Sebagai contoh media Pop-Up Book berupa tampilan gambar yang dapat bergerak saat dibuka. Bermanfaat untuk dapat menambah ilmu penelitian khususnya tentang bagaimana mengembangkan media pop up book untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas V dalam pembelajaran IPA dengan tema “Lingkungan Sahabat Kita”.
Media Pembelajaran
- Macam-macam Media
- Fungsi dan Manfaat Media
- Jenis-Jenis Teknik Pop-up Book
- Mamfaat Media Pop-up Book
- Kelebihan Media Pop-up Book
- Kekurangan Media Pop-up Book
Media buku pop-up merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai saluran penyampaian pesan dari guru kepada anak. Buku pop-up adalah buku yang memiliki bagian bergerak atau memiliki elemen 3 dimensi yang dapat bergerak saat halaman dibuka (Kurniawati, 2016: 69).
Kemampuan Kognotif .1Pengertian Kognitif
- Fase perkembangan kognitif
- Aspek Utama dalam Pengembangan Kognitif
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi kemampuan kognitif siswa
- Indikator Kemampuan kognitif
Husdarta dan Nurlan berpendapat bahwa perkembangan kognitif merupakan proses yang berkesinambungan, tetapi hasil bukanlah kelanjutan dari hasil yang dicapai sebelumnya. Kemampuan kognitif dimaksudkan agar anak dapat menjelajahi dunia di sekitarnya melalui panca inderanya. Aliran konstruktif dapat dilihat dari sudut pandang Piaget yang menyatakan bahwa anak membangun kemampuan kognitif melalui interaksinya dengan dunia di sekitarnya.
Piaget membagi perkembangan kognitif menjadi empat fase, yaitu fase sensorimotor, fase praoperasional, fase operasional konkrit, dan fase operasional formal. Kegiatan simbolik ini bisa berupa berbicara di telepon mainan atau berpura-pura menjadi ayah atau ibu dan kegiatan simbolik lainnya Fase ini sangat berkontribusi pada perkembangan kognitif anak. Pada fase operasional konkrit, kemampuan berpikir logis anak sudah berkembang, jika objek yang menjadi sumber berpikir logisnya sudah ada secara konkrit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif menurut Piaget yang dikutip oleh Siti Partini bahwa “pengalaman berasal dari lingkungan dan kedewasaan, keduanya mempengaruhi perkembangan kognitif anak”. Di bawah ini adalah beberapa indikator yang dijadikan acuan dan dapat dilihat dalam pengukuran kemampuan kognitif siswa, seseorang atau individu yang dapat dijelaskan dan dideskripsikan antara lain sebagai berikut.
Tema Lingkungan Sahabat Kita
Sekarang menjadi tugas mulia di tangan manusia untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan indah dengan peduli dan menghargai lingkungan untuk mencapai hari esok yang lebih baik.Pertanyaan awal mengapa lingkungan rusak akan diungkapkan di sini. . Pertanyaan semacam itu bukanlah pertanyaan baru, tetapi pertanyaan yang berlanjut hingga abad ke-21. Kecenderungan hidup manusia yang tidak ramah lingkungan, dan eksploitasi alam yang berlebihan telah merugikan dan merusak alam ini.
Konsekuensi dari kerusakan lingkungan diwujudkan dalam munculnya kesenjangan atau ketidakadilan pada alam atau lingkungan itu sendiri. Muncul pertanyaan lain apakah pandangan dan sikap manusia terhadap alam itu salah, bahwa alam itu rusak. Hasil dari pandangan seperti itu adalah sikap manusia yang tidak lagi ramah terhadap alam.
Lingkungan atau alam semesta adalah tempat tinggal berbagai makhluk Tuhan dan termasuk manusia di dalamnya. Lingkungan yang mereka tinggali telah menyediakan begitu banyak kebutuhan bagi makhluk hidup, terutama bagi manusia, sebagai ciptaan Tuhan yang paling agung.
Penelitian yang Relevan
Kerangka Berpikir
Kerangka Berpikir Proses Pembelajaran
Metode Penelitian
- Indikator Aspek Kognitif
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian analisis kebutuhan (menggunakan metode survei atau kualitatif), dan diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut (digunakan metode eksperimen). Tujuan penelitian pengembangan yang dilakukan penelitian ini adalah mengembangkan media buku pop-up untuk pembelajaran IPA di Kelas V dengan tema lingkungan sahabat kita. Pengembangan media buku pop-up menggunakan metode research and development (R&D) yang dirumuskan oleh Sugiyono dan berlangsung melalui sepuluh tahapan, yaitu: (1) Potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (Desain Produk; (4) Validasi Desain; (5) Revisi Desain; (6) Uji Produk; (7) Revisi Produk; (8) Uji Pakai; (9) Revisi Produk dan (10) Produksi Massal.
Penelitian ini dilakukan hingga tahap ke-8 karena sesuai dengan kebutuhan penelitian yaitu untuk mengetahui perkembangan media pop-up book.
Prosedur Penelitian
Setelah kemungkinan dan masalah dapat didemonstrasikan secara nyata, maka perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Produk yang dihasilkan dari penelitian R&D dalam hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengembangan media buku pop-up. Desain produk juga harus didokumentasikan dalam gambar atau bagan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman untuk meninjau dan membuat.
Desain telah divalidasi oleh ahli materi dan ahli media, langkah selanjutnya adalah memperbaiki kesalahan dan kekurangan pada media pop up book tersebut. Jika ditemukan kesalahan atau kekurangan setelah produk diuji, produk harus diperbaiki agar layak digunakan sebagai media pembelajaran. Setelah uji coba produk berhasil dan kemungkinan koreksi yang tidak terlalu penting, produk berupa program pengembangan media pop up book digunakan dalam lingkup pendidikan yang lebih luas.
Review produk dilakukan jika terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penggunaan produk lembaga pendidikan secara lebih luas. Menurut Sugiyono, dalam usability test, produsen produk harus selalu mengevaluasi kinerja produk, dalam hal ini program pengembangan media pop-up book.
Subjek dan Tempat Penelitian
Jika produk program pembelajaran yang baru telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka produk tersebut dapat digunakan di semua lembaga pendidikan.
Instrumen Pengumpulan Data
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada orang lain dengan maksud agar yang ditanya bersedia menjawab sesuai dengan permintaan pengguna. Angket berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh penggunaan media pembelajaran pop-up book pada materi IPA tema lingkungan teman kita diserap oleh siswa sebagai umpan baik setelah proses pembelajaran selesai, penyebarannya kuesioner dilakukan pada akhir pertemuan, kemudian data yang terkumpul dianalisis.
Teknik pengumpulan data
Angket diberikan langsung kepada siswa setelah uji media pembelajaran pop-up book selesai, yaitu pada akhir pembelajaran.
Tekhnik analisis data
F = Frekuensi persentase yang dicapai / skor validitas jawaban N = Jumlah kasus (jumlah frekuensi / jumlah individu). F = Frekuensi yang dicapai dalam persentase // skor validitas N = Jumlah kasus (jumlah frekuensi / total skor ideal. Penelitian ini baru sampai pada tahap uji coba media karena situasi dunia saat ini yaitu pandemi Covid 19, sehingga pemerintah telah memutuskan untuk belajar di rumah saja, dan sholat di rumah, lebih awal.
Pada Bab IV akan dipaparkan perkembangan media pop-up book dan kelayakan media serta pembahasannya. Laporan implementasi pengembangan media pop-up book meliputi potensi masalah, pendataan, desain media, validasi media, review media dan produk media pop-up book.
Potensi masalah
Pengumpulan data
Mengumpulkan referensi penyusunan media pop-up book dan mencocokkannya dengan permasalahan yang diperoleh pada tahap analisis masalah. Peneliti berkunjung ke sekolah tersebut dan melihat karakteristik siswa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan media dalam proses pembelajaran Media yang akan dikembangkan adalah media pop up book dengan tema ramah lingkungan kita.
Desain media pop up book
Pembuatan dilakukan pada halaman media pembelajaran flip book dengan menggunakan kertas karton berwarna yang ditempel dengan lem fox agar halaman buku dapat terjilid dengan baik. Kompetensi dasar yang akan dicapai setelah mempelajari media adalah kemampuan mengembangkan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran IPA khususnya pada topik lingkungan teman kita. Desain yang digunakan pada media pop-up book ini berbentuk buku dan ketika dibuka terdapat halaman lain dan didalamnya terdapat gambar lingkungan teman-teman kita disekitar kita, dan pada media ini setiap gambar memiliki perbedaan. warna.
Materi terdiri dari tema ramah lingkungan kita yang terdapat dalam media pop up book yang dilampirkan pada media pop up book.
Validasi media
Validasi media pop up book dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi media yang ingin dikembangkan sesuai dengan tujuan Anda Validasi media pop up book dilakukan untuk melihat kelayakan produk media yang ingin dikembangkan. Berdasarkan hasil dari 3 validator diperoleh nilai rata-rata 98,5%, hasil tersebut terdistribusi pada Tabel 3.2 Bab II, sehingga diperoleh data kriteria “sangat sesuai” untuk menggunakan media pembelajaran IPA pada tema lingkungan teman kita. Setelah dilakukan audit validasi terhadap ahli media, mereka menyatakan bahwa produk pop-up book layak untuk uji coba lebih lanjut, namun terdapat sedikit perbaikan pada produk yang telah dirancang.
Setelah meninjau hasil uraian komposisi pengembangan media pop-up book tentang lingkungan sangat baik dan mudah dipahami siswa, dan dengan media gambar akan merangsang minat belajar. Setelah validasi dari ahli media, peneliti melakukan cover buku pop-up sesuai dengan judul tema, sehingga media dapat terlihat lebih jelas. Analisis penelitian pengembangan media ini sejalan dengan apa yang telah dikembangkan dengan kesungguhan dan prioritas.
Revisi media
Berdasarkan salah satu komentar ahli media yang mengatakan bahwa setelah meninjau hasil uraian komposisi pengembangan media pop up book tentang lingkungan sangat baik dan mudah dipahami siswa, dan dengan media gambar , hal itu akan merangsang minat belajar.
Uji coba media ( uji kelayakan) 1. Uji coba media
1 Apakah petunjuk penggunaan media buku pop-up untuk materi lingkungan teman-teman disampaikan dengan jelas? 6 Apakah dengan media pop-up book anda lebih mudah memahami konsep ramah lingkungan kita? Berdasarkan uji coba yang melibatkan 4 siswa sekolah dasar kelas V, dikumpulkan data dari hasil uji coba pada media buku pop-up melalui lembar instrumen siswa setelah pemaparan media. Jumlah soal sebanyak 10 soal di persentase siswa yang menjawab (Ya). sebanyak 95% dan siswa yang menjawab (Tidak) dengan persentase sebanyak 5%, hasilnya disajikan pada tabel 3.3 pada bab III sehingga diperoleh data kriteria “sangat tertarik” terhadap penggunaan media pembelajaran IPA pada tema lingkungan teman kita.
Revisi produk
- pembahasan
- Saran
Penelitian pengembangan buku pop-up juga dilakukan oleh Meri Lismayanti, Afreni Hamidah dan Evita Anggereini (2016) dengan judul “Pengembangan buku pop-up sebagai media pembelajaran materi Crustacea Kelas X SMA”. hasil penelitian menunjukkan hasil audit produk oleh ahli media, ahli. Kesimpulannya, PBL berbantuan buku matematika pop-up efektif pada keterampilan penataan ruang kelas VIII pada materi geometri. Pada tahap pengujian media setelah divalidasi oleh validator, kemudian menggunakan instrumen yang dibagikan kepada siswa untuk melihat hasil pengembangan dari media pop up book tersebut.
Materi yang disampaikan dengan media pop-up book sebaiknya lebih bervariasi agar siswa tidak bosan dalam kegiatan belajar mengajar pada saat pembelajaran berlangsung. Penggunaan media pop-up book pada materi IPA bertema ramah lingkungan kita dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Pengembangan media pop-up book sebagai media pembelajaran materi struktur atom di SMA Inshafuddin Banda Aceh.
Rovia. 2018. Kelayakan buku pop-up materi keanekaragaman hayati buah-buahan, salak hutan dan arok putih. Scholastica Mariani, Wardono, dan Elyn Diah Kusumawardani (2016) dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Melalui PBL Berbantuan Pop-Up Book.