• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA POP-UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAA PESERTA DIDIK KELAS 1 SD/MI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA POP-UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAA PESERTA DIDIK KELAS 1 SD/MI"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Sering terlihat di lapangan banyak siswa yang tidak bisa membaca, siswa kurang percaya diri dan kurang fokus karena pembelajaran hanya terfokus pada guru. Media sebagai bagian yang sangat melekat dan tidak terpisahkan dari suatu proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, media berfungsi dan berperan dalam mengatur efektifitas hubungan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran dengan buku pop-up, menganalisis kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan dengan buku pop-up, dan untuk mengetahui reaksi siswa dan guru terhadap media pembelajaran yang dikembangkan dengan buku pop-up. .

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan Rahmat, Hidayah dan Rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan disertasi ini untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung dengan judul skripsi: Pengembangan Media Pop-up Book Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas I SD/MI. Sebagaimana keempat kompetensi inti tersebut, orientasi inti pembelajaran dalam Kurikulum 2013 adalah pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan kreativitas siswa. Sikap karakter tersebut terkait dengan perilaku siswa yang taat pada ajaran agama dan berakhlak mulia, sains terkait dengan kemampuan siswa dalam memahami ilmu dan pengetahuan konseptualnya, sedangkan kreativitas terkait dengan kemampuan siswa dalam mempraktekkan dan juga konsep-konsep ilmiah baru. untuk digunakan.

Disinilah dapat ditekankan bahwa pembelajaran pada kurikulum 2013 akan menghasilkan siswa yang baik, pandai dan kreatif. Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaan, mampu menunaikan tugasnya sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang mampu berdiri sendiri. Buku cerita seperti ini hanya dapat membantu siswa yang sudah memiliki kemampuan membaca yang baik, khususnya membaca cerita.

Guru juga biasanya menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan kepada siswa tentang isi cerita, ketidaksiapan siswa, kurangnya minat siswa dan kurangnya semangat siswa dalam belajar, apalagi siswa kelas 1 masih suka bermain dan tidak bisa langsung fokus. Minimnya stimulus atau stimulasi berupa media bercerita yang menarik juga menyebabkan beberapa permasalahan yang dialami oleh siswa. Peserta didik membutuhkan media pembelajaran yang mampu merangsang keinginannya untuk membaca materi pelajaran/pesan pelajaran.

Penggunaan media membuat pembelajaran tematik lebih bervariasi, sehingga siswa tidak mudah bosan. Dengan adanya istilah mediator menunjukkan fungsi dan peranannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses pembelajaran siswa dan isi pelajaran. Sedangkan menurut Anderson, media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya pengembang mata pelajaran dan siswa.

Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal dengan perangkat lunak yaitu isi pesan dari perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada peserta didik. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dari berbagai kedudukan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. berlangsung untuk mencapai tujuan.belajar secara efektif.10.

Banyak media yang dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran, dalam proses bercerita guru membutuhkan media yang nyata, yang dibentuk dan dapat merangsang siswa, menarik perhatian mereka, mendengarkan cerita, ketika siswa memperhatikan maka mereka akan mulai mendengarkan cerita. /cerita yang disampaikan oleh guru dan peserta saat menyimak

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan data sekaligus menambah pengetahuan untuk mengeksplorasi berbagai jenis pengembangan media pembelajaran. Penggunaan media visual 3D menarik dan dapat memudahkan siswa kelas I untuk menggunakannya dalam proses pembelajaran sehingga memahami cerita dengan baik. Sebagai bahan pengantar informasi tentang media cerita yaitu buku ilustrasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami cerita.

Spesifikasi Produk

Tinjauan Pustaka

Pembahasan tentang pengembangan media telah banyak dibahas oleh para pakar pendidikan dan dijadikan tema oleh mahasiswa baik untuk jurnal nasional maupun internasional, sudah ada beberapa peneliti terdahulu yang sejalan dengan tema penelitian ini. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Elisa Diah Masturah dan kawan-kawan mengenai pengembangan media pembelajaran pop-up book pada mata pelajaran IPA di kelas III SD, perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah pada mata pelajaran IPA di kelas III SD , sedangkan peneliti meneliti pembelajaran Bahasa Indonesia kelas I MI.12. Lebih lanjut penelitian yang dilakukan oleh Anjar Purba Asmara menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual lebih berhasil dibandingkan pembelajaran tanpa media ini, bedanya.

Pengembangan media pembelajaran pop-up book untuk mata pelajaran IPA Kelas III SD.''Jurnal Departemen Teknologi Pendidikan, Vol. 13Anjar Purba Asmara, „‟ Pengembangan media pembelajaran berbasis audiovisual pada pembuatan koloid.” Jurnal Ilmiah DIDKTIKA, Vol. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Media pembelajaran pop-up book ini dirancang dengan menggunakan corel draw x.7 pada halaman judul dan desain latar belakang materi, dengan ukuran panjang 22 cm dan lebar dari 33 cm.

Respon validator terhadap media pembelajaran pop-up book berdasarkan penilaian ahli media mencapai persentase rata-rata sebesar 92,1% dan 97,3% dikategorikan “sangat dapat dicapai”, penilaian ahli materi mencapai rata-rata persentase skor sebesar 96,6% dan dikategorikan. Respon siswa terhadap media pembelajaran pop-up yang dilakukan dengan uji coba lapangan di SDN 5 Merak Batin Natar mencapai rata-rata 100%, dan uji coba lapangan di MIN 1 Pesawaran mencapai angka 96%, begitu pula dengan respon. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran pop-up diterima dengan baik oleh siswa dan guru.

Saran

Daftar Pustaka

Menggunakan media Pop Up Book berbasis tematik untuk meningkatkan kecerdasan verbal-linguistik anak usia 4-5 tahun (studi eksperimen di TK Negeri Pembina Bulu Temanggung), Dinas Pendidikan Anak Usia Dini. Pengembangan Media Pop-up Book untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif Bahan Tulis Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN Rowoharjo Tahun Pelajaran Jurnal Pedagogia, Vol.

Referensi

Dokumen terkait

b) Tahap Pembentukan Konsep Diri (Self Concept Stage) Anak mulai memandang dirinya sebagai “pembaca” sudah terlihat keterlibatan anak dalam kegiatan membaca,