SISTEM INFORMASI INVENTARIS DAN PEMELIHARAAN
PENDINGIN RUANGAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA BERBASIS WEB DENGAN
MENGKOLABORASIKAN TEKNOLOGI SVG, JSP, JAVASCRIPT
DAN DATABASE MYSQL
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh:
Fransiscus Anggit Dwi Suhendro NIM : 065314022
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii
WEB BASED INFORMATION SYSTEM OF INVENTORY AND
MAINTENANCE OF SANATA DHARMA UNIVERSITY'S AIR
CONDITIONING USING COLABORATION OF SVG, JSP,
JAVASCRIPT AND MYSQL DATABASE TECHNOLOGIES
A THESIS
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Komputer Degree In Informatics Engineering Department
By:
Fransiscus Anggit Dwi Suhendro NIM : 065314022
DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA
v
HALAMAN MOTTO
“SESUATU MUNGKIN MENDATANGI MEREKA
YANG MAU MENUNGGU, NAMUN HANYA
DIDAPATKAN OLEH MEREKA YANG
BERSEMANGAT MENGEJARNYA”
viii
ABSTRAK
Hasil pencatatan data inventaris serta perawatan pendingin ruangan disajikan dalam bentuk tabel. Penyajian informasi dalam bentuk tabel ini dirasakan kurang efektif. Ketidakefektifan tersebut terletak pada kualitas informasi yang disajikan, yaitu tidak memberikan gambaran nyata tentang lokasi pendingin ruangan. Selain itu penyajian informasi dalam bentuk tabel akan menyulitkan staff teknisi dalam memonitor jadwal perawatan rutin pendingin ruangan serta laporan pengaduan kerusakan pendingin ruangan. Kepala BSP juga mengalami kesulitan untuk memantau pengelolaan dan pemeliharaan inventaris pendingin ruangan. Dari latar belakang tersebut, dibuat sistem yang diharapkan dapat membantu pihak Biro Sarana Prasarana dalam pengelolaan pendingin ruangan sehingga mampu meningkatkan kualitas penyajian informasi pendingin ruangan.
Sistem berbasis web ini dibangun dengan mengkolaborasikan teknologi svg, jsp, javascript dan database mysql sehingga dapat menyajikan visualisasi lokasi pendingin ruangan dalam denah.
ix
ABSTRACT
The results of the inventory data recording and maintenance of air conditioning is presented in tabular form. Presentation of information in tabular form is felt less effective. Ineffectiveness lies in the quality of the information presented, that does not give a vivid description of the location of air conditioning. Besides the presentation of information in tabular form will be difficult for staff of technicians in a routine maintenance schedule to monitor air conditioners and air conditioning damage complaint. Head of the BSP is also difficult to monitor inventory management and maintenance of air conditioning. From this background, created a system that is expected to help the Bureau of Infrastructure in the management of air conditioning so as to improve the quality of the presentation of information air conditioning.
This web-based system built with the technology to collaborate svg, jsp, javascript and mysql databases so it can present the visualization of the location of air conditioning in the plan.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Inventaris dan Pemeliharaan Pendingin Ruangan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Berbasis Web Dengan Mengkolaborasikan Teknologi SVG, JSP, JavaScript dan Database MySQL”.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu memberikan dukungan baik berupa masukan ataupun berupa saran. Ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya ditujukan kepada :
1. Bapak dan Ibu yang telah memberi dukungan kepada penulis baik moral, spiritual maupun material selama masa studi.
2. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom.,M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan, bantuan dan dorongan kepada penulis selama mengikuti proses perkuliahan sampai dengan penyelesaian skripsi ini. 3. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T.,M.T. selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Puspaningtyas Sanjaya Adi, S.T.,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Ibu Ir. Maria Goretti Wara Kushartini, M.T. dan seluruh staff BSP (Biro Sarana dan Prasarana) Univ. Sanata Dharma atas semua sarana, fasilitas dan semua informasi yang telah diberikan.
6. Kakak dan Adik tersayang atas doa dan dukungannya.
xi
2006, terima kasih atas semangat dan bantuan yang sangat berarti sehingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Dalam penulisan skripsi ini, pastilah masih banyak kekurangan dan hal yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca yang sekiranya dapat membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata, semoga penulisan skripsi ini berguna untuk menambah wawasan ataupun menjadi referensi bagi para pembaca sekalian khususnya pada mahasiswa Teknik Informatika.
Yogyakarta, 3 Juli 2011
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL (BAHASA INDONESIA) ... i
HALAMAN JUDUL (BAHASA INGGRIS)... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xviii
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Metodologi Penelitian ... 5
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II ... 8
LANDASAN TEORI ... 8
2.1 Sistem Informasi ... 8
2.2 Sistem Informasi Berbasis Web ... 8
2.3 Metodologi FAST ... 8
2.4 Scalable Vector Graphics (SVG) ... 14
2.4.1Struktur SVG ... 15
2.5 Java Sever Pages (JSP) ... 16
xiii
BAB III... 20
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 20
3.1 Analisis Sistem ... 20
3.1.1 Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase) ... 20
3.1.2 Fase Analisis Masalah (Problem Analysis Phase) ... 23
3.1.2.1 Analisis Sebab Akibat ... 23
3.1.2.2 Gambaran Sistem yang Akan Dikembangkan ... 25
3.1.3 Fase Analisis Kebutuhan (Requirements Analysis Phase) ... 27
3.1.3.1 Analisis Kebutuhan Pengguna... 27
3.2 Perancangan Sistem... 85
3.2.1 Fase Desain Logikal (Logical Design Phase) ... 85
3.2.1.1 Subsistem Manajemen Proses ... 85
3.2.2 Fase Desail Fisikal (Physical Design Phase) ... 96
3.2.2.1 Subsistem Manajemen Data ... 96
3.2.2.1.1 Entity Relational Diagram ... 96
3.2.2.1.2 Logical Database Design ... 98
3.2.2.2 Perancangan Subsistem Dialog ... 101
BAB IV ... 131
IMPLEMENTASI ... 131
4.1 Implementasi Basisdata ... 131
4.2 Implementasi Use Case ... 137
BAB V ... 208
ANALISIS HASIL ... 208
5.1 Pengumpulan data ... 208
5.2 Sasaran Penyebaran Kuesioner ... 209
5.3 Form Kuesioner... 209
xiv
BAB VI ... 214
PENUTUP ... 214
6.1 Kesimpulan ... 214
6.2 Saran ... 215
Daftar Pustaka ... 216
LAMPIRAN ... 217 .
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Problem statement ... 22
Tabel 3.2 Analisi Sebab Akibat ... 23
Tabel 3.3 Deskripsi Pengguna ... 28
Tabel 3.4 Narasi use case proses Melakukan Login ... 33
Tabel 3.5 Narasi use case proses Menambah data pengguna... 34
Tabel 3.6 Narasi use case proses Menghapus data pengguna ... 35
Tabel 3.7 Narasi use case proses Mengubah data pengguna ... 36
Tabel 3.8 Narasi use case proses Menambah data merek pendingin ruangan ... 37
Tabel 3.9 Narasi use case proses Menghapus data merek pendingin ruangan... 38
Tabel 3.10 Narasi use case proses Mengubah data merek pendingin ruangan ... 39
Tabel 3.11 Narasi use case proses Menambah data jenis pendingin ruangan ... 40
Tabel 3.12 Narasi use case proses Menghapus data jenis pendingin ruangan ... 41
Tabel 3.13 Narasi use case proses Mengubah data jenis pendingin ruangan ... 43
Tabel 3.14 Narasi use case proses Menambah data gejala kerusakan pendingin ruangan ... 44
Tabel 3.15 Narasi use case proses Menghapus data gejala kerusakan pendingin ruangan ... 45
Tabel 3.16 Narasi use case proses Mengubah data gejala kerusakan pendingin ruangan ... 46
Tabel 3.17 Narasi use case proses Menambah data kampus... 48
Tabel 3.18 Narasi use case proses Menghapus data kampus ... 49
Tabel 3.19 Narasi use case proses Mengubah data kampus ... 50
Tabel 3.20 Narasi use case proses Menambah data unit gedung ... 51
Tabel 3.21 Narasi use case proses Menghapus data unit gedung ... 52
Tabel 3.22 Narasi use case proses Mengubah data unit gedung ... 53
Tabel 3.23 Narasi use case proses Menambah data lantai ... 54
Tabel 3.24 Narasi use case proses Menghapus data lantai ... 55
xvi
Tabel 3.26 Narasi use case proses Menambah data ruang ... 57
Tabel 3.27 Narasi use case proses Menghapus data ruang ... 58
Tabel 3.28 Narasi use case proses Mengubah data ruang ... 59
Tabel 3.29 Narasi use case proses Menambah data pendingin ruangan ... 60
Tabel 3.30 Narasi use case proses Menghapus data pendingin ruangan ... 61
Tabel 3.31 Narasi use case proses Mengubah data pendingin ruangan ... 63
Tabel 3.32 Narasi use case proses Mengubah lokasi pendingin ruangan ... 64
Tabel 3.33 Narasi use case proses Mengubah gambar pendingin ruangan... 65
Tabel 3.34 Narasi use case proses Mengubah data jadwal perawatan pendingin ruangan ... 67
Tabel 3.35 Narasi use case proses Menambah data penanggung jawab unit ... 69
Tabel 3.36 Narasi use case proses Menghapus data penanggung jawab unit ... 70
Tabel 3.37 Narasi use case proses Mengubah data penanggung jawab unit... 71
Tabel 3.38 Narasi use case proses Melakukan Logout ... 72
Tabel 3.39 Narasi use case proses Melakukan Login ... 73
Tabel 3.40 Narasi use case proses Melihat informasi pendingin ruangan ... 74
Tabel 3.41 Narasi use case proses Melihat informasi pendingin ruangan dalam bentuk pie chart ... 75
Tabel 3.42 Narasi use case proses Melakukan Logout ... 76
Tabel 3.43 Narasi use case proses Melakukan Login ... 76
Tabel 3.44 Narasi use case proses Memasukan data perawatan pendingin ruangan ... 77
Tabel 3.45 Narasi use case proses Memasukan data penanganan kerusakan pendingin ruangan ... 79
Tabel 3.46 Narasi use case proses Mengubah data perawatan pendingin ruangan80 Tabel 3.47 Narasi use case proses Melakukan Logout ... 81
Tabel 3.48 Narasi use case proses Memasukkan aduan kerusakan ... 82
Tabel 3.49 Narasi use case proses Melihat riwayat aduan kerusakan ... 83
Tabel 3.50 Physical Database Design ... 98
Tabel 5.51 Hasil kuesioner pengguna umum pernyataan 1 ... 209
xvii
Tabel 5.53 Hasil kuesioner pengguna umum pernyataan 3 ... 210
Tabel 5.54 Hasil kuesioner pengguna umum pernyataan 4 ... 211
Tabel 5.55 Hasil kuesioner staff teknisi pernyataan 1 ... 211
Tabel 5.56 Hasil kuesioner staff teknisi pernyataan 2 ... 212
Tabel 5.57 Hasil kuesioner Kepala BSP ... 212
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Use case diagram Administrator (bagian 1) ... 30
Gambar 3.2 Use case diagram Administrator (bagian 2) ... 31
Gambar 3.3 Use case diagram Kepala BSP, Staff Teknisi dan Pengguna Umum 32 Gambar 3.4 Diagram konteks ... 85
Gambar 3.5 Diagram Berjenjang ... 86
Gambar 3.6 DAD Level 1 sisi Administrator... 87
Gambar 3.7 DAD Level 1 Sisi Kepala BSP ... 88
Gambar 3.8 DAD Level 1 Sisi Staff Teknisi... 89
Gambar 3.9 DAD Level 1 Sisi Pengguna Umum ... 90
Gambar 3.10 DAD Level 2 Sisi Administrator Proses Kelola Data Pengguna .... 90
Gambar 3.11 DAD Level 2 Sisi Administrator Proses Kelola Data Kampus ... 91
Gambar 3.12 DAD Level 2 Sisi Administrator Proses Kelola Data Unit Gedung 91 Gambar 3.13 DAD Level 2 Sisi Administrator Proses Kelola Data Lantai ... 92
Gambar 3.14 DAD Level 2 Sisi Administrator Proses Kelola Data Ruang... 92
Gambar 3.15 DAD Level 2 Sisi Administrator Proses Kelola Data Pendingin Ruangan ... 93
Gambar 3.16 DAD Level 2 Sisi Administrator Proses Kelola Data Merek... 94
Gambar 3.17 DAD Level 2 Sisi Administrator Proses Kelola Data Jenis Pendingin Ruangan ... 94
Gambar 3.18 DAD Level 2 Sisi Administrator Proses Kelola Data Gejala Kerusakan ... 95
Gambar 3.19 DAD Level 2 Sisi Administrator Proses Kelola Data Jadwal Perawatan Pendingin Ruangan ... 95
Gambar 3.20 DAD Level 2 Sisi Administrator Proses Kelola Data Penanggung Jawab Unit ... 96
Gambar 3.21 Entity Relational Diagram ... 97
Gambar 3.22 Logical Database Design ... 98
Gambar 3.23 interface halaman login ... 101
xix
Gambar 3.25 interface halaman ubah user ... 103
Gambar 3.26 interface halaman tambah gejala kerusakan... 103
Gambar 3.27 interface halaman ubah gejala kerusakan ... 104
Gambar 3.28 interface halaman tambah merek pendingin ruangan ... 105
Gambar 3.29 interface halaman ubah merek pendingin ruangan ... 106
Gambar 3.30 interface halaman tambah jenis pendingin ruangan ... 106
Gambar 3.31 interface halaman ubah jenis pendingin ruangan ... 107
Gambar 3.32 interface halaman tambah kampus ... 108
Gambar 3.33 interface halaman ubah kampus ... 108
Gambar 3.34 interface halaman tambah unit gedung ... 109
Gambar 3.35 interface halaman ubah unit gedung ... 110
Gambar 3.36 interface halaman tambah lantai ... 110
Gambar 3.37 interface halaman upload denah lantai ... 111
Gambar 3.38 interface halaman tambah data ruang ... 112
Gambar 3.39 interface halaman edit data ruang ... 112
Gambar 3.40 interface halaman tambah lantai ... 113
Gambar 3.41 interface halaman edit penanggung jawab unit ... 114
Gambar 3.42 interface halaman tambah pendingin ruangan... 114
Gambar 3.43 interface halaman penentuan lokasi pendingin ruangan ... 115
Gambar 3.44 interface halaman upload gambar pendingin ruangan ... 116
Gambar 3.45 interface halaman pilih pendingin ruangan ... 116
Gambar 3.46 interface halaman pilih pendingin ruangan pada denah ... 117
Gambar 3.47 interface halaman menu kelola pendingin ruangan ... 117
Gambar 3.48 interface halaman menu ubah lokasi pendingin ruangan ... 118
Gambar 3.49 interface halaman edit pendingin ruangan ... 118
Gambar 3.50 interface halaman ubah gambar pendingin ruangan ... 119
Gambar 3.51 interface halaman ubah jadwal perawatan pendingin ruangan ... 119
Gambar 3.52 interface halaman login Kepala BSP ... 120
Gambar 3.53 interface halaman pilih lokasi pendingin ruangan ... 121
Gambar 3.54 interface halaman lokasi pendingin ruangan ... 121
xx
Gambar 3.56 interface halaman pie chart pendingin ruangan... 122
Gambar 3.57 interface halaman login ... 123
Gambar 3.58 interface halaman notifikasi ... 123
Gambar 3.59 interface halaman detail notifikasi... 124
Gambar 3.60 interface halaman form isian data servis ... 125
Gambar 3.61 interface halaman form isian data servis aduan ... 125
Gambar 3.62 interface halaman pilih tanggal servis ... 126
Gambar 3.63 interface halaman pilih data servis ... 126
Gambar 3.64 interface halaman ubah data servis ... 127
Gambar 3.65 print-preview daftar aduan atau perawatan pendingin ruangan .... 127
Gambar 3.66 print-preview surat tugas penanganan aduan kerusakan ... 128
Gambar 3.67 print-preview surat tugas perawatan rutin ... 128
Gambar 3.68 interface halaman pilih lokasi pendingin ruangan ... 129
Gambar 3.69 interface halaman lokasi pendingin ruangan ... 129
Gambar 3.70 interface halaman form isian aduan kerusakan yang dilengkapi tampilan riwayat aduan kerusakan disebelah kanan halaman ... 130
Gambar 4.71 Database sistem ... 132
Gambar 4.72 detail tabel admin ... 132
Gambar 4.73 detail tabel user ... 133
Gambar 4.74 detail tabel kampus ... 133
Gambar 4.75 detail tabel unit ... 133
Gambar 4.76 detail tabel lantai ... 134
Gambar 4.77 detail tabel ruang ... 134
Gambar 4.78 detail tabel ac ... 134
Gambar 4.79 detail tabel jenis ... 135
Gambar 4.80 detail tabel merek ... 135
Gambar 4.81 detail tabel gejala ... 135
Gambar 4.82 detail tabel jadwal ... 136
Gambar 4.83 detail tabel aduan ... 136
Gambar 4.84 detail tabel penanggung_jawab ... 136
xxi
Gambar 4.86 halaman status login sukses... 137
Gambar 4.87 halaman form tambah user ... 138
Gambar 4.88 halaman proses tambah user sukses ... 138
Gambar 4.89 halaman form ubah user ... 139
Gambar 4.90 halaman proses ubah user sukses... 139
Gambar 4.91 halaman proses menghapus data pengguna ... 140
Gambar 4.92 halaman konfirmasi proses hapus ... 141
Gambar 4.93 window dialog proses hapus... 141
Gambar 4.94 halaman proses tambah kampus ... 142
Gambar 4.95 halaman konfirmasi proses tambah kampus... 142
Gambar 4.96 halaman proses ubah data kampus ... 143
Gambar 4.97 halaman konfirmasi proses ubah data kampus ... 143
Gambar 4.98 halaman proses menghapus data kampus ... 144
Gambar 4.99 halaman konfirmasi proses menghapus data pengguna ... 144
Gambar 4.100 halaman window dialog proses hapus kampus ... 145
Gambar 4.101 halaman proses menambah data unit ... 145
Gambar 4.102 halaman konfirmasi proses tambah unit ... 146
Gambar 4.103 halaman proses mengubah data unit ... 147
Gambar 4.104 halaman konfirmasi proses menambah data unit ... 147
Gambar 4.105 halaman proses menghapus data unit ... 148
Gambar 4.106 halaman konfirmasi proses menghapus data unit ... 149
Gambar 4.107 halaman window dialog menghapus data pengguna ... 149
Gambar 4.108 halaman proses menambah data lantai ... 150
Gambar 4.109 halaman proses upload gambar denah lantai ... 150
Gambar 4.110 halaman konfirmasi proses menambah data lantai ... 151
Gambar 4.111 halaman proses mengubah data lantai ... 154
Gambar 4.112 halaman konfirmasi proses mengubah data lantai ... 155
Gambar 4.113 halaman proses menghapus data lantai ... 156
Gambar 4.114 halaman konfirmasi proses menghapus data lantai... 156
Gambar 4.115 halaman window dialog proses menghapus data lantai ... 157
xxii
Gambar 4.117 halaman konfirmasi proses menambah data ruang ... 158 Gambar 4.118 halaman proses mengubah data ruang ... 159 Gambar 4.119 halaman konfirmasi proses mengubah data ruang ... 159 Gambar 4.120 halaman proses menghapus data ruang ... 160 Gambar 4.121 halaman konfirmasi proses menghapus data ruang ... 161 Gambar 4.122 halaman window dialog proses menghapus data ruang ... 161 Gambar 4.123 halaman proses menambah data pendingin ruangan ... 162 Gambar 4.124 halaman pilih lokasi pendingin ruangan ... 163 Gambar 4.125 halaman upload foto pendingin ruangan ... 163 Gambar 4.126 halaman konfirmasi proses tambah pendingin ruangan ... 164 Gambar 4.127 halaman memilih lokasi pendingin ruangan ... 166 Gambar 4.128 halaman pendingin ruangan pada denah ... 167 Gambar 4.129 halaman detail pendingin ruangan dan menu kelola pendingin
xxiii
xxiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Aktivitas kehidupan di gedung-gedung dengan tingkat kesibukan yang tinggi dewasa ini bagi sebagian orang tidak dapat lepas dari keberadaan alat pendingin ruangan. Pendingin ruangan akan membuat orang merasa lebih nyaman karena kemampuan alat tersebut yang mampu mengubah suhu (temperatur) udara dan kelembaban sesuai yang dikehendaki. Hampir di semua gedung perkantoran bahkan sekolah-sekolah telah dilengkapi dengan pendingin ruangan, tidak terkecuali kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Berdasarkan Laporan Daftar Inventaris AC di Universitas Sanata Dharma Tahun 2010, terdapat 415 buah pendingin ruangan yang tersebar di Kampus III Paingan, Kampus I dan Kampus II Mrican. Tanggung jawab dalam pengadaan hingga perawatan seluruh pendingin ruangan tersebut dilaksanakan oleh Biro Sarana Prasarana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sebagai bentuk tanggung jawabnya, Biro Sarana Prasarana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta secara rutin melakukan pencatatan data inventaris serta perawatan pendingin ruangan. Melalui pencatatan ini, diharapkan dapat mempermudah pengelolaan pendingin ruangan.
informasi dalam bentuk tabel ini dirasakan kurang efektif oleh pihak Biro Sarana Prasarana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Ketidakefektifan tersebut terletak pada kualitas informasi yang disajikan. Tabel hasil pencatatan tersebut menyajikan daftar pendingin ruangan untuk tiap-tiap kampus dan riwayat perawatan yang telah dilakukan dalam bentuk teks saja. Hal ini mempunyai keterbatasan antara lain yaitu tidak memberikan gambaran nyata tentang lokasi pendingin ruangan. Selain itu penyajian informasi dalam bentuk tabel akan menyulitkan staff teknisi dalam memonitor jadwal perawatan rutin pendingin ruangan serta laporan pengaduan kerusakan pendingin ruangan. Hal ini akan mengakibatkan sulitnya Kepala BSP unutk memantau pengelolaan dan pemeliharaan inventaris pendingin ruangan. Hasil pencatatan yang masih disimpan dalam bentuk file secara offline juga dirasakan kurang prkatis dalam hal aksesnya. Idealnya data tersebut harus tersedia kapan pun dan dimana pun saat data tersebut dibutuhkan. Namun kenyataannya data disimpan dalam bentuk file secara offline, sehingga ketika dibutuhkan data harus dipindahkan ke media penyimpanan lain (flashdisk) atau dicetak. Hal ini yang menyebabkan akses data hasil pencatatan inventaris dan perawatan pendingin ruangan dirasa kurang praktis oleh pihak Biro Sarana Prasarana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
(JSP), Javascript Dan Database Mysql untuk menyajikan visualisasi denah lokasi pendingin ruangan yang tersebar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Melalui sistem ini diharapkan informasi inventaris dan perawatan pendingin ruangan dapat disajikan secara lebih efektif dan lebih praktis dalam proses aksesnya.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, didapatkan rumusan masalah, yaitu :
Bagaimana membuat sebuah sistem informasi inventaris dan perawatan pendingin ruangan berbasis web sehingga informasi inventaris dan pemeliharaan pendingin ruangan dapat diakses kapan pun dan dimana pun secara online.
Bagaimana mengkolaborasikan teknologi Scalable Vector Graphic (SVG), Java Server Pages (JSP), Javascript dan database MySQL dalam sebuah sistem informasi berbasis web sehingga dapat menyajikan gambaran nyata lokasi pendingin ruangan.
Sejauh mana sistem yang akan dibangun dapat membantu dalam proses pengaduan kerusakan.
Sejauh mana sistem yang akan dibangun dapat membantu Kepala BSP dalam memantau pengelolaan serta pemeliharaan inventaris pendingin ruangan.
1.3
Batasan Masalah
Dalam Sistem Informasi Inventaris Dan Pemeliharaan Pendingin Ruangan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Berbasis Web ini, diberikan beberapa batasan yaitu :
1. Sistem ini tidak menangani keamanan jaringan.
2. Sistem ini tidak menangani proses keuangan perihal penggantian barang saat dilakukan perwaeatan rutin ataupun penanganan aduan kerusakan.
1.4
Tujuan Penelitian
1.5
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah 1. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap pihak BSP Universitas Sanata Dharma untuk memperoleh informasi mengenai pengelolaan pendingin udara yang dilakukan saat ini.
2. Studi literatur
a. Mempelajari Scalable Vector Graphic (SVG) b. Mempelajari teknologi Java Server Pages (JSP)
3. Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah metode
FAST(Framework for the Application of Sistems Thinking) yang meliputi : a. Scope Definiton. Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah mendefinisikan ruang lingkup dengan cara menganalisa sistem pengelolaan dan pemeliharaan pendingin ruangan yang ada di BSP sekarang melalui wawancara dan observasi.
b. Problem Analysis. Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah analisa masalah yang ada pada sistem pengelolaan dan pemeliharaan pendingin ruangan yang ada di BSP sekarang dengan merumuskannya dalam tabel sebab akibat sehingga diperoleh gambaran sistem baru yang akan dibangun.
pengguna sistem pengelolaan dan pemeliharaan pendingin ruangan kemudian memodelkannya dalam diagram use case.
d. Logical Design. Pada tahap ini dilakukan perancangan secara logika. Rancangan yang dibuat meliputi rancangan basis data, rancangan model, rancangan diagram aliran data hingga perancangan tampilan sistem pengelolaan dan peeliharaan pendingin ruangan.
e. Physichal Design and Integration. Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah membangun sistem secara fisik berdasarkan rancangan yang telah dibuat.
f. Construction and Testing. Pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem dan ujicoba terhadap sistem yang sudah dibuat terhadap pengguna sistem yaitu pengguna umum, staff teknisi, administrator dan Kepala BSP.
1.6
Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang pemilihan judul tugas akhir ini, rumusan masalah yang ada, batasan masalah, tujuan penelitian dilakukan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir ini.
Bab II Landasan Teori
Bab III Analisa dan Perancangan Sistem
Bab ini berisi pernyataan masalah, analisa masalah menggunakan metode penelitian FAST. Pada tahap scope definition dilakukan penyelidikan awal, penjadwalan, dan tahap perencanaan. Pada tahap problem analisis dilakukan analisa masalah menghasilkan cause-effect analysis. Kemudian pada tahap
requirement analysis dibuat kebutuhan sistem dengan use case diagram. Pada tahap logical design dibuat berbagai perancangan meliputi rancangan basis data, diagram aliran data hingga perancangan tampilan. Tahap decision analysis
melakukan identifikasi solusi dan analisa solusi yang mungkin dilakukan. Bab IV Implementasi Sistem
Bab ini merupakan tahap penerapan dari rancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Pada bagian ini ditampilkan beberapa hasil penelitian dan capture tampilan sistem yang dibuat disertai penjelasan secukupnya tentang kegunaan
form. Analisa hasil penelitian yang dilakukan dijelaskan secara detail dan lengkap. BAB V Analisa Hasil
Bab ini berisi hasil kuesioner uji coba sistem terhadap pengguna. Hasil kuesioner yang di dapat akan membantu dalam menarik kesimpulan akhir. Bab VI Kesimpulan dan Saran
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya (Jogiyanto,1999).
2.2
Sistem Informasi Berbasis Web
Sistem informasi berbasis web adalah suatu sistem informasi yang diakses menggunakan penjelajah web melalui suatu jaringan seperti Internet atau intranet. Ia juga merupakan suatu aplikasi perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa yang didukung penjelajah web (seperti HTML, JavaScript, AJAX, Java, dll) dan bergantung pada penjelajah tersebut untuk menampilkan aplikasi (Kadir,2004).
2.3
Metodologi
FAST
informasi. Salah satu metodologi pengembangan sistem yang umum dipakai adalah metodologi FAST (Framework for the Application of Systems Technique).
Metodologi FAST (Framework for the Application of System Thinking)
merupakan kerangka yang fleksibel untuk menyediakan tipe-tipe berbeda proyek dan strategi (Whitten, dkk. 2004). Metode ini merupakan suatu proses standar atau metodologi yang digunakan untuk mengembangkan dan memelihara seluruh bagian sistem informasi. Metodologi FAST mendukung bagian pengembangan sistem dan operasi serta langkah pendukungnya. Berikut langkah-langkah pengembangan sistem dalam metodologi FAST :
a. Scope Definition Phase
Fase ini adalah fase pertama proses pengembangan sistem klasik. Fase ini biasanya terdiri dari tugas-tugas berikut :
Mengidentifikasikan masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan titik tolak (baseline).
Menegosiasikan lingkup titik tolak.
Menilai kelayakan proyek titik tolak.
Mengembangkan jadwal dan anggaran titik tolak.
Mengkomunikasikan rencana proyek.
kesempatan untuk meningkatkan kinerja organisasi (opportunity), dan kebutuhan-kebutuhan baru yang dibebankan oleh pihak manajemen atau pemerintah (directives).
b. Problem Analysis Phase
Dalam metodologi-metodologi lain, fase analisis masalah mungkin dikenal sebagai fase studi, studi sistem saat ini, fase penyelidikan terinci atau fase analisis kelayakan. Tujuan fase analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan dan batasannnya. Fase ini umumnya terdiri dari tugas-tugas berikut :
Memahami bidang masalah.
Menganalisis masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan.
Menganalisis proses-proses bisnis.
Menentukan tujuan-tujuan perbaikan sistem.
Memperbaharui atau mengasah rencana proyek.
Mengkomunikasikan penemuan-penemuan dan rekomendasi-rekomendasi.
tahapan ini adalah sebuah laporan yang menerangkan tentang problems, causes, effects, dan solution benefits.
c. Requirement Analysis Phase
Fase ini menentukan kebutuhan bisnis bagi sistem yang baru. Dalam metodologi yang berbeda-beda, fase ini dapat disebut fase defenisi atau fase desain logis. Fase ini biasanya mencakup tugas-tugas berikut :
Mengidentifikasi dan menyatakan kebutuhan sistem.
Membuat prioritas kebutuhan sistem.
Memperbaharui atau memperhalus rencana proyek.
Mengkomunikasikan pernyataan kebutuhan.
Pada tahap ini akan dilakukan pengurutan prioritas dari kebutuhan-kebutuhan bisnis yang ada. Tujuan dari tahapan ini adalah mengidentifikasi data, proses dan antarmuka yang diinginkan pengguna dari sistem yang baru. Alat bantu untuk memahami kebutuhan bisnis yang ada adalah dengan pemodelan use case.
d. Logical Design Phase
Fase ini mendokumentasikan kebutuhan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Fase ini umumnya mencakup tugas-tugas berikut :
Menstruktur kebutuhan fungsional.
Validasi kebutuhan fungsional.
Menentukan penerimaan test case.
Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan-kebutuhan bisnis dari fase requirements analysis kepada sistem model yang akan dibangun nantinya. Dengan kata lain pada fase ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar penggunaan teknologi (data, process, interface) yang menjamin usability, reliability, completeness, performance, dan quality yang akan dibangun di dalam sistem.
e. Decision Analysis Phase
Maksud dari fase ini adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Fase ini umumnya mencakup tugas berikut :
Mengidentifikasi solusi kandidat.
Menganalisa solusi kandidat.
Membandingkan solusi kandidat.
Memperbaharui rencana proyek.
Merekomendasikan solusi sistem.
f. Physical Design and Integration Phase
Physical design menerjemahkan bisnis user requirement ke dalam sistem model yang menggambarkan implementasi teknik dari bisnis user requiremen Sinominnya adalah technical design atau penjelasan output, implementation model. Physical design berfokus pada view yang berbasis teknologi dari system yang meliputi :
Physical database design specification.
Physical business process and software design specification.
Physical user and System Interface Specification.
Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan bisnis yang direpresentasikan sebagai logical design menjadi physical design yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat sistem yang akan dikembangkan. Jika di dalam logical design tergantung kepada berbagai solusi teknis, maka physical design merepresentasikan solusi teknis yang lebih spesifik.
g. Construction and Testing Phase
Mulai mengkonstruksi dan menguji komponen-komponen sistem untuk
desain. Ada dua tujuan fase ini yaitu :
Membangun dan menguji sebuah sistem yang memenuhi persyaratan bisnis dan spesifikasi desain fisik.
h. Installation and Delivery Phase
Kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah instalasi sistem, training user, manual sistem, mengkonversi file dan database yang ada ke dalam database yang baru, final testing dan menyiapkan prosedur konversi. Setelah sistem dioperasikan, perlu system support yang berkesinambungan untuk sisa siklus hidupnya yang berguna dan produktif. Dukungan sistem terdiri dari aktivitas- aktivitas berkesinambungan berikut :
Membantu para pengguna.
Memperbaiki cacat (bug) perangkat lunak.
Mengembalikan keadaan semula sistem. Mengadaptasikan sistem pada persyaratan baru.
2.4
Scalable Vector Graphics (
SVG
)
SVG adalah teknologi untuk membuat grafik dua dimensi dan aplikasi berbasis grafik. Teknologi SVG terdiri atas dua bagian yaitu : bahasa SVG untuk membangun grafik dua dimensi dan aplikasi berbasis grafik ; dan SVG viewer untuk menampilkan konten SVG.
element grafik SVG dapat dimodifikasi untuk mengkontrol element HTML maupun SVG lain (Spanaki,2005).
SVG viewer adalah software yang menginterpretasikan dan melakukan
render terhadap dokumen SVG. Biasanya terintegrasi langsung dengan web browser sebagai komponen plug-in atau built-in. Beberapa SVG viewer yang ada saat ini antara lain Adobe SVG viewer yang dapat diinstall di web browser
sebagai plug-in. Web browser yang telah mengintegrasikan SVG viewer sebagai salah satu fiturnya adalah Mozzilla Firefox.
Kelebihan yang paling utama adalah image tidak akan kehilangan kualitasnya apabila diperbesar atau diperkecil(scalable), karena dibuat berdasarkan metode vektor bukan piksell seperti pada format grafik umumnya yaitu GIF, JPEG dan PNG. Sehingga memungkinkan pengembangan web dan juga designer untuk membuat grafik dengan mutu tinggi.
Walaupun berbasis vektor, SVG ternyata juga dapat dikreasikan untuk efek bayangan, gradasi warna, atau juga pencahayaan. Selain itu, animasi juga dapat dikembangkan SVG. Informasi yang disimpan SVG berbentuk teks (dalam XML), bukan binary code, ini menyebabkan SVG memiliki keunggulan dalam kecepatan proses download karena kecilnya kapasitas.
2.4.1
Struktur
SVG
a. SVG sangat memperhatikan sistem penulisan sehingga semua tag, atribut dan nilai atribut ditulis dengan huruf kecil.
b. Semua tag harus ditutup.Untuk tag, seperti <text> yang di luarnya dapat ditulis sesuatu, akan ditutup dengan tag pasangannya </text>. Sementara untuk tag yang diluarnya tidak dapat ditulis apa-apa akan ditutup dengan </>, seperti <rect.../>.
c. Komentar memiliki kode yang sama dengan seperti HTML <!-- dan -->.
d. Untuk memposisikan sebuah elemen digunakan atribut x dan y, bukan top atau left seperti HTML.
e. Semua atribut dimulai dan diakhiri dengan tanda kutip “....”. f. Dokumen harus dimuali dengan deklarasi XML <?xml
version=”1.0”?>
2.5
Java Sever Pages (
JSP
)
Seperti tipe aplikasi java lainnya (Servlet, Applet, Midlet dll), JSP juga bertipe strong Type artinya penggunaan variabel pada halaman tersebut harus dideklarasikan terlebih dahulu. Seperti halnya script-script server side yang lain, JSP pun memerlukan Web server. Script ASP memerlukan IIS sebagai web server, PHP memerlukan IIS atau Apache, sedangkan JSP bisa menggunakan Apache Tomcat sebagai salah satu web server yang mendukungnya. Seperti halnya ASP dan PHP, skrip JSP terintegrasi dengan kode-kode HTML. Untuk itu diperlukan pembatas awal dan akhir dimana elemen JSP diletakkan. Pembatas yang digunakan adalah tanda berikut ini (Kadir,2004):
<%
// element JSP %>
2.6
MySQL
MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language) yang mampu menangani data yang cukup besar. SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database server. Dengan menggunakan SQL, proses akses database menjadi lebih user-friendly. MySQL juga menyediakan dukungan open source.
atribut atau field. Keseluruhan tabel dihimpun dalam satu kesatuan yang disebut basisdata.
Sebagai software basisdata dengan konsep basisdata modern, MySQL memiliki banyak kelabihan (Betha,2003) ;
1. Protability
MySQL dapat digunakan dengan stabil tanpa kendala berarti pada berbagai sistem operasi.
2. Open source
MySQL didistribusikan secara open source dibawah lisensi GPL sehingga dapat dipergunakan secara cuma-Cuma.
3. Multiuser
MySQL dapat digunakan untuk menangani beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. Hal ini akan memungkinkan sebuah server basisdata MySQL dapat diakses klien
specara bersamaan dalam waktu yang bersamaan pula.
4. Perfomance Tunning
MySQL memiliki kecepatan yang cukup menakjubkan dalam menangani query sederhana, serta mampu memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Command and Function
6. Scalability
MySQL terbukti mampu menangani basisdata dalam skala besar dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada setiap tabelnya.
7. Struktur tabel
Struktur tabel MySQL cukup baik serta cukup fleksibel.
2.7
JavaScript
20
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
3.1.1 Fase Definisi Ruang Lingkup (
Scope Definition Phase
)
3.1.1.1 Deskripsi Sistem yang Ada Sekarang
Sebagai pihak yang bertanggung jawab penuh akan seluruh fasilitas pendingin ruangan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, pencatatan data kepemilikan serta pemeliharaan pendingin ruangan adalah suatu kewajiban bagi Biro Sarana Prasarana. Proses pencatatan belum memanfaatkan teknologi komputer sepenuhnya sehingga informasi yang disajikan menjadi terbatas. Informasi hanya disajikan dalam bentuk teks saja, padahal sesungguhnya di dalamnya terdapat aspek lokasi pendingin ruangan yang tidak dapat direpresentasikan dalam bentuk teks saja. Selain itu pencatatan yang masih manual menyebabkan kesulitan bagi staff teknisi untuk memonitor jadwal perawatan rutin pendingin ruangan dan aduan kerusakan pendingin ruangan. Bagi Kepala BSP pencatatan secara manual ini menyebabkan kesulitan dalam memonitor kondisi inventaris pendingin ruangan.
apabila pihak Biro Sarana Prasarana membutuhkan informasi tersebut harus meminta kepada sub divisi Mekanikal dan Elektrikal dalam bentuk softcopy ataupun print out laporan.
Proses bisnis pengaduan kerusakan pendingin ruangan yang ada sekarang : 1.Pengadu menelpon BSP bagian Mekanikal dan Elektrikal.
2.Staff Mekanikal dan Elektrikal menerima telpon dan melakukan wawancara mengenai kerusakan yang terjadi.
3.Bagian Mekanikal dan Elektrikal mengirim staff teknisi untuk memastikan kerusakan yang terjadi.
4.Teknisi melakukan perbaikan.
5.Setelah perbaikan teknisi melapor kepada kepala bagian Mekanikal dan Elektrikal bahwa perbaikan telah dilakukan.
Proses bisnis pelaksanaan perawatan pendingin ruangan yang ada sekarang : 1. Kepala bagian Mekanikal dan Elektrikal BSP memasukkan jadwal
perawatan dalam tabel. Jadwal yang akan dilakukan untuk periode selanjutnya diblok warna kuning sehingga jika periode di tabel telah habis harus dimasukkan kembali untuk jadwal beberapa periode berikutnya. 2. Kepala bagian Mekanikal dan Elektrikal BSP akan melihat tabel jadwal
setiap kali untuk memastikan ada tidaknya jadwal perawatan.
3. Jika terdapat jadwal perawatan maka kepala akan menugsaskan staff teknisi untuk melakukan perawatan pendingin ruangan.
5. Teknisi melakukan perawatan setelah sebelumnya berkoordinasi dengan pengguna ruangan.
6. Hasil perawatan dicatat dalam formulir.
7. Formulir dikembalikan kepada Kepala bagian Mekanikal dan Elektrikal BSP.
8. Kepala bagian Mekanikal dan Elektrikal BSP mencatat hasil perawatan dalam tabel.
3.1.1.2 Analisa Sistem yang Ada Sekarang
Berdasarkan sistem yang ada sekarang ini, maka dapat dirumuskan masalah-masalah yang terjadi pada sistem yang ada sekarang ini, yaitu :
Tabel 3.1 Problem statement
Masalah Solusi
Penyajian informasi pendingin ruangan yang kurang informatif.
Membangun sistem baru
Staff teknisi kesulitan dalam memonitor jadwal perawatan rutin dan aduan kerusakan pendingin ruangan.
Membangun sistem baru
Kepala BSP kesulitan dalam memonitor inventaris pendingin ruangan secara keseluruhan (data fisik maupun perawatan)
Pengaksesan data pencatatan kepemilikan dan pemeliharaan pendingin ruangan yang kurang praktis.
Membangun sistem baru
3.1.2 Fase Analisis Masalah (
Problem Analysis Phase
)
3.1.2.1 Analisis Sebab Akibat
Dalam tabel berikut akan dipaparkan mengenai sebab dan akibat yang akan ditimbulkan oleh masalh-masalah yang terdapat pada sistem yang ada saat ini.
Tabel 3.2 Analisi Sebab Akibat
Analisis Sebab Akibat Tujuan Pengembangan Sistem Masalah Sebab dan Akibat Tujuan Sistem Batasan Sistem 1. Penyajian informasi pendingin ruangan yang kurang informatif.
Akibat : Tidak memberikan gambaran nyata mengenai lokasi pendingin ruangan. 2. Staff teknisi
kesulitan dalam memonitor jadwal perawatan rutin dan aduan kerusakan pendingin ruangan.
Sebab : Jadwal perawatan rutin masih disajikan dalam bentuk tabel sederhana dan untuk aduan kerusakan belum ada mekanisme khusus.
Akibat : Perawatan rutin pendingin ruangan tidak sesuai jadwal dan keterlambatan penanganan aduan kerusakan. Menyajikan informasi jadwal perawatan rutin dan aduan kerusakan secara yang terupdate secara real time dalam bentuk alert atau notifikasi. Dalam pengembangan database sistem harus dilengkapi dengan parameter waktu.
3. Kepala BSP kesulitan dalam memonitor inventaris pendingin ruangan secara keseluruhan (data fisik
Sebab : Seluruh data inventaris pendingin ruangan masih disajikan dalam bentuk tabel sederhana.
maupun perawatan) informasi yang dibutuhkan mengenai inventaris pendingin ruangan. pengambilan keputusan berkaitan dengan invetaris pendingin ruangan. 4. Pengaksesan data pencatatan kepemilikan dan pemeliharaan pendingin ruangan yang kurang praktis.
Sebab : data pencatatan kepemilikan dan pemeliharaan pendingin ruangan masih disimpan secara offline di komputer. Akibat : data pencatatan kepemilikan dan pemeliharaan pendingin ruangan tidak dapat diakses sewaktu-waktu. Membuat data pencatatan kepemilikan dan pemeliharaan pendingin ruangan dapat diakses kapan pun dan dimana pun. Sistem dibangun berbaasis web sehingga akses data dapat dilakukan secara online kapan pun dimana pun.
3.1.2.2 Gambaran Sistem yang Akan Dikembangkan
internet. Selain itu sistem yang dikembangkan akan menggabungkan media gambar dan teks untuk menyajikan informasi pendingin ruangan sehingga pengguna diharapkan mendapatkan gambaran nyata mengenai lokasi pendingin ruangan melalui visualisasi dalam bentuk gambar denah.
Proses bisnis pengaduan kerusakan pendingin ruangan yang akan dikembangkan :
1.Pengadu membuka website pemeliharaan pendingin ruangan Universitas Sanata Dharma.
2.Pengadu memasukkan aduan kerusakan melalui fasilitas yang disediakan dalam website.
3.Bagian Mekanikal dan Elektrikal akan menerima notifikasi pengaduan melalui website.
4.Kepala Mekanikal dan Elektrikal mencetak surat tugas penanganan kerusakan (dalam surat tugas sudah terdapat teknisi yang bertanggung jawab melakukan penanganan kerusakan).
5.Setelah perbaikan teknisi melapor kepada kepala bagian Mekanikal dan Elektrikal bahwa perbaikan telah dilakukan dan menyerahkan surat tugas yang telah ditanda tangani pengadu.
Proses bisnis pelaksanaan perawatan pendingin ruangan yang akan dikembangkan :
1. Jadwal perawatan akan secara otomatis dibuat oleh sistem sesuai dengan periode perawatan BSP.
2. Kepala bagian Mekanikal dan Elektrikal BSP akan menerima notifikasi jadwal perawatan melalui website pemeliharaan pendingin ruangan Universitas Sanata Dharma.
3. Kepala bagian Mekanikal dan Elektrikal akan mencetak surat tugas yang dilengkapi juga dengan formulir untuk pengisian data perawatan pelaksanaan perawatan (dalam surat tugas sudah terdapat teknisi yang bertanggung jawab melakukan perawatan).
4. Teknisi melakukan perawatan setelah sebelumnya berkoordinasi dengan pengguna ruangan.
5. Hasil perawatan dicatat dalam formulir.
6. Formulir dikembalikan kepada Kepala bagian Mekanikal dan Elektrikal BSP.
7. Kepala bagian Mekanikal dan Elektrikal BSP mencatat hasil perawatan ke dalam sistem melalui website pemeliharaan pendingin ruangan Universitas Sanata Dharma.
3.1.3 Fase Analisis Kebutuhan (
Requirements Analysis Phase
)
3.1.3.1 Analisis Kebutuhan Pengguna
tabel di bawah ini akan dipaparkan mengenai deskripsi untuk tiap-tiap aktor pengguna :
Tabel 3.3 Deskripsi Pengguna
Aktor Deskripsi
Administrator Aktor yang memiliki hak akses terhadap seluruh data pendingin ruangan. Aktor ini dapat melakukan penambahan, perubahan dan penghapusan data pendingin ruangan.
Kepala BSP Aktor yang dapat melihat
informasi pendingin ruangan yang terdiri atas informasi deskripsi dan pemeliharaan pendingin ruangan.
sistem.
Pengguna Umum Aktor yang melakukan
Use case diagram untuk setiap pengguna adalah sebagai berikut :
Administrator (Staff BSP)
Melakukan login
<<depend on>>
Menambah data pengguna
Mengubah data pengguna Menghapus data pengguna
Menambah data kampus
Mengubah data kampus Menghapus data kampus Mengelola data
pengguna
Mengelola data kampus
Menambah data unit gedung
Mengubah data unit gedung Menghapus data unit gedung Mengelola data unit
gedung
Menambah data lantai
Mengubah data lantai Menghapus data lantai Mengelola data lantai
Menambah data ruang
Mengubah data ruang Menghapus data ruang Mengelola data ruang
Gambar 3.2 Use case diagram Administrator (bagian 2) Administrator
(Staff BSP)
Melakukan login
Kepala BSP Melakukan login Melihat informasi pendingin ruangan Melihat informasi prosentase kerusakan pendingin ruangan Melakukan Logout <<depend on>> Pengguna umum Memasukkan aduan kerusakan pendingin ruangan Melihat riwayat pengaduan Staff Teknisi
Memasukkan data perawatan pendingin ruangan Memasukkan data penanganan kerusakan pendingin ruangan <<depend on>> Melakukan login Melakukan Logout Mengubah data perawatan
pendingin ruangan
Mencetak surat tugas perawatan Mencetak daftar aduan
Mencetak daftar perawatan
Mencetak surat tugas aduan
Narasi
use case
Penjelasan setiap use case pada gambar di atas adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Narasi use case proses Melakukan Login
Nama Use case Melakukan Login
ID use case 1
Prioritas High
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan Administrator melakukan login ke dalam sistem.
Pra-kondisi Pengguna telah masuk kedalam sistem dan ingin melakukan pengelolaan dalam sistem.
Pemicu Administrator harus melakukan login sebelum memasuki sistem.
Langkah umum Aksi actor Respon sistem
Step 1 : Aktor login ke dalam sistem dengan memasukkan username
dan password
Step 2 : Sistem mengecek
user name, password dan kecocokan antara
username dan password Step 3 : Sistem
memberikan interface
halaman utama administrator. Langkah alternative User name atau password salah. Sistem
menampilkan pesan error dan user harus login
kembali.
Pasca kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator
Tabel 3.5Narasi use case proses Menambah data pengguna
Nama Use case Menambah data pengguna
ID use case 2
Prioritas High
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan penambahan data pengguna. Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama
administrator setelah melakukan proses login dan memilih pengelolaan data pengguna.
Pemicu Ada data pengguna baru yang harus ditambahkan.
Langkah umum Aksi actor Respon system
Step 1 : Aktor memilih untuk masuk dalam pengelolaan data pengguna
Step 2 : Sistem
menampilkan menu data pengguna
Step 3 : Aktor memasukkan data pengguna ke dalam form
yang disediakan.
Step6:Aktor pilih tambah.
Step 7 : Sistem menyimpan data pengguna yang telah dimasukkan.
Langkah alternative Aktor batal melakukan penambahan dan memilih untuk kembali ke menu.
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai memasukkan data pengguna atau administrator batal melakukan penambahan.
Tabel 3.6 Narasi use case proses Menghapus data pengguna
Nama Use case Menghapus data pengguna
ID use case 3
Prioritas High
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator menghapus data pengguna.
Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator setelah melakukan proses login dan memilih pengelolaan pengguna.
Pemicu Ada data pengguna tidak diperlukan dan harus dihapus.
Langkah umum Aksi actor Respon system
Step 1 : Aktor memilih untuk masuk dalam pengelolaan pengguna
Step 2 : Sistem menampilkan menu pengguna.
Step 3 : Aktor memilih menu hapus disamping pengguna yang hendak dihapus.
Step 4 : Sistem
memberikan konfirmasi apakah benar-benar akan dihapus.
Step 5 : Aktor memilih hapus .
Step 7 : Sistem menghapus data pengguna yang dipilih dan menyimpan perubahan yang dilakukan.
Langkah alternative Aktor batal melakukan penghapusan dan memilih untuk kembali ke menu.
melakukan penghapusan.
Pasca kondisi Ada data yang terhapus dalam database
Tabel 3.7Narasi use case proses Mengubah data pengguna
Nama Use case Mengubah data pengguna
ID use case 4
Prioritas High
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan perubahan pada data pengguna.
Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator setelah melakukan proses login dan memilih pengelolaan pengguna.
Pemicu Ada data pengguna yang harus dirubah.
Langkah umum Aksi actor Respon system
Step 1 : Aktor memilih untuk masuk dalam pengelolaan pengguna
Step 2 : Sistem menampilkan menu pengguna.
Step 3 : Aktor memilih menu edit data pengguna disamping pengguna yang hendak diubah
Step 4 : Sistem memberikan interface
halaman untuk edit.
Step 5 : Aktor memasukkan data pengguna ke dalam form
yang disediakan.
Step 6 : Aktor memilih simpan.
Step 7 : Sistem menyimpan data pengguna yang telah dimasukkan.
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai memasukkan data pengguna atau administrator batal melakukan perubahan.
Pasca kondisi Ada data yang berubah dalam database
Tabel 3.8Narasi use case proses Menambah data merek pendingin ruangan
Nama Use case Menambah data merek pendingin ruangan
ID use case 5
Prioritas High
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan penambahan data merek pendingin ruangan.
Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator setelah melakukan proses login dan memilih pengelolaan data merek pendingin ruangan. Pemicu Ada data merek pendingin ruangan baru yang harus
ditambahkan.
Langkah umum Aksi actor Respon system
Step 1 : Aktor memilih untuk masuk dalam pengelolaan data merek pendingin ruangan
Step 2 : Sistem
menampilkan menu data merek pendingin ruangan
Step 3 : Aktor
memasukkan data merek pendingin ruangan ke dalam form yang disediakan.
Step6:Aktor pilih tambah.
Step 7 : Sistem
Langkah alternative Aktor batal melakukan penambahan dan memilih untuk kembali ke menu.
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai memasukkan data merek pendingin ruangan atau administrator batal melakukan penambahan.
Pasca kondisi Ada data baru yang disimpan dalam database
Tabel 3.9 Narasi use case proses Menghapus data merek pendingin ruangan
Nama Use case Menghapus data merek pendingin ruangan
ID use case 6
Prioritas High
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator menghapus data merek pendingin ruangan.
Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator setelah melakukan proses login dan memilih pengelolaan merek pendingin ruangan. Pemicu Ada data merek pendingin ruangan tidak diperlukan
dan harus dihapus.
Langkah umum Aksi actor Respon system
Step 1 : Aktor memilih untuk masuk dalam pengelolaan merek pendingin ruangan
Step 2 : Sistem menampilkan menu merek pendingin ruangan.
Step 3 : Aktor memilih menu hapus disamping merek pendingin ruangan yang hendak dihapus.
Step 4 : Sistem
memberikan konfirmasi apakah benar-benar akan dihapus.
hapus . menghapus data merek pendingin ruangan yang dipilih dan menyimpan perubahan yang dilakukan.
Langkah alternative Aktor batal melakukan penghapusan dan memilih untuk kembali ke menu.
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai menghapus data merek pendingin ruangan atau administrator batal melakukan penghapusan.
Pasca kondisi Ada data yang terhapus dalam database
Tabel 3.10Narasi use case proses Mengubah data merek pendingin ruangan
Nama Use case Mengubah data merek pendingin ruangan
ID use case 7
Prioritas High
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan perubahan pada data merek pendingin ruangan.
Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator setelah melakukan proses login dan memilih pengelolaan merek pendingin ruangan. Pemicu Ada data merek pendingin ruangan yang harus
dirubah.
Langkah umum Aksi actor Respon system
Step 1 : Aktor memilih untuk masuk dalam pengelolaan merek
pendingin ruangan ruangan.
Step 3 : Aktor memilih menu edit data merek pendingin ruangan disamping merek pendingin ruangan yang hendak diubah
Step 4 : Sistem memberikan interface
halaman untuk edit.
Step 5 : Aktor
memasukkan data merek pendingin ruangan ke dalam form yang disediakan.
Step 6 : Aktor memilih simpan.
Step 7 : Sistem
menyimpan data merek pendingin ruangan yang telah dimasukkan.
Langkah alternative Aktor batal melakukan perubahandan memilih untuk kembali ke menu.
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai memasukkan data merek pendingin ruangan atau administrator batal melakukan perubahan.
Pasca kondisi Ada data yang berubah dalam database
Tabel 3.11 Narasi use case proses Menambah data jenis pendingin ruangan Nama Use case Menambah data jenis pendingin ruangan
ID use case 8
Prioritas High
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator
melakukan penambahan data jenis pendingin ruangan. Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama
memilih pengelolaan data jenis pendingin ruangan. Pemicu Ada data jenis pendingin ruangan baru yang harus
ditambahkan.
Langkah umum Aksi actor Respon system
Step 1 : Aktor memilih untuk masuk dalam pengelolaan data jenis pendingin ruangan
Step 2 : Sistem
menampilkan menu data jenis pendingin ruangan
Step 3 : Aktor
memasukkan data jenis pendingin ruangan ke dalam form yang disediakan.
Step6:Aktor pilih tambah.
Step 7 : Sistem menyimpan data jenis pendingin ruangan yang telah dimasukkan.
Langkah alternative Aktor batal melakukan penambahan dan memilih untuk kembali ke menu.
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai memasukkan data jenis pendingin ruangan atau administrator batal melakukan penambahan.
Pasca kondisi Ada data baru yang disimpan dalam database
Tabel 3.12Narasi use case proses Menghapus data jenis pendingin ruangan
Nama Use case Menghapus data jenis pendingin ruangan
ID use case 9
Prioritas High
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator menghapus data jenis pendingin ruangan.
administrator setelah melakukan proses login dan memilih pengelolaan jenis pendingin ruangan. Pemicu Ada data jenis pendingin ruangan tidak diperlukan
dan harus dihapus.
Langkah umum Aksi actor Respon system
Step 1 : Aktor memilih untuk masuk dalam pengelolaan jenis pendingin ruangan
Step 2 : Sistem
menampilkan menu jenis pendingin ruangan.
Step 3 : Aktor memilih menu hapus disamping jenis pendingin ruangan yang hendak dihapus.
Step 4 : Sistem
memberikan konfirmasi apakah benar-benar akan dihapus.
Step 5 : Aktor memilih hapus .
Step 7 : Sistem menghapus data jenis pendingin ruangan yang dipilih dan menyimpan perubahan yang dilakukan.
Langkah alternative Aktor batal melakukan penghapusan dan memilih untuk kembali ke menu.
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai menghapus data jenis pendingin ruangan atau administrator batal melakukan penghapusan.
Tabel 3.13Narasi use case proses Mengubah data jenis pendingin ruangan
Nama Use case Mengubah data jenis pendingin ruangan
ID use case 10
Prioritas High
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan perubahan pada data jenis pendingin ruangan.
Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator setelah melakukan proses login dan memilih pengelolaan jenis pendingin ruangan. Pemicu Ada data jenis pendingin ruangan yang harus dirubah.
Langkah umum Aksi actor Respon system
Step 1 : Aktor memilih untuk masuk dalam pengelolaan jenis pendingin ruangan
Step 2 : Sistem
menampilkan menu jenis pendingin ruangan.
Step 3 : Aktor memilih menu edit data jenis pendingin ruangan disamping jenis
pendingin ruangan yang hendak diubah
Step 4 : Sistem memberikan interface
halaman untuk edit.
Step 5 : Aktor
memasukkan data jenis pendingin ruangan ke dalam form yang disediakan.
Step 6 : Aktor memilih
simpan.
Langkah alternative Aktor batal melakukan perubahandan memilih untuk kembali ke menu.
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai memasukkan data jenis pendingin ruangan atau administrator batal melakukan perubahan.
Pasca kondisi Ada data yang berubah dalam database
Tabel 3.14 Narasi use case proses Menambah data gejala kerusakan pendingin ruangan
Nama Use case Menambah data gejala kerusakan pendingin ruangan
ID use case 11
Prioritas High
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan penambahan data gejala kerusakan pendingin ruangan.
Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator setelah melakukan proses login dan memilih pengelolaan data gejala kerusakan pendingin ruangan.
Pemicu Ada data gejala kerusakan pendingin ruangan baru yang harus ditambahkan.
Langkah umum Aksi actor Respon system
Step 1 : Aktor memilih untuk masuk dalam pengelolaan data gejala kerusakan pendingin ruangan
Step 2 : Sistem
menampilkan menu data gejala kerusakan
pendingin ruangan
Step 3 : Aktor
memasukkan data gejala
Step 7 : Sistem
kerusakan pendingin ruangan ke dalam form
yang disediakan.
Step6:Aktor pilih tambah.
kerusakan pendingin ruangan yang telah dimasukkan.
Langkah alternative Aktor batal melakukan penambahan dan memilih untuk kembali ke menu.
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai memasukkan data gejala kerusakan pendingin ruangan atau administrator batal melakukan penambahan.
Pasca kondisi Ada data baru yang disimpan dalam database
Tabel 3.15 Narasi use case proses Menghapus data gejala kerusakan pendingin ruangan
Nama Use case Menghapus data gejala kerusakan pendingin ruangan
ID use case 12
Prioritas High
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator
menghapus data gejala kerusakan pendingin ruangan. Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator setelah melakukan proses login dan memilih pengelolaan gejala kerusakan pendingin ruangan.
Pemicu Ada data gejala kerusakan pendingin ruangan tidak diperlukan dan harus dihapus.
Langkah umum Aksi actor Respon system
Step 1 : Aktor memilih untuk masuk dalam pengelolaan gejala
kerusakan pendingin ruangan
pendingin ruangan.
Step 3 : Aktor memilih menu hapus disamping gejala kerusakan
pendingin ruangan yang hendak dihapus.
Step 4 : Sistem
memberikan konfirmasi apakah benar-benar akan dihapus.
Step 5 : Aktor memilih hapus .
Step 7 : Sistem
menghapus data gejala kerusakan pendingin ruangan yang dipilih dan menyimpan perubahan yang dilakukan.
Langkah alternative Aktor batal melakukan penghapusan dan memilih untuk kembali ke menu.
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai menghapus data gejala kerusakan pendingin ruangan atau administrator batal melakukan penghapusan. Pasca kondisi Ada data yang terhapus dalam database
Tabel 3.16 Narasi use case proses Mengubah data gejala kerusakan pendingin ruangan
Nama Use case Mengubah data gejala kerusakan pendingin ruangan
ID use case 13
Prioritas High
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan perubahan pada data gejala kerusakan pendingin ruangan.
administrator setelah melakukan proses login dan memilih pengelolaan gejala kerusakan pendingin ruangan.