berbeda digunakan sesuai dengan prosedur untuk menghasilkan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, dan selanjutnya proses pengembangan media pembelajaran yang ada. dirancang.

Powtoon: Media pembelajaran berbasis teknologi informasi sebagai upaya menciptakan pembelajaran yang menarik dan kreatif.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Kerangka Berfikir

Permasalahan pembelajaran Meskipun banyak guru yang belum menggunakan media pembelajaran video platform Powtoon dalam pembelajaran IPA dan media yang digunakan tidak beragam. Model pengembangan ini merupakan model prosedural yaitu model deskriptif dan menguraikan langkah-langkah Sugioyono, langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menghasilkan suatu produk meliputi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, review desain produk, uji coba produk. , review produk, uji coba penggunaan, review produk dan produksi massal. Tahapan pengembangan produk dalam penelitian ini adalah menciptakan produk baru atau menyempurnakan dan dapat dipertanggungjawabkan serta untuk menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang memerlukan analisis dan untuk menguji keefektifan dan diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.

Prosedur Penelitian

Namun dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti, hanya 8 langkah penelitian yang akan digunakan, terutama hingga tahap uji coba penggunaan, di mana pengujian akan dilakukan pada kondisi dunia nyata. Dalam Research and Development (RnD) informasi penelitian dari rumor tidak harus digabungkan oleh peneliti; bisa berasal dari informasi penelitian orang lain atau informasi kegiatan orang, atau bisa juga berasal dari pengamatan awal, yaitu analisis keinginan. Revisi desain Setelah media divalidasi oleh ahli media produk, peneliti merevisi produk agar layak untuk diuji.

Uji coba produk, setelah media diperbaiki atau direvisi, peneliti melakukan uji produk pada subjek uji yaitu siswa SMP Negeri 03 Kota Bengkulu yang digunakan sampel sebanyak 10 orang karena berdasarkan Borg dan Gall uji lapangan pertama dilakukan di 1 ke 3 sekolah, dengan menggunakan 6 sampai 12 mata pelajaran dengan menggunakan lembar jawaban siswa berupa angket dan lembar pre test dan post test. Revisi produk, pada tahap ini produk yang direvisi dilihat berdasarkan hasil kajian terbatas, direvisi bila perlu.

Subjek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Angket respon siswa digunakan untuk mengumpulkan data tentang reaksi siswa terhadap bahan ajar berbasis Powtoon. Lembar Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran dimana isi pertanyaan perlu atau tidaknya media yang ingin dikembangkan berupa video pembelajaran berbasis Powtoon. Pendekatan pretest dan posttest digunakan untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar siswa dalam hal mendeskripsikan modul pembelajaran setelah menggunakan media pembelajaran film kartun berbasis Powtoon.

Dengan soal pilihan ganda, tes dilakukan dalam bentuk fair test yang terdiri dari 10 butir soal yang dipisahkan menjadi pre-test dan post-test. Prosedur pengumpulan informasi pretest dan posttest digunakan untuk mengidentifikasi hasil belajar dan menilai keberhasilan media pembelajaran IPA berupa film pembelajaran berbasis Powtoon.

Teknik Analisa Data

  • Teknik Analisa Hasil Validasi Media

Prosedur pengumpulan data pre dan post test digunakan untuk mengidentifikasi hasil belajar dan mengevaluasi keberhasilan media pembelajaran IPA berbasis Powtoon. pemahaman ini sering dievaluasi oleh badan adat sebelum hasil akhir diserahkan. Metode Analisis Hasil Angket Evaluasi Guru PAUD dan Peneliti menghasilkan angket respon multi pertanyaan dari guru dan peserta didik, kemudian guru dan peserta didik mengisi angket tersebut, yang ditandai dengan membagi karakteristik menjadi tipe “(√)” yang diajukan kepada para peneliti berdasarkan skala Likert 4 poin sebagai berikut. Kami mengevaluasi keefektifan media film edukasi ini dengan menggunakan dua metode, yaitu sebelum dan sesudah menggunakan media film platform.

Untuk mengetahui uji kelayakan media pembelajaran IPA berupa video pembelajaran berbasis Powtoon digunakan angket guru dan siswa kemudian penilaian dari ahli materi, media dan bahasa.

Tabel 3.1  Skor Penilaian Validasi Ahli Media 30       (Media, Materi dan Bahasa)
Tabel 3.1 Skor Penilaian Validasi Ahli Media 30 (Media, Materi dan Bahasa)

Deskripsi Prototipe Produk

  • Hasil Observasi Dan Analisis Kebutuhan
  • Prototipe Produk

Prototipe produk sebelum direvisi dan setelah direvisi, yang dikonfirmasi oleh tiga dosen ahli bahasa, Ibu Susi Seles, M.Si. Pd, ahli materi Ms. Risti Novitasari, M.Si. Pd dan Pakar Media Bpk. Erik Perdana Putra M.

Gambar 4.1 Perbandingan Antara Sebelum Dan Sesudah
Gambar 4.1 Perbandingan Antara Sebelum Dan Sesudah

Hasil Uji Lapangan

  • Hasil Uji Lapangan Terbatas (Uji Efektivitas) Tabel 4.1 Tabel 4.1

Berdasarkan tabel uji keefektifan skala kecil pretest dan posttest yang dihitung dengan SPSS, dapat diperoleh nilai rata-rata uji keefektifan dengan cara membandingkan sebelum dan sesudah menggunakan media video pembelajaran berbasis Powtoon dengan perbandingan rata-rata skor 69 dan 87. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Djono dkk (2019), menunjukkan bahwa penggunaan media powtoon dalam proses pembelajaran sangat efektif, sehingga menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah penggunaan. media38. Efektivitas dalam suatu media pembelajaran sangat penting untuk melihat berhasil atau tidaknya media yang dikembangkan sehingga siswa mampu meningkatkan minat belajar dan tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Keefektifan penggunaan media video pembelajaran dalam penelitian ini diukur berdasarkan pelaksanaan pretest dan posttest yang dilakukan dengan eksperimen skala kecil dan tes skala besar untuk mendapatkan respon siswa terhadap media yang telah dikembangkan. Dari tabel di atas terlihat bahwa perbandingan antara pretest dan posttest menggunakan Google form dan siswa menjawab soal-soal terkait pencemaran lingkungan yang dijawab sebelum menggunakan media video pembelajaran dan setelah menggunakan media video pembelajaran terdapat perbedaan yang signifikan.

  • Analisis Data
    • Analisi Hasil angket respon guru dan siswa Tabel 4.6 Data Respon Guru IPA

Gunakan uji coba atau uji ekstensif setelah media divalidasi oleh profesional media, produk media video berbasis Powtoon. Berdasarkan tabel hasil uji-t terlihat bahwa nilai rata-rata hasil uji lapangan terbatas, dan hasil uji lapangan lebih luas yaitu dengan membandingkan nilai rata-rata pretest 69, posttest 87 dan pretest 67, setelah test 87, teruji bahwa pembelajaran media video berbasis Powtoon, sangat efektif sebagai media pembelajaran dan berbasis. Berdasarkan uji kelayakan ahli bahasa dapat diketahui bahwa media video pembelajaran berbasis Powtoon sebagai media pembelajaran IPA tentang pencemaran lingkungan, materi mendapat kategori baik dari ahli bahasa sebesar 75% dan dari ahli materi mendapat kategori sangat baik. dari ahli materi dengan persentase. Analisis data media video pembelajaran berbasis powtoon pada materi pencemaran lingkungan diukur dengan ahli bahasa, materi, dan hasil validasi media kemudian direvisi kemudian diujikan pada responden sebagai subjek untuk mempelajari respon siswa terhadap media yang dikembangkan.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa media berupa video pembelajaran berbasis Powtoon sebagai media pembelajaran saintifik pada materi pencemaran lingkungan mendapatkan kategori ahli materi dengan persentase sangat baik. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa media berupa video pembelajaran berbasis Powtoon sebagai media pembelajaran IPA materi pencemaran lingkungan mendapat kategori ahli media dengan persentase sangat baik.

Grafik 4.2 Nilai rata-rata uji efektivitas skala besar  4.  Hasil Uji Lapangan Operasional
Grafik 4.2 Nilai rata-rata uji efektivitas skala besar 4. Hasil Uji Lapangan Operasional

No. Nama Responden Siswa Jumlah Skor

Hasil Pengembangan

Media video edukasi pencemaran lingkungan berbasis Powtoon yaitu pembelajaran dalam bentuk animasi atau teks gambar bersuara. Berdasarkan penelitian dan pengembangan atau research and development yaitu metode pembuatan produk dan untuk pengujian kelayakan dan efektivitas produk. Dalam pengembangan ini penelitian menurut Borg dan Gall yang meliputi kebutuhan peneliti untuk menghasilkan produk, meliputi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain produk, uji coba produk, revisi produk, uji coba kegunaan, revisi produk.

Validasi desain diuji dengan validator yaitu uji validasi bahasa, uji validasi materi dan uji validasi media berdasarkan saran validator, sehingga peneliti mencoba merevisi desain menjadi lebih baik dan menarik.

Gambar 4.2 Tampilan Pembuka pembelajaran
Gambar 4.2 Tampilan Pembuka pembelajaran

Kesimpulan

Dan berdasarkan uji keefektifan dengan uji skala besar dapat diketahui nilai rata-rata uji keefektifan perbandingan sebelum dan sesudah menggunakan media video Powtoon, perbandingan nilai rata-rata 67 dan 87. Dan. telah teruji bahwa media pembelajaran video berbasis Powtoon sangat efektif sebagai sarana pembelajaran. Berdasarkan uji kelayakan ahli bahasa dapat diketahui bahwa media berupa video pembelajaran berbasis Powtoon sebagai media pembelajaran ilmiah materi pencemaran lingkungan mendapat kategori Baik dari ahli bahasa dengan persentase 75.

Saran

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan media Powtoon dengan materi ilmiah yang belum berkembang dan dengan animasi yang lebih menarik lagi. Guru berharap dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan guru dapat mengembangkan media pembelajaran video berbasis Powtoon dengan materi IPA yang belum dikembangkan. Untuk mencapai hasil yang maksimal, sebagai siswa perhatikanlah apa yang guru sampaikan kepada Anda, perhatikan dengan sungguh-sungguh setiap media pembelajaran dalam pembelajaran untuk meningkatkan interaksi atau hubungan sosial dengan lingkungan dan mendorong Anda untuk berkomunikasi dengan baik dengan orang lain untuk menciptakan hasil yang baik. sedang belajar.

Penggunaan Media Powtoon untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Pelaku Ekonomi dalam Sistem Ekonomi Indonesia (Studi Kasus Siswa Kelas VIII D SMA Nurul Islam Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018). Powtoon: Media pembelajaran berbasis teknologi informasi sebagai upaya menciptakan pembelajaran yang menarik dan kreatif. Jurnal Aksen.

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1  Skor Penilaian Validasi Ahli Media 30       (Media, Materi dan Bahasa)
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Angket Untuk Guru
Tabel 3.9 Kisi-Kisi Angket Untuk Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dan pembahasan media pembelajaran video animasi teks laporan hasil observasi kelas VII SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi, dapat