• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN DI JAWA TIMUR BERBASIS SPASIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN DI JAWA TIMUR BERBASIS SPASIAL"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya monografi Pembangunan Pelabuhan Perikanan Berbasis Spasial di Jawa Timur. Pembangunan pelabuhan perikanan berbasis spasial khususnya di Jawa Timur menjadi salah satu topik yang menunjang pemahaman mata kuliah Fishery Harbor, Marine Remote Sensing dan topik terkait lainnya. Dengan dibuatnya monografi ini diharapkan dapat menambah jumlah pengetahuan tentang pelabuhan perikanan di Indonesia khususnya di Jawa Timur dan perkembangan tata ruangnya.

Penulis dan tim peneliti mahasiswa Jurusan Perikanan Universitas Hang Tuah mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi selaku pemberi dana hibah yang telah memberikan kepercayaan sehingga penelitian bertajuk Pembangunan Pelabuhan Perikanan Berbasis Spasial di Jawa Timur yang telah dilaksanakan dapat menghasilkan sebuah monografi yang bermanfaat bagi perkembangan dunia, perikanan di Indonesia serta dapat memudahkan siswa dalam mengembangkan penalaran dan keinginan untuk selalu mencari sumber informasi lain yang dapat melengkapi ilmunya. Pembangunan pelabuhan perikanan berbasis spasial di Jawa Timur menjadi salah satu topik yang menunjang pemahaman mata kuliah penginderaan jauh pelabuhan perikanan dan kelautan. Pembuatan monografi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pengembangan pelabuhan perikanan berbasis spasial sehingga dapat digunakan untuk menemani materi perkuliahan lainnya.

VII Peta spasial perikanan buru di Jawa Timur 39 VIII Model pengembangan pelabuhan perikanan di Jawa Timur. Bagaimana informasi profil dan perkembangan pelabuhan perikanan di Jawa Timur dapat dijadikan landasan pengembangan sektor perikanan berdasarkan skala prioritas?

Tabel 1. Pelabuhan  Perikanan  dan  Pusat  Pendaratan  Ikan  di  Jawa Timur
Tabel 1. Pelabuhan Perikanan dan Pusat Pendaratan Ikan di Jawa Timur

Unit Penangkapan Ikan di Wilayah Utara dan Selatan Jatim Secara umum karakteristik perikanan tangkap di propinsi Jatim

Jumlah Nelayan di Wilayah Utara dan Selatan Jatim

Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Laut di Wilayah Utara dan Selatan Jatim

Pelabuhan Perikanan

Klasifikasi Pelabuhan Perikanan

Tipe Samudera (A)

Tipe Nusantara (B)

Tipe Pantai (C)

Tipe Pangkalan Pendaratan Ikan (D)

Fasilitas Pelabuhan Perikanan

Fasilitas Pokok

Fasilitas Fungsional

  • Pengertian
  • Bentuk Data Spasial
  • Elemen Dasar Data SIG
  • Pemanfaatan SIG Bidang Perikanan
  • Pendahuluan
  • Karakteristik ArcView 3.3
  • Tampilan Interface ArcView 3.3 Komponen Interface
  • Mulai dan Akhiri ArcView 3.3
  • Pembuatan Theme Baru

Sistem Informasi Geografis (GIS) adalah suatu sistem yang menyediakan kemampuan untuk mengotomatisasi, mengembangkan, menganalisis dan menanyakan (tanya jawab) secara spasial. Menurut Burrough (1989), GIS diartikan sebagai seperangkat alat untuk koreksi, penyimpanan, pemeriksaan ulang, transformasi dan penyajian data spasial dari aspek permukaan bumi. Data raster merupakan data spasial yang ditampilkan dalam bentuk kotak/piksel atau grid yang masing-masing mempunyai koordinat tertentu dan diberi simbol tertentu.

Data vektor merupakan data spasial yang disajikan dengan menggunakan sekumpulan garis yang dibentuk oleh titik awal dan titik akhir serta bentuk penghubungnya. Teknologi GIS dapat menganalisis potensi perikanan di Jawa Timur dengan hasil yang lebih interaktif. Analisis spasial pengembangan pelabuhan perikanan Jawa Timur didasarkan pada potensi perikanan di wilayah utara dan selatan.

Parameter yang digunakan adalah: jumlah unit alat penangkapan ikan, jumlah nelayan, jumlah pendaratan ikan, jumlah produksi ikan, nilai produksi penangkapan ikan, tingkat pemanfaatan ikan dan nilai relatif indeks produksi pelabuhan perikanan. Dengan ketujuh parameter tersebut maka dapat diketahui kondisi spasialnya, dan kondisi tersebut dapat dijadikan landasan bagi pengembangan pelabuhan perikanan di Jawa Timur ke depan. Misalnya saja menetapkan prioritas pembangunan infrastruktur terkait peningkatan kuantitas dan kualitas pelabuhan perikanan dengan berbagai status (TPI, PPI, PPP dan PPN).

Banyak pertanyaan yang bisa diajukan untuk mencari prioritas pembangunan pelabuhan di Jawa Timur. Fungsi overlay ini dapat digunakan untuk berbagai lokasi terpilih, seperti menentukan jenis tutupan vegetasi, jenis tanah, dan kepemilikan tertentu. Fungsi overlay peta ini digunakan untuk mengetahui kesesuaian lahan untuk pengembangan infrastruktur pelabuhan perikanan.

Sistem informasi geografis sendiri merupakan suatu sistem yang dirancang untuk menyimpan, mengolah, menganalisis dan menyajikan informasi geografis. Contoh di atas menunjukkan bahwa peta-peta tersebut dibuat untuk tujuan umum atau khusus dan tidak dapat digunakan untuk tujuan lain. Gambar raster seperti foto udara, peta yang dipindai, atau citra satelit dapat digunakan sebagai latar belakang peta (vektor).

Gambar raster dari aplikasi bitmap atau aplikasi lainnya juga dapat digunakan untuk menampilkan logo perusahaan di ArcView. Berikut akan dijelaskan cara memulai dan keluar dari Arcview 3.3, cara membuat tema baru berupa titik, garis, dan poligon.

Gambar 3.5.  TPI                             Gambar 3.6.  Bengkel
Gambar 3.5. TPI Gambar 3.6. Bengkel

Pembuatan Point Theme Baru

Jika topik baru ada di jendela Tampilan yang tidak berisi topik lain dan tidak ada sistem proyeksi yang ditentukan untuk Tampilan tersebut, maka shapefile yang dibuat akan disimpan bersama unit peta yang sebelumnya ditetapkan ke jendela Tampilan. Jika dibuat pada tampilan yang sistem proyeksinya telah ditentukan, shapefile akan disimpan dalam bentuk skala desimal. Jika dibuat pada tampilan yang berisi subjek lain yang proyeksinya bukan skala desimal, maka shapefile akan disimpan dengan satuan yang sama.

Dari menu Tema, pilih Mulai Mengedit (jika tema dalam mode edit, ada garis putus-putus di sekeliling kotak di Daftar Isi). Di kotak dialog Definisi Bidang, masukkan nama bidang baru, pilih tipe data, dan atur lebarnya. Dengan cara ini kita dapat dengan mudah melihat poin mana yang akan diberikan informasi tambahan.

Saat mengedit tema, kita harus selalu menggunakan satu jenis legenda simbol sehingga semua fitur baru akan segera muncul di Tampilan.

Pembuatan LineTheme Baru

Pembuatan Polygon Theme Baru

  • Peta Spasial Kabupaten Pesisir di Jawa Timur
  • Peta Spasial Distribusi PPN, PPP, PPI dan TPI di Jawa Timur Status pendaratan ikan di Jatim dibedakan menjadi 4 kelompok
  • Peta Spasial Tingkat Pemanfaatan Ikan di Utara dan Selatan Jawa Timur
  • Jumlah Nelayan di Wilayah Utara dan Selatan Jatim
  • Peta Spasial Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Laut di Wilayah Utara dan Selatan Jatim
  • Peta Spasial Indeks Relatif Nilai Produksi Perikanan (I) Dari hasil penelitian tahun pertama, Indeks relatif nilai

Provinsi Jawa Timur mempunyai 19 (sembilan belas) kabupaten pesisir dan 1 (satu) kotamadya yang berbatasan dengan laut dan memanjang ke utara dan selatan. Terdapat 11 kabupaten pesisir di wilayah utara yang terdiri dari: Tuban, Lamongan, Gresik, Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, Sidoarjo, Bangkalan, Sumenep, Sampang, Pamekasan dan 1 kotamadya yaitu Surabaya. Terdapat 8 kabupaten pesisir di wilayah selatan yang terdiri dari Pacitan, Blitar, Malang, Tulungagung, Trenggalek, Jember, Banyuwangi dan Lumajang (Gambar 7.1).

Dari analisis GIS diketahui sebaran pendaratan ikan (PPN, PPP, PPI dan TPI) sebanyak 27 unit di wilayah selatan dan 35 unit di wilayah utara (Gambar 7.2). Persentase penyaluran PPN, KPBU, PPI dan TPI di wilayah utara sebesar 56%, sedangkan di wilayah selatan sebesar 44%. Tingkat eksploitasi ikan di wilayah utara dan selatan Jawa Timur dapat dilihat pada Gambar 7.3, dimana tingkat eksploitasi ikan di wilayah utara lebih besar dibandingkan wilayah selatan Jawa Timur.

Di wilayah utara, tingkat pemanfaatannya telah melampaui nilai JTB (kuantitas tangkapan yang diperbolehkan) yaitu sebesar 87,39%, sedangkan di wilayah selatan sebesar 49,48%. Dengan menggunakan metode produksi surplus, potensi ikan lestari (MSY) di wilayah Jawa Tenggara periode 2009-2013 adalah ton, sedangkan upaya penangkapan ikan optimal adalah 523.437 trip. Jumlah hasil tangkapan, usaha penangkapan dan tingkat pemanfaatan ikan di Jawa Tenggara disajikan pada Tabel 7.2.

Persentase unit penangkapan ikan di wilayah utara lebih besar yaitu 59% dibandingkan wilayah selatan Jawa Timur dengan nilai 41% (grafik 7.4) (Rosana N dan Prasita, 2015). Dari hasil analisis GIS terlihat bahwa jumlah nelayan di wilayah utara dan selatan Jawa Timur lebih besar sebaran nelayan di wilayah utara dibandingkan dengan wilayah selatan Jawa Timur. Dari analisis GIS dapat disimpulkan bahwa produksi perikanan laut di wilayah utara dan selatan Jawa Timur dapat dilihat pada Gambar 5.6.

Indeks nilai relatif produksi perikanan di wilayah utara Jawa Timur mempunyai nilai I diatas 1, sehingga dapat dikatakan kualitas perdagangan ikan di wilayah utara Jawa Timur lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi Jawa Timur. secara keseluruhan, sedangkan nilai I kurang dari 1 di wilayah selatan yang berarti kualitas perdagangan lebih rendah dibandingkan di provinsi Jawa Timur (Gambar 7.8). Pengembangan tata ruang pelabuhan perikanan di Jawa Timur didasarkan pada analisis potensi perikanan di wilayah utara dan selatan Jawa Timur. Wilayah selatan Jawa Timur yang tertinggal dalam segala aspek penangkapan ikan, hendaknya mendapat prioritas dalam pembangunan sarana dan prasarana terkait peningkatan kuantitas dan kualitas pelabuhan perikanan dengan berbagai status (TPI, PPI, PPP dan PPN).

Dilihat dari potensi perikanan di wilayah selatan Jatim yang didominasi ikan pelagis besar, maka akan sangat terbuka peluang pengembangan ekspor, sehingga akan meningkatkan pendapatan daerah dan nelayan lokal. Setelah diketahui bahwa wilayah selatan Jawa Timur merupakan wilayah prioritas dalam pengembangan pelabuhan perikanan, maka perlu ditetapkan 3 kabupaten di selatan Jawa Timur yang mempunyai nilai untuk dijadikan kabupaten dengan prioritas pengembangan perikanan tangkap. pelabuhan. dari 5 aspek perikanan tangkap yang berkaitan dengan jumlah nelayan, jumlah unit penangkapan, total produksi tangkapan, nilai produksi tangkapan dan jumlah pendaratan ikan (Rosana N dan Prasita V.Dj, 2016).

Gambar 6.7.  PembuatanPoligon.
Gambar 6.7. PembuatanPoligon.

Gambar

Grafik 1.1 Prosentase Sebaran PPN, PPP,  PPI dan TPI   di Wilayah Utara dan Selatan Jatim
Grafik 1.1 Prosentase Sebaran PPN, PPP,  PPI dan TPI   di Wilayah Utara dan Selatan Jatim
Tabel  1.1 Sebaran Pendaratan  Ikan  berdasarkan  Status  Pelabuhan di Utara dan Selatan Jatim
Tabel 2.1. Jumlah Unit Penangkapan Ikan di Propinsi Jawa Timur 2009- 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

1.1.2 For the purposes of this Licence, unless the contrary intention appears: ‘Act’ means the Environmental Protection Act 1986; ‘annual period’ means the inclusive period from 1

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI