• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA TEMATIK SMART PAPER ENGINEERING (SMART-PEN) MENGGUNAKAN MODEL RADEC UNTUK MELATIH KETERAMPILAN 4C SISWA SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA TEMATIK SMART PAPER ENGINEERING (SMART-PEN) MENGGUNAKAN MODEL RADEC UNTUK MELATIH KETERAMPILAN 4C SISWA SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Dinamika pendidikan Indonesia memulai babak baru dengan akan diadakannya Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang disosialisasikan di penghujung tahun 2020 tepatnya pada bulan September. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur yaitu literasi membaca dan numerasi (Kebudayaan, 2020) Kedua kompetensi ini menjadi hal penting untuk menjadikan pelajar Indonesia mampu bersaing dengan negara lain.

Pada abad 21 kompetensi literasi diperlukan untuk menjadi manusa yang handal. Selain literasi ada keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21 yaitu collaboration, communication, critical thinking, and creativity, penguasaan keterampilan abad 21 berbeda dengan keterampilan abad lalu (van Laar dkk., 2017).

Chalkiadaki (2018) dalam penelitiannya berpendapat, bahwa kompetensi abad 21 memerlukan keterampilan belajar dan motivasi. Keterampilan tersebut meliputi kreativitas, berpikir kritis, komunikasi, dan keterampilan kolaborasi. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Nation Education Association bahwa jika siswa ingin bersaing di abad 21 maka kita harus mempersiapkan keterampilan kemampuan komunikasi yang baik (communication), berkejasama dan kolaborasi (collaboration), berpikir kritis (critical thinking), dan kreativitas (creativity) yang dikenal dengan 4C (Mu’minah & Aripin, 2019). Dalam dunia pendidikan sudah tidak lagi berorientasi pada ranah kognitif, tapi sudah melatih skill yang bermakna

(2)

yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini menjadi tantangan bagi para pendidik untuk selalu belajar.

Pendidik perlu mengambil peran penting untuk berinovasi dan berkreasi membuat media pembelajaran yang tepat sehingga mendukung dapat proses pembelajaran, hal ini tidak dapat terlepas dari kemampuan guru untuk terus belajar sehingga diharapkan siswa mampu bersaing di era abad 21 dengan melatih kemampuan 4C serta budaya baca dan literasi (Ridwan, 2019). Kreativitas pendidik menjadi kunci keberhasilan dalam melatih keterampilan 4C untuk siswa melalui inovasi pembelajaran, baik model maupun medianya.

Pada bulan Juli 2017 pemerintah memberlakukan kurikulum 2013 secara nasional, setelah beberapa waktu dihentikan. Terdapat revisi pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan munculnya 4C (Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative), Literasi, PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dan HOTS (High Order Thinking Skill). Selama pelaksanaan pada bulan berikutnya terdapat kendala yang dihadapi guru maupun satuan pendidikan. Guru-guru belum mampu menyusun mandiri perangkat pembelajarannya, sehingga masih menggunakan hasil unduhan dari internet maupun meminta dari teman sejawatnya (S. L. Handayani & Amirullah, 2019).

Bahkan menurut Sopandi dkk. (2020) dalam penelitiannya menemukan fakta di lapangan, masih banyak guru yang tidak siap untuk mengajar berbagai keterampilan abad 21 dikarenakan masih kurang pengalaman. Sebagian besar guru belum melakukan inovasi pembelajaran dalam bentuk modelnya, medianya, dan

(3)

perangkatnya sehingga masih mencari strategi yang tepat dalam meningkatkan keterampila abad 21.

Model pembelajaran yang tepat pada abad 21 adalah model tematik integratif hal tersebut dikuatkan dalam penelitian Demonika dkk. (2019) Model ini menekankan pembelajaran yang berpusat siswa serta mengusung karakter yang menitikberatkan pada perpaduan disiplin ilmu seperti keterampilan, konsep, dan sikap dalam satu topik atau tema seperti pendapat Fogarty. Sejalan dengan itu Piaget juga dalam teorinya tentang tahap perkembangan anak pada usia 7—15 tahun (operasional konkret) dengan melihat segala sesuatu dengan satuan yang utuh atau holistik.

Dalam tahapan operasional konkret salah satu perangkat pembelajaran yang diperlukan guru adalah media belajar. Pemanfaatan media belajar yang tepat akan membuat proses pembelajaran menjadi optimal. Media pembelajaran bagi guru dapat membantu menjelaskan konsep yang belum dimengerti siswa dan memotivasinya untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Menurut Gagne media adalah berbagai komponen yang terdapat di lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Sedangkan Newby memberikan pengertian media belajar adalah alat yang dapat menyampaikan pesan pembelajaran untuk membelajarkan seseorang. Dengan adanya media pembelajaran maka akan membuat proses belajar menjadi efektif, efisien dan menyenangkan (Wibawanto, 2017) Pada usia sekolah dasar media pembelajaran sangat penting digunakan sebagai sarana untuk menerangkan hal abstrak menjadi lebih konkret, serta merangsang rasa penasaran anak untuk terus belajar.

(4)

Penggunaan media belajar dalam K-13 tentunya berbeda dengan kurikulum sebelumnya, karena Kurikulum 2013 di sekolah dasar identik dengan pembelajaran tematik, yang merupakan kurikulum terpadu sebagai suatu konsep yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada siswa dengan menggabungkan beberapa muatan pelajaran kedalam sebuah tema. Untuk menciptakan suasana belajar yang aktif guru dapat memanfaatkan media pembelajaran dalam implementasi K-13. Keaktifan siswa dapat dilihat melalui kegiatan pembelajaran dirancang intraksi dua arah. Sebagai contoh pemanfaatan media pembelajaran atau alat peraga matematika dapat membantu siswa memahami konsep abstrak menjadi kongkret Deswita dkk, (2019), untuk itu media belajar yang tepat untuk digunakan pada pembelajaran K-13 di SD adalah media pembelajaran tematik.

Menurut Ekowati dkk., (2018) menyampaikan bahwa media pembelajaran tematik adalah gabungan komponen pada lingkungan belajar yang membantu siswa dalam pembelajaran. Media pembelajaran tematik bisa menggabungkan dua atau lebih muatan pelajaran yang dipelajari dalam proses pembelajaran. Pemilihan media ini mempertimbangkan analisis kebutuhan dan karakteristik pembelajaran.

Namun demikian, fakta yang terjadi di lapangan belum menunjukkan kesadaran untuk menyesuaikan proses pembelajaran dengan perkembangan zaman.

Hal tersebut terlihat Indonesia menempati peringkat ke-64 dari 65 negara pada tahun 2012 dan peringkat ke-64 dari 72 negara pada tahun 2015 pada literasi sains dan matematika, hal ini membuat Indonesia masih berada pada tingkat low ability jika dilihat dari aspek kognitif (knowing, applying, and reasoning) (Kusuma dkk.,

(5)

2017). Menurut Sopandi (2019) pembelajaran di Indonesia belum memasukan keterampilan berpikir abad 21 di dalamnya. Hal tersebut menjadi catatan, akan pentingnya membuat inovasi model dan media pembelajaran untuk melatih keterampilan 4C siswa sekolah dasar.

Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan, hal serupa terjadi di SD Muhammadiyah Sudagaran Wonosobo, belum semua guru siap dengan perubahan dan tantangan abad 21 terbukti belum maksimalnya inovasi media dan model pembelajarannya sehingga siswa belum terbiasa berpikir kritis saat pembelajaran berlangsung, belum mengembangkan kreativitas, masih minim kolaborasi dan belum memaksimalkan cara berkomunikasi yang baik. Rendahnya keterampilan 4C siswa di SD Muhammadiyah Sudagaran Wonosobo dibuktikan dengan angket observasi siswa kelas VI dan wawancara guru di SD Muhammadiyah Sudagaran Wonosobo.

Menjawab tantangan pembelajaran saat ini dimana kompetensi 4C dan literasi dibutuhkan maka diperlukan model pembelajaran yang mudah dalam praktik maupun sintaksnya. Model (Read Answer Discuss Explain and Create) RADEC menjadi salah satu rekomendasi sebuah model pembelajaran yang bisa diterapkan karena mudah dipahami dan dilakukan (H. Handayani dkk., 2019). Dengan adanya model dan inovasi media tematik diharapkan pendidik dapat melatih keterampilan abad 21.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka menurut peneliti perlu dikembangkan penelitian sebagai alternatif solusi untuk meningkatkan keterampilan 4C bagi siswa sekolah dasar dengan judul “Pengembangan Media

(6)

Tematik Smart Paper Engineering (Smart-Pen) Menggunakan Model RADEC Untuk Melatih Keterampilan 4C Siswa Sekolah Dasar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan dan latar belakang masalah di atas, maka rumusan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Bagaimana pendekatan belajar yang digunakan tanpa menggunakan media tematik smart paper engineering (SMART-PEN) dengan model RADEC untuk melatih keterampilan 4C siswa sekolah dasar?

2. Bagaimana desain dan proses pelaksanaan media belajar tematik smart paper engineering (SMART-PEN) dengan model RADEC untuk melatih keterampilan 4C siswa sekolah dasar?

3. Bagaimana kefektifan dan kenyamanan media belajar tematik smart paper engineering (SMART-PEN) dengan model RADEC untuk melatih keterampilan 4C siswa sekolah dasar?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan:

1. Alternatif pendekatan pembelajaran untuk melatih keterampilan 4C siswa sekolah dasar.

2. Hasil pengembangan dan proses pelaksanaan media belajar tematik smart paper engineering (SMART-PEN) dengan model RADEC untuk melatih keterampilan 4C siswa sekolah dasar.

(7)

3. Keefektifan dan kenyamanan media belajar tematik smart paper engineering (SMART-PEN) dengan model RADEC untuk melatih keterampilan 4C siswa sekolah dasar.

D. Manfaat Hasil Penelitian

1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan, pengembangan diri dan pengalaman langsung cara melatih keterampilan 4C pada siswa sekolah dasar dengan media tematik dengan model RADEC.

2. Bagi pendidik dapat menambah pengetahuan dan sumbangan pemikiran dalam membuat media tematik untuk melatih keterampilan 4C, sehingga dapat diimplementasikan dan dikembangkan lagi.

3. Bagi siswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman belajar dan terbiasa melakukan keterampilan 4C di semua muatan pelajaran dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Bagi sekolah, dapat meningkatkan mutu akademis melalui peningkatan prestasi siswa dan siap bersaing pada pembelajaran abad 21 dengan menguasai keterampilan 4C serta meningkatkan sumber daya guru, menjadi inventaris media pembelajaran, juga dapat sebagai referensi karya tulis maupun inovasi.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami istilah kunci pada penelitian, dibuat penjelasan terhadap istilah-istilah sebagai berikut.

(8)

1. Penegasan Konspetual

a. Pengembangan dalam Sugiyono (2018) penelitan pengembangan disebut juga R&D yang merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk, untuk menguji tingkat keefektifannya.

b. ADDIE adalah (Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate), model ini membantu guru untuk membuat desain yang efesien dan efektif. Dan dapat digunakan ketika daring maupun tatap muka (Aldoobie, 2015).

c. Media Pembelajaran Tematik merupakan media pembelajaran yang menggabungkan dua atau lebih muatan pelajaran yang dipelajari dalam proses pembelajaran. Pemilihan media ini mempertimbangkan analisis kebutuhan dan karakteristik pembelajaran (Ekowati dkk., 2018).

d. Smart Paper Engineering (Smart-Pen) Smart-Pen (Smart Paper Engineering) dalam bahasa Indonesia dapat diartikan rekayasa kertas pintar. Penggabungan Teknologi dalam media tematik.

e. Model RADEC merupakan akronim dari read, answer, discuss, explain, create.

Pemilihan model RADEC pada penelitian ini, selain mudah sintaksnya, model ini juga hadir atas dasar sistem pendidikan Indonesia yang menuntut siswa untuk memahami banyak konsep ilmu pengetahuan dalam waktu terbatas. Model ini adalah terobosan terbaru dalam pendidikan dan dapat melatih kompetensi abad 21, karakter, dan literasi disertai dengan persiapan ujian yang diadakan oleh sekolah atau universitas (Pratama dkk., 2019).

f. Keterampilan 4C’s menurut Nurhaifa dkk. (2020) meliputi 1) Berpikir kritis yang terdiri dari informasi dan penemuan, interpretasi dan analisis, membangun

(9)

argumen; 2 Berpikir Kreatif terdiri dari ide desain dan perbaikan, produksi kreatif, keterbukaan dan keberanian untuk mencoba; 3) Keterampilan Komunikasi terdiri dari keterlibatan dalam percakapan dan diskusi, berani berkomunikasi di lingkungan beragam, dan menyampaikan presentasi lisan. 4) Sedangkan Keterampilan Kolaborasi terdiri dari kerjasama, tanggung jawab dan responsif.

2. Penegasan Operasional

Dalam penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan tentang pengembangan desain, pelaksanaan serta penggunaan, dan kefektifan media tematik Smart-Pen dengan model RADEC untuk melatih keterampilan 4C siswa sekolah dasar. Pada proses pengembangan desain media tematik Smart-pen akan melakukan uji validasi baik dari ahli media dan ahli materi agar media yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian. Proses pelaksanaan dan penggunaan media peneliti menggunakan model RADEC. Aktivitas read anak-anak akan disediakan buku elektronik interaktif. Answer siswa akan diberikan gim edukatif, discuss disediakan ruang diskusi kolaboratif bagi peserta didik, explain merupakan lembar kerja interaktif siswa dan yang terakhir adanya tugas terstruktur untuk KI-4 dalam bentuk elektrnik dalam create. Untuk melihat tingkat efektivitasnya maka digunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam melihat keterampilan 4C siswa. Anak-anak dilihat keterampilannya baik yang diukur dengan lembar kerja interaktif dan tugas terstrukturnya maupun observasi ketika kegiatan berlangsung.

Referensi

Dokumen terkait

on the value of unconfined compression test (Case Study of National Park Ujung Kulon Road in Pandeglang Regency.

Kepadatan Kerang Lokan Kepadatan kerang lokan pada vegetasi mangrove di perairan Tanjung Unggat tergolong rendah dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya diwilayah lain,