• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)PENGEMBANGAN USAHA PEMECAH BATU DI DESA PADANG LOANG KABUPATEN BULUKUMBA TESIS Untuk memenuhi syarat Memperoleh Gelar Magister Manajemen Oleh: SUFIATI 2018

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(1)PENGEMBANGAN USAHA PEMECAH BATU DI DESA PADANG LOANG KABUPATEN BULUKUMBA TESIS Untuk memenuhi syarat Memperoleh Gelar Magister Manajemen Oleh: SUFIATI 2018"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

UMKM ini nampaknya menjadi salah satu sektor usaha penunjang utama yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. UMKM juga mampu menjadi ujung tombak perusahaan besar dalam pendistribusian dan penjualan produk dari perusahaan besar ke konsumen. Umumnya UMKM memiliki strategi membuat produk yang unik dan istimewa sehingga tidak kalah bersaing dengan produk perusahaan besar.

Peranan UMKM di Bidang Sosial dan Ekonomi

Sebagai negara berkembang, sangat penting bagi Indonesia untuk memperhatikan UMKM karena UMKM memiliki hasil yang lebih baik dalam tenaga kerja yang produktif, meningkatkan produktivitas yang tinggi dan mampu hidup di sela-sela perusahaan besar. Selain mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, UMKM ini gesit sehingga mampu bertahan dalam kondisi buruk seperti krisis global saat ini. UMKM diharapkan mampu memanfaatkan sumber daya nasional, termasuk pemanfaatan tenaga kerja sesuai dengan kepentingan rakyat dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang maksimal.

Strategi Manajemen SDM

Kedua, anak yang bekerja adalah magang, dengan magang menjadi salah satu cara untuk menguasai keterampilan yang diperlukan. Undang-undang ini melarang anak untuk bekerja dan juga menetapkan bahwa anak yang bekerja pada pekerjaan berat dan berbahaya harus berusia minimal 18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa anak yang bersekolah juga dapat bekerja untuk meringankan beban orang tuanya dengan tidak berhenti sekolah.

Strategi Pengembangan Usaha

Daliyo et.al (1999:21) meneliti tentang variabel penyebab anak terpaksa bekerja membantu orang tuanya bekerja, dimana anak di pedesaan biasanya bekerja di sektor pertanian. Hasil kajian menunjukkan bahwa tidak hanya anak putus sekolah yang bekerja di sektor pertanian, tetapi juga anak yang masih bersekolah. Hasil penelitian menemukan bahwa persentase total anak yang bekerja di sektor pertanian di kalangan pelajar adalah 56,0 persen, sedangkan anak putus sekolah sekitar 50,3 persen dari total angkatan kerja di sektor ini.

Perencanaan Strategi

Terdapat tiga alternatif model yang dapat digunakan dalam pengumpulan data yaitu matriks External Factor Evaluation (EFE), matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks Profil Kompetitif. Salah satu model yang dapat digunakan sebagai pengambil keputusan strategis adalah Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Agar koordinasi berjalan lancar, salah satu alat yang dapat membantu kegiatan ini adalah rencana kerja.

Gambar 2.1 Kerangka Perencanaan Strategi  1. Tahap Pengumpulan Data
Gambar 2.1 Kerangka Perencanaan Strategi 1. Tahap Pengumpulan Data

Pengertian Analisis Lingkungan

Untuk mengukur layak atau tidaknya pelaksanaan pekerjaan, salah satu alat yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pengawasan dan pengendalian adalah rencana yang dibuat terlebih dahulu. Berbagai faktor di luar perusahaan yang dapat menjadi ancaman atau peluang bagi perusahaan. Lingkungan pada umumnya mencakup unsur-unsur dalam masyarakat luas yang dapat mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan di dalamnya. Unsur-unsur tersebut sangat berbeda dan harus diantisipasi oleh perusahaan, karena dapat menjadikan ancaman yang harus dihindari atau menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan.

Arti Penting Analisis Lingkungan

Faktor lingkungan terpencil terdiri dari faktor ekonomi, sosial, politik dan pemerintahan, teknologi dan ekologi. Menurut Porter, ada lima kekuatan dalam persaingan industri, yaitu: pendatang baru, persaingan antara anggota industri/perusahaan yang ada, substitusi, pembeli dan pemasok. Skala ekonomi menghambat masuknya pendatang baru ke dalam suatu industri dengan memaksa pendatang baru ini masuk dalam skala besar atau mengeluarkan biaya tinggi.

Diferensiasi ini memaksa pendatang baru untuk menghabiskan banyak uang dan upaya untuk mendapatkan pelanggan setia atas perusahaan yang sudah ada. Perusahaan yang memiliki saluran distribusi yang luas dan bekerja dengan baik dapat mencegah produk baru masuk ke pasar. Jadi, bahkan pendatang baru akan mengeluarkan biaya besar untuk membangun saluran mereka. f) Hambatan biaya bukan karena skala.

Perusahaan yang sudah mapan mungkin memiliki keunggulan biaya yang tidak mudah ditiru oleh pendatang baru. Hal ini menjadi tantangan bagi pendatang baru untuk menghasilkan produk atau jasa yang memiliki karakteristik berbeda dengan pesaingnya. Namun, penambahan kapasitas dalam jumlah besar dapat mengganggu keseimbangan antara penawaran dan permintaan dalam industri, sehingga harga seringkali diturunkan untuk mengembalikan keseimbangan tersebut, meskipun cara ini berdampak negatif terhadap profitabilitas perusahaan. f) Keluar dari penghalang.

Stakeholder power adalah kekuatan di luar perusahaan yang memiliki pengaruh dan kepentingan langsung terhadap perusahaan.

Gambar 2.2 Lingkungan Eksternal Perusahaan
Gambar 2.2 Lingkungan Eksternal Perusahaan

Tinjauan SWOT

Mereka juga sering mengambil jalan pintas dan tidak mengetahui tantangan yang ada di setiap posisi yang berbeda. Faktor dalam analisis SWOT dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Strategi ini didasarkan pada kegiatan defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman (Rangkuti, 2002:31).

Analisis SWOT dapat digunakan sebagai kerangka acuan logis untuk diskusi sistematis tentang situasi perusahaan dan alternatif utama yang dapat dipertimbangkan perusahaan. Tujuan dari matriks SWOT adalah untuk menghasilkan strategi alternatif yang layak, bukan untuk memilih strategi terbaik. Sel III, V, dan VII paling baik dikelola dengan strategi pengawasan dan penegakan, menyarankan perusahaan menggunakan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk, sedangkan sel VI, VIII, dan IX menyarankan perusahaan menggunakan strategi pemanenan atau divestasi (David, 2006: 303).

QSPM adalah satu-satunya teknik analitis yang dirancang untuk menentukan daya tarik relatif dari strategi alternatif yang layak. Secara singkat, tahapan kerja matriks ini adalah menggabungkan masing-masing faktor kunci (peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan) dengan berbagai alternatif strategi yang dihasilkan pada tahapan analisis sebelumnya. Penilaian faktor kunci eksternal dan internal dengan menggunakan bobot dalam matriks EFE dan IFE, dan berbagai alternatif strategi yang teridentifikasi dinilai daya tariknya sesuai dengan hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden.

Strategi yang memiliki total perkalian bobot dan nilai daya tarik tertinggi merupakan strategi yang paling menarik untuk diterapkan.

Klasifikasi Strategi

Strategi ini bertujuan untuk melakukan tindakan penyelamatan agar perusahaan dapat terhindar dari kerugian yang lebih besar. Strategi ini menuntut perusahaan untuk memiliki kemampuan yang hebat dalam mengontrol distributor atau vendornya, bila perlu dengan cara memilikinya. Strategi ini efektif ketika pemasok perusahaan tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, dan tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

Strategi ini berupaya untuk meningkatkan pangsa pasar produk/jasa yang ada melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru. Strategi ini merupakan upaya untuk meningkatkan penjualan dengan meningkatkan atau mengembangkan produk/jasa yang sudah ada.

Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk atau layanan yang tidak terkait untuk pasar yang berbeda. Strategi ini dapat diterapkan jika industri di sektor ini sedang mengalami kejenuhan dan perusahaan memiliki peluang dan sumber daya untuk memiliki perusahaan mandiri lain yang masih berkembang dengan baik. Strategi ini hampir sama dengan diversifikasi konglomerat yaitu menambah produk atau jasa yang tidak terkait.

Strategi ini dilakukan dengan menjual satu divisi atau bagian dari perusahaan untuk mendapatkan modal dari rencana investasi atau menindaklanjuti strategi akuisisi yang telah diputuskan.

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dengan menggunakan komponen SWOT yang diperoleh dengan metode observasi melalui strategi pengembangan peningkatan usaha penggalian batu di Desa Padang Loang Kabupaten Bulukumba. Data yang disajikan dalam penelitian ini meliputi gambaran umum bisnis Stone Crusher dan strategi pengembangan yang dapat digunakan oleh bisnis Stone Crusher. Hal inilah yang terjadi di Desa Padaloang Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba dimana perempuan di Desa Padang Loang umumnya selain sebagai ibu rumah tangga juga bekerja sebagai pemecah batu.

Uji validasi kelemahan atau kelemahan usaha galian batu di Desa Padang Loang dengan item kekurangan infrastruktur alat galian batu, belum tersedianya pembinaan kelompok mandiri dan minimnya kualitas sumber daya manusia masyarakat setempat yang tidak dapat dimasukkan dalam analisis SWOT karena dihitung r nilainya kurang dari r -tabel. Hal ini berarti upaya pemberdayaan masyarakat setempat masih rendah dan belum adanya kepemilikan tanah oleh masyarakat setempat menjadi kelemahan bagi usaha penggalian batu di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe. Sehingga yang termasuk dalam analisis dalam penelitian ini adalah titik Sudah menjadi zona pengembangan usaha galian, dan sudah menjadi salah satu obyek galian, karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga terlihat peluang untuk galian usaha di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe.

Hal ini menunjukkan bahwa ancaman yang ditimbulkan oleh pengusaha tambang batu di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe, kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat, ditambah dengan kurangnya dukungan dari dunia usaha dan perbankan menyebabkan rawan banjir dan tanah longsor sering terjadi. di daerah. Reliabilitas adalah ketepatan dan ketelitian unsur internal dan eksternal tersebut dalam mengukur tingkat kepercayaan dan konsistensi pengusaha tambang batu di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe. Diperlukan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat yang terdampak pandemi ini, yaitu komunitas pemecah batu di Desa Padang Loang, Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba.

Untuk mencapai produktivitas yang lebih baik, strategi yang digunakan untuk mengembangkan usaha pemecah batu di Desa Padang Loang Kabupaten Bulukumba adalah meningkatkan produktivitas dengan cara memecahkan batu dengan campuran tertentu yang dikembangkan berdasarkan pasar atau sumber daya yang tersedia. Dan yang lebih efektif, pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kelompok UMKM khusus kelompok masyarakat pemecah batu di wilayah Desa Padang Loang Kecamatan Ujungloe. Pengembangan usaha pemecah batu di Desa Padang Loang Kabupaten Bulukumba dalam meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan faktor internal yaitu sumber daya dari hasil eksploitasi batuan galian, dengan tetap mempertahankan tradisi dan budaya masyarakat yang masih dicermati untuk mengatasi eksternal faktor.

Memanfaatkan peluang tersebut, Desa Padang Loang menjadi salah satu tumpuan kawasan pengembangan usaha Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe. Memenuhi produktivitas guna memanfaatkan strategi yang digunakan dalam pengembangan usaha pemecah batu, mengoptimalkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan usaha dengan bantuan dukungan bisnis dan perbankan melalui pemberdayaan masyarakat dan kelompok UMKM khususnya kelompok masyarakat pemecah batu di Kawasan Desa Padang Loang, Kecamatan Ujung Loe.

Tabel 3.1 Matriks External Faktor Evaluation (EFE)  FAKTOR KUNCI
Tabel 3.1 Matriks External Faktor Evaluation (EFE) FAKTOR KUNCI

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Subjek Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Perencanaan Strategi  1. Tahap Pengumpulan Data
Gambar 2.2 Lingkungan Eksternal Perusahaan
Tabel 3.1 Matriks External Faktor Evaluation (EFE)  FAKTOR KUNCI
Tabel 3.2 Matriks Internal Faktor Evaluation (IFE)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gambar kiri menunjukan singkapan sesar dengan azimuth foto N074 o E, gambar kanan atas menunjukan kekar shear dan gash.. 55 Gambar 4.14 Analisis sesar menggunakan aplikasi dips