• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN KIMIA PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT KOMPRESIF TAK TERKEKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN KIMIA PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT KOMPRESIF TAK TERKEKANG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN KIMIA PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT KOMPRESIF TAK TERKEKANG

Anita Setyowati Srie Gunarti

Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam 45 Bekasi

ABSTRACT

Land is a very complex material. We must improve physical and mechanical properties of the soil if it is found that the soil does not meet the technical requirements to be used to support buildings or roads. Therefore, before using it as a support building, the ground must be stabilized.

One method for stabilizing the soil is chemical stabilization as an effort to increase strength, reduce declination, and improving physical and mechanical properties of others. In this study, we use chemical stabilization method to perform a series tests of physical properties and compressive strength test on the land unfettered native land and soil soaked with a chemical solution between the Na2CO3, CaCl2, KOH, and Na2SiO3 (Water-glass) as much as 2 g / liter for 24 hours at the Laboratory of Soil Mechanics of Unisma Bekasi and Soil Mechanics Laboratory of the Public Works Department of Irrigation at Central Jakarta.

Physical properties of a series of tests concluded that the soil has a high development and graded poorly because it does not meet the criteria for the coefficient of gradation and uniformity coefficient. Land, including the type CH (inorganic clay with high plasticity), and within the category of very soft clay and a bit sensitive. The test results unleashed a strong compressive (qu), the highest value obtained on clay soaked in a solution of potassium hydroxide (KOH) 2 g / liter is equal to 84.21% of the value of qu of original land.

Keywords: Clay, Chemical Substrate, Unconfined Compression Test, stability

PENDAHULUAN Latar Belakang

Tanah merupakan salah satu material yang memegang peranan penting dalam konstruksi atau pondasi, sehingga diperlukan tanah dengan sifat-sifat teknis yang memadai. Dalam kenyataannya sering dijumpai sifat tanah yang tidak memadai, misalnya kompresibilitas, permeabilitas, maupun plastisitasnya.

Usaha-usaha untuk memperbaiki sifat fisis dan mekanis tanah lempung telah banyak dilakukan dengan cara seperti: cara fisis, mekanis dan kimiawi. Menurut (Suryolelono, 1999) cara fisis dilakukan dengan mencampur tanah lempung dengan tanah bergradasi atau menambah serat fiber, cara mekanis yaitu memberi perkuatan bahan sintetis yang terbuat dari bahan polimerisasi minyak bumi pada tanah lempung, dan cara kimiawi dengan menambah semen, kapur, abu terbang dan abu sekam padi serta bahan kimia lainnya. Para peneliti terdahulu menyatakan bahwa penambahan bahan kimia tertentu bukan saja dapat mengurangi sifat pengembangan dan sifat plastisitas, tetapi juga dapat meningkatkan kekuatan dan mengurangi besarnya penurunan.

Penggunaan bahan kimia dalam stabilisasi tanah telah digunakan oleh beberapa orang peneliti dengan menggunakan metode dan obyek penelitian yang berbeda, tetapi mempunyai sasaran yang sama yaitu perbaikan sifat fisis dan peningkatan kekuatan tanah. Pada penelitian ini akan digunakan metode perbaikan tanah secara kimiawi dengan menggunakan beberapa macam bahan kimia.

(2)

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sifat fisis tanah asli dan mengetahui perubahan sifat mekanis tanah lempung akibat penambahan bahan kimia yaitu: Natrium Karbonat (Na2CO3), Kalium Hydroksida (KOH), Kalsium Klorida (CaCl2) dan Waterglass (Na2SiO3).

2. Untuk mengetahui bahan kimia yang paling efektif untuk meningkatkan stabilitas tanah. Adapun Manfaat penelitian ini adalah:

1. Dapat memberikan informasi yang jelas bagi pengembangan ilmu geoteknik terutama mengenai stabilisasi tanah dan pengaruh yang terjadi akibat penambahan bahan kimia pada tanah.

2. Dapat memberikan solusi alternatif penggunaan zat additif pada tanah berkebutuhan khusus.

3. Dapat memberikan solusi perbaikan mutu tanah sehingga mampu memenuhi standar pendukung konstruksi

4. Dapat menjadi bahan pertimbangan untuk perencanaan bangunan-bangunan sipil seperti perencanaan gedung khususnya pada lokasi penelitian yaitu kampus UNISMA Bekasi.

Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

Material yang digunakan adalah tanah lempung yang berada di lokasi kampus Universitas Islam “45” Bekasi (Unisma)

Bahan stabilisasi yang digunakan adalah 4 macam bahan kimia yaitu: Na2CO3, KOH, CaCl2, Waterglass

Kondisi tanah terusik dan tidak terusik.

Konsentrasi bahan kimia yang digunakan yaitu 2 gr/liter Lama perendaman dibatasi sampai dengan 24 jam (satu hari)

Sifat mekanis tanah ditentukan dari hasil uji Unconfined Compression Strength (UCS) Semua pengujian menggunakan standar ASTM

Perumusan Masalah

Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana melakukan perbaikan pada sifat fisis dan sifat mekanis tanah lempung dengan larutan kimia sebagai bahan stabilisasi, dimana konsentrasi ditentukan dengan besaran yang sama untuk mendapatkan nilai

(3)

perbaikan sifat fisis dan mekanis tanah lempung yang paling optimal pada tanah dengan 4 jenis bahan kimia.

TINJAUAN PUSTAKA Tanah Lempung

Lempung adalah tanah yang berukuran kurang dari 0,002 mm dan mempunyai partikel-partikel tertentu yang menghasilkan sifat-sifat plastis pada tanah bila dicampur dengan air (Grim, 1953 dalam Das, 1993).

Menurut (Chen, 1975 dalam Supriyono, 1997) untuk tanah lempung ekspansif, kandungan mineralnya adalah montmorilonit yang mempunyai luas permukaan yang lebih besar dan sangat mudah menyerap air dalam jumlah banyak, bila dibandingkan dengan mineral lainnya, sehingga tanah mempunyai kepekaan terhadap pengaruh air dan sangat mudah mengembang. Potensi pengembangannya sangat erat hubungannya dengan indeks plastisitasnya, sehingga suatu tanah lempung dapat diklasifikasikan sebagai tanah yang mempunyai potensi mengembang tertentu didasarkan Indeks Plastisitasnya.

Stabilisasi Kimia

Stabilisasi tanah dengan menggunakan bahan kimia adalah untuk merubah interaksi air dengan tanah terhadap reaksi permukaan. Karena itu aktivitas permukaan dari partikel tanah, muatan kutub dan penyerapan serta daerah penyerapan air memegang peranan penting. Sama pentingnya adalah penggabungan luas partikel sehingga dapat merubah menjadi suatu kesatuan untuk mencapai keseimbangan gaya tarik antar butir. (Kedzi, 1979).

Agar terjadi interaksi yang baik antara air dan tanah, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Tanah yang dirawat dengan bahan kimia, mempunyai ikatan yang lebih kuat pada permukaan partikel tanah dari pada akibat pengaruh air, sehingga sensitivitasnya berkurang. Bahan campuran menggantikan molekul-molekul air pada permukaan butiran dan tidak diperbolehkan membentuk ikatan baru sehingga tanah tidak lembab.

2. Tanah yang dirawat dengan ion-ion bermuatan positip non-hydrated, ditarik kepermukaan oleh muatan negatip dan diganti dengan ion-ion lain. Melalui transformasi seperti itu sensitivitas tanah terhadap air akan menurun dan satu ketika akan kering.

3. Tanah yang dirawat dengan molekul besar gabungan ion-ion, makro molekul ini mengikat partikel tanah dengan elektrostatik dan gaya polar, sehingga menghasilkan agregat. Tanah menjadi porous, tetapi tetap impermeable dan struktur menjadi stabil.

(4)

4. Interaksi air dan tanah akhirnya dapat diubah dengan memisah ikatan cation (Mg,Ca) bervalensi banyak pada permukaan partikel tanah, melalui penambahan bahan kimia tertentu. Dengan demikian adanya air bebas menjadi meningkat dan campuran berbentuk cair.

O’Flaherti (1974) menyatakan bahwa Penambahan Chloride pada tanah dapat mengubah

sifat plastisitas. Apabila ditambahkan CaCl2 akan berlangsung reaksi pertukaran cation yang menyebabkan terjadinya reduksi terhadap Indeks Plastisitas karena cation-cation Calsium mempunyai keistimewaan menyerap permukaan partikel tanah.

METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini untuk pekerjaan lapangan yaitu pengeboran dan pengambil undisturbed sample dengan menggunakan Aunger Bor dilaksanakan di sebelah timur Fakultas Teknik UNISMA (Samping Rumah Kaca) pada tanggal 31 Maret 2011. Sedangkan pekerjaan laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Mekanika Tanah UNISMA pada 4 April 2011 s/d 16 April 2011

Jumlah Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 10 tabung contoh dengan perincian sebagai berikut : a. 2 tabung contoh tanah alami tanpa perendaman

b. 2 tabung contoh tanah alami + perendaman Na2CO3 c. 2 tabung contoh tanah alami + perendaman KOH d. 2 tabung contoh tanah alami + perendaman CaCl2 e. 2 tabung contoh tanah alami + perendaman Na2SiO3

Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

a. Tanah lempung di lokasi kampus Universitas Islam “45” Bekasi (Unisma)

b. Bahan Kimia: Natrium Karbonat (Na2CO3) , Kalium Hidroksida (KOH), Kalsium Klorida (CaCl2), Waterglass (Na2SiO3)

c. Air yang tersedia di laboratorium

Pengujian dilaksanakan di Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Unisma Bekasi dan Laboratorium Mekanika Tanah Balai Irigasi Departemen Pekerjaan Umum Bekasi.

Peralatan yang digunakan adalah :

(5)

2. Alat bantu : alat bor, tabung contoh, cawan, timbangan, desikator, oven, saringan, pisau perata, gelas ukur, piknometer, termometer, groving tool, stop watch, air raksa, alat pengaduk, gelas silindris, sieve shaker, mangkok Cassagrande, plat kaca, alat

vacuum. Prosedur Penelitian Uji pendahuluan

a. Uji kadar air, untuk menentukan kadar air tanah yaitu perbandingan antara berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat kering yang dinyatakan dalam prosen (ASTM D 2216-80).

b. Uji specific gravity tanah, untuk menentukan nilai specific gravity tanah yang (ASTM D 854-91)

c. Uji batas konsistensi (ASTM D4318-84), untuk menentukan indeks plastisitas tanah

Uji utama

Uji kompresif tak terkekang, mengacu pada ASTM D2166-66, untuk menentukan nilai kuat kompresif tak terkekang tanah yang diuji.

Untuk mengetahui secara keseluruhan tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada bagan alir berikut ini :

(6)

Gambar 1 Bagan Alir

HASIL DAN ANALISA

Hasil uji laboratorium mekanika tanah terbagi menjadi dua bagian yaitu hasil uji sifat fisik dan hasil uji sifat mekanis.

Hasil uji sifat fisik

Uji sifat fisik yang meliputi uji berat jenis tanah, uji batas Atterberg, analisa gradasi butiran tanah terangkum dalam Tabel 4.1.

Pengambilan Sampel Tanah Asli dan Bahan Kimia

TANAH ASLI Uji Lab: - Batas Atterberg - Gs - Kadar Air - UCS Analisa Hasil Kesimpulan Selesai Tidak Ya Mulai TANAH STABILISASI Perendaman sample dengan Na2CO3, KOH, CaCl2, Waterglass. Masing-masing konsentrasi 2 gr/liter, selama 24 jam

Uji Lab: - UCS

(7)

Tabel 4.1 Hasil Uji Sifat Fisik Tanah Asli

No. Deskripsi Tanah asli

1.00 – 1.50 m Tanah asli 1.50 – 2.00 m 1 Gravitasi khusus (Gs) 2,603 2,691 2 Batas cair 87,65% 74,80% 3 Batas plastis 31,02% 28,36% 4 Indeks Plastisitas 56,63% 46,44% 6 Kadar air 58,51% 48,72%

Sumber: Hasil Uji Laboratorium

Hasil uji sifat mekanis

Uji sifat mekanis tanah meliputi uji kuat kompresif tak terkekang yang terangkum dalam Tabel 2.

Tabel 2 Hasil Uji Kuat Kompresif Tak Terkekang (qu)

Deskripsi Tanah Asli Tanah +

Na2CO3 Tanah + KOH

Tanah + CaCl2 Tanah + Waterglass Nomor sampel 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 qu (kg/cm2) 0,038 0,038 0,047 0,055 0,067 0,073 0,037 0,052 0,011 0,030 qu rata-rata 0,038 0,051 0,070 0,045 0,021 Regangan % 6,84 6,32 13,76 14,21 14,21 6,32 4,47 4,74 5,26 5,26 Regangan rata-rata 6,58 13,99 10,27 4,61 5,26 Sensitifitas St 1,056 1,086 1,068 1,038 1,081 1,237 1,156 1,268 1,220 1,110 Sensitifitas rata-rata 1,071 1,053 1,159 1,212 1,165

Sumber: Hasil Uji Laboratorium

Tabel 3 Hasil Uji Kuat Kompresif Tak Terkekang (qu) Remoulded

Deskripsi Tanah Asli Tanah +

Na2CO3 Tanah + KOH

Tanah + CaCl2 Tanah + Waterglass Nomor sampel 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 qu (kg/cm2) 0,036 0,035 0,044 0,053 0,062 0,059 0,032 0,041 0,009 0,027 qu rata-rata 0,0355 0,0485 0,0605 0,0365 0,018

(8)

Regangan % 5,32 5,32 13,68 14,52 12,90 5,85 7,37 4,76 4,79 5,32 Regang-an rata-rata 5,32 14,10 9,375 6,065 5,055

Sumber: Hasil Uji Laboratorium

Analisa

Karakteristik Fisik Tanah Asli

Indeks Plastisitas (IP) dapat digunakan sebagai tolok ukur awal dalam mengidentifikasi ekspansifitas tanah. Chen (1975) dalam Fathani dan Adi (1999) memberikan kriteria apabila IP > 35%, maka lempung termasuk kriteria ekspansif, persentase kandungan fraksi lempung (lolos saringan no.200) > 95% dan batas cair > 60%, maka tanah memiliki derajat pengembangan yang sangat tinggi. Dari hasil uji sebagaimana yang telah ditampilkan pada butir A (hasil penelitian), tanah memiliki IP sebesar 56,63% pada kedalaman 1.00 – 1.50 m dan 46,44% pada kedalaman 1.50 – 2.00 m. Persentase kandungan fraksi lempung lolos saringan no.200 adalah 85,538% pada kedalaman 1.00 – 1,50 m dan 62,716% pada kedalaman 1.50 – 2.00 m. Batas cair sebesar 87,65% pada kedalaman 1.00 – 1,50 m dan 74, 80% pada kedalaman 1.50 – 2.00 m. Maka tanah dapat disimpulkan memiliki pengembangan yang tinggi.

Tanah bergradasi baik jika mempunyai koefisien gradasi (Cc) antara 1 dan 3, dengan koefisien keseragaman (Cu) > 15 (Hardiyatmo, 1994). Dalam penelitian ini tanah memiliki nilai Cc dan Cu yaitu O (nol) dikarenakan tidak memiliki nilai dibawah 10% lolos saringan. Maka tanah ini termasuk bergradasi buruk karena tidak memenuhi kriteria koefisien gradasi dan koefisien keseragaman.

Berdasarkan klasifikasi yang diberikan Unified, dan hasil uji batas cair diketahui tanah memiliki batas cair sebesar 87,65 pada kedalaman 1.00 – 1,50 m dan 74, 80% pada kedalaman 1.50 – 2.00 m ( > 50%), maka tanah termasuk dalam jenis CH (lempung anorganik dengan plastisitas tinggi).

Karakteristik Mekanis Tanah Asli

Pada umumnya nilai kuat kompresif tak tertekang (qu) yang tinggi diperoleh dari sampel dengan kedalaman yang rendah yaitu sekitar 3 – 4 meter, sedangkan untuk kedalaman yang lebih besar harga qu lebih kecil karena dijumpai tanah yang benar benar lunak. Konsistensi lempung dikategorikan sebagai sangat lunak sampai lunak yaitu qu < 0,25 kg/cm2, sedangkan cohesi tanah berkisar antara 0,11-0,29 kg/cm2. Berdasarkan pada nilai sensitifitasnya, tanah termasuk kategori kurang sampai agak sensitif jika 2 < St < 4 dan St < 2 (Terzaghi dan Peck (1967) dalam Lestari (1991)).

(9)

Hasil uji Unconfined Compression Strength (UCS) memberikan nilai qu sebesar 0,038 kg/cm2, regangan sebesar 6,58%, dan sensitivitas sebesar 1,071%, maka tanah dikategorikan sebagai tanah sangat lunak dan agak sensitif.

Karakteristik Mekanis Tanah dengan Bahan Kimia Bentuk asli

Tabel 4 menampilkan prosentase perubahan nilai kuat kompresif tak terkekang tanah rendam larutan kimia terhadap tanah asli. Tanah rendam larutan Natrium Karbonat mengalami peningkatan sebesar 34% terhadap tanah asli, sedangkan Tanah rendam larutan Kalium Hidroksia mengalami peningkatan sebesar 84,21%. Tanah yang direndam dengan larutan Kalsium Klorida mengalami peningkatan sebesar 42% dan tanah yang direndam dengan larutan waterglass justru mengalami penurunan sebesar 44,73%.

Penurunan nilai kuat kompresif tak terkekang pada tanah yang direndam larutan waterglass bisa disebabkan oleh karakteristik dan reaksi kimia waterglass yang khas dimana penggunaan waterglas harus dicampur dengan penggunaan bahan aditif lain sehingga dapat mengalami proses pengikatan yang baik.

Tabel 4 Peningkatan Nilai Kuat Kompresif Tak Terkekang Tanah Rendam Larutan Kimia Terhadap Tanah Asli

Deskripsi Tanah Asli Tanah +

Na2CO3 Tanah + KOH

Tanah + CaCl2 Tanah + Waterglass qu rata-rata (kg/cm2) 0,038 0,051 0,070 0,045 0,021 Prosentase Perubahan Nilai - 34,21% 84,21% 18,42% - 44,73

Sumber: Hasil Uji Laboratorium

Bentuk ulang (Remolded)

Tabel 5 menunjukkan prosentase perubahan nilai qu kondisi remolded dimana nilai qu

remolded ini lebih kecil daripada nilai qu tanah bentuk asli. Hal ini disebabkan karena tanah (remolded) sudah mengalami pembebanan sebelumnya yang mengakibatkan terjadinya retakan, perubahan bentuk, kerapatan dan tegangan serta kerusakan lainnya. Nilai qu Remolded tertinggi didapat dari tanah yang direndam dengan larutan KOH yaitu sebesar 70,42%.

(10)

Tabel 5 Peningkatan Nilai Kuat Kompresif Tak Terkekan Kondisi Remolded Tanah Rendam Larutan Kimia Terhadap Tanah Asli

Deskripsi Tanah Asli Tanah +

Na2CO3 Tanah + KOH

Tanah + CaCl2 Tanah + Waterglass qu rata-rata (kg/cm2) 0,0355 0,0485 0,0605 0,0365 0,018 Prosentase Perubahan Nilai - 36,62% 70,42% 2,82% - 49,29

Sumber: Hasil Uji Laboratorium

SIMPULAN

Hasil pengujian dan analisa diperoleh sebagai berikut:

1. Karakteristik fisik tanah yaitu IP sebesar 56,63% pada kedalaman 1.00 – 1.50 m dan 46,44% pada kedalaman 1.50 – 2.00 m. Persentase kandungan fraksi lempung lolos saringan no.200 adalah 85,538% pada kedalaman 1.00 – 1,50 m dan 62,716% pada kedalaman 1.50 – 2.00 m. Batas cair sebesar 87,65% pada kedalaman 1.00 – 1,50 m dan 74, 80% pada kedalaman 1.50 – 2.00 m. Maka tanah dapat disimpulkan memiliki pengembangan yang tinggi serta bergradasi buruk karena tidak memenuhi kriteria koefisien gradasi dan koefisien keseragaman.

2. Hasil uji batas cair diketahui tanah memiliki batas cair sebesar 87,65 pada kedalaman 1.00 – 1,50 m dan 74, 80% pada kedalaman 1.50 – 2.00 m ( > 50%), maka tanah termasuk dalam jenis CH (lempung anorganik dengan plastisitas tinggi).

3. Hasil uji Unconfined Compression Strength (UCS) memberikan nilai qu sebesar 0,038 kg/cm2 , regangan sebesar 6,58%, dan sensitivitas sebesar 1,071%, maka tanah dikategorikan sebagai tanah sangat lunak (qu < 0,25 kg/cm2) dan agak sensitif (St < 2).

4. Nilai kuat kompresif tak terkekang (qu) tertinggi dimiliki oleh tanah yang direndam dalam larutan Kalium Hidroksida (KOH) yaitu sebesar 0,070 dimana terjadi peningkatan sebesar 84,21% terhadap tanah asli pada kondisi awal, dan 70, 42% pada kondisi remolded.

(11)

SARAN

1. Perlu penelitian lanjutan dengan variasi penambahan kadar bahan kimia, waktu perendaman. 2. Diharapkan dapat dilakukan uji kekuatan lainnya seperti uji konsolidasi agar diperoleh nilai

konsolidasinya, uji triaxial agar diketahui nilai sudut gesek dalam beserta kohesinya, serta uji permeabilitas untuk mengetahui perilaku hidromekanik tanah, sehingga didapatkan informasi yang cukup untuk pengembangan selanjutnya.

3. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai kemungkinan terjadi pemendekan benda uji tanah

undisturbed pada saat pencetakan benda uji, sebagai akibat dorongan as pada saat mengeluarkan benda uji dari dalam tabung pemotong.

4. Diharapkan dapat diteliti lebih jauh mengenai perendaman tanah dengan bahan kimia Kalium Hidroksida (KOH) karena pada penelitian ini memperlihatkan peningkatan nilai qu yang sangat siqnifikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anoname, 1992, Annual Book of ASTM, Section 4. 08, Philadelphia, USA.

_______, 1998, Panduan Praktikum Mekanika Tanah Bagian I & II, JTS FT UGM, Yogyakarta _______, 2011, Sodium Silicate, http://www.en.wikipedia.org.

Alam, G., 2010, Pengaruh Penambahan Waterglass Pada Sifat Mekanik Beton, Skripsi Jurusan Teknik Sipil Unisma, Bekasi.

Basudewo,H.H., 1997, Studi Pengaruh Campuran Limbah Elektroplating dan Fly Ash Terhadap Kuat Tekan Bebas Pada Lempung Bandung, Tesis Jurusan Teknik Sipil ITB, Bandung. Bowles, J.E., 1984, Physical and Geotechnical Properties of Soil, Mc Graw-Hill, USA.

Craigh, R.F., 1987, Mekanika Tanah, Edisi 4 Erlangga, Jakarta.

Damoerin,D., dan Virisdiyanto, 1999, Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif dan Pasir Dengan Penambahan Semen atau Kapur Untuk Lapisan Badan Jalan, Prosiding Seminar Nasional Geoteknik , jurusan Teknik Sipil UGM, Yogyakarta

Das, B.M., 1985, Principles of Geotechnical Engineering, PWS Publisher, Boston.Fathani, T.F., dan Adi, D.A., 1999, Perbaikan Sifat Lempung Expansif dengan Penambahan Kapur, Prosiding Seminar Nasional Geoteknik, Jurusan Teknik Sipil UGM, Yogyakarta.

Hardiyatmo, H.C., 1994, Mekanika Tanah I & Mekanika Tanah II, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta

Hutasoit, S.S., 1999, Studi Pengaruh Campuran Limbah Electroplating dan Fly Ash Terhadap Uji Triaksial Pada Lempung Bandung, Tesis Jurusan Teknik Sipil ITB, Bandung.

Ingles, O.G dan Metcalf, J.B., 1972, Soil Stabilization Principles and Practice, Butterworths Pty. Limited, Melbourne.

Kezdi, A., 1979, Stabilized Earth Roads, Scientific Publishing Company, Amsterdam – London - New York.

(12)

Lashari, 2000, Pengaruh Campuran Kapur Dan Bubuk Bata Merah Pada Sifat Mekanis Tanah Lempung Grobogan, Naskah seminar Hasil Penelitian Tesis UGM, Yogyakarta

Lestari, A, S., 1991, Stabilisasi Tanah Semen dan Kimia Pada Tanah Lempung Bandung, Tesis Jurusan Teknik Sipil ITB, Bandung

Ma’muh, 1990, Stabilisasi Lempung Bandung Menggunakan Kapur dan Campuran bahan Kimia,

Tesis Jurusan Teknik Sipil ITB, Bandung

Sujatmaka, N, 1998, Potensial Penambahan Abu Sekam Padi dan Kapur Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Lempung, Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil UGM, Yogyakarta

Supriyono, 1997, Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif dengan Kapur, Media Teknik No. 1 tahun XIX Edisi Februari, hal. 55-68, UGM, Yogyakarta

Suryolelono, K.B., 1999, Potensi Variasi Campuran Abu sekam Padi dan Kapur untuk Meningkatkan Karakteristik Tanah Lempung, Forum Teknik Sipil No. VIII/1, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM, Yogyaka

Gambar

Gambar 1 Bagan Alir
Tabel 4.1 Hasil Uji Sifat Fisik Tanah Asli
Tabel  5  Peningkatan  Nilai  Kuat  Kompresif  Tak  Terkekan  Kondisi    Remolded    Tanah    Rendam   Larutan  Kimia Terhadap Tanah Asli

Referensi

Dokumen terkait

Pada Februari 2017, sebanyak 89 ribu orang (28,80 persen) bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja 35 jam

Syukur Alhamdulilah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, dengan limpahan rahmat serta izinnya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat

besarnya hubungan antara altruisme dan self esteem dalam memprediksi motivasi relawan di GMS Salatiga yang juga terlihat dari koefisien korelasi regresi dimana

Informasi diperoleh dari suatu media yang dipilih oleh perusahaan, dan sejauh ini pemilihan media iklan perusahaan PT.SCG ( Siam Cement Group) dilakukan melalui

Keadaan ini dapat digunakan untuk mempelajari bagaimana pengaruh massa dan posisi sebuah komet terhadap perilaku lintasan yang dihasilkan dengan pengaruh delapan

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan yang dijual kembali dan dimiliki

Blok Pengujian Pengiriman Data Data pengiriman dapat dilihat pada LCD 16X2 yang ditunjukkan pada tabel 3 dan setelah data dikirim maka pada LCD akan tertampil seperti

Cara termudah untuk membangun list email adalah dengan mencari orang lain yang sudah memiliki list di topik yang sama dengan anda, kemudian anda buat produk gratis yang