PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sedangkan bagi guru, bahan ajar merupakan acuan untuk menyampaikan ilmu kepada siswa” (Bewati: 2013). Inovasi penelitian yang akan dilakukan adalah pengembangan modul berbasis karakter yang menekankan pada peningkatan hasil belajar dan nilai-nilai sikap siswa.
Rumusan Masalah
Tujuan Pengembangan
Manfaat Penelitian
Pengembangan modul berbasis karakter, dari hasil pengembangan tersebut memudahkan guru untuk selektif dalam menjadikan modul sebagai sumber belajar bagi siswa. Pengembangan modul berbasis karakter, akibat dari pengembangan tersebut memudahkan sekolah dalam menyediakan sarana dan prasarana berupa modul berbasis karakter bagi siswa untuk menunjang hasil pembelajaran.
Spesifikasi Produk Pengembangan
Selain itu, sekolah juga dapat memfasilitasi workshop, seminar, kuliah tamu pengembangan modul untuk meningkatkan kualitas guru. Pengembangan modul berbasis kelas, berdasarkan hasil pengembangan tersebut memudahkan peneliti dalam mengembangkan modul yang ada di lembaga sekolah tertentu serta dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam pengembangan perangkat pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kreativitas dalam menyusun. modul. .
Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
Pentingnya pengembangan modul berbasis karakter adalah dapat membawa manfaat bagi guru dan siswa, sehingga proses belajar mengajar lebih inovatif dan bermakna bagi guru dan siswa, serta dapat menjadikan pembelajaran bermakna, karena dengan modul ini yang berkarakter berbasis siswa dapat belajar dengan menyesuaikan dengan kondisi karakter atau kepribadian siswa. Bagi peneliti, penelitian pengembangan ini memiliki manfaat untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman dalam pengembangan modul berbasis karakter. Pengembangan modul berbasis karakter juga berperan sebagai alat peraga sehingga dapat bermanfaat bagi pengembang dan juga guru.
Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan
Pengembangan modul yang dikembangkan hanya fokus pada tema 3, subtema 1,2 dan 3 pada Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran IPS. Penilaian sikap pada penelitian ini menggunakan penilaian jurnal, untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan penilaian diri sendiri.
KAJIAN PUSTAKA
Model Pengembangan
Desain awal yang dimaksud adalah desain seluruh perangkat pembelajaran yang perlu dikerjakan sebelum percobaan dilaksanakan. Uji coba lapangan dilakukan untuk memperoleh masukan langsung berupa tanggapan, reaksi, komentar dari siswa dan pengamat terhadap perangkat pembelajaran yang disiapkan.
Pengembangan Modul
- Pengertian Modul
- Tujuan Penyusunan Modul
- Fungsi Modul
- Jenis-Jenis Modul
- Unsur-Unsur Modul
- Langka-Langka Penyusunan Modul
Tujuan pembelajaran berguna untuk merangkum hasil belajar dan nilai sikap siswa terhadap indikator pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa modul IPS berbasis karakter efektif meningkatkan hasil belajar dan nilai-nilai sikap siswa.
Pembelajaran Berbasis Karakter
- Karakter Murid
- Nilai Karakter Murid
Hasil Belajar
Nana (dalam Kunandar: 2006) menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil proses belajar dengan bantuan alat ukur, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan, atau tes tindakan. Sedangkan (Mimin: 2007) berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya dalam hal pengetahuan, tetapi juga terbentuknya keterampilan dan apresiasi dalam diri individu yang belajar. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah menyelesaikan materi tertentu dari suatu mata pelajaran yang berupa data kuantitatif atau kualitatif.
Untuk melihat hasil belajar maka dilakukan penilaian siswa yang tujuannya untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai materi atau belum.
Nilai Sikap
Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diajar dilakukan oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran, seperti: ketekunan dalam belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, penguasaan, kerjasama, kejujuran, disiplin, peduli terhadap lingkungan dan dalam bersikap. siswa berada di sekolah atau bahkan di luar sekolah selama tingkah lakunya dapat diamati oleh guru. Penilaian diri memegang peranan penting seiring dengan beralihnya pusat pembelajaran dari guru ke siswa yang berlandaskan konsep belajar otonom. Penilaian diri yang dilakukan siswa di kelas hendaknya dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: menjelaskan kepada siswa tujuan penilaian diri, menetapkan kompetensi yang akan dinilai, menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan dan merumuskan format penilaian yang dapat diterapkan. bentuk daftar periksa atau skala penilaian.
Penilaian sejawat atau antar siswa merupakan “teknik penilaian dengan meminta siswa saling menilai mengenai pencapaian kompetensi.
Pembelajaran IPS SD
Selanjutnya pembelajaran IPS tidak hanya terbatas pada pembelajaran di sekolah dasar saja melainkan diajarkan sampai perguruan tinggi (Sapriya: 2012). Pembelajaran IPS berupaya untuk mengembangkan cara berpikir, sehingga hendaknya ditanamkan kepada siswa sejak usia sekolah dasar.” Sementara itu, Sapriya (2012) “menyatakan bahwa IPS pada tingkat sekolah dasar pada hakikatnya bertujuan untuk mempersiapkan siswa sebagai warga negara yang memiliki pengetahuan. , keterampilan, sikap dan nilai yang dapat dijadikan kemampuan dalam memecahkan permasalahan pribadi atau sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat untuk menjadi warga negara yang baik.
“Pengajaran IPS di sekolah dasar berfungsi mengembangkan pengetahuan dasar, sikap dan keterampilan untuk memahami realitas sosial yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari” (Sahaba: 2008).
Penelitian Relevan
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu adalah penelitian Rahayu hanya membahas tentang pengembangan modul yang berbasis integrasi Islam dan ilmu pengetahuan dan tidak menyentuh pada pengembangan modul berbasis karakter dalam penanaman nilai-nilai karakter, sehingga pembelajaran hasil dan nilai sikap dapat ditingkatkan dalam pembelajaran IPS. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian di MI Madani Kabupaten Gowa dengan fokus pengembangan modul berbasis karakter untuk meningkatkan hasil belajar dan nilai-nilai sikap dalam pembelajaran IPS. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Zauwana adalah penelitian Zauwana hanya membahas tentang pengembangan modul berbasis karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan tidak menyentuh pada pengembangan modul berbasis karakter dalam meningkatkan hasil belajar dan nilai-nilai sikap terhadap IPS. sedang belajar.
“Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian di MI Madani Kabupaten Gowa dengan fokus pada pengembangan modul berbasis karakter dalam meningkatkan hasil belajar dan nilai-nilai sikap dalam pembelajaran IPS.”
Kerangka Pikir
- Model Hipotetik
Berdasarkan hasil pengembangan diketahui bahwa desain produk modul berbasis karakter memenuhi kriteria layak, sehingga modul berbasis karakter yang dikembangkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Sehingga dengan adanya modul berbasis karakter akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan baik, dimanapun dan kapanpun guru berada. Pengembangan akan dilakukan dengan menggunakan model Four-D (4-D) yang akan melalui tahap validasi dan uji coba sehingga menghasilkan produk modul IPS berbasis karakter yang valid, praktis dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan nilai-nilai sikap siswa. .
Modul IPS berbasis Karakter yang dikembangkan pada penelitian ini menggunakan model hipotesis prosedural yang mengadopsi model desain pengembangan 4-D (Four-D).
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
- Jenis Penelitian
- Subjek Penelitian
- Definisi Operasional
- Prosedur Pengembangan
- Tahap Pendefinisian (Define)
- Tahap Perancangan (Design)
- Tahap Pengembangan (Development)
- Tahap Penyebarluasan (Disseminate)
- Uji Coba Produk
- Instrument Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Berdasarkan tabel diatas terlihat rata-rata keseluruhan hasil validasi angket respon siswa sebesar 4 (100%), dengan kategori sangat valid. Tujuan utama dari analisis data respon siswa adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap modul IPS berbasis karakter yang dikembangkan. Hasil angket respon guru dan siswa menunjukkan bahwa pengembangan modul IPS berbasis karakter praktis digunakan.
Modul “IPS Berbasis Karakter” dinyatakan efektif, hal ini terlihat dari hasil belajar dan nilai sikap siswa, sedangkan rata-rata ketuntasan klasikal siswa secara keseluruhan mencapai 90% ketuntasan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Subjek penelitian dalam “penelitian ini adalah siswa kelas V MI Madani Kabupaten Gowa” sebagai sekolah percontohan dengan modul yang dikembangkan peneliti. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai peserta didik sesuai dengan kompetensi inti. Pemilihan media dalam proses pembelajaran sangat diperlukan untuk membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Kemudian dilakukan simulasi dan eksperimen terbatas pada siswa kelas V MI Madani Kabupaten Gowa.
Hasil Analisis Data
Berdasarkan tabel diatas, rata-rata skor keseluruhan Verifikasi Lembar Kerja Siswa (LKPD) adalah 3,1 (78%) dengan kategori valid. Berdasarkan tabel diatas terlihat rata-rata total respon siswa adalah 4 dan dikategorikan sangat praktis. Hasil respon guru dan siswa dalam pengembangan modul dapat dilihat pada diagram berikut.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kesempurnaan klasikal pada topik 3 yaitu 95% termasuk dalam kategori sangat baik, dan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 84% termasuk dalam kategori sangat baik.
Pembahasan
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KARAKTER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN NILAI SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SOSIAL KELAS V. Dalam rangka penyusunan disertasi yang berjudul “Pengembangan Modul Berbasis Karakter Dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Hasil Belajar Siswa” pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Madani Kabupaten Gowa” salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan pertanyaan Dalam rangka penyusunan disertasi yang berjudul “Pengembangan Modul Berbasis Karakter Dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Nilai Sikap Siswa pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Madani Kabupaten Gowa” merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan penilaian sikap.
Untuk mempersiapkan disertasi berjudul “Pengembangan Modul Berbasis Karakter dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Nilai Sikap Siswa pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Madani Kabupaten Gowa”, salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan adalah penyusunan angket respon siswa terhadap modul berbasis karakter.
PENUTUP
Simpulan
Hal ini terlihat berdasarkan hasil validasi modul IPS berbasis karakter dengan skor validator 1 dan validator 2 dengan rata-rata skor keseluruhan 4 dengan kategori sangat valid. “Dalam penelitian pengembangan ini instrumen yang digunakan telah divalidasi dan hasilnya seluruh instrumen dinyatakan sangat valid.” Hal ini terlihat dari hasil angket guru dan angket siswa dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 4 dengan kategori sangat praktis.
“Dalam pengembangan dan implementasi modul ini dapat memberikan kemudahan bagi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.”
Saran
Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Berbasis Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kaccia Makassar. Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Integrasi Islam dan Sains untuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Beji Pasuruan. Untuk menyusun skripsi dengan judul “Pengembangan Modul Berbasis Kelas untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Nilai Sikap Siswa pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Madani Kabupaten Gowa” salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan adalah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Untuk menyusun skripsi dengan judul “Pengembangan Modul Berbasis Karakter Dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Nilai Sikap Siswa pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Madani Kabupaten Gowa”, salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan adalah penciptaan karakter modul berbasis. Untuk menyusun tesis dengan judul “Pengembangan Modul Berbasis Karakter untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Nilai Sikap Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Madani Kabupaten Gowa”, salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan respon angket guru. untuk modul berbasis karakter. Penilaian keseluruhan angket respon siswa terhadap teks pelajaran Dapat digunakan untuk penelitian tanpa koreksi.