• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA BERBASIS KAMPUNG TEMATIK DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN SEKTOR PARIWISATA DI KOTA BOGOR

N/A
N/A
Nasrullah Abdullah

Academic year: 2024

Membagikan "PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA BERBASIS KAMPUNG TEMATIK DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN SEKTOR PARIWISATA DI KOTA BOGOR "

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Sebagai negara kepulauan, potensi Indonesia untuk mengembangkan industri pariwisata sangat besar, termasuk di Kota Bogor. Dalam perkembangannya, potensi wisata yang dikembangkan di Kota Bogor, selain kuliner dan wisata alam, adalah desa tematik, yaitu objek wisata yang dipadukan melalui upaya kreatif pemerintah dan masyarakat, serta upaya penggalian kearifan lokal khususnya melalui desa tematik. model pengembangan pariwisata berbasis. Namun pengembangan wisata berbasis desa tematik ini belum terlaksana secara maksimal dan sebenarnya hanya bersifat sementara, hanya saja bentuk pengembangan wisata ini belum tersosialisasikan baik melalui sosialisasi dari pemerintah kota maupun melalui iklan layanan masyarakat, padahal jika dilihat lebih jauh. lekat pada bentuk pengembangan potensi tematik yang diterapkan di Kota Bogor sangat menarik dan berpotensi untuk dikembangkan guna mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kota Bogor.

Http://Www.Academia.Edu/6220031/pengembangan_kota_bogor_as_destinasi _pariwisata_internasional diunduh pada tanggal 6 Maret 2018. Berdasarkan latar belakang penelitian, dapat dirumuskan permasalahan bahwa pengembangan potensi wisata desa tematik di Kota Bogor belum optimal, sedangkan pengembangan potensi wisata desa tematik di Kota Bogor belum optimal. pertanyaan penelitian yang diajukan adalah. Bagaimana mengembangkan potensi wisata berbasis desa tematik untuk mendukung pengembangan industri pariwisata di Kota Bogor.

Bagaimana strategi pengembangan potensi wisata berbasis Kota Tematik untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kota Bogor. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengembangan potensi wisata berbasis desa tematik dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kota Bogor. Manfaat praktisnya diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah dan pihak-pihak terkait pengembangan potensi pariwisata dalam rangka penerapan otonomi daerah di Kota Bogor.

Potensi dan Objek Pariwisata

Objek dan daya tarik wisata yang menjadi sasaran perjalanan wisata antara lain: “Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berupa keadaan alam dan flora fauna, seperti: pemandangan alam, panorama yang indah, hutan belantara dengan tumbuhan hutan tropis, dan satwa langka; hasil karya manusia berupa museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni dan budaya, agrowisata (pertanian), wisata akuatik (air), wisata petualangan, taman rekreasi dan tempat hiburan. Tujuan wisata dengan minat khusus, seperti: berburu, gunung pendakian, gua, industri dan kerajinan, pertokoan, sungai berarus deras, tempat ibadah, tempat ziarah, dll. 11. Dari pengertian potensi wisata di atas, maka dapat diangkat beberapa permasalahan substantif mengenai apa yang dimaksud dengan potensi wisata, yaitu : Setiap daya tarik wisata mempunyai keunikan dan keindahan; Daya tarik dapat berupa alam, budaya atau hasil karya manusia yang mempunyai seni tinggi yang layak dijadikan suatu produk yang menjadi sasaran utama wisatawan.

Pengembangan Potensi Pariwisata

Terkait peran pemerintah dalam pengembangan pariwisata, Pendit menyebutkan dua faktor penting yang berkaitan dengan peran pemerintah (politik) suatu negara, dalam hal ini pemerintah daerah, yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sektor pariwisata. Pertama yang berdampak secara langsung adalah sikap pemerintah terhadap kunjungan wisatawan, yang kedua secara tidak langsung adalah adanya situasi dan kondisi yang stabil dalam pembangunan politik-ekonomi dan keamanan di dalam negara atau wilayah itu sendiri. Pemerintah dituntut untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang mengedepankan perlindungan dan peningkatan sektor pariwisata, kemudian masyarakat mendukung berbagai kebijakan terkait pariwisata yang dikeluarkan pemerintah16. Dengan demikian, pengembangan potensi pariwisata sesungguhnya merupakan suatu strategi dan upaya yang dilakukan secara sinergis antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan sektor pariwisata, sehingga akan tercipta lingkungan perekonomian yang menguntungkan bagi negara, daerah, dan masyarakat. . dan pelaku industri pariwisata.

Dimana keterlibatan pemerintah dalam konteks ini adalah Pemerintah Kota Bogor sangat strategis dan tegas dalam pengembangan potensi pariwisata. Peran pemerintah tidak bisa maksimal dengan sendirinya dalam pengembangan potensi pariwisata, diperlukan beberapa faktor, yang pertama adalah anggaran. Kedua, Sarana dan Prasarana, selain harus memiliki anggaran dan sumber daya yang baik, juga harus memiliki sarana dan prasarana yang dapat mendukung pengembangan potensi pariwisata secara berkelanjutan.

Ketiga Kemitraan dan Partisipasi Masyarakat Kelim, dimana peran serta masyarakat setempat dalam mengembangkan potensi pariwisata sangat penting dan menentukan keberhasilan pengembangan potensi pariwisata.

Penelitian Terdahulu

Sedangkan kendalanya adalah belum adanya pusat informasi wisata, sikap lingkungan yang sangat buruk, rendahnya sumber daya manusia di bidang pariwisata, dan infrastruktur pendukung yang belum memadai. Yekti Dwi Andayani (2003) dengan judul “Kinerja Dinas Kebudayaan dan Informasi Pariwisata Kabupaten Purworejo Dalam Mengembangkan Potensi Pariwisata”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif sesuai dengan teori yang dikemukakan Bogdan dan Taylor dalam Moleong.

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, yaitu penelitian terhadap status subjek berkenaan dengan suatu kondisi yang mempunyai karakteristik unik. Namun dalam proses pencapaian tujuan tersebut masih dilakukan upaya-upaya yang mengarah pada tercapainya tujuan yaitu melakukan perbaikan terhadap daya tarik wisata yang ada agar dapat dijadikan sebagai destinasi wisata oleh masyarakat. Rekomendasi yang tertulis dalam penelitian adalah tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia pada Dinas Kebudayaan dan Informasi Pariwisata Kabupaten Purworejo, karena dengan kreatifitas para pegawai diharapkan daya tarik wisata menjadi lebih bervariasi18.

Pengembangan potensi pariwisata dilakukan untuk memajukan, meningkatkan, dan memperbaiki kondisi pariwisata yang dapat memberikan manfaat bagi pemerintah. Kota Bogor saat ini sedang giat melaksanakan pengembangan sektor pariwisata khususnya yang berbasis kampung tematik unik. Sebab seperti diketahui, Kota Bogor mempunyai potensi wisata lainnya, antara lain wisata budaya, alam, museum dan lain sebagainya.

Namun lebih dalam dari itu, pengembangan potensi pariwisata yang dibina dan difasilitasi oleh pemerintah daerah seiring dengan otonomi daerah seperti yang dilaksanakan oleh DPRD Kota Bogor, hendaknya terlebih dahulu memperhatikan anggaran. Ketiga, Kemitraan dan Kilim merupakan partisipasi masyarakat, dimana partisipasi masyarakat dalam pengembangan potensi pariwisata sangat penting dan menentukan keberhasilan pengembangan potensi pariwisata.

Desain Penelitian

Penelitian deskriptif tidak memerlukan pemberian dan pengendalian pengobatan serta tidak bertujuan untuk menguji hipotesis tertentu, namun untuk mendeskripsikan apa yang benar mengenai suatu variabel, gejala atau situasi19. Tujuan penulisan deskriptif adalah untuk menciptakan uraian, gambaran atau lukisan yang sistematis, faktual dan tepat mengenai fakta, ciri-ciri dan hubungan antara fenomena yang diteliti.20. Adapun pendekatan kualitatif, Maleong mengartikannya sebagai penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena-fenomena tentang apa yang terjadi pada objek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara menggambarkannya dalam kata-kata dan bahasa. menggunakan metode ilmiah.

Alasan penggunaan pendekatan kualitatif adalah untuk memudahkan pencarian data di lapangan ketika berhadapan dengan berbagai realitas. Dengan penelitian kualitatif, kerangka analisisnya tidak menggunakan metode atau prosedur atau bentuk perhitungan statistik. Al-Wasilah, dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar Merancang dan Melaksanakan Penelitian Kualitatif” menyatakan bahwa: “Desain penelitian deskriptif kualitatif merupakan desain penelitian yang tidak terstruktur seperti desain penelitian kuantitatif, karena jika terstruktur berarti kaku. , tidak fleksibel sehingga data yang berharga sekalipun akan diperlakukan sebagai tamu tak diundang.

Peneliti kualitatif fokus pada fenomena tertentu yang kurang dapat digeneralisasi dan dapat dibandingkan, namun memiliki validitas internal dan pemahaman kontekstual.22.

Sumber Data Penelitian

Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber primer, yaitu sumber data yang secara langsung memberikan data atau informasi yang dibutuhkan oleh pengumpul data25. Dalam penelitian ini sumber data primer adalah data atau informasi yang diperoleh langsung dari sumbernya melalui wawancara yang dilakukan peneliti dengan para informan. Informan adalah orang yang mampu memberikan data/informasi aktual tentang orang lain atau lingkungannya.26.

Data Sekunder

Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Dokumentasi

Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah yang berkaitan dengan pengembangan potensi wisata khususnya yang berbasis Desa Sebatik di Kota Bogor.

Teknik Analisis Data

  • Pengumpulan Data
  • Reduksi Data
  • Penyajian Data
  • Penarikan Kesimpulan
  • Teknik Analisis Strategi

Analisis data dimulai dengan mengkaji seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber (wawancara dan dokumen). Pengumpulan data merupakan pencarian informasi baik dari data primer maupun sekunder, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penulis melakukan pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara mewawancarai informan dan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini, dimana dari hasil wawancara tersebut akan menghasilkan data primer. dan hasil pengumpulan dokumen-dokumen tersebut akan menghasilkan data sekunder. Reduksi data adalah proses memilih, memfokuskan atau memperhatikan penyederhanaan dan abstraksi data mentah dalam catatan lapangan.

Dengan kata lain, reduksi data sebagai bagian dari analisis ini menekankan, mempersingkat, memusatkan perhatian untuk menghilangkan hal-hal yang tidak penting dan mengorganisasikan data sedemikian rupa. Dalam penelitian ini peneliti melakukan reduksi data dengan cara menyederhanakan data yang diperoleh di lapangan dengan menganalisis data yang ada kaitannya dan perlu dicatat dalam penelitian. Penyajian data merupakan kumpulan informasi yang disusun secara jelas sehingga mudah dilihat dan mudah dipahami dalam bentuk yang ringkas untuk menarik kesimpulan penelitian.

Dalam penelitian ini penyajian data erat kaitannya dengan proses pembahasan dan analisis lebih lanjut terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian. Penyajian data menjadi satu kesatuan dengan pembahasan penelitian sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, dimana data yang diperoleh melalui penelitian ini dianalisis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Menarik kesimpulan merupakan upaya menarik kesimpulan dari hal-hal yang ditemukan dari pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian data.

Teknik analisis strategis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis SWOT dengan pendekatan kualitatif yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Menurutnya, strategi adalah suatu rencana induk menyeluruh yang menjelaskan bagaimana mencapai seluruh tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Peluang yaitu setiap peluang yang ada sebagai akibat dari kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian nasional atau global yang dianggap menawarkan peluang bagi pertumbuhan dan perkembangan pariwisata di masa depan.

Ancaman, yaitu hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi pariwisata, seperti terkikisnya budaya lokal akibat upaya meniru gaya hidup pengunjung khususnya wisatawan.

Lokasi dan Jadwal Penelitian

Dokumen dan Sumber Lain

Bagaimana sikap dan peran masyarakat ketika desa tema dijadikan daya tarik wisata di daerahnya? Apakah sudah ada upaya promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata Kota Bogor untuk mengangkat desa tematik sebagai salah satu ikon wisata Kota Bogor?

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang berjudul Analisis Potensi dan Hambatan Pengembangan Kegiatan Wisata Desa Wisata “Kampung Pelangi Bejalen”, bertujuan mengetahui potensi desa wisata “Kampung

Potensi Kawasan Bekas Tambang Sebagai Objek Wisata (Studi Kasus Kandi-Tanah Hitam Kota Sawah Lunto). Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB, Tidak diterbitkan. Pengaruh Umur

dari obyek dan daya tarik, wisata alam memiliki potensi yang sangat bagus untuk.. dikembangkan dan dapat berperan penting dalam meningkatkan pariwisata

Penelitian ini bertujuan mengkaji potensi pengembangan pariwisata kampung nelayan sebagai destinasi wisata baru di Kota Padang dengan pemberdayaan masyarakat.

Peranan dan Kedudukan Kawasan Dalam Konteks Pengembangan Pariwisata Yang Lebih Luas Makro Kawasan kampung Wisata Tepi Kali Kriyan Barat diharapkan dapat menjadi perangsang dan pemicu

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan terkait studi kasus mengenai pengembangan masyarakat berbasis pariwisata di Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru dapat ditarik

Proses Pengembangan Potensi Pariwisata Potensi Pariwisata Taman Wisata Alam Wira Garden Collaborative Governance merupakan proses kerjasama antar para stakeholder yang terkait yaitu

PEMBAHASAN a Peningkatan kepengelolaan objek wisata Wisata pantai sebanjar memiliki k objek wisata yang dibagi dalam objek wisata alam dan objek wisata pantai Potensi pariwisata