PERANCANGAN SISTEM INFORMASI QR-CODE BERBASIS WEB PADA SISTEM MANAJEMEN INVENTORY GUDANG DENGAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT
(RAD) DI PT DHARMA PRECISION PARTS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Tugas Akhir Pada Program Sarjana Ilmu Komputer
Disusun Oleh : Bastian Anggara : 312010329
Dian Aditya : 312010314 Ishfy Achmed Mahessa : 312010118 Sajidah Fadhilah : 312010311
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PELITA BANGSA BEKASI
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan beberapa pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua tercinta, yang telah memberika doa, cinta, sayang, semangat, dukungan, dan motivasi selama melakukan studi.
2. Bapak Wahyu Hadikristanto, S.Kom., M.Kom., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Pelita Bangsa
3. Ibu Antika Zahrotul Kamalia, S.E., M.Kom., selaku Dosen Pembimbing atas dukungan, saran, dan evaluasi dalam menyusun laporan ini.
4. Bapak Ari Indra Gautama selaku Presiden Directure dan Bapak Yuzy Andry sebagai Directure di PT. Dharma Precision Parts yang selalu memberi dukungan selama proses Kerja Praktek di perusahaan.
5. Para Staff Manajemen yang bertugas di PT. Dharma Precision Parts yang telah membina dan membantu selama bekerja.
6. Seluruh direksi Universitas Pelita Bangsa yang saya hormati.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa pelaksanaan kerja praktek dan penyusunan laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang membangun. Semoga penyusunan laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.
Bekasi, ……… 2023
Penulis
ii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Rumusan Masalah ... 3
1.5 Tujuan Penelitian ... 4
1.6 Sistematika penulisan ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Tinjauan Pustaka ... 6
2.2 Landasan Teori ... 8
2.2.1 Pengertian Sistem ... 8
2.2.2 Pengertian Informasi ... 8
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 8
2.2.4 Pengertian Perancangan ... 9
2.3 Pengertian QR Code ... 9
2.4 Pengertian Website ... 9
2.5 Pengertian Inventory ... 9
2.6 Rapid Application Development ... 10
2.7 Datebase dan Web Server ... 10
2.7.1 Pengertian Database ... 10
iii
2.7.2 Pengertian XAMPP... 11
2.7.3 Pengertian MySQL ... 11
2.7.4 Pengertian Apache Web Server ... 11
2.8 Bahasa Pemrograman ... 12
2.8.1 Pengertian PHP ... 12
2.8.2 Pengertian HTML ... 12
2.8.3 Pengertian Microsoft Visual Studio ... 12
2.9 Alat Bantu Perancangan Sistem ... 13
2.9.1 UML (Unified Modeling Language) ... 13
2.9.2 Use Case Diagram ... 13
2.9.3 Activity Diagram... 15
2.9.4 Sequence Diagram ... 16
2.9.5 Class Diagram ... 18
2.9.6 Flowmap ... 19
BAB III PEMBAHASAN ... 21
3.1 Sejarah Perusahaan ... 21
3.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 23
3.2.1 Visi Perusahaan ... 23
3.2.2 Misi Perusahaan ... 23
3.3 Kebijakan Mutu Perusahaan ... 23
3.4 Struktur Organisasi ... 24
3.5 Sistem Berjalan ... 25
3.5.1 Proses Barang Datang ... 25
3.5.2 Proses Pengecekan Barang ... 25
3.5.3 Proses Input dan Output Bahan ke Kartu Stok ... 26
3.5.4 Proses Pelaporan ... 26
3.5.5 Flowmap Sistem Berjalan ... 27
iv
3.5.6 Sistem Usulan ... 28
3.6 Analisa Sistem ... 29
3.6.1 Permasalahan Sistem ... 29
3.6.2 Kebutuhan Sistem ... 29
3.7 Perancangan Sistem ... 30
3.7.1 Use Case Diagram ... 30
3.7.2 Activity Diagram ... 32
3.7.3 Sequence Diagram ... 48
3.7.4 Class Diagram ... 56
3.7.5 Perancangan Database ... 57
3.7.6 User Interface ... 61
BAB IV PENUTUP ... 66
4.1 Kesimpulan ... 66
4.2 Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Metode Rapid Application Development ... 10
Gambar 3.1 Oil Lock Piece Honda Beat ... 21
Gambar 3.2 Hook Spring ... 21
Gambar 3.3 Nut Weld ... 22
Gambar 3.3 Nut Weld ... 22
Gambar 3.3 Nut Weld ... 22
Gambar 3.3 Nut Weld ... 22
Gambar 3.4 Upper Spring Seat ... 22
Gambar 3.4 Upper Spring Seat ... 22
Gambar 3.4 Upper Spring Seat ... 22
Gambar 3.4 Upper Spring Seat ... 22
Gambar 3.5 Block Bracket ... 22
Gambar 3.6 Struktur Organisasi ... 25
Gambar 3.7 Sistem yang Berjalan ... 27
Gambar 3.8 Sistem yang Diusulkan ... 28
Gambar 3.9 Use Case Diagram ... 31
Gambar 3.10 Activity Diagram Login ... 32
Gambar 3.11 Activity Diagram Input Data Barang... 33
Gambar 3.12 Activity Diagram Update Data Barang ... 34
Gambar 3.13 Activity Diagram Masuk Barang... 35
Gambar 3.14 Activity Diagram Input Data PO ... 36
Gambar 3.15 Activity Diagram Update Data PO ... 37
Gambar 3.16 Activity Diagram Delete Data PO ... 38
Gambar 3.17 Activity Diagram Input Data Pembelian ... 39
vi
Gambar 3.18 Activity Diagram Update Data Pembelian ... 40
Gambar 3.19 Activity Diagram Delete Data Pembelian ... 41
Gambar 3.20 Activity Diagram Input Data Permintaan Barang ... 42
Gambar 3.21 Activity Diagram Delete Data Permintaan Barang ... 43
Gambar 3.22 Activity Diagram Input Laporan Data Barang ... 44
Gambar 3.23 Activity Diagram Cetak Laporan Data Barang ... 45
Gambar 3.24 Activity Diagram Input Laporan Data Pembelian ... 46
Gambar 3.25 Activity Diagram Cetak Laporan Data Pembelian ... 47
Gambar 3.26 Sequence Diagram Login ... 48
Gambar 3.27 Sequence Diagram Input Barang... 49
Gambar 3.27 Sequence Diagram Input Barang... 49
Gambar 3.27 Sequence Diagram Input Barang... 49
Gambar 3.27 Sequence Diagram Input Barang... 49
Gambar 3.28 Sequence Diagram Delete Data Barang ... 49
Gambar 3.29 Sequence Diagram Input Data PO ... 50
Gambar 3.30 Sequence Diagram Update Data PO ... 50
Gambar 3.31 Sequence Diagram Delete Data PO ... 51
Gambar 3.32 Sequence Diagram Input Data Pembelian ... 51
Gambar 3.33 Sequence Diagram Update Data Pembelian ... 52
Gambar 3.34 Sequence Diagram Delete Data Pembelian ... 52
Gambar 3.35 Sequence Diagram Input Data Penerimaan Barang ... 53
Gambar 3.36 Sequence Diagram Update Data Penerimaan Barang ... 53
Gambar 3.37 Sequence Diagram Delete Data Penerimaan Barang ... 54
Gambar 3.38 Sequence Diagram Input Laporan ... 54
Gambar 3.39 Sequence Diagram Cetak Laporan ... 55
Gambar 3.40 Class Diagram ... 56
Gambar 3.41 Scan QR-Code ... 61
vii
Gambar 3.42 Halaman Login ... 61
Gambar 3.43 Halaman Utama ... 62
Gambar 3. 44 Halaman Input Data Baran ... 62
Gambar 3.45 Halaman Persediaan Barang... 63
Gambar 3.46 Halaman Barang Keluar ... 63
Gambar 3.47 Halaman Menu Laporan ... 64
Gambar 3.48 Halaman Data Laporan... 64
Gambar 3.49 Halaman Logout ... 65
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian ... 6
Tabel 2.2 Use Case Diagram ... 13
Tabel 2.3 Activity Diagram ... 15
Tabel 2.4 Sequence Diagram ... 16
Tabel 2.5 Class Diagram ... 18
Tabel 2.6 Flowmap ... 19
Tabel 3.1 Struktur Organisasi PT. Dharma Precision Parts ... 24
Tabel 3.2 Kartu Stok ... 26
Tabel 3.3 Pelaporan ... 26
Tabel 3.4 Data Barang ... 57
Tabel 3.5 In & Out Barang ... 58
Tabel 3.6 Inventory ... 59
Tabel 3. 7 Cari Barang dan Cari Pesanan ... 60
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi di zaman sekarang ini semakin pesat.
Kebutuhan informasi yang semakin cepat, tepat dan akurat sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat. Informasi itu sendiri merupakan data yang telah diorganisir sehingga memberikan arti dan nilai kepada penerimanya. Sedangkan Sistem informasi dapat didefenisikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadiankejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang baik [1].
Dunia bisnis semakin dinamis, tidak dapat disangkal bahwa kualitas sebuah perusahaan memegang peran sentral dalam menjaga stabilitas sistem pergudangan serta menjalankan pengendalian yang efektif terhadap aliran barang, baik dari segi fisik maupun pengelolaan data. Keberhasilan ini turut berdampak langsung pada performa karyawan yang dapat mengoptimalkan tugas dan tanggung jawab mereka dengan efisiensi tinggi [2]. Gudang merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dari dunia bisnis, terutama bisnis yang menjual barang-barang industri.
Oleh sebab itu, diperlukan sistem yang mengatur proses dalam pergudangan yang baik bagi para pelaku bisnis, agar dapat membantu proses bisnis bisa berjalan lebih baik.
Pergudangan atau warehousing merupakan salah satu kunci utama dari berjalannya rantai pasok sebuah bisnis, operasional logistik dapat dijalankan dengan efisien dan biayanya dapat ditekan seminimal mungkin apabila sistem manajemen gudang sudah diterapkan dengan metode yang tepat [3].
2
Teknologi dalam bidang informasi sudah banyak mengalami kemajuan tiap tahunnya. Mulai dari informasi yang langsung bisa dibaca seperti berita di internet, koran majalah dan masih banyak lagi, ada pula informasi yang harus diolah terlebih dahulu seperti Bar-Code, QR-Code, enkripsi data dan masih banyak lagi [1]. Bahkan tidak cukup dengan kecanggihan Bar-Code yang mudah di-scan, kini kecanggihan teknologi menghadirkan QR Code yang merupakan bentuk evolusi Bar-Code dari satu dimensi menjadi dua dimensi [4]. QR Code merupakan bentuk dua dimensi yang dapat merepresentasikan suatu data yang berbentuk tulisan dalam sebuah kode. Pada QR- Code mempunyai keahlian menyimpan data dalam bentuk kode yang kian jauh besar dibandingkan Bar-Code [5]. QR-Code jauh lebih praktis dan mempunyai banyak keunggulan daripada Bar-Code. QR-Code (Quick Response Code) yang berarti kode yang bisa menyampaikan informasi secara cepat dengan perolehan respon yang cepat pula [4]. Penerapan QR-Code menghasilkan pemantauan kegiatan peralatan kerja lebih terstruktur dan waktu yang dibutuhkan hanya 3 menit untuk mendapatkan informasi peralatan kerja dalam website [6].
PT. Dharma Precision Parts selama ini melakukan inventaris dan pengelolahan data inventaris masih dengan melakukan cara konvensional yang dimana data setiap inventaris yang ada didata dan dicatat kedalam buku penomoran dan peletakan hingga berkas yang menumpuk dan memakan waktu dalam pencarian berkas tersebut. Solusi yang ditawarkan oleh peneliti ialah dengan membangun sebuah sistem informasi Inventaris untuk mengelola dan melakukan pendataan terhadap inventaris-inventaris yang ada pada PT. Dharma Precision Parts, sistem tersebut juga didukung fitur QR- Code, yang dimana fitur ini dapat melakukan scan data inventaris yang tertera dan mengetahui informasi dari data inventaris tersebut. QR-Code sendiri merupakan kode yang dapat dibaca oleh komputer dengan mengunakan teknologi QR-Code membantu proses pencarian dan pemeriksaan data secara otomatis.
Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi Inventaris berbasis web dengan menggunakan QR-Code ini adalah Rapid Application Development (RAD) atau sering dikenal dengan metode RAD, metode ini kerap
3
dipakai oleh pengembang aplikasi dalam melakukan pengembangan sebuah sistem informasi. Metode ini bertujuan untuk melakukan pengembangan terhadap aplikasi secara cepat melalui pengulangan dan feedback yang berulang-ulang. Metode pengembangan Rapid Application Development (RAD), yaitu metode yang menyediakan pengembangan yang cepat dan mendapatkan hasil yang bagus [7].
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan identifikasi masalah yaitu :
1. Data yang digunakan di perusahaan PT. Dharma Precision Parts masih menggunakan data manual berbentuk dokumen tertulis yang memungkinkan data tersebut rusak atau hilang.
2. Terjadinya keterlambatan pendistribusian barang kepada konsumen karena stok barang yang kurang terkendali.
3. Kurang memperhatikan pemesanan bahan baku yang sifatnya fast moving (barang yang cepat terpakai).
1.3 Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan sistem informasi ini adalah sebagai berikut:
1. Hanya menangani pengelolaan data bahan baku, pemasok, transaki keluar masuk barang, laporan data bahan baku mentah, pemakaian dan pembelian bahan baku mentah.
2. Aplikasi dibuat menggunakan HTML, PHP, dan MySQL sebagai data base.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang ada di bagian Gudang PT. Dharma Precision Parts sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang sistem operasi pengelolaan persediaan barang yang dapat memonitoring stok bahan baku mentah?
4
2. Bagaimana merancang sistem operasi yang dapat mempermudah dan mempercepat dalam pembuatan laporan persediaan stok bahan baku di gudang?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak di capai dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis dapat mencapai tujuan yang di inginkan yaitu :
1. Untuk optimalisasi proses pencatatan persediaan bahan baku di perusahaan manufaktur PT. Dharma Precision Parts.
2. Untuk mengakomodir segala proses pencatatan barang agar lebih cepat, Efisien, dan Efektif.
3. Dapat meminimalisir yang terjadi selama melakukan proses pencatatan persediaan barang.
4. Penunjang peningkatan ketersediaan bahan baku di gudang PT. Dharma Precision Parts.
1.6 Sistematika penulisan BAB I : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini menjelaskan secara garis besar beberapa teori yang menjadikan dasar penulisan kuliah kerja praktek, diantara nya mengenai teori – teori sistem informasi, bahasa pemrograman yang digunakan dan profil perusahaan.
BAB III : Hasil dan Pembahasan
Bab ini menerangkan tentang uraian umum, tinjauan perusahan yang meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi dan fungsi, prosedur sistem berjalan, diagram alir data, sistem berjalan, kamus dan sistem berjalan, spesifikasi sistem berjalan yang terdiri dari bentuk dokumen keluaran, permasalahan pokok dan alternatif pemecahan masalah.
5 BAB IV : Penutup
Pada bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan serta saran beserta koreksi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis
6 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Adapun beberapa acuan yang digunakan dalam pengembangan sistem dan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
Yudha Kusuma, dkk (2020) dalam jurnal ilmiah dengan judul Sistem Informasi Inventory Menggunakan QR-Code Dengan Metode Prototype. Aplikasi ini dapat membantu menghitung stok opname dan membuat pelaporan menjadi lebih efisien Aplikasi berbasis web ini menggunakan metode Prototype.
Kelvin & Rahayu Amalia (2022) dalam jurnal ilmiah dengan judul Sistem Informasi Inventaris Berbasis Qr-Code Dengan Metode Rapid Application Development. Aplikasi ini dapat membantu pihak SMA Candradimuka dalam melakukan proses pendataan dari inventaris dan aset yang dimiliki oleh pihak sekolah.
Informasi yang dihasilkan dari sistem dapat di-scan dengan menggunakan QR-Code.
Aplikasi berbasis web ini menggunkan metode Rapid Application Development.
Muhamad Imron Zamzani, dkk (2023) dalam jurnal ilmiah dengan judul Implementasi QR-Code Untuk Efesiensi Waktu Dalam Pencarian Sertifikat Menggunakan Metode PDCA PT. Service Oil & Gas Company. Aplikasi ini dapat memudahkan dan memangkas durasi pekerjaan menjadi lebih cepat dibanding dengan cara manual. Aplikasi berbasis web ini menggunkan metode Plan, Do, Check, Action (PDCA).
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian
No Peneliti Judul
Penelitian
Metode
Penelitian Hasil Penelitian
7 1 Yudha
Kusuma, dkk (2015)
Sistem Informasi Inventory
Menggunakan QR- Code Dengan Metode Prototype
Metode Prototype
Pemanfaatan QR-Code untuk membuat laporan dan menghitung stok opname agar menjadi lebih rfisien dna mneghemat banyak waktu..
2 Kelvin &
Rahayu Amalia (2022)
Sistem Informasi Inventaris Berbasis Qr-Code Dengan
Metode Rapid
Application Development
Metode Rapid Application Development
Sistem sudah dapat membantu pihak SMA Candradimuka dalam proses pendataan dari inventaris dan aset yang dimiliki oleh pihak sekolah.
3 Muhamad Imron Zamzani, dkk (2023)
Implementasi QR- Code Untuk Efesiensi
Waktu Dalam
Pencarian Sertifikat Menggunakan Metode PDCA PT. Service Oil
& Gas Company
Metode Plan, Do, Check, Action (PDCA)
Menunjukkan angka penurunan secara signifikan sebesar 67 menit atau 1:42, yang artinya cara penggunaan qr code 42 kali lebih cepat dalam proses pencarian sertifikat dibandingkan dengan cara manual.
8 2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah sekumpulan unsur/elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Sebagai contoh, dalam sistem komputer terdapat software. hardware, dan brainware [8].
Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerja sama untuk mencacpai beberapa tujuan. Selain itu pengertian yang lain sistem terdiri dari unsur-unsur dan masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output) [9].
2.2.2 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan maka informasi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang [10].
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan [11].
Sistem informasi adalah kumpulan atau sususnan yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak serta tenaga pelaksananya yang bekerja dalam sebuah proses
9
berurutan dan secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk [8].
2.2.4 Pengertian Perancangan
Perancangan atau desain didefinisikan sebagai proses aplikasi berbagi teknik dan prinsip bagi tujuan pendefinisian suatu perangkat, suatu proses atau sistem dalam detail yang memadai untuk memungkinkan realisasi fisiknya [8].
2.3 Pengertian QR Code
QR Code adalah suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan sebuah Perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994 dengan fungsionalitas utama yaitu dapat dengan mudah dibaca oleh pemindai. QR merupakan singkatan dari quick response atau respon cepat, yang sesuai dengan tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula [12].
2.4 Pengertian Website
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, teks, gambar diam atau bergerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling berkait dimana masing masing dihubungkan dengan jaringan jaringan halaman (hyperlink) [13].
2.5 Pengertian Inventory
Sistem inventory akan memberikan kemungkinan struktur organisasi dan kebijakan operasi produksi, untuk menjaga dan mengawasi barang-barang untuk distok. Dengan sistem inventory ini, diharapkan manajemen dapat bertanggung jawab terhadap pemesanan dan penerimaan barang yang dipesan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengawasi waktu penempatan pesanan, dan menjaga atau mengawasi jalannya
10
Gambar 2.1 Metode Rapid Application Development
jalur dari apa yang dipesan, serta berapa banyak barang yang dipesan dan dari siapa vendor-nya [14].
2.6 Rapid Application Development
Rapid Application Development atau sering dikenal dengan metode RAD, metode ini kerap dipakai oleh pengembang aplikasi dalam melakukan pengembangan sebuah sistem informasi. Metode ini bertujuan untuk melakukan pengembangan terhadap aplikasi secara cepat melalui pengulangan dan feedback yang berulang-ulang.
Rapid Application Development (RAD) merupakan model proses perangkat lunak yang menekankan pada daur pengembangan hidup yang singkat. Rapid Application Development (RAD) merupakan versi adaptasi cepat dari model waterfall, dengan menggunakan pendekatan konstruksi komponen [7].
2.7 Datebase dan Web Server 2.7.1 Pengertian Database
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu program komputer, yaitu yang biasa kita sebut dengan software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query. DBMS adalah perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi data yang diminta banyak pengguna. Contoh
11
DBMS adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya [15].
2.7.2 Pengertian XAMPP
Xampp adalah salah satu paket instalasi apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat membantu proses instalasi ketiga produk tersebut. Xampp adalah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL di komputer lokal. Xampp sendiri mendukung dua jenis sistem operasi yaitu Windows dan Linux. Untuk Linux dalam proses penginstalannya menggunakan command line sedangkan untuk Windows dalam proses penginstalannya menggunakan interface grafis sehingga lebih mudah dalam penggunaan Xampp di Windows dibanding dengan Linux [16].
2.7.3 Pengertian MySQL
MySQL merupakan sistem manajemen database yang mempunyai model Relational Database Management System (RDBMS) seperti SQL Server. MySQL sebagai sistem yang bersifat open source dapat digunakan dengan bebas dan dikembangkan sesuai keperluan. MySQL menjadi pilihan utama dalam pengembangan web dan aplikasi berbasis web, dikarenakan MySQL dapat memproses jutaan permintaan dan ribuan transaksi sekaligus [17].
2.7.4 Pengertian Apache Web Server
Apache adalah open source yang dibangun dan dikelola oleh Apache.org.
Apache terdiri dari dua blok bangunan utama dengan bangunan akhir yang terdiri dari banyak blok bangunan kecil lainnya. Blok bangunan adalah Apache Core dan kemudian Modul Apache yang dalam arti memperluas inti Apache.
Apache adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada request- response HTTP dan logging informasi secara detail. Selain itu, Apache juga diartikan sebagai suatu web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol HTTP,
12
dan tentu saja sangat digemari. Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah pengguna yang jauh melebihi para pesaingnya [18].
2.8 Bahasa Pemrograman 2.8.1 Pengertian PHP
PHP adalah bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet. Sedangkan dalam pengertian lain PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web serverside yang bersifat open source atau gratis. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server [15].
2.8.2 Pengertian HTML
HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Languange yaitu bahasa stadar web yang dikelolah penggunanya oleh W3C(World Wide Web Consortium) berupa tag-tag yang menyusun setiap elemen dari website. HTML berperan sebagai penyusun struktur halaman website menempatkan setiap elemen website sesuai layout yang diinginkan [15].
2.8.3 Pengertian Microsoft Visual Studio
Visual Studio adalah kumpulan development tools dari Microsoft untuk membangun aplikasi enterprise dan kelengkapannya. Visual Studio mempunyai lima tools primer yaitu Visual Basic, Visual C++, Visual Interdev, Visual Foxpro, dan Visual J++. Visual Studio tersedia dalam dua edisi yaitu edisi professional dan enterprise.
Edisi enterprise mempunyai berbagai macam tools lain yang tidak dipunyai edisi professional yaitu SQL server developer edition, MTS (Microsoft Transaction Server), Visual Source Safe, Visual Component Manager, Visual Modeler, Visual Studio Analyzer, T-SQL Remote Debugger, Visual APE (Application Performance Explorer), Visual Database Tools, SNA Server, dan dukungan untuk Resident RISC processor serta MSDN (Microsoft Developer Network) [19].
13 2.9 Alat Bantu Perancangan Sistem 2.9.1 UML (Unified Modeling Language)
UML (Unified Modeling Languange) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun dan pendokumntasi dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object- Oriented). UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemograman visual saja, namun juga dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa pemograman, seperti JAVA, C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara langsung kedalam sebuah object-oriented database [20].
2.9.2 Use Case Diagram
Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat [21].
Tabel 2.2 Use Case Diagram
Simbol Nama Simbol Keterangan
Actor
Menspesifikasikan
himpunan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case
System
Menspesifikasikan paket yang akan menampilkan sistem secara terbatas Use Case Deskripsi dari urutan aksi-
aksi yang ditampilkan
14
sistem yang menghasilkan suatu hasil terukur bagi suatu actor
Association
Menggambarkan relasi antara actor dengan use case dan proses berbasis komputer
Depedency
Menggambarkan
kebergantungan antar item dalam diagram
Generalization
Menggambarkan relasi lanjut antar use case atau menggambarkan struktur pewarisan antar actor
15 2.9.3 Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis [21].
Tabel 2.3 Activity Diagram
Simbol Nama Simbol Keterangan
Start State
Status awal aktivitas sistem, mendadak objek dibentuk atau memulai aktivitas
Action
Aktivitas yang dilakukan sistem, memperlihatkan bagaimana masing- masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain
Decision
Asosiasi percabangan di mana jika ada lebih dari satu pilihan aktivitas, digunakan sebagai pengambilan keputusan
Join
Asosiasi penggabungan di mana aktivitas lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu
End State
Status akhir yang dilakukan sistem, menyatakan berhentinya suatu aktivitas
Generalization
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi
16 2.9.4 Sequence Diagram
Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antara objek [21].
Tabel 2.4 Sequence Diagram
Simbol Nama Simbol Keterangan
Actor
Menunjukkan entitas yang berinteraksi dengan sistem. Actor bisa berupa pengguna, sistem, atau entitas eksternal lainnya
Object
Mewakili entitas di dalam sistem yang melakukan tugas atau aktivitas tertentu
Lifeline Garis vertikal yang menggambar- kan pelaku atau objek dalam sistem
Self-message
Ditampilkan sebagai panah loopback dari objek atau pengguna ke dirinya sendiri. Self-message menunjukkan bahwa objek atau pengguna sedang melakukan tugas atau aktivitas pada diri sendiri
Activation
Menyatakan objek dalam keadaan aktif berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan didalamnya
17 Asynchronous Message
Ditampilkan sebagai garis penuh dengan panah yang tidak terisi penuh. Asynchronous message menunjukkan bahwa pengirim tidak menunggu tanggapan dari penerima
Reply Message
Ditampilkan sebagai garis putus- putus dengan mata panah yang menunjuk dari penerima kembali ke pengirim. Reply message menunjukkan bahwa penerima telah menyelesaikan tugasnya dan ingin mengembalikan respons ke pengirim
18 2.9.5 Class Diagram
Class Diagram merupakan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model desain dari suatu sistem, juga memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem [21].
Tabel 2.5 Class Diagram
Simbol Nama Simbol Keterangan
Class
Blok-blok pembangun pada pemograman berorientasi objek.
Terdiri atas 3 bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class.
Bagian tengah mendefinisikan property/atribut class. Bagian akhir mendefinisikan metode dari sebuah class
Association Menggambarkan relasi Association Depedency Menggambarkan kebergantungan
antar item dalam diagram
Composition Menggambarkan relasi dengan Composition
Aggregation
Mengidentifikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi “mempunyai sebuah” atau “bagian dari”. Sebuah aggregation digambarkan sebagai sebuah garis dengan sebuah jajaran genjang yang tidak berisi/tidak solid
19 2.9.6 Flowmap
Flowmap atau bagan alir adalah bagan yang menunjukkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Flowmap berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran, proses maupun transaksi dengan menggunakan symbol-simbol tertentu. Pembuatan flowmap harus dapat memudahkan pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi [22].
Tabel 2.6 Flowmap
Simbol Nama Simbol Keterangan
Terminal Awal / Akhir Program
Simbol yang menunjukkan saat memulai dan mengakhiri suatu program.
Dokumen
Menunjukan dokumen berupa input dan output pada proses manual dan berbasis komputer
Proses Manual
Menunjukan proses yang dilakukan secara manual
Penyimpanan Magnetik
Menunjukan media
penyimpanan data atau informasi file pada proses berbasis komputer, file dapat disimpan pada harddisk, disket, CD dan lain-lain
20 Arah Alir Dokumen
Menunjukan arah aliran dokumen antar bagian yang terkait pada suatu sistem Data
Menunjukan input/output yang digunakan untuk mewakili data input /output
Proses Komputer
Menunjukan proses yang dilakukansecara komputerisasi
Input Keyboard
Menunjukkan input yang dilakukan menggunakan keyboard
Penyimpanan Manual
Menunjukan media
penyimpanan data atau informasi secara manual
21
Gambar 3.1 Oil Lock Piece Honda Beat
Gambar 3.2 Hook Spring BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Perusahaan
PT. Dharma Precision Parts berdiri sejak tahun 1997 memfokuskan bisnisnya pada produksi komponen yang presisi untuk memenuhi kebutuhan industri otomotif, kesehatan, sanitari dan industri lainnya, serta perusahaan senantiasa menjalankan prinsp-prinsip Manajemen Mutu ISO 9001.
Perusahaan ini banyak memproduksi komponen-komponen penting untuk digunakan dengan beberapa perusahaan otomotif terkenal yang ada di Indonesia.
Berikut beberapa produk-produk yang dibuat oleh PT. Dharma Precision Parts antara lain, meliputi :
1. Oil Lock Piece
2. Hook Spring
22
Gambar 3.3 Nut Weld
Gambar 3.4 Nut Weld
Gambar 3.5 Nut Weld
Gambar 3.6 Nut Weld
Gambar 3.7 Upper Spring Seat
Gambar 3.8 Upper Spring Seat
Gambar 3.9 Upper Spring Seat
Gambar 3.10 Upper Spring Seat
Gambar 3.11 Block Bracket 3. Nut Weld
4. Upper Spring Seat
5. Block Bracket
23 3.2 Visi dan Misi Perusahaan
3.2.1 Visi Perusahaan
Berikut visi yang diterapkan pada PT. Dharma Precision Parts, ialah sebagai berikut :
1. Menjadi perusahaan manufaktur kelas dunia yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap stakeholder.
3.2.2 Misi Perusahaan
Adapun merupakan misi utama yang diterapkan pada PT. Dharma Precision Parts, yaitu :
1. Berperan sebagai Mitra Strategis yang memberikan produk dengan kualitas terbaik dan kompetitif dalam komponen otomotif kepada pelanggan melalui proses dan orang-orang yang excellent.
3.3 Kebijakan Mutu Perusahaan
Terdapat empat poin penting yang menjadi kebijakan mutu dari PT. Dharma Precision Parts, antara lain meliputi :
1. Integrity & Ethics Perilaku kunci :
a. Melakukan yang dilakukan;
b. Fokus pada masalah dan pemecahannya bukan pada orang;
c. Lakukan yang benar dan seharusnya, bukan hanya yang diinginkan;
d. Bertindak berdasarkan fakta dan data.
2. Exellence Perilaku kunci :
a.
Pantang menyerah dan bertindak untuk menang;b.
Eksekusi yang disiplin, perbaikan berkesinambungan dan inovasi.
24 3. Compassion
Perilaku kunci :
a. Kepedulian terhadap sesama dan lingkungan dengan tindakan nyata;
b. Membangun generasi untuk tujuan baik yang lebih besar dari diri.
4. Humility Perilaku kunci :
a. Mengalahkan ego diri untuk kepentingan lebih besar dan berpikiran;
b. Bersyukur atas apa yang dimiliki dan tulus menghargai sesama.
3.4 Struktur Organisasi
Sumber daya PT. Dharma Precision Parts memiliki 4 orang pegawai yang terdiri dari Presiden Directur 1 orang sebagai pengelola perusahaan, Direcutur 1 orang dan ManPower 2 orang untuk di bagian pelayanan, administrasi dan logistik.
Tabel 3.1 Struktur Organisasi PT. Dharma Precision Parts
No Jabatan Nama
1 Presiden Directure Irianto Santoso
2 Directure Yuzi Andry
3 PPIC Warehouse Shyfa Septia Aulia Rahma
4 PPIC Delivery Kiki RIzkian
5 PPIC Delivery Dea Apriyani
25
Gambar 3.12 Struktur Organisasi
3.5 Sistem Berjalan 3.5.1 Proses Barang Datang
Proses ini adalah proses supplier memberikan faktur dan barang yang akan diterima kepada bagian administrasi/gudang perusahaan. Faktur tersebut akan di arsip untuk sewaktu – waktu digunakan kembali apabila ada kesalahan pengiriman, keadaan material tidak baik dan akan digunakan jika ada kesalahan ketidaksesuaian fisik barang dengan faktur yang diberikan.
3.5.2 Proses Pengecekan Barang
Pada proses ini barang yang sudah diterima akan di cek oleh bagian administrasi/gudang dengan mencocokan fisik barang dengan faktur yaitu nama Material, kode Material, jumlah, dan Tanggal Pengiriman. Setelah data sesuai maka bagian admisitrasi/gudang menandatangani faktur tersebut.
26 3.5.3 Proses Input dan Output Bahan ke Kartu Stok
Pada proses ini bagian administrasi melakukan input dan output data barang ke buku catatan stok bahan. Proses ini dilakukan untuk memudahkan jumlah stok yang tersedia di gudang.
Tabel 3.2 Kartu Stok
Tanggal Nama Barang Masuk Keluar Stok Keterangan 1/9/22 ALU A1050TD
Tube 1.700 - 1.700 Balance
2/9/22 COLLAR RR
FORK PIVOT 1.500 800 700
3.5.4 Proses Pelaporan
Pada proses ini, dimana bahan baku yang terpakai setiap hari akan di buat pelaporan untuk mengetahui jenis Material yang fast moving dan slow moving.
Kemudian setiap bulannya akan ditotalkan berapa banyak kebutuhan produksi dalam penggunaan material. Kegunaan laporan ini untuk memudahkan pemesanan ulang kepada supplier agar tidak terjadi kekosongan material untuk produksi, juga untuk bisa mengendalikan pemesanan material yang slow moving.
Tabel 3.3 Pelaporan
No Bulan Fast Moving Terpakai Slow Moving Terjual
1 Agt
ALU A1050TD
Tube
1500 SWING ARM
BUSH 250
2 Sept
COLLAR RR FORK
PIVOT
800 COLLAR
SPRING 400
27
Gambar 3.13 Sistem yang Berjalan 3.5.5 Flowmap Sistem Berjalan
Sistem pembayaran sekolah yang sedang berjalan pada SMP Pelita Nusantara masih menggunakan cara manual dalam penginputan data, meninjau data, dan mengolah data pembayaran siswa. Berikut adalah flowmap dari activity sistem yang berjalan :
28
Gambar 3.14 Sistem yang Diusulkan 3.5.6 Sistem Usulan
Adapun flowmap dari sistem yang penulis usulkan pada proses Perancangan Sistem Informasi QR-Code Berbasis Web Pada Sistem Manajemen Inventory Gudang Dengan Metode Rapid Application Development (RAD) di PT. Dharma Precision Parts adalah sebagai berikut :
29 3.6 Analisa Sistem
Meninjau dari sistem yang saat ini sedang berjalan pada PT. Dharma Precision Parts, pembangunan sebuah sistem diperlukan sebuah perancangan dalam pembangunan sistem tersebut. Demikian juga dalam proses pembangunan sistem Informasi Inventory Gudang pada PT. Dharma Precision Parts. Selain itu, perlu juga merencanakan dan menganalisa kebutuhan sistem agar aplikasi ini nantinya dapat dioperasikan sesuai apa yang diharapkan oleh user.
3.6.1 Permasalahan Sistem
Sistem inventory gudang manual memiliki beberapa kelemahan yang akan menyebabkan permasalahan-permasalahan yang terjadi, antara lain :
1. Akurasi pencatatan persediaan barang di gudang
Pencatatan persediaan barang dengan cara konvensional sangat rentan terhadap terjadinya kesalahan. Perhitungan awal, perhitungan stok regular, atau keselahan dalam pengambilan pesanan dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam perhitungan dan berpengaruh pada manajemen sistem gudang.
2. Risiko terjadi pencatatan data dengan informasi yang sama
Permasalahan berikutnya adalah seringkali terjadi double informasi yang masuk data gudang. Ini biasa terjadi karena kurangnya koordinasi antara satu departemen dalam perusahaan dengan departemen yang lain.
3.6.2 Kebutuhan Sistem
Analisa kebutuhan sistem bertujuan untuk mengetahui teknologi seperti apa yang cocok untuk diterapkan pada sistem yang sedang berjalan. Adapun perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada sistem ini :
1. Spesifikasi hardware yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah:
a. Processor AMD Ryzen 3 b. Monitor
30 c. Keyboard
d. Mouse e. RAM 4 GB f. Harddisk 250 GB g. Printer
2. Software yang dibutuhkan untuk mengakses sistem informasi ini adalah:
a. Sistem Operasi Windows 10
b. Web Browser (Google Chrome, Mozilla Firefox, Internet Explorer) c. Xampp
3.7 Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan tindak lanjut dari analisa sehingga dapat dihasilkan suatu perancangan sistem yang diperlukan dalam pembuatan perangkat lunak yaitu Perancangan Sistem Informasi QR-Code Berbasis Web Pada Sistem Manajemen Inventory Gudang Dengan Metode Rapid Application Development (RAD) di PT. Dharma Precision Parts.
Tahap ini menyusun sistem baru dan menuangkan secara tertulis kegiatan yang dilakukan. Perancangan sistem tersebut meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram dan Perancangan Database.
3.7.1 Use Case Diagram
Use case diagram digunakan untuk menjelaskan kegiatan apa saja yang dapat dilakukan oleh user atau pengguna sistem yang sedang berjalan. Use Case Diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use Case di gunakan untuk mengetahui siapa saja yang berhak masuk ke dalam sebuah sistem.
31
Gambar 3.15 Use Case Diagram
32 3.7.2 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan aliran aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Activity diagram mengacu pada use case diagram yang telah di buat. Berikut penjelasan masing-masing activity diagram.
1. Activity Diagram Login Admin
Gambar 3.16 Activity Diagram Login
33 2. Activity Diagram Input Barang
Gambar 3.17 Activity Diagram Input Data Barang
34
Gambar 3.18 Activity Diagram Update Data Barang 3. Activity Diagram Update Data Barang
35 4. Activity Diagram Masuk Barang
Gambar 3.19 Activity Diagram Masuk Barang
36 5. Activity Diagram Input Data PO
Gambar 3.20 Activity Diagram Input Data PO
37 6. Activity Diagram Update Data PO
Gambar 3.21 Activity Diagram Update Data PO
38 7. Activity Diagram Delete Data PO
Gambar 3.22 Activity Diagram Delete Data PO
39 8. Activity Diagram Input Data Pembelian
Gambar 3.23 Activity Diagram Input Data Pembelian
40 9. Activity Diagram Update Data Pembelian
Gambar 3.24 Activity Diagram Update Data Pembelian
41 10. Activity Diagram Delete Data Pembelian
Gambar 3.25 Activity Diagram Delete Data Pembelian
42
11. Activity Diagram Input Data Permintaan Barang
Gambar 3.26 Activity Diagram Input Data Permintaan Barang
43
12. Activity Diagram Delete Data Permintaan Barang
Gambar 3.27 Activity Diagram Delete Data Permintaan Barang
44 13. Activity Diagram Input Laporan Data Barang
Gambar 3.28 Activity Diagram Input Laporan Data Barang
45 14. Activity Diagram Cetak Laporan Data Barang
Gambar 3.29 Activity Diagram Cetak Laporan Data Barang
46
15. Activity Diagram Input Laporan Data Pembelian
Gambar 3.30 Activity Diagram Input Laporan Data Pembelian
47
16. Activity Diagram Cetak Laporan Data Pembelian
Gambar 3.31 Activity Diagram Cetak Laporan Data Pembelian
48 3.7.3 Sequence Diagram
Menggambarkan mengenai alur tiap proses, dimana nantinya digambarkan melalui interface-interface berupa actor, control, entity, dan lain-lain. Sub bab ini akan digambarkan beberapa proses sistem kedalam sequence diagram.
1. Sequence Diagram Login Admin
Gambar 3.32 Sequence Diagram Login
49
Gambar 3.33 Sequence Diagram Input Barang
Gambar 3.34 Sequence Diagram Input Barang
Gambar 3.35 Sequence Diagram Input Barang
Gambar 3.36 Sequence Diagram Input Barang 2. Sequence Diagram Input Barang
3. Sequence Diagram Delete Data Barang
Gambar 3.37 Sequence Diagram Delete Data Barang
50
Gambar 3.38 Sequence Diagram Input Data PO 4. Sequence Diagram Input Data PO
5. Sequence Diagram Update Data PO
Gambar 3.39 Sequence Diagram Update Data PO
51 6. Sequence Diagram Delete Data PO
7. Sequence Diagram Input Data Pembelian
Gambar 3.40 Sequence Diagram Delete Data PO
Gambar 3.41 Sequence Diagram Input Data Pembelian
52
Gambar 3.42 Sequence Diagram Update Data Pembelian 8. Sequence Diagram Update Data Pembelian
9. Sequence Diagram Delete Data Pembelian
Gambar 3.43 Sequence Diagram Delete Data Pembelian
53
Gambar 3.44 Sequence Diagram Input Data Penerimaan Barang
Gambar 3.45 Sequence Diagram Update Data Penerimaan Barang 10. Sequence Diagram Input Data Penerimaan Barang
11. Sequence Diagram Update Data Penerimaan Barang
54
Gambar 3.47 Sequence Diagram Input Laporan 12. Sequence Diagram Delete Data Penerimaan Barang
13. Sequence Diagram Input Laporan
Gambar 3.46 Sequence Diagram Delete Data Penerimaan Barang
55
Gambar 3.48 Sequence Diagram Cetak Laporan 14. Sequence Diagram Cetak Laporan
56
Gambar 3.49 Class Diagram 3.7.4 Class Diagram
Class diagram merupakan sebuah class yang menggambarkan struktur dan penjelasan class, paket dan objek serta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosisasi dan lain-lain. Class diagram juga menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan class diagram yang terbentuk dari sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut :
57 3.7.5 Perancangan Database
Perancangan database merupakan proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Dalam sistem aplikasi ini penulis menggunakan database MySQL sebagai database, berikut detail tabel dan field dari sistem ini :
1. Data Barang
Memuat informasi apa saja digunakan di gudang seperti nama barang, satuan, cost per unit, price per unit, nomor laci dan reorder level.
Tabel 3.4 Data Barang
No Field Type Keterangan
1 Id Barang Varchar Primary Key
2 Nama Barang Varchar
3 Satuan Varchar
4 Cost Per unit Interger
5 Price Per unit Interger
6 Nomor Laci Interger
7 Reorder Level Interger
58 2. In-Out
Memuat informasi data barang yang ada digudang seperti nama barang, satuan, in/out, quantity in/out, nomor laci , cost per unit, price per unit, total cost dan total price.
Tabel 3.5 In & Out Barang
No Field Type Keterangan
1 Id Input Varchar Primary Key
2 Tanggal Varchar
3 Id Barang Varchar
4 Nama Barang Varchar
5 Satuan Varchar
6 In/Out Interger
7 Qty / In / Out Interger
8 Nomor Laci Interger
9 Cost Per unit Interger
10 Price Per unit Interger
11 Total Cost Interger
12 Total Price Interger
59 3. Inventory
Memuat informasi status data barang yang ada digudang seperti nama barang, satuan, open stock, in, out, close stock, stock value, cost value, re-order level, reorder status dan nomor laci.
Tabel 3.6 Inventory
No Field Type Keterangan
1 Id Barang Varchar Primary key
2 Nama Barang Varchar
3 Satuan Varchar
4 Open stok Interger
5 In Interger
6 Out Interger
7 Close Stok Interger
8 Stok Value Interger
9 Cost Value Interger
10 Re-order level Interger
11 Re-order Status Interger
12 Nomor Laci Interger
60 4. Cari Barang dan Cari Pesanan
Memuat informasi pencarian data barang yang ada digudang seperti id barang, nama barang, satuan, cost per unit, price per unit, dan re-order level. Memuat informasi reorder status yes atau no yang ada di gudang seperti nama barang, satuan, open stock, in, out, close stock, stock value, cost value, re-order level, re-order status dan nomor laci.
Tabel 3. 7 Cari Barang dan Cari Pesanan
No Field Type Keterangan
1 Id Barang Varchar Primary key
2 Nama Barang Varchar
3 Satuan Varchar
4 Cost Per Unit Interger
5 Price Per unit Interger
6 Nomor Laci Interger
7 Re-order level Varchar
61
Gambar 3.51 Halaman Login 3.7.6 User Interface
Perancangan antarmuka merupakan aspek penting dalam perancangan aplikasi, karena berhubungan dengan tampilan dan interaksi yang memudahkan user dalam menggunakannya. Adapun rancangan antarmuka pada sistem ini sebagai berikut : 1. Scan QR-Code
2. Halaman Login
Gambar 3.50 Scan QR-Code
62
Gambar 3.52 Halaman Utama
Gambar 3. 53 Halaman Input Data Baran 3. Halaman Utama
4. Halaman Input Data Barang
63
Gambar 3.54 Halaman Persediaan Barang
Gambar 3.55 Halaman Barang Keluar 5. Halaman Persediaan Barang
6. Halaman Barang Keluar
64
Gambar 3.56 Halaman Menu Laporan
Gambar 3.57 Halaman Data Laporan 7. Halaman Menu Laporan
8. Halaman Data Laporan
65
Gambar 3.58 Halaman Logout 9. Halaman Logout
66 BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari perancangan aplikasi inventory berbasis web pada PT.
Dharma Precision Parts, Maka dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari permasalahan diatas salah satunya adalah dirancangnya sistem informasi inventory QR Code berbasis web. Program ini dipilih karena memudahkan dalam memproses data dan dapat menuntun penggunanya agar meminimalisir kesalahan dalam pengelolaan gudang.
2. Dengan dirancangnya sistem informasi ini, maka proses pengelolaan gudang yang terjadi di PT. Dharma Precision Parts dapat di organisir dengan baik pada saat pencatatan berlangsung, pencetakan pelaporan, diharapkan dapat memberikan kemudahan baik dari sisi pengguna, dimana proses jalannya pengelolaan bahan baku di gudang dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil analisa yang telah di uraikan sebelumnya oleh penulis, maka penulis memberikan beberapa saran agar sistem dapat di gunakan dengan lebih efisien di masa mendatang, yaitu :
1. Perlu diadakannya pelatihan terhadap setiap karyawan agar penggunaan program aplikasi informasi ini berfungsi optimal.
2. Perlu dilakukan pemeliharaan terhadap aplikasi yang dibangun dan melakukan perbaikan sistem sesuai kebijakan perusahaan.
3. Perlu dilakukannya backup data agar data dapat terjamin keamanannya.
67
DAFTAR PUSTAKA
[1] M. L. Syam, “Sistem Informasi Stok Barang Menggunakan QR-Code Berbasis Android,” J. Inform. Ekon. bisnis, pp. 17–22, 2022.
[2] I. K. Bagiana and T. F. Nasam, “Peningkatan Efisiensi Pengelolaan Stok Barang dan Pencatatan Keuangan melalui Pengabdian Masyarakat di PT Mega Tiara Sinar Abadi,” War. Pengabdi. Andalas, vol. 30, no. 3, pp. 520–526, 2023.
[3] F. Loekman, “Sistem Manajemen Inventori Dengan Pengenalan Barang Secara Otomatis Menggunakan Metode Convolutional Neural Network,” Teknika, vol.
12, no. 1, pp. 47–56, 2023.
[4] S. Murni and R. Sabaruddin, “Pemanfaatan Qr Code Dalam Pengembangan Sistem Informasi Kehadiran Siswa Berbasis Web,” J. Teknol. Dan Manaj.
Inform., vol. 4, no. 2, 2018.
[5] Y. Kusuma, “Sistem Informasi Inventory Menggunakan Qr Code Dengan Metode Prototype,” REMIK Ris. dan E-Jurnal Manaj. Inform. Komput., vol. 5, no. 1, pp. 127–137, 2020.
[6] M. I. ZAMZANI, A. A. C. SUDARNI, and F. V. AGUSTIN,
“IMPLEMENTASI QR CODE UNTUK EFESIENSI WAKTU DALAM PENCARIAN SERTIFIKAT MENGGUNAKAN METODE PDCA PT.
SERVICE OIL & GAS COMPANY,” KAIZEN Manag. Syst. Ind. Eng. J., vol.
6, no. 1, pp. 43–52, 2023.
[7] K. Kelvin and R. Amalia, “Sistem Informasi Inventaris Berbasis Qr-Code Dengan Metode Rapid Application Development,” J. Inf. Syst. Res., vol. 4, no.
1, pp. 111–116, 2022.
[8] N. Dengen and H. R. Hatta, “Perancangan Sistem Informasi Terpadu Pemerintah Daerah Kabupaten Paser,” Inform. Mulawarman J. Ilm. Ilmu Komput., vol. 4, no. 1, pp. 47–54, 2009.
[9] H. Agustin, “Sistem informasi manajemen menurut prespektif islam,” J.
Tabarru’ Islam. Bank. Financ., vol. 1, no. 1, pp. 63–70, 2018.
[10] T. Sutabri, Analisis sistem informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2012.
[11] Suryadharma and T. Budyastuti, Sistem Informasi Manajemen. Ponorogo:
Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.
[12] H. Gunawan, “Pemanfaatan Teknologi QR Code Dalam Pengembangan Sistem Pendaftaran Calon Mahasiwa Baru di Universitas Islam Riau,” JTT (Jurnal
68 Teknol. Ter., vol. 1, no. 1, pp. 49–55, 2018.
[13] Y. Utama, “Sistem informasi berbasis web jurusan sistem informasi fakultas ilmu komputer universitas sriwijaya,” JSI J. Sist. Inf., vol. 3, no. 2, 2011.
[14] M. Hasanudin, “Rancang dan bangun sistem informasi inventori barang berbasis web (studi kasus pt. Nusantara sejahtera raya),” Ikra-Ith Inform. J. Komput. dan Inform., vol. 2, no. 3, pp. 24–37, 2018.
[15] A. Hidayah and A. Yani, “Membangun Website SMA PGRI Gunung Raya Ranau Menggunakan PHP Dan MYSQL,” JTIM J. Tek. Inform. Mahakarya, vol.
2, no. 2, pp. 41–52, 2019.
[16] N. Wiliani, “Rancang bangun aplikasi kasir tiket nonton bola bareng pada x kasir di suatu lokasi X dengan Visual Basic 2010 Dan Mysql,” Rekayasa Inf., vol. 6, no. 2, 2018.
[17] M. D. Prayoga, “Pengertian Dan Komponen SQL,” Fak. Komput., 2018.
[18] I. F. Irza, Z. Zulhendra, and E. Efrizon, “Analisis Perbandingan Kinerja Web Server Apache dan Nginx Menggunakan Httperf Pada Portal Berita (Studi Kasus beritalinux.com),” Voteteknika (Vocational Tek. Elektron. dan Inform., vol. 5, no. 2, 2017.
[19] D. H. Setiabudi and I. Gunawan, “Studi Penggunaan Visual Studio 6.0 Untuk Pengembangan Sistem Informasi Berkelas Enterprise,” J. Inform., vol. 4, no. 1, pp. 27–34, 2003.
[20] R. MaharanI and M. Aman, “Sistem Informasi Nilai Siswa Berrbasis Web Pada SMA Negeri 19 Kab. Tangerang,” Insa. Pembang. Sist. Inf. dan Komput., vol.
5, no. 2, 2018.
[21] M. D. Irawan and S. A. Simargolang, “Implementasi E-Arsip Pada Program Studi Teknik Informatika,” J. Teknol. Inf., vol. 2, no. 1, pp. 67–84, 2018.
[22] L. Lisnawanty, “Perancangan Sistem Informasi Kearsipan Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Multiuser,” J. Khatulistiwa Inform., vol. 2, no. 2, 2014.